Disusun oleh :
1. Aji Guntara
2. Alma Qanita
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena
dengan izinnya lah kami dapat membuat makalah ini dengan mudah dan tepat waktu. Kami
dari kelompok 5 membuat makalah yang berjudul “Menganalisis Kebahasaan Teks Prosedur”.
Kami harap dengan adanya makalah ini para pembaca dimudahkan da diluaskan ilmu
pengetahuannya serta makalah ini dapat menjadi sumber referensi bagi teman-teman sekalian
yang ingin belajar lebih mengenai unsur kebahasaan yang terdapat pada teks prosedur.
Demikianlah laporan ini kami buat. Besar harapan kami teman-teman mendapat ilmu yang
bermanfaat dari makalah ini. Apabila terdapat kesalahan pengetikan atau kata-kata yang belum
tepat mohon dimaafkan. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
KELOMPOK 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di dalam teks prosedur terdapat banyak unsur kebahasaan yang dapat kita identifikasi
melalui kalimat atau kata-kata yang terdapat di dalamnya. Untuk itu, maka diperlukan berbagau
informasi untuk mengetahui berbagai macam unsur kebahasaan yang terdapat di dalamnya
yang akan dirangkum dalam makalah ini dengan sistematis sehingga memudahkan untuk
dipelajari jenis-jenisnya.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa saja jenis unsur kebahasaan yang terdapat di dalam teks prosedur?
b. Bagaimana mengetahui suatu unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks prosedur?
C. TUJUAN
Membahas lebih lanjut tentang unsur kebahasaan dalam teks prosedur. Seperti kata
penanda wacana, kata ganti atau pronomina, konjungsi, kalimat imperative, deklaratif, dan
interogatif.
BAB II
Teks prosedur memiliki ciri kebahasaan berupa penanda wacana, kata ganti, konjungsi,
kalimat imperatif, deklaratif, dan interogatif. Berikut adalah penjelasannya.
1. PENANDA WACANA
Penanda wacana adalah sebuah kata atau rangkaian kata yang berfungsi untuk
menghubungkan atau merangkai berbagai bagian dari sebuah bacaan sehingga menjadi bacaan
yang lebih padu. Adapun fungsi dari penanda wacana yaitu
Contoh :
1. Setelah nasi matang, matikan penanak nasi dengan menekan tombol off dan mencabut
steker dari stopkontak.
Pronomina atau Kata ganti adalah kata yang digunakan untuk menggantikan kata benda
atau orang. Tujuan penggunaan kata ganti ini adalah untuk memperhalus bahasa yang kita
gunakan, dan membuat kalimat lebih efektif serta tidak berulang – ulang sehingga kalimat yang
digunakan tidak terkesan bertele – tele. Pronomina dapat ditemukan di dalam teks prosedur.
Namun, tidak semuanya melainkan hanya beberapa saja. Berikut adalah contohnya.
A. Kata Ganti Petunjuk
Kata ganti petunjuk adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjukan letak suatu
benda. Kata ganti petunjuk dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
- Prosesnya sangatlah mudah dan kita tidak perlu pusing memikirkan itu karena kita
akan dibantu dengan teks prosedur yang telah kami buat ini.
- Dengan begitu, maka bau amis dari rumput laut akan hilang.
Kata ganti penghubung adalah kata ganti yang digunakan untuk menghubungkan anak
kalimat dengan induk kalimat.
Contoh :
2. Pisahkan susu bubuk coklat dan stroberi yang sudah diayak menggunakan saringan.
Kata ganti tak tentu adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjukan sesuatu yang
belum jelas jumlah dan bentuknya.
Contoh :
Konjungsi merupakan kata hubung yang menghubungkan dua klausa atau lebih. Di dalam
teks prosedur terdapat berbagai macam jenis konjungsi, diantaranya :
1. Konjungsi Aditif
Konjungsi aditif adalah konjungsi koordinatif yang berfungsi menggabungkan dua kata,
klausa, frasa, atau kalimat yang kedudukannya sederajat. Contoh kata penghubung aditif: dan,
lagi pula, lagi, dan serta.
2. Konjungsi Waktu
Konjungi waktu adalah kata penghubung yang menjelaskan hubungan waktu antara dua
hal atau peristiwa. Contohnya: seperti, bilamana, sejak, sementara, bila, sebelum, sedari.
3. Konjungsi Perbandingan
4. Konjungsi Urutan
Konjungsi urutan yaitu konjungsi yang menyatakan urutan akan sesuatu hal. Contoh kata
penghubung urutan: mula-mula, lalu, dan kemudian.
5. Konjungsi Pertentangan
Contoh kalimat : Campurkan adonan yang sudah kering saja. Namun jangan lupa untuk
mengecilkan api
6. Konjungsi Pembetulan
Konjungsi pembetulan adalah konjungsi yang berfungsi untuk menegaskan kembali suatu
kalimat dalam teks agar tidak terjadi kesalahan. Contohnya adalah hanya dan melainkan.
