Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

BAHASA INDONESIA BAKU

OLEH:
KARTIKA
NPM 23020005

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI NIAGA


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI BENGKULU
2003
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Sistematis dan Kaidah Kebahasaan
Dalam Pembuatan Proposal" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu,makalah ini bertujuan menambah
wawasan bagi para pembaca dan juga bagi kami.Kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yangtelah membantu diselesaikannya makalah
ini.Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................
1.1 Latar Belakang .................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................
1.3 Tujuan .............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................


2.1 Pengertian Proposal............................................................................................
2.2. Syarat dan Cara Menyusun Proposal ....................................................................
2.3 Kaidah Kebahasaan .............................................................................................
2.4 Tujuan Pengajuan Proposal .................................................................................
2.5 Ciri-ciri Proposal .................................................................................................
2.6 Manfaat Proposal ................................................................................................
2.7 Jenis Proposal .....................................................................................................

BAB III PENUTUP .......................................................................................................


3.1 Kesimpulan .........................................................................................................
3.2 Saran ...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Umumnya proposal kegiatan sekolah didefinisikan atau diartikan sebagai
rencana suatu kegiatan yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Sebuah
contoh proposal kegiatan sekolah biasanya berisikan segala hal yang akan
berhubungan dengan kegiatansekolah yang akan diadakan, didalam proposal
kegiatan sekolah umumnya berisi: latar belakang, tujuan, ruang lingkup masalah, dan
beberapa unsur lainnya. Sebuah proposal kegiatan sekolah disusun untuk diajukan
agar kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan disetujui.
Kata proposal bukan kata yang asing. Dari siswa, mahasiswa,
wiraswasta,masyarakat umum, perusahaan, lembaga sosial, dan lembaga
agama, pasti pernah membuat proposal. Menurut Pardosi (2013: 4), proposal bisa
diartikan sebagai bentuk rancangan sekaligus ringkasan kegiatan yang dibuat dalam
bentuk formal dan standar.Dalam ringkasan kegiatan tersebut terdapat pula
beberapa poin penting yang mesti disampaikan. Nurjamal dan Sumirat (2010:
146) mengartikan proposal sebagai suatu rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja, atau dapat pula dikatakan bahwa proposal adalah suatu proyek-
kegiatan yang diajukan kepada pimpinan untuk mendapatkan pertimbangan-
persetujuan. Pendapat yang sama diungkapkan oleh Hasnun (2004: 73) bahwa
proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu,proposal
dapat juga dikatakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk
suatu kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan
perludukungan atau persetujuan pihak lain. Proposal kegiatan adalah suatu bentuk
rancangankegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar, (Pardosi
2013: 4) Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam
tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah "Proposal
Penelitian" dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti
atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia
ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang
akan dilakukan seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk "proposal
penelitian" ini biasanya memiliki suatu bentuk, dengan berbagai standar
tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.

1.2 Rumusan Masalah


1) Apa yang dimaksud dengan proposal?
2) Apa saja syarat dalam menyusun proposal?
3) Bagaimana cara menyusun proposal?
4) Bagaimana kaidah kebahasaan teks proposal?
5) Bagaimana struktur dan sistematika penulisan proposal?
6) Apa saja ciri-ciri proposal?
7) Apa manfaat proposal?
8) Apa saja jenis proposal?

1.3 Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian dari proposal.
2) Untuk mrngetahui syarat dalam menyusun proposal.
3) Untuk mengetahui cara menyusun proposal.
4) Untuk mengetahui kaidah kebahasaan teks proposal.
5) Untuk mengetahui struktur dan sistematika penulisan proposal.
6) Untuk mengetahui ciri-ciri proposal.
7) Untuk mengetahui manfaat dari proposal.
8) Untuk mengetahui jenis proposal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Proposal

Kata 'proposal' berasal dari Bahasa Inggris, yakni 'to propose', yang
berarti mengajukan. Proposal dibuat supaya tujuan yang diinginkan bisa
dicapai lewat persetujuan atau dukungan pihak lain. Proposal biasanya digunakan
untuk mengajukan ide, gagasan, rancangan kegiatan, rencana penelitian, ataupun hal
lainnya yang memilikitujuan untuk memecahkan masalah atau menguji hipotesis.
Proposal adalah rencana penelitian atau kegiatan yang akan dilaksanakan agar
dapat dipertimbangkan untuk disetujui oleh pihak atau lembaga penerima
usul.Pengertian tersebut diperkuat oleh pernyataan Kosasih (2017, hlm.
154) yang menyatakan bahwa proposal adalah teks yang berupa permintaan kepada
seseorang atau suatu badan untuk melakukan suatu kegiatan atau penelitian ilmiah.
Senada dengan pendapat di atas, Tim Kemdikbud (2017, hlm. 143) menyatakan
bahwa proposal digunakan sebagai pengajuan, permohonan, atau penawaran.
Melalui proposal, kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana dengan baik, karena
kita akanmendapat beberapa keuntungan seperti: mendapatkan izin pelaksanaan
kegiatan, hinggabantuan dana.
Pengertian proposal juga dikemukakan oleh Cahyo (2012: 14) bahwa proposal
sebagai sebuah tulisan yang dibuat seseorang untuk menjabarkan atau menjelaskan
suatutujuan kepada si pembaca (individu atau perusahaan), sehingga si pembaca
memperolehpemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Dengan kata
lain, proposal adalahrencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci
untuk suatu kegiatan yang bersifat formal.
Selain pengertian di atas masih banyak juga ditemukan pendapat lain dari
paraahli tentang definisi proposal. Ada yang yang berpendapat bahwa proposal
merupakan suatu program kegiatan yang sifatnya sebagai usulan (Kosasih,
2012: 129). Semua pengertian tersebut tidak salah menurut sudut pandang
masing-masing. Namun, keterangan lebih lengkap tentang definisi proposal
diungkapkan oleh Hariwijaya (dalamCahyo, 2012: 15) bahwa proposal berasal dari
bahasa Inggris, yaitu proposal yang berarti pengajuan atau permohonan. Asal
katanya dari to propose yang berarti mengajukan. Dalam proposal diuraikan
dengan jelas tentang hal yang direncanakan dibutuhkan, dan ditawarkan. Karena
proposal bersifat memberitahukan yang disertai harapan, dan permohonan,
maka perlu dijelaskan secara rinci dilengkapi dengan gambar,foto, jadwal kegiatan,
dan hal-hal lain yang dibutuhkan. Dengan demikian, orang yang dikirimi proposal
mengetahui dan memahami kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan. Penawaran
yang diajukan dalam proposal bisa bermacam- macam, tergantung dari jenis
proposalnya.
Proposal umum yang sering digunakan sebagai usulan atau rancangan kegiatan.
Bentuknya ini memiliki banyak kemiripan dengan proposal penelitian yang digunakan
dalam dunia ilmiah, namun karena sifatnya yang lebih umum maka lebih lentur
dalam penggunaan bahasa. Penulisannya tetap harus mengindahkan kaidah-
kaidah dan sistematika tertentu, agar dapat dengan mudah dimengerti oleh
orang-orang yang membacanya. Secara mendasar, harus di garis bawahi bahwa
penulisan proposal hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan,
seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Penulisannya adalah suatu langkah
penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap
sebelumnya.

