Anda di halaman 1dari 31

PRAKTEK PEMBUATAN PROPOSAL KUANTITATIF

DISUSUN OLEH:
HUSNUL HOTIMA SIREGAR (0309172053)
NURHASANAH (0309173120)
REZA ALKAUTSAR (0309173105)
RIKA RAHIM (0309173108)
RISHA INDRIYANI (0309171017)
RENI INDRIANI PANJAITAN (0309173136)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. NELIWATI, S. Ag, M.Pd

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL-2


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
T.P 2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
hingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin
penyusun tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan salam
semoga terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad
SAW. Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas kelompok yang
dibimbing oleh Ibu Dr. Hj. Neliwati, S.Ag, M.Pd.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang


“Praktek Pembuatan Proposal Kuantitatif” yang kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber buku. Makalah ini di susun oleh penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas


kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap kita.

Medan, 04 Desember 2020

Kelompok VI
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................3

BAB I.......................................................................................................................3

PENDAHULUAN...................................................................................................3

BAB II......................................................................................................................5

PRAKTEK PEMBUATAN PROPOSAL................................................................5

A. PENGERTIAN PROPOSAL KUANTITATIF............................................5

B. JENIS-JENIS PROPOSAL KUANTITATIF...............................................7

C. CARA MENYUSUN PROPOSAL KUANTITATIF.................................10

D. PRAKTEK PEMBUATAN PROPOSALKUANTITATIF .......................14

BAB III..................................................................................................................29

PENUTUP..............................................................................................................29

Kesimpulan............................................................................................................29

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian (research) merupakan sebuah rangkaian kegiatan ilmiah dalam
rangka pemecahan suatu permasalahan. Hasil penelitian terkadang bukan
sebagai pemberi solusi langsung , karena penelitian merupakan bagian dari
usaha pemecahan masalah yang lebih besar. Dalam penelitian, peneliti biasanya
menggunakan pendekatan yang berbeda-beda agar hasil penelitian/ilmu yang
didapatkan bermanfaat dan dapat dipertanggungjawabkan. Penelitian dapat
digolongkan menjadi dua sesuai dengan ukuran kualitasnya, yaitu penelitian
ilmiah dan penelitian non ilmiah.
Untuk menyelesaaikan penelitian, biasanya mahasiswa diminta untuk
terlebih dahulu membuat proposal penelitian. Proposal penelitian tersebut
selanjutnya diajukan kepada dosen pembimbing untuk mendapatkan bimbingan
dan koreksi. Dalam penyusunan proposal tidak jarang ditemukan mahasiswa
yng kesulitn dalam menyusun proposal penelitian. Proposl dibuat sebagai
rancangan terhadap kegiatan yang akan dijalankan nantinya walaupun terkdang
dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang masih kurang sesuai dengan
apa yang dilakukan ketika dilapangan.
Metode kuantitatif merupakan salah satu pendekatan penelitian ilmiah
yang sering digunakan oleh peneliti. Dengan metode ini peneliti berusaha
menggali berbagai macam pengetahuan yang masih terkubur jauh dari
pengetahuan manusia secara sistematik, terkendali, objektif dan tahan uji.
Hingga kini banyak orang yang mengaitkan bahwa penelitian kuantitatif
sangat susah digunakan karena selalu berhubungan dengan angka. Sebenarnya
penelitian ini mudah apabila peneliti bisa memahami lebih mendalam. Karena,
penelitian ini memiliki kelebihan- kelebihan yang belum tentu dimiliki oleh
metode penelitian lain. Mengingat pentingnya jenis penelitian ini untuk
diketahui maka di dalam makalah ini akan dibahas mengenai penelitian
kuantitatif.
BAB II
PRAKTEK PEMBUATAN PROPOSAL
A. PENGERTIAN PROPOSAL KUANTITATIF
Kata proposal berasal dari baha inggris to propose yang artinya
mengajukan dan secara sederhana proposal dapat diartikan sebagai benttuk
pengajuan atau permohonan, penawaran baik itu berupa ide, gagasan,
pemikiran maupun rencana kepada pihak lain untuk mendaptkan
dukungan, baik itu yang sifatnya izin, persetujuan, dana dan lain-lain
Proposal adalah usulan kegiatan yang memerlukan persetujuan dari pihak
lain.
Proposal sendiri memiliki tujuan untuk mendapatkan persetujuan
dari suatu pihak terhadap rencana atau rancangan yang dilakukan.. Pada
proposal, kamu akan melihat rincian kegiatan yang akan dilakukan, dan
juga biasanya terdapat rincian mengenai dana yang dibutuhkan dalam
pelaksanaannya.1
Pengertian proposal menurut para ahli yaitu sebagai berikut:
1. Hasnun Anwar (2001), pengertian proposal adalah rencana yang
disusun untuk kegiatan tertentu.
2. Keraf (2001) pengertian proposal adalah suatu sasaran atau
permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan
atau melakukan suatu pekerjaan.
3. Jay (2006), pengertian proposal aalah suatu alat bantu manajemen
standar agar manajemen organisasi dapat brfungsi secara efektif
dan efesien.
Maka dapat disimpulkan proposal adalah suatu rancangan kegiatan
atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar oleh
seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak yang
dikehendaki dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam
penelitiannya.2
Selain dari pengertian diatas, proposal juga berarti sebuah tulisan yang
bertujuan untuk menjabarkan atau menjelaskan sebuah tujuan kepada
1
Sandu siyoto dan Ali sodik.2015.Dasar Metodologi Penelitian.Yogyakarta.Media Publishing.ha
109
2
Sukardi.2009.Metodologi Penelitian Pendidikan.jakarta.Bumi aksara.ha 98
seseorang atau lembaga shingga mereka memperoleh pemahaman
mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal
tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin sehingga
akhirnya mmperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.. Jika dilihat secara
umum atau dalam pandangan umum, pengertian proposal dapat dibedakan
menjadi empat jenis model yaitu:

1. Proposal bisnis, yaitu proposal ini berkaitan dengan dunia usaha


baik itu perseorangan maumpun kelompok.
2. Proposal proyek, yaitu proposal yang mengacu pada dunia kerja
yang berisiskan serangkaian rencana bisnis atau komersil
3. Proposal penelitian, yaitu proposal yang lebih sering digunakan
dibidang akademis.
4. Proposal kegiatan, yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan baik
itu bersidat individu maupun kelompok.3
Proposal penelitian kuantitatif adalah proposal penelitian yang ditulis
dengan menggunakan pendekatan deduktif-induktif yaitu pendekatan
yang diawali dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun
pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya. Proposal penelitian
kuantitatif adalah penelitian yang dimaksud untuk mengungkapkan gejala
secara holistic-konstektual melalui pengumpulan data dari latar alami
dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrument kunci.
Penelitian kuantitatif bersiat deskriptif cenderung menggunakan
analisis pendekan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek ) lebih
ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif lebih
menonjol disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam
serta menunjukkan ciri-ciri naturalistic yang penuh dengan nilai-nilai
otentik. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menitikberatkan pada
pengukuran dan analisis ubungan sebab-akibat antara bermacam-macam
variabel, bukan prosesnya, penyelidikan dipandang berada dalam kerangka
bebas nilai. Penelitian kuantitatif menghasilkan informasi yang lebih
terukur. Penelitian kuantitatif tidak mempermasalahkan hubungan antara
3
Priyono. 2014.Metode penelitan kuantitatif.Surabaya.Zifatama Publishing.ha 103.
peneliti dengan subyek penenlitian karena hasil penelitian lebih banyak
tergantung dengan instrument yang digunakan dan terukur variabel yang
digunakan, dari pada intim dan keterlibatan emosi antara peneliti dengan
subjek yang diteliti. 4
Gambaran proposal penelitian secara rinci tentang proses yang
akan dilakukan oleh peneliti untuk memecahkan permasalahan penelitian.
Proposal penelitian merupakan langkah awal sebelum menyusun laporan
penelitian. Menyusun rancangan penelitian atau sering disebut juga dengan
menyusun proposal penelitian merupakan kegiatan yang tidak terpisahkan
dari suatu proses dan rangkaian kegiatan.

B. JENIS-JENIS PROPOSAL KUANTITATIF


Di dalam pembuatan proposal terdapat beberapa jenis-jenis
proposal yang dapat dilihat dibawah ini:
1. Proposal Usaha atau Bisnis
Jenis-Jenis Proposal Usaha
Proposal usaha atau bisnis merupakan satu diantara beberapa jenis-
jenis proposal yang bersinggungan pada dunia berbinis dan juga rencana
kerja, yang dapat dibuat dengan baik oleh individu maupun kelompok.
Pada jenis-jenis proposal ini dilakukan untuk menunjukkan sebuah
gambaran pada usaha yang bisa dikerjakan oleh investor ataupun pihak
yang bakal diajak bekerjasama.
Adapun suatu tujuan di tulisnya sebuah proposal usaha ialah:
a. Agar penyelenggara usaha mendapatkan sebuah gambaran secara
mendetail yang ada kaitannya dengan suatu hal yang wajib dilakukan
di dalam sebuah pengembangan usaha.
b. Agar penyelenggara usaha dapat membandingkan antara realita, cita-
cita dan juga harapan yang terjadi pada usaha yang lagi di jalankannya.
c. Agar penyelenggara usaha dapat bisa menumbuhkan strategi dan juga
mencoba strategi yang telah diharapkan dari beberapa sudut pandang
semua orang yang bukan hanya dilihat dari sudut pandangnya saja

4
Hardani dkk.2020.Metode Penelitian Kualitatif &Kuantitatif.Yogyakarta.CV Pustaka Ilmu
Group.ha 87
2. Proposal Proyek
Jenis-Jenis Proposal Proyek
Proposal proyek merupakan satu diantara beberapa jenis-jenis
proposal yang juga ada kaitannya pada dunia bisnis. Jenis-jenis proposal
proyek ini sedikit mirip pada proposal usaha atau juga bisnis. Yang
menjadi pembedanya hanyalah pada proposal proyek ini terlebih
difokuskan kepada sebuah proyek bisnis, juga pengajuan pembangunan.

3. Proposal Kegiatan
Proposal kegiata merupakan satu diantara beberapa jenis-jenis
proposal yang sering dibuat, baik itu secara individu ataupun kelompok.
Tujuan dari proposal ini dibuat akan diajukan untuk menyelenggarakan
suatu kegiatan. Adapun proposal ini dapat membantu di dalam penyusunan
suatu rencana program pada kegiatan yang bakal diadakan.5
4. Proposal Penelitian
Jenis-Jenis Proposal Penelitian
Proposal penelitian merupakan satu diantara beberapa jenis-jenis
proposal yang sering digunakan di dalam bidang akademis. Jenis-jenis
proposal penelitian dapat diajukan untuk dilakukannya sebuah riset dan
juga penelitian mengenai tema tentang ilmu pengetahuan.
Pada proposal penelitian ini dapat berupa penelitian kuantitatif, penelitian
pengembangan dan juga penelitian kualitatif. Berikut penjelasan mengenai
proposal penelitian kuantitatif, pengembangan dan juga kualitatif.

a. Proposal Penelitian Kuantitatif


Proposal penelitian kuantitatif adalah sebuah penelitian yang
memakai metode pendekatan deduktif/induktif atas dasarnya.
Dengan pendekatan ini dimulai dari sebuah kerangka teori, pemahaman
oleh peneliti didasarkan pada pengalamannya, atau pendapat para ahli,
yang selajutnya akan dikembangkan menjadi sebuah permasalahan serta
pemecahannya yang dapat diajukan agar memperoleh pembenaran atau

5
Suliswiyadi.2015. Metodologi Penelitian Pendidikan(pendekatan konsep dan
aplikasi).Yogyakarta.CV Sigma.ha 88
verifikasi dalam bentuk suport yang berupa sebuah data empiris dari
lapangan.

b. Proposal penelitian pengembangan


Proposal penelitian pengembangan merupakan suatu kegiatan yang
dapat menghasilkan sebuah rancangan/ produk yang bisa digunakan untuk
dapat memecahkan suatu permsalahan yang aktual. Pada hal ini, suatu
kegiatan pengembangan akan ditekankan pada pemanfaatan prinsip, teori,
temuan dan juga konsep untuk dapat memecahkan sebuah masalah.
Pada disertasi, tesis dan juga skripsi yang ditulis bersumber pada hasil
kerja dari pengembangan yang menuntut format dan juga sistematika yang
berbeda-beda dengan disertasi, tesis, dan juga skripsi yang telah ditulis
berdasarkan sebuah hasil penelitian, karenanya karakteristik pada kegiatan
pengembangan maupun kegiatan penelitian itu berbeda. Kegiatan
penelitian berdasarkan sebuah upaya untuk mencari jawaban pada suatu
masalah, sedangkan pada kegiatan pengembangan sebuah upaya untuk
menggunakan sebuah teori ataupun temuan untuk dapat memecahkan
suatu masalah.

c. Proposal Penelitian Kualitatif


Penelitian proposal kualitatif merupakan penelitian yang di tujukan
untuk sebuah pernyataan fakta menurut holistik kostektual menggunakan
pengumpulan data yang ebrasal dari latar yang alami dengan memakai diri
peneliti seperti instrumen kunci.
Penelitian kualitatif ini sifatnya yang deskriftif dan juga cenderung
memakai analisis denga mendekatkan induktif. Pada penelitian kualitatif
ini, yang bisa lebih di tunjukkan ialah proses dan juga makna atau
perspektif subyek.6

C. CARA MENYUSUN PROPOSAL KUANTITATIF


Rancangan atau proposal penelitian merupakan pedoman yang
berisi langkah-langkah yang akan diikuti oleh peneliti untuk melakukan
penelitiannya. Dalam menyusun rancangan penelitian, perlu diantisipasi
6
Muri Yusuf.2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan.Jakarta.Kencana.ha 69
tentang berbagai sumber yang dapat digunakan untuk mendukung dan
yang mengambat terlaksananya penelitian.Model dan prosedur pembuatan
rencana penelitian tidaklah semuanya seragam. Model ini banyak
dipengaruhi pemberi dana atau penentu terlaksana tidaknya suatu
penelitian. Namun yang paling prinsip adalah bahwa seharsunya pembuat
proposal tidak ikut dalam melaksanakan penelitian yang bersangkutan
sudah dapat dilakukan orang lain. Disamping kejelasan juga adalah sesuai
dengan kaidah-kaidah keilmiahan. Tanpa bermaksud mengeucilkan
prosedur proposal peneliti:7
Proposal penelitian harus dibuat secara sistematis dan logissehingga
dapat dijadikan pedoman yang betul-betul mudah diikuti. Proposal
penelitian kuantitatif dikemas dalam sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada bagian ini berisis tentang sejarah dan peristiwa-peristiwa
yang sedang terjadi pada suatu obyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu,
sekarang ini tampak ada penyimpangan-penyimpangan dari standar yang
ada, baik standar yang bersifat kilmuan maupun aturan-aturan.Oleh karena
itu dalam latar belakang ini, peneliti harus melakukan analisis masalah,
sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini, peneliti
harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan yang ditunjukkan
dengan data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti

B. Identifikasi masalah
Untuk dapat mengidentifikasi masalah dengan baik, maka peneliti
perlu melakukan studi pendahuluan ke obyek yang diteliti, melakukan
observasi, dan wawancara ke berbagai sumber, sehingga semua
permasalahan dapa didentifikasikan.Berdasarkan berbagai permasalahan
yang telah diketahui tersebut, selanjutnya dikemukakkan hubungan suatu
masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti itu
kedududkannya dimana diantara masalah yang akan diteliti. Masalah apa

7
Mustari dan Taufiq. 2012. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta.Pressindo.ha 21
saja yang diduga berpengaru positif dan negative terhadap masalah yang
diteliti. Selanjutnya masalah tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk
variabel.
C. Batasan Masalah
Karena adanya keterbatasan, waktu dan tenaga, teori-teori dan
supaya penelitian yang dapat dilaukan secara lebih mendalam, maka tidak
semua masalah yang telah diidentifikas akan diteliti. Untuk itu maka
peneliti memberi batasan dimana akan dilakukan penelitian, variabel satu
dengan variabel yang lain.
D. Rumusan Masalah
Setelah masalah yang akan diteliti itu ditentukan ( variabel apa saja
yang akan diteliti, dan bagaimana hubungan variabel satu dengan yang
lain) dan supaya masalah dapat terjawab secara akurat. Maka masalah
yang akan diteliti itu perlu dirumuskan secara spesifik.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dan kegunaan penelitian sebenarnya dapat diletakkan di
luar pola pikir dan merumuskan maalah.Tetapi keduanya ada kaitannnya
dengan permasalahn, oleh karena itu dua hal tersebut ditempatkan pada
bagian ini. Tujuan penelitian disini tidak sama dengan tujuan yang ada
pada sampul skirpsi dan tesis, yang merupakan tujuan formal ( misalnya
untuk memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan glar sarjana) tetapi
tujuan disini berkenaan dengan tujuan peneliti dalam melakukan
penelitian. Tujuan penelitian berkautan erat dengan rumusan masalah yang
dituliskan.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian atau kegunaan hasil penelitian merupakan
dampak dari tercapainya tujuan. Kalau tujuan penelitian dapat tercapai,
dan rumusan masalah dapat terjawab secara akurat maka kegunaan hasil
penelitan akan berakibat pada kegunaan teroitis dan kegunaan praktis.8

8
Suryana.2010. Buku Bahan Ajar Perkuliahan Metodologi Peneltian.Universitas Pendidikan
Indonesia.
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGGUNAAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
Deskripsi teeori adalah, teori-teori yang relevan yang dapat
digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta
sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan asalah
yang diajukan (hipotesis) dan penyususnan instrument penelitian.
Teori-teori yang digunakan bukan sekedar pendapat dari
pengarang, pendapat penguasa, tetapi teroi yang betul-betul telah teruji
kebenarannya secara empiris. Disini juga diperlukan dukungan hasil-hasil
pnelitian yang telah ada sebelumnya yang ada kaitannya dengan variabel
yang akan diteliti. Jumlah teroi yang dikemukakan tergantung pada
variabel yang akan diteliti. Kalau variabel yang duteliti ada lima, maka
jumlah teroi yang dikemukakan juga ada lima. masalahnya : “adakah
pengaruh kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai”maka kerangka
berpikirnya “ jika kepemimpinan yang baik, maka motivasi kerja akan
tinggi” maka hipotesisnya adalah : ada pengaruh tinggi/ rendah dan
signiikan kepemimpinan terhadap motivasi kerja pegawai.

B. Kerangka berpikir
Kerangka berpikir merupakan hasil pemikiran dari peneliti.Jad
kerangka berpikir yang dibuat sendiri oleh sipeneliti.Baha yang membuat
kerangka berpikir ini adalah kerangka teori.Kerangka teori ini bisa diambil
oleh peneliti secara seratus anatar pemikiran dengan kerangka teori.Yang
paling penting dalam kerangka berpikir ini adalah untuk meperlihatkan
variabel mana mempengaruhi variabel mana.
C. Hipotesis
Bahan untuk merumuskan hipotesis adalah kerangka berpikir.
Setelah dapat diketahui variabel mana mempengaruhi variabel mana, maka
digunakan rumus, jika…. Maka…. Tidak ada perbedaan ….. dengan….
Atau sebaliknya.Yang paling penting dalam perumusan ini adalah bahwa
hipotesis ini dapat diuji kebeerlakuannya dan bukan untuk dibuktikan.
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
A. Lokasi dan waktu penelitian
Tempat yang akan dilakukan nya suatu penelitian dan waktu yang
akan diteliti. Pada prosedur tahap ini diperlukan persiapan yang matang,
pengumoulan data, pengolahan data, analisa data dan pengiriman laporan
B. Metode Penelitian
Untuk menjawa rumusan masalah dan menguji hipotesis,
diperlukan metode penelitian. Untuk dibagian ini perlu ditetapkan metode
penelitian apa yang digunakan, apakah metode survey atau eksperimen.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah ruang lingkup penelitian.Ruang lingkup ini
mencakup teoritorial dan masalah.Sampel adalah wakil dari
populasi.Dalam penelitan perlu dijelaskan populasi dan sampel yang dapat
digunakan sebagai sumber data. Bila hasil penelitian akan
digeneralisasikan ( kesimpulandata sampel yang dapat diberlakukan untuk
populasi) maka sampel yang digunakan sebagai sumber data harus
representative dapat dilakukan dengan cara mengambil sampel dari
populasi secara random sampai jumla tertentu
D. Instrument Penelitian
Penelitian yang bertujuan untk mengukur suatu gejala akan
menggunakan instrument penelitian. Jumlah instrument penelitian yang
digunakan tergantung pada variabel yang diteliti. Bila variabel yang diteliti
jumlahnya lima, maka akan menggunakan lima instrument. Dalam hal ini
perlu dikemukakan instrument apa saja yang akan dignakan untuk
penelitian, skala pengukuran yang ada pada setiap penelitian dilakukan.
Biaya penelitian pada umumnya 60% digunakan untuk tenaga, dan 40%
untuk penunjang seperti alat, bahan,transpot, sewa alat-alat komputer.
Semua biaya yang dibutuhkan perlu diuraikan secara rinci.
E. Teknik Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data terdiri dari angket, wawancara dan
observasi.Sumber datanya merupakan orang banyak digunakan angket,
sedikit orangnya digunakan wawancara diluar dari angket dan wawancara
digunakan obeservasi.
F. Teknik Analis Data
Analisis data dapat dilakukan sesuai dengan jenis data yang akan
dikumpulkan. Data kualitatif diuraikan sedangkan data kuantitatif
digunakan secara statistic.Analisis data secara statistic sebaliknya
langsung diutaraan teori yang digunakan.9

D. PRAKTEK PEMBUATAN PROPOSAL PENELITIAN


KUANTITATIF

PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKULIKULER TERHADAP HASIL


BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS
DI SMP NEGERI 1 KABANJAHE
(Proposal disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Kuantitatif )
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Neli Wati, S.Ag, M.Pd

9
Iwan Hermawan.2019. Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif,Kualitatif,dan Mixed
Methode.Kuningan. Hidayatul Quran Kuningan. Ha 170
DISUSUN OLEH:
HUSNUL HOTIMA SIREGAR (0309172053)
NURHASANAH (0309173120)
REZA ALKAUTSAR BATUBARA (0309173105)
RENI INDRIANI PANJAITAN (0309173136)
RIKA RAHIM (0309173108)
RISHA INDRIYANI (0309171017)

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL 2


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUMATERA UTARA
MEDAN
T.P 2020/2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan hakikatnya adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Pasal 1(1),
UU Sisdiknas No.20/2003).
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang membutuhkan pengelolaan
secra profesional tujuannya adalah menghasilkan lulusan yang berkualitas yang
dapat menjamin persaingan dengan kebutuhan dlam lingkungan masyarakat.
untuk mengetahui kualitas yang akan dihasilkan di dalam sebuah lembaga
pendidikan, maka dapat diketahui melalui hasil belajar peserta didik. Dengan
melihat hasil belajar peserta didik maka tenaga pendidik dapat memperoleh
informasi yang jelas mengenai tercapainya tujuan pembelajaran yang
dilaksanakan, dan dari informasi tersebut guru dapat melakukan tindak lanjut dan
melakukan upaya perbaikan demi meningkatkan lulusan yang berkualitas tinggi.
Dalam lembaga pendidikan tugas serang guru bukan hanya mentransfer
ilmu pengetahuan kepada peserta didik, guru juga harus mampu mengembangkan
keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik baik dalam bidang seni, olahraga,
dan sebagainya. untuk mengembangkan keterampilan peserta didik, untuk itu
selain dari ilmu pegetahuan yang diperoleh di dalam kelas, lembaga pendidikan
membentuk eksrakulikuler sebagai wadah bagi peserta didik untuk
mengembangkan bakat dan keterampilan yang dimilikinya sebagai pembelajaran
psikomotorik.
SMP N 1 Kabanjahe merupakan sebuah lembaga pendidikan Tingkat
Sekolah Menengah Pertama yang memiliki berbagai ekstrakulikuler diantaranya,
Pramuka, Paskibraka, PKS (Patroli Keamanan Sekolah, PIK-ER (Pusat Informasi
Konseling Remaja, SMS (Saka Musik Star), Adiwiyata, basket, Pecak Silat,
Fotografi , dan lain-lain. Begitu banyak ekstrakulikuler yang dapat digunakan
dalam mengembangkan keterampilan peserta didik.
Melihat banyaknya ekstrakulikuler yang ada disekolah ini, peneliti merasa
tertarik mengadakan penelitian tentang “ Pengaruh Esktrakulikuler Terhadap
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS”
B. Identifikasi Masalah
Banyak faktor yang diperkirakan dapat mempengaruhi hasil belajar peserta
didik, baik faktor internal seperti bakat, intelegensi kondisi fisik dan sebaainya
maupun faktor eksternal seperti, sarana dan prasarana pendidikan, suasana belajar,
metode pembeajaran, motivasi, lingkungan belajar dan lain sebagainya.
Ekstrakulikuler merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
hasil belajar peserta didik, maka dalam penelitian ini ekstrakulikuler yang diikuti
peserta didik akan menunjukkan seberapa besar pengaruh ekstrakulikuler yang
diikuti oleh peserta didik terhadap hasil belajar.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, menunjukkan bahwa salah satu faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi hasil belajar peserta didik adalah ekstrakulikuler yang
diikuti diluar jam pelajaran. Faktor ini mungkin menjadi salah satu faktor yang
berpengaruh tinggi terhadap hasil belajar peserta didik, semakin banyak peserta
didik mengikuti ekstrakulikuler maka kemungkinan jam belajar mereka menjadi
berkurang dan mempengaruhi hasil belajar.
Melihat banyak materi pelajaran yang diplajarai pada Jenjang Sekolah
Menengah Pertama, peneliti membatas populasi pada hasil belajar mata pelajaan
IPS di SMP N 1 Kabanjahe.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah diatas, maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Apakah pengaruh kegiatan ekstrakulikuler terhadap hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran IPS?
2. Seberapa besar pengaruh ekstraulikuler terhadap hasil belajar peserta
didik pada mata pelajaran IPS di SMP N 1 Kabanjahe
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dilaksanakannya
penelitian adalah untuk mengungkap :
1. Pengaruh yang dihasilkan dari mengikuti kegiatan ekstrakulikuler
terhadap hasil belajar peserta didik.
2. Besar pengaruh ekstrakulikuler terhadap hasil belajar peserta didik
khusunya pada mata pelajaran IPS.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat baik secara teoritis maupun
praktis, secara teoritis bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan tetang
pengaruh ekstrakulikuler terhadap hasil belajar peserta didik.
Adapun secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi:
1. Para kepala sekolah untuk mengembangkan ekstrakulikuler sebagai
bentuk wadah bagi peserta didik untuk terus mengembangkan
keterampilan mereka.
2. Guru disekolah tersebut mampu memberikan nilai terhadap peserta
didiknya tidak hanya dengan mlihat ilmu pengetauan saja tetapi juga
penilaian berdasarkan tereampilan yang mereka miliki.
3. Orangtua peserta didik dapat memperhatikan dan mengarahkan putra-
putri mereka untuk memilih ektrakulikuler yang sesuai dengan minat
dan bakat mereka dan tidak memberikan pengaruh yag buruk terhadap
hasil belajar.
4. Penelitian ini dapat mengungkapkan seberapa besar pengaruh kegiatan
ekstrakulikuler yang diikuti oleh peserta didik terhadap hasil belajar
peserta didik.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGAUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teori
1. Pengertian Ekstrakulikuler
Ekstrakulikuler secara sederhana dapat kita artikan sebagai adah yang
digunakan untuk mengembangkan bakat dan keterampilan seseorang dalam
lingkungan pendidikan yang dapat membentuk sikap yang positif.
Ekstrakulikuler merupakan kegiatan yang dilakukan diluar jam pelajaran
(tatap muka) baik dilakukan disekolah maupun diluar sekolah dengan maksud
untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan dan pengetahuan dan
kemampuan yang telah dimiliki dari berbagai bidang studi. 10
Sedangkan menurut Rohinah M. Noor, Ma ekstrakulikuler merupaan
kegiatan pendidikan diluar mata pelajaan dan pelayanan konseling untuk
membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat
dan minat mereka melalui kegiatan yang kuhsus di selenggarakan oleh pendidik
dan atau tenaga kependidikan yang berkemampuan dan berwenang di sekolah/
madrasah. 11
Sekolah merupakan wadah yang digunakan masyarakat sebagai tempat
untuk menimba ilmu pengetahuan, selain ilmu pengetahuan di sekolah
menyediakan wadah untk mengembangkan bakat dan minat dari peserta didiknya
melaui program ekstakulikuler. Indonesia sendiri sudah tidak asing dengan
ekstrakulikuler, setiap lembaga pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar sampai
pada jenjang Perguruan Tinggi, ekstrakulikuler adalah program yang selalu ada.
Artinya ekstrakulikuler ada dalam setiap lapisan pendidikan.
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa
ekstrakulikuler merupakan program atau kegiatan diluar jam pelajaran yang
disediakan oleh sekolah atau pihak yang berwenang di sekolah sebagai wadah
untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan kebutuhan untuk lebih
mengembangkan wawasan dan kemampuan keterampilan peserta didik.
2. Landasan kegiatan ekstrakulikuler
10
Depdikbud. 1994. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler. (Jakarta:
DepartemenPendidikan dan Kebudayaan,), h. 7.
11
Rohinah M. Noor. 2012, Membangun Karakter melalui Kegiatan Ekstrakurikuler,-
(Yogyakarta: Insan Madani), h. 75.
Kegiatan ekstrakulikuler ini berlandaskan pada penetaan Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Repvlik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentant Pembinaan
Kesiswaan dengan mengingat :
a. Undang-undang Nom0R 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor
78, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301
b. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125,
tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437).
c. Peraturan pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional pendidikan, (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun
2005 Nomor 41, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesisa
Nomer 4496).
d. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang kedudukan, tugas,
fungsi, kewenangan, susunan organisasi, dan Tata Kerja Kementrian
Negara Republik Indonesia sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Peraturan PresidenNomor 20 Tahun 2008.
e. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004
mengenaipembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana
telahbeberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden
Nomor 77/P Tahun 2008.
f. Peraturan Menteri Pendidikan Naional Nomor 14 Tahun 2005tentang
Organisasi dan tata Kerja Direktorat jendral Manajemen Pendidikan
Dasar dan Menengah.
g. Peraturan menteri pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006
tentang standar isi untuk Satuan Pendidikan Dasar danMenengah.
h. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006
tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk aturan PendidikanDasar
dan Menengah.
i. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2006
tentang Pedoman Pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi
Lulusan untuk Satuan Pendidikan dasar danMenengah.
j. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2006
tentang Pembinan prestasi peserta Didik.
k. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun
2007tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan
Dasar dan Menengah.12
3. Tujuan Ekstrakulikuler
Menurut Winarno Hani Seno berpendapat bahwa ada tiga tujuan dari
kegiatan ekstrakulikuler, yaitu :
a. Meningkatkan ilmu pengetahuan siswa baik dari segi kognitif, afektif
dan segi psikomotorik siswa.
b. Mengembangkan bakat serta minat siswa dalam upaya pembinaan
pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif
c. Dapat mengetahui, mengenal serta dapat membedakan hubungan
yang satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya. 13
4. Pengertian Hasil Belajar
Candra Wijaya dan Syahrum menyatakan bahwa hasil belajar adalah hasil
penilaian terhadap kemampuan belajar siswa yang ditentukan dalam bentuk angka
atau nilai. Hasil belajar akan dikatakan baik apabila angka atau nilai yang
didapatkan dikategorikan baik, demikian juga hasil belajar siswa tersebut jelek
jika angka atau nilai yang diperoleh siswa termasuk dalam kategori jelek. 14
Dari pendapar Candra dan Syahrum dapar disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan penilaian yang ditentukan oleh angka dan memiliki standar atau
kategori tertentu dalam memberikan penilaian terhadap hasil belajar tersebut.
Nana sudjana menyampaikan bahwa hasil belajar diklasifikasikan menjadi
tiga bentuk, yaitu
a. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang
terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atu ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

12
Bahrun Tantowi. 2012. Korelasi Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Hasil Belajar
Matematika Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Tulungagung, (Tulungagung:
STAIN Tulungagun), h. 14-15.
13
Winarno Hani Seno. 1991. Pembangunan Instruksional, (Bandung: Tarsito), h. 8.
14
Candra Wijaya dan Syahrum.2012. Penelitian Tindakan Kelas Konsep dan
Penerapannya Dalam Ruang-Ruang Kelas. Medan: (La Tansa), h. 76
b. Ranah afektif:berkenaan degan sikap yang terdiri dari lima aspek,
yakni penerimaan, jawaban, atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
intelerasi, dan
c. Ranah Psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan
dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranag psikomotorik,
yakni gerakan refeks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan
perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan
kompelk, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. 15
B. Penelitian Relevan
Berdasarkan landasan teoriyang diuraikan peneliti diatas, berikut ini akan
dikemukakan beberapa penelitian yang berkaitan dengan variabel-variabel yang
akan diteliti :
1. Imam Fhadilah Oktavyan (2017) penelitiannya berjudul “ Pengaruh
Kegiatan Ekstrakulikuler Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama
Islam (PAI)” Dalam penelitiannya Imam menemukan bahwa :
Ekstrakulikuler Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam
Kegiatan Ekstrakurikuler (X) memiliki nilai minimum sebesar 56 dan
nilai maksimum sebesar 80. Rata-rata Kegiatan Ekstrakurikuler sebesar
70,91 dan standar deviasi sebesar 5844. 2). Hasil belajar (Y) memiliki
nilai minimum sebesar 80 dan nilai maksimum sebesar 95. Diketahui
nilai rata-rata Hasil Belajar PAI sebesar 86,90 dengan standar deviasi
sebesar 4549. 3). Hasil pengujian hipotesis secara parsial menunjukkan
bahwa Kegiatan Ekstrakurikulerberpengaruh secara positif dan
signifikan terhadap Hasil Belajar PAI Siswa. Hal ini dapat dilihat
dengannilai signifikan 0,01 lebih kecil dari α = 0,05.Hasil pengujian
hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa Kegiatan Ekstrakurikuler
berpengaruh signifikan terhadap Hasil Belajar PAI Siswa. Hal ini dapat
dilihat melalui nilai signifikan 0,01lebih kecil dari α = 0,05 (0,01< α =
0,05) dan nilai F hitung (7,139) > F tabel (4,01).Berdasarkan nilai
probabilitas, variabel Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Hasil Belajar
PAI Siswa diperoleh nilai probabilitas = 0,336> 0,05,
15
Nana Sudjana. 2014. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar.(Bandung: Remaja
Rosdakarya), h. 22
2. R Rovin Agustina, Mudjiharto, dan Ifa Khoiria Ningrum ( 2017) dalam
penelitiannya yang berjudul “ Pengaruh Kegiatan Ekstrakulikuler
Pramuka Terhadap Kedisiplinan Belajar Pada Mata Pelajaran IPS
Ekonomi Siswa Kelas VIII di MTs Darussalam Sumberrejo Bojonegoro
menyatakan bahwa a). Hasil perhitungan diperoleh nilai thitung sebesar
3,656, ttabel sebesar 0,468 dan signifikansi 0,001. Karena 3,656 > 0,468
dan 0,001 < 0,05 sehingga Ha diterima, yang berarti bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara ekstrakulikuler pramuka terhadap
kedisiplinan belajar siswa kelas VIII di MTs DARUSSALAM Deru
Sumberrejo Bojonegoro. b). Besarnya pengaruh yang signifikan
ekstrakulikuler pramuka terhadap kedisiplinan siswa tergolong sedang
dengan koefisiensi korelasi 0,459. Besar kecilnya kedisiplinan belajar
siswa kelas VIII di MTs Darussalam Deru Sumberrejo Bojonegoro dapat
diprediksi melalui besarnya skor ekstrakulikuler pramuka dengan
persamaan regresi Y = 35,281 + 0,553X. Kontribusi pengaruh variabel
ekstrakulikuler pramuka memberikan kontribusi terhadap kedisiplinan
belajar siswa sebesar 21,1% dan selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain
yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
C. Kerangka Pemikiran
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa diluar
jam pelajaran yang biasanya bertujuan untuk memerluas pengetahuan serta
menyalurkan bakat dan minat yang dimilikinya. Kegiatan ekstrakurikuler ini dapat
membantu siswa menjadi pribadi yang lebih baik dengan adanya kegiatan-
kegiatan diluar mata pelajaran. Kegiatan ini juga dapat mengajak siswa
melakukan hal-hal yang sebelumnya tidak didapatkan didalam kelas.
Untuk itu kegiatan ekstrakurikuler juga dibutuhkan dalam pembelajaran
IPS. Pembelajaran IPS banyak membahas tentang ilmu-ilmu sosial. Dengan itu
kegiatan ekstrakurikuler dapat meningkatkan kemampuan sosial siswa karena IPS
merupakan mata pelajaran yang mengajak dan memberikan pemahaman kepada
siswa mengenai lingkungan luar atau lingkungan sosial yang dibutuhkan siswa
untuk meningkatkan kemampuan sosialnya. Maka dari itu, disinilah peran dari
kegiatan ekstrakurikuler yang berupa pembelajaran diluar kelas untuk lebih
memahami dan mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkn siswa didalam
kelas. Siswa juga dibiasakan mempunyai pribadi yang sesuai dengan apa yang ada
dilingkungan sosialnya yang telah dipelajari dalam mata pelajaran IPS.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban atau pernyataan yang bersifat sementara dan belum
dibuktikan kebenarannya secara empiris. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara kegiatan ekstrakurikuler dengan


hasil belajar siswa IPS di SMP N 1 Kabanjahe
2. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa/I IPS di SMP N 1 Kabanjahe
dengan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler
3. Terdapat peningkatan hasil belar dan kegiatan ekstrakurikuler secara
bersama-sama di SMP N 1 Kabanjahe
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Wilayah Penelitian
Penelitian ini dilakukan disalah satu sekolah umum yang berada di Kota
Kabanjahe Kabupaten Karo. Penelitian ini membatasi sekolah yang diteliti pada
jenjang pendidikan SMP tepatnya di SMP N 1 Kabanjahe.
B. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengang menggunakan
pendekatan asosiatif. Pedekatan asosiatif adalah pendekatan yang bermaksud
untuk mengetahui pengaruh antara kegiatan ekstrakurikuler dengan hasil belajar.
Adapun yang menjadi variabel bebasnya adalah kegiatan ekstrakurikuler. Data
yag peneliti gunakan diperoleh melalui responden yang memberikan pendapat
atau persepsi mereka di dalam instrument penelitian yang akan di buat. Tujuannya
adalah agar peneliti dapat mengetahui hasil dari pengaruh kegiatan ekstrakurikuler
terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPS di sekolah. Adapun yang menjadi
variabel Y adalah hasil belajar sedangkan variabel X adalah kegiatan
ekstrakurikuler.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. 16
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMP N 1
Kabanjahe tahun 2020/2021 populasi sebanyak 125 orang yang terdiri dari tiga
kelas VIIIA, VIIIB, dan VIIIC.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian. Sampel
dalam penelitian mewakili populasi yang diambil. Sampel dalam penelitian ini
diambil dari siswa kelas VIIIA, VIIIB, dan VIIIC yang telah dipilih dengan
menggunakan metode acak dalam menentukan sampel penelitiannya.
D. Defenisi Operasional
16
Sugiyono Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Bandung:
Alfabeta), h. 80
a. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan diluar
jam pelajaran. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
siswa serta menggalih bakat dan minat yang dimiliki siswa agar dapat
dikembangkan dan disalurkan diluar kelas.
b. Hasill Belajar
Secara operasional hasil belajar adalah sesuatu yang telah
dikerjakan dengan berbagai usaha-usaha untuk memperoleh perubahan
kearah yag lebih baik, dari yang tidak tahu menjadi tahu dan dari yang
tidak bisa menjadi bisa, hingga mendapatkan perubahan secara
keseluruhan. Ada beberapa hal yang dijadikan aspek untuk dinilai melalui
raport yaitu sebagai berikut:
1. Pengetahuan
Contohnya siswa paham mengenai pelajaran IPS
2. Pemahaman
Contohya siswa aktif berdiskusi pada pelajaran IPS
3. Penerapan
Contohnya siswa mempraktekkan materi yang dipelajari tentang
IPS
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam suatu penelitian. Data tersebut adalah data yang
dibutuhkan untuk menjawa rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian
tersebut.17
Berikut ini kisi-kisi instrument variabel kegiatan ekstrakurikuler
No Indikator No Butir Soal Jumlah
1 Memberikan 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10 10
pemahaman kepada
siswa
2 Melayani minat siswa 1112,13,14,15,16,17,18,19,20

17
Ledtari, Yudhanegara.2015.H.163
F. Uji Coba Instrumen
Untuk mendapatkan instrument penelitian yang baik, maka harus
dilakukan uji coba terhadap instrument yang akan digunakan. Menurut Arikunto
instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan untuk
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilny lebih baik, dalam
arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga mudah diolah.18
a. Uji validitas
Validitas suatu instrument maksudnya adalah seberapa jauh
instrument itu benar-benar mengukur objek yang hendak diukur.19 Artinya
validitas itu merupakan pengukuran instrument yang benar-benar terukur
dilapangan sehingga instrument yang dibagikan kepada responden dapat
diterima secara logis dan tidak memiliki mutli makna dalam setiap point
instrumennya. Kriteria dalam pengujin instrument menurut Ghozali
dengan membandingkan antara r hitung dengan r tabel.
1. Jika r hitung > r tabel maka instrument dianggap valid
2. Jika r hitung < r tabel maka instrument dianggap tidak valid,
sehingga tidak dapat digunakan dalam penelitian

b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas merupakan konsistensi atau kestabilan skor suatu
instrument penelitian terhadap individu yang sama yang diberikan dalam
waktu yang berbeda.20 Artinya realibilitas dapat diartikan konstiten atau
tidaknya hasil yang diperoleh oleh peneliti setelah mengisi instrument.
G. Analisis Data
Teknik analsis data awalnya dengan mendeskripsikan data dengan
menggunakan uji kecenderungan data, uji persyaratan analisis yaitu dengan
melakukan pengujian normalitas dengan teknik analisis kolmogorov smirnov , uji
linearitas dan pengujian hipotesis statistik dilakukan dengan menggunakan teknik
korelasional product moment person yakni dengan membandingkan angka pada
nnilai koefisien r hitung dan r tabel.

18
Suharsimi Arikunto.2005.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Rineka Cipta.H.128.
19
Muri Yusuf.Opcit.H.243
20
Ibid.H.242
a. Deskripsi Data Penelitian
Untuk menetahui data yang telah diperoleh dari penelitian, maka hal yang
harus dilakukan terlebih dahulu adalah menghitung besaran dari median,
modus dan mean serta deviasi.21
b. Uji Persyaratan Analisis
1. Uji normalitas
Pengujian dapat dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorov
smirnov. Uji normalitas digunakan untuk data tunggal (tidak
berkelompok).22
2. Uji linearitas
Dalam uji linearitas persamaan regresi variabel hasil belajar (Y)
atas variabel kegiatan ekstrakurikuler (X) terlebih dahulu dicari
persamaan regresi sederhana.23
3. Uji Hipotesis
Untuk mengethui serta menguji adanya pengaruh kegiatan
ektrakurikuler terhadap hasil belajar siswa IPS di SMP N 1
Kabanajahe dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Mencarari koefisien determinasi
b. Mencari uji simultan atau kesamaan antar variable
c. Mencari uji varsial dari keduua variabel tersebut

21
Zulkifli Matondang.2013.Statistika Pendidikan.Medan:Unimed Press.H.33.
22
Ibid.H.73
23
Ibid.H.105
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasilpenulisan kami penulismenyimpulkanbahwa :
1. Jika dilihat secara umum atau dalam pandangan umum, pengertian
proposal dapat dibagikan menjadi empatjenis model yaitu :
a. Proposal bisnis, yaitu proposal ini berkaitan dengan dunia usaha
baik itu perseorangan maupun kelompok
b. Proposal proyek, yaitu proposal yang mengacu pada dunia kerja
yang berisikan serangkaian rencana bisnis atau komersial
c. Proposal penelitian, yaitu proposal yang lebih sering digunakan
dibidang kritis
d. Proposal kegiatan, yaitu pengajuan rencana sebuah kegiatan
baik itu bersifat individu maupun kelompok
2. Proposal penelitian harus dibuat secara sistematis dan logis sehingga
dapat dijadikan pedoman yang betul – betul mudah diikuti. Adapun
sistematika penyusunan proposal kuantitatif sebagai berikut :
a. Latar belakang
b. Identifikasi masalah
c. Batasan masalah
d. Rumusan masalah
e. Tujuan penelitian
f. Manfaat penelitian
3. Dalam penelitian proposal kuantitatif harus menggunakan teori yang
relevan sehingga dapat digunakan untuk menjelaskan tentang variable
yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban
sementara terhadap rumusan masalah yang diajukan( hipotesis ) dan
penyusunan instrument penelitian.
DAFTAR PUSTAKA
Bahrun Tantowi. 2012. Korelasi Kegiatan Ekstrakurikuler dengan Hasil Belajar
Matematika Peserta Didik Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2
Tulungagung, (Tulungagung: STAIN Tulungagun).
Candra Wijaya dan Syahrum.2012. Penelitian Tindakan Kelas Konsep dan
Penerapannya Dalam Ruang-Ruang Kelas. Medan: (La Tansa).
Depdikbud. 1994. Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler. (Jakarta:
DepartemenPendidikan dan Kebudayaan,).
Hardani dkk.2020.Metode Penelitian Kualitatif &Kuantitatif.Yogyakarta.CV
Pustaka Ilmu Group.
Ismail nurdin,2019,Metodologi Penelitian Sosial,Surabaya,Media Sahabat.
Iwan Hermawan.2019. Metodologi Penelitian Pendidikan
Kuantitatif,Kualitatif,dan Mixed Methode.Kuningan. Hidayatul Quran
Kuningan.
Ledtari, Yudhanegara.2015.H.163
Muri Yusuf.Opcit.H.243
Muri Yusuf.2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Penelitian
Gabungan.Jakarta.Kencana.
Mustari dan Taufiq. 2012. Pengantar Metode Penelitian. Yogyakarta.Pressindo.
Nana Sudjana. 2014. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar.(Bandung:
Remaja Rosdakarya).
Priyono. 2014.Metode penelitan kuantitatif.Surabaya.Zifatama Publishing.
Rohinah M. Noor. 2012, Membangun Karakter melalui Kegiatan
Ekstrakurikuler,-(Yogyakarta: Insan Madani).
Sugiyono Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
(Bandung: Alfabeta).
Suharsimi Arikunto.2005.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Rineka
Cipta.
Sandu siyoto dan Ali sodik.2015.Dasar Metodologi Penelitian.Yogyakarta.Media
Publishing.
Sukardi.2009.Metodologi Penelitian Pendidikan.jakarta.Bumi aksara.
Suliswiyadi.2015. Metodologi Penelitian Pendidikan(pendekatan konsep dan
aplikasi).Yogyakarta.CV Sigma.
Suryana.2010. Buku Bahan Ajar Perkuliahan Metodologi Peneltian.Universitas
Pendidikan Indonesia.
Winarno Hani Seno. 1991. Pembangunan Instruksional, (Bandung: Tarsito).
Zulkifli Matondang.2013.Statistika Pendidikan.Medan:Unimed Press.

Anda mungkin juga menyukai