PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan definisi dari keramik!
2. Jelaskan komposisi keramik!
3. Jelaskan sifat-sifat fisik keramik!
4. Jelaskan sifat-sifat mekanik keramik!
5. Jelaskan jenis – jenis keramik!
6. Jelaskan jenis keramik menurut kepadatannya!
7. Jelaskan macam-macam keramik!
8. Bagaimana proses pembuatan keramik?
9. Apa kegunaan keramik industri?
10. Jelaskan macam-macam teknologi keramik!
C. Tujuan
Tujuan dalam penyusun makalah ini, penulis ingin memberi informasi mengenai
keramik dan proses pembuatanya untuk menambah wawasan dalam mata kuliah
bahan banguna.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan
ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan
teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah,
genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari
tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat.
Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah felspard, ball clay, kwarsa,
kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh struktur kristal, komposisi
kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga tergantung pada
lingkungan geologi dimana bahan diperoleh.Secara umum strukturnya sangat rumit
dengan sedikit elektron-elektron bebas.
Keramik mempunyai sifat rapuh, keras, dan kaku. Keramik secara umum
mempunyai kekuatan tekan lebih baik dibanding kekuatan tariknya.
B. Komposisi Keramik
Komposisi keramik pada umumnya terdiri dari 4 : Tanah Liat (clay), Kwarsa
(flint), feldsfar, dan serbuk kaca (cullet).
1. Clay/tanah liat
Mengandung hidrated aluminum silica (Al2O3, 2SiO2, 2H2O) Tanah liat
sebagai bahan pokok untuk pembuatan keramik, merupakan salah satu bahan
yang kegunaannya sangat menguntungkan bagi manusia karena bahannya yang
mudah didapat dan pemakaian hasilnya yang sangat luas. Kira-kira 70% atau
80% dari kulit bumi terdiri dari batuan merupakan sumber tanah liat. Tanah liat
banyak ditemukan di areal pertanian terutama persawahan. Dilihat dari sudut
ilmu kimia, tanah liat termasuk hidrosilikat alumina dan dalam keadaan murni
mempunyai rumus: Al2O3, 2SiO2, 2H2O dengan perbandingan berat dari unsur-
unsurnya: Oksida Silinium (SiO2) 47%, Oksida Aluminium (Al2O3) 39%, dan Air
(H2O) 14%.
Bentuknya seperti lempengan kecil-kecil hampir berbentuk segi enam dengan
permukaan yang datar. Bentuk kristal; seperti ini menyebabkan tanah liat bila
dicampur dengan air mempunyai sifat liat (plastis), mudah dibentuk karena
2
kristal-kristal ini meluncur di atas satu dengan yang lain denga air sebagai
pelumasnya.
Mineral liat terbentuk dari hasil hancuran iklim terhadap mineral primer atau
batuan yang mengandung mineral feldspar, mika, piroksin dan eamfibol. Pada
dasarnya mineral liat dapat dibedakan atas 2 kelompok senyawa, yaitu liat silikat
dan liat bukan silikat. Liat silikat kemudian dibedakan pila dalam 3 tipe yaitu :
tipe 1:1, 2:1, dan tipe 2:2. Tipe dalam hal ini menunjukkan perbandingan antara
Si-tetraeder dengan Al-oktaeder.
Dengan mengetahui tipe mineral liat juga dapat ditentukan tingkat hancuran
suatu tanah. Tanah yang mengandung liat 1:1 menunjukkan suatu tanah yang
lebih tua daripada tanah berliat tipe 2:1. Karena Si telah habis tercuci. Disamping
liat silikat amorfus, yaitu alofan. Liat bukan silikat merupakan kelompok
senyawa hidrus oksida besi dan aluminum. Nama hidrus oksida mencerminkan
asosiasi antara molekul air dan oksida.