2.2 Syarat Dan Cara Menyusun Proposal


Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 172) menyusun atau merancang proposal
dapat dilakukan dengan beberapa tahap di bawah ini.
1. Lakukanlah observasi terhadap lingkungan di sekitar, baik itu melalui pengamatan
langsung ataupun melalui wawancara dengan tokoh setempat, berkenaan
dengan permasalahan kesehatan, keamanan, moralitas, kelestarian lingkungan
hidup, dan persoalan-persoalan lainnya. Observasi dapat dilakukan pula melalui
cara peringatan studi pustaka di perpustakaan.
2. Pilihlah salah satu dari berbagai persoalan yang telah terkumpul dengan cara
memilih yang dianggap paling penting dan mendesak untuk dicari penyebab atau
pemecahanmasalahnya.
3. Rumuskanlah bentuk penelitian atau kegiatan penelitian yang relevan
dengan persoalan yang telah ditentukan.
4. Cari pula referensi yang dapat memperkuat dan memperjelas persoalan yang akan
melatar belakangi penelitian atau kegiatan yang akan dilakukan.
5. Diskusikan kembali persoalan serta penelitian atau kegiatan tersebut dengan
kolegaatau bandingkan dengan penelitian lain yang relevan.
6. Mulai curahkan semua hasil pra penelitian dengan menulis latar belakang terlebih
dahulu yang sebetulnya akan memuat rumusan masalah, tujuan, dan
metode penelitian pula.
7. Perhatikan kelengkapan, kejelasan, dan kemenarikan proposal dengan cara
memastikan seluruh bagian struktur ada, kaidah kebahasaan sesuai dengan
penanda proposal, dan menggunakan bahasa persuasif serta tata letak dan
gambar yang baikagar menarik.

Agar usulan kegiatan itu diterima donatur, proposal yang disusun


menurutKosasih (2012: 129) harus memenuhi persyaratan berikut:
1. Memiliki struktur dan logika yang jelas. Hindarilah kata -kata seperti
mungkin,sebaiknya, ataupun kata-kata lainnya yang menunjukkan sikap ragu-ragu.
Untuk itu, gunakanlah kata-kata harus, akan, dan katakata lainya yang bersifat
meyakinkan;
2. Hasil kegiatan itu harus terukur. Gunakan angka-angka yang pasti dan
bukan perkiraan;
3. Rumuskanlah jenis kegiatan secara jelas, inovatif, dan terperinci dan yang betul -
betul dapat dikuasai atau dikerjakan;
4. Hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional, tidak mengada-
ada

Menurut Churin In Nabilah dalam buku Tekun Berbahasa Indonesia (2020),


adabeberapa syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah proposal, yakni:
1. Struktur proposalnya jelas Proposal harus memiliki struktur yang jelas,
artinya proposal dibuat untukmeyakinkan orang atau pihak lainnya. Proposal
harus disusun dengan tujuan yang pasti dan tidak mengandung sikap ragu-ragu.
2. Penggunaan data yang pasti Proposal harus menggunakan data yang pasti dalam
bagian latar belakangnya. Tidakboleh menggunakan data atau angka yang
tidak jelas sumbernya atau bersifatperkiraan.
3. Penyusunan proposal menarik dan jelas. Proposal harus disusun semenarik dan
sejelas mungkin. Contohnya tata letak gambar dibuat semenarik mungkin dengan
penjelasan yang tepat.
4. Memperhatikan penggunaan bahasa Proposal harus disusun dengan bahasa resmi
dan baku. Dari segi penulisannya jugaharus memperhatikan ejaan yang benar.

