Anda di halaman 1dari 13

PERMASALAHAN LINGKUNGAN AKIBAT HAMA TIKUS

(PENYAKIT PES)
Disusun untuk memenuhi tugas Biologi

Dosen Pengampu : Edwina

Disusun oleh:

Hany Alya Tsabita (0210189005)

INSTITUT MEDIKA Drg. SUHERMAN


2019
JL. Raya Industri, Pasirgombong, Jababeka Cikarang – Bekasi
Telp. (021) 8904160 (Hunting)
Fax. (021) 8904159 Email: info@imds.ac.id
KATA PENGANTAR

Dengan segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan dengan
rahmat dan karunianya, makalah “Model Teks Proposal dan Formulasi Bahasa
Pada Proposal” dapat kami buat dengan sebaik-baiknya. Sebagai bahan
pembelajaran kami dengan harapan dapat diterima dan dipahami bersama.

Dalam batas-batas tertentu makalah ini memuat tentang apa saja model
teks proposal yang baik dan benar dan formulasi bahasa apa saja yang digunakan
pada proposal. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas kelompok bahasa
Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah membantu
sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini masih
jauh dari sempurna namun dalam penyusunannya kami berusaha dengan sebaik-
baiknya, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi pembuatan makalah yang lebih baik lagi.

Akhirnya kami dengan kerendahan hati meminta maaf jika terdapat


kesalahan dalam penulisan atau penguraian makalah kami dengan harapan dapat
diterima oleh panitia dan dapat dijadikan sebagai acuan dalam proses
pembelajaran kami.

Cikarang, September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................1

1.3 Tujuan........................................................................................................1

1.4 Manfaat......................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................2

2.1 Definisi......................................................................................................2

2.2 Model Teks Proposal.................................................................................2

2.3 Formulasi Bahasa Pada Proposal..............................................................7

BAB III PENUTUP..........................................................................................................8

3.1 Kesimpulan................................................................................................8

3.2 Saran..........................................................................................................8

DAFTA PUSTAKA..........................................................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Proposal pada dasarnya adalah sebuah usulan, tawaran, atau rencana.
Akan tetapi kini kata proposal lebih sering digunakan dari pada ketiga
nama lainnya. Dalam bahasa inggris kata proposal diberi makna
“something (suchas an plan or suggestion) that is presented to a person on
group of people to consider”. Dalam KBBI memberikan makna proposal
sebagai “rencana yang dituangkan dalam bentuk rencana kerja”.
Proposal penelitian maupun proposal kegiatan harus di desain dengan
benar berdasarkan kerangka pemikiran yang di rujukan, mulai dari
penetapan permasalahan sampai dengan metode dan teknik
pelaksanaannya. Untuk itu proposal harus disusun secara objektif,
sistematis, dan terencana dalam mengeksplorasi masalah, serta harus
diungkapkan secara akurat dan bertema dalam hal gaya penulisannya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja model teks proposal?
2. Apa formulasi pada proposal?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang model teks proposal
2. Untuk mengetahui formulasi pada proposal
1.4 Manfaat
Dapat mengetahui model teks proposal, dan formulasi pada proposal. Dan
pengaplikasiannya di dalam proposal seperti apa.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Hasnun Anwar (2004: 73) proposal adalah rencana yang disusun untuk
kegiatan tertentu. Menurut Jay (2006: 1) proposal adalah alat bantu
manajemen standar agar manajemen dapat berfungsi secara efisien.
Menurut KBBI proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk
rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang dan teliti yang
dibuat oleh peneliti sebelum melaksanakan penelitian, baik di lapangan
maupun di perpustakaan. Pengertian proposal dari sudut pandang dunia
ilmiah, proposal adalah rancangan dari suatu usulan sebuah penelitian
yang kemudian akan dilaksanakan oleh peneliti terhadap bahan
penelitiannya. Dalam pengertian proposal ini berarti proposal sama halnya
dengan usulan. Ada juga yang menyatakan bahwa pengertian proposal itu
ialah suatu permintaan atau dapat juga dikatakan sebagai saran yang
ditujukan kepada seseorang, instansi, organisasi, suatu badan, suatu
kelompok untuk menjalankan atau melaksanakan suatu pekerjaan.
2.2 Model Teks Proposal
Model teks proposal bisa juga disebut mendesain proposal. Mendesain
proposal sebagai genre makro dengan cara seluruh isi dan gagasan dalam
proposal seharusnya disampaikan dengan bahasa Indonesia yang baku.
1. Menelusuri model teks proposal
Struktur teks itu terdiri atas tahap-tahap yang direalisasikan oleh
genre mikro yang sesuai dengan isi dan fungsi tahapan-tahapan
tersebut.
a. Menelusuri model teks proposal penelitian
Proposal penelitian disusun menurut struktur teks tertentu. Struktur
teks itu terdiri atas tahapan-tahapan yang direalisasikan oleh genre
mikro yang sesuai dengan isi dan fungsi tahapan tersebut.
b. Menelusuri model teks proposal kegiatan

2
3

Sama dengan model teks proposal penelitian hanya saja tahap


tahapannya berbeda sesuai dengan isi dan fungsi tahapan tersebut.
2. Menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan proposal
a. Menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan proposal
penelitian
Secara umum proposal penelitian memuat unsur-unsur yang
terdiri atas (1) Latar belakang dilakukannya penelitian; (2)
Rumusan masalah dan tujuan penelitian; (3) Manfaat dan
pentingnya penelitian; (4) Tinjauan teoritis yang menguraikan
acuan teori utama dan elaborasi; (5) Kerangka pikir atau bingkai
acuan dalam melakukan penelitian terhadap masalah itu; (6)
Asumsi atau hipotesis yang akan diuji; (7) Sumber data atau subjek
penelitian; (8) Instrumen pengumpulan data yang akan digunakan;
(9) Metode atau produser penelitian; (10) Teknik analisis data yang
akan dilakukan dan; (11) Daftar pustaka sementara (Ali, 2011).
1.) Pendahuluan
Mengandung unsur: (a) latar belakang penelitian (logika
pemikiran yang menuntut ke arah akan dilaksanakannya
penelitian itu), (b) rumusan maslah penelitian (pokok persoalan
yang akan diteliti), (c) tujuan penelitian (keinginan peneliti
untuk memperoleh jawaban atas permasalahan penelitian yang
telah diajukan), (d) ruang lingkup penelitian, dan (e) hipotesis
(dugaan sementara/simpulan sementara).
Unsur latar belakang penelitian dikatakan sebagai logika
pemikiran yang menentu ke arah akan dilaksanakannya
penelitian itu, karena pada bagian ini dinyatakan mengapa
pokok masalah tertentu perlu diteliti, bagaimana hal itu akan
diteliti baik secara teoritis maupun metodologis, apa yang akan
dihasilkan dari penelitian ini, dan apa pula akibatnya
seandainya hal itu tidak segera diteliti.
4

Rumusan masalah penelitian berisi pokok persoalan yang


akan diteliti. Rumusan masalah dapat dinyatakan kalimat tanya.
Rumusan masalah untuk penelitian kualitatif dikaitkan dengan
strategi penelitian tertentu. Verba yang digunakan untuk
menyatakan rumusan masalah bersifat eksploratif sesuai
dengan jenis strategi penelitian kuantitatif yang ditetapkan.
Beberapa ciri rumusan masalah yang baik adalah antara lain
(fraenkel Wallwn,& Hyun, 2012) :
 Fisibel, yaitu berisi permasalahan yang dapat diatasi
melalui penelitian tanpa memerlukan waktu, tenaga, dan
uang yang tidak terjangkau.
 Jelas, yaitu tidak memuat tafsiran ganda.
 Signifikan, yaitu betul-betul penting dan bermanfaat bagi
pengembangan ilmu pengetahuan dan kemaslahatan
manusia.
 Etis, yaitu menyangkut perasaan seseorang dan tidak
mengganggu lingkungan sosial tempat penelitian
berlangsung.

Persoalan pada rumusan masalah itu dijawab, dan hal itu


tergambar pada tujuan penelitian. Tujuan penelitian merupakan
keinginan peneliti untuk memperoleh jawaban atas
permasalahan penelitian yang diajukan. Oleh sebab itu, tujuan
penelitian harus relevan dan konsisten dengan identifikasi
masalah, rumusan, dan proses penelitian (Riduwan, 2013)

Menurut Locke et.al 2001 (dalam Gresswell, 2010) tujuan


penelitian berarti menunjukkan mengapa peneliti ingin
melakukan penelitian dan apa yang ingin dicapainya. Begitu
pentingnya tujuan penelitian ini sehingga peneliti perlu
menulisnya secara terpisah dari aspek-aspek lain dalam
proposal penelitian dan perlu dibingkai dalam paragraf dan
5

kalimat yang mudah dipahami pembaca. Untuk dapat


menyusun tujuan penelitian dengan baik perhatikan beberapa
strategi penulisannya sebagai berikut:

 Gunakanlah kata-kata seperti tujuan, maksud, atau sasaran


 Tujuan penelitian kualitatif berfokus pada satu fenomena,
sedangkan pada penelitian kuantitatif menunjukkan dua
atau lebih variabel yang berelasi atau yang dapat
digunakan.
 Gunakan verba tindakan pada penelitian kualitatif, seperti:
menemukan, mendeskripsikan/ mengamati pengalaman
(fenomenologi), memahami (etnografi), mengembangkan
(penelitian pengembangan), dan sebagainya. Adapun pada
penelitian kuantitatif, seperti: hubungan antara,
perbandingan antara, dan pengaruh terhadap.
 Tunjukan para variabel bebas terlebih dahulu, diikuti
variabel terikat atau juga variabel kontrol.
2.) Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
Landasan teori berfungsi untuk menyajikan ulasan teoritis
dengan memformulasikan sintesis teori yang akan digunakan
sebagai dasar pemecahan masalah yang diteliti. Di pihak lain,
tinjauan pustaka berfungsi untuk menyajikan ulasan penelitian-
penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang kemudian
dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan ini. Baik
teori maupun penelitian yang diulas diarahkan kepada
pemecahan masalah yang teliti, sehingga setelah penelitian itu
selesai dilakukan dan hasilnya dilaporkan, diketahui apakah
teori tersebut perlu dikembangkan lebih lanjut dan apakah
penelitian ini dapat menutup kekurangan penelitian-penelitian
sebelumnya. Teori yang disajikan pada landasan teori
merupakan perulasan dari pendekatan yang sudah disebutkan di
6

latar belakang pada tahap pendahuluan. Di bagian ini


dijelaskan bahwa teori yang digunakan itu berada di bawah
payung ilmu tertentu. Pada tahapan landasan teori dan tinjauan
pustaka digunakan genre mikro ulasan.
3.) Metodologi Penelitian Tahapannya meliputi waktu dan koneksi
penelitian, sumber data penelitian, dan alur penelitian.
4.) Daftar Pustaka
5.) Simpulan tentang Struktur Teks dan Hubungan Genre Teks
Proposal Penelitian.
b. Menganalisis hubungan genre pada setiap tahapan proposal
kegiatan
Secara umum proposal kegiatan memuat unsur-unsur:
1. Pendahuluan (Latar Belakang Masalah)
Pendahuluan di sini adalah berisi latar belakang masalah
yang merupakan dasar diadakannya suatu kegiatan. Oleh
karena itu maka latar belakang berisi tentang pokok
permasalahan dari kegiatan dengan singkat dan jelas dan harus
berdasarkan isi dan tinjauan dari proposal tersebut. Latar
belakang masalah juga harus menunjukkan sangat pentingnya
permasalahan dari proposal tersebut untuk segera diselesaikan.
Namun ada beberapa proposal yang tidak mencantumkan latar
belakang masalah. Akan tetapi, dalam proposal tersebut
dicantumkan dasar pemikiran.
2. Masalah atau Perumusan Masalah
Masalah di sini merupakan ungkapan yang haruslah
berkaitan dengan objek kegiatan. Dan masalah di sini haruslah
berdasarkan dengan apa yang telah di gambarkan di dalam
bagian pendahuluan, dasar pemikiran, ataupun latar belakang
dari proposal tersebut.
3. Tujuan proposal
7

Berisi ungkapan maksud dari diadakannya kegiatan atau


suatu acara.
4. Sasaran
Sasaran di dalam proposal merupakan ungkapan yang di
tunjukkan kepada siapa kegiatan atau acara tersebut akan di
laksanakan.
5. Teknik pelaksanaan
Teknik di sini merupakan cara menyelesaikan
permasalahan yang akan diajukan didalam proposal. Teknik
pelaksanaan ini disampaikan tidak lain untuk meyakinkan
penerima proposal bahwa permasalahan tersebut dapat
diselesaikan secara logis dan tepat.
6. Jadwal pelaksanaan
Jadwal dibuat berdasarkan waktu, jenis dan orang yang
menangani kegiatan. Jadwal dari pelaksanaan ini sendiri
memberikan gambaran tentang kegiatan atau acara dari awal
hingga akhir kegiatan.
7. Anggaran
Anggaran merupakan biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan permasalahan yang telah diterangkan didalam
proposal. Di bagian ini menyajikan anggaran yang diperlukan
secara efisien, objektif, dan logis. Biasa disini dirinci
berdasarkan jenis dari kegiatan atau acara dan memperhatikan
harga yang sesuai.
8. Penutup
Penutup berisi kesimpulan, rangkuman, dan harapan
terhadap apa yang disampaikan didalam proposal. Penutup juga
berisi tempat, tanggal dari penyusunan proposal serta tanda
tangan serta nama terang penaggung jawab proposal.
2.3 Formulasi Bahasa Pada Proposal
8

Bahasa proposal banyak diwarnai oleh penggunaan modalitas akan.


Kata yang setaraf dengan akan adalah ingin, tetapi kedua kata itu
mengandung perbedaan. Kata akan berorientasi kepada hal yang
dituturkan, sedangkan kata ingin berorientasi kepada diri penutur.
Perbedaan orientasi itu mengisyaratkan bahwa akan terkesan lebih
objektif, sedangkan ingin terkesan lebih subjektif. Namun demikian kedua
kata itu sama dalam hala waktu yang diacu, yaitu waktu yang akan datang
atau keakanan (sebagai kontras dari kekinian).
Bahasa proposal mengandung makna keakanan. Bahasa yang demikian
menggambarkan bahwa penelitian atau kegiatan yang dimaksud belum
dilaksanakan, tetapi direncanakan untuk dilaksanakan. Dengan demikian,
proposal dibuat dengan formulasi bahasa khusus yang antara lain ditandai
oleh makna keakanan tersebut.
Selain terlihat pada modalitas akan atau ingin, keadaan bahwa sesuatu
belum terjadi juga tergambar pada penggunaan keterangan waktu atau
kosakata tertentu. Keterangan waktu yang di maksud adalah antara lain
waktu yang akan datang, dimasa depan, bulan atau semester atau tahun
depan, dan sebulan atau dua bulan atau setahun atau dua tahun ke depan,
atau keterangan-keterangan lain yang menunjukkan makna keakanan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam pembuatan proposal kita harus terlebih dahulu memahami
model teks proposal beserta formulasi bahasa seperti apa yang digunakan
pada proposal. Model teks proposal sendiri bisa disebut juga dengan
mendesain proposal, artinya struktur/ tahapan-tahapan dalam pembuatan
proposal harus sesuai dengan isi dan gagasan yang akan dibahas di
proposal.
Begitu pula dengan bahasa yang akan digunakan dalam pembuatan
proposal harus dengan bahasa yang baku dan mengandung unsur
keakanan, artinya kegiatan maupun penelitian di dalam proposal belum di
laksanakan tetapi sedang direncanakan dan akan dilaksanakan.
3.2 Saran
Dalam penjelasan tentang model teks proposal lebih diperjelas
kembali supaya dapat lebih mudah dipahami dan diterapkan dalam
pembuatan proposal di kemudian hari.

9
DAFTA PUSTAKA

Nurwardani, Paristiyanti dkk, 2016. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.


Jakarta: Ristekdikti

Salsabila, Aina. 2018. BAB III Mendesain Proposal Penelitian dan Proposal
kegiatan. www.slideshare.net. Diakses pada 15 September 2019

Khoiriyah, Layyinatul. 2019. BAB III Pendidikan Bahasa Indonesia Untuk


Perguruan Tinggi. www.slideshare.net . Diakses pada 16 September 2019

Chaerum, Uwes. 2015. Formulasi Bahasa pada Proposal. www.slideshare.net .


Diakses pada 16 September 2019

10

Anda mungkin juga menyukai