Anda di halaman 1dari 13

LK.

01 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 1 : Pendalaman Materi Bahasa Indonesia

1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks


Judul Kegiatan 2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
Belajar (KB) 3. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
4. Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak
Butir
No Respon/Jawaban
Refleksi
1 Garis besar KB.1 Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
materi yang A. Ragam Teks
pengelompokkan teks berdasarkan isi dan bentuk teks di antaranya macam-
dipelajari macam atau jenis-jenis teks yang terdiri atas teks faktual, teks cerita, teks
tanggapan, dan teks normatif.
1. Teks Faktual, Teks faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang
bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat dengan waktu.
Dengan kata lain, suatu kejadian yang faktual bisa terjadi di masa lalu atau
pun masa sekarang.
a. Teks Deskripsi
Teks deskripsi adalah teks yang berisi gambaran suatu objek,
tempat, atau peristiwa. Struktur teks deskripsi yaitu
identifikasi, deskripsi, dan kesimpulan
b. Teks Prosedur/Arahan
Teks Prosedur adalah teks yang memuat cara untuk melakukan
sesuatu secara tepat, berupa runtutan langkah demi langkah, sehingga
tercapai tujuan yang diinginkan.

2. Teks Tanggapan, Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan


terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan apa yang diterima
oleh pancaindra, bayangan dalam angan-angan.

3. Teks Cerita, adalah teks yang menuturkan bagaimana terjadinya suatu hal,
peristiwa, mengisahkan kejadian yang telah ada, perbuatan, pengalaman
yang dinamis dalam suatu rangkaian waktu. Teks cerita termasuk genre
sastra dalam jenis teks tunggal (teks cerita). Teks cerita terdiri dari teks
cerita ulang, naratif, anekdot, dan eksemplum.

a. Teks Cerita Ulang, memiliki tujuan sosial menceritakan kembali


peristiwa pada masa lalu agar tercipta semacam hiburan atau
pembelajaran berdasarkan pengalaman masa lalu bagi
pembaca/pendengarnya.
b. Anekdot, diartikan sebagai cerita rekaan yang tidak harus didasarkan
pada kenyataan yang telah terjadi di masyarakat.
c. Eksemplum, memiliki tujuan sosial menilai perilaku atau karakter
dalam cerita.
d. Naratif, model penceritaannya antara masalah dan pemecahannya
tidak menyatu dalam satu struktur teks seperti pada teks penceritaan
ulang, anekdot, dan eksemplum.
4. Teks Normatif, adalah teks yang isinya ditulis berdasarkan sebuah
peraturan, norma – norma atau peraturan yang berlaku baik dilingkungan
masyarakat maupun dalam lingkungan kenegaraan yang berkaitan dengan
hukum atau UU.
B. Satuan Bahasa Pembentuk Teks
1. Kalimat, adalah satuan gramatikal yang disusun oleh konstituen dasar dan
intonasi final.
Klasifikasi kalimat
1. Berdasarkan Jumlah Klausa:
2. Berdasarkan Stuktur Klausa
3. Berdasarkan Amanat Wacana
4. Berdasarkan Pembentukan Kalimat Dari Klausa Inti
dan Perubahannya

5. Berdasarkan Jenis Klausa


6. Berdasarkan Fungsi Kalimat Sebagai pembentuk
Paragraf

2. Paragraf, diartikan sebagai satuan gagasan di dalam bagian suatu wacana,


yang dibentuk oleh kalimat – kalimat yang saling berhubungan dalam
mengusung satu kesatuan pokok pembahasan.
a. Gagasan Pokok dan Gagasan Penjelas
o Gagasan Pokok adalah gagasan yang menjadi dasar
pengembangan suatu paragraf.
o Gagasan Penjelas adalah gagasan yang berfungsi menjelaskan
gagasan pokok.
b. Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas
o Kalimat Utama, merupakan kalimat yang menjadi tempat
dirumuskannya gagasan pokok.
o Kalimat Penjelas merupakan kalimat yang menjadi tempat
dirumuskannya gagasan penjelas.
c. Hubungan unsur – unsur paragraf, yaitu sering menggunakan
konjungsi antar kalimat.
d. Ciri – ciri paragraf yang baik
o Kepaduan paragraf, keeratan ataupun kekompakan
hubungan antar unsur paragraf.
 Kepaduan isi, kekompakan sebuah paragraf dinyatakan
dengan kekompakan kalimat didalam mendukung satu
gagasan pokok.
 Kepaduan bentuk, dapat dilakukan dengan cara :
Penggunaan konjungsi
pengulangan kata atau frasa
penggunaan kata ganti/kata yang sama
maknanya
pemakaian kata yang berhiponimi (kata
yang merupakan bagian dari kata lainnya)

o kesatuan paragraf, bagian karangan yang terdiri dari


beberapa kalimat yang berkaitan secara utuh, padu,
dan membentuk satu kesatuan pikiran.
o Kelengkapan (mengandung gagasan pokok, kalimat
utama dan kalimat penjelas).
o Ketepatan pemilihan kata ( sesuai dengan situasi dan
kondisi pemakainya).

e. Jenis – jenis paragraf


o Paragraf Deduktif, gagasan pokoknya terletak di awal
paragraf.
o Paragraf Induktif, gagasan pokoknya terletak di akhir
paragraf atau kalimat.

KB.2 Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi


a. Teks Fiksi
Adalah teks yang berisi kisahan atau cerita yang dibuat
berdasarkan imajinasi pengarang, bahasanya bermakna :
a) Denotatif, yaitu makna sebenarnya atau makna yang sesuai dengan
pengertian yang dikandung oleh kata tersebut.
b) Konotatif, bukan makna sebenarnya, mempunyai makna tautan.
c) Ekspresif, membayangkan suasana pribadi pengarang.
d) Sugestif, bersifat mempengaruhi pembaca.
e) Plastis, bersifat indah untuk menggugah perasaan pembaca

Unsur – unsur Teks Fiksi


1. Tema, merupakan ide atau gagasan yang ingin disampaikan pengarang
dalam ceritanya.
2. Perwatakan, karakteristik dari tokoh dalam cerita.
3. Alur, rangkaian peristiwa dalam cerita yang terhubung secara kasual.
Terdiri dari beberapa tahap :
a) Tahap Pengenalan (eksposition dan orientasi),
mengenalkan tokoh, latar, situasi, waktu, dan lainnya.
b) Tahap Pemunculan konflik (rising action),
dimunculkannya masalah.
c) Tahap Konflik Memuncak (turning point/klimaks),
permasalahan berada pada titik paling puncak.
d) Tahap Konflik Menurun (antiklimaks), masalah mulai
dapat diatasi.
e) Tahap Penyelesaian (resolution), konflik sudah
terselesaikan.
Secara umum, alur di klasifikasikan menjadi :
1) Alur maju (progresif), sebuah alur yang klimaksnya
berada di akhir cerita.
2) Alur mundur (regresi), alur yang menceritakan masa
lampau yang menjadi klimaks di awal cerita.
3) Alur campuran (maju – mundur), di awali dengan klimaks,
menceritakan masa lampau, di lanjutkan hingga tahap
penyelesaian.
4. Latar, merupakan salah satu unsur yang membangun isi dari cerita. Latar
adalah gambaran tentang tempat, waktu dan suasana yang dialami tokoh
5. Amanat, adalah suatu pesan yang disampaikan oleh penulis kepada
pembaca melalui sebuah tulisan atau cerita.
b. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Fiksi
1. Struktur
a. Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh dan latar
b. Komplikasi, berisi tentang masalah yang dialami tokoh utama
c. Resolusi, bagian penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh
2. Kaidah Teks Fiksi
a. Menggunakan kata – kata yang menyatakan urutan waktu.
b. Menggunakan kata kerja tindakan.
c. Menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu
yang dipikirkan atau dirasakan para tokohnya.
d. Menggunakan kata – kata yang menggambarkan keadaan
atau sifat tokohnya.
e. Menggunakan dialog.
3. Teks fiksi terdiri dari :
a. Cerita Rakyat, merupakan cerita yang berkembang di tengah –
tengah kehidupan masyarakat dan disampaikan secara turun –
temurun. Terbagi menjadi :
o Mite, cerita tentang suatu kepercayaan.
o Sage, cerita tentang kehidupan raja dan kepahlawanan.
o Legenda, cerita asal – usul suatu tempat, binatang atau
lainnya.
o Fabel, cerita yang bertokohkan binatang.
Struktur cerita rakyat :
o Orientasi
o Komplikasi
o Resolusi
o Evaluasi
o Koda
Ciri kebahasaan cerita rakyat :
o Menggunakan kata – kata yang menyatakan urutan
waktu.
o Menggunakan kata kerja tindakan.
o Menggunakan kata kerja yang menggambarkan pikiran
dan perasaan para tokohnya.
o Menggunakan kata – kata yang menggambarkan
keadaan atau sifat tokohnya.
o Menggunakan kata si, atau sang (jenis cerita fabel).
o Menggunakan sudut pandang tokoh ketiga.
o Menggunakan dialog.

b. Cerita Fantasi, merupakan cerita yang sepenuhnya dikembangkan


berdasarkan khayalan, imajinasi, atau fantasi.
Struktur cerita fantasi:
o Orientasi
o Komplikasi
o Resolusi
Kaidah bahasa :
o Menggunakan kata – kata yang menyatakan urutan
waktu.
o Menggunakan kata kerja tindakan.
o Menggunakan kata kerja yang menggambarkan pikiran
dan perasaan para tokohnya.
o Menggunakan kata – kata yang menggambarkan
keadaan atau sifat tokohnya.
o Menggunakan dialog.
c. Cerita Pendek, adalah cerita rekaan yang menurut wujud fisiknya
berbentuk pendek. Ciri – cirinya :
o Alur lebih singkat
o Tokoh yang dimunculkan hanya beberapa orang
o Latar yang dilukiskan hanya sesaat dan lingkungan
yang terbatas
o Tema dan nilai – nilai disampaikan relatif sederhana
Struktur cerita pendek :
o Orientasi
o Komplikasi
o Resolusi
Ciri – ciri kebahasaan cerita pendek :
o Menggunakan kata – kata yang menyatakan urutan
waktu
o Menggunakan kata kerja tindakan.
o Menggunakan kata kerja yang menggambarkan pikiran
dan perasaan para tokohnya.
o Menggunakan kata – kata yang menggambarkan
keadaan atau sifat tokohnya.
o Menggunakan dialog.
d. Cerita Inspiratif, merupakan jenis teks narasi yang menyajikan suatu
inspirasi keteladanan kepada banyak orang.
Struktur cerita inspiratif :
o Orientasi
o Komplikasi
o Resolusi
o Koda
Kaidah bahasa cerita inspiratif :
o Menggunakan ungkapan yang bernada saran dan
persuasive
o Menggunakan kata kerja tindakan.
o Menggunakan kata kerja yang menggambarkan pikiran
dan perasaan para tokohnya.
o Menggunakan kata – kata yang menggambarkan
keadaan atau sifat tokohnya.
o Menggunakan kata ganti orang pertama dan ketiga.
o Menggunakan dialog.
e. Puisi Rakyat, merupakan jenis puisi yang berkembang pada
kehidupan masyarakat sehari – hari, sebagai suatu tradisi masyarakat
setempat. Contohnya :
1. Pantun, merupakan jenis puisi rakyat yang terdiri dari
sampiran dan isi.
2. Syair, merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh
empat larik pada setiap baitnya, seluruh larik dalam
syair itu merupakan isi.
f. Puisi Baru (puisi bebas), merupakan puisi tidak terikat oleh jumlah
larik, suku kata ataupun pola rimanya.
Kaidah puisi baru :
o Diksi
o Pengimajian
o Kata konkret
o Majas
o Rima
g. Drama, cerita konflik manusia dalam bentuk dialog yang di
ekspresikan dengan menggunakan percakapan dan lakuan pada pentas
dihadapan penonton.
Struktur drama :
o Prolog, pembukaan sebuah drama
o Dialog, urutan peristiwanya :
 Orientasi
 Komplikasi
 Resolusi
 Epilog
Dalam struktur drama terdapat:
o Wawancang, dialog atau percakapan yang harus
diucapkan oleh tokoh cerita.
o Kramagung, petunjuk perilaku, tindakan atau
perbuatan yang harus dilakukan oleh tokoh.
Kaidah bahasa dalam drama :
o Kalimat yang tersaji berupa dialog atau tuturan
langsung para tokohnya.
o Kalimat langsung (ditandai tanda “)
o Menggunakan kata ganti orang ketiga pada
prolog/epiloginya
o Kata ganti yang digunakan adalah mereka karena
melibatkan banyak orang.
o Kata ganti pada dialog adalah kata ganti orang pertama
dan kedua.
o Tidak lepas dari kata tidak baku dan kosa kata
percakapan.
Ciri bahasa teks drama :
o Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu.

o Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu


peristiwa yang terjadi.
o Menggunakan kata kerja yang menggambarkan pikiran
dan perasaan para tokohnya.
o Menggunakan kata sifat untuk menggambarkan tokoh,
tempat atau suasana.

