Anda di halaman 1dari 5

Materi Bahasa Indonesia

Observasi
Laporan hasil observasi merupakan sebuah laporan berdasarkan hasil
pengamatan terhadap suatu objek.
Struktur laporan hasil observasi:
- Deskripsi umum: Menjelaskan informasi umum tentang objek yang diamati.
- Deskripsi bagian: Menjelaskan aspek/ciri-ciri dari objek yang diamati.
- Deskripsi manfaat: Menjelaskan kegunaan dan keunggulan objek yang diteliti.
Kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi:
- Nomina/kata benda: Objek utama yang diamati. Contoh buku, kucing, gunung.
- Verba material: Kata tindakan dari sebuah objek yang diamati. Contoh
membaca, menulis, melukis.
- Kopula: Kata yang berhubungan dengan objek yang diamati. Contoh
merupakan, adalah, yakni.
- Verba pengelompok: Kata yang mengelompoki suatu objek. Contoh terbagi,
berbagai.
- Verba keadaan: Kata yang merupakan keadaan dari objek yang diamati.
Contoh mempunyai, memiliki.
- Istilah teknis: Kata yang bertulisan istilah teknis/nama ilmiah.
Ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi:
- Penulisan huruf kapital dan huruf kecil.
- Tanda baca.
- Cara menuliskan singkatan.
- Menulis gelar.
Perbedaan empati, simpati, pro dan kontra
- Simpati: Rasa ketertarikan terhadap kondisi jiwa dan kondisi emosional yang
sedang dirasakan seseorang. Contoh: turut senang ketika teman kita menjadi
peringkat satu di kelas.
- Empati: Rasa ketertarikan terhadap kondisi jiwa dan kondisi emosional yang
dirasakan oleh seseorang secara mendalam sehingga kita merasakan hal yang
sama dan mengandaikan bahwa kita sedang berada di dalam posisi tersebut.
Contoh: seseorang membawakan barang berat yang sedang dibawa oleh seorang
nenek karena merasa kasihan.

- Pro: Gagasan yang menyatakan bahwa kita setuju dengan suatu pendapat.

- Kontra: Gagasan yang menyatakan bahwa kita tidak setuju dengan suatu
pendapat.

Membandingkan dua teks observasi

- Memperhatikan bagian/struktur pada kedua teks.

- Memperhatikan sudut pandang kedua teks.

- Memperhatikan aspek pada kedua teks.


Langkah-langkah membuat teks observasi:
- Menentukan topik dan objek yang akan di teliti dan amati.
- Mencari data yang berhubungan dengan topik.
- Menyusun kerangka dari hasil data yang di dapat.
- Mengembangkan/menulis laporan hasil teks observasi dari kerangka yang
telah dibuat.
- Menyunting teks observasi agar kita memeriksa kembali untuk mencegah
kesalahan tanda baca dan kaidah kebahasaan yang digunakan.

Anekdot
Teks anekdot adalah sebuah cerita singkat yang menarik karena lucu, bersifat
menyindir, dan tentunya berdasarkan kejadian yang sebenernya.
Struktur teks anekdot:
- Abstrak: Memberikan gambaran umum dan terdapat diawal paragraf.
- Orientasi: Menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang
terjadi.
- Krisis: Menjelaskan mengenai masalah utama.
- Reaksi: Untuk menyelesaikan masalah dalam sebuah cerita teks anekdot.
- Koda: Sebagai penutup sekaligus memberikan amanat dan pesan.
Kaidah kebahasaan teks anekdot:
- Konjungsi temporal: Menyatakan hubungan waktu. (Setelah itu, kemudian,
selanjutnya, seterusnya.)
- Majas: Gaya bahasa yang menciptakan kemenarikan dan imajinatif.
- Retoris: Pertanyaan yang tidak perlu dijawab, karena sudah ada jawabannya.
- Kata seru: Mengungkapkan perasaan.
- Kalimat perintah: Kata yang menyuruh.
Ciri-ciri teks anekdot:
- Mampu menghibur dan membuat tertawa.
- Memiliki sifat menggelitik.
- Memiliki sifat menyindir.
- Membahas orang penting.
- Memiliki tujuan tertentu.
- Menyerupai narasi.
Tujuan teks anekdot:
- Membangkitkan tawa pembaca.
- Sebagai sarana hiburan.
- Sebagai sarana untuk mengkritik.
Langkah-langkah membuat teks anekdot:
- Melakukan observasi untuk mendapatkan inspirasi.
- Menyusun kerangka sesuai struktur anekdot.
- Mengembangkan kerangka dengan memperhatikan ciri kebahasaan anekdot.

Eksposisi
Teks eksposisi adalah sebuah teks yang memuat informasi secara singkat, padat,
dan jelas. Teks eksposisi akan disajikan dengan banyak informasi maupun
argumentasi, pemikiran, dan pendapat.
Tujuan teks eksposisi:
Untuk menjelaskan/menyampaikan informasi secara jelas, teratur, dan rinci.
Struktur teks eksposis:
- Tesis: Pernyataan pendapat yang merupakan bagian pembuka, disajikan
menggunakan gagasan utama yang berisi data dan fakta.
- Argumentasi: Penjelasan mengenai topik yang dipilih, berisikan pernyataan
ahli, alasan logis, dan data.
- Penegasan ulang: Penegasan kembali untuk menguatkan pendapat, berisikan
saran/rekomendasi.
Ciri-ciri teks eksposis:
- Berisi informasi dan pengetahuan
- Bersifat objektif dan tidak memihak
Unsur kebahasaan:
- Menggunakan bahasa baku
- Menggunakan pronomina/kata ganti:
 Pronomina orang (kita, mereka, kami)
 Pronomina petunjuk (itu, sini, situ, sana, ini)
 Pronomina penanya (apa, mana, siapa)
- Menggunakan konjungsi/kata sambung:
 Konjungsi waktu (sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu)
 Konjungsi pemerincian (yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni)
 Konjungsi sebab-akibat (karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya)
 Konjungsi penjelasan (bahwa)
 Konjungsi penegasan (bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun)
 Konjungsi pertentangan (tetapi, akan tetapi, namun, melainkan,
sedangkan)

Langkah-langkah membuat teks eksposis:


- Menentukan topik (tema)
- Mencari informasi, data, dan fakta mengenai topik yang dipilih
- Membuat kerangka
- Mengembangkan kerangka menjadi eksposisi

Anda mungkin juga menyukai