Contoh kalimat : Jangan gunakan gula kasar, melainkan gunakanlah gula halus.
7. Konjungsi Penyamaan
Konjungsi penyamaan merupakan kata hubung yang memperjelas kesamaan antar dua
klausa. Contohnya yaitu,adalah, ialah, dan yakni.
8. Konjungsi Penyimpulan
Contoh kalimat : Oleh sebab itu pembuatan winko rumput laut ini sangatlah di dukung oleh
masyarakat.
9. Konjungsi Persyaratan
Konjungsi persyaratan adalah konjungsi yang menegaskan penjelasan syarat dalam suatu
kalimat. Contohnya adalah jika, kalau, asalkan.
Contoh kalimat : Jika menyukai kayu manis boleh ditambahkan lebih banyak atau sesuai
selera.
Contoh kalimat : Tambahkan gula sambil terus diaduk agar adonan tidak menggumpal.
Contoh kalimat : Walau hanya lebih sedikit, penambahan vanili dapat mempengaruhi aroma
kue yang dipanggang.
Konjungsi kesewaktuan adalah kata hubung yang menyatakan waktu pada suatu kalimat.
Contohnya adalah ketika, waktu, sewaktu, saat, tatkala, selagi, sebelum, sesudah, setelah, sejak,
semenjak, dan sementara.
Konjungsi pemilihan adalah kata hubung untuk menjelaskan hubungan kata dan pemilihan
suatu kata dalam kalimat. Contohnya adalah atau.
Contoh kalimat : Tambahkan daun pandan atau perisa vanili dalam adonan.
1. Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif Menurut Rahardi, 2005:80, kalimat imperatif merupakan kalimat yang
mengandung maksud memerintah atau meminta agar mitra tutur atau orang lain menuruti
sesuatu yang diminta oleh si penutur. Kalimat ini terkadang disebut juga sebagai jenis-jenis
kalimat perintah. Isi kalimat imperatif bisa berupa perintah yang sangat keras atau kasar, hingga
permohonan yang sangat halus dan santun. selain itu, kalimat tersebut bisa juga berisi
pembiaran terhadap suatu perbuatan atau pelarangan suatu tindakan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian kalimat imperatif adalah
kalimat yang bersifat memerintah atau memberi komando, mempunyai hak memberi komando,
dan bersifat mengharuskan. Dengan kata lain, kalimat imperatif adalah kalimat yang di
dalamnya mengandung perintah. Kalimat ini berfungsi untuk meminta / melarang seseorang
untuk melakukan sesuatu. Dapat disimpulkan bahwa kalimat imperatif adalah kalimat yang
berutujuan untuk memerintah suatu orang baik perintah keras atau kasar dan sebaliknya.
Kalimat deklaratif merupakan sebuah kalimat yang berisi statement dan bersifat fakta atau
opini. Kalimat deklaratif biasanya disebut sebagai kalimat berita. Kalimat deklaratif digunakan
untuk memberikan suatu informasi berita atau peristiwa kepada seseorang tanpa mengharapkan
respon khusus.
- Intonasinya yang netral, tidak ada bagian yang dipentingkan dari yang lainnya.
- Bagian dari kalimat berita dapat dijadikan pokok pembicaraan. Dalam hal ini, bagian tersebut
dapat ditempatkan pada awal kalimat atau bagian akhir kalimat.
- Susunan kalimat tidak dapat dijadikan sebagai ciri-ciri karena hampir sama saja dengan
kalimat yang lainnya.
3. Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif merupakan kalimat yang berisi pertanyaan yang diajukan kepada
seseorang. Kalimat interogatif dibentuk untuk mendapatkan responsi berupa jawaban. Pada
umumnya, kalimat ini selalu diakhiri dengan tanda tanya. Kalimat interogatif biasanya ditandai
dengan sebuah kata tanya seperti apa, siapa, kapan, dimana, bagaimana dan lain sebagainya.
PENUTUP
A. SIMPULAN
Teks prosedur memiliki berbagai banyak jenis unsur kebahasaan. Diantaranya yaitu
penanda wacana, kata ganti, konjungsi, kalimat imperatif, deklaratif, dan imperatif. Dari tiap
unsur kebahasaan dibagi lagi menjadi berbagai macam jenis. Teks prosedur akan lebih mudah
dipelajari dan dipahami setelah mengetahui unsur kebahasaan yang terdapat di dalamnya.
B. SARAN
Pada akhir makalah ini kami telah menilai dan mengevaluasi pengerjaan makalah.
Diharapkan kedepannya tiap-tiap anggota dapat konsisten dan tepat waktu dalam
mengumpulkan materi dan menguasai materi agar tidak tergesa-gesa dan menghambat
penyelesaian materi dalam makalah maupun presentasi.
DAFTAR ISI