Anda di halaman 1dari 103

Nama : Gita Chornawati Herlita

SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 1 BAHASA INDONESIA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Ragam Teks dan Satuan Bahasa Pembentuk Teks
2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
Fiksi
3. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
Nonfiksi
4. Apreasiasi dan Kreasi Sastra Anak

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi KB 1 RAGAM TEKS DAN SATUAN BAHASA PEMBENTUK
yang dipelajari TEKS
1. Ragam teks adalah macam-macam atau jenis- jenis teks.
2. Ragam teks terdiri dari teks faktual, teks tanggapan,
teks cerita, dan teks normatif.
3. Teks faktual adalah teks yang berisi suatu kejadian yang
bersifat nyata, benar-benar terjadi, tetapi tidak terikat
dengan waktu
4. Suatu kejadian yang faktual bisa terjadi di masa lalu
ataupun masa sekarang.
5. Teks faktual dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu
teks deskripsi dan teks prosedur/arahan.
6. Teks tanggapan adalah teks yang berisi sambutan
terhadap ucapan (kritik, komentar, dan sebagainya) dan
apa yang diterima oleh pancaindra, bayangan dalam
angan-angan.
7. Teks tanggapan dibedakan menjadi dua buah teks, yaitu
teks eksposisi dan teks ekplanasi.
8. Teks cerita adalah teks yang menuturkan bagaimana
terjadinya suatu hal, peristiwa, mengisahkan kejadian
yang telah ada, perbuatan, pengalaman yang dinamis
dalam suatu rangkaian waktu.
1. Teks cerita ulang, menceritakan kembali
peristiwa pada masa lalu agar tercipta semacam
hiburan atau pembelajaran berdasarkan
pengalaman masa lalu bagi pembaca atau
pendengarnya.
2. Anekdot dapat diartikan sebagai cerita rekaan
yang tidak harus didasarkan pada kenyataan
yang terjadi di masyarakat.
3. Eksemplum adalah teks yang memiliki tujuan
sosial menilai perilaku atau karakter dalam cerita.
4. Naratif adalah teks yang masalah dan
pemecahan masalah tidak menyatu dalam satu
struktur teks.
9. Satuan Bahasa Pembentuk Teks
a) Kalimat adalah satuan gramatikal yang disusun
oleh konstituen dasar dan intonasi final.
Klasifikasi Kalimat :
Berdasarkan jumlah klausanya:
(1) Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu
klausa bebas.
(2) Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari
satu klausa bebas dan sekurang-
kurangnya satu kalimat terikat.
(3) Kalimat majemuk adalah kalimat yang terjadi dari
beberapa klausa bebas yang disebut juga sebagai kaliat
setara.
Berdasarkan struktur klausanya:
(1) Kalimat lengkap adalah kalimat yang mengandung
klausa lengkap.Sekurang- kurangnya terdapat unsur
objek dan predikat.
(2) Kalimat tidak lengkap adalah kalimat yang hanya
terdiri dari subjek saja, predikat saja, objek saja, atau
keterangan saja
Berdasarkan amanat wacana:
(1) Kalimat deklaratif adalah kalimat yang
mengandung intonasi deklaratif yang dalam ragam
tulis diberi tanda titik.
(2) Kalimat introgatif adalah kalimat yang
mengandung intonasi introgatif, yang dalam
ragam tulis biasanya diberi tanda tanya.
(3) Kalimat imperatif adalah kalimat kalimat yang
mengandung intonasi imperatif yang
dalam ragam tulis biasanya diberi tanda seru.
Berdasarkan fungsi kalimat sebagai pembentuk
paragrap:
(1) Kalimat bebas adalah kalimat yang
mempunyai potensi untuk menjadi ujaran lengkap,
atau kalimat yang dapat memulai sebuahparagrap,
wacana tanpa konteks lain yang memberi penjelasan.
(2) Kalimat terikat adalah kalimat yang tidak dapat
berdiri sendiri sebagai ujaran lengkap.
10. Paragraf dapat diartikan sebagai satuan gagasan di
dalam bagian suatu wacana, yang dibentuk oleh
kalimat-kalimat yang saling berhubungan dalam
mengusung satu kesatuan pokok pembahasan.
11. Gagasan pokok merupakan gagasan yang menjadi dasar
pengembangan suatu paragraph. Dengan demikian,
fungsinya sebagai pokok, patokan, atau dasar acuan
pengembangan suatu paragraf. (2) Gagasan penjelas
merupakan gagasan yang berfungsi menjelaskan gagasan
pokok. Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas
12. Ciri-ciri Paragraf yang Baik
a) Kepaduan paragraf adalah keeratan ataupun
kekompakan hubungan antarunsur-unsur
paragraf, baik itu antarkalimat utama dengan
kalimat penjelasnya ataupun antarkalimat
penjelas itu sendiri.
b) Kesatuan paragraf adalah bagian karangan yang
terdiri dari beberapa kalimat yang berkaitan
secara utuh, padu, dan membentuk satu
kesatuan pikiran
c) Kelengkapan
d) Ketepatan Pemilihan kata
13. Paragraf deduktif adalah paragraph yang gagasan
pokoknya terletak di awal paragraf.
14. Paragraf induktif adalah paragraph yang gagasan
pokoknya terletak di akhir paragraf atau pada kalimat.
KB 2 STRUKTUR, FUNGSI, DAN KAIDAH KEBAHASAAN
TEKS FIKSI

1. Teks fiksi adalah teks yang berisi kisahan atau cerita


yang dibuat berdasarkan imajinasi pengarang.
2. Teks fiksi merupakan satu organisasi yang didukung oleh
berbagai unsur yang terjalin satu sama lain dan yang
secara bersama- sama membangun cerita, seperti tema,
perwatakan, latar, alur, dan amanat.
3. Teks fiksi memiliki struktur seperti 1) orientasi,
berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar; 2)
komplikasi, berisi cerita tentang masalah yang dialami
tokoh utama. Pada bagian ini peristiwa-peristiwa di luar
nalar ini biasanya terjadi; 3) resolusi, merupakan bagian
penyelesaian dari masalah yang dialami tokoh.
4. Teks fiksi memiliki kaidah
kebahasaanmenggunakan kata-kata yang menyatakan
urutan waktu, menggunakan kata kerja tindakan,
menggunakan kata kerja yang menggambarkan sesuatu
yang dipikirkan atau dirasakan para tokohnya,
menggunakan kata-kata yang menggambarkan keadaan
atau sifat tokohnya, dan menggunakan dialog.Sistem
sosial budaya adalah seluruh unsur tata nilai, tata sosial
dan tata laku manusia yang berkaitan dan mendukung
untuk mencapai tujuan hidup manusia dalam
bermasyarakat
5. Struktur teks fiksi:
a) Orientasi, berisi pengenalan tema, tokoh, dan latar
b) Komplikasi, berisi tentang masalah yang dialami
tokoh utama
c) Resolusi, merupakan bagian penyelesaian dari
masalah yang dialami tokoh
6. Teks fiksi terdiri dari:
a) Cerita rakyat adalah cerita yang berkembang
ditengah kehidupan masyarakat dan
disampaikan secara turun temurun. Cerita
rakyat terbagi menjadi beberapa jenis:
b) Mite adalah cerita tentang suatu kepercayaan,
misalnya tentang para dewa.
c) Sage adalah cerita tentang kehidupan raja dan
kepahlawanan
d) Legenda, yakni cerita asal usul suatu tempat,
binatang, dan benda-benda lainya
e) Fabel adalah cerita bertokohkan binatang
7. Cerita fantasi adalah cerita yang
sepenuhnya dikembangkan berdasarkan khayalan,
imajinasi atau fantasi.
8. Cerita pendek adalah cerita rekaan yang menurut wujud
fiksinya pendek.
9. Cerita Inspiratif adalah teks narasi yang menyajikan
suatu inspirasi keteladanan kepada banyak orang. Puisi
rakyat adalah jenis puisi yang berkembang pada
kehidupan masyarakat sehari – hari sebagai suatu tradisi
masyarakat setempat. Contoh puisi rakyat yaitu:
10. Pantun merupakan jenis puisi rakyat yang terdiri dari
sampiran dan isi
11. Syair merupakan puisi rakyat yang dibentuk oleh empat
larik pada setiap baitnya.
12. Puisi baru adalah puisi yang tidak terikat oleh jumlah
larik, suku kata maupun pola rimanya.

KB 3 STRUKTUR, FUNGSI, DAN KAIDAH KEBAHASAAN


TEKS NONFIKSI
1. Teks Nonfiksi adalah teks karya seni yang sifatnya
berdasarkan fakta dan kenyataan serta ada
kebenaran didalamnya. Klasifikasi teks nonfiksi:
a) Teks faksi merupakan teks yang ceritanya
berbentuk kisah berbasis kejadian
sebenarnya. Contohnya biografi, utobiografi,
kisah nyata, memoar, dan cerita – cerita
kitab suci.
b) Teks nonfiksi adalah teks yang disusun
berdasarkan data valid tentang pengetahuan
tanpa mengurangi isi data tersebut.
Contohnya buku refrensi, buku petunjuk,
buku pelajaran, kamus, ensiklopedia,
directory, dan peta.
2. Struktur, Fungsi, dan Kaidah Kebahasaan Teks
Nonfiksi Ada 5 jenis teks nonfiksi yaitu:
a) Esai adalah bentuk tulisan lepas, yang lebih
luas dari paragraf, yang diarahkan untuk
mengembangkan ide mengenai sebuah topik.
b) Reviu buku/ bab buku/ aetikel Konsumsi :
aktivitas menggunakan barang/jasa
bertujuan memenuhi kebutuhan hidup
c) Artikel ilmiah adalah bentuk tulisan yang
memaparkan hasil penelitian yang telah
dilakukan.
d) Teks narasi sejarah adalah jenis teks
nonfiksi yang berisi tentang peristiwa yang
terjadi dalam masyarakat pada masa lampau
yang disusun sesuai dengan rangkaian
kausalitasnya serta proses perkembanganya
dalam segala aspek yang berguna sebagai
pengalaman untuk dijadikan pedoman
kehidupan manusia masa sekarang serta
arah cita – cita pada masa yang akan datang.
e) Surat adalah sebuah alat untuk
berkomunikasi secara tertulis dengan
menggunakan persyaratan khusus yang
khas sesuai dengan aturan surat menyurat.
3. Bahasa yang digunakan dalam teks nonfiksi ialah
menggunakan kata baku yang sesuai dengan standar
penggunaan bahasa sesuai ejaan bahasa Indonesia juga
menggunakan kalimat efektif yang memenuhi unsur
kelengkapan, kelogisan, kesepadanan, kesatuan, dan
kehematan.
4. Kata dan kalimat yang digunakan juga menggunakan
makna yang lugas dan tidak menggunakan makna kiasan
yang menimbulkan makna Saudara.
KB 4 APREASIASI DAN KREASI SASTRA ANAK

1. Sastra anak-anak meliputi semua jenis penulisan kreatif


dan imajinatif yang khusus untuk dibaca dan menghibur
anak-anak.
2. Sastra anak berkorelasi dengan dunia anak- anak dan
bahasa yang digunakan sesuai dengan perkembangan
intelektual dan emosional anak yang menempatkan
anak- anak sebagai fokusnya.
3. Sastra anak sebagai sumber pembelajaran bahasa di
sekolah dasar terdiri atas berbagai genre, yaitu: buku
bergambar, fiksi realistik, fiksi sejarah, fantasi/fiksi
ilmiah, sastra tradisional, puisi, dan biografi yang
difiksikan.
4. Tujuan pembelajaran sastra anak di sekolah dasar
antara lain: memberi kebahagiaan dan kesenangan,
mengembangkan imajinasi, menambah pengetahuan,
mengembangkan berpikir kreatif, mengembangkan
karakter, mengembangkan apresiasi sastra,
mengembangkan kesadaran bersastra, dan
menginterpretasi bacaan sastra.
5. Strategi yang dapat digunakan dalam proses
pembelajaran sastra anak di sekolah dasar adalah
sebagai berikut; bercerita, berbicara, bercakap-cakap,
mengungkapkan pengalaman, membacakan puisi,
mengarang terikat & bebas, menulis narasi, deskripsi,
eksposisi & argumentasi, menulis berdasarkan
gambar/visual,
6. Jenis Sastra Anak SD
a) Buku bergambar, adalah buku bergambar
tetapi dalam bentuk cerita, bukan buku
informasi.
b) Fiksi realistik, adalah tulisan imajinatif yang
merefleksi kehidupan secara akurat pada masa
lampau atau sekarang.
c) Fiksi sejarah, adalah cerita realistik pada masa
yang lalu/latar waktunya masa lalu.
d) Fiksi ilmu, adalah suatu bentuk fantasi
tentang ramalan yang masuk akal kaena
berdasarkan metode ilmiah.
e) Cerita fantasi, merupakan cerita khayal yang
terdiri atas beberapa jenis
f) Biografi adalah kisah tentang riwayat hidup
seseorang yang ditulis orang lain
g) Puisi merupakan sebuah cipta sastra yang
terdiri atas beberapa larik
2 Daftar materi yang 1. Kompetensi Dasar Ragam Teks di Sekolah Dasar
sulit dipahami di 2. Menganalisi struktur, fungsi dan kaidah kebahasaan
teks fiksi
modul ini
3. Menjelaskan pendekatan dalam mengapresiasi sastra
anak
3 Daftar materi yang 1. Materi mengenai teks fiksi dan nonfiksi
sering mengalami 2. Unsur intrinsik puisi, prosa, dan drama

miskonsepsi
Nama : Gita Chornawati Herlita
SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 2 MATEMATIKA


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Bilangan
2. Geometeri Dan Pengukuran
3. Statistika Dan Peluang
4. Kapita Selekta Matematika

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi KB 1 Bilangan
yang dipelajari

1. Teori Jean Piaget mengasumsikan bahwa perkembangan


berpikir individu melalui perkembangan neurologis dan
lingkungannya. Pada teorinya Jean Piaget membagi tahap
perkembangan kognitif manusia menjadi empat faseRagam
teks terdiri dari teks faktual, teks tanggapan, teks
cerita, dan teks normatif.
2. (Bell, 1981) mengemukakan pada dasarnya setiap individu
akan melalui empat tahapan perkembangan, yaitu
a. Tahapan sensori motor Pengamatan yang dilakukan
oleh J. Piaget, tahapan ini biasanya muncul pada
rentang usia 0-2 tahun..
b. Tahapan pra operasional Pengamatan yang dilakukan
oleh J. Piaget, tahapan ini muncul pada rentang usia 2-
7 tahun..
c. Tahapan operasional konkrit Pengamatan yang
dilakukan oleh J. Piaget, tahapan ini biasanya muncul
pada rentang usia 7-12 tahun.
d. Tahapan operasional formal Pengamatan yang
dilakukan oleh J. Piaget, tahapan ini biasanya muncul
pada rentang usia lebih dari 12 tahun.
3. Pada tahapan operasional konkrit karakteristik berpikir
anak adalah:
a. Kombinasivitas atau klasifikasi
b. Reversibilitas
c. Asosiasivitas
d. Identitas
e. Korespondensi satu-satu
f. Kesadaran akan adanya prinsip konservasi
4. Piaget mengemukakan terdapat enam tahap
perkemabangan belajar, yaitu:
a. Hukum kekalan bilangan
b. Hukum kekalan materi
c. Hukum kekalan panjang
d. Hukum kekalan luas
e. Hukum kekalan berat
f. Hukum kekalan isi
5. Bruner merupakan ahil dari Harvard University yang
menekankan pentingnya pengembangan berpikir. Bruner
menyatakan ada tiga tahap proses kognitif, yaitu proses
informasi baru, transformasi informasi, dan pengujian
relevansi dan ketepatan pengetahuan.
6. Teori Belajar Bruner menyatakan ada tiga model tahap
berpikir, sebagai berikut:
a. Model Tahap Enaktif Pada tahap ini keterlibatan
benda konkrit atau benda manipulative ataupaun
situasi nyata menjadi fokus utama dalam
mengkontruksi pengetahuan.
b. Model Tahap Ikonik Pada tahap ini, pengetahuan
itu direpresentasikan dalam bentuk bayangan
visual, gambar, atau diagram, yang menggambarkan
kegiatan kongkret atau situasi kongkret yang
terdapat pada tahap enaktif.
c. Model Tahap Simbolis Tahap ini dinamakan tahap
simbolis karena menggunakan bahasa sebagai pola
dasar. Anak dalam belajar matematika mulai
memanipulasi simbol atau lambang objek tertentu..
7. Lambang dasar bilangan yang kita gunakan merujuk pada
sistem numerasi Hindu-Arab, yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
dan 9
8. Bilangan menyatakan suatu nilai yang bisa diartikan
sebagai banyaknya atau urutan sesuatu atau bagian dari
suatu keseluruhan Bilangan merupakan konsep yang
abstrak, bukan simbol, dan bukan angka.
9. Macam – macam bilangan : Bilangan asli, bilangan cacah,
bilangan bulat, bilangan rasional, bilangan irasional,
bilangan real, bilnagan kompleks,
10. Peta bilangan

11. Himpunan bilangan bulat terdiri dari gabungan bilangan


asli, bilangan nol, dan lawan dari bilangan asli. Bilangan
asli tersebut dapat disebut juga bilangan bulat positifTeks
faktual dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu teks
deskripsi dan teks prosedur/arahan.
12. Himpunan bilangan bulat dapat dituliskan sebagai berikut:
Z (-3,-2,-1,0.1,2,…,…)
13. Adapun, beberapa sifat penjumlahan bilangan bulat
diantaranya:
a. Sifat Tertutup jika anggota bilangan bulat, maka … +
…. Juga anggota hi,punan bulat
b. Sifat pertukaran jika anggota bilangan bulat … + … =
….+ ….
c. Sifat pengelompokan
d. Memiliki unsur identittas
e. Memiliki invers terhadap penjumlahan
14. Operasi hitung pengurangan pada dasarnya merupakan
kebalikan dari operasi penjumlahan. Jika sebuah bilangan
bulat positif a dikurangi dengan bilangan bulat positif
15. Bilangan Bulat Pada hakikatnya perkalian pada dua buah
bilangan bulat positif adalah penjumlahan yang berulang
16. Pembagian Bilangan Bulat Pada hakikatnya operasi hitung
pembagian pada dua buah bilangan bulat positif adalah
pengurangan yang berulang sampai nol
17. Bilangan pecahan dapat diilustrasikan sebagai
perbandingan himpunan bagian yang sama dari suatu
himpunan terhadap keseluruhan himpunan semula.
18. pecahan senilai adalah bilangan-bilangan pecahan yang
cara penulisannya berbeda tetapi mempunyai hasil bagi
yang sama, atau bilangan-bilangan itu mewakili daerah
yang sama, atau mewakili bagian yang sama.
19. Bilangan pecahan murni disebut juga bilangan pecahan
sejati adalah bilangan pecahan yang paling sederhana
(tidak dapat disederhanakan lagi).
20. Bilangan-bilangan pecahan yang mempunyai penyebut
sama dinamakan bilangan-bilangan pecahan senama
21. Angka decimal atau sering juga disebut dengan pecahan
decimal
22. Mengubah penulisan bilangan pecahan dari bentuk
pecahan biasa ke bentuk pecahan desimal dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu: (1) menggunakan bilangan
pecahan senama dengan penyebut kelipatan 10, dan (2)
menggunakan cara pembagian panjang.
23. Persen atau persentase atau perseratus merupakan angka
yang menyatakan pecahan dari seratus yang dapat
menyatakan rasio
24. Skala dituliskan dalam bentuk perbandingan. Skala
termasuk perbandingan senilai. Sehingga skala dapat
didefiniskan sebagai jarak pada peta yang mewakili jarak
sebenarnya
25. Metode dalam mengetahui FB dan KPK: meotde irisan
himpunan, metode faktorisasi prima, metode algoritma
pembagian,

KB 2 Geometri Dan Pengukuran

1. Struktur geometri modern menyepakati istilah dalam


geometri, yaitu: 1) unsur yang tidak didefinisikan, 2) unsur
yang didefinisikan, 3) aksioma/postulat, 4)
teorema/dalil/rumus.
2. Unsur tidak didefinisikan merupakan konsep mudah
dipahami dan sulit dibuatkan definisinya, contoh titik, garis
dan bidang.
3. Unsur yang didefinisikan merupakan konsep
pengembangan dari unsur tidak didefinisikan dan
merupakan konsep memiliki batasan, contoh sinar garis,
ruas garis, segitiga.
4. Aksioma/postulat merupakan konsep yang disepakati
benar tanpa harus dibuktikan kebenarannya, contoh
postulat garis sejajar.
5. Teorema/dalil/rumus adalah konsep yang harus
dibuktikan kebenarannya melalui serangkaian
pembuktian deduktif, contoh Teorema Pythagoras.
6. Titik merupakan salah satu unsur yang tidak didefinisikan.
Titik merupakan konsep abstrak yang tidak berwujud atau
tidak berbentuk, tidak mempunyai ukuran dan berat. Titik
disimbolkan dengan noktah.
7. Garis merupakan salah satu unsur yang tidak
didefinisikan.
8. Sinar garis merupakan bagian dari garis yang memanjang
ke satu arah dengan panjang tidak terhingga.
9. Ruas garis merupakan bagian dari garis yang dibatasi oleh
dua buah titik di ujung dan pangkalnya.
10. Dua garis g dan h dikatakan sejajar (g // h) jika kedua garis
tersebut tidak mempunyai titik sekutu (titik potong).
11. Melalui sebuah titik P di luar sebuah garis g, ada tepat satu
garis h yang sejajar dengan g.
12. Bidang merupakan sebuah gagasan abstrak, sehingga
bidang termasuk unsur yang tidak didefinisikan.
13. Ruang diartikan sebagai unsur geometri dalam konteks tiga
dimensi.
14. Sudut merupakan gabungan dari sinar garis yang
berhimpit di titik pangkalnya.
15. Kurva adalah bangun geometri yang merupakan kumpulan
semua titik yang digambar tanpa mengangkat pensil dari
kertas.
16. Terdapat dua jenis kurva, yaitu kurva tertutup
sederhana dan tidak sederhana serta kurva tidak tertutup
sederhana dan tidak sederhana.
17. Segitiga adalah poligon yang memiliki tiga sisi.
18. Alas dan tinggi segitiga selalu tegak lurus
19. Segitiga sebarang, adalah segitiga yang semua sisinya tidak
sama panjang.
20. Segitiga sama kaki, adalah segitiga yang memiliki dua buah
sisi yang sama panjang,
21. Segitiga sama sisi, adalah segitiga yang semua sisinya sama
panjang.
22. Segitiga lancip, adalah segitiga yang ketiga sudutnya
merupakan sudut lancip.
23. Segitiga siku-siku, adalah segitiga yang salah satu
sudutnya siku-siku.
24. Segitiga tumpul, adalah segitiga yang salah satu sudutnya
tumpul.
25. Segiempat adalah poligon yang memiliki empat sisi.
26. Trapesium adalah segiempat yang tepat memiliki sepasang
sisi sejajar.
27. Jajargenjang adalah segiempat dengan sisi-sisi yang
berhadapan sama panjang dan sejajar, serta sudut-sudut
yang berhadapan sama besar.
28. Belah ketupat didefinisikan sebagai segiempat dengan
sisi yang berhadapan sejajar, keempat sisinya sama
panjang, dan sudut-sudut yang berhadapan sama besar.
29. Persegi panjang adalah jajargenjang yang besar keempat
sudutnya 900.
30. Persegi adalah persegi panjang yang keempat sisinya sama
panjang.
31. Layang-layang adalah segiempat yang mempunyai sisi yang
berdekatan sama panjang dan kedua diagonalnya saling
tegak lurus.
32. Lingkaran adalah kumpulan titik-titik yang berjarak
sama terhadap sebuah titik (pusat lingkaran).
33. Dua bangun atau lebih dikatakan kongruen jika bangun
tersebut memiliki bentuk dan ukuran yang sama serta
sudut yang bersesuaian sama besar (sama dan sebangun).
34. Pengukuran panjang dapat diukur dengan satuan non baku
dan satuan baku. Contoh satuan tidak baku untuk
pengukuran panjang antara lain jengkal, hasta, depa dan
kaki. Contoh satuan baku untuk mengukur panjang
35. Keliling adalah jumlah keseluruhan panjang sisi yang
membatasi suatu bangun.
36. Luas bangun datar adalah luas daerah yang dibatasi oleh
sisi-sisi bangun datar tersebut. Contoh satuan baku
untuk mengukur luas adalah
37. Bangun ruang adalah bagian ruang yang dibatasi oleh
himpunan titik- titik yang terdapat pada seluruh
permukaan bangun.
KB 3 STATISTIKA DAN PELUANG
1. Statistik adalah kesimpulan fakta berbentuk bilangan yang
disusun dalam bentuk daftar atau tabel yang
menggambarkan suatu kejadian.
2. Statistika juga merupakan suatu metode ilmiah yang
mempelajari pengumpulan, perhitungan, penggambaran dan
penganalisisan data, serta penarikan kesimpulan
berdasarkan penganalisisan yang dilakukan.
3. Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan
gambaran tentang suatu keadaan atau masalah.
4. Menurut sifatnya, data dibagi menjadi data kualitatif dan
data kuantitatif.
5. Menurut cara memperolehnya, data dibagi menjadi data
prmer dan data sekunder.
6. Menurut sumbernya, data dibagi menjadi data internal dan
data eksternal.
7. Penyajian data dapat dilakukan dengan menggunakan tabel
atau diagram.
8. Berbagai bentuk tabel diantaranya: baris – kolom,
kontingensi, distribusi frekuensi.
9. Berbagai macam diagram diantaranya: diagram lambang,
diagram batang, dan diagram lingkaran.
10. Distribusi frekuensi adalah suatu susunan data mulai
dari data terkecil sampai dengan data terbesar dan membagi
banyaknya data menjadi beberapa kelas.
11. Tabel distribusi frekuensi merupakan sebuah tabel yang
berisi data yang dikelompokkan ke dalam interval.
12. Langkah membuat tabel distribusi frekuensi: menentukan
rentang, menentukan banyak kelas interval, menentukan
panjang kelas interval, serta menentukan frekuensi.
13. Tabel distribusi frekuensi kumulatif merupakan tabel
distribusi frekuensi, dimana frekuensinya dijumlahkan
kelas interval demi kelas interval.
14. Rerata atau mean merupakan salah satu ukuran gejala
pusat.
15. Mean merupakan wakil kumpulan data.
16. Median merupakan nilai tengah dari sekumpulan data
yang diurutkan.
17. Modus merupakan gejala dengan frekuensi tertinggi
atau yang sering terjadi.
18. Range merupakan metode pengukuran paling sederhana
yang digunakan untuk mengukur ketersebaran suatu data.
Range merupakan selisih dari data terbesar dan data
terkecil.
19. Simpangan baku merupakan ukuran statistik untuk
mengukur tingkat ketersebaran suatu data. Nilai
simpangan baku menunjukkan seberapa dekat nilai-nilai
suatu data dengan nilai reratanya.
20. Nilai varians dapat diperoleh dari nilai kuadrat simpangan
baku.
21. Nilai baku merupakan sebuah nilai yang menyatakan
perbandingan antara selisih nilai data dengan reratanya
dibagi simpangan baku data
tersebut.

KB 4 KAPITA SELEKTA MATEMATIKA


1. Pernyataan adalah kalimat matematika tertutup yang
memiliki nilai kebenaran “benar” atau “salah”, tetapi tidak
kedua-duanya pada saat yang bersamaan.
2. Operasi uner yaitu operasi negasi atau ingkaran, dimana
nilai kebenaran negasi sebuah pernyataannya kebalikan
dari nilai kebenaran yang dimiliki oleh pernyataan semula.
3. Operasi biner adalah operasi yang berkenaan dengan dua
unsur, yaitu meliputi operasi konjungsi, disjungsi,
implikasi dan biimplikasi.
4. Tautologi adalah penyataan yang semua nilai
kebenarannya benar tanpa
5. Kontradiksi adalah penyataan yang semua nilai
kebenarannya salah tanpa memandang nilai
kebenaran komponen-komponen pembentuknya.
6. Kontingensi adalah pernyataan yang bukan merupakan
tautologi dan kontongensi.
7. Pernyataan kondisional memiliki hubungan konvers invers,
dan kontrapositif
8. Aturan penarikan kesimpulan antara lain: modus ponen,
modus tolen, dan silogisme.
9. Penalaran deduktif atau berpikir deduktif adalah
kemampuan seseorang dalam menarik kesimpulan
berdasarkan pernyataan-pernyataan yang bersifat umum.
10. Penalaran induktif adalah kemampuan seseorang dalam
menarik kesimpulan yang bersifat umum melalui
pernyataan yang bersifat khusus. Penalaran induktif
meliputi pola, dugaan dan pembentukan generalisasi.
11. Persamaan linier adalah suatu kalimat matematika yang
mengandung satu atau lebih variabel yang derajat
tertingginya satu yang dihubungkan dengan tanda “=”.
12. Pertidaksamaan linear adalah suatu kalimat matematika
yang mengandung satu atau lebih variabel yang derajat
tertingginya satu yang dihubungkan dengan tanda “≠”,
atau “<”, atau “>”, atau “≤”, atau “≥”.
2 Daftar materi yang 1. Kurva
sulit dipahami di 2. Trigonometri
3. Distribusi Frekuensi
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Kaidah pencacahan
sering mengalami 2. Range, simpangan baku dan nilai varians

miskonsepsi
Nama : Gita Chornawati Herlita
SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 3 IPA


Judul Kegiatan Belajar 1. Metode Ilmiah, Materi dan Perubahannya
(KB) 2. Gaya dan Energi
3. Sistem Organ pada Manusia
4. Bumi dan Alam Semesta

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi KB 1 METODE ILMIAH, MATERI DAN PERUBAHANNYA
yang dipelajari

1. Secara konseptual metode ilmiah adalah metode sains yang


menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk
mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam
pemikiran kita pada kegiatan pembelajaran maupun dalam
kehidupan seharihari.
2. Langkah-langkah menerapkan Metode Ilmiah:
a. Merumuskan Masalah
b. Menemukan Hipotesis
c. Menetapkan Variabel Penelitian
d. Menetapkan Prosedur Kerja
e. Mengumpulkan data
f. Mengolah dan Menganalisis Data
g. Membuat Kesimpulan
h. Mengkomunikasikan Hasil Penelitian
3. Kriteria Metode Ilmiah :
a. Berdasarkan fakta
b. Bebas dari prasangka
c. Menggunakan prinsip-prinsip analisis
d. Perumusan masalah atau pembuatan hipotesis
e. Menggunakan ukuran objektif
f. Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif dalam
melakukan eksperimen
4. Karakteristik Metode Ilmiah :
a. Bersifat analistis dan kritis
b. Bersifat logis
c. Bersifat objektif
d. Bersifat empiris
e. Bersifat konseptualHukum kekalan berat
a. Hukum kekalan isi
5. Eksperimen adalah kegiatan melalui tata cara tertentu yang
biasa dilakukan oleh ilmuwan, dengan tujuan untuk
memecahkan masalah atau menemukan jawaban terhadap
suatu masalah.
6. Masalah didefinisikan sebagai sesuatu yang harus diteliti
untuk memperoleh jawaban atas suatu pertanyaan.
7. Hipotesis adalah jawaban sementara atas pertanyaan.
8. Variabel percobaan merupakan faktor yang dapat
mempengaruhi hasil penelitian.
9. Variabel bebas, yaitu variabel yang sengaja dirubah
untuk diamati pengaruhnya terhadap hasil setiap percobaan
yang dilakukan.
10. Variabel terikat, yaitu variabel yang dipengaruhi yang akan
diukur atau diamati sebagai hasil percobaan.
11. Varibel tetap, yairtu variabel yang tidak dirubah sebagai
kontrol dalam percobaan.
12. Prosedur kerja merupakan langkahlangkah kerja yang
terperinci dan runtut.
13. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa
yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian.
14. Perubahan fisika adalah perubahan pada suatu zat yang tidak
menyebabkan terjadinya zat baru.
15. Perubahan kimia adalah perubahan pada suatu zat yang
menyebabkan terjadinya zat baru.
16. Materi adalah sesuatu yang menempati ruang dan memiliki
massa.
17. Sifat intensif, yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah
materi.
18. Sifat ekstensif, yaitu sifat yang bergantung pada jumlah materi.
19. Unsur, adalah materi yang tidak dapat diuraikan dengan
reaksi kimia menjadi zat yang lebih sederhana.
20. Molekul, adalah gugusan kimiawi yang terdiri dari minimal dua
atau lebih atom yang sama atau berbeda.
21. Senyawa, adalah molekul yang mengandung mengandung
minimal dua unsur yang berbeda dengan perbandingan
tertentu.
22. Campuran homogen, adalah campuran dua atau lebih zat
tunggal, dengan perbandingan sembarang, dimana semua
partikelnya menyebar merata sehingga membentuk satu fasa.
23. Campuran heterogen, adalah campuran dua atau lebih zat
tunggal, dengan perbandingan sembarang, dimana
partikelpartikelnya tidak merata sehingga komposisi di berbagai
bagian tidak merata dan membentuk lebih dari satu fasa.
24. Menyublim, merupakan proses perubahan dari wujud padat
menjadi gas.
25. Deposisi/Dekomposisi, merupakan proses perubahan dari
wujud gas menjadi padat tanpa melalui cair terlebih dahulu.
26. Menguap, merupakan proses perubahan dari wujud cair
menjadi gas, contoh air dipanaskan.
27. Mengembun, merupakan proses peubahan dari wujud gas
menjadi cair, contoh uap air didinginkan.
28. Membeku, merupakan proses perubahan wujud zat cair
menjadi padat, contoh air didinginkan hingga menjadi es.
29. Melebur, merupakan proses perubahan wujud zat padat
menjadi cair.
30. Fermentasi (peragian), misalnya pada pembuatan tape,
pembuatam tempe, dan oncom.
31. Dekomposisi (pembusukan), misalnya pada pembusukan
sampah, nasi menjadi basi, susu menjadi asam dan
sebagainya.
32. Sintesis (pembentukan senyawa), misalnya pembentukan
senyawa gula pada fotosintesis tanaman.
33. Analisis (penguaraian senyawa), misalnya penguraian senyawa
gula menjadi gas karbondioksida dan uap air pada
respirasi tanaman.
34. Oksidasi, merupakan proses bereaksinya suatu zat dengan
oksigen, misal proses pembentukan karat pada logam besi
35. Materi adalah sesuatu yang mempunyai massa dan
menempati ruang; dan massa sebagai ukuran kuantitas
materi. Ada pun dalam mekanika, massa adalah ukuran
ketahanan materi terhadap suatu gaya, yang ditandai dengan
perubahan kecepatannya, sebagaimana dirumuskan oleh
Newton: F = m

KB 2 GAYA DAN ENERGI


1. Gaya adalah suatu kekuatan (tarikan atau dorongan) yang
mengakibatkan benda yang dikenainya akan mengalami
perubahan posisi atau berubah bentuk.
2. Gaya magnet ialah gaya tarik atau tolak yang ditimbulkan oleh
benda yang besifat magnet.
3. Gaya gravitasi merupakan gaya yang ditimbukan oleh benda
untuk menarik benda lain ke arah pusat benda yang
bersangkutan.
4. Gaya listrik merupakan gaya yang ditimbulakan oleh muatan
muatan listrik atau arus listrik.
5. Gaya otot ialah gaya yang ditimbulkan oleh otot manusia dan
hewan.
6. Gaya pegas yaitu gaya yang ditimbulkan oleh benda yang
mengalami pemampatan ataupun perenggangan.
7. Gaya gesek ialah gaya yang timbul dikarenakan adanya
gesekan antara permukaan dua benda atau lebihRuas garis
merupakan bagian dari garis yang dibatasi oleh dua buah titik di
ujung dan pangkalnya.
8. Hukum Newton I berbunyi Setiap benda akan diam atau
bergerak lurus beraturan jika resultan gaya yang bekerja pada
benda tersebut sama dengan nol.
9. Hukum Newton II berbunyi Besarnya percepatan yang dialami
suatu benda berbanding lurus dengan gaya yang bekerja
terhadap benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massa
bendanya.
10. Hukum Newton III berbunyi Setiap ada gaya aksi yang bekerja
pada suatu benda, maka akan timbul gaya reaksi yang besarnya
sama, tetapi arahnya berlawanan.
11. Energi adalah sesuatu yang sangat melekat dalam setiap
aktivitas kehidupan. Secara sederhana, energi dapat diartikan
sebagai kemampuan suau benda untuk melakukan suatu
usaha.
12. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang
bergerak.
13. Energi potensial adalah energi yang dikandung suatu
materiberdasarkan tinggi rendah kedudukannya
14. Energi panas (kalor) adalah energi kinetik rata-rata gerakan
partikel-partikel penyusun materi.
15. Energi listrik adalah energi yang diakibatkan oleh gerakan
partikel bermuatan dalam suatu media (konduktor), karena
adanya beda potensial antara kedua ujung konduktor.
16. energi kimia adalah energi yang dihasilkan dalam reaksi kimia.
17. Energi nuklir adalah energi yang terkandung dalam inti atom
18. Energi pegas adalah Semua benda yang lentur atau elastis
memiliki energi pegas ini
19. Eksotermik (energi yang dikandung materi sebelum
perubahan lebih besar dari sesudahnya, maka akan keluar
sejumlah energi).
20. Endotermik (energi materi sebelum perubahan lebih kecil
dari sesudahnya, maka akan diserap sejumlah energi)
21. Sumber energi dibagi menjadi dua, yaitu: Renewable (dapat
diperbaharui), dan Unrenewable (tidak dapat diperbaharui)

KB 3 SISTEM ORGAN PADA MANUSIA

1. Organ pernafasan adalah alat-alat pernafaan manusia yang


meliputi hidung dan rongga hidung, tenggorokan (faring), batang
tenggorokan (laring) trachea, bronchus, bronciolus, alveolus
paru-paru.
2. Hidung adalah Sebagai salah satu organ pernapasan
manusia yang berhubungan langsung dengan udara luar,.
3. Faring merupakan persimpangan antara rongga hidung ke
tenggorokan (saluran pernapasan) dan rongga mulut ke
kerongkongan (saluran pencernaan).
4. Tenggorokan adalah organ yang berbentuk seperti pipa dengan
panjang kurang lebih 10 cm.
5. Bronkus merupakan cabang batang tenggorokan.
6. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus dan memiliki dinding
yang lebih tipis
7. Alveolus adalah gelembung-gelembung kecil pada ujung
bronkiolus.
8. Paru-paru adalah organ yang terletak di dalam rongga dada
9. Terdapat tiga langkah dalam respirasi sel, antara lain: (1)
Glikolisis, yaitu proses glukosa dipecah dalam sitoplasma
menjadi dua molekul piruvat 3 karbon baik secara aerobik
ataupun an-aerobik; (2) Siklus Krebs, yaitu proses
pengangkutan molekul piruvatke dalam mitochondria secara
aerobik dengan menggunakan molekul 2-karbon (asetil-coA)
yang berasal dari piruvat dan menghasilkan karbondioksida; (3)
Transfer elektron, yaitu proses masuknya pembawa energi
(NADH) memasuki rantai transfer elektron untuk dihasilkan
ATP
10. Respirasi adalah seluruh proses mulai dari pemasukan udara
yang mengandung Oksigen (O2), pengambilan oksigen,
penggunaan oksigen untuk oksidasi biologi sampai dengan
pengeluaran karbondioksida (CO2) sebagai zat sisa
pernapasan.
11. Respirasi Internal merupakan proses masuknya oksigen dari
dalam darah ke jaringan (sel) dan keluarnya karbondioksida
dari jaringan (sel) ke dalam darah.
12. Respirasi Eksternal Merupakan proses masuknya oksigen dari
udara luar melalui alat pernapasan ke dalam darah dan
keluarnya karbondioksida dan air dari darah ke alat
pernapasan
13. Sistem organ pencernaan adalah organ pada manusia
berfungsi menguraikan makanan secara mekanik dan secara
kimiawi menjadi moleku1molekul yang kecil sehingga dapat
diserap oleh usus, dan diedarkanoleh sistem peredaran darah
ke seluruh jaringan tubuh.
14. Mulut manusia dimulai dengan sepasang bibir, atas dan
bawah. Mulut membantu mengambil makanan
15. gigi dibagi menjadi 4 kelompok: a). Empat gigi seri (incisors)
digunakan untuk menggigit dan memotong; b). dua gigi taring
(caninus) digunakan untuk mencabik dan merobek; c). empat
gigi geraham depan (premolars) digunakan untuk menggiling;
dan d). enarn gigi geraham belakang (molars) yang besar juga
16. Lambung berfungsi sebagai tempat menyimpan dan mencerna
makanan baik secara mekanik maupun kimiawi.
17. Usus Kecil (Usus Halus - SmallIntestine)menyelesaikan
pencernaan makanan agar menjadi unit-unit kecil yang bisa
diserap ke dalam pembuluh darah usus.
18. Enzim Amilase : mengubah zat tepung menjadi amilum.
19. Enzim Tripsin : mengubah protein menjadi peptida dan
asamamino.
20. Enzim Lipase mengubah lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.
21. Enzim Protease: enzim ini dihasilkan di lambung dan
pankreas, berfungsi memecah protein menjadi asam amino.
22. Usus Besar(kolon) berfungsi reabsorpsi/penyerapan air
kembali, dan menghasilkan feses (tinja).
23. Pencernaan mekanik adalah pencernaan yang terjadi mulai di
dalam mulut dan lambung.
24. Pencernaan kimiawi adalah pencernaam yang dilakukan oleh
enzim.
25. Maltase: enzim maltase diproduksi di usus kecil,
berfungsi untuk memecah maltosa menjadi glukosa
26. Pembuluh darah merupakan sistem peredaran darah
berbentuk tabung otot elastis atau pipa yang berfungsi
membawa darah dari jantung ke bagian tubuh lain, ataupun
sebaliknya.
27. Arteri merupakan pembuluh darah yang berfungsi
membawa darah keluar dari jantung, baik ke seluruh tubuh
maupun ke paru-paru. Darah yang dialirkan pembuluh arteri
mengandung banyak oksigen, kecuali pada arteri pulmonalis,
yang khusus membawa darah kotor untuk dialirkan ke paru
28. Vena merupakan pembuluh darah yang berfungsi
membawa darah kembali ke jantung, dari seluruh tubuh atau
dari paru-paru.
29. Kapiler, pembuluh darah ini bertugas untuk menghubungkan
arteri terkecil dengan vena terkecil.
30. Darah adalah komponen terpenting dari sistem
peredaran darah. Darah memiliki fungsi sebagai pembawa
nutrisi, oksigen, hormon, antibodi, serta berbagai zat lainnya,
dari dan ke seluruh tubuh.
31. Sel darah putih disebut juga leukosit. Ini merupakan sel dari
sistem kekebalan tubuh kita. Sel darah putih yang akan
melindungi kesehatan tubuh terhadap berbagai infeksi dan
benda asing (virus, bakteri, dll).
32. Trombosit berfungsi untuk membekukan darah. Pada saat kita
terluka, trombosit akan berkumpul untuk membantu proses
pembekuan.
33. Plasma darah, merupakan cairan berwarna kekuningan pada
darah yang bertugas membawa zat-zat penting, seperti
hormon, protein, dan faktor pembekuan darah.
34. Sel darah merah dikenal juga dengan nama eritrosit. Sel ini
jumlahnya sangat banyak dan mengandung hemoglobin.
Hemoglobin merupakan protein yang mengandung zat besi.
Fungsinya adalah untuk mengangkut oksigen dari paru-paru
ke jaringan tubuh dan sel-sel.
35. Sirkulasi sistemik dikenal dengan proses peredaran darah
besar yang dimulai dari: jantung→ jaringan tubuh → jantung.
36. sirkulasi pulmonal atau peradaran darah kecil dumulai
darjantung → paru-paru → jantung.
37. sirkulasi koroner merupakan sirkulasi yang mendarahi otot
jantung, pembuluh yang terlibat adalah pembuluh koroner
membentuk sirkulasi sistemik (vasa privata jantung).

KB 4 BUMI DAN ALAM SEMESTA

1. Bumi adalah planet ketiga dari 8 planet dalam tata surya.


Dengan usia diperkirakan mencapai 4,6 milyar tahun
jarak Antara bumi dengan matahari adalah 149,6 juta
kilometer.
2. Rotasi bumi adalah berputarnya bumi pada porosnya.
3. Revolusi bumi adalah bumi bergerak mengelilingi matahari.
4. Gravitasi atau gravitas adalah gaya tarik-menarik yang
terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam
semesta.
5. Greenwich adalah sebuah kota di negara Inggris dimana
disinilah garis bujur 0° yang menjadi patokan penentuan
waktu dunia.
6. Kerak bumi adalah lapisan terluar dari bumi yang terbagi dua
kategori, yaitu kerak samudera dan kerak benua.
7. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium
dan silikon. Suhu pada bagian mantel bagian atas ± 1500oC-
300oC.
8. Lapisan ini bumi dibedakan menjadi lapisan inti luar dan
lapisan inti dalam. Lapisan inti luar tebalnya sekitar 2.000 km
dan terdiri atas besi cair yang suhunya mencapai 2.200oC. Inti
dalam merupakan pusat bumi berbentuk bola dengan diameter
sebesar 2.700 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang
suhunya 4.500oC..
9. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi secara
menyeluruh dengan ketebalan lebih dari 650 km.
10. Litosfer adalah lapisan kulit bumi paling luar yang berupa
batuan padat.litosfer tersusun dalm dua lapisan, yaitu kerak
dan selubung yang tebalnya 50-100 km.
11. Hidrosfer aadalah Lapisan air yang menyelimuti permukaan
bumi.
12. biosfer berasal dari dua kata, yaitu bio yang berarti hidup dan
sphere yang berarti lapisan. Dengan demikian dapat di artikan
biosfer adalah lapisan tempat tinggal manusia.
13. Alam Semesta adalah ruang dimana di dalamnya terdapat
kehidupan biotic maupun abiotik serta segala macam
peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang
belum dapat diungkapkan oleh manusia
14. Tata surya adalah kumpulan dari beberapa benda langit yang
terdiri dari bintang besar sebagai pusatnya serta semua benda
yang terikat dengan gaya gravitasinya.
15. Matahari merupakan bintang yang sangat besar, degan garis
tengah sekitar 109 kali garis tengah bumi.
16. Menurut terminologi astronomi, planet merupakan benda
langit dengan ukuran relatif besar yang mengelilingi matahari.
17. Macam – macam planet : merkurius, venus, bumi, mars,
jupiter, saturnus, uranus, neptunus, matahari
2 Daftar materi yang 1. Klasifikasi metode ilmiah
sulit dipahami di 2. Proses terbentuknyya bumi
3. Penccernaan manusia yang melibatkan enzim
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Unsur dan senyawa
sering mengalami 2. Pernafasan perut dan pernafasan dada
3. Pengertian komet, meteor, dan asteroid
miskonsepsi
Nama : Gita Chornawati Herlita
SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 4 IPS


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Manusia, tempat dan lingkungan
2. perubahan dan sistem sosial budaya
3. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
4. Fenomena interaksi dalam perkembangan iptek dan
masyarakat global

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi KB 1 MANUSIA, TEMPAT, DAN LINGKUNGAN
yang dipelajari
1. Manusia terbagi menjadi 3:
a. Makhluk Individu : orang/pribadi
b. Makhluk Sosial : membutuhkan orang lain
c. Makhluk Budaya : meneruskan budaya ke generasi
berikutnya
2. Tempat : ruang yang didiami/ditempati
 Tempat di suatu wilayah dijadikan lokasi untuk
pemukiman karena di tempat itu keadaannya
nyaman, mudah dalam mendapatkan kebutuhan,
dan juga aman dari berbagai faktor alam dan
gangguan lain.
3. Lingkungan terdiri dari komponen :
a. Abiotik : segala yang tidak bernyawa seperti tanah,
udara, air, iklim, kelembaban, cahaya dan bunyi
b. Biotik : segala sesuatu yang bernyawa seperti
tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme
(virus dan bakteri)
c. Cakupan Lingkungan: Bumi : satu-satunya planet
yang dapat memenuhi syarat-syarat adanya
kehidupan karena sumber-sumber yang
dibutuhkan untuk kehidupan seperti oksigen, air
dan tanah yang subur tersedia.

Bentuk permukaan bumi(topografi)tersebut terbentuk


melalui faktor :
1. Eksogen : faktor pembentuk kenampakan bumi dari
luar
Pada proses pembentukan muka bumi melalui tenaga
eksogen dapat dilakukan dengan beberapa cara
berikut:
a. Sedimentasi: Proses pembentukan muka bumi
melalui pengendapan materi-materi sedimen
(pelapukan batuan, pelapukan sisa-sisa mahkluk
hidup maupun pasir)

b. Erosi: Proses pengikisan yang terjadi di permukaan


bumi. Erosi sendiri terbagi menjadi 4 yaitu :
1) Ablasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh
air.
2) Abrasi adalah proses pengikisan oleh air laut.
3) Eksarasi adalah proses pengikisan oleh gletser.
4) Deflasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh
angin.

2. Endogen : faktor pembentuk permukaan bumi dari


dalam. Yaitu aktivitas di dalam perut bumi seperti
pergerakan lempeng dan aktivitas vulkanik
a) Tektonisme: Gerakan yang mendorong dan menarik
secara vertikal maupun horizontal karena adanya
tekanan dari panas yang ada di dalam inti bumi.
Tektonisme adalah salah satu penyebab
terbentuknya gunung dan lembah.
b) Vulkanisme: Gerakan cairan panas (magma) yang
ada di dalam bumi. Vulkanisme juga sebagai
penyebab terbentuknya danau atau kaldera serta
dataran tinggi atau plato.
c) Seisme (gempa bumi) Getaran yang terjadi akibat
dari proses patahan dan lipatan. Pada gerakan ini
menyebabkan timbulnya gelombang yang
menyebabkan bumi bergetar. Seisme dapat
menyebabkan munculnya cekungan atau retakan
pada permukaan bumi.
Penduduk
1. Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang saling
bergaul atau saling berinteraksi secara tetap dan
memiliki kepentingan yang sama.
2. Penduduk adalah semua orang yang menempati suatu
wilayah hukum tertentu dan waktu tertentu.
3. Rakyat adalah seluruh orang dengan latar belakang
sejarah yang sama, baik yang berada di dalam maupun
di luar wilayah negaranya dan berada di bawah
kedaulatan negaranya.
4. Warga negara adalah semua orang yang tinggal di
wilayah negara, baik penduduk asli maupun keturunan
asing yang telah disyahkan oleh undang-undang
sebagai warga negara.

Sensus penduduk terbagi menjadi 2 macam yaitu


a) Sensus de facto : menghitung jumlah penduduk
berdasarkan data primer (lapangan)
b) Sensus de jure : menghitung jumlah penduduk
berdasarkan data sekunder (data administrasi wilayah).
c) Cara yang digunakan dalam dinamika penduduk, yaitu:
 Kelahiran (Fertilitas)
 Kematian (Mortalitas)
 Migrasi (Perpindahan)
Pertumbuhan Penduduk
Kepadatan Penduduk
Dampak yang ditimbulkan dari persebaran penduduk tidak
merata, antara lain:
a. Pembangunan berkelanjutan akan terhambat, salah
satu alasannya ialah terjadinya perpindahan
masyarakat secara signifikan sehingga mengurangi
SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas.
b. Kemiskinan di perkotaan bertambah.
c. Kriminalitas (kejahatan) meningkat akibat dari
menumpuknya jumlah penduduk yang tidak merata.
d. Semakin lunturnya kebudayaan daerah.
KB 2 WAKTU, PERUBAHAN, DAN SISTEM SOSIAL
BUDAYA

1. Waktu
Waktu artinya adalah “seluruh rangkaian saat ketika
proses, perbuatan atau keadaan berada atau
berlangsung”. Sementata ruang (dimensi spasial)
merupakan tempat terjadinya berbagai peristiwa alam
maupun peristiwa sosial dan peristiwa sejarah dalam
proses perjalanan waktu.
Arti dan Makna Sejarah. Sejarah mengandung arti
pertumbuhan atau kejadian.
Konsep Sejarah
Metode Sejarah
a. Heuristik : tahapan menemukan dan menghimpun
sumber, informasi, jejak masa lampau.
b. Kritik. kritik ekstern untuk meneliti otentisitas atau
keaslian sumber, kritik intern untuk meneliti
kredibilitas sumber.
c. Interpretasi : tahapan atau kegiatan dalam
menafsirkan fakta-fakta dan menetapkan makna
serta saling keterhubungan dari fakta-fakta yang
diperoleh.
d. Historiografi : rekonstruksi imajinatif dari masa
lampau berdasarkan data yang diperolah dengan
menempuh proses pengujian dan proses
penganalisisan secara kritis melalui rekaman dan
bukti peninggalan masa lampau.

2. Perubahan
Sejarah dikatakan sebagai perubahan apabila dalam
masyarakat terjadi perkembangan secara besar-
besaran dalam waktu yang relatif singkat. Perubahan
terjadi karena adanya pengaruh dari luar.

3. Sistem Sosial Budaya


Fungsi budaya dalam masyarakat sebernarnya adalah
untuk membantu orangorang dalam mengadaptasi
dengan kondisi-kondisi yang diperlukan ketika mereka
hidup di lingkungan masyarakatnya.
Budaya dapat diartikan sebagai “pikiran; akal budi”,
sedangkan kebudayaan diartikan sebagai ”hasil
kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia
(seperti kepercayaan, kesenian, adat istiadat dsb)”.
Kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang
bersangkutan dengan budi atau akal (S. Soekanto,
2005).

4 (empat) unsur pokok kebudayaan, yaitu:


1) alat-alat teknologi;
2) sistem ekonomi;
3) keluarga; dan
4) kekuasaan politik.

Kebudayaan di dunia mempunyai tujuh unsur yang


universal, yaitu:
1) Bahasa;
2) Sistem teknologi;
3) Sistem mata pencaharian;
4) Organisasi social;
5) Sistem pengetahuan;
6) Religi; dan
7) Kesenian.
KB 3 PERILAKU EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN

1. Perilaku, Motif dan Prinsip Ekonomi


a. Perilaku ekonomi yaitu kegiatan dalam memenuhi
kebutuhan hidup
b. Motif ekonomi adalah sebuah alasan/dorongan
dalam melakukan perilaku ekonomi
c. Motif Ekonomi Instrinsik (dari diri manusia tanpa
ada paksaan)
d. Motif Ekonomi Ekstrinsik (terpengaruh oleh situasi
luar)
e. Prinsip ekonomi merupakan pedoman dalam
melakukan perilaku ekonomi.

2. Produksi, Distribusi dan Kosumsi


a. Produksi : kegiatan menghasilkan barang/jasa
untuk menambah nilai guna
b. Proses produksi dibedakan menjadi barang
konsumsi dan barang produksi
c. Faktor Produksi : sumber daya alam (land), tenaga
kerja (labour) terdidik, terlatih, tidak terlatih dan
tidak terdidik, modal (capital) dan kewirausahaan
(enterprise)
d. Distribusi : proses penyaluran barang ke
konsumen
e. Konsumsi : aktivitas menggunakan barang/jasa
bertujuan memenuhi kebutuhan hidup

3. Pasar : tempat bertemunya penjual dan pembeli


Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah
berlakunya pasar persaingan secara bebas.

4. Kesejahteraan : ke keadaan yang baik, kondisi manusia


di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur,
dalam keadaan sehat dan damai.
Kesejahteraan sosial merujuk pada keterjangkauan
pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat

KB. 4 FENOMENA INTERAKSI DALAM PERKEMBANGAN


IPTEK DAN MASYARAKAT GLOBAL
1. Hakikat IPTEK
a. Ilmu pengetahuan murni adalah ilmu pengetahuan
memiliki tujuan untuk lebih membentuk dan
mengembagkan ilmu pengetahuan secara abstrak
untuk mempertinggi mutunya.
b. Ilmu pengetahuan terapan adalah ilmu
pengetahuan yang memiliki tujuan untuk
menggunakan sekaligus menerapkan ilmu
pengetahuan tersebut pada masyarakat umtuk
membantu mengatasi berbagai permasalahan yang
dihadapi.
c. Techne artinya seni kerajinan
d. Technicoas artinya seseorang yang memiliki
ketrampilan tertentu
e. Teknologi adalah penerapan ilmu pengetahuan
untuk tujuan praktis.

2. Perkembangan IPTEK dan Kehidupan Manusia


Perkembangan IPTEK memberikan pengaruh positif
dan negatif terhadap kehidupan manusia, antara lain :
a. Dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi
b. Dalam bidang ekonomi dan industri
c. Dalam bidang kesehatan

3. Perkembangan IPTEK dan Kelestarian Lingkungan


a) Lingkungan alam berupa tanah, air, udara,
tumbuhan, dan hewan
b) Lingkungan buatan berupa sarana dan prasarana
c) Lingkungan manusia berupa hubungan sesama
manusia, meliputi aspek sosial dan budaya.
d) 9 prinsip menjaga kelestarian lingkungan alam
atau sikap dan etika terhadap lingkungan menurut
Keraf (2005), yaitu:
 Sikap hormat terhadap lingkungan atau respect
for nature
 Tanggung jawab atau moral responsibility
nature
 Solidaritas kosmis atau cosmic solidarity
 Prinsip kasih sayang dan kepedulian terhadap
lingkungan atau caring for nature
 Prinsip tidak merugikan atau no harm
 Prinsip hidup sederhana dan selaras dengan
lingkungan
 Prinsip keadilan
 Prinsip demokrasi
 Prinsip integritas moral
e) Kearifan lokal adalah kesadaran manusia akan arti
penting lingkungan bagi kehidupannya dan akan
manfaatnya sesuai kebutuhan dan menciptakan
berbagai aturan atau cara dan prinsip agar
keseimbangannya tetap terjaga atau lestari.
4. Perkembangan IPTEK dan Masyarakat Global
a. Masyarakat global adalah masyarakat dunia yang
saling berkaitan tanpa dibatasi oleh batas-batas
negara dan selalu berfikir untuk kelangsungan
hidup masyarakat global itu sendiri sehingga
kegiatan-kegiatan dan aksi-aksi akan terus
dilakukan untuk mempertahankan masyarakat
global itu sendiri.
b. Masyakat global berinteraksi satu sama lainnya
dengan melalui penjelajah udara, telekomunikasi,
jaringan komputer dan elektronik yang dapat
digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dari belahan manapun di dunia ini.
c. Motif ekonomi adalah sebuah alasan tertentu yang
mendasari seseorang dalam melakukan aktivitas
perekonomian baik lingkup kecil maupun lingkup
besar.
d. Prinsip ekonomi merupakan suatu usaha yang bisa
dilakukan untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dengan pengorbanan seminimal
mungkin.
e. Produksi merupakan kegiatan yang ditujukan
untuk menghasilkan barang dan jasa.
f. Distribusi merupakan suatu proses menyalurkan
barang dan jasa yang berasal dari produsen sampai
pada konsumen
g. Konsumsi adalah suatu aktivitas pemakaian
barang dan jasa baik secara langsung maupun
tidak langsung oleh individu atau kolektif individu
dalam memenuhi kebutuhan dasar manusia.
h. Pasar adalah “tempat orang berjual beli”. Di tempat
itu terjadi “kekuatan penawaran dan permintaan...
penjual yang ingin menukar barang atau jasa
dengan uang dan pembeli yang ingin menukar
uang dengan barang atau jasa”.
i. Kesejahteraan adalah “hal atau keadaan sejahtera;
keamanan, keselamatan, ketenteraman;- jiwa
kesehatan jiwa; - sosial keadaan sejahtera
masyarakat”.
j. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)
merupakan satu kesatuan yang sulit untuk
dipisahkan karena sama-sama berperan dalam
memenuhi kebutuhan hidup manusia.
k. Masyarakat global merupakan suatu masyarakat
yang memiliki pemikiran secara meluas, tidak lagi
terbatas pada batas suatu negara, bersifat
universal dan mengglobal tidak hanya peduli
terhadap permasalahan di negaranya saja namun
juga mencakup masalah orang-orang di negara
lain.
2 Daftar materi yang 1. Membedakan antara endogen dan
sulit dipahami di vulkanisme
modul ini 2. Metode sejarah dalam keterkaitan antara
waktu, ruang dan manusia dalam sejarah
3. Dinamika penduduk
4. Saluran distribusi dan lembaganya
5. Sikap dan etika terhadap lingkungan alam
6. Perbedaan ilmu pengetahuan murni dan ilmu
pengetahuan terapan
7. Sistem sosial budaya
8. Watak nilai
3 Daftar materi yang 1. Sejarah tidak dapat direkonstruksi secara
sering mengalami utuh
miskonsepsi 2. Perhitungan persebaran penduduk
3. Pengaruh IPTEK terhadap kehidupan
manusia
4. Motif dalam kegiatan ekonomi
5. Prinsip ekonomi
Nama : Gita Chornawati Herlita
SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 5 PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Hak asasi Manusia
2. Persatuan dan Kesatuan Dalam Keberagaman
Masyarakat Multikultur
3. Konsep Nilai, Moral, dan Norma
4. Pancasila dan Kewarganegaraan Global

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi KB 1 HAK ASASI MANUSIA
yang dipelajari
1. Menurut Undang-Undang RI Nomor 39 tahun 1999
tentang HAM, khususnya dalam Pasal 1 Ayat (1)
menyatakan HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya
yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi
oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
2. HAM memiliki ciri-ciri khusus, yaitu:
a. Kodrati, artinya hak asasi manusia merupakan
pemberian dari Tuhan kepada manusia agar hidup
terhormat.
b. Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah adalah
hak asasi semua semua umat manusia yang sudah
ada sejak lahir.
c. Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk
semua orang tanpa memandang status, suku
bangsa, gender atau perbedaan lainnya.
d. Tidak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia
tidak dapat dicabut atau diserahkan kepada pihak
lain.
e. Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak
mendapatkan semua hak, apakah hak sipil dan
politik, atau hak ekonomi, sosial dan budaya.

3. Hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam


keadaan apapun atau non-derogable rights, yaitu:
a. Hak untuk hidup;
b. Hak untuk tidak disiksa;
c. Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani;
d. Hak beragama;
e. Hak untuk tidak diperbudak;
f. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan
hukum; dan
g. Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang
berlaku surut.

4. Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul biasanya


terjadi dalam dua bentuk, yaitu;
a. Diskriminasi, yaitu suatu pembatasan, pelecehan
atau pengucilan yang langsung maupun tidak
langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas
dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan,
jenis kelamin, bahasa, keyakinan dan politik yang
berakibat pengurangan, penyimpangan atau
penghapusan hak asasi manusia dan kebebasan
dasar dalam kehidupan baik secara individual
maupun kolektif dalam semua aspek kehidupan.
b. Penyiksaan, adalah suatu perbuatan yang dilakukan
dengan sengaja sehingga menimbulkan rasa sakit
atau penderitaan yang hebat baik jasmani maupun
rohani pada seseorang untuk memperoleh
pengakuan atau keterangan dari seseorang atau
orang ketiga.

5. Berdasarkan sifatnya pelanggaran dapat dibedakan


menjadi dua, yaitu:
a. Pelanggaran HAM berat, yaitu pelanggaran HAM
yang berbahaya dan mengancam nyawa manusia.
Jenis-jenis pelanggaran HAM berat meliputi
kejahatan genosida dan kejahatan kemanusian.
Penanganan kasus pelanggaran HAM berat di
Indonesia di atur dalam Undang-Undang RI Nomor
26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM.
b. Pelanggaran HAM ringan, yaitu pelanggaran HAM
yang tidak mengancam keselamatan jiwa manusia,
akan tetapi dapat berbahaya jika tidak segera
ditanggulangi. Misalnya, kelalaian dalam pemberian
pelayanan kesehatan, pencemaran lingkungan yang
disengaja dan sebagainya.

6. Berbagai pendekatan dapat digunakan dalam


pembelajaran HAM di SD. Pendekatan tersebut antara
lain adalah sebagai berikut.
a. Pendekatan induktif yaitu suatu pendekatan yang
digunakan dalam pembelajaran dengan dimulai dari
contoh-contoh, peristiwa-peristiwa, kasuskasus dan
fenomena sejenis untuk ditarik kesimpulan umum.
b. Pendekatan deduktif dimulai dari konsep umum
menuju penarikan kesimpulan khusus.
c. Pendekatan kontekstual yaitu suatu pendekatan
pembelajaran yang digunakan guru sesuai dengan
konteks kehidupan sehari-hari anak. Pembelajaran
kontekstual tersebut memudahkan anak memaknai
nilai-nilai HAM yang dipelajarinya.
d. Pendekatan kooperatif (cooperative learning) yaitu
pendekatan pembelajaran dengan memberikan
kesempatan pada anak untuk bekerja sama dalam
belajar. Misalnya, belajar kelompok, belajar dengan
model Jigsaw, diskusi kelompok, dan tugas
kelompok.
e. Pendekatan inquiry yaitu pembelajaran
dilaksanakan dengan memberikan ksempatan pada
anak untuk mencari penyelesaian sendiri terhadap
masalah yang dihadapinya. Anak belajar mengamati
fenomena, menemukan masalah, dan menyelidiki
kemungkinan-kemungkinan penyelesaian masalah
sendiri.
f. Pendekatan discovery yaitu pendekatan
pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada
siswa menjelajah untuk menemukan sesuatu yang
sudah ada.
g. Pendekatan konstruktivistik yaitu suatu pendekatan
yang memberikan kesempatan kepada anak untuk
menyusun sendiri konsep-konsep HAM berdasarkan
kehidupan sehari-hari anak.
h. Pendekatan behavioristik dengan menciptakan
lingkungan yang kondusif anak belajar HAM

KB 2 PERSATUAN DAN KESATUAN DALAM


KEBERAGAMAN MASYARAKAT MULTIKULTUR

1. Pada hakikatnya ada dua jenis integrasi yaitu integrasi


wilayah dan integrasi bangsa.
2. Integrasi Wilayah. Menurut UU No. 43 Tahun 2008
tentang wilayah negara. yang dimaksud dengan wilayah
negara NKRI adalah salah satu unsur negara yang
merupakan satu kesatuan wilayah daratan, perairan
pedalaman, perairan kepulauan dan laut teritorial
beserta dasar laut dan tanah di bawahnya, serta ruang
udara di atasnya, termasuk seluruh sumber kekayaan
yang terkandung di dalamnya.
3. Integrasi bangsa menyangkut kesediaan bersatu bagi
kelompok-kelompok sosial budaya di masyarakat, misal
suku, agama, ras dan antar 9 golongan. Integrasi bangsa
mencerminkan proses bersatunya orang-orang yang
memiliki perbedaan untuk menjadi satu bangsa (nation).
4. Secara sederhana nasionalisme dapat diartikan sebagai
faham atau ajaran untuk mencintai bangsa dan negara
sendiri. Hans Kohn (1961:11) dalam bukunya yang
berjudul Nasionalisme; Arti dan Sejarahnya
(Nationalism: Its Meaning and History), mendefinisikan
nasionalisme sebagai berikut:
a. Suatu faham yang berpendapat bahwa kesetiaan
tertinggi individu harus diserahkan kepada negara
kebangsaan.
b. Perasaan semangat yang sangat mendalam akan
suatu ikatan yang erat dengan tanah tumpah
darahnya, dengan tradisi setempat dan penguasa
resmi daerahnya.
5. Terbentuknya nasionalisme Indonesia melalui tahapan-
tahapan sebagai berikut:
a. Tahap mulai terbentuknya kelompok-kelompok kecil
masyarakat Indonesia yang terikat oleh kesamaan
daerah geografis. Masyarakat-masyarakat kecil ini
umumnya masih merupakan tribe) yang umumnya
belum mempunyai peradaban maju. Terbentuknya
kerajaan-kerajaan kecil atau suku-suku tradisional
adalah wujud nyata pola kehidupan masyarakat
pada saat itu.
b. Terbentuknya masyarakat suku-suku bangsa yang
lebih luas yang selanjutnya akan merupakan bagian
dari masyarakat Indonesia. Masyarakat suku bangsa
ini terbentuk karena terjadinya pergeseran makna
dengan terlahirnya penciptaan diri akan
keterbatasannya dari ikatan kebersamaan yang
mengkungkung mereka.
c. Terbentuknya masyarakat bangsa Indonesia seperti
yang kita kenal sekarang ini, atau yang kita sebut
sebagai nation-state Indonesia. Pada tahap inilah
lahir bangsa Indonesia dengan wawasan budaya
yang berlandaskan sistem nilai budaya bangsa
Indonesia yang modern.
6. Bangsa Indonesia yang secara sadar ingin bersatu agar
hidup kokoh sebagai bangsa yang berdaulat, memiiiki
faktor-faktor integratif bangsa sebagai perekat
persatuan, yaitu:
a. Pancasila.
b. UUD NRI 1945,
c. Sang Saka Merah Putih.
d. Lagu Kebangsaan Indonesia Raya,
e. Bahasa Indonesia, dan
f. Sumpah Pemuda.
7. Berikut ini dibahas tentang berbagai penyakit budaya
yang dapat merusak persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia.
a. Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun
negatif berdasarkan keyakinan stereotipe atau
pemberian label kita tentang anggota dari kelompok
tertentu.
b. Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan
bahwa manusia pada dasarnya individualistis yang
cenderung mementingkan diri sendiri, namun
karena harus berhubungan dengan manusia lain,
maka terbentuklah sifat hubungan yang
antagonistik (pertentangan).
c. Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau
doktrin yang menyatakan bahwa perbedaan biologis
yang melekat pada ras manusia menentukan
pencapaian budaya atau individu – bahwa suatu ras
tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk
mengatur ras yang lainnya (Sutarno, 2008: 4-10).
d. Diskriminasi merupakan tindakan yang membeda-
bedakan dan kurang bersahabat dari kelompok
dominan terhadap kelompok subordinasinya
e. Multikulturalisme pada dasarnya adalah pengakuan
adanya perbedaan dan penghargaan.
f.
KB 3 KONSEP NILAI, MORAL DAN NORMA
1. Nilai adalah suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik
kenyataan-kenyataan lainnya. Nilai bersumber pada
budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan
(motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai
suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan
di samping system sosial dan karya.
2. Nilai bukanlah benda atau materi. Nilai adalah standar
atau kriteria bertindak, kriteria keindahan, kriteria
kebermanfaatan, ketidakbermanfaatan, atau disebut
pula harga yang diakui oleh seseorang dan oleh karena
itu orang berupaya berjunjung tinggi untuk
memeliharanya. Nilai tidak dapat dilihat secara konkrit
melainkan tercermin dalam pertimbangan harga yang
khusus yang diakui oleh individu. Oleh karena itu,
ketika seseorang menyatakan bahwa sesuatu itu bernilai
maka seyogyanya ada argumen-argumen baik dan tidak
baiknya.
3. Moral merupakan ajaran tentang hal yang baik dan
buruk, yang menyangkut tingkah laku/ucapan dan
perbuatan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia, apabila yang dilakukan seseorang tersebut
sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat
tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai
memiliki moral yang baik, demikian pula sebaliknya.
4. Masyarakat memiliki peranan penting bagi
pembangunan moral anak. Pembinaan tidak akan bias
berpengaruh bila tidak didukung dengan lingkungan
yang baik. Kita bias saksikan, banyak anak-anak
bermoral baik pasti mereka berada pada lingkungan
yang baik, demikian sebaliknya. Karena itulah orang
tua, lembaga pendidikan, dan lingkungan harus
mengenalkan lingkungan yang baik kepada anak
sebagai pendidikan anak secara langsung maupun tidak
langsung. Banyak macam ragam moral yang hidup dan
berlaku pada sustu masyarakat, dan berbeda antara
moral yang hidup pada masyarakat yang satu dengan
masyarakat lainnya.
5. Norma berasal dari bahasa Belanda, yaitu “Norm” yang
artinya patokan, pokok kaidah, atau pedoman, baik
tertulis maupun tidak tertulis. Namun ada yang
menyatakan bahwa istilah norma berasal dari bahasa
latin “Mos” yang merupakan bentuk jamak dari kata
mores, yang memiliki arti kebiasaan, tata kelakuan, atau
adat istiadat. Biasanya norma berlaku dalam suatu
lingkungan masyarakat tertentu, misalnya etnis atau
Negara tertentu. Namun, ada juga norma yang sifatnya
universal dan berlaku bagi semua manusia. Oleh
karenanya bagi individu atau kelompok masyarakat
yang melanggar norma-norma yang berlaku di
masyarakat tersebut, maka akan dikenakan sanksi yang
berlaku. Dengan kata lain, norma memiliki kekuatan
dan sifatnya memaksa.
6. Beberapa ciri yang melekat pada norma yang ada dalam
masyarakat setelah menyimak karekteristik yang
dikemukakan di atas, antara lain :
 Pada umumnya norma tidak tertulis, kecuali Norma
Hukum.
 Norma bersifat mengikat dan terdapat sanksi di
dalamnya.
 Norma merupakan kesepakatan bersama anggota
masyarakat.
 Anggota masyarakat wajib menaati norma yang
berlaku.
 Anggota masayarakat yang melanggar norma
dikenakan sanksi.
 Norma dapat mengalami perubahan sesuai
perkembangan masyarakat.
7. Dalam kaitannya dengan pembinaan warga Negara yang
baik yang tahu akan hak dan kewajibannya, maka pada
dasarnya nilai, moral dan norma saling berhubungan.
Dimana seseorag dalam bersosialisasi di dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
berperilaku sesuai dengan nilai, moral, dan norma yang
ada dan berlaku di masyarakat.
8. Pancasila sebagai sumber nilai, moral, norma, dan
kaidah-kaidah lainnya, memiliki peranan yang strategis
dalam membina warga Negara yang baik, mau
melaksanakan hak dan kewajiban dalam berbagai
bidang kehidupan kemasyarakatan lainnya. Melalui
pendidikan yang diselenggarakan baik dalam keluarga,
sekolah, maupun masyarakat merupakan salah satu
bentuk pewarisan nilai, moral, dan norma yang sangat
efektif.

KB 4 PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN GLOBAL

Warga negara global adalah warga negara yang


bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan
institusional dan kultural demi kebaikan yang lebih besar
bagi masyarakat
1. Causa Materialis (asal mula bahan) Pada hakikatnya,
nilai-nilai Pancasila merupakan nilai-nilai yang digali
dari bangsa Indonesia itu sendiri berupa nilai-nilai adat
istiadat, nilai-nilai kebudayaan dan nilai-nilai religius.
2. Causa Formalis (asal mula bentuk) Dalam hal ini,
bagaimana bentuk Pancasila itu dirumuskan
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
3. Causa Efisien (asal mula karya) Asal mula karya, yaitu
asal mula yang menjadikan Pancasila dari calon dasar
negara menjadi dasar negara yang sah
4. Causa Finalis (asal mula tujuan) Pancasila dirumuskan
dan dibahas dalam sidang-sidang BPUPKI dengan
tujuan menjadikan Panc Nilai Dasar, yaitu hakikat
kelima sila Pancasila: Ketuhanan, Kemanusiaan,
Persatuan, Kerakyatan, Keadilanasila sebagai dasar
negara.
5. Nilai Dasar, yaitu hakikat kelima sila Pancasila:
Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan,
Keadilan
6. Nilai instrumental, yaitu penjabaran lebih lanjut dari
nilai-nilai dasar ideologi Pancasila.
7. Nilai praksis, yaitu merupakan realisasi nilai-nilai
instrumental dalam suatu pengalaman nyata dalam
kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara
8. Dimensi Idealisme. Dimensi ini menekankan bahwa
nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila yang
bersifat sistematis, rasional dan menyeluruh itu, pada
hakikatnya bersumber pada filsafat Pancasila Dimensi
normatif Dimensi ini mengandung pengertian bahwa
nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila perlu
dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana
terkandung dalam norma-norma keagamaan.
9. Dimensi Realitas Dimensi ini mengandung makna
bahwa suatu ideologi harus mampu mencerminkan
realitas kehidupan yang berkembang dalam masyarakat.
10. Nilai Ketuhanan Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa
mengandung arti adanya pengakuan dan keyakinan
bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam
semesta
11. Nilai Kemanusiaan Nilai kemanusiaan yang adil dan
beradab mengandung arti kesadaran sikap dan perilaku
sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan
sesuatu hal sebagaimana mestinya
12. Nilai Persatuan Nilai persatuan Indonesia mengandung
makna usaha ke arah bersatu dalam kebulatan rakyat
untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
13. Nilai Kerakyatan Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna
suatu pemerintahan dari rakyat, olehrakyat, dan untuk
rakyat dengan cara musyawarah mufakat melalui
lembaga- lembaga perwakilan.
14. Nilai Keadilan Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia mengandung makna sebagai dasar sekaligus
tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia yang
adil dan makmur secara lahiriah ataupun batiniah
15. Warga negara global adalah warga negara yang
bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan
institusional dan kultural demi kebaikan yang lebih
besar bagi masyarakat.
2 Daftar materi yang 1. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta
sulit dipahami di Penanganan Masalah Hak Asasi Manusia di
modul ini Indonesia
2. Pembentukan produk hukum yang mengatur
tentang HAM sebagai Penjabaran UUD 1945
3. Konsep integrasi wilayah dan integrasi
bangsa
4. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma
5. Proses Perumusan Pancasila
6. Makna dan Karakteristik Warga Negara
Global
3 Daftar materi yang 1. Prinsip Pembelajaran HAM di SD
sering mengalami 2. Faktor Pendorong dan Penghambat Persatuan
miskonsepsi dan Kesatuan Bangsa Indonesia
3. Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan
Bernegara
4. Hakikat kewarganegaraan global
Nama : Gita Chornawati Herlita
SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian
Nama : Gita Chornawati Herlita
SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Modul 6 PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Bahan Ajar Pembelajaran di SD berbasis TIK
2. Media Pembelajaran di SD berbasis TIK
3. LKPD Pembelajaran di SD berbasis TIK
4. Instrumen Penilaian Pembelajaran di SD
berbasis TIK

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Garis besar materi KB 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
yang dipelajari DAN BAHAN AJAR PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS
TIK
1. Pembelajaran yang relevan dengan karakteristik siswa
SD dari berbagai aspek perkembangan adalah:
a. Pembelajaran tematik terpadu karena siswa SD yang
masih bertabiat global murni dengan memandang
sesuatu secara utuh, bulat, dan global, bukan
bagian-bagiannya secara parsial.
b. Pembelajaran dengan pendekatan induktif karena
siswa SD yang masih bernalar induktif dengan
memulai pembelajaran melalui contoh terlebih
dahulu, bukan dari rumus yang bersifat deduktif-
abstrak.
c. Pembelajaran yang melibatkan benda konkret
karena siswa SD masih berpikir konkret yang telah
mampu berlogika menggunakan kaidahkaidah
logika dengan bergantung pada benda-benda
konkret.
d. Pembelajaran yang dilaksanakan di luar kelas
(outdoor learning) karena siswa SD yang masih
berkarakter bebas terbuka.
e. Pembelajaran yang membangun pola pikir
bertumbuh (growth mindset) yang berorientasi
proses (transfer of learning), sehingga salah
merupakan hal yang biasa dan kecepatan bukan hal
utama melainkan pemahaman yang holistik dan
komprehensif dari siswa.
f. Pembelajaran yang merdeka dan membangun
kemandirian belajar siswa, sehingga siswa memiliki
disiplin pribadi dan ketekunan untuk bekerja keras
agar memiliki resiliansi akademik yang tinggi.
g. Pembelajaran yang berdiferensiasi sesuai dengan
karakteristik siswa secara komprehensif, meliputi
perkembangan mereka pada berbagai aspek, gaya
belajar, kebutuhan belajar, kepribadian, tabiat, dll.
2. Pembelajaran di SD berbasis TIK memiliki karakteristik,
antara lain:
a. aktivitas belajar dibantu oleh TIK sesuai dengan
tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik;
b. pengalaman belajar peserta didik diperkuat dengan
penggunaan TIK yang bertolak dari minat dan
kebutuhan peserta didik;
c. kebermaknaan dalam setiap pengalaman belajar
didukung oleh penggunaan TIK yang menjadikan
informasi lebih mudah dipahami dan bertahan lebih
lama dalam benak peserta didik;
d. memberikan penekanan pada proses pembelajaran
yang melibatkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi;
e. menyajikan kegiatan belajar yang aplikatif
berbantuan TIK sesuai dengan permasalahan yang
sering ditemui peserta didik di lingkungannya; dan
f. mengembangkan kemandirian dan keterampilan
sosial peserta didik.
3. Tujuan dari pembelajaran di SD berbasis TIK adalah:
a. memperkaya infomasi untuk mengurangi terjadinya
tumpang tindih materi pembelajaran;
b. memudahkan dan membantu peserta didik untuk
melihat hubunganhubungan yang bermakna dari
berbagai informasi yang didapatkannya; dan
c. memudahkan peserta didik mencari tahu berbagai
informasi untuk memahami materi pembelajaran
secara utuh sesuai dengan karakteristik peserta
didik SD yang pada umumnya bertabiat global
murni.
4. Penerapan pembelajaran di SD berbasis TIK tidak bisa
lepas dari prinsip-prinsipnya, yaitu:
a. Holistik
Gejala atau peristiwa dalam pembelajaran di SD
memungkinkan peserta didik untuk memahami
suatu fenomena dari segala sisi. Kegiatan Ini
membuat peserta didik menjadi lebih arif dan
bijaksana dalam menyikapi atau menghadapi
kejadian yang ada di hadapan mereka. TIK
memudahkan guru mencari gejala atau peristiwa
yang akan dijadikan stimulus dalam pembelajaran
dan membantu peserta didik untuk mencari
informasi-informasi yang dibutuhkan dalam
memahami stimulus tersebut.
b. Berpusat pada peserta didik
Pembelajaran berpusat pada peserta didik (student
centered), hal ini sesuai dengan pendekatan
pembelajaran kontemporer yang lebih banyak
menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar
sedangkan guru lebih banyak berperan sebagai
fasilitator. TIK dapat membantu guru untuk
merancang situasi didaktis yang mengaktifkan
peserta didik selama pembelajaran dan TIK dapat
memfasilitasi peserta didik untuk melakukan
aktivitas belajarnya.
c. Fleksibel
Pembelajaran bersifat luwes, artinya guru dapat
mengaitkan materi dari satu mata pelajaran dengan
mata pelajaran yang lainnya, bahkan
mengaitkannya dengan keadaan lingkungan di mana
sekolah dan peserta didik berada. TIK dapat
membantu guru menyediakan stimulus yang
kontekstual supaya peserta didik dapat mengaitkan
berbagai konsep atau materi pembelajaran dengan
stimulus tersebut.
d. Sesuai minat dan kebutuhan peserta didik
Peserta didik diberi kesempatan untuk
mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai
dengan minat dan kebutuhannya. TIK dapat
membuat pembelajaran semakin menarik dan
memotivasi peserta didik untuk belajar.
e. Menyenangkan Suasana dalam pembelajaran
diupayakan berlangsung secara menyenangkan baik
secara mental maupun fisik. Menyenangkan bisa
dibangun dengan berbagai kegiatan yang bisa
mengakomodasi kegemaran peserta didik. TIK dapat
membuat pembelajaran semakin menyenangkan dan
memotivasi peserta didik untuk belajar sesuai
dengan minatnya.
f. Bermakna
Kegiatan belajar melibatkan peserta didik untuk
menerapkan informasi dan pengetahuan yang
didapatkannya untuk memecahkan masalah-
masalah nyata di dalam kehidupannya. TIK
memudahkan guru untuk mencari keterkaitan
antara materi pembelajaran dengan konteks dunia
nyata di lingkungan peserta didik dan membantu
keterkaitan tersebut supaya mudah dipahami
peserta didik.
g. Autentik
Pembelajaran melibatkan aktivitas peserta didik
secara langsung sehingga peserta didik dapat
memaknai proses dan hasil belajarnya sendiri, hasil
dari interaksinya dengan fakta dan peristiwa secara
langsung, bukan sekedar hasil belajar yang
didapatkannya secara pasif dan reseptif. TIK dapat
membantu peserta didik untuk melakukan
repersonalisasi atau melakukan pengalaman belajar
yang aktif dan membantu guru untuk memantau
proses dan hasil belajar peserta didik.
h. Aktif
Pembelajaran melibatkan peserta didik untuk aktif
selama proses pembelajaran berlangsung baik
secara fisik maupun mental. TIK dapat membantu
guru untuk memantau seluruh aktivitas belajar
peserta didik dan membantu peserta didik untuk
melakukan berbagai aktivitas belajar seperti
mengamati, mengumpulkan data, mengolah data,
mengomunikasikan ide, dan aktivitas belajar
lainnya.
5. Langkah-langkah perencanaan pembelajaran tematik
terpadu kurikulum 2013 yang harus ditempuh oleh guru
sebelum melaksanakan pembelajaran, terdiri dari:
a. Menyusun Program Tahunan (Prota)
b. Menyusun Program Semester (Prosem)
c. Menganalisis Buku Guru dan Buku Siswa
d. Melakukan Analisis Materi Pembelajaran (AMP)
e. Memetakan KD
f. Memetakan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
g. Mengembangkan bahan ajar
h. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) tematik terpadu
KB 2 MEDIA PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK
1. Fungsi media pembelajaran menurut Levie dan Lents
(1982) adalah:
a. Fungsi atensi Media pembelajaran berfungsi untuk
menarik dan mengarahkan perhatian peserta didik
untuk belajar. Media yang dikemas dengan sangat
etis dan estetis dapat membangkitkan semangat dan
motivasi peserta didik untuk belajar.
b. Fungsi afeksi Media pembelajaran berfungsi untuk
menggugah emosi dan sikap peserta didik sehingga
peserta didik dapat menikmati aktivitas belajarnya.
Sikap positif peserta didik terhadap proses
pembelajaran yang sedang berlangsung dapat
dibangkitkan melalui media pembelajaran yang
dikemas sesuai dengan karakteristik peserta didik.
c. Fungsi kognisi Media pembelajaran berfungsi untuk
memperlancar atau mempercepat tersampaikannya
informasi atau pesan berupa materi pembelajaran
kedalam benak peserta didik sehingga peserta didik
mudah mengingat dan memahami informasi atau
pesan tersebut serta tujuan pembelajaran tercapai
dan kompetensi terkuasai.
d. Fungsi kompensatoris Media pembelajaran berfungsi
untuk mengakomodasi peserta didik yang lemah dan
lambat dalam menerima dan memahami materi
pembelajaran jika disajikan sesuai dengan
karakteristik dan minat peserta didik tersebut.
2. Media pembelajaran memiliki beberapa manfaat terkait
dengan penggunaannya dalam pembelajaran (Santyasa,
2007, hlm. 5-6), di antaranya:
a. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan
pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik.
b. Media pembelajaran dapat melampaui batasan
ruang kelas.
c. Media pembelajaran memungkinkan adanya
interaksi langsung antara peserta didik dengan
lingkungannya.
d. Media pembelajaran memungkinkan adanya
interaksi langsung antara peserta didik dengan
lingkungannya.
e. Media pembelajaran dapat menanamkan konsep
dasar yang benar, konkret, dan realistis.
f. Media pembelajaran membangkitkan keinginan dan
minat baru.
g. Media pembelajaran membangkitkan motivasi dan
merangsang peserta didik untuk belajar.
3. Berdasarkan fungsinya, media pembelajaran dapat
berbentuk alat peraga dan sarana atau alat bantu
pembelajaran.
a. Alat Peraga
Menurut Estiningsih (1994), alat peraga merupakan
media pembelajaran yang mengandung atau
membawakan ciri-ciri dari materi pembelajaran
dengan dimensi pengetahuan yang abstrak berfungsi
untuk menurunkan keabstrakan materi
pembelajaran agar peserta didik mampu menangkap
arti dan makna dari materi pembelajaran tersebut.
Contoh media pembelajaran berbentuk alat peraga
adalah gambar bergerak berbentuk multimedia
interaktif yang ditayangkan melalui projektor berisi
tentang ilustrasi manik-manik warna dua muka
yang merepresentasikan konsep Operasi Hitung
Bilangan Bulat pada mata pelajaran Matematika.
b. Sarana atau Alat Bantu
Sarana atau alat bantu merupakan media
pembelajaran yang berfungsi teknis sebagai alat
pendukung pembelajaran untuk memperlancar
kegiatan belajar (Estiningsih, 1994). Contoh media
pembelajaran berbentuk sarana atau alat bantu
adalah projektor yang berfungsi untuk mendukung
proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar peserta didik.
4. Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
a. Media Visual
Media visual merupakan media yang hanya dapat
dilihat dengan menggunakan indera penglihatan
yang terdiri atas media yang dapat diproyeksikan
baik diam maupun gerak dan media yang tidak dapat
diproyeksikan.
b. Media Audio
Media audio merupakan media yang mengandung
pesan dalam bentuk auditif atau hanya dapat
didengar yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan peserta didik untuk
mempelajari materi pembelajaran. Contoh media
audio ini adalah program kaset suara, CD audio, dan
program radio.
c. Media Audio-Visual
Media audio-visual merupakan media kombinasi
audio dan visual atau biasa disebut media pandang-
dengar. Media ini lebih kompleks dibanding jenis
media visual dan media audio karena keberadaan
visual dan audio dapat saling melengkapi untuk
memudahkan peserta didik dalam menguasai materi
pembelajaran.
5. Krisnadi (2009) menyatakan bahwa integrasi TIK ke
dalam proses pembelajaran dipercaya dapat:
a. meningkatkan kualitas pembelajaran;
b. memperluas akses pembelajaran;
c. mengurangi biaya;
d. menjawab tuntutan zaman; dan
e. mengembangkan keterampilan TIK yang diperlukan
peserta didik.
6. Menurut Sahid (2010, hlm. 6), penggunaan media
pembelajaran berbasis TIK dapat memberikan beberapa
keuntungan, antara lain:
a. memvisualisasikan konsep-konsep abstrak;
b. memudahkan peserta didik untuk memahami materi
pembelajaran yang sulit;
c. menyimulasikan proses yang sulit dilakukan secara
manual;
d. menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai
format sehingga menjadi lebih menarik;
e. memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta
didik dengan materi pembelajaran;
f. mengakomodasi perbedaan kecepatan dan gaya
belajar peserta didik;
g. mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan tenaga;
h. mendukung perubahan peran guru ke arah yang
positif sebagai fasilitator dan mediator; dan
i. meningkatkan keterampilan individu penggunanya.
7. Menurut Adimpharana (dalam Haridanto, 2011, hlm. 3-
4), penggunaan media pembelajaran berbasis TIK dapat
memberikan manfaat yang besar jika dilakukan sesuai
dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Aktif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan
memungkinkan peserta didik dapat terlibat aktif
selama pembelajaran berlangsung.
b. Konstruktif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan
memungkinkan peserta didik untuk
menggabungkan ide-ide baru ke dalam pengetahuan
yang telah dimiliki sebelumnya untuk menghasikan
pengetahuan dengan tingkatan yang lebih tinggi dari
sebelumnya.
c. Kolaboratif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan
memungkinkan peserta didik saling bekerjasama
untuk berbagi ide, saran, atau pengalaman.
d. Antusiastik
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan
memotivasi peserta didik untuk belajar.
e. Dialogis
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan
memungkinkan proses belajar yang komunikatif
antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan
peserta didik dengan materi pembelajaran.
f. Kontekstual
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan
memungkinkan situasi belajar diarahkan pada
proses belajar yang bermakna dengan memunculkan
hal-hal yang dekat dengan kehidupan peserta didik.
g. Reflektif
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan
memungkinkan peserta didik dapat menyadari apa
yang telah dipelajarinya sebagai bagian dari proses
belajar itu sendiri.
h. Multisensori
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan
memungkinkan pembelajaran dapat dilakukan
untuk berbagai moda atau gaya belajar, baik audio,
visual, maupun kinestetik.
i. Berpikir tingkat tinggi
Media pembelajaran berbasis TIK yang digunakan
memungkinkan peserta didik tidak hanya
melakukan hal-hal yang mekanistis tetapi juga
melakukan aktivitas berpikir tingkat tinggi
8. Media pembelajaran tematik berbasis TIK memberikan
manfaat yang besar ketika digunakan dalam
pembelajaran di SD, di antaranya:
a. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran
Integrasi TIK dalam media pembelajaran yang
dikemas secara tematik memperkuat proses
interaksi antara peserta didik dengan peserta didik
lainnya, guru, dan materi pembelajaran.
b. Memudahkan peserta didik untuk memahami materi
pembelajaran
Media pembelajaran berbasis TIK yang dikemas
secara tematik relevan dengan karakteristik peserta
didik SD yang masih berpikir secara integral. TIK
memiliki peran penting dalam memperkuat
pemahaman peserta didik terhadap materi
pembelajaran yang disampaikan oleh media
tersebut.
c. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik
Media pembelajaran tematik dikemas secara
kontekstual sesuai dengan karakteristik
pembelajaran tematik terpadu di SD dan dapat
dikemas secara menarik dengan bantuan TIK untuk
memusatkan perhatian dan menguatkan minat
belajar peserta didik.
9. Prosedur Pembuatan Media Pembelajaran Tematik
Berbasis TIK
a. Seleksi sumber-sumber belajar
Mengumpulkan sumber-sumber belajar yang
memuat materi pembelajaran sesuai dengan topik-
topik yang akan diajarkan berdasarkan kurikulum
atau kompetensi yang ingin dicapai. Sumber-sumber
ini dapat berupa buku guru, buku siswa, buku teks
pelajaran, jurnal, atau sumber- sumber di internet.
b. Strukturisasi
Membuat struktur isi (outline) media pembelajaran
dan urutan penyajian materi serta bentuk interaksi
sesuai dengan alur pembelajaran yang diharapkan.
Bentuk interaksi yang dapat dipilih terdiri atas drill,
latihan, tutorial, permainan (game), simulasi,
eksplorasi, penemuan, atau pemecahan masalah.
c. Seleksi materi pembelajaran
Memilih materi-materi pembelajaran yang sesuai
dengan sumber-sumber yang ada dan
menyajikannya secara singkat dengan bahasa yang
sederhana dan komunikatif dilengkapi dengan
ilustrasi atau visualisasi dalam bentuk gambar,
grafik, diagram, foto, animasi, atau audio-video
dengan memperhatikan kriteria media pembelajaran
tematik berbasis TIK
10. Penggunaan Media Pembelajaran Tematik Berbasis TIK
dalam Pembelajaran di SD
a. Penggunaan media pembelajaran tidak
menggantikan peran guru secara keseluruhan
b. Penggunaan media pembelajaran sebagai bagian
integral dari pembelajaran
c. Penggunaan media pembelajaran harus dikuasai
oleh guru
d. Penggunaan media pembelajaran terorganisasi
dengan baik
e. Penggunaan media pembelajaran tidak berlebihan
disesuaikan dengan kedalaman dan keluasan pokok
bahasan
KB 3 LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
PEMBELAJARAN DI SD BERBASIS TIK
1. Hakikat LKPD
Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) merupakan salah
satu sarana yang dapat menunjang kegiatan belajar
mengajar untuk membantu dan mempermudah
terjadinya interaksi yang aktif dan efektif antara peserta
dengan sumber belajar, sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar mereka. Melalui LKPD, setiap pengalaman
atau tugas belajar peserta didik dalam mengonstruksi
pengetahuan secara mandiri maupun kelompok dapat
dilakukan secara terstruktur dan sistematis. Selain itu,
setiap peserta didik dapat menuliskan hasil kerja pada
setiap pengalaman atau tugas belajarnya sesuai dengan
lintasan belajarnya masing-masing. Lintasan belajar
(learning trajectory) setiap peserta didik tergambar pada
jejak kerja atau evidensi yang terekam pada setiap
langkah kerja dalam LKPD.
2. Penggunaan LKPD dalam pembelajaran memiliki fungsi
yang beragam sebagai berikut:
a. Mengarahkan proses pembelajaran.
b. Mempercepat proses pembelajaran.
c. Mengetahui materi pembelajaran yang telah dikuasai
oleh peserta didik.
d. Mengoptimalkan alat bantu pembelajaran yang
terbatas.
e. Mengaktifkan peserta didik selama proses
pembelajaran.
f. Meningkatkan minat belajar peserta didik.
g. Menumbuhkan kepercayaan diri peserta didik.
h. Memudahkan penyelesaian tugas mandiri dan
kelompok.
i. Melatih peserta didik menggunakan waktu seefektif
mungkin.
j. Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam
memecahkan masalah.
3. Jenis-jenis LKPD
LKPD yang dikembangkan oleh guru sangat beragam
sesuai dengan fungsi dan tujuannya. Berdasarkan
fungsi dan tujuannya, Prastowo (2011)
mengelompokkan LKPD menjadi lima jenis sebagai
berikut:
a. LKPD Penemuan
b. LKPD Aplikatif-Integratif
c. LKPD Penuntun
d. LKPD Penguatan
e. LKPD Praktikum
4. Berdasarkan strukturnya, LKPD dapat dikategorikan
menjadi dua kategori, yaitu:
a. LKPD Tak Berstruktur
LKPD ini berbentuk lembaran yang berisi materi
pembelajaran dengan sedikit petunjuk atau langkah
kerja untuk mengarahkan proses kerja peserta didik
dalam melaksanakan tugas belajar. LKPD jenis ini
lebih dominan berperan sebagai sumber belajar,
meskipun pada sisi lain berperan sebagai alat bantu
pembelajaran untuk menyampaikan materi
pembelajaran.
b. LKPD Berstruktur
LKPD ini memuat informasi, contoh, petunjuk, dan
langkah kerja peserta didik dalam menyelesaikan
tugas belajar secara aktif dan mandiri. LKPD ini
dirancang untuk membimbing atau memandu
peserta didik dalam menyelesaikan tugas belajar
untuk menguasai kompetensi tertentu. Meskipun
demikian, LKPD jenis ini digunakan dalam
pembelajaran dengan tidak menggantikan peran
guru hanya sebagai alat bantu supaya peserta didik
dapat belajar secara mandiri. Guru dapat
mengoptimalkan peran lainnya untuk membimbing
dan memotivasi peserta didik dalam belajar.
5. LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK dapat dikemas
secara tematik dan kontekstual relevan dengan tema
atau subtema pembelajaran dengan bantuan TIK untuk
pengembangan dan penggunaannya, sehingga
memberikan banyak keuntungan jika dimanfaatkan
dalam pembelajaran. Keuntungan pembelajaran dengan
menggunakan LKPD tematik berbasis TIK, yaitu:
a. Aktivitas peserta didik lebih kontekstual dan
holistik.
LKPD yang dikemas secara tematik melibatkan
aktivitas belajar yang dekat dengan kehidupan
peserta didik, serta memungkinkan peserta didik
untuk menguasai berbagai pengetahuan dan
keterampilan dalam berbagai bidang ilmu. Dengan
TIK, LKPD dapat ditampilkan dengan menarik
disertai ilustrasi-ilustrasi dan gerakan sehingga
memfasilitasi seluruh gaya belajar peserta didik.
b. Materi pembelajaran pada banyak mata pelajaran
dapat dikuasai peserta didik melalui satu aktivitas
atau tugas belajar.
LKPD yang dikemas secara tematik memungkinkan
peserta didik menguasai berbagai materi
pembelajaran pada satu atau lebih mata pelajaran
melalui satu aktivitas atau tugas belajar sesuai
dengan kekhasan pada setiap bidang studi. Dengan
TIK, peralihan langkah kerja dari satu langkah kerja
lainnya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.
c. Menghemat biaya, tempat dan waktu dan tersedia
sepanjang waktu.
LKPD berbantuan TIK ini dikembangkan tanpa
kertas dan dapat digunakan beberapa kali
dimanapun dan kapanpun, sehingga dapat
menghemat biaya, tempat, dan waktu.
d. Memungkinkan peserta didik menandai hal-hal
penting.
Konten dalam komponen LKPD berbantuan TIK
seperti petunjuk, langkah kerja, dan komponen
lainnya memungkinkan untuk diubah atau diganti
sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.
e. Ramah lingkungan, karena tidak menggunakan
kertas, tinta, dan lain sebagainya.
LKPD berbantuan TIK dikemas tanpa menggunakan
bahan-bahan berbahaya yang tidak ramah anak dan
tidak ramah lingkungan, sehingga LKPD ini aman
untuk digunakan dalam pembelajaran.
6. Agar LKPD di SD berbasis TIK tepat dan akurat, maka
harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
a. Susunan kalimat dan kata-kata diutamakan
b. Sederhana dan mudah dimengerti
c. Singkat dan jelas
d. Istilah baru hendaknya diperkenalkan terlebih
dahulu
e. Gambar dan ilustrasi hendaknya dapat membantu
peserta didik memahami materi pembelajaran
f. Menunjukkan cara dalam menyusun sebuah
pengertian
g. Membantu peserta didik berpikir kritis
h. Menentukan variabel yang akan dipecahkan dalam
kegiatan pembelajaran
i. Tata letak hendaknya membantu peserta didik
memahami materi pembelajaran
denganmenunjukkan urutan kegiatan secara logis
dan sistematis
j. Menunjukkan bagian-bagian yang sudah diikuti dari
awal hingga akhir
k. Desain harus menarik
7. Penggunaan LKPD pembelajaran di SD berbasis TIK
harus tetap memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik sebagai berikut:
a. Dilaksanakan secara tematik, kontekstual, dan
memotivasi peserta didik untuk belajar.
b. Mamandirikan dan mengaktifkan peserta didik
c. Tidak menggantikan peran guru secara keseluruhan
d. Memperhatikan adanya perbedaan individual
e. Menekankan pada proses bukan berorientasi hasil
f. Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media
dan kegiatan belajar
g. Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial,
emosional, moral, dan estetika pada diri peserta
didik
h. Mengembangkan berbagai kompetensi peserta didik
secara terpadu meliputi aspek sikap, pengetahuan,
dan keterampilan
KB 4 PENILAIAN DAN APLIKASI PEMBELAJARAN DI SD
BERBASIS TIK
1. Penilaian pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada
jenjang SD berdasarkan pada prinsip-prinsip penilaian
sebagai berikut.
a. Sahih, artinya penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur.
b. Objektif, artinya penilaian didasarkan pada prosedur
dan kriteria yang jelas, yang tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai.
c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan siswa.
d. Terpadu, artinya penilaian merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.
e. Terbuka, artinya prosedur penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat
diketahui oleh pihak yang berkepentingan.
f. Menyeluruh dan berkesinambungan, artinya
penilaian mencakup seluruh aspek kompetensi
dengan menggunakan berbagai teknik penilaian
yang sesuai, untuk memantau dan menilai
perkembangan kemampuan siswa.
g. Sistematis, artinya penilaian dilakukan secara
terencana dan bertahap sesuai prosedur standar
baku.
h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada
sejauh mana kompetensi yang ditetapkan telah
tercapai.
i. Akuntabel, berarti penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi mekanisme,
prosedur, teknik maupun hasil.
2. Prosedur penilaian pembelajaran dinyatakan secara
eksplisit dalam Permendikbudristek Nomor 16 Tahun
2022 tentang Standar Penilaian bahwa prosedur
penilaian hasil belajar peserta didik, meliputi: (1)
perumusan tujuan penilaian mengacu pada tujuan
pembelajaran; (2) pemilihan atau pengembangan
instrumen penilaian; (3) pelaksanaan penilaian; (4)
pengolahan hasil penilaian; dan pelaporan hasil
penilaian. Adapun prosedur pengembangan instrumen
penilaian meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Merumuskan tujuan penilaian mengacu pada tujuan
pembelajaran
b. Mengembangkan kisi-kisi penilaian berdasarkan
tujuan penilaian
c. Menetapkan jenis dan teknik penilaian
d. Menetapkan bentuk instrumen penilaian
berdasarkan teknik penilaian
e. Mengembangkan instrumen penilaian merujuk pada
kisi-kisi penilaian
3. Terkait penilaian pengetahuan menggunakan teknik tes,
maka bentuk soal sebaiknya bervariasi agar peserta
didik terbiasa dengan beragam bentuk soal, meliputi:
pilihan ganda, pilihan ganda kompleks, menjodohkan,
isian singkat, dan uraian.
4. Hal ini relevan dengan pernyataan Iriawan, dkk. (2020,
hlm. 2-3) bahwa asesmen awal memiliki ciri-ciri yang
membedakan dengan jenis asesmen lainnya, di
antaranya: (1) memiliki varibialitas yang rendah dan
waktu pengerjaan yang fleksibel; (2) mendeteksi
kesulitan belajar peserta didik dan bukan untuk
menguji peserta didik; (3) disertai interpretasi dan
rancangan tindak lanjut; 181 (4) terdapat analisis
terhadap sumber kesalahan atau kesulitan belajar
peserta didik; dan (5) menggunakan soal bentuk supply
respons. Jenis asesmen lainnya, seperti asesmen
sumatif cenderung bersifat menguji dibandingkan
dengan memperbaiki kualitas proses pembelajaran
berdasarkan kelemahan atau kesulitan belajar peserta
didik.
5. Contoh-contoh pengembangan penilaian pembelajaran
di SD berbasis TIK menggunakan berbagai aplikasi
sebagai inspirasi.
a. Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran
Menggunakan Aplikasi Kahoot
b. Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran
Menggunakan Aplikasi Quizizz
c. Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran
Menggunakan Aplikasi Mentimeter
d. Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran
Menggunakan Aplikasi Wordwall
6. Pembelajaran yang relevan dengan Era Revolusi Industri
4.0 sebagai era disrupsi memiliki beberapa ciri, di
antaranya:
a. Pembelajaran yang diarahkan oleh peserta didik
sendiri (self-directed learning)
b. Pembelajaran dengan multisumber belajar (multi-
souces)
c. Pembelajaran sepanjang hayat (life-long learning)
d. Pembelajaran berbasis TIK (ICT based learning)
e. Pembelajaran yang adaptif (adaptive learning)
f. Pembelajaran yang dapat membangun cara pandang
(growth mindset)
7. Eshet (2004) merinci indikator kecakapan literasi digital
sebagai berikut:
a. Memproduksi dan mengomunikasikan informasi
b. Mengonstruksi pengetahuan
c. Menyaring dan mengelola informasi
d. Kesadaran tentang nilai-nilai tradisional
e. Membaca dan memahami materi yang tidak
berurutan dan dinamis
f. Kesadaran dalam membangun jejaring
g. Berpikir kritis dalam mengambil informasi
8. Suprihatinngrum (2013:325) menyatakan bahwa
keunggulan pembelajaran berbasis TIK dengan aplikasi
komputer, yaitu:
a. Aplikasi komputer dapat mengajarkan konsep-
konsep, aturan, prinsip, langkah-langkah, proses,
dan kalkulasi yang kompleks.
b. Aplikasi komputer berprogram cocok digunakan
untuk pembelajaran mandiri.
c. Aplikasi komputer dapat melatih kemampuan
motorik peserta didik jika pembelajaran dikemas
dalam bentuk game dan simulasi.
d. Aplikasi komputer juga mampu menyediakan
pembelajaran berupa video yang isinya dapat
menggugah perasaan dan sikap peserta didik.
9. Jenis-jenis Aplikasi Pembelajaran Berbasis TIK
Aplikasi pembelajaran berbasis TIK mencakup integrasi
antara perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat
keras dapat berupa: komputer, scanner, speaker,
microfon, CDROM, DVDROM, flashdisk, kartu memori,
kamera digital, kamera video, dan sebagainya,
sedangkan perangkat lunak pada umumnya telah
tersedia meliputi:
a. Microsoft Word dapat digunakan untuk membuat
tampilan tekstual (berupa tulisan) maupun gambar.
b. Microsoft Powerpoint dapat digunakan untuk
membuat slide presentasi untuk menampilkan teks,
suara, animasi, video, serta untuk membuat media
interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki.
c. Microsoft Excel untuk mengolah data dan dapat
digunakan untuk membuat media yang berupa
grafik dan membuat simulasi.
d. Software untuk menggambar dan mengolah citra
seperti Microsoft Paint, Correl Draw, dan lain-lain.
e. Software pengolah video seperti Microsoft Movie
Maker, VideoLiead, Adobe Premier, Vegas, Pinnacle,
Filmora, Kine Master, Power Director, dan lain-lain.
f. Software pengolah suara seperti Microsoft Sound
Recorder, Q Tractor, LMMS, Ardour, Anchor,
Audacity, dan lain-lain.
g. Software untuk membuat animasi seperti
Macromedia Flash, Anime Studio, FotoMorph,
Doratoon, Powtoon, Animaker, dan lain-lain.
h. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi,
Visual Basic, Java, dan lain-lain.
i. Software-sofware aplikasi khusus seperti MATLAB,
MAPLE, Grapes, CaR, GeoGebra, Cabri Geometri,
Geometer Scetchpad, dan lain-lain.
j. Aplikasi berbasis Android, seperti:
1) Emaze digunakan untuk membuat presentasi
yang menarik.
2) Plickers membantu guru untuk melakukan
penilaian secara formatif menggunakan kode.
3) ZipGrade yang merupakan aplikasi penilaian
dengan gradasi dimana peserta didik dapat
langsung menerima umpan balik penilaian dan
melihat skor tes setelah mereka selesai
mengerjakan soal tanpa perlu menunggu mesin
Scantron atau pemindai.
4) WriteAbout adalah sebuah platform tempat
peserta didik dapat menulis, memberi dan
menerima umpan balik satu sama lain, dan
memublikasikan karya mereka, sehinggaguru
dapat memberikan saran dan masukan.
5) Kaizena untuk memberikan umpan balik secara
cepat melalui suara, bahkan peserta didik tidak
perlu menunggu guru memeriksa pekerjaan
mereka, sebaliknya mereka dapat meminta saran
dan umpan balik yang dibutuhkan.
6) Storyboard That dapat digunakan untuk
membantu peserta didik membuat storyboard
yang berkaitan dengan kebahasaan atau sejarah.
7) Aurasma yang memungkinkan guru untuk
membuat gambar-gambar yang memicu peserta
didik memahami pelajaran dan memperkaya
mereka dengan pengalaman visual.
8) PlagScan yang dapat membantu guru untuk
melacak upaya plagiarisme oleh peserta didik
dari karyanya
k. Aplikasi penilaian pembelajaran seperti QuizCreator,
QuizMaker, Kahoot, Quizizz, Mentimeter, Wordwall,
dan lain-lain.
10. Pendapat Hajar (2013) karakteristik aplikasi
pembelajaran tematik berbasis TIK adalah sebagai
berikut:
a. Penggunaannya tetap berpusat pada peserta didik.
b. Memperkuat pengalaman langsung yang dilakukan
peserta didik.
c. Penggunaannya tetap mengintegrasikan berbagai
materi dari semua mata pelajaran yang terikat pada
tema atau subtema pembelajaran.
d. Memperkuat penyajian konsep dari berbagai materi
pelajaran pada semua mata pelajaran yang terikat
pada tema atau subtema pembelajaran.
e. Penggunaannya bersifat fleksibel.
f.Tetap mempertimbangkan minat dan kebutuhan
peserta didik.
g. Tetap menerapkan prinsip belajar sambil bermin dan
menyenangkan.
h. Penggunaannya tetap memfasilitasi komunikasi
antarpeserta didik, peserta didik dengan guru
sumber belajar.
i. Berorientasi pada keterampilan hidup peserta didik
bukan terhadap materi pembelajaran.
j. Berorientasi pada proses daripada hasil
pembelajaran.
11. Berikut merupakan prosedur pengembangan aplikasi
pembelajaran tematik berbasis TIK:
a. Meninjau tujuan pembelajaran, hasil belajar yang
diinginkan, karakteristik peserta didik, dan strategi
pembelajaran yang diterapkan.
b. Menentukan karakteristik aplikasi yang paling baik
untuk digunakan dalam pembelajaran.
c. Mengkaji aplikasi dan materi pembelajaran yang
ada.
d. Mengadaptasi aplikasi pembelajaran yang tersedia.
e. Menentukan format dan isi aplikasi.
f. Membuat rancangan aplikasi.
g. Memeriksa alur ide yang dituangkan dalam aplikasi.
h. Melakukan evaluasi formatif.
i. Mengujicoba aplikasi dalam pembelajaran nyata.
j. Melakukan perbaikan aplikasi.
2 Daftar materi yang 1. Penyusunan bahan ajar
sulit dipahami di 2. Pembuatan media pembelajaran
modul ini 3. Prosedur penyusunan LKPD
4. Penggunaan aplikasi dalam menyusun LKPD
berbasis TIK
3 Daftar materi yang 1. Remidial
sering mengalami 2. Pengayaan
miskonsepsi 3. Membedakan antara karakteristik dan
prinsip bahan ajar
Nama : Gita Chornawati Herlita
SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Konsep Dasar Ilmu Pendidikan


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar, Rasional, dan Landasan Ilmu
Pengetahuan.
2. Karakteristik Peserta Didik
3. Teori Belajar dan Implikasinya dalam
Pembelajaran.
4. Kurikulum Pendidikan di Indonesia.
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi Kegiatan Belajar 1 : Konsep Dasar, Rasional, dan
yang dipelajari Landasan Ilmu Pengetahuan
1. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan
pemahaman terhadap peserta didik , perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil
belajar, dan pengembangan peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.
2. Landasan material lebih bersifat fisik atau
berwujud seperti sarana prasarana, peserta didik,
dan lingkungan, sedangkan landasan konseptual
lebih bersifat asumsi atau teori-teori, contohnya
adalah UUD 1945 dan teori pendidikan.
3. Landasan filosofis pendidikan adalah pandangan-
pandangan yang bersumber dari filsafat
pendidikan mengenai hakikat manusia, hakikat
ilmu, nilai serta perilaku yang dinilai baik dan
dijalankan setiap lembaga pendidikan.
4. Landasan yuridis pendidikan adalah aspek-aspek
hukum yang mendasari dan melandasi
penyelenggaraan pendidikan (Arif Rohman, 2013).
5. Landasan empiris terdiri dari landasan psikologis,
sosiologis dan historis.
6. Landasan psikologi dalam pendidikan adalah
asumsi-asumsi yang bersumber dari studi ilmiah
tentang kehidupan manusia pada umumnya serta
gejala-gejala yang berkaitan dengan aspek pribadi
manusia pada setiap tahapan usia perkembangan
tertentu untuk mengenali dan menyikapi manusia
yang bertujuan untuk memudahkan proses
pendidikan (Robandi, 2005:25).
7. Landasan sosiologis bersumber pada norma
kehidupan masyarakat yang dianut oleh suatu
bangsa sehingga tercipta nilai-nilai sosial yang
dalam perkembangannya menjadi norma-norma
sosial yang mengikat kehidupan bermasyarakat
dan harus dipatuhi oleh masing-masing anggota
masyarakat (Robandi, 2005: 26).
8. Landasan historis pendidikan nasional di
Indonesa tidak terlepas dari sejarah bangsa
indonesia yang memiliki 6 fase.
9. Landasan religi adalah asumsi-asumsi yang
bersumber dari religi atau agama yang menjadi
titik tolak dalam rangka praktik pendidikan dan
atau studi pendidikan (Hasubllah, 2008).
10. Karakteristik peserta didik dapat diartikan
keseluruhan pola kelakukan atau kemampuan
yang dimiliki peserta didik sebagai hasil dari
pembawaan dan lingkungan, sehingga
menentukan aktivitasnya dalam mencapai cita-cita
atau tujuannya.

Kegiatan Belajar 2 : Karakteristik Peserta Didik


1. Karakteristik peserta didik meliputi: etnik,
kultural, status sosial, minat, perkembangan
kognitif, kemampuan awal, gaya belajar, motivasi,
perkembangan emosi, perkembangan sosial,
perkembangan moral dan spiritual, dan
perkembangan motorik.
2. Etnik merupakan satu kesatuan soaial yang dapat
dibedakan dari kesatuan yang lain berdasarkan
akar dan identitas kebudayaan, terutama bahasa.
3. Kultural : Implikasi dari aspek kultural dalam
proses pembelajaran ini pendidik dapat
menerapkan pendidikan multikultural.
Pendidikan multikultural menurut Choirul (2016:
187) memiliki ciri-ciri: 1) Tujuannya membentuk
“manusia budaya” dan menciptakan manusia
berbudaya (berperadaban). 2). Materinya
mangajarkan nilai-nilai luhur kemanusiaan, nilai-
nilai bangsa, dan nilai-nilai kelompok etnis
(kultural). 3) metodenya demokratis, yang
menghargai aspek-aspek perbedaan dan
keberagaman budaya bangsa dan kelompok etnis
(multikulturalisme). 4). Evaluasinya ditentukan
pada penilaian terhadap tingkah laku anak didik
yang meliputi aspek persepsi, apresiasi, dan
tindakan terhadap budaya lainnya pendidik dalam
melakukan proses pembelajaran harus mampu
mensikapi keberagaman budaya yang ada di
sekolahnya/kelasnya.
4. Status sosial : Peserta didik dengan bervariasi
status ekonomi dan sosialnya menyatu untuk
saling berinteraksi dan saling melakukan proses
pembelajaran. Perbedaan ini hendaknya tidak
menjadi penghambat dalam melakukan proses
pembelajaran. Namun tidak dapat dipungkiri
kadang dijumpai status sosial ekonomi ini menjadi
penghambat peserta didik dalam belajar secara
kelompok. Implikasi dengan adanya variasi
status-sosial ekonomi ini pendidik dituntut untuk
mampu bertindak adil dan tidak diskriminatif.
5. Minat dapat diartikan suatu rasa lebih suka, rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas.
Hurlock (1990: 114) menyatakan bahwa minat
merupakan suatu sumber motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan kegiatan
yang dipilihnya.
6. Perkembangan Kognitif ; Tingkat perkembangan
kognitif yang dimiliki peserta didik akan
mempengaruhi guru dalam memilih dan
menggunakan pendekatan pembelajaran, metode,
media, dan jenis evaluasi.
7. Kemampuan/pengetahuan awal merupakan cara
untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik
dapat dilakukan melalui teknik tes yaitu pre tes
atau tes awal dan teknik non tes seperti
wawancara.
8. Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga
yaitu visual, auditif, dan kinestetik. Hal ini juga
diungkapkan oleh Connell (dalam Yaumi: 2013:
125) yaitu visual learners, auditory learners, dan
kinesthetic learners.
9. Motivasi : Motivasi telah banyak didefinisikan
oleh para ahli, diantaranya oleh Wlodkowski
(dalam Suciati, 1994:41) yaitu suatu kondisi yang
menyebabkan atau menimbulkan perilaku
tertentu, dan yang memberi arah dan ketahanan
(persistence) pada tingkah laku tersebut. Motivasi
kadang timbul dari dalam diri individu itu sendiri
(motivasi instrinsik dan kadang motivasi itu
muncul karena faktor dari luar dirinya sendiri
(motivasi ekstrinsik). Disamping itu motivasi
peserta didik dalam belajar kadang tinggi, sedang,
atau bahkan rendah.
10. Perkembangan emosi : Goleman, (dalam
Sugihartono, 2013: 21) menyatakan bahwa tanpa
keterlibatan emosi, kegiatan saraf otak kurang
mampu “merekatkan” pelajaran dalam ingatan.
Suasana emosi yang positif atau menyenangkan
atau tidak menyenangkan membawa pengaruh
pada cara kerja struktur otak manusia dan akan
berpengaruh pula pada proses dan hasil belajar.
11. Perkembangan sosial merupakan kemampuan
peserta didik untuk menyesuaikan diri terhadap
norma-norma dan tradisi yang berlaku pada
kelompok atau masyarakat, kemampuan untuk
saling berkomunikasi dan kerja sama. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi
perkembangan sosial yaitu keluarga, kematangan,
teman sebaya, sekolah, dan status sosial ekonomi.
12. Perkembangan Moral dan Spiritual Kohlberg
(dalam Suyanto, 2006: 135), Sunardi dan Imam
Sujadi (2016: 7-8) perkembangan moral
anak/peserta didik dibagi menjadi 3 tahapan,
yaitu 1) preconventional (6-10 th), 2) Conventional
(10-17 th), 3) postconventional (17-28 th). Upaya
yang dapat dilakukan pendidik untuk
mengembangkan sikap religius antara lain
dengan: 1) Metode keteladanan, 2) Metode
pembiasaan, 3) Metode nasehat, . 4) Pembinaan
akhlak.
13. Perkembangan Motorik : Perkembangan motorik
menurut Santrock (2011: 242) dikelompokkkan
menjadi motorik kasar dan motorik halus.
Motorik kasar; gerakan tubuh yang
menggunakan otot-otot besar atau sebagian besar
atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh
kematangan anak itu sendiri. Motorik halus:
gerakan yang menggunakan otot halus, atau
sebagian anggota tubuh tertentu yang dipengaruhi
oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih.

Kegiatan Belajar 3 : Teori Belajar dan Implikasinya


dalam Pembelajaran
1. Teori belajar Behavioristik dan implikasinya dalam
pembelajaran.
a. Edward Lee Thorndike (1871-1949)
Thorndike mengemukakan bahwa belajar adalah
proses interaksi antara stimulus (S) dan respon (R).
dari pengertian tersebut didapatkan bahwa wujud
tingkah laku tersebut bisa saja diamati atau tidak
dapat diamati (Robert, 2014). Teori belajar
Thorndike disebut sebagai aliran Koneksionisme
(Connectionism).

Thorndike juga mengemukakan beberapa


hukum tentang belajar (Gredler & Margaret,
2009).
1. Hukum kesiapan (Law of Readiness)
2. Hukum latihan (Law of Excercise)
3. Hukum akibat (Law of Effect)
b. Jhon Broades Watson (1878-1958)
Teori yang dikembangkan oleh Watson ialah
Conditioning. Teori conditioning berkesimpulan
bahwa perilaku individu dapat dikondisikan. Ia
percaya dengan memberikan kondisi tertentu
dalam proses pembelajaran maka akan dapat
membuat peserta didik memiliki sifat-sifat tertentu.
Beberapa pandangan Watson yang dihasilkan dari
serangkaian eksperimennya :
1. Belajar adalah hasil dari adanya Stimulus
dan Respon (S – R).
2. Perilaku manusia adalah hasil belajar
sehingga unsur lingkungan sangat penting.
3. Kebiasaan atau habits merupakan dasar
perilaku yang ditentukan oleh 2 hukum
utama yaitu kebaruan (recency) dan
frequency.
4. Pandangannya tentang ingatan atau
memory, menurutnya apa yang diingat dan
dilupakan ditentukan oleh seringnya
sesuatu digunakan
c. Edwin Ray Guthrie (1886-1959)
Guthrie juga percaya bahwa hukuman
(punishment) memegang peranan penting dalam
proses belajar. Hukuman yang diberikan pada saat
yang tepat akan mampu merubah kebiasaan dan
perilaku seseorang.
d. Burrhusm Frederic Skinner (1904-1990)
Teori Skinner dikenal dengan “operant
conditioning”, dengan enam konsepnya, yaitu:
penguatan positif dan negatif, shapping,
pendekatan suksetif, extinction, chaianing of respon,
dan jadwal penguatan.

2. Teori belajar Kognitif dan implikasinya dalam


pembelajaran.
a. Jean Piaget (1896-1980)
Menurut Piaget, proses belajar terdiri dari 3 tahap,
yakni asimilasi, akomodasi dan equilibrasi
(penyeimbangan). Asimilasi adalah proses
pengintegrasian informasi baru ke struktur
kognitif yang sudah ada. Akomodasi adalah proses
penyesuaian struktur kognitif ke dalam siatuasi
yang baru. Sedangkan equilibrasi adalah
penyesuaian kesinambungan antara asimilasi dan
akomodasi (Siregar dan Nara, 2010).

Piaget membagi tahap-tahap perkembangan


kognitif ini menjadi empat yaitu, tahap
sensorimotor (umur 0-2 tahun), tahap
praoperasional (umur 2-7/8 tahun), tahap
operasional konkret, dan tahap operasional formal.

Tahap Umur Ciri Pokok


Perkembangan
Sensorimotor 0-2  Berdasarkan
tahun tindakan
 Langkah demi
langkah
Properasional 2-7/8  Penggunaan
tahun simbol/bahasa
tanda
 Konsep intuitif
Operasional 7/8-  Pakai aturan
11/12 jelas/logis
konkrit tahun
 Revesibel dan
kekekalan
Operasional 11/12-  Hipotesis
18
formal tahun  Abstrak
 Deduktif dan
induktif
 Logis dan
probabilitas

b. Jerome Bruner (1915-2016)


Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang
terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh
caranya melihat lingkungan, yaitu; enactive, iconic,
dan symbolic (Lestari, 2014).
c. David Ausubel (1918-2008)
Ausubel mengklasifikasikan belajar dalam dua
dimensi, yaitu: dimensi pertama berhubungan
dengan cara informasi atau materi pelajaran yang
disajikan pada peserta didik melalui penerimaan
atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut cara
bagaimana peserta didik dapat mengaitkan
informasi tersebut pada struktur kognitif yang
telah ada (Dahar, 2006).

3. Teori belajar Konstruktivistik dan implikasinya


dalam pembelajaran
a. Pengetahuan Menurut Lev Vygotsky (1896-
1934).
Vygotsky mengemukakan ada empat tahapan ZPD
yang terjadi dalam perkembangan dan
pembelajaran (Schunk, 1986), yaitu :
Tahap 1 : Tindakan anak masih dipengaruhi atau
dibantu orang lain.
Tahap 2 : Tindakan anak yang didasarkan atas
inisiatif sendiri.
Tahap 3 : Tindakan anak berkembang spontan
dan terinternalisasi
Tahap 4 : Tindakan anak spontan akan terus
diulang-ulang hingga anak siap untuk berfikir
abstrak.
4. Teori belajar Humanistik dan implikasinya dalam
pembelajaran.
Menurut teori humanistik, proses belajar harus
dimulai dan ditujukan untuk kepentingan
memanusiakan manusia itu sendiri. Oleh sebab
itu, teori belajar humanistik sifatnya lebih abstrak
dan lebih mendekati bidang kajian filsafat, teori
kepribadian, dan psikoterapi, dari pada bidang
kajian psikologi belajar
a. Pandangan David A. Kolb terhadap Belajar
Kolb membagikan tahapan belajar menjadi empat
tahap (Siregar & Nara 2010), yaitu: 1) Pengalaman
konkrit, 2) Pengamatan aktif dan reflektif, 3)
Konseptualisasi, 4) Eksperimen aktif
b. Pandangan Peter Honey dan Alan Mumford
terhadap Belajar
Berdasarkan teori Kolb, Honey dan Mumford
menggolongkan peserta didik atas empat tipe
(Siregar & Nara, 2010), yaitu :
Peserta didik tipe aktivis, Peserta didik tipe
reflektor, Peserta didik tipe teoris, Peserta didik
tipe pragmatis.
c. Pandangan Jurgen Hubermas terhadap Belajar
Hubermas membagi tiga macam tipe belajar
(Siregar & Nara, 2010), yaitu:
1. Technical learning (belajar teknis)
2. Practical elarning (belajar praktis)
3. Emancpatory learning (belajar emansipatori)
d. Pandangan Benjamin Samuel Bloom (1913-
1999) dan David Krathwohl (1921-2016) terhadap
Belajar.
ketiga kawasan taksonomi Bloom
1. Kawasan kognitif
2. Kawasan afektif
3. Kawasan psikomotor

Kegiatan Belajar 4 : Kurikulum Pendidikan di


Indonesia
1. Kurikulum sebagai daftar mata pelajaran
dalam pandangan ini kurikulum berorientasi
kepada isi atau mata pelajaran (content oriented).
Pandangan yang menganggap kurikulum sebagai
mata pelajaran merupakan pandangan yang
dianggap tradisional, walaupun sebenarnya
pandangan ini masih banyak dianut dan
mewarnai kurikulum yang berlaku di Indonesia.
2. Kurikulum sebagai pengalaman belajar siswa
Pergeseran pemaknaan kurikulum dari sejumlah
mata pelajaran kepada pengalaman, selain
disebabkan meluasnya fungsi dan tanggung jawab
sekolah juga dipengaruhi oleh penemuan-
penemuan dan pandangan baru dalam bidang
psikologi belajar. Pandangan baru tersebut
menganggap bahwa belajar bukan hanya
mengumpulkan sejumlah pengetahuan, akan
tetapi proses perubahan tingkah laku. Peserta didik
dianggap telah belajar manakala telah memiliki
perubahan perilaku. Tentu saja perubahan
perilaku akan terjadi manakala siswa memiliki
pengalaman belajar. Oleh sebab itu dalam proses
belajar pengalaman dianggap lebih penting dari
pada menumpuk sejumlah pengetahuan.
3. Kurikulum sebagai rencana atau program belajar
Menurut Undang-undang Nomor 20 tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional dikatakan
bahwa kurikulum adalah perangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar
4. Pembaharuan kurikulum di Indonesia
Perkembangan kurikulum yang terjadi di Indonesia
setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945,
setidaknya kita telah mengalami sepuluh kali
perubahan kurikulum. Mulai dari kurikulum 1947,
1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, kurikulum
berbasis kompetensi 2004, KTSP 2006 dan kurikulum
2013.
Dari kesepuluh kurikulum tersebut jika dilihat dari
jenisnya terbagi menjadi 3 yaitu : 1) kurikulum sebagai
rencana pelajaran (kurikulum 1947 – 1968), 2)
kurikulum berbasis pada pencapaian tujuan
(kurikulum 1975 – 1994) dan 3) kurikulum berbasis
kompetensi (kurikulum 2004 – 2013)
5. Peran, Fungsi, dan Komponen Kurikulum
kurikulum memiliki tiga peran (Wina Sanjaya;2008)
yaitu peran konservatif, peran kreatif dan peran kritis
evaluatif.

a. Peran konservatif menekankan bahwa kurikulum


dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan
nilai-nilai budaya masa lalu yang dianggap masih
sesuai dengan masa kini

b. Peran kreatif menekankan bahwa kurikulum


harus mampu mengembangkan sesuatu
kebaruan yang sesuai dengan perubahan
tersebut.

c. Fungsi kurikulum sebagai kontrol atau filter


sosial.
Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut
Mcneil (2006) isi kurikulum memiliki empat
fungsi, yaitu 1) fungsi pendidikan umum
(common and general education), 2) suplementasi
(suplementation), 3) eksplorasi dan 4) keahlian.
6. Komponen-komponen kurikulum diistilahkan
sebagai anatomi kurikulum yang terdiri dari
komponen tujuan, isi, aktivitas belajar dan evaluasi
yang digambarkan sebagai suatu keterpaduan
(Zais:1976). Komponen-komponen tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Tujuan dalam kurikulum menggambarkan
kualitas manusia yang diharapkan dapat
terwujud dari suatu proses pendidikan

2. Isi atau content

Merupakan pengetahuan ilmiah yang terdiri dari


fakta, konsep, prinsip, nilai dan keterampilan yang
perlu diberikan kepada siswa.
3. Aktivitas belajar
Komponen ini dimaksudkan sebagai strategi
pembelajaran yang berkaitan dengan cara atau
sistem penyampaian dari isi kurikulum agar
mencapai tujuan kurikulum.

4. Evaluasi
Hasil dari evaluasi kurikulum dapat dijadikan
umpan balik untuk mengadakan perbaikan dan
penyempurnaan kurikulum.

7. Hakikat Pengembangan Kurikulum


Orientasi pengembangan kurikulum menurut Seller
menyangkut enam aspek yaitu :
Tujuan Pendidikan menyangkut arah kegiatan
Pendidikan.
a. Pandangan tentang anak : apakah anak
dianggap sebagai organisme yang aktif atau
pasif.
b. Pandangan tentang lingkungan : apakah
lingkungan belajar harus dikelola secara
formal, atau secara bebas yang dapat
memungkinkan anak bebas belajar
c. Konsepsi tentang peranan guru : apakah
guru harus berperan sebagai instruktur yang
bersifat otoriter, atau guru dianggap sebagai
fasilitator yang siap memberi bimbingan dan
bantuan pada anak untuk belajar.
d. Evaluasi belajar : apakah mengukur
keberhasilan ditentukan dengan tes atau non
tes.
1. Kurikulum ideal dan kurikulum aktual
a. Merumuskan tujuan dan kompetensi yang
harus dimiliki oleh siswa
b. Menentukan isi atau materi pelajaran yang
harus dikuasai untuk mencapai tujuan atau
penguatan kompetensi
c. Menyusun strategi pembelajaran untuk guru
dan siswa sebagai upaya pencapaian tujuan
d. Menentukan keberhasilan pencapaaian
tujuan atau kompetensi
2. Kurikulum tersembunyi
Menurut Bellack dan Kiebard (Subandijah,
1993), hidden Curriculum

memiliki tingkat dimensi, yaitu :


 Hidden Curriculum dapat
menunjukkan suatu hubungan
sekolah, yang meliputi interaksi guru,
peserta didik, struktur kelas,
keseluruhan pola organisasional
peserta didik sebagai mikrokosmos
sistem nilai social.
 Hidden Curiculum dapat
menjelaskan sejumlah proses
pelaksanaan di dalam atau di luar
sekolah yang meliputi hal-hal yang
memilikinilai tambah, sosialisasi
pemeliharaan struktur kelas.
Hidden Curriculum mencakup perbedaan
tingkat kesengajaan seperti halnya yang
dihayati oleh para peneliti, tingkat yang
berhubungan dengan hasil yang bersifat
insidental.
prinsip untuk mengembangkan kurikulum.
Diantara beberapa prinsipnya adalah prinsip
relevansi, prinsip fleksibilitas

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi


kurikulum

9. Strategi penerapan kurikulum dan tantangannya di


masa depan
a. Kesiapan guru menerima perubahan
b. Keterbukaan pola berpikir

10. Adapun tantangan kurikulum yang harus


dihadapi adalah :
1) Bonus demografi
2) Teknologi di ruang kelas
3) Globalisasi dan perubahan kebijakan pendidikan
4) Pendidikan abad 21

11. Menurut Jenifer Nichols ada beberapa prinsip yang


harus diterapkan dalam kurikulum masa depan
yaitu a) pembelajaran harus selalu menjadi berpusat
pada peserta didik yang menjadi pusat belajar dan
pusat kegiatan belajar sedangkan guru menjadi
fasilitator, b) pendidikan harus selalu berkolaborasi
dengan lembaga lain, untuk meningkatan berbagai
mutu pendidikan selain itu menambah keilmuan
bidang-bidang tertentu yang tidak didalami dalam
kurikulum. c) belajar harus memiliki konteks dimana
dalam sebuah proses pembelajaran harus bisa
dikaitkan dengan berbagai macam kasus dalam
kehidupan sehari-hari sehingga belajar itu memiliki
pijakan yang nyata untuk anak, d) sekolah harus
berintegrasi dengan lingkungan sosial masyarakat

2 Daftar materi yang 1. Landasan filosofis dalam pendidikan


sulit dipahami di 2. Perkembangan moral dan spritual
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Konsep dasar rasional dan ilmu pendidikan
sering mengalami 2. Tahap-tahap perkembangan moral dan spritual
miskonsepsi
Nama : Gita Chornawati Herlita
SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Karakteristik Pembelajaran Abad 21
2. Profil Kompetensi Abad 21
3. Tugas Pokok dan Fungsi Guru Abad 21
4. Strategi Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1 : Karakteristik Pembelajaran Abad 21.
yang dipelajari 1. Komponen pokok pembelajaran abad 21
a. Aktifitas instruktur/guru/ mentor/fasilitator
b. Desain pembelajaran online
c. Data sebagai sumber belajar (big data)
d. Strategi pembelajaran online,
e. Unjuk kerja peserta didik.
2. Beberapa keterampilan penting abad 21 yang
divisualisasikan pada gambar 3 sangat relevan
menjadi orientasi pembelajaran di Indonesia
sebagai berikut;.
a. Berpikir kritis dan penyelesaian masalah (critical
thinking and problem solving).
b. Kreatifitas dan inovasi (creativity and innovation).
c. Pemahaman lintas budaya (cross-cultural
understanding).
d. Komunikasi, literasi informasi dan media (media
literacy, information, and communication skill).
e. Komputer dan literasi Teknologi Informasi dan
Komunikasi (computing and ICT literacy)
f. Karir dan kehidupan (life and career skill)
3. Peserta didik dari generasi milenial menjadi
generasi Z di dunia pendidikan yaitu anak-anak
yang lahir setelah tahun 1995. Generasi z berada
pada rentang usia 14- 19 tahun dan memiliki
banyak sebutan seperti generasi I, Generation Next,
New Silent Generation, Homelander, generasi
youtube, generasi net, dan sebagainya (Giunta,
2017).
4. Karakteristik generasi Z
a. Generasi z menyukai kebebasan dalam belajar
(self directed learning) mulai dari mendiagnosa
kebutuhan belajar, menentukan tujuan belajar,
mengidentifikasi sumber belajar, memilih strategi
belajar, dan mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.
b. Generasi z suka mempelajari hal-hal baru yang
praktis sehingga mudah beralih fokus belajarnya
meskipun memiliki kecukupan waktu untuk
mempelajarinya.
c. Merasa nyaman dengan lingkungan yang
terhubung dengan jaringan internet karena
memenuhi hasrat berselancar, berkreasi,
berkolaborasi, dan membantu berbagi informasi
sebagai bentuk partisipasi.
d. Generasi z lebih suka berkomunikasi dengan
gambar images, ikon, dan simbol- simbol daripada
teks. Generasi z tidak betah berlama-lama untuk
mendengarkan ceramah guru, sehingga lebih
tertarik bereksplorasi daripada mendengarkan
penjelasan guru.
e. Memiliki rentang perhatian pendek (short
attention span) atau dengan kata lain sulit untuk
berkonsentrasi dalam jangka waktu lama. Generasi
z terbiasa bersentuhan dengan teknologi tinggi
dengan aksesibilitas cepat misalnya smartphone.
Rentang perhatian manusia semakin pendek ada di
kisaran 8 detik (Glum, 2015).
f. Berinteraksi secara kompleks dengan media
seperti smartphone, televisi, laptop, desktop, dan
iPod.
g. Generasi z lebih suka membangun eksistensi di
media sosial daripada di lingkungan nyata dan
cenderung memilih menggunakan aplikasi seperti
Snapchat, Secret dan Whisper daripada whatsapp.
5. Peran Guru dalam pembelajaran Abad 21. Hal
sederhana yang dapat membangun iklim positif
bagi generasi z, yaitu;
a. Kurangi kebiasaan berdiri di depan kelas dan di
tengah kelas sebagai satu- satunya sumber dan
pusat perhatian. Ingatlah teknologi digital adalah
infrastruktur belajar yang digemari bagi generasi z.
b. Guru lebih berperan dan bertindak sebagai
mentor pendamping, pembimbing, dan pelatih
dengan kebijaksanaan, pengetahuan, dan
pengalaman. Lakukan monitoring kemajuan dan
pemahaman konsep-konsep kunci hasil eksplorasi
oleh peserta didik di dunia digital. Penuhi hasrat
peserta didik berselancar di dunia maya atau
beraktivitas nyata untuk dapat menimbulkan
antusiasme. Kurangi kebiasaan meminta peserta
didik sekedar mendengarkan penjelasan guru.
c. Memotivasi peserta didik untuk mencapai
tujuan yang telah dipilih melalui inspirasi-inspirasi
baru. Contohnya guru menyediakan forum
berdiskusi secara online melalui instagram,
facebook atau whatsapp group di sore hari sehingga
menjadi perbincangan menyenangkan dipagi
harinya atau pertemuan berikutnya.
d. Peran guru adalah memberikan saran atas proses
dan hasil belajar peserta didik sehingga perlu
memfokuskan diri kepada monitoring proses
belajar peserta didik
e. Peran guru adalah memberikan saran atas proses
dan hasil belajar peserta didik sehingga perlu
memfokuskan diri kepada monitoring proses belajar
peserta didik.
6. Model-model Pembelajaran Abad 21 :
a. Discovery learning; belajar melalui penelusuran,
penelitian, penemuan, dan pembuktian.
b. Pembelajaran berbasis proyek; proyek memiliki
target tertentu dalam bentuk produk dan peserta
didik merencanakan cara untuk mencapai target
dengan dipandu oleh pertanyaan menantang.
c. Pembelajaran berbasis masalah dan
penyelidikan; belajar berdasarkan masalah dengan
solusi “open ended”, melalui penelusuran dan
penyelidikan sehingga dapat ditemukan banyak
solusi masalah.
d. Belajar berdasarkan pengalaman sendiri (Self
Directed Learning/SDL); SDL merupakan proses
di mana insiatif belajar dengan/atau tanpa bantuan
pihak lain dilakukan oleh peserta didik sendiri
mulai dari mendiagnosis kebutuhan belajar sendiri,
merumuskan tujuan, mengidentifikasi sumber,
memilih dan menjalankan strategi belajar, dan
mengevaluasi belajarnya sendiri.
e. Pembelajaran kontekstual (melakukan); guru
mengaitkan materi yang dipelajari dengan situasi
dunia nyata peserta didik sehingga
memungkinkan peserta didik menangkap makna
dari yang pelajari, mengkaitkan pengetahuan baru
dengan pegetahuan dan pengalaman yang sudah
dimiliki.
f. Bermain peran dan simulasi; peserta didik bisa
diajak untuk bermain peran dan menirukan
adegan, gerak/model/pola/prosedur tertentu.
g. Pembelajaran kooperatif; merupakan bentuk
pembelajaran berdasarkan faham kontruktivistik.
h. Pembelajaran kolaboratif; merupakan belajar
dalam tim dengan tugas yang berbeda untuk
mencapai tujuan bersama.
i. Diskusi kelompok kecil; diskusi kelompok kecil
diorientasikan untuk berbagai pengetahuan dan
pengalaman serta untuk melatih komunikasi
lompok kecil tujuannya agar peserta didik
memiliki ketrampilan memecahkan masalah
terkait materi pokok dan persoalan yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari.
7. TPACK merupakan kerangka pengintegrasian
teknologi ke dalam proses pembelajaran yang
melibatkan paket-paket pengatahuan tentang
teknologi, materi, dan proses atau strategi
pembelajaran.
8. Konsep TPACK melibatkan 7 domain pengetahuan
dikarenakan ada irisan atau sintesa baru, yaitu;
a. Pengetahuan materi (content knowledge/CK)
yaitu penguasaan bidang studi atau materi
pembelajaran.
b. Pengetahuan pedagogis (pedagogical
knowledge/PK) yaitu pengetahuan tentang proses
dan strategi pembelajaran.
c. Pengetahuan teknologi (technological
knowledge/TK) yaitu pengetahuan bagaiamana
menggunakan teknologi digital.
d. Pengetahuan pedagogi dan materi (pedagogical
content knowledge/PCK) yaitu gabungan
pengetahuan tentang bidang studi atau materi
pembelajaran dengan proses dan strategi
pembelajaran
e. Pengetahuan teknologi dan materi
(technological content knowledge/TCK) yaitu
pengetahuan tentang teknologi digital dan
pengetahuan bidang studi atau materi
pembelajaran.
f. Pengetahuan tentang teknologi dan pedagogi
(technological paedagogical knowledge/TPK)
yaitu pengetahuan tentang teknologi digital dan
pengetahuan mengenai proses dan strategi
pembelajaran.
g. Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi, dan
materi (technological, pedagogical, content
knowledge/TPCK) yaitu pengetahuan tentang
teknologi digital, pengetahuan tentang proses dan
strategi pembelajaran, pengetahuan tentang bidang
studi atau materi pembelajaran.

KB 2 : Profil dan Kompetensi Guru Abad 21


1. Mengenal 4 tipe guru :
a. Guru Medioker (mediocre teacher)
b. Guru yang baik (good teacher)
c. Guru Soperior (demonstrates)
d. Great teacher (inspires)
2. Kompetensi esensial bagi para guru khususnya
guru efektif di Indonesia terkait abad 21 :
a. Guru efektif berangkat dari pemahaman peserta
didiknya bukan gelas kosong karena generasi z
memiliki aksesibilitas yang lebih baik terhadap
sumber belajar digital/online.
b. Aktif memahami konteks berpikir peserta didik
dan mengembangkan pertanyaan-pertanyaan
spesifik sebagai kunci dalam pengembangan
kemampuan belajar terkait penggunaan TIK
sekaligus mendorong kemampuan berpikir tingkat
tinggi.
c. Guru efektif mengajarkan materi pelajaran
secara mendalam dengan banyak contoh dan
memberikan fondasi yang kuat akan
pengetahuan factual.
d. Guru efektif lebih fokus pengembangan
keterampilan metakognisi dan
mengintegrasikan keterampilan metakognisi
dalam kurikulum untuk beragam bidang studi.
e. Guru efektif selain memahami materi (content)
juga menguasai beragam strategi pembelajaran
yang memudahkan peserta didik belajar.
3. Rumusan kompetensi guru yang dikembangkan di
Indonesia sudah tertuang dalam Undang-undang
No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal
10 ayat (1).
4. Kompetensi guru meliputi :
a. Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan
guru yang berkenaan dengan pemahaman
terhadap peserta didik dan pengelolaan
pembelajaran mulai dari merencanakan,
melaksanakan sampai dengan mengevaluasi.
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan
kompetensi profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi.
b. Kompetensi kepribadian merupakan personal
yang mencerminkan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif dan berwibawa menjadi teladan
bagi peserta didik dan berakhak mulia.
c. Kompetensi sosial berkenaan dengan kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik, sesama pendidik, tenaga
kependidian, orang tua peserta didik, dan
masyarakat sekitar.
d. Kompetensi profesional merupakan kemampuan
penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang mencakup penguasaan substansi
isi materi pembelajaran, dan substansi keilmuan
yang menaungi materi dalam kurikulum, serta
menambah wawasan keilmuan.
5. Kompetensi guru memesona abad 21. Guru dalam
melaksanakan pembelajaran sebagai inti aktifitas di
sekolah, semestinya menunjukkan kompetensi
kepribadian dan kompetensi sosial salah satunya
adalah penampilan memesona di depan peserta didik.
6. Selain penjelasan mudah dipahami, penguasaan
keilmuan benar, canggih menguasai teknologi, mau
mendengar peserta didik, berempati atas kondisi
peserta didik, dan pandai. mengelola kelas sebagai
pengendalian situasi di kelas secara rinci guru yang
memesona tampil dalam sebagai berikut;
a. Guru harus bisa menjadi teman belajar (co
learner) yang menyenangkan, pandai membuat
analogi materi yang sulit dengan padanan
sehingga mudah dipahami.
b. Pandai membuat metafora atau perumpamaan
sebagai strategi sehingga peserta didik mudah
menangkap esensi dari suatu materi.
c. Canggih. Guru memesona harus terlihat canggih
sehingga generasi z merasa ada sesuatu yang perlu
dipelajari dari gurunya dan terkagum-kagum.
d. Humoris namun tegas dan disiplin. Guru pandai
berempati dan menyayangi peserta didik.
e. Memiliki rasa kesepenuhhatian dan menyadari
apa yang dilakukan adalah panggilan jiwa.

KB 3 : Tugas Pokok dan Fungsi Guru Abad 21


1. Profesi guru merupakan salah satu dari profesi
tenaga kependidikan yang diatur dalam Undang-
Undang Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003.
 Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan.
 Guru merupakan tenaga kependidikan yang
terlibat langsung dengan proses pendidikan
karena tugas utamanya sebagai pendidik atau
mengemban tugas dan berprofesi sebagai
pendidik.
2. Secara yuridis profesi guru sudah diakui secara
sah sebagai bidang pekerjaan khusus yang
memerlukan keahlian khusus pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan
formal yang diangkat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

3. Tugas pokok guru berdasarkan Undang-Undang.


Secara luas ada tiga jenis tugas guru, yakni: (1).
Tugas terkait bidang profesi, (2). Tugas terkait
kemanusiaan, dan (3). Tugas terkait dalam bidang
kemasyarakatan.
4. Pasal 6 UUGD nomor 14 tahun 2015 menyatakan
kedudukan guru sebagai tenaga professional
bertujuan untuk melaksanakan sistem pendidikan
nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Intinya guru bertugas melaksanakan sistem
pendidikan nasional demi terwujudnya tujuan
pendidikan nasional yaitu “berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggung jawab”
5. Tujuan kurikulum 2013 mencakup empat
kompetensi, yaitu :
a. Kompetensi sikap spiritual
b. Sikap sosial
c. Pengetahuan
d. Keterampilan
6. Permendikbud nomor 15 Tahun 2018 sebenarnya
mengatur tentang Pemenuhan Beban Kerja Guru
dalam 12 minggu adalah 40 jam terdiri dari 37.5 jam
efektif dan 2.5 jam istirahat.
7. Selanjutnya dalam pasal 3 ayat (1) merinci kegiatan-
kegiatan pokok yang perlu dilakukan guru dalam
melaksanakan beban kerja selama 37, 5 (tiga puluh
tujuh koma lima) sebagai jam kerja efektif yaitu;
a. merencanakan pembelajaran atau pembimbingan
b. melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
c. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
d. membimbing dan melatih peserta didik; dan
e. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada
pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban
kerja guru.
8. Fungsi guru berdasarkan undang-undang. Fungsi
guru yang dimaksudkan disini sebenarnya termasuk
dalam tugas guru namun ada beberapa fungsi yang
termaktub dalam dalam poin d dan e Pasal 20
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2)
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, meliputi;
a. Memelihara dan memupuk persatuan dan
kesatuan bangsa.
b. Menjunjung tinggi peraturan perundang-
undangan, hukum dan kode etik guru, serta nilai-
nilai agama dan etika.
c. Menciptakan suasana pendidikan yang
bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis .
d. Memelihara komitmen secara professional untuk
meningkatkan mutu pendidikan.
e. Memberi teladan dan menjaga nama baik
lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya.

KB 4 : Strategi Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan
1. Pengembangan profesi berkelanjutan adalah
aktivitas belajar seorang professional dalam
mengembangkan pengetahuan dirinya secar aktif
dan penuh kesadaran serta bersifat terus menerus.
2. Tacit knowledge adalah pengalaman empiris yang
berharga (Rigeluth,2009).
3. CAPL (Continuos Authentic Profesional Learning)
adalah belajar mandiri secara berkelanjutan.
4. Microgenetic development moment by moment
(experiential learning cycle) adalah belajar dari
pengalaman dan terjadi secara siklikal (siklus)
Rogoff, 1995.
5. Refleksi adalah proses berpikir mendalam tentang
suatu aktifitas dan berupaya menemukan strategi
penyelesaian masalah (Zulfikar & Aceh Indonesia,
2019).
6. Enlighten (pencerahan) adalah menemukan titik
terang.
7. Internalize (internalisasi) adalah mencoba
menjadikan kegiatan sebelumnya sebagai kebiasaan.
8. Own (memiliki) adalah berusaha membumikan
untuk memiliki kebiasaan.
9. Nurture (memelihara) adalah memelihara sikap
reflektif dalam praktik keprofesionalannya.

2 Daftar materi yang 1. Strategi pengembangan keprofesian berkelanjutan


sulit dipahami di 2. Tugas pokok dan dan fungsi guru abad 21
modul ini
3 Daftar materi yang 1. Tugas pokok guru berdasarkan undang-undang
sering mengalami 2. Fungsi guru berdasarkan undang-undang
miskonsepsi
Nama : Gita Chornawati Herlita
SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian

LK 0.1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Pembelajaran STEAM
2. Pembelajaran Berbasis Neurosains
3. Pembelajaran Digital
4. Model Pembelajaran “Blended Learning”
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1 : Pembelajaran STEAM
yang dipelajari 1. STEAM merupakan singkatan dari pembelajaran
Science, Technology, Engineering, Art and
Mathematics. STEAM dikenal di Indonesia dengan
Sciences ebagai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA),
Technology sebagai ilmu teknologi, Engineering
sebagai ilmu teknik, Art sebagai ilmu seni, seperti seni
musik, seni lukis, dan seni kriya, serta Mathematics
sebagai ilmu matematika.
2. Definisi bidang STEAM
 Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah kajian
fenomena alam yang melibatkan observasi dan
pengukuran untuk menjelaskan secara objektif
alam yang selalu berubah.
 Teknologi adalah inovasi-inovasi manusia yang
digunakan untuk memodifikasi alam agar
memenuhi kebutuhan manusia dalam bentuk
peranti keras maupun cara strategis.
 Teknik adalah penerapan ilmu dan teknologi
untuk menyelesaikan permasalahan manusia.
 Seni adalah adalah segala sesuatu yang
diciptakan oleh manusia yang mengandung unsur
keindahan dan mampu membangkitkan perasaan
dirinya sendiri maupun orang lain.
 Matematika adalah ilmu tentang pola-pola dan
hubungan-hubungan yang menyediakan bahasa
bagi teknologi, IPA, dan teknik.
3. Pembelajaran STEAM merupakan suatu pendekatan
pembelajaran interdisipliner yang inovatif dimana IPA,
teknologi, teknik, seni dan matematika diintegrasikan
dengan fokus pada proses pembelajaran pemecahan
masalah dalam kehidupan nyata, pembelajaran
STEAM memperlihatkan kepada peserta didik
bagaimana konsep-konsep, prinsip-prinsip IPA,
teknologi, teknik, dan matematika digunakan secara
terpadu untuk mengembangkan produk, proses, dan
sistem yang memberikan manfaat bagi kehidupan
manusia yang kompetitif (Sahih, 2015).
4. Tujuan pembelajaran STEAM dapat mengasah
tingkat literasi STEAM pada peserta didik.
5. Prinsip-prinsip Pembelajaran pada STEAM
a. Prisip perhatian dan motivasi
b. Prinsip keaktifan
c. Prinsip keterlibatan langsung
d. Prinsip pengulagan
e. Prinsip tantangan
f. Prinsip balikan dan penguatan
g. Prisip perbedaan individual
6. Pembelajaran STEAM menggunakan Model Problem
Based Learning. Problem Based Learning atau
pembelajaran berbasis masalah merupakan model
pembelajaran yang menantang peserta didik untuk
belajar bagaimana belajar, dan bekerja secara
berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan
dunia nyata (Arends & Kilcher, 2010).
7. Sintak (langkah-langkah) Pembelajaran Berbasis
Masalah
 Fase 1, Orientasi peserta didik kepada masalah
 Fase 2, Mengorganisasikan peserta didik
 Fase 3, Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
 Fase 4, Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
 Fase 5, Menganalisis dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah
8. Sistem Sosial, melakukan curah pendapat
(brainstorming) gagasan-gagasan atau pemikiran kritis
dan kreatif dari masing-masing peserta didik sebagai
interaksi dalam memecahkan masalah
9. Prinsip Reaksi, memosisikan pendidik sebagai
fasilitator dalam proses peserta didik melakukan
aktivitas pemecahan masalah.
10. Sistem Penunjang, dapat berupa pemilihan sumber
belajar yang variatif. Misalnya gambar, video, maupun
pembicara tamu
11. Dampak Instruksional dan Penyerta meliputi
peluang peserta didik memperoleh pengetahuan,
meningkatkan keterampilan memecahkan masalah,
meningkatkan kemampuan untuk memperoleh
pengetahuan yangrelevan, membangun
pengetahuannya sendiri, menumbuhkan motivasi
dalam belajar,meningkatkan keterampilan peserta
didik dalam berpikir, meningkatkan komunikasi dan
bekerja sama dalam kelompoknya.
12. Pembelajaran STEAM berpusat pada proyek.
Pembelajaran STEAM yang berpusat pada proyek
didasarkan pada masalah dunia nyata. Proyek-proyek
ini mengharuskan peserta didik untuk meneliti,
mengusulkan dan memilih solusi, dan membuat
desain. Setelah prototipe atau model dibuat, peserta
didik menguji dan mempresentasikan temuan
mereka, dan jika waktu memungkinkan, mereka
mendesain ulang proyek dan melakukan perbaikan.
Proyek-proyek ini harus selaras dengan masalah atau
kebutuhan lokal, regional, atau global (Sesuatu yang
dapat dihubungkan dengan peserta didik).
13. Pembelajaran STEAM berpusat proyek dapat
dilakukan menggunakan tahapan sebagai berikut:
a. Memilih salah satu topik yang memungkinkan Anda
menggabungkan seluruh 5 aspek STEAM
b. Menghubungkan topik dengan masalah di dunia
nyata
c. Mendefinisikan tantangan (apa tujuan
pembelajaran akan dicapai peserta didik)
d. Memiliki solusi atas penelitian dan curah pendapat
peserta didik.
e. Menjelaskan tantangan kepada peserta didik
(gunakan video untuk melibatkan peserta didik
f. Menggunakan rencana desain teknik penyelesaian
masalah
g. Membimbing peserta didik ketika mereka memilih
gagasan dan membuat prototype
h. Menguji prototype yang dihasilkan
i. Meminta peserta didik mengkomunikasikan
temuan mereka.
j. Mendesain ulang prototype yang dihasilkan
sehingga memperoleh prototype sesuai yang
diharapkan;
14. Tantangan-Tantangan dalam pembelajaran
STEAM
a. Perbedaan pendekatan/cara dalam menerapkan
pembelajaran STEAM
b. Kurangnya standar yang jelas
c. Dianggap terlambat saat STEAM hanya
diterapkan pada pendidikan tingkat menengah
KB 2 : Pembelajaran Berbasis Neurosains
1. Secara etimologi (asal kata) neurosains merupakan
ilmu neural yang mempelajari sistem syaraf, terutama
neuron (sel syaraf otak) dengan pendekatan
multidisiplin (Pasiak, 2012); sedangkan secara
terminologi (istilah), neurosains adalah bidang ilmu
yang menggeluti pada kajian saintifik terhadap sistem
syaraf, terutama syaraf otak. Neurosains merupakan
penelitian tentang sistem saraf otak dan bagaimana
otak berfikir (Schneider, 2011). Berangkat dari kedua
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa, neurosains
merupakan ilmu yang mempelajari sistem syaraf otak
dengan seluruh fungsinya, seperti bagaimana proses
berfikir terjadi dalam otak manusia.
2.

Bagian Otak Fungsi-fungsi Pokok


Corpus Menghubungkan
Callosum belahan otak kanan dan
kiri.
Cerebral Memproses informasi-
cortex informasi indrawi;
mengatur berbagai
Cerebrum fungsi pembelajaran
dan memori
(Korteks)
Lobus Memproses informasi
occipital visual
Lobus Memproses informasi
parietal taktil, menentukan
posisi tubuh;
mengintegrasikan
informasi visual,
memproses sesuatu
yang berhubungan
dengan sensori yang
lebih tinggi dan fungsi-
fungsi
bahasa.
Lobus Memproses informasi-
temporal informasi auditori.
Bertanggung jawab
pada pendengaran,
memori, pemaknaan,
dan bahasa
Lobus frontal Memproses informasi-
informasi untuk
memori,
pencernaan,
pengambilan
keputusan, penentuan
target, kreativitas,
mengatur gerakan-
gerakan otot,
memberikan
penilaian, dan
menyelesaikan
masalah
Wernicke Memahami perkataan,
mengatur penggunaan
tatanan kalimat yang
benar ketika berbicara.
Broca Mengendalikan
produksi ucapan
Sistem Hypothalamus Mengendalikan fungsi-
Limbik fungsi homeostatis
(Otak- tubuh misalnya
Tengah) temperatur, tidur, air,
makanan dapat
meningkatkan detak
jantung dan
pernapasan saat
stres.
Amygdala Berperan
mengendalikan emosi
dan agresi
Thalamus Bertindak sebagai
jembatan yang
mengirimkan
input dari organ perasa
ke korteks
Hipokampus Merupakan indeks
otak untuk pengakses
data
jenis semantik dan
episodik
Atas Formasi Mengendalikan fungsi-
batang reticular fungsi tubuh seperti
otak pernapasan dan
tekanan darah.
Kemunculan
perasaan atau emosi .
kondisi tidur dan
terjaga.
Batang berfungsi
Otak mengendalikan
pertahanan seseorang
ketika mendapatkan
suatu ancaman,
tekanan,
kritikan, atau ketika
diliputi rasa takut.
Otak Cerebellum Bertanggung jawab
Bagian terhadap
Belakang keseimbangan tubuh,
(otak sikap tubuh, gerakan,
kecil) penguasaan
keterampilan motorik.

3. Cara otak kita bekerja. Saat seseorang belajar,


pengetahuan atau informasi yang dipelajari akan
diterima dan dikelola oleh otak seseorang melalui
sistem pengolahan informasi pada otak. Sistem
pengolahan informasi (pengetahuan) dalam otak
terdiri dari register sensorik, memori jangka pendek
atau memori kerja (Working Memory), dan memori
jangka panjang (Long Term Memory). Register sensorik
menerima input pengetahuan melalui panca indera
dan menyimpannya selama per sekian detik. Input
pengetahuan yang tidak mendapatkan perhatian akan
dibuang dan input pengetahuan yang mendapatkan
perhatian akan disalurkan ke memori jangka pendek
dalam bentuk persepsi. Selanjutnya, informasi-
informasi di memori jangka pendek yang mendapatkan
penguatan melalui pengulangan-pengulangan dapat
ditrasnfer ke Long Term Memori (LTM).
4. Prinsip pembelajaran melalui berbasis neurosains.
a. Memori jangka pendek otak kita berada pada
kondisi terbaik untuk menyimpan informasi pada
pagi hari dan paling tidak efektif pada sore hari,
sebaliknya memori jangka panjang kita berada
pada kondisi terbaik untuk menyimpan informasi
pada sore hari.
b. Otak kita memiliki siklus bio-kognitif terkait
perhatian yang naik turun setiap 90 menit. Dalam
24 jam otak kita memiliki siklus naik turun
perhatiannya sebanyak 16 kali.
c. Pembelajaran akan lebih optimal, apabila mampu
mengembangkan kedua belahan otak kanan dan
kiri secara seimbang. Otak kanan lebih bersifat
intuitif, acak, divergen (banyak alternatif
pemikiran), dan tidak teratur.
Sedang otak kiri cenderung bersifat linier,
teratur, dan divergen (satu alternatif pemikiran).
Otak kiri menyerap informasi berupa kata-kata
dan bahasa, sedangkan otak kanan menyerap
informasi dengan gambar, warna, dan musik
(Dryden, 2001).
d. Belahan otak kanan dan kiri kita mengalami
siklus efisiensi secara bergantian setiap sembilan
puluh sampai seratus menit, dari spasial tinggi-
verbal rendah-verbal tinggi-spasial rendah
e. Pembelajaran mencapai hasil terbaik apabila
difokuskan pada pembahasan materi, dipecah
kegiatan lain seperti kerja kelompok, kemudian
difokuskan kembali pada pembahasan materi
f. Pembelajaran akan menarik perhatian otak, jika
memperhatikan perubahan gerakan, cahaya,
kekontrasan, dan warna
g. Proses pembelajaran agar optimal perlu
memperhatikan beberapa faktor lingkungan,
diantaranya yaitu: suhu ruangan, pilihan warna
kelas, desain warna tampilan media, pengaturan
ruang kelas termasuk setting tempat duduk,
pencahayaan, tanaman, musik, aroma,
perbandingan luas ruangan dengan jumlah peserta
didik, ketersediaan air minum, dan media
pembelajaran
h. Proses pembelajaran akan lebih optimal jika
peserta didik memperoleh asupan gizi dan
nutrisi yang cukup, sehingga anak memiliki
hemoglobin dalam darah (HB) yang tinggi
i. Emosi memicu perubahan zat kimiawi dalam
tubuh yang dapat mengubah suasana hati dan
perilaku peserta didik

5. Tahap-tahap pembelajaran berbasis neurosains.


a. Persiapan merupakan tahap pemberian
kerangka kerja bagi pembelajaran baru dan
mempersiapkan otak peserta didik dengan
koneksi-koneksi yang memungkinkan
b. Akuisisi adalah, tahap penciptaan koneksi
dimana neuron-neuron dapat saling
berkomunikasi satu sama lain
c. Elaborasi (koreksi kesalahan & pendalaman)
(tahap koreksi kesalahan & pendalaman),
merupakan tahap untuk memastikan apakah
materi yang dikuasai peserta didik adalah ilmu
yang benar dan akurat
d. Formasi memori (pembelajaran menggabungkan
sandi) mengajak peserta didik untuk melakukan
peregangan dan latihan relaksasi
e. Integrasi fungsional (penggunaan yang
diperluas) (penggunaan yang diperluas). Tahap ini
dapat dilakukan dengan menerapkan metode
pembelajaran secara bervariasi, diantaranya
dengan; (a) mengkondisikan peserta didik untuk
bisa menyampaikan apa yang telah dipelajari
kepada temannya, misalnya mempresentasikan
peta konsep yang telah mereka buat pada tahap
sebelumnya; (b) mengkondisikan agar peserta
didik saling bertanya dan mengevaluasi satu
sama lain; dan (c) meminta peserta didik untuk
mempublikasikan apa yang telah dipelajarinya
dalam bentuk essay atau artikel
6. Pembelajaran digital pada hakekatnya adalah
pembelajaran yang melibatkan penggunaan alat dan
teknologi digital secara inovatif selama proses belajar
mengajar, dan sering juga disebut sebagai Technology
Enhanced Learning (TEL) atau e-Learning.
7.Keuntungan pembelajaran digital adalah media
yang menyenangkan, sehingga menimbulkan
ketertarikan pembelajar pada program-program
digital.
8.Prinsip-Prinsip Penerapan Pembelajaran Digital
a. Personalisasi
b. Partisipasi aktif peserta didik
c. Aksebilitas
d. Penilaian
9. Pemanfaatan pembelajaran digital
a. Mengkaitkan pembelajaran digital ke pembelajaran
offline
b. Mempelajari aplikasi praktis dari sebuah
pengetahuan (sebuah materi)
c. Mendapatkan umpan balik yang berkesinambungan
dan analisis kemajuan
d. Mengaktifkan keterlibatan sosial (social
engagement);
e. Belajar melalui pendekatan campuran (mix
approach)
10. 3 potensi atau fungsi pembelajaran digital yang
dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari,
yaitu sebagai alat komunikasi, alat mengakses
informasi, dan alat pendidikan atau pembelajaran
11. Ragam pembelajaran digital
a. Mobile Learning atau juga disebut M-learning,
b. Media sosial (Facebook, Instagram, Youtube,
Snapchat, Twitter, Whatsapp, Line, dan sebagainya)
c. Pembelajaran berbasis permainan.
d. Pembelajaran elektronik berbasis awan (cloud)
12. Model-model pembelajaran ‘Blended Learning’
a. Model Rotasi (Rotation Model)
 Model Kelas Lab/Whole Group Rotation
 Model Kelas Flipped (Flipped Clasroom)
 Model Rotasi Individu (Individual Rotation)
b. Model kelas Flex. Pada model kelas ini, guru
dapat berperan sebagai fasilitator melalui sesi
diskusi, pengerjaan proyek dalam kelompok,
maupun tutoring secara individu
c. Model Self-Blend. peserta didik dapat
mengambil satu atau lebih kegiatan
pembelajaran online sebagai tambahan
dari kegiatan pembelajaran tatap muka
yang telah dilakukan.

d. Model Enriched-Virtual. Pada model kelas


ini program pembelajaran dibagi menjadi
dua sesi, yaitu pembelajaran tatap muka dan
pembelajaran secara online
e. Memilih model kelas yang sesuai Guru
dapat memilih dan menggabungkan
beberapa model kelas dan disesuaikan
dengan kebutuhan guru dan peserta didik
13. Ada tiga komponen penting harus diperhatikan
dalam merancang dan mengembangkan aktifitas
pembelajaran dengan model blended learning
yaitu:
a. Standar capaian dan tujuan pembelajaran
b. Penilaian
c. Kegiatan pembelajaran
14. Beberapa aplikasi atau platform yang dapat
dimanfaatkan untuk model pembelajaran
blended learning yaitu:
a. Moodle (Keytoschool)
b. Edmodo (Platform ini juga memiliki fitur
berupa lencana atau badge sebagai
penghargaan yang dapat diberikan kepada
siswa atas progress belajarnya)
c. Google Group (Gmail, Drive, Calender, dokumen,
spreadsheet dan slide, Formulir, Jamboard, Sites,
Hangouts Meet, Grup, Vault)

2 Daftar materi yang 1. Pembelajaran STEAM menggunakan model problem


sulit dipahami di Based Learning
modul ini 2.Pembelajaran STEAM berpusat pada proyek
3.Merancang model pembelajaran
3 Daftar materi yang 1. Pembelajaran blended learning dan pembelajaran
sering mengalami model campuran
miskonsepsi
Nama : Gita Chornawati Herlita
SIMPKB : 201500630525
Asal Sekolah : SDN 035 Pamusian

LK 0.1 : Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Peran Guru dalam Pembelajaran Abad 21


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Merancang Pembelajaran Inovatif
2. Merancang Pembelajaran STEAM
3. Karakteristik Rancangan Pembelajaran
Inovatif
4. Penyusunan Rancangan Pemelajaran
Inovatif
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Garis besar materi KB 1 : Merancang pembelajaran inovatif
yang dipelajari 1. Menurut Smith & Ragan (1999), rancangan
pembelajaran adalah proses sistematis dalam
mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran ke
dalam pedoman untuk bahan dan aktivitas
pembelajaran

2. Menurut Reigeluth (1983) rancangan pembelajaran


adalah yaitu suatu sistem pengembangan setiap
unsur atau komponen pembelajaran, meliputi; tujuan,
isi, metode, dan pengembangan evaluasi.
3. Menurut Gagne, Briggs, dan Wager (1992)
rancangan pembelajaran adalah penyiapan kondisi
eksternal peserta didik secara sistematis yang
menggunakan pendekatan sistem guna meningkatkan
mutu kinerjanya.
4. Menuurut Reiser (2002) mengatakan bahwa desain
pembelajaran berbentuk rangkaian prosedur sebagai
suatu sistem untuk pengembangan program
pendidikan dan pelatihan secara konsisten dan teruji.
5. Dick & Carey (2005) menegaskan desain
pembelajaran mencakup seluruh proses yang
dilaksanakan dengan pendekatan sistem. Pendekatan
sistem itu sendiri meliputi analisis, desain,
pengembangan, implementasi, dan evaluasi.
6. Rancangan pembelajaran adalah suatu prosedur
sistematis yang terdiri dari beberapa komponen
menjadi satu kesatuan yang saling terkait dan
mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran
tertentu secara konsisten dan teruji
7. Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud,
antara lain;
a. TPACK (technological, pedagogical, content
knowledge) sebagai kerangka dasar integrasi
teknologi dalam proses pembelajaran,
pembelajaran berbasis Neuroscience, pendekatan
pembelajaran
b. STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts,
and Mathematics),
c. HOTS (Higher Order Thinking Skills)
d. Tuntutan Kompetensi Abad 21 atau 4C
(Comunication, Collaboration, Critical Thinking,
Creativity),
e. kemampuan literasi
f. unsur-unsur lain yang terintegrasi dalam
komponen maupun tahapan rencana
pembelajarannya

8. Karakteristik Rancangan Pembelajaran Inovatif.


Berikut ini karakteristik rancangan pembelajaran
inovatif abad 21 beserta penerapannya dalam RPP,
yaitu:
a. Kolaborasi peserta didik dan guru
b. Berorientasi HOTS
c. Mengintegrasikan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (ICT)
d. Berorientasi pada keterampilan belajar dan
mengembangkan Keterampilan Abad 21 (4C)
e. Mengembangkan kemampuan literasi
f. Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
9. Penyusunan Rancangan Pembelajaran Inovatif
sebaiknya didasarkan pada urutan tiap komponen dan
penerapan prinsip-prinsip penyusunan RPP
berdasarkan Permendikbud No.22 Tahun 2016
dengan mengintegrasikan karakterisitik pembelajaran
inovatif abad 21.
10. Penerapan atau integrasi karakterisitik pembelajaran
inovatif abad 21 dalam RPP ada pada komponen
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Rumusan
Tujuan Pembelajaran Langkah-langkah Aktivitas
Pembelajaran, Model dan Metode pembelajaran,
Media dan Sumber Belajar, serta Penilaian

KB 2 : Merancang Pembelajaran STEAM


1. Pengertian Rancangan Pembelajaran Inovatif
dengan Pendekatan STEAM yaitu, segala persiapan
pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-
unsur pendekatan STEAM baik secara tertanam
(embedded) maupun terintegrasi (integrated) dalam
komponen maupun tahapan rencana pembelajaran
yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Langkah-langkah Perancangan Pembelajaran
Inovatif dengan pendekatan STEAM.
Dalam merancang pembelajaran inovatif dengan
pendekatan pembelajaran STEAM, mengacu pada
komponen dan langkah-langkah penyusunan RPP
sebagaimana tertuang dalam Permendikbud No. 22
Tahun 2016.
3. Langkah-langkah perancangan pembelajaran
inovatif dengan pendekatan STEAM akan
difokuskan pada komponen RPP yang terkait
langsung dengan unsur STEAM, yaitu: Tujuan
Pembelajaran, Materi Pembelajaran, Metode
Pembelajaran, Media Pembelajaran, Sumber Belajar,
Langkah-langkah Pembelajaran, dan Penilaian Hasil
Pembelajaran.

KB 3 : Merancang pembelajaran “Blended Learning”


1. Perencanaan Pembelajaran “blended learning”
merupakan kombinasi strategi penyampaian materi
yang tepat dalam format yang tepat untuk orang yang
tepat pada saat yang tepat.

2. Langkah-langkah perencanaan pembelajaran


“blended learning”
a. Menentukan model pembelajaran “blended
learning” sesuai kondisi peserta didik, jam
pelajaran yang tersedia, dan dukungan sarana
prasarana yang ada.
 secara umum dapat di kelompokkan menjadi 4
model, yaitu: rotation model (model rotasi), flex
model (model fleksibel), self-blend model (model
pengaturan diri), dan enriched-virtual model;
dimana rotation model sendiri dapat
dikelompokkan lagi ke dalam 4 model, yaitu:
station rotation model, lab rotation model, flipped
classroom model, dan individual rotation model
b. Menyusun RPP “blended learning” adalah memilih
dan menentukan tema pembelajaran yang terdapat di
dalam kurikulum yang berlaku
c. Menyiapkan Bahan, Alat/Media, dan Sumber belajar
Tatap Muka dan Daring.
3. Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran daring
(online)
a. Teknologi e-learning dengan aplikasi cisco webex
b. Teknologi online learning dengan aplikasi SEVIMA
EdLink
c. Teknologi e-learning dengan aplikasi Google
Classroom
d. Teknologi e-learning dengan aplikasi Zoom Cloud
Meeting
e. Teknologi e-learning dengan aplikasi Edmodo
f. Teknologi e-learning dengan aplikasi Moodle
g. Teknologi e-learning dengan aplikasi Schoology

KB 4 : Merancang Pembelajaran Project “Based


Learning”

1. Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran


Berbasis Proyek
PjBL merupakan pendekatan inovatif yang
mengajarkan beragam strategi mencapai
kesuksesan abad 21 (Bell, 2010), membantu
peserta didik mengembangkan keterampilan abad
21 (Ravitz et.al, 2011), meningkatkan
tanggungjawab (Johann et.al, 2006), melatih
pemecahan masalah, self direction, komunikasi,
dan kreativitas (Wurdinger & Qureshi, 2015).

2. PjBL bisa dikatagorikan; (a) proyek terstruktur


(structured project), (b) proyek sesuai topik (topic
related project), (c) proyek terbuka tertutup (open
ended project).
3. PjBL merupakan salah satu model pembelajaran
yang berpijak pada teori belajar konstruktivistik.
Driscoll (2000) menyatakan prinsip-prinsip
pembelajaran kontruktivistik adalah; (1) melibatkan
pebelajar dalam aktivitas nyata, (2) negosiasi sosial
dalam proses belajar, (3) kolaboratif dan pengkajian
multiperspektif, (4) dukungan menentukan tujuan
dan mengatur proses belajar, dan (5) dorongan
merefleksikan apa dan bagaimana sesuatu
dipelajari.
4. Merancang Pembelajaran Berbasis Proyek.
Langkah-langkah merancang pembelajaran Project
Based Learning dilakukan melalui tahapan sebagai
berikut :
a. Menelaah KI dan KD, mana yang cocok,
b. Menulis Identitas,
c. Menuliskan Indikator,
d. Menuliskan Tujuan pembelajaran,
e. Menentukan Metode Pembelajaran,
f. Menuliskan Sumber Belajar,
g. Menentukan Langkah-langkah Pembelajaran,
h. dan Menilai Hasil Pembelajaran.

2 Daftar materi yang 1. Merancang Pembelajaran Inovatif


sulit dipahami di 2. Merancang pembelajaran Blended Lesrning
modul ini 3. Merancang pembelajaran Berbasis Projek

3 Daftar materi yang 1. Perbedaan pembelajaran dengan pendekatan STEAM


sering mengalami dengan HOTS
miskonsepsi 2. Merancang pembelajaran Project Based Learning.

Anda mungkin juga menyukai