Tanah liat memiliki sifat-sifat yang khas yaitu bila dalam keadaan basah
mempunyai sifat plastis tetapi bila dalam keadaan kering akan menjadi keras,
sedangkan bila dibakar akan menjadi padat dan kuat. Pada umumnya,
masyarakat memanfaatkan tanah liat (lempung) sebagai bahan baku pembuatan
bata dan gerabah. Dari penjelasan mengenai tanah liat diatas, dapat disimpulkan:
2. Kwarsa (flint)
Kwarsa merupakan bentuk lain dari batuan silica (SiO2)
Tujuan pemakaian kwarsa ini ialah:
a) Mengurangi susut kering, jadi mengurangi retak-retak dalam
pengeringan.
b) Mengurangi susut waktu dibakar dan mempertinggi kwalitas.
c) Merupakan rangka selama pembakaran.
3
e) Warna setelah pembakaran abu-abu muda karena unsur besinya lebih
tinggi dibanding kaolin.
f) Titik lebur tinggi sekitar 1728°C.
3. Feldsfar
Feldspar adalah suatu kelompok mineral yang berasal dari batu karang yang
ditumbuk dan dapat memberikan sampai 25 % flux (pelebur) pada badan
keramik. Bila keramik dibakar, feldspar akan meleleh (melebur) dan membentuk
leburan gelas yang menyebabkan partikel tanah dan bahan lainnya melekat satu
sama lain. Pada saat membeku, bahan ini memberikan kekuatan pada badan
keramik. Feldspar tidak larut dalam air, mengandung alumina, silica dan flux
yang digunakan untuk membuat gelasir suhu tinggi.
Feldspar pada saat ini nerupakan group mineral dengan jumlah mineral yang
paling besar di kerak bumi, membentuk sekitar 60% batuan terrestrial.
Kebanyakan feldspar yang tersedia berupa sodium feldspar, potassium feldspar
dan feldspar campuran. Feldspar kebanyakan digunakan pada aplikasi-aplikasi
industri yang membutuhkan kandungan feldspar yang berupa alumina dan
alkali.
Rumus kimia feldspar secara umum adalah XAl(Al,Si)Si2O8 dengan X adalah
potassium, sodium, kalsium atau barium. Secara khusus rumus kimia feldspar
dapat dilihat pada Tabel berikut:
Jenis Feldspar
Rumus Kimia
Albite Na(Si,Al)O
Anorthite Ca(Si,Al)O
Orthoclase K(Si,Al)O
Celsian
Ba(Si,Al)O
4. Serbuk Kaca/Cullet
Cullet adalah serbuk kaca yang sangat kecil. Kaca biasanya dihasilkan dari
campuran silicon atau bahan dioksida (SiO2) yang merupakan benda amorf,
dibentuk melalui prosesan pemadatan dari peleburan tanpa kristalisasi. Kaca
kadang-kadang dianggap sebagai cairan kental (viskos) kareana bukan kristalin
atau amorf. Akan tetapi hanya beberapa cairan yang dapat membentuk kaca.
Pada suhu tinggi, kaca merupakan cairan sejati, dan pada fase cair ini struktur
4
dari bahan-bahan anorganik belum beraturan dan atom-atomnya selalu bergerak
terus-menerus.
5
Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk
patah tiba-tiba dengan deformasi plastik yang sedikit. Ini merupakan masalah
khusus bila bahan ini digunakan untuk aplikasi struktural. Dalam logam, elektron-
elektron yang terdelokalisasi memungkinkan atom-atomnya berubah-ubah
tetangganya tanpa semua ikatan dalam strukturnya putus. Hal inilah yang
memungkinkan logam terdeformasi di bawah pengaruh tekanan. Tapi, dalam
keramik, karena kombinasi ikatan ion dan kovalen, partikel-partikelnya tidak
mudah bergeser. Keramiknya dengan mudah putus bila gaya yang terlalu besar
diterapkan.
Faktur rapuh terjadi bila pembentukan dan propagasi keretakan yang cepat.
Dalam padatan kristalin, retakan tumbuh melalui butiran (trans granular) dan
sepanjang bidang cleavage (keretakan) dalam kristalnya. Permukaan tempat putus
yang dihasilkan mungkin memiliki tekstur yang penuh butiran atau kasar. Material
yang amorf tidak memiliki butiran dan bidang kristal yang teratur, sehingga
permukaan putus kemungkinan besar mulus penampakannya.
Kekuatan tekan penting untuk keramik yang digunakan untuk struktur seperti
bangunan. Kekuatan tekan keramik