Dari segi isi, laporan hasil observasi mempunyai ciri sebagai berikut.
a. Bersifat objektif.
c. Tidak mengandung hal-hal yang bersifat menyimpang, dugaan-dugaan yang tidak tepat, atau
pemihakan terhadap sesuatu.
Sebuah ringkasan pada dasarnya merupakan rangkaian pokok-pokok pikiran yang dirangkai menjadi satu
dengan tetap memerhatikan urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat) pengarang
tetap diperhatikan dan dipertahankan.
Untuk menyusun sebuah ringkasan, hal yang pertama harus dilakukan adalah membaca pemahaman isi
teks, kemudian menemukan pokok-pokok isi informasi di dalamnya. Pokok-pokok isi sebuah teks dapat
ditemukan dengan menemukan kalimat utamanya
Laporan hasil pengamatan dapat berfungsi untuk memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab
tugas dan kegiatan pengamatan. Hasil observasi terhadap suatu objek juga dapat berfungsi untuk
memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi dan kemudian dijadikan dasar
penyusunan kebijakan.
4. Menganalisis Isi, Struktur, dan Aspek Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
Teks laporan hasil observasi mengemukakan fakta-fakta yang diperoleh dari hasil pengamatan, bukan
hasil imajinasi.
Teks laporan hasil observasi disusun dengan struktur (a) pernyataan umum atau klasifikasi, (b) deskripsi
bagian, dan (c) deskripsi manfaat.
Aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi di antaranya meliputi kata serta frasa verba dan nomina,
afiksasi, kalimat definisi dan kalimat deskripsi, kalimat simpleks dan kompleks.
5. Mengonstruksikan Teks Laporan Hasil Observasi
Menyusun teks laporan hasil observasi dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
3. Melakukan observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin-poin
pengamatan terlebih dahulu.
4. Mencatat hasil observasi kamu. Bila memungkinkan siswa diminta mengambil foto dan
memvideokan observasi.
5. Menyusun teks laporan hasil observasimu dengan meperhatikan ketepatan isi, struktur, dan kaidah
kebahasaannya.
B. TEKS EKSPOSISI
Teks eksposisi merupakan genre teks berisi gagasan yang bertujuan agar orang lain memahami pendapat
yang disampaikan. Gagasan tersebut disampaikan oleh penulis atau pembicara berdasarkan sudut
pandang tertentu. Untuk menguatkan gagasan yang disampaikan, penulis atau pembicara menyertakan
alasan-alasan logis.
Teks eksposisi merupakan teks yang dibangun oleh pendapat atau opini. Sejalan dengan isi teks
eksposisi, struktur teks eksposisi meliputi (a) tesis atau penyataan pendapat, (b) argumentasi, dan (c)
penegasan ulang.
a. Banyak Mengunakan istilah yang sesuai dengan bidang permasalahan yang dibahas. Penggunaan
istilah tersebut membantu penulis atau pembicara memperkuat gagasan yang disampaikan.
a. Menentukan topik, yakni suatu hal yang memerlukan pemecahan masalah atau sesuatu yang
mengandung problematika di masyarakat. Hal itu, mungkin berkenaan dengan masalah sosial, budaya,
pendidikan, agama, bahasa, sastra, politik.
b. Mengumpulkan bahan dan data untuk memperkuat argumen, baik dengan membaca-baca surat
kabar, majalah, buku, ataupun internet.
c. Membuat kerangka tulisan berkenaan dengan topik yang akan kita tulis, yang mencakup tesis,
C. TEKS ANEKDOT
Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk
menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat
yang menarik karena lucu dan mengesankan.
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki
struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda.
Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki unsur kebahasaan yang khas yaitu (a) menggunakan kalimat
yang menyatakan peristiwa masa lalu, (b) menggunakan kalimat retoris, [kalimat pertanyaan yang tidak
membutuhkan jawaban]; (c) menggunakan konjungsi [kata penghubung] yang menyatakan hubungan
waktu seperti kemudian, lalu; (d) menggunakan kata kerja aksi seperti menulis, membaca, dan berjalan, ;
(e) menggunakan kalimat perintah (imperative sentence); dan (f) menggunakan kalimat seru. Khusus
untuk anekdot yang disajikan dalam bentuk dialog, penggunaan kalimat langsung sangat dominan.
4. Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh
Publik
Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah
menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot.
Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan
kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari
pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya.
Hikayat merupakan sebuah teks narasi yang berbeda dengan narasi lain. Adapun karakteristik hikayat
antara lain (a) terdapat kemustahilan dalam cerita, (b) kesaktian tokoh-tokohnya, (c) anonim, (d) istana
sentris, dan (e) menggunakan alur berbingkai/cerita berbingkai.
Berikut contoh karakteristik bahasa hikayat yang terdapat dalam teks “Hikayat Indera Bangsawan”.
Hikayat banyak memiliki nilai kehidupan. Nilai-nilai kehidupan tersebut dapat berupa nilai religius
(agama), moral, budaya, sosial, edukasi (pendidikan), dan estetika (keindahan). Perhatikan contoh
analisis nilai yang terdapat dalam Hikayat Indera Bangsawab berikut!
Hikayat merupakan teks bagian dari prosa yang mirip dengan cerpen. Oleh karena itu struktur hikayat
pada dasarnya sama dengan teks cerpen.
a. Abstraksi
b. Orientasi
c. Komplikasi
d. Evaluasi
e. Resolusi
f. Koda
c. Banyak menggunakan majas atau gaya bahasa, terutama majas antonomasia dan majas simile
Negoisasi adalah proses tawar menawar denga jalan berunding guna mencapai kesepakatan bersama
satu pihak dan pihak yang lain. Tujuannya yakni untuk mengatasi atau menyesuaikan perbedaan,
memperoleh sesuatu dari pihak lain, mencapain kesepakatan bersama, atau menyelesaiakn sengketa
atau selisih pendapat.
Partisipan, terdiri oleh pihak pengaju dan pihak penawar. Dalam keadaan tertentu (pertikaian), ada
partisipan ketiga sebagai perantara
g. Saling menuntungkan
a. Orientasi (Perkenalan)
b. Pengajuan(Pihak pengaju)
2. Debat
Debat adalah proses saling tukar menukar pendapat untuk membahas suatu isu dengan masing-masing
pihak berdebat memberi alasan. Apabila perlu, ditambahkan dengan informasi, bukti, dan data untuk
mempertahankan pendapat masing-masing. Hasil debat biasanya menghailkan sudut pandang baru yang
bisa diterima kedua belah pihak.
6) Penulis.
Kaidah kebahasaan yang digunakan harus benar sesuai dengan kaidah bahasa, baik tata ejaan maupun
tata bahasa. ide yang diungkapkan harus benar sesuai dengan fakta yang diterima akal sehat,
harus tepat, dan hanya memiliki satu makna, padat, langsung menuju sasaran, runtun dan sistematis.
Kata yang dipilih dalam berdebat harus memiliki makna sebenarnya(donatatif).
3. Teks Biografi
Biografi adalah riwayat hidup seseorang yamg ditulis oleh orang lain didalamnya disajikan sejarah hidup,
pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses orang yamg sedang diulas. Biografi menampilkan tokoh-
tokoh terkenal, orang sukses, orang yang berperan banyak dalam kehidupan orang banyak.
Manfaat membaca biografi adalah memperkaya wawasan dan sebagai teladan agar dapat menjalani
kehidupan dengan baik dan mengisi hidup dengan karya yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun
orang lain.
Struktur teks biografi adalah sebagai berikut, 1) Orientasi atau setting, berisi informasi mengenai latar
belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar atau
pembaca. Berkenaan dengan siapa, kapan dan dimana 2) Kejadian penting, berisi rangkaian peristiwa
yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian tokoh utama. 3)
Reorientasi, yang berisi komentar evaluatif atau pernyataan kesimpulan mengenai rangkaian cerita
sebelumnya.
4. Mendalami Puisi
Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang
indah dan imajinatif.
Membacakan puisi:
b. Artikulasi
d. Mengatur pernapasan
e. Vokal
f. Ekspresi
g. Intonasi