Anda di halaman 1dari 16

PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas


Mata kuliah : Metodologi Penelitian Pendidikan
Dosen pengampu : H. Zaenal Khafidin, M.Ag.

Disusun Oleh:
Kelompok 8

Setyani (1810310049)
Putri Nur Wahyuni (1810310059)
Umi Mardliyah (1810310071)

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS 2021
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada akhir studi, setiap mahasiswa diharuskan menulis tugas akhir
berupa karya ilmiah berbasis hasil penelitiannya. Tugas akhir ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi sebagai bagian untuk
mendapatkan gelar sesuai dengan jenjang yang ditempuh. Karya ilmiah ini
bisa berupa skripsi, tesis, maupun disertasi.1
Dalam konteks tugas akhir mahasiswa, proposal adalah gambaran
tertulis secara rinci dan menyeluruh tentang proses yang akan dilakukan
oleh mahasiswa (peneliti) untuk dapat memecahkan permasalahan
penelitian. Menyusun proposal penelitian bisa jadi merupakan langkah
yang paling sulit dalam tahapan proses penelitian karena seluruh kegiatan
penelitian diuraikan ke dalam suatu rencana yang spesifik2
Kemampuan dalam menyusun proposal penelitian sangatlah
penting dalam merencanakan dan mengusulkan suatu kegiatan atau proyek
penelitian. Secara umum dalam menyusun proposal ada aturan-aturan,
baik yang bersifat metodologis maupun bersifat teknis. Auran-aturan itu
pada umumnya bersifat universal, meskipun untuk hal-hal tertentu yang
bersifat teknis ada yang harus disesuaikan dengan kebutuhan lembaga-
lembaga tertentu.
Dalam kaitannya dengan penyelesaian studi di perguruan tinggi,
penyusunan proposal penelitian adalah langkah awal seorang mahasiswa
dalam menyusun suatu skripsi (S1), tesis (S2), dan disertasi (S3). Banyak
dari mahasiswa yang terkadang mengalami kesulitan dalam menyusun
proposal penelitian. Melihat begitu pentingnya proposal penelitian, maka
akan menpelajari tentang penyusunan proposal penelitian.

1
Eko Sugiarto, “Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis”, (Yogyakarta : Suaka
Media, 2015), 17.
2
Eko Sugiarto, “Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis”, 19.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian penyusunan proposal penelitian dan jenis-jenis
proposal penelitian ?
2. Apa saja unsur-unsur proposal penelitian ?
3. Bagaimana prosedur dan sistematika peyusunan proposal penelitian ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penyusunan proposal penelitian dan jenis-jenis
proposal penelitian.
2. Untuk mengetahui unsur-unsur proposal penelitian.
3. Untuk mengetahui prosedur dan sistematika peyusunan proposal
penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyusunan Proposal Penelitian Dan Jenis-Jenis Proposal


Penelitian.
1. Pengertian Penyusunan Proposal Penelitian
Dalam KBBI (2018), definisi proposal yaitu rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Dalam bahasa Inggris ada
kata “to propose” yang artinya “mengusulkan”. Dengan demikian,
secara sederhana proposal dapat diartikan sebagai bentuk usulan, baik
berupa gagasan maupun pemikiran yang dituangkan dalam bentuk
kerja tertulis kepada pihak lain dengan tujuan untuk menjabarkan
kepada mereka tentang rencana kerja tersebut.3
Proposal penelitian adalah dokumen yang mengusulkan berbagai
aspek proyek yang akan diteliti. Atau secara lebih rinci dapat dikatakan
bahwa proposal penelitian adalah sebuah dokumen yang ditulis oleh
seorang peneliti yang menjelaskan secara rinci rencana proyek yang
akan dikerjakan atau diteliti.
Proposal penelitian juga dapat diartikan sebagai rencana kegiatan
penelitian yang disusun secara sistematik dengan memakai standar
metodologi. Sistematis dimaksudkan bahwa proposal penelitian harus
berisi unsur-unsur yang merupakan satu kesatuan yang utuh. Unsur-
unsur tersebut pada umumnya terdiri dari judul, latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan, manfaat, tinjauan pustaka, landasan
teori, hipotesis, metode penelitian, sistematika penulisan laporan dan
referensi.4

3
Eko Sugiarto, “Menyusun Proposal Penelitian Kualitatif Skripsi dan Tesis”,18.
4
M. Syamsudin, “Mahir Meneliti Permasalahan Hukum”, (Jakarta: KENCANA, 2021), 98.
Penyusunan proposal penelitian merupakan langkah awal yang
harus dilakukan seorang peneliti sebelum memulai kegiatan dalam
melakukan penelitian.5
Proposal penelitian digunakan dibidang akademis dan biasa dibuat
oleh mahasiswa yang akan menyelesaikan studi, baik S1, S2, maupun
S3, seperti penelitian untuk membuat skripsi, tesis, dan disertasi.
Proposal penelitian inilah yang terlebih dahulu diajukan sebelum
membuat penelitian.6
2. Jenis-Jenis Proposal Penelitian
Proposal penelitian dibagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut :
1) Proposal penelitian kualitatif
Penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci.7 Penelitian
kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis
dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (Perspektif subyek)
lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk
laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun
dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta
menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh keotentikan.
1) Proposal penelitian kuantitatif
Proposal penelitian kuantitatif adalah proposal penelitian
yang ditulis dengan menggunakan pendekatan deduktif-induktif,
yaitu pendekatan yang diawali dari suatu kerangka teori, gagasan
para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan
pengalamannya.
Kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-
permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan
5
Ketut Ngurah Ardiawan & Gede Arya Wiradnyana, “Kupas Tuntas Penelitian Tindakan Kelas
(Teori, Praktik, dan Publikasinya)”, (Bali: NILACAKRA, 2019), 49.
6
Happy Susanto, “Panduan Praktis Menyusun Proposal”, (Jakarta: Visimedia, 2008), 31.
7
Albi Anggito & Johan Setiawan, “Metodologi Penelitian Kualitatif”, (Jawa Barat: CV Jejak, 2018),
8.
untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk
dukungan data empiris di lapangan.
2) Proposal penelitian kajian pustaka
Proposal penelitian kajian pustaka adalah proposal yang
ditulis untuk melaksanakan penelitian dengan tujuan memecahkan
suatu permasalahan yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan
kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan.
Kajian pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara
mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka
yang kemudian disajikan dengan cara baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai
sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai
bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang
sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau
sebagai dasar pemecahan masalah.
3) Proposal penelitian pengembangan
Proposal penelitian pengembangan merupakan proposal
yang digunakan untuk kegiatan yang menghasilkan rancangan atau
produk yang dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan
aktual. Dalam hal ini, penekanan kegiatan pengembangannya yaitu
pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau
temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah. 8

B. Unsur-Unsur Proposal Penelitian


Secara umum, isi proposal penelitian meliputi unsur-unsur sebagai
berikut:

a. Judul

8
Huriyyah Badriyah, “Kumpulan Contoh Sukses & Tembus Pengajuan Proposal Wajib Menyusun
Proposal Untuk Pribadi, Kelompok, Pengusaha dan Peruahaan”, (Jakarta: Lembar Langit
Indonesia, 2014), 16.
Judul merupakan gerbang pertama seseorang membaca sebuah
proposal penelitian. Karena merupakan gerbang pertama, maka judul
proposal penelitian perlu dapat menarik minat orang lain untuk
membaca. Judul perlu singkat tapi bermakna dan tentu saja harus jelas
terkait dengan isinya. Judul hendaknya bersifat spesifik, singkat dan
padat (tidak lebih dari 20 kata) tetapi komunikatif, mengacu pada
hakekat penelitian, dan menarik (penelitian tersebut layak dan perlu).
Bila memang tidak dapat dipersingkat, meskipun tetap panjang, maka
judul dapat dibuat bertingkat, yaitu judul utama dan anak judul.
b. Latar belakang dan perumusan permasalahan
Latar belakang masalah berisi uraian tentang hal-hal yang
melatarbelakangi munculnya masalah penelitian. Karena itu, dalam
menyusun latar belakang masalah harus memperhatikan beberapa hal
berikut ini:
1) Berisikan argumentasi logis mengapa topik penelitian tersebut
penting untuk dilakukan baik secara akademik (teoritik) dan/atau
praktis untuk memecahkan masalah (problem solving).
2) Berisi uraian yang menunjukkan adanya perbedaan antara
teori/norma dan praktik/fenomena, sehingga perlu dilakukan
penelitian untuk menjelaskan fenomena tersebut.
3) Setiap proposisi utama harus dibangun dengan argumen yang
jelas, didukung oleh data, dan ditunjukkan bagaimana masalah itu
terintegrasi secara konseptual.
4) Proposal penelitian sebaiknya memuat argumen yang bersifat
akademik (review teoritik) atau review hasil-hasil penelitian
sebelumnya dengan menyertakan alasan-alasan praktis kenapa
penelitian ini penting dilakukan, seperti keunikan, kelebihan, dan
diferensiasi setting atau subyek penelitian, atau kekurangan dan
kompleksitas masalah yang dihadapi di setting penelitian atau
oleh subyek penelitian.9
Rumusan masalah penelitian berisi statemen (pernyataan)
masalah yang akan dijawab melalui proses penelitian. Harus
dibedakan antara kalimat pertanyaan dengan pernyataan rumusan
masalah.10 Rumusan permasalahan perlu dituliskan secara singkat,
jelas, mudah dipahami dan mudah dipertahankan. Rumusan yang
tersamar terkandung dalam alinea tidak diharapkan, karena memaksa
pembaca untuk mencari sendiri dan menginterpretasikan sendiri
bagian-bagian dari alinea atau kalimat-kalimat yang bersifat rumusan
permasalahan.
c. Tujuan dan lingkup penelitian
Tujuan penelitian berkaitan dengan kedudukan permasalahan
penelitian dalam khazanah ilmu pengetahuan. Kedudukan
permasalahan dilihat dari pandangan tertentu mempunyai lima macam
kemungkinan, yaitu; ekplorasi, deskripsi, eksplanasi, prediksi, dan
aksi.
Pandangan yang lain (Castetter dan Heisler, 1984: 9)
membedakan tujuan penelitian (purpose of study) menjadi sembilan,
yaitu:
1) Mengkaji (examine), mendeskripsikan (describe), atau
menjelaskan (explain) suatu fenomena unik;
2) Meluaskan generalisasi suatu temuan tertentu;
3) Menguji validitas suatu teori;
4) Menutup kesenjangan antar teori (penjelasan, explanasions) yang
ada;
5) Memberikan penjelasan terhadap bukti-bukti yang bertentangan;
6) Memperbaiki metodologi yang keliru;

9
Pusat Penjaminan Mutu STAIN Kudus, Pedoman Penyelesaian Tugas Akhir Program Sarjana
(Skripsi), (Kudus: STAIN Kudus, 2018), 21.
10
Pusat Penjaminan Mutu STAIN Kudus, Pedoman Penyelesaian Tugas Akhir Program
Sarjana (Skripsi), 22.
7) Memperbaiki interpretasi yang keliru;
8) Mengatasi kesulitan dalam praktek;
9) Memperbarui informasi, mengembangkan bukti longitudinal (dari
masa ke masa).
Seringkali untuk mencapai tujuan memerlukan waktu yang
“terlalu” lama atau memerlukan tenaga yang “terlalu” besar. Agar
penelitian dapat dikelola dengan baik, maka perlu dilakukan
pembatasan terhadap pencapaian tujuan. Pembatasan tersebut
dilakukan dengan membatasi lingkup penelitian. Pernyataan batasan
lingkup ini juga berfungsi untuk lebih mempertajam rumusan
permasalahan.11
d. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka memuat uraian sistematis dan bersifat diskusi
tentang hasil-hasil penelitian sebelumnya dan terkait serta ilmu
pengetahuan mutakhir (berupa pustaka) yang terkait dengan
permasalahan. Tinjauan pustaka berbeda dengan resensi pustaka.
Resensi pustaka membahas pustaka satu demi satu, sedangkan tinjauan
pustaka membahas pustaka-pustaka per topik (bukan per pustaka),
dalam bentuk debat atau diskusi antar pustaka tentang suatu topik
tertentu. Urutan topik diatur secara sitematis, dalam arti terdapat suatu
kerangka yang jelas dalam merangkai topik-topik tersebut dalam suatu
sistem.
e. Landasan teori
Landasan teori diangkat dari tinjauan pustaka tentang kerangka
teori yang melatarbelakangi bagi permasalahan yang diteliti. Landasan
teori merupakan satu set teori yang dipilih oleh peneliti sebagai
tuntunan untuk mengerjakan penelitian lebih lanjut dan juga termasuk
untuk menulis hipotesis. Landasan teori dapat berbentuk uraian
kualitatif, model matematis, atau persamaan-persamaan.
f. Hipotesis

11
Anwar Hasnun, Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis, (Yogyakarta: Absolut, 2007), 74.
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari
landasan teori atau tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara
(dugaan) terhadap permasalahan yang diteliti. Karena diangkat dari
landasan teori, maka hipotesis merupakan “kesimpulan teoritik” (hasil
perenungan teoritis) yang perlu diuji dengan kenyataan empirik.
Hipotesis masih perlu diuji kebenarannya, maka isi hipotesis harus
bersifat dapat diuji atau dapat dikonformasikan.
Menurut Borg dan Gall (dalam Arikunto, 1998: 70), penulisan
hipotesis perlu mengikuti persayaratan sebagai berikut:
1) dirumuskan secara singkat tapi jelas;
2) dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel
atau lebih;
3) didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau
peneliti yang terkait (tercantum dalam landasan teori atau tinjauan
pustaka).
g. Cara penelitian
Secara umum, dalam cara penelitian perlu dijelaskan:
1) ragam penelitian yang dianut
2) variabel-variabel yang diteliti;
3) sumber data (tempat variabel berada; populasi dan sampelnya);
4) instrumen atau alat yang dipakai dalam pengumpulan data/survei
(termasuk antara lain: kuesioner);
5) cara pengumpulan data atau survei;
6) cara pengolahan dan analisis data.
h. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian menguraikan kegiatan dan waktu yang
direncanakan dalam:
1) tahap-tahap penelitian,
2) rincian kegiatan pada setiap tahap, dan
3) waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tiap tahap.
Jadwal dapat dipresentasikan dalam bentuk tabel/matriks atau
uraian narasi.
i. Daftar pustaka
Daftar Pustaka memuat informasi pustaka-pustaka yang diacu
dalam proposal penelitian. Dalam daftar pustaka, biasanya, buku dan
majalah tidak dipisahkan dalam daftar sendiri-sendiri. Untuk penulisan
daftar pustaka terdapat banyak corak tata penulisan. Ikutilah petunjuk
yang berlaku dan terapkan corak tersebut secara konsisten.
j. Lampiran
Lampiran dapat diisi dengan materi yang “kurang penting”
dalam arti “boleh dibaca atau tidak dibaca”. Biasanya lampiran
memuat antara lain: kuesioner dan daftar sumber data yang akan
dikunjungi atau diambil datanya. Sebaiknya jumlah halaman lampiran
tidak terlalu banyak agar tidak terasa lebih penting dibanding dengan
isi utamanya.12

C. Prosedur Dan Sistematika Penyusunan Proposal Penelitian


1. Prosedur Penyusunan Proposal Penelitian
Pengembangan suatu proposal penelitian pada dasarnya
bergantung pada keterampilan masing-masing peneliti. Dalam
kenyataan sering dijumpai bahwa ketiadaan pegangan dalam
menempuh langkah-langkah pengembangan proposal penelitian
menuntun ke arah terhambatnya proses penyusunan proposal itu.
Langkah- langkah pengembangan suatu proposal penelitian dapat
dibagi dalam tiga tahap, yaitu :
1) tahap pra-penyusunan
2) tahap penyusunan, dan
3) tahap evaluasi proposal.13

12
Anwar Hasnun, Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis, (Yogyakarta: Absolut, 2007), 77
13
Aedi Nur, “Penulisan Proposal dan Laporan Penelitian”, (Universitas Pendidikan Indonesia,
2010), 4-5.
2. Sistematika Penyusunan Proposal
Bentuk suatu proposal yang berlaku di suatu lembaga kadang-
kadang berbeda dengan yang berlaku di lembaga lain. Namun, menilik
tujuan dan fungsinya, unsur- unsur yang termuat dalam suatu proposal
penelitian, sepatutnya meliputi : 1) keberadaaan penelitian terhadap
masalah yang bersangkutan, 2) pernyataan masalah dan hipotesis, 3)
jenis data yang diperlukan, 4) sumber data atau subjek penelitian, 5)
alat pengumpul data, 6) analisis data yang dilakukan, dan 7) rencana
kegiatan. Unsur-unsur yang termuat dalam proposal itu disusun dalam
suatu sistematika tertentu. Untuk pegangan mungkin sistematika
proposal yang berlaku di lingkungan Ditjen Dikti Depdikbud bisa
dijadikan pegangan (dengan catatan bila di lembaga tempat
diajukannya proposal anda belum ada panduan resmi).
Setelah proposal diterima, biasanya dibuat suatu kerangka
acuan yang akan dijadikan pegangan, baik oleh penyandang dana
maupun oleh peneliti. Sistematika kerangka acuan sedikit berbeda
dengan sistematika proposal.
1) Sistematika laporanpenelitian kuantitatif
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
B. Identifikasi Masalah Pembatasan Masalah Perumusan
Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
BAB II : STUDI KEPUSTAKAAN
A. Pembahasan Teori Hasil Penelitian yang relevan
B. Kerangka Berpikir Hipotesis Penelitian
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian Populasi,Sampel dan Sampling
Metode Pengumpulan Data.
C. Definisi Operasional Variabel Instrumen Penelitian
D. Teknik Analisis data Prosedur Penelitian
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Deskripsi Hasil
Penelitian Pengujian Hipotesis
B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V :KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2) Sistematika laporan penelitian kualitatif
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
B. Fokus Permasalahan dan Pertanyaan Penelitian Tujuan
Penelitian
C. Manfaat Penelitian Definisi Operasional Istilah
BAB II : STUDI KEPUSTAKAAN
A. Pembahasan Teori
B. Hasil Penelitian yang relevan
C. Rangkuman Kajian Pustaka
BAB III : METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Tempat dan Waktu Penelitian Data dan Sumber Data Metode
Pengumpulan Data Instrumen Penelitian
C. Teknik Analisis data Keabsahan Data Prosedur Penelitian
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Tempat Penelitian
B. Deskripsi Hasil Penelitian
C. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V :KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Implikasi
C. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3) Sistematika proposal penelitian kajian pustaka
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Fokus kajian
C. Perumusan masalah
D. Tujuan kajian
E. Kegunaan hasil penelitian
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Acuan teori fokus kajian
B. Pembahasan hasil kajian yang relevan
BAB III METODOLOGI DAN TEKNIK PENELITIAN
A. Tujuan operasional kajian
B. Tempat dan waktu penelitian
C. Metode dan langkah langkah kajian
D. Pemilihan korpus
E. Prosedur dan teknik analisis data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
4) Sistematika proposal penelitian pengembang
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Fokus kajian
C. Perumusan masalah
D. Tujuan kajian
E. Kegunaan hasil penelitian
BAB II KAJIAN TEORETIK
A. Kajian Teoretik Berkaitan Dengan Fokus dan Faktor/Variabel
yang Diteliti
B. Pengertian Model
C. Hasil Peneliti yang Relevan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Peneltian
B. Tempat dan Waktu
C. Metode penelitian
D. Teknik pengumpulan data
E. Langkah langkah penelitian
F. Teknik analisis data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB II
PENUTUP

Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai