Anda di halaman 1dari 18

KISI-KISI

ULANGAN TENGAH SEMESTER GENAP


SMK TARUNA FARMA
KELAS XI
BAB V
MATERI PROPOSAL
1. Pengertian Proposal

Proposal merupakan rancangan kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang
akan dilasanakan.

Dengan kata lain, isi yang tertulis dalam proposal bukanlah sesuatu yang basa-basi, namun
sesuatu yang serius. Dalam artian, ditulis untuk digunakan. Maka dari itu, pembuatannya juga
harus jelas dan rinci agar mudah dijalankan.

2. Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan Tujuan

Jenis-jenis proposal ini adalah sebagai berikut:

1. Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah proposal yang durancang dan disusun untuk mempersiapkan
suatu rencana penelitian.

2. Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan adalah proposal yang berisi rancangan serta detail kegiatan yang akan
dilaksanakan. Proposal ini dibuat oleh penyelenggara suatu kegiatan secara rinci mulai dari
pra-kegiatan, kegiatan, hingga pasca kegiatan berlangsung.

3. Proposal Bisnis
Proposal bisnis adalah proposal yang isinya berupa rancangan bisnis yang akan dijalankan.
Isinya menggambarkan secara umum tentang bisnis, mulai dari latar belakang, modal,
konsep bisnis, hingga prospek dari bisnis tersebut.

4. Proposal Proyek
Proposal proyek adalah proposal yang berisi rancangan proyek yang akan dikerjakan. Isinya
berupa konsep, kebutuhan dalam proyek, dan berbagai hal yang berhubungan dengan
proyek.

3. Sistematika Proposal atau Bagian Proposal

1. Latar belakang
Menjelaskan tentang kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya suatu
kegiatan atau penelitian dilaksanakan. Hal ini karena biasanya suatu kegiatan atau penelitian
dibuat atas dasar adanya kejadian atau keadaan tertentu yang terjadi.

2. Masalah dan tujuan


Bagian ini berisi tentang rincian masalah serta tujuan dari kegiatan. Rumusan-rumusan
tujuan yang dibuat harus masuk akal sehingga menarik orang dan dipahami oleh orang yang
membaca proposal.

3. Ruang lingkup kegiatan


Ruang lingkup kegiatan berisi tentang batasan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini
ditulisakan agar kegiatan yang kelak akan dilaksanakan lebih terfokus dan tidak melenceng
dari tujuan kegiatan yang sudah dibuat.

4. Kerangka teoritis dan hipotesis


Bagian ini dibuat jika proposal dibuat dalam rangka penelitian. Isinya berupa teori atau hasil
penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah yang akan kita bahas dalam
aktivitas penelitian.

5. Metode
Metode adalah penjelasan tentang metode kegiatan yang akan dilaksanakan. Jika dalam
konteks penelitian, maka dijelaskan bagimana metode pengumpulan data, metode penarikan
kesimpulan, dan sebagainya.

6. Pelaksana kegiatan
Pelaksanan kegiatan adalah susunan person atau orang-orang yang terlibat dalam kegiatan
berikut dengan tugasnya. Dengan kata lain, mereka yang melaksanakan inilah yang disebut
dengan panitia.

7. Fasilitas
Fasilitas berupa sarana serta alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan. Semuanya ditulis
secara rinci dan terukur.

8. Keuntungan dan kerugian


Bagian ini menjelaskan keuntungan serta kerugian yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
kegiatan. Khusus bagian keuntungan, sangat penting dituliskan karena akan memberikan
pertimbangan yang lebih kuat bagi pihak-pihak yang mendapatkan usulan proposal.

9. Waktu dan tempat pelaksaaan


Berisi tentang waktu serta tempat pelaksanaan kegiatan. Jika dilangsungkan dalam waktu
yang cukup panjang, maka jelaskan juga kegiatan per-harinya atau rangkaiannya.

10. Anggaran biaya


Anggaran biaya adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam menyukseskan kegiatan.
Meski mungkin sulit untuk akurat, namun sebisa mungkin penyusunannya seakurat
mungkin.

11. Daftar pustaka


Daftar pustaka adalah sumber-sumber pustaka yang dirujuk, baik buku, artikel, jurnal, dan
sebagainya.

12, Lampiran-lampiran
Lampiran berisi hal-hal pendukung yang tidak termasuk dalam bagian utama.

4. Unsur Kebahasaan Proposal

Dalam proposal, terdapat juga unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks proposal yang
mesti dipahami. Diantara unsur kebahasaan yang ada dalam proposal antara lain:

1. Menggunakan pernyataan argumentatif


Yakni pernyataan yang sifatnya meyakinkan pembacanya mengenai kebenaran pendapat
yang ada dalam kalimat.
Contoh: Perubahan kurikulum adalah momentum terbaik yang untuk berbenah bagi setiap
pelaku pendidikan.

2. Menggunakan banyak istilah ilmiah


Istilah ilmiah adalah istilah yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu.
Contoh: abstrak, hipotesis(penelitian), pedagogic (pendidikan), kultural (sosial), dsbg.

3. Menggunakan banyak kata kerja tindakan


Kata kerja tindakan adalah kata kerja yang menyatakan langkah-langkah kegiatan tertentu.
Contoh: membaca, mencampurkan, mengawali, dsbg,

4. Menggunakan kata-kata definisi (menyatakan defines)


Yakni kata yang fungsinya untuk mendefinisikan sesuatu.
Contoh: adalah, yakni, merupakan, dsbg.

5. Menggunakan kata perincian


Yakni kata yang fungsinya untuk memberikan perincian atas suatu masalah yang dibahas.
Contoh: selain itu, pertama, kedua, ketiga, dsbg.

6. Menggunakan kata yang bersifat “keakanan”


Yakni kata yang menunjukan sesuatu yang akan atau diharapkan bakal terjadi di kemudian
hari.
Contoh: akan, ingin, diharapkan, diinginkan, dsbg.

7. Menggunakan kata yang bermakna denotatif


Yakni kata yang bermakna lugas, tidak ada makna tersembunyi dan bisa pahami maknanya
dengan jelas serta terang.
Contoh : Cuaca siang ini terasa sangat panas

5. Kriteria Proposal yang Baik

Agar proposal dapat meraih tujuannya sebagaimana mestinya, maka proposal yang dibuat
mestilah proposal yang baik. Lantas, bagaimana kriteria proposal yang baik? Berikut ini
beberapa kriterianya.
1) Lengkap
Proposal sebisa mungkin menjelaskan seluruh hal yang perlu dijelaskan. Struktur atau
sistematika dari proposal sebisa mungkin ada semuanya. Dengan kata lain, tidak ada yang
terlewat.

2) Jelas
Proposal juga sebaiknya memiliki kriteria jelas. Dalam artian, bahasa yang digunakan dalam
tulisan mampu menjelaskan maksud pembuatan proposalnya. Untuk itu, bagi yang mau
membuat proposal, sebaiknya perhatikan unsure atau kaidah kebahasaan dari proposal itu
sendiri.

3) Menarik
Proposal yang menarik bukan hanya memperhatikan aspek tulisannya. Lebih dari itu,
menyajikan penyajiannya dalam kertas. Baik dalam aspek tata letak, ilustrasi, pemilihan font
huruf, dan sebagainya.

6. Syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal

1) Harus memiliki struktur maupun logika yang sangat jelas dan mudah dimengerti.
2) Hasil dari kegiatan tersebut harus terstruktur.
3) Rumusan jenis kegiatan yang dilakukan harus di tulis secara dan detail serta harus benar-
benar dapat dilkerjakan.
4) Jika ada anggaran dana yang diperlukan, maka anggaran dana yang diperlukan harus
realistis dengan kegiatan tersebut

7. Tujuan Proposal

Secara umum tujuan dibuatnya proposal ialah untuk mendapatkan ijin atau persetujuan dari
suatu pihak mengenai rencana atau rancangan yang akan dilakukan. Selain itu, proposal juga
sering dibuat untuk mendapat bantuan dana, mendapat dukungan, mendapat perizinan

8. Manfaat Proposal

1) Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.


2) Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan
tersebut.
3) Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material
maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan
KARYA ILMIAH

Pengertian Contoh Karya Ilmiah


Menurut KBBI, karya ilmiah adalah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah,
berdasarkan data dan fakta (observasi, eksperimen, kajian pustaka).

Ada berbagai macam jenis karya ilmiah, seperti makalah, artikel, laporan akhir, naskah publikasi,
skripsi, tesis, disertasi serta laporan penelitian. Tentunya, karya ilmiah bisa berbeda antara yang
satu dengan yang lain, meliputi perbedaan cara penyajian, jumlah halaman, tingkat keilmiahan,
kedalaman analisis, dan keragaman variabelnya.

Fungsi Karya Tulis Ilmiah

Mengutip Dwi Budiyanto dalam makalah berjudul Mengenal Karya Ilmiah, ada beberapa manfaat
atau fungsi penulisan karya ilmiah, di antaranya:

1. Sarana untuk Menyimpan Gagasan


Sebagai penulis, kita ingin pemikiran dan gagasan kita dapat diketahui dan berguna untuk orang
lain. Namun, hal tersebut cukup sulit disampaikan karena manusia memiliki kemampuan
mengingat yang terbatas. Menulis tentunya lebih efektif untuk menjabarkan pemikiran. Selain
itu, informasi dan gagasan lebih mudah untuk dicari hubungannya.

2. Sarana Pengembangan Pemikiran


Karya tulis ilmiah harus ditulis berdasarkan sumber akurat, baik dari teori-teori ahli atau
penelitian sebelumnya. Maka dari itu, seorang penulis karya ilmiah harus melakukan eksplorasi
secara mendalam mengenai sumber yang ingin digunakan. Saat tahap eksplorasi inilah yang
memungkinkan penulis untuk mengembangkan ide dan pemikirannya sendiri dengan melihat
perspektif dari teori atau peneliti lain.

3. Sarana Komunikasi
Dalam menulis karya ilmiah dibutuhkan keterampilan untuk menyusun kata-kata. Tidak hanya
menjabarkan suatu masalah dengan jelas, penulis juga harus mampu menulis dengan kata-kata
yang mudah dimengerti. Selain itu, ketelitian penulis juga dilatih karena harus menyatukan
konsep dari beberapa sumber yang berserakan.
4. Sarana untuk Menyikapi Suatu Masalah
Sebagai penulis, sebisa mungkin kita tidak bersikap bias. Sepatutnya kita menyikapi masalah
dalam karya tulis secara objektif dan terbuka untuk menerima perspektif yang berbeda-beda.
Pandangan yang objektif juga memungkinkan kita untuk mendapatkan solusi terbaik dalam
menyelesaikan masalah tersebut.

5. Sarana untuk Menemukan Kesenjangan Pemahaman


Kesenjangan dalam pemahaman dapat terjadi karena kurangnya pengetahuan terhadap suatu
masalah. Maka dari itu, riset adalah bagian penting dari penulisan karya ilmiah agar penulis bisa
mengisi kesenjangan tersebut. Dengan adanya kesulitan tersebut, penulis diminta untuk
memahami suatu masalah, konsep, atau teori.

Struktur Karya Ilmiah

Struktur karya tulis ilmiah tidak memiliki aturan baku, tergantung dari jenis karya ilmiah yang ingin
ditulis. Namun, mengutip dari buku Penulisan Karya Ilmiah yang disusun oleh Dra. Zulmiyetri,
M.Pd., struktur karya ilmiah yang umum digunakan antara lain:
1. Halaman Judul
Halaman judul adalah halaman pertama dalam karya tulis ilmiah yang meliputi judul, logo, nama
penyusun/identitas, nama instansi, nama kota instansi berada, dan tahun penyusunan.

2. Abstrak
Abstrak adalah suatu ringkasan karya tulis ilmiah yang memiliki 250 hingga 400 kata. Isinya
terdiri dari latar belakang, metode penelitian sampai hasil penelitian.

3. Pendahuluan
Bagian pendahulan adalah bab 1 pada karya tulis ilmiah, mencakup latar belakang masalah,
tujuan penelitian serta manfaat penelitian.
 Latar belakang masalah
Latar belakang masalah adalah uraian alur pikir tentang kesenjangan atau permasalahan
penelitian. Sebelum membuat latar belakang, penulis harus memikirkan urgensi dan
fenomena yang terjadi.
 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan masalah yang ingin dipecahkan.
Dengan mempertimbangkan keterbatasan dana, tenaga dan waktu, perlu dilakukan
pembatasan masalah karena tidak semua masalah dapat diteliti.
 Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, barulah tujuan penelitian dapat dibuat. Singkatnya,
tujuan penelitian adalah kalimat pernyataan dari rumusan masalah.
 Manfaat penelitian
Manfaat penelitian harus dilihat dari beberapa sudut pandang. Misalnya, manfaat bagi
penulis, instansi terkait dan pengembangan ilmu.

4. Kerangka Teori
Kerangka teori biasanya berisi deskripsi teori, telaah penelitian sebelumnya, kerangka
berpikir dan hipotesis penelitian.
5. Metode Penelitian
Pada metode penelitian dijelaskan lebih rinci mengenai cara penelitian yang akan dilakukan.
Metode penelitian terbagi menjadi beberapa sub bab, di antaranya:
 Definisi Operasional Variabel (DOV)
Dalam menjelaskan DOV kita harus menentukan variabel bebas dan variabel terikat.
Selain itu, tambahkan juga sub-variabel, indikator dan teori yang mendukung.
 Populasi dan sampel
Dalam menentukan populasi harus disebutkan berapa cakupan populasi penelitian,
apakah bisa ditentukan atau jumlah tak terhingga. Sementara, sampel adalah bagian dari
populasi yang bisa dicari menggunakan teknik pengambilan sampel.
 Jenis dan sumber data
Pada bagian ini, jelaskan data yang digunakan untuk penelitian. Misalnya, observasi,
wawancara, kuisioner, dan dokumentasi.
 Teknik analisis data
Pada bagian ini jelaskan lebih rinci teknik analisis yang akan digunakan. Misalnya,
analisis deskriptif atau analisis inferensial.
6. Hasil Pembahasan
Gambaran umum
Pada bagian ini menjelaskan gambaran umum tentang topik atau lokasi penelitian.

7. Hasil penelitian
Bagian ini menjelaskan lebih detail mengenai temuan yang diperoleh. Misalnya, hasil
observasi, wawancara atau kuisioner.

8. Uji hipotesis
Uji hipotesis adalah langkah untuk menguji pernyataan secara statistik dan untuk menarik
kesimpulan, apakah pernyataan tersebut diterima atau ditolak.

9. Penutup
Penutup adalah bagian paling akhir dari karya tulis ilmiah. Biasanya meliputi dua hal, yaitu:

10. Kesimpulan
Pada dasarnya, simpulan adalah ringkasan dari hasil penelitian. Simpulan ini harus dibuat
selaras dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.

11. Saran
Saran adalah rekomendasi atau dari peneliti kepada pihak untuk memperbaiki masalah pada
penelitian.

Ciri-ciri Karya Ilmiah


Setelah mengetahui strukturnya, karya ilmiah jua memiliki ciri-ciri tertentu. Ci-ciri karya
ilmiah antara lain:
 Penulisannya sistematis dan terstruktur.
 Ditulis berdasarkan penalaran yang logis.
 Didukung oleh data objektif yang sudah teruji kebenarannya.
 Argumentasi teori harus relevan.

TEKNIK PENULISAN
Karya Ilmiah dan Tahapan Proses Penulisannya

Teknik Penulisan Karya Ilmiah dan Tahapan Proses Penulisannya – Seorang akademisi tentu
tidak lepas dari pembuatan karya ilmiah atau sebuah karya tulis. Itulah sebabnya mereka harus tahu
bagaimana teknik penulisan karya ilmiah yang baik. Dalam membuat sebuah karya tulis memang
harus dibuat dengan baik dan benar, tidak boleh asal.

Selain itu proses penulisannya pun tidak singkat, karena membutuhkan waktu cukup yang panjang.
Maka buatlah karya ilmiah yang baik dengan teknik dan metode penulisan yang tepat. Maka dari
itu, alangkah baiknya jika kita mengetahui tahapan-tahapan dalam membuat karya ilmiah.

Tahapan dan Langkah dalam Membuat Karya Ilmiah

Sebelum mulai membahas teknik penulisan karya ilmiah yang baik dan benar, sebaiknya
ketahui dulu apa saja langkah dan tahap dalam persiapan membuat karya ilmiah yang baik. Supaya
hasilnya sesuai dengan harapan, dan sudah sesuai dengan teknik/metode yang ada.

Berikut ini langkah dan tahap persiapan pembuatan karya ilmiah yang baik dan benar:

1. Tahap Persiapan
Tahapan paling awal ketika akan membuat sebuah karya ilmiah adalah tahap persiapan.
Persiapan atau perencanaan merupakan bagian dari pembuatan karya ilmiah yang dilakukan
oleh penulis.

Hal itu disebabkan oleh pentingnya perencanaan dari setiap aspek yang ada, yang nantinya
akan dibahas sekaligus dikaji oleh penulis, bisa tersampaikan dengan membuat rencananya
terlebih dulu.

Maka sebaiknya sebelum mulai membuat sebuah karya tulis, rencanakan dahulu apa saja yang
akan ditulis.

Contohnya memilih topik masalahnya apa, membuat rumusan tujuan, menelusuri topiknya,
mengidentifikasi pembaca, dan menentukan ruang lingkup atau cakupan dari karya ilmiah itu
sendiri.

2. Tahap Mengumpulkan Informasi

Ada juga pengumpulan informasi/bahan dalam membuat sebuah karya tulis ilmiah, yang
meliputi hal berikut ini:

 Memanfaatkan perpustakaan
 Menggunakan internet
 Mengelola dan memilih bahan-bahan pustaka
 Membuat sebuah ringkasan serta melakukan paraphrase
 Membuat kutipan
 Mengobservasi, membuat daftar instrumen untuk kebutuhan wawancara, dan membuat
pertanyaan yang akan diajukan pada narasumber

3. Tahap Pelaksana Pembuatan Draft


Tahapan pelaksanaan pembuatan draft juga menjadi hal yang penting dalam teknik penulisan
karya ilmiah yang baik dan benar. Setelah kamu merencanakan pembuatan karya ilmiah, maka
tahap selanjutnya adalah melaksanakan apa yang sudah dipersiapkan.
Misalnya mempersiapkan bahan-bahan referensi yang cukup dan sudah sesuai dengan tema
yang nantinya akan dibahas. Lalu bagaimana dengan pelaksanaan teknik penulisan karya ilmiah
seperti misalnya pembuatan buku, prosiding, jurnal ilmiah, dan laporan ilmiah?
Tentunya setiap macam-macam karya ilmiah tersebut memiliki teknis penulisan yang tidak
sama. Biasanya setiap jenis karya ilmiah itu memiliki tujuannya sendiri, untuk memenuhi tugas
yang diberikan.

4. Tahap Penulisan Draft


Masih ada lagi tahap berikutnya yang harus dilalui yaitu tahap penulisan draft, dengan beberapa
hal penting berikut ini:
 Mengekspresikan ide berupa tulisan kasar.
 Mengembangkan ide yang kreatif yang sifatnya masih tentative.
 Berkonsentrasi pada gagasan/ekspresi, tidak hanya pada aspek mekaniknya saja.

5. Tahapan Revisi
Penulisan karya ilmiah adalah membuat karya tulis dengan melakukan penelitian secara ilmiah
terlebih dulu.
Dalam prosesnya tentu akan ada banyak kendala bahkan kesalahan, untuk itu diperlukan
tahapan revisi untuk mengevaluasi kembali apakah ada kesalahan atau tidak. Hal-hal yang
harus dilakukan di tahap ini diantaranya yaitu:
 Memperbaiki ide yang ada di dalam sebuah karangan karya tulis yang hanya fokus pada
penambahannya saja, penghilangan, pengurangan, hingga penataan isi yang disesuaikan
dengan kebutuhan para pembaca nantinya.
 Membaca ulang kembali semua isi yang ada di draft data, atau yang ada di referensi yang
akan dibuat bahan. Hal itu akan memudahkan kamu dalam mereduksi kembali bahan yang
siap jadi.
 Berbagi pengalaman mengenai draft kasar dengan teman yang lain, untuk menemukan apa
saja kekurangan ataupun kelebihan dari draft tersebut.

6. Tahap Penyuntingan
Pada tahap penyuntingan ini, kamu harus melakukan hal berikut ini:
 Memperbaiki sekaligus mengevaluasi berbagai perubahan aspek mekanik karangan yang
mencakup huruf kapital, struktur kalimat, istilah, format karangan, ejaan, tanda baca, dan
kosakata.
 Memperbaiki karangan di aspek kesalahan dan kebahasaan, tujuannya adalah untuk
meminimalisir kesalahan.
7. Tahap Publikasi
Lanjut ke tahap berikutnya dalam persiapan penulisan karya ilmiah yaitu tahap publikasi, yang
mencakup hal berikut:
 Tulisan yang dibuat akan bermanfaat dan juga berarti untuk orang lain ketika dibaca oleh
banyak orang.
 Menyesuaikan tulisan dengan media publikasi yang digunakan.

8. Evaluasi
Mungkin banyak juga yang bertanya, apakah harus dibuat evaluasi dalam teknik penulisan
karya ilmiah? Jawabannya tentu saja perlu.
Bahkan evaluasi ini sangat diperlukan oleh penulis karya ilmiah, karena hal itu akan
mengukur kemampuan kamu dalam membuat karya tulis ilmiah itu sendiri. Selain itu, kamu
akan ditantang untuk bisa menyelesaikan karya ilmiah yang sudah dimulai.
Apalagi jika kamu masih menjadi penulis pemula, yang baru akan membuat sebuah karya
tulis ilmiah. Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki apa yang salah, dan melakukan perbaikan
supaya apa yang dilakukan tersebut akan lebih maksimal dan terukur.
Evaluasi utama dalam penulisan karya ilmiah adalah fokus, organisasi, pembangunan, dan
gaya konvensi. Teknik dalam penulisan karya ilmiah dimulai dengan mengetahui jenis karya
ilmiahnya terlebih dulu.
Supaya kamu bisa mengklasifikasikan apa yang akan dibuat, contohnya membuat laporan
penelitian di bidang tertentu. Maka cobalah untuk membedakan jenis karya ilmiahnya, misalnya
yang dikategorikan dalam jurnal, skripsi, kertas kerja, dan sebagainya.
Teknik Penulisan Karya Ilmiah dan Sistematikanya
Sistematika penulisan Karya Ilmiah:
1) Bagian Pembuka
Bagian pembuka di dalam sebuah karya ilmiah meliputi bagian sampul, halaman
pengesahan, kata pengantar, halaman judul, *abstraksi dalam 1 atau 2 bahasa, dan daftar isi.

*Kata abstraksi berarti 1 proses atau perbuatan memisahkan; 2 penyusunan abstrak; 3 keadaan
linglung (psikologi); 4 metode untuk mendapatkan kepastian hukum atau pengertian melalui
penyaringan terhadap gejala atau peristiwa

2) Bagian Isi
Dalam teknik pembuatan karya tulis ilmiah juga memiliki bagian isi yang meliputi
pendahuluan, latar belakang dan ru musan masalah, batasan masalah disertai
pembahasannya, tujuan dan manfaat penelitian.
Kemudian sistematika penulisan dan juga signifikansi metode yang digunakan dalam
penulisan karya ilmiah, yang mencakup pendahuluan yang terdiri dari latar belakang dan
rumusan masalah, pembahasan/pembatasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian.
Ditambah lagi dengan tinjauan pustaka atau kajian teori, pembahasan secara teori,
kerangka pemikiran dan argumentasi dalam bidang keilmuan, serta pengujian *hipotesis.

*Hipotesis adalah dugaan atau pernyataan sementara yang digunakan untuk


menyelesaikan suatu permasalahan dalam penelitian yang kebenarannya harus diuji secara
empiris (pengalaman yang didapatkan dari melakukan percobaan)

3) Pembahasan
Pada bagian isi yang berupa pembahasan di dalam karya tulis ilmiah, juga harus
dicantumkan tinjauan pustaka atau kajian teori.
Keduanya akan disesuaikan dengan *variabel yang telah dikaji dan juga sudah dijelaskan,
untuk memberi argumentasi keilmuan dan juga kerangka pemikiran, ditambah lagi dengan
pengajuan hipotesis pada masalah yang sedang diteliti saat itu.
*variabel bisa juga diartikan sebagai suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, serta objek atau
kegiatan yang memiliki variasi tertentu untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya oleh seorang
penelit
4) Metodologi Penelitian
*Metodologi ilmiah yang juga menjadi bagian dari teknik penulisan karya ilmiah ini
merupakan, pisau/alat analisis yang bekerja di dalam penelitian yang nantinya dipakai untuk
melakukan kinerja penelitian.
Pada tahap metodologi ini kamu juga harus menuliskan tempat dan waktu dilakukannya
objek penelitian, apa saja populasi dan sampelnya, berapa jumlahnya, bagaimana rancangan
dan metode penelitiannya, dan bagaimana instrumen penelitian serta pengumpulan data.
Yaitu pengumpulan di dalam analisis reduksi data dalam penelitian itu sendiri. Supaya
tujuan dan maksud penelitian tersebut lebih jelas. Hal-hal yang harus dilakukan di dalam
metodologi penelitian diantaranya yaitu:
 Waktu dan tempat penelitian
 Metode dan rancangannya
 Populasi dan sampel
 Pengumpulan dan analisis data
 Menjabarkan variabel penelitian
 Instrumen penelitian
 Hasil penelitian
 Pengajuan hipotesis
 Diskusi penelitian
 Mengungkapkan pandangan yang teoritis mengenai hasil yang diperoleh

*Metodologi yaitu cara ilmiah dalam upaya menemukan data demi goal dan kegunaan tertentu

5) Hasil Penelitian
Pada bagian ini penulis harus menyertakan juga jabaran variabel di dalam penelitian,
bagaimana hasilnya, pengajuan hipotesisnya, tanggapan dari diskusi penelitian, dan memberi
pandangan teoritis dari hasil yang diperoleh.
Kemudian beri kesimpulan mengenai apa yang kamu dapatkan dari hasil penelitian itu.

6) Bagian Penutup
Untuk bagian penutupnya, biasanya berupa kesimpulan dan juga saran dan *implikasi dari
penelitian yang diperoleh.
*suatu akibat yang terjadi karena suatu hal baik perkataan ataupun kejadian
7) Bagian Penunjang
Bagian penunjang di dalam teknik penulisan karya ilmiah adalah lampiran, yang bisa
berupa daftar pustaka, daftar table, daftar bagan yang memberi penjelasan pada pembaca
tentang karya tulis, lampiran instrumen penelitian, dan daftar gambar yang diperlukan.

Jenis Karya Tulis Ilmiah


Jenis karya tulis ilmiah ini cukup beragam, dan bisa disesuaikan dengan kebutuhannya. Berikut ini
beberapa jenis dari karya ilmiah beserta pembahasannya lengkap:
1. Makalah

Makalah adalah sebuah karya tulis ilmiah yang membahas tentang suatu topik tertentu yang
tercakup ke dalam ruang lingkup pengetahuan
2. Kertas Kerja

Kertas kerja adalah suatu kertas yang berkolom-kolom atau berlajur-lajur yang
direncanakan secara khusus untuk menghimpun semua data-data akuntansi yang dibutuhkan
pada saat perusahaan akan menyusun laporan keuangan dengan cara sistematis.

3. Skripsi

Skripsi adalah salah satu karya tulis ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa dan menjadi tugas
wajib, ketika akan lulus dan selesai kuliah. Hal itu akan menjadi prasyarat ketentuan yang
wajib dipenuhi di institusi kuliah.

4. Tesis
tesis adalah karya ilmiah panjang yang digunakan untuk merangkum pengetahuan yang
dipelajari dalam program master

5. Disertasi
Disertasi adalah paparan diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen. Pendapat
atau argumen itu sendiri disebut sebagai tesis
Tips dalam Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Sedikit tips yang bisa menjadi panduan untuk kamu yang sedang membuat karya ilmiah saat ini,
yaitu:
a. Membuat Judul
Dalam teknik penulisan karya tulis, tentu kamu harus membuat judul. Judul yang dibuat ini
harus konkrit, tidak meluas atau bias, dan harus menggambarkan ide dari hasil karya ilmiah
yang dibuat.
b. Memberi Isi dan Latar Belakang yang Bagus
Latar belakang masalah juga menjadi salah satu bagian utama dalam pembuatan karya ilmiah.
Tujuannya agar pembaca mempunyai pemahaman di awal tentang ulasan dari karya tulis yang
dibuat.
c. Membuat Rumusan Masalah
Bagian penting lainnya dalam karya ilmiah adalah pembuatan rumusan masalah. Buat rumusan
dengan cara menghadapkan suatu masalah yang ideal dengan realitas yang ada di lapangan.
Perhatikan apa saja yang akan dibuat untuk nantinya dipecahkan.
Adanya teknik penulisan karya ilmiah yang tepat, akan membuat hasil penelitian yang
dilakukan menjadi lebih bermakna dan lebih akurat.

Ditulis oleh ; Dien’s Kusdinar

Anda mungkin juga menyukai