2.3 Kaidah Kebahasaan


Teks Proposal Kaidah menurut KKBI adalah aturan yang sudah pasti yang menjadi
patokan,dalam hal ini kaidah proposal adalah beberapa hal-hal yang menjadi patokan
dan harus sudah pasti menjadi patokan dalam pembuatan proposal kegiatan.
Fitur-fitur kaidah kebahasaan proposal tersebut adalah pernyataan argumentatif,
pernyataan persuasif, kata-kata teknis, kata kerja tindakan, kata pendefinisian, kata
perincian, dan kata keakanan pengisiannya disertai kutipan teksnya.
Proposal dibuat agar ide, gagasan atau rencana penelitian bisa disetujui
olehpihak penerima. Kaidah kebahasaan menjadi salah satu faktor penting
yang harus diperhatikan dalam penyusunan teks proposal. Adapun kaidah
kebahasaan teks proposal yang harus diperhatikan, yakni :
• Menggunakan istilah ilmiah Istilah ilmiah yang digunakan hendaknya
disesuaikan dengan bidang ilmu pengetahuannya. Contohnya dari penjabaran
teori, menggunakan istilah yang sesuai,dan lain sebagainya. Sebagai cata tan, jika
menggunakan istilah asing yang tidak memiliki Bahasa Indonesia, harus
ditulis dengan cetak miring. Contohnya penggunaan nama latin dari tanaman,
dan lain-lain.
• Menggunakan kalimat argumentatif Kalimat argumentatif ini berisikan pendapat
dari pihak pengaju proposal. Dalam penulisannya, harus disertai dengan data
atau fakta yang akurat. Tujuannya agar proposal dapat lebih meyakinkan dan
lebih dipercaya keakuratannya.
• Menggunakan kata kerja tindakan Kata kerja tindakan ini dibutuhkan dalam
penyusunan proposal. Bentuknya bisa berupa langkah-langkah, rencana
atau metode penelitian yang akan digunakan. Penggunaan kata kerja
tindakan ini juga mempermudah pihak penerima untukmemahami
rencana atau metode pasti yang akan digunakan, sehingga tujuan
proposalnya lebih mudah ditangkap.
• Menggunakan kalimat yang mengandung perincian Kalimat perincian bertujuan
untuk memperjelas hal yang ingin disampaikan dalam proposal. Contohnya terkait
metode penelitian, latar belakang, tujuan, dan lain-lain.Kalimat perincian bisa
ditulis dengan kata pertama, kedua, selanjutnya, berikutnya,dan sebagainya.
• Menggunakan kalimat yang mengandung pendefinisian Kalimat pendefinisian
bertujuan untuk mendefinisikan suatu hal yang dibahas dalamproposal.
Contohnya beras adalah padi yang telah dikupas kulitnya. Kalimat
pendefinisian bisa ditulis dengan kata adalah, ialah, merupakan, yakni, yaitu,
danlain-lain.
• Menggunakan kalimat yang bermakna lugas atau denotasi Kalimat denotasi
bertujuan supaya isi proposalnya tidak ambigu atau bermakna ganda. Maka
dari itu, pemilihan kata atau kalimatnya haruslah jelas. Jika tidak, akan terjadi
kesalah pahaman karena pihak penerima proposal tidak mengerti makna
ataumaksud sebenarnya. Contohnya ayam berkembang biak dengan cara
bertelur. Sedangkan sapi berkembang biak dengan cara melahirkan.
• Menggunakan kata-kata yang bersifat "keakanan", seperti akan, diharapkan,
direncakan. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri sebagai suatu usulan,
rencana atau rancangan program kegiatan.

2.4 Tujuan Pengajuan Proposal


Tentunya tujuan utama pengajuan proposal adalah untuk mendapatkan
persetujuan, pengesahan, bahkan pembiayaan dari pihak penerima usulan dalam
menggarap hal yang diajukan. Selain itu, menurut Happy (2008) dalam Dalman
(2016,hlm. 179) mengungkapkan bahwa tujuan pengajuan proposal pada umumnya
adalah sebagai berikut:
1. Disetujui untuk melakukan penelitian yang berkaitan dengan agama, sosial, politik,
ekonomi, pendidikan dan budaya.
2. Mendirikan usaha kecil, menengah, atau besar.
3. Mengajukan tender dari lembaga-lembaga pemerintahan atau swasta.
4. Untuk mengajukan kredit kepada bank.
5. Mengadakan acara berupa seminar, diskusi, dan pelatihan.
Keberadaan proposal sangat penting dan berguna terutama bagi seseorang atau
instansi yang akan menjalankan suatu program, kegiatan, atau usaha agar yang
diharapkan dapat berjalan dengan lancar.

2.5 Ciri-Ciri Proposal


Masing-masing jenis proposal tentu saja memiliki ciri khas yang berbeda
sesuaitujuannya. Setiap kegiatan tentunya memiliki latar belakang dan tujuan yang
berbeda.Dengan kata lain, setiap proposal memiliki cir-ciri tertentu sesuai dengan isi
yang ada dalamnya, begitu juga dengan proposal kegiatan juga memiliki ciri khusus di
antaranya seperti yang di ungkapkan oleh pardosi (2013: 9) diantaranya:
1. Berisi pedoman kerja, gambaran, atau peta perjalanan lengkap yang akan dilalui
selama melakukan kegiatan;
2. Panitia kegiatan telah mempunyai gambaran menyeluruh dan lengkap mengenai
lingkup dan urutan kegiatan maupun tenggang waktunya;
3. Dirancang oleh kelompok panitia yang berencana menggelar acara;
4. Biasanya memiliki susunan panitia, bentuk kegiatan, waktu kegiatan, dan nama
kegiatan.

2.6 Manfaat Proposal


Adapun manfaat proposal sebagai berikut:
1. Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan
tersebut;
2. Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui
kegiatan tersebut;
3. Untuk menyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan
material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan,
Finoza dalam Damayanti (2000:45)
2.7 Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, penulisan proposal terdiri dari dua jenis, yaitu:
1) Proposal formal adalah yang biasa diajukan ke instansi pemerintah,
2) Proposal semiformal adalah variasi atau bentuk lain dari bentuk yang
formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap
proposal bentuk formal. MenurutPardosi (2013:8-9),
Proposal juga dapat dikelompokan berdasarkan kepentingan antaralain;
• Proposal umum (Kegiatan),
• Usaha,
• Penelitian,
• Penawaran

Dengan kata lain, setiap proposal memiliki ciri khas tertentu. Proposal kegiatan
berisi pedoman kerja, gambaran, peta perjalanan, Panitia kegiatan, dirancang
oleh kelompok panitia yang menggelar acara, biasanya memiliki susunan panitia,
waktu kegiatan, dan nama kegiatan.
Selaras dengan Agam (2008:25), jenis proposal dibagi menjadi dua jenis, yaitu
proposal formal dan proposal non formal/semi formal. Perbedaan yang ada di antar
kedua jenis ini terlihat mulai dari gaya penulisan sa mapi tahap
pengirimannya. Sedangkan Secara khusus, proposal terbagi menjadi lima jenis,
yaitu proposal bisnis, kegiatan, penelitian, kerja sama dan proyek.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan mengenai “Sistematis Dan Kaidah Kebahasaan Dalam
Pembuatan Proposal” bisa disimpulkan bahwa: kaidah proposal adalah beberapa hal -
hal yang menjadi patokan dan harus sudah pasti menjadi patokan dalam pembuatan
proposal kegiatan. Fitur-fitur kaidah kebahasaan proposal tersebut adalah
pernyataan argumentatif, pernyataan persuasif, kata-kata teknis, kata kerja tindakan,
kata pendefinisian, kata perincian, dan kata keakanan pengisiannya disertai kutipan
teksnya. Kaidah kebahasaan menjadi salah satu faktor penting yang harus
diperhatikan dalam penyusunan teks proposal

3.2 Saran
Berdasarkan apa yang telah dijelaskan di atas. Proposal adalah rencana
penelitian atau kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat dipertimbangkan untuk
disetujui oleh pihak atau lembaga penerima usul dengan memperhatikan berbagai
kaidah bahasa, struktur dan sistematika penulisan proposal. Sehingga Dalam
pembuatan proposal itu tidak boleh sembarangan, ketentuan-ketentuan dalam
pembuatan proposal harus diperhatikan. Hal ini agar diperoleh hasil proposal yang
baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2021/03/25/154010469/kaidah-kebahasaan-
teks-proposal.
Penulis : Vanya Karunia Mulia Putri Editor : Serafica Gischa Proposal: Contoh, Kaidah,
Sistematika, Latar Belakang, Pengertian (wuryantoro.com)
Proposal: Pengertian, Struktur, Kaidah, Tujuan & Cara - serupa.id

Referensi
1. Dalman. (2016). Menulis Karya Ilmiah. Depok: Rajagrafindo Persada.
2. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2017). Buku Siswa Bahasa Indonesia
SMA/MA/SMK/MAN Kelas XI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Kosasih, Engkos. (2017). Cerdas Berbahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai