Anda di halaman 1dari 7

MENYUSUN PROPOSAL ILMIAH

A. Pengertian Proposal
Berdasarkan kajian etimologis, proposal berasal dari kata bahasa
inggris propose yang berarti mengusulkan, mengemukakan, atau menawarkan.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proposal berarti
rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Menurut Rieefky, proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang
dibuat dalam bentuk formal dan standar. Senada dengan pendapat di atas.
Nenghepi berpendapat bahwa proposal adalah rancangan kerja yang disusun
secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan.
Rieefky juga berpendapat bahwa penulisan proposal adalah suatu langkah
penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap
sebelumnya.
Proposal dalam bahasa Indonesia berasal dari kata “Propos” yang berarti
mengusulkan. Secara umum proposal berarti suatu konsep pemikiran dalam
bentuk tulisan tentang sesuatu proyek kegiatan yang akan dilaksanakan.
Proposal dalam dunia ilmiah (pendidikan) adalah suatu rancangan desain
penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang
suatu bahan penelitian. “Proposal penelitian” bagi seorang peneliti atau
mahasiswa digunakan untuk membantu membuat penelitian (skripsi, tesis,
disertasi). Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan dari berbagai
perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka dapat disimpulkan Proposal
adalah suatu rancangan kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan
terperinci sesuai standar oleh seseorang atau sekelompok peneliti untuk
diajukan kepada pihak yang dikehendaki dalam mendapatkan persetujuan
maupun bantuan dalam penelitiannya.
B. Tujuan Penyusunan Proposal
1) Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin
mengetahui kegiatan tersebut.
2)  Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan

kegiatan tersebut.
3) Untuk menyakinkan para donator atau sponsor agar mereka memberikan
dukungan meterial maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang
telah direncanakan.
4) Mendapatkan persetujuan.
5) Sebagai titik acuan.

C. Jenis – jenis Proposal


Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu: proposal berbentuk Formal, Semiformal dan Nonformal.
Proposal berbentuk Formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
a) Bagian Pendahuluan, yang terdiri atas : sampul dan halaman judul,
surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan
permohonan.
b) Isi Proposal, terdiri atas : latar belakang, pembatasan masalah, tujuan,
ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi,
fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian,
waktu, dan biaya.
c) Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel,
dan sebagainya.
Proposal Semiformal dan Nonformal merupakan variasi atau bentuk
lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat
tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.
D. Syarat – syarat dalam Menyusun Proposal
Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik
sebagai berikut:
1. Sistematis artinya proposal yang disusun harus berurutan secara
sistematis menurut pola tertentu, dari yang paling sederhana hingga yang
paling kompleks agar efektif dan efisien
2. Berencana artinya proposal tersebut dibuat secara sengaja dan telah
dipikirkan langkah-langkah pelaksanaanya, serta mengacu pada tujuan
yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut.
3. Mengikuti konsep ilmiah artinya pengerjaan proposal mulai dari awal
hingga akhir harus sesuai dengan cara-cara atau metode ilmiah yang
sudah ditentukan.
4. Jelas dan dapat dimengerti proposal yang dibuat harus jelas dan
menggambarkan kegiatan yang kan dilaksanakan. Sehingga pihak
penerima dapat mendapatkan gambaran jelas tentang kegiatan yang kan
dilaksanakan tersebut.

E. Bagian – bagian yang harus ada dalam Proposal


 Tema
Tema merupakan ide pokok atau gagasan utama yang diangkat
dalam kegiatan tersebut.
 Judul
Dalam memilih dan menetapkan judul suatu penelitian,
sebelum kita memilih atau menetapkan jdudul kita perlu
memperhatikan hal - hal berikut :
a. Judul sebaiknya yang menarik minat peneliti.
b. Judul yang dipilih mampu untuk dilaksanakan peneliti.
c. Judul hendaknya mengandung kegunaan praktis dan penting
untuk diteliti.
d. Hindari terjadinya duplikasi judul dengan judul lain.
Hal yang perlu dipertimbangkan agar judul suatu usulan
penelitian memenuhi syarat sebagai judul yang tepat dan baik,
yaitu :
1) Judul dalam ungkapan pernyataan, bukan pertanyaan.
2) Cukup jelas dan singkat serta tepat.
3) Berisi variabel-variabel yang akan diteliti.
4) Judul menggambarkan keseluruhan isi dan kegiatan
penelitian yang dilakukan.
5) Judul tesebut harus tepat, logis dan cermat, bersifat
indikatif dan informatif.
 Pendahuluan
a) Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi
dilaksanakan kegiatan tersebut.
b) Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari(nyata).
 Latar Belakang Masalah
Penelitian dilakukan untuk menjawab permasalahan. Dengan
demikian maka masalah atau latar belakang masalah merupakan
penentu apakah suatu penelitian layak dikerjakanatau tidak. Pada
“latar belakang masalah” ditunjukkan adanya masalah yang akan
diteliti.
Latar belakang ini harus ditampilkan secara kuat, maka kita harus
mengemukakan data dan fakta sebagai alasan dengan mengurangi
argumentasi pribadi sedikit mungkin. Pada latar belakang ini peneliti
harus dapat menjelaskan bahwa keinginan untuk meneliti masalah
tersebut timbul, karena peneliti melihat adanya kesenjangan atau
jurang perbedaan antara hal yang seharusnya atau idealnya dengan
kenyataan yang ditemui dilapangan.
Pada latar belakang ini harus diketahui dengan jelas bahwa
masalah yang diajukan betul-betul dirasakan perlunya.Agar pada latar
belakang ini dapat diajukan argumentasi yang kuat serta didukung
oleh fakta dan data, maka peneliti perlu melakukan studi pendahuluan
ataupun studi pustaka. Pada latar belakang berisi perumusan masalah,
yang memuat penjelasan mengenai alasan mengapa masalah yang
dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang menarik, penting,
dan perlu diteliti. Selain itu juga diuraikan kedudukan masalah yang
akan diteliti dalam lingkup permasalahan yang lebih luas.
Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan menyatakan
bahwa pada perumusan masalah yang mencakup latar belakang
tentang alasan mengangkat masalah tersebut dan ada penjelasan
tentang makna paling penting serta menariknya masalah tersebut
untuk dipahami.
 Tujuan Kegiatan
1) Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan
khusus).
2) Tentukan juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
 Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti
kegiatan tersebut ( atau lebih kenal dengan peserta).
 Waktu dan Tempat
Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa
akan dilaksanakan kegiatan tersebut.
 Landasan Teori
Landasan teori dijabarkan dari tinjauan pustaka dan disusun sendiri
oleh mahasiswa sebagai tuntunan untuk me.mecahkan masalah
penelitian dan untuk merumuskan hipotesis. Landasan teori dapat
berbentuk uraian kualitatif, model matematis, atau persamaan-
persamaan yang langsung berkaitan dengan bidang ilmu yang diteliti.
 Penyusunan Hipotesis
Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari
landasan teori atau tinjauan pustaka, dan merupakan jawaban
sementara terhadap masalah yang dihadapi, dan masih harus
dibuktikan kebenarannya.
 Penutup
o Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan
bagi semua pihak.
o Ditutup dengan lembar pengesahan proposal .
o Terakhir, diikuti dengan lampiran.

F. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Proposal


a) Menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal, dan lugas.
b) Kejelasan dan ketepatan isi menggunakan kata atau istilah yang tepat
c) Paragraf yang hohesif dan koheren, paragraf yang padu.
d) Kalimat efektif dan tidak ambiguMengungkapkan alasan dan tujuan yang
logis.
G. Manfaat Proposal
Adapun manfaat pembuatan proposal sebagai berikut.
1) Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan
kegiatan tersebut.
2) Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin
mengetahui kegiatan tersebut.
3) Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan
dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang
telah direncanakan.
4) Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan.
5) Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang.
6) Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan.
7) Sebagai alat evaluasi kegiatan.
8) Sebagai salah satu alat untuk memperluan jaringan kerja dan komunikasi.

H. Contoh – contoh Proposal


1. Proposal riset/penelitian => adalah proposal yang bertujuan untuk
mengajukan pengadaan riset maupun penelitian.
2. Proposal acara/kegiatan => adalah proposal yang bertujuan untuk
mengajukan pengadaan suatu acara/kegiatan.
3. Proposal kerjasama => adalah proposal yang bertujuan untuk
mengajukan usulan kerja sam dengan pihak/lembaga lain.
4. Proposal permohonan dana => adalah proposal yang bertujuan untuk
mengajukan permohonan/ permintaan dana.
5. Proposal kerja praktek => adalah proposal yang bertujuan untuk
mengajukan permohonan kerja praktek.
6. Proposal usaha/bisnis => adalah proposal yang disusun oleh seseorang
atau sekelompok orang untuk mendirikan suatu usaha atau bisnis.
DAFTAR PUSTAKA

http://semuamakalahku.blogspot.co.id/2016/10/penulisan-proposal.html
https://rifandiarief.wordpress.com/2012/03/18/makalah-teknik-pembuatan-
proposal-2/
https://widyaviana.wordpress.com/2013/10/10/hal-hal-yang-harus-diperhatikan-
dalam-menulis-proposal/

Anda mungkin juga menyukai