KB. 3 Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi


a. Hakikat Teks Nonfiksi
Teks nonfiksi dapat diartikan sebagai karya seni yang sifatnya
berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada kebenaran di dalamnya.
Klasifikasi teks nonfiksi (Trim 2014) diantaranya :
1. Teks faksi, ceritanya berbentuk kisah berbasis kejadian sebenarnya.
2. Teks nonfiksi, disusun berdasarkan data valid tentang pengetahuan tanpa
mengurangi isi data.
Teks nonfiksi yang relevan untuk peserta didik SD diantaranya :
a. Teks deskriptif, mendeskripsikan benda atau tempat
b. Teks eksplanasi, bertujuan memberikan informasi
c. Teks prosedur, arahan/petunjuk untuk melakukan sesuatu
d. Teks laporan sederhana hasil pengamatan siswa dalam
pembelajaran
e. Teks tanggapan, ucapan terimakasih, dan permintaan maaf
f. Teks cerita pengalaman pribadi dan buku harian
g. Teks paparan iklan
b. Struktur, Fungsi dan Kaidah Kebahasaan Teks Nonfiksi
1. Esai,dapat dimaknai sebagai bentuk tulisan lepas, yang lebih luas dari
paragraf, yang diarahkan untuk mengembangkan ide mengenai sebuah
topik.
a) Struktur Esai
o Bagian pendahuluan
o Bagian inti
o Bagian kesimpulan
b) Fungsi Esai
o Eksploratif, melakukan eksplorasi atas respon individu terhadap
peristiwa, fenomena, ide atau gagasan tertentu.
o Persuasi, mengajak pembaca untuk meyakini opini penulis dan
mengajak pembaca melakukan aksi/tindakan tertentu.
o Explain, menjelaskan kepada pembaca tentang bagaimana
melakukan suatu hal.
o Compare, membandingkan dan mengontraskan dua atau lebih ide,
peristiwa, litratur atau hal lainnya.

o Showing, menunjukkan bagaimana sebab akibab yang


ditimbulkan oleh suatu hal/fenomena.
o Describe, mendeskripsikan suatu masalah dan menawarkan
solusi.
c) Kaidah Kebahasaan Esai (Aturan, Acuan/Patokan)
o Kata Baku
o Kalimat Efektif
 Kelengkapan (SPOK)
 Kelogisan (masuk akal)
 Kesepadanan (predikat – predikatnya sepadan)
 Kesatuan
 Kehematan
 Logis (kohesi dan koherensi)
o Makna Lugas, sesuai dengan konsep asalnya.
2. Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
Adalah upaya untuk membaca secara seksama
kemudian melakukan evaluasi terhadap buku/bab buku/artikel
yang dibaca.
a. Struktur Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
o Pendahuluan
o Ringkasan atau uraian pendek
o Inti reviu
o Simpulan
b. Fungsi Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
o Menunjukkan penilaian penulis reviu terhadap apa
yang dibaca
o Memberikan informasi kepada pembaca tentang
kelayakan isi bacaan
o Membantu pembaca mengetahui isi bacaan
o Memberikan informasi kepada pembaca tentang
kelebihan dan kekurangan bacaan yang di reviu
o Mengetahui perrbandingan bacaan dengan karya lain
yang sejenis
o Memberikan informasi yang komprehensif tentang
bacaan yang di reviu
o Memberikan pertimbangan apakah pantas dijadikan
referensi atau tidak
o Memudahkan dalam memahami hubungan antara
bacaan dengan buku jenis lainnya
o Memberikan pertimbangan untuk memilih, membeli
dan menikmati bacaan
c. Kaidah Kebahasaan Reviu Buku/Bab Buku/Artikel
o Penggunaan istilah
o Penggunaan sinonim dan antonim
o Penggunaan frasa kata benda (nomina)
o Penggunaan frase kata kerja (verba)
o Penggunaan kata ganti (pronomina)
o Penggunaan kata hubung (konjungsi), eksternal dan
internal

3. Artikel Ilmiah (penelitian)


Bentuk tulisan yang memaparkan hasil penelitian yang telah di
lakukan.
a. Struktur Umum Artikel Ilmiah
Artikel berbasis penelitian Artikel berbasis kajian
pustaka

1. Abstrak 1. Abstrak
2. Pendahuluan 2. Pendahuluan
3. Metode penelitian 3. Metode penelitian
4. Temuan penelitian 4. Temuan penelitian
5. Pembahasan 5. Pembahasan
6. Kesimpulan, 6. Kesimpulan,
rekomendasi, rekomendasi,
implikasi implikasi

b. Fungsi Artikel Ilmiah


o Fungsi pendidikan
o Fungsi penelitian
o Fungsi fungsional
Tujuan Artikel Ilmiah
o Memecahkan masalah tertentu
o Mencapai tujuan tertentu
o Menambah pengetahuan, ilmu dan konsep
pengetahuan
o Membina kemampuan menulis ilmiah
o Membina kemampuan berfikir ilmiah
c. Kaidah Kabahasaan Artikel Ilmiah
Menurut Abidin, Aziz & Fadlilah (2010)
o Bahasa yang taat asas
o Titik pandang kebahasaan harus taat asas
o Istilah yang digunakan harus istilah keilmuan
o Hindari bahasa yang telah usang
o Hindari bahasa ekstrim
o Bahasa yang lebih menekankan aspek komunikasi
o Kalimat dan alinea sebaiknya seimbang
Menurut Puspandari (2007)
Kaidah kebahasaan artikel ilmiah : baku, denotatif,
berkomunikasi dengan pikiran, kohesif, koheren,
mengutamakan kalimat pasif, konsisten, logis, efektif,
kuantitatif, dan terhindar dari kesalahan umum bahasa
Indonesia.
d. Contoh Artikel Ilmiah
1) Teks Narasi Sejarah
Merupakan teks nonfiksi berisi tentang peristiwa
dalam masyarakat pada masa lampau yang disusun
sesuai dengan rangkaian kausalitasnya serta proses
perkembangannya dalam segala aspek yang berguna
sebagai pengalaman untuk dijadikan pedoman
kehidupan masa sekarang serta arah cita – cita masa
yang akan datang.
Ciri – cirinya :
a) Ilmu penngetahuan
b) Hasil penyelidikan
c) Bahan penyelidikan
d) Kejadian
e) Masyarakat manusia
f) Waktu yang lampau
g) Penentuan waktu
h) Tanggal atau tarikh
i) Masa lampau
j) Penafsiran atau syarat khusus
Struktur Teks Narasi Sejarah
a) Orientasi
b) Urutan peristiwa
c) Reorientasi
Fungi Teks Narasi Sejarah
a) Sejarah sebagai peristiwa (kejadian nyata)
b) Sejarah sebagai kisah
c) Sejarah sebagai ilmu
Kaidah Kebahasaan Teks Narasi Sejarah
a) Penggunaan kalimat (menyatakan peristiwa masa
lampau)
b) Menggunakan kata bermakna tindakan/perbuatan
c) Menggunakan fungsi keterangan tempat dan waktu
d) Menggunakan konjungsi temporal
e) Menggunakan konjungsi kausalitas
2) Surat
Adalah sebuah alat komunikasi secara tertulis
dengan menggunakan syarat khusus yang khas sesuai
dengan aturan surat – menyurat.
Ciri – ciri surat:
a) Menggunakan kertas surat yang tepat
b) Menggunakan bentuk surat yang standar
c) Menggunakan bahasa Indonesia yang baku
d) Menggunakan gaya bahasa yang lugas
e) Menggunakan bahasa yang jelas
f) Menggunakan bahasa yang sopan dan hormat
g) Menyajikan fakta yang benar dan lengkap
h) Tidak menggunakan singkatan
i) Tidak menggunakan kata – kata sulit
1. Jenis Surat
a. Berdasarkan isinya : surat pribadi, surat
dinas/resmi, surat niaga/dagang.
b. Berdasarkan keamanan isinya : surat sangat
rahasia, surat rahasia, surat terbatas, surat
biasa.

c. Berdasarkan derajat penyelesaiannya : surat


sangat segera (kilat), surat segera, surat
biasa
d. Berdasarkan jumlah penerima: surat edaran,
pengumuman, surat biasa.
2. Struktur Surat
a. Kop surat
b. Nomor surat
c. Tanggal surat
d. Lampiran / perihal
e. Salam pembuka
f. Isi surat
g. Salam penutup
h. Tanda tanggan pengirim
i. Tembusan
3. Fungsi Surat
Menurut Finoza (2009:4)
a. Sebagai alat komunikasi tulis
b. Sebagai tanda bukti tertulis
c. Sebagai alat pengingat
d. Sebagai pedoman bertindak
e. Sebagai keterangan keamanan
f. Sebagai wakil organisasi
g. Sebagai dokumentasi
Menurut Soedjito dan solchan (2014)
a. Alat komunikasi
b. Alat bukti tertulis
c. Alat bukti historis
d. Alat pengingat
e. Duta organisasi
f. Pedoman kerja
4. Kaidah Kebahasaan Surat
a. Disusun dengan teknik penyusunan surat
yang benar
b. Isi surat harus secara ringkas, jelas dan
eksplisit
c. Menggunakan bahasa yang benar sesuai
kaidah bahasa Indonesia (baku)

KB. 4 Apresiasi dan Kreasi Sastra Anak


a. Hakikat Sastra Anak
Sastra anak adalah bentuk kreasi imajinatif dengan paparan
bahasa tertentu yang menggambarkan dunia rekaan,
menghadirkan pemahaman dan pengalaman tertentu, mengandung
nilai estetika tertentu yang dapat dibuat oleh orang dewasa/anak –
anak.
b. Hakikat Apresiasi Satra Reseptif dan Ekspresif/Produktif
1. Apresiasi Sastra Reseptif
Adalah kegiatan mengapresiasi dengan teori resepsi
(terbuka/menerima) pada sebuah karya.
2. Apresiasi Sastra Ekspresif/Produktif
Merupakan kegiatan mengapresiasi karya sastra yang
menekankan pada proses kreatif dan penciptaan.
c. Pendekatan Dalam Mengapresiasi Sastra
1. Pendekatan Emotif, berusaha menemukan unsur – unsur emosi atau
perasaan pembaca.
2. Pendekatan Didaktis, berusaha menemukan dan memahami gagasan,
tanggapan, evaluatif maupun sikap.
3. Pendekatan Analitis, berupaya membantu pembaca memahami gagasan,
cara pengarang menampilkan gagasan, sikap pengarang, unsur instrinsik
dan hubungan antara elemen.
d. Perkembangan Kemampuan Mengapresiasi Sastra Anak
1. Usia 1-2 tahun :rima permainan, macam – macam tindakan.
2. Usia 2 – 7 tahun : mampu memahami struktur cerita secara
simbolik melalui bahasa, permainan dan gambar.
3. Usia 7 – 11 tahun: operasi konkret.
4. Usia 11 – 13 tahun ke atas : operasi formal.
e. Unsur Intrinsik Puisi
1. Tema, ide atau gagasan
2. Rasa, emosional seorang penyair
3. Nada, sikap penyair lewat intonasi saat berpuisi
4. Amanat, pesan yang ingin disampaikan
5. Diksi (pilihan kata)
6. Imajeri
7. Pusat pengisahan atau titik pandang
8. Gaya bahasa
9. Ritme atau irama
10. Rima atau sajak
f. Unsur Intrinsik Prosa
1. Plot atau alur cerita
2. Penokohan
3. Latar atau setting
4. Tema
5. Pesan dan amanat
6. Sudut pandang
7. Konflik
g. Unsur Intrinsik Drama
1. Unsur pertunjukan :
o Pemain (aktor)
o Pentas
o Sutradara
o Penonton
2. Unsur cerita :
o Perwatakan / karakter tokoh
o Dialog
o Latar
o Alur
h. Jenis Sastra Anak
1. Buku Bergambar, adalah buku bergambar tetapi dalam bentuk cerita,
bukan buku informatif

2. Fiksi Realistik, adalah tulisan imajinatif yang merefleksi kehidupan secara


akurat pada masa lampau/sekarang (Huck, 1987)
3. Fiksi Sejarah, adalah cerita realistik yang disandarkan pada masa yang
lalu/latar waktunya masa lalu (Stewig, 1980; Rothelin, 1991)
4. Fiksi Ilmu, adalah bentuk fantasi yang berlandaskan hipotesis tentang
ramalan yang masuk akal karena berlandaskan metode ilmiah
5. Cerita Fantasi, merupakan cerita khayal yang terdiri atas beberapa jenis
6. Biografi, adalah kisah tentang riwayat hidup seseorang yang ditulis orang
lain
7. Puisi, sebuah cipta rasa yang terdiri atas beberapa larik yang
memperlihatkan pertalian makna serta membentuk sebuah bait
2 Daftar materi 1. Cara membuat dan mengkalsifikasi paragraf yang baik
yang sulit 2. Kalimat Aditif, Kalimat Responsif dan Kalimat Interjektif
dipahami di 3. Paragraf deduktif induktif
modul ini
3 Daftar materi
yang sering 1. Perbedaan Teks Fiksi dan Teks Nonfiksi
mengalami 2. Pengulangan kata, Pemakaian kata ganti atau kata yang sama maknanya
miskonsepsi

Anda mungkin juga menyukai