Anda di halaman 1dari 3

MATERI SIKLUS II TEKS PIDATO PERSUASIF

MODUL DAN LKPD

Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Plemahan


Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Materi Pokok : Teks Pidato Persuasif
Kelas/Semester : IX/Ganjil

KOMPETENSI INTI

KI 3: Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata

KI 4: Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut
pandang/teori.

B. Kompetensi Dasar

3.4 Menelaah struktur dan ciri kebahasaan pidato persuasif tentang permasalahan aktual yang didengar
dan dibaca

4.4 Menuangkan gagasan, pikiran, arahan atau pesan dalam pidato (lingkungan hidup, kondisi sosial,
dan/atau keragaman budaya) secara lisan dan/atau tulis dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan.

C. Indikator

1. Menyimpulkan struktur teks pidato persuasif


2. Mengidentifikasi ciri kebahasaan teks pidato persuasif
3. Menelaah teks pidato persuasif
4. Menyusun teks pidato persuasif
5. Menyajikan pidato persuasif secara menarik.

MATERI PEMBELAJARAN

A. Struktur Teks Pidato Persuasif


Pidato persuasif adalah seni mengungkapkan pendapat secara jelas dan logis di depan umum. Dalam
pidato persuasif terdapat susunan/struktur supaya pidato dapat berjalan dengan lancar dan dapat
mempengaruhi pendengar. . Strukur pidato persuasif ada tiga, yaitu :
an posisi yang memberikan pendapat atau sudut pandang pengarang. Bagian berikutnya memiliki serangkaian argumen logis yang meyaki

1. Pernyataan posisi
Pernyataan posisi merupakan pendapat atau pendirian yang di ambil penulis terhadap suatu persoalan,
misalnya apakah posisimu terhadap persoalan remaja dan bela negara. Dalam eksposisi tulis, kamu
sebaiknya melihat persoalan aktual di masayarakat dan dianjurkan menulis sesuatu untuk
mengekspresikan dukungan atau kepedulian. Kamu perlu fokus terhadap bagaimana membuat pernyataan
posisi yang kuat. Pernyataan yang dapat diajukan untuk menguji pernyataan posisi adalah sebagai berikut.

 Siapa yang akan diyakinkan ?


 Apa yang akan diyakinkan (mengubah pandangan atau perilaku)?
 Jenis argumen apa yang menarik perhatian mereka ?
 Apakah pernyataan sudah menyatakan posisi secara jelas ?

2. Tahap argumen
Argumen perlu dikembangkan dan di dukung secara logis, dibuktikan dengan alasan, contoh-contoh,
bukti pakar, dan informasi statistik. Agar argumen efektif, dan meyakinkan kita harus menyertakan fakta
pendukung, contoh, tabel gambar, dan kutipan. Saya sarankan penggunaan istilah yang kurang jelas
sebaiknya dihindari.

Urutan argumen tergantung penulis, mulai dari argumen paling kuat atau mulai dari yang paling lemah
hingga ke yang paling kuat. Setiap pengembangan pikiran atau argumen harus berisi sejumlah kalimat.
Setiap paragraf disusun dengan kalimat topik yang berkaitan dengan gagasan utama paragraf sebelumnya.
Hampir semua paragraf memiliki suatu gagasan utama yang dikembangkan dan membentuk bagian dari
teks eksposisi keseluruhan.
3. Penguatan pernyataan posisi
Di bagian inilah letak argumen di tonjolkan. Simpulan posisi berdasarkan argumen yang telah
disajikan memperkuat pernyataan posisi. Berikut yang harus diperhatikan dalam memperkuat posisi.
Memperkuat pernyataan posisi dan menekankan pikiran utama dengan penggunaan suara berbeda, nada,
tinggi-rendah, mimik, bahasa tubuh dan gestur.

Argumen sebaiknya dikembangkan secara logis dan di dukung oleh bukti-bukti yang kuat. Tidak bisa
hanya sekedar berdasarkan emosi dan intuisi. Tabel diagram, foto, dan gambar dapat digunakan dengan
dampak hebat dalam eksposisi lisan dan tulis. Penyajian dengan menggunakan powerpoint sangat
membatu.

B. Ciri-Ciri Kebahasaan Teks Ekposisi


1. Nominalisasi

Nominalisasi merupakan ciri khas teks eksposisi. Fungsinya untuk menghubungkan makna antar
kalimat. Perhatikan contoh berikut.

a) pemerintah memberlakukan undang-undang antikekerasan


b) pemberlakuan tersebut melegakan banyak pihak di nergara ini.

Kalimat a dan b saling berhubungan yang dihubungkan oleh kata memberlakukan-pemberlakuan.


Nominalisasi (pembendaan) digunakan saat kata benda dibentuk dari kata kerja.

2. Bentuk pasif dan kata ganti orang

Teks eksposisi umumnya ditulis bukan dalam bentuk orang pertama (saya), namun lebih berbentuk
istilah umum yang menggambarkan sebagai anggota masyarakat atau warga negara atau yang berwenang.
Bentuk pasif dapat digunakan agar ungkapannya lebih formal dan kuat.

3. Kosakata
 Kosakata yang digunakan sering berupa istilah teknis kosakata dapat menyertakan abstrak.
 Rantai kata, pasangan kata, serta rumpun kata yang saling berkaitan makna.
 Kata benda abstrak yang digunakan, seperti kegembiraan, takut, dan kata-kata teknis seperti spesies
dan genus persoalan menjadi lebih ilmiah karena merujuk pendapat ahli.
 Kata emotif digunakan untuk melibatkan perasaan audiens.
 Ciri pentinf kebahasaan adalah penggunaan kata tugas (konjungsi) yang berfungsi menghubungkan
bagian-bagian teks. Contoh kata-kata ini adalah pertama kali, akhirnya, sebagai tambahan, sebab atau
karena, sebagai hasil dari, dipihak lain.
 Kata tugas menciptakan kohesi (keterpautan bentuk) dan mengekspresikan hubungan sebab akibat.
 Alasan untuk tindak atau pilihan ditunjukkan melalui penggunaan kata hubung antar kalimat

Anda mungkin juga menyukai