Materi Bahasa Indonesia kelas 10 semester 1 dimulai dari (1) menyusun laporan hasil
observasi, (2) mengambangkan pendapat dalam teks eksposisi, (3) menyampaikan ide melalui
anekdot, (4) Cerita Rakyat.
Rangkuman materi ini berpacu pada Buku Siswa Bahasa Indonesia Kementrian Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Edisi Revisi 2016.
† BAB I : Teks laporan hasil observasi (Pengertian, tujuan, fungsi, ciri-ciri, sifat, struktur,
kaidah kebahasaan, langkah-langkah menyusun).
† Pengertian
Teks laporan hasil observasi ialah teks yang berisi penjabaran umum atau melaporkan sesuatu
berupa hasil dari pengamatan (observasi), teks laporan observasi juga disebut teks klasifikasi
karena memuat klasifikasi mengenai jenis-jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu.
Menggambarkan ciri, bentuk atau sifat umum seperti benda, hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan
atau peristiwa yang terjadi di dalam semesta kita, teks hasil observasi bersifat faktual atau
berdasarkan fakta yang ada.
† Tujuan
† Mengatasi suatu persoalan.
† Menemukan teknik atau cara terbaru.
† Mengambil keputusan yang lebih efektif.
† Melakukan pengawasan dan/atau perbaikan.
† Mengetahui perkembangan suatu permasalahan.
† Fungsi
Melaporkan tanggung jawab sebuah tugas dan kegiatan pengamatan.
Menjelaskan dasar penyusunan kebijaksanaan, keputusan dan/atau pemecahan masalah
dalam pengematan.
Sarana untuk pendokumentasian.
Sebagai sumber informasi terpercaya.
Ciri-Ciri
Bersifat objektif, global, universal.
Objek yang akan dibicarakan/dibahas ialah objek tunggal.
Ditulis secara lengkap dan sempurna.
Ditulis berdasarkan fakta sesuai dengan pengamatan yang telah dilakukan.
Informasi teks merupakan hasil penelitian terkini yang sudah terbukti kebenarannya.
By. JL 1
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
Terdapat 2 struktur utama yang membantu teks laporan hasil observasi sehingga menjadi satu
kesatuan, struktur teksnya yaitu:
Pernyataan umum (klasifikasi) merupakan pembuka atau pengantar mengenai hal yang
dilaporkan, ditahap ini akan disampaikan bahwa benda-benda di dunia bisa diklasifikasikan
berdasarkan kriteria persamaan dan perbedaan.
Anggota/aspek yang dilaporkan merupakan bahasan atau rincian tentang objek yang
diamati.
Definisi bagian merupakan bagian yang berisi ide pokok dari setiap paragraf “penjelasan
rinci”.
Definisi manfaat merupakan bagian yang menjelaskan manfaat dari sesuatu yang
dilaporkan.
Penutup merupakan bagian rincian akhir dari teks.
Kaidah Kabahasaan
Ciri bahasa atau kaidah kebahasaan yang digunakan dalam teks ini yaitu:
By. JL 2
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
Menggunakan paragraf dengan kalimat utama untuk menyusun informasi utama, diikuti
rincian aspek yang hendak dilaporkan dalam beberapa paragraf.
Menggunakan kata keilmuwan atau teknis seperti: herbivora, degeneratif, osteoporosis,
mutualisme, parasitisme, pembuluh vena, leukimia, syndrom, phobia dan lain-lain.
Langkah-langkah Menyusun
Nah kalian juga harus memenuhi syarat atau kriteria teks laporan hasil observasi agar dianggap
baik dan benar serta ideal, berikut ini syaratnya:
Pengertian
Teks eksposisi yaitu sebuah paragraf atau karangan yang di dalamnya mengandung sejumlah
informasi yang isi dari paragraph tersebut ditulis dengan tujuan untuk menjabarkan atau
memberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.
Teks Eksposisi yaitu sebuah paragraf singkat yang bertujuan untuk memberikan informasi
dengan gaya penulisan yang singkat, padat dan akurat.
By. JL 3
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
†
Kaidah Teks Eksposisi
By. JL 4
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
Pronomina yaitu kata ganti orang yang dapat digunakan terutama pada saat pernyataan
pendapat pribadi diungkapkan. Pronomina dapat dikelompokkan menjadi dua bagian :
1. Pronomina Persona (kata ganti orang) yakni persona tunggal. Misalnya : Ia, Dia, Anda,
Kamu, Aku, Saudara, -nya, -mu, -ku, si-. Dan pesona jamak contohnya seperti : Kita, Kami,
Kalian, Mereka, Hadirin, Para.
2. Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yakni pronomina penunjuk, misalnya
adalah : Ini, Itu, Sini, Situ, Sana. Dan pronomina penanya, misalnya : Apa, Mana dan Siapa.
Kata Leksikal
1. Nomina : kata yang mengacu pada benda, baik berupa benda nyata ataupun abstrak.
2. Verba : kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses atau keadaan yang bukan
sifat.
3. Adjektiv : kata yang digunakani untuk menggambarkan sifat atau keadaan orang, benda
dan binatang.
4. Adverbia : kata yang melengkapi atau memaparkan informasi berupa keterangan tempat,
waktu, suasana, alat, cara dan lain sebagainya.
By. JL 5
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
Pertama pengertian anekdot secara umumnya dulu. Pengertian teks anekdot secara umum :
Teks Anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai
maksud untuk melakukan kritikan. Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik,
politik, lingkungan, dan sosial.
Pernah membaca sebuah cerita singkat yang berisi tentang guyonan atau berbau humor tetapi
menjurus kepada ‘kritik’?
Tidak hanya berbentuk cerita, pengertian teks anekdot juga dapat berbentuk dialog singkat antara
dua tokoh.
Teks anekdot sendiri tentunya selain untuk memberi humor, teks tersebut juga harus memuat
amanat, pesan moral ataupun kebenaran secara umum. Nah itu pengertian teks cerita anekdot.
Untuk membuat teks menjadi lebih rapi dan sesuai, juga benar-benar berbentuk.
Struktur tersebut ada lima macam dan wajib dimasukan dalam sebuah teks dengan bentuk
anekdot.
Struktur teks anekdot antara lain Abstraksi, orientasi, event, krisis, reaksi, koda.
By. JL 6
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
1. Abstraksi
Abstraksi menjadi struktur teks humor paling awal yang ada dalam sebuah teks bernama
anekdot.
Abstrak ditaruh di awal paragraf dengan fungsi untuk menggambarkan mengenai teks tersebut
secara umum agar pembaca dapat membayangkan.
2. Orientasi
Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang
mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.
3. Krisis
Struktur teks anekdot berikutnya adalah Krisis.
Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dengan warna unik
juga tidak biasa. Atau bahkan terjadi pasa penulisnya sendiri.
4. Reaksi
Reaksi berhubungan besar dengan struktur krisis.
Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa penyelasaian masalah menggunakna cara-
cara yang juga unik dan berbeda.
5. Koda
Seperti penutup, struktur teks anekdot yang terakhir ialah Koda. Koda merupakan bagian yang
menutup cerita dalam teks tersebut.
Supaya kamu dapat membedakannya dan lebih mengerti tentang pengertian teks anekdot seperti
apa, coba pahami juga ciri-ciri teks anekdot di bawah ini:
By. JL 7
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
Layaknya karangan cerita berdasarkan imajinasi dan ditambah dengan segala hal yang bersifat
nyata atau benar-benar terjadi di masayarakat.
2. Menampilkan tokoh-tokoh atau figure yang dekat dengan kehidupan sehari-hari atau
juga orang penting
Biasanya pada sebuah teks anekdot terdapat tokoh atau figure yang ada dalam dunia nyata dan
mudah kita temui dalam keseharian.
3. Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindir
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, teks yang berupa anekdot memang dibuat untuk
memberi kritik dengan cara yang berbeda.
Semacam guyonan yang sengaja dibuat dengan tujuan tertentu seperti menyindir. Biasanya
menyindiri di sini berkaitan dengan isu sosial dalam negeri yang sudah menjadi rahasia umum.
By. JL 8
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
Selain adanya struktur dan ciri-ciri teks anekdot dalam sebuah teks dalam bentuk anekdot juga
memilii kaidah teks anekdot ataupun kaidah bahasa teks anekdot dimana juga dipakai sebagai
pegangan menulis cerita.
1. Memakai pertanyaan dengan keterampilan bahasa yang kreatif dan efektif atau retorik.
2. Menulis sesuai struktur yaitu diawali dengan bagian abstrak dan diakhir dengan bagian
koda.
3. Menyatakan peristiwa serta bagian dari peristiwa menggunakan konjungsi.
4. Memakai kata keterangan waktu lampau.
5. Memakai kata predikat atau kata kerja.
6. Memakai kalimat yang berbau peritah.
7. Dibuat secara berurut dan kronologis.
Setelah mengetahui mengenai struktur, ciri-ciri, dan juga kaida-kaidah dalam teks anekdot kamu
sudah mulai dapat membuat sendiri teks ini.
Bu Guru memasuki kelas satu demi-persatu saat lonceng sekolah di Kota A mulai bergema. Bu
Guru tersebut berdiri di depan kelas sambil menenteng lembaran pengumuman.
“Anak-anak, Ibu punya pengumuman penting dan gemabira untuk kalian. Mulai bulan depan,
sekolah kita akan berubah status sebagai sekolah bertaraf internasional. Nah, bagaimana? Apa
yang akan kalian lakukan untuk menyambutnya?” Bu Guru mengoper lembaran pengumuman
untuk dibagikan.
Jono mengangkat tangan. “Saya mau les bahasa inggris buat mendukung belajar dengan taraf
internasional, Bu!”
“Bagus, Jono.” Bu Guru senang mendengarnya, dia melirik ke arah Ical. “Kalau kamu Ical?”
By. JL 9
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
“Saya? Saya mau meminta orangtua saya untuk menyiapkan biaya sekolah lebih banyak lagi.”
“Lho? Kenapa?.”
“Soalnya dengan bergantinya status sekolah ini menjadi bertaraf internasional maka biaya
sekolahnya pun pasti lebih mahal. Iurannya akan lebih tinggi, belum bayar ini itu,” jawab Ical.
Bu Guru mengkerutkan kening. “Kok jawaban kamu sinis sekali? Gini, kalau sekolah kita jadi
bertaaraf internasional kan jadinya sama kayak sekolah-sekolah luar negeri. Lebih
berkualitas.”
“Tapi, Bu, menurut saya sekolah bertaraf internasional itu sebenarnya punya arti sekolah
bertarih internasional,” jelas Ical.
Bebas Dari Kemiskinan
By. JL 10
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
Suatu hari Abdul dan Allan sedang berjalan-jalan menggunakan mobil dengan Abdul yang
membawa mobilnya. Melewati perempatan jalan, lampu merah tiba, namun Abdul tetap
menerobosnya karena jalannya terlihat kosong.
Allan: Kenapa kamu nerobos lampu merah? Kalau ada polisi gimana?
Allan: Kok bisa? Bukannya yang membuat undang-undang itu pemerintah bersama DPR?
Abdul: Mau menjawab pertanyaan kamu. Nih, ini jawabannya! Dengan ini kita bisa membuat
undang-undang sendiri. *menunjukan dompet
Allan: Oh…!!
Bagaimana?
Pada dasarnya teks ini memang sering dibuat sebagai guyonan yang berbobot khususnya untuk
‘menyentil’ pembaca mengenai kehidupan sosial yang terkadang terasa tidak adil dan tidak
seimbang.
By. JL 11
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
Hikayat merupakan cerita melayu klasik yang menonjolakan unsur penceritaan berciri
kemustahilan dan kesaktian tokoh tokohnya. Kagiatan mendengarkan hikayat memiliki banyak
manfaat. Kita akan mengetahui tentang budaya, moral, dan nilai-nilai kehidupan lain. Dari cerita
hikayat, kita dapat memetik nilai-nilai kehidupan sebagai cermin bagi kehidupan kita.
Nilai–Nilai dalam setiap cerita hikayat membawa misi dan nilai–nilai kehidupan. Nilai–nilai
dalam cerita hikayat masih relavan dengan kehidupan saat ini. Nilai yang terkandung di dalam
cerita hikayat ini ialah sebagai berikut:
Nilai Moral
Nilai agama
Nilai budaya
Nilai edukasi
Nilai sosial
Nilai budi pekerti
Alur
Alur adalah urutan peristiwa dalam sebuah cerita yang sambung menyambung berdasarkan
hubungan sebab – akibat.
Tema
Suatu gagasan pokok / ide pikiran tentang suatu hal, salah satunya dalam membuat suatu tulisan.
Pernokohan
Cara pengarang menggambarkan karater tokoh-tokoh dalam cerita.
Sudut Pandang
Cara pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang
memandang cerita.
By. JL 12
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
Kemustahilan
Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau bisa dinalar.
Kesaktian
Kesaktian dalam Hikayat Indera Bangsawan ditunjukkan dengan kesaktian kedua pangeran
kembar, Syah Peri dan Indera Bangsawan. Adapun ketiga tokoh tersebut sebagai berikut :
1. Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak sebuah kerajaan.
2. Raksasa memberi sarung kesaktian untuk mengubah wujud dan kuda hijau untuk
mengalahkan Buraksa.
3. Indera Bangsawan mengalahkan Buraksa.
Anonim
Anonim berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau pengarang. Hal tersebut
disebabkan cerita disampaikan secara lisan.
Istana Sentris
Hikayat seringkali bertema dan berlatar belakang kerajaan. Seperti hal nya dalam Hikayat Indera
Bangsawan latar tempat cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh raja serta istana dalam
suatu kerajaan.
By. JL 13
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
By. JL 14
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
By. JL 15
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
Jawaban: evaluasi struktur isi dalam teks anekdot, antara lain mempertanyakan apakah secara
keseluruhan bisa dinaggap sebagai karangan utuh (lengkap), apakah isinya bermanfaat sehingga
layak baca atau dimengerti orang lain, apakah urutannya sudah betul, apakah ada paragraf yang
menyimpang, apakah ada paragraf yang susah dimengerti, apakah ada paragraf yang kalimatnya
tidak urut, apakah ada paragraf yang kalimatnya menyimpang dan harus dibuang, dan
sebagainya.
3. Adakah perbedaan antara hikayat dan dongeng? Jelaskan dengan bahasamu sendiri!
Jawaban: pemilihan kata-kata dalam hikayat jauh lebih indah dibandingkan dalam dongeng.
Dalam penulisannya pun, hikayat ditulis dengan pemilihan diksi-diksi indah.
By. JL 16
Bahasa Inonesia_Kelas X_K - 13
a. Unsur intrinsik merupakan unsur yang menyusun sebauh karya sastra dari dalam yang
mewujudkan struktur suatu karya sastra, seperti tema, tokoh dan penokohan, alur dan
pengaluran, latar dan pelataran, dan pusat pengisahan.
b. Unsur ekstrinsik merupakan unsur yang membentuk karya sastra dari luar sastra itu sendiri.
By. JL 17