Teks Eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentaknya suatu
fenomena alam atau sosial, ilmu pengetahuan, budaya dan lainnya.
Tujuan
Untuk menjelaskan proses terciptanya sesuatu yang terjadi secara ilmiah, atau proses bekerjanya
fenomena alam maupun sosial dan lain-lain.
Ciri-Ciri
4. Bersifat informati dan tidak berusaha mempengaruhi pembaca untuk mempercayai hal yang
dibahas dalam teks.
5. Memiliki atau menggunakan sequence markers, seperti pertama, kedua, dan sebagainya.
Pertama, berikutnya dan terakhir.
Struktur
- Pernyataan umum
- Interpretasi
- Pengenalan fenomena
- Rangkaian peristiwa
- Ulasan
Kaidah Kebahasaan
- Menggunakan konjungsi kausalitas, seperti: sebab, karena, oleh sebab itu, oleh karena itu,
sehingga.
- Menggunakan konjungsi kronologis, seperti: kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya.
- Menggunakan kata benda yang merujuk kepada jenis fenomena, bukannya pada kata ganti
penceritanya.
- Menggunakan kata teknis atau peristilahan, sesuai dengan topic yang diusung.
1. Menentukan topic atau suatu kejadian yang menarik, dikuasai dan aktual.
2. Menyusun kerangka teks, yakni dengan mengembangan topic utama ke dalam rincian-rincian
topic yang lebih spesifik.
3. Mengumpulkan bahan, berupa fakta atau pendapat ahli terkait dengan kejadian yang dituliskan
dari beberapa sumber.
4. Mengembangkan kerangka yang telah disusun menjadi teks eksplanasi yang lengkap dan utuh.
- Teks Ulasan
Teks Ulasan adalah teks yang berisi ulasan/penilaian/review terhadap suatu karya [ buku, film
atau drama ].
Tujuan
- Memberikan informasi kepada khalayak ramai tentang standar kelayakan dan kepatutan suatu
karya.
Identitas Buku
- Judul Buku :
- Pengarang :
- Penerbit :
- Tahun Terbit :
- Kota Terbit :
- Jumlah Halaman :
Berisi mengenai gambaran singkat, padat dan umum suatu karya. Bagian ini tidak
menyampaikan seluruh isi-isi karya namun hanya memaparkan bagian yang penting saja dan
menekankan pada kelebihan dan kekurangan karya tersebut.
Berisi gambaran detail pada tiap suatu karya. Hal ini umumnya dilakukan pada karya fiksi untuk
mendapatkan gambaran jelas tentang manfaat, pentingnya informasi dan kekuatan argumentatif
yang di tuangkan penulis dalam sebuah karya.
Berisi ulasan terperinci suatu karya sastra dengan mengacu pada dengan metode atau pendekatan
ilmu pengetahuan tertentu. Teks ulasan ini ditulis secara objektif dan kritis berdasarkan isi buku.
Kaidah Kebahasaan
- Menggunakan pernyataan yang berupa saran atau rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini
ditandai dengan jangan, harus, hendaknya, sebaiknya.
- Teks Persuasif
• Persuasi Politik: Berusaha untuk mengajak pembaca/pendengar untuk memilih partai atau
calon pemimpin dalam kegiatan kampanye politik.
• Persuasi Pendidikan: Berusaha agar pembaca mengikuti atau mau mempelajari dan bersikap
sesuai dengan pendidikan yang tengah diberikan.
• Mencatat bagian-bagian penting dari isi teks itu, diawal atau diakhir paragraf.
• Memahami hubungan logis antar bagian penting teks itu, hubungan kualitas.
3. Kalimat-kalimat penjelas letaknya setelah kalimat utama dan berfungsi menjelaskan kalimat
utama.
3. Kalimat-kalimat penjelas terletak sebelum kalimat utama dan berfungsi menjelaskan kalimat
utama.
• Pengenalan Isu: Yakni berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi
dasar tulisan atau pembicaraannya itu.
• Rangkaian Argumen: Yakni berupa sejumlah pendapat penulis atau pembicara terkait dengan
isu yang dikemukakan pada bagian sebenarnya. Pada bagian ini dikemukakan pula sejumlah
fakta yang memperkuat argumennya itu.
• Pernyataan Ajakan: Yakni sebagai inti dari teks persuasi yang didalamnya dinyatakan
dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu. Pernyataan itu mungkin
disampaikan secara tersurat ataupu tersirat. Adapun kehadiran argumen berfungsi untuk
mengarahkan dan memperkuat ajak-ajakan itu.
Kaidah Kebahasaan
1. Menggunakan kata-kata teknis atau peristilahan yang berkenan dengan topik yang dibahas.
2. Menggunakan kata-kata penghubung yang argumentatif. Misalnya, jika, sebab, karena, dengan
demikian, akibatnya, oleh karena itu.
3. Menggunakan kata-kata kerja mental adalah jenis kata yang mengekspresikan sikap atau
respon seorang terhadap suatu tindakan, pengalaman atau keadaan. Contoh kata kerja mental,
diharapkan, memperhatikan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi,
menyimpulkan,
6. Kalimat fakta
Ajakan adalah kata-kata atau perbuatan untuk mengajak : mengundang. Ajakan dapat pula
berarti anjuran, imbauan, dan sebagainya (untuk melakukan sesuatu). Disamping itu, tidak
sedikit pula teks persuasi yang menyampaikan ajakannya secara tersirat.
- Teks Drama
Drama merupakan bentuk karya sastra berisi cerita tentang kehidupan yang dipamerkan atau
ditunjukkan dalam bentuk tindakan atau perbuatan.
• Ciri-Ciri Drama
- Berupa cerita
- Berbentuk dialog
• Unsur Drama
• Struktur Drama
• Unsur Kebahasaan
- Kata orang pertama dan kedua: Aku, kamu, saya, dia, kalian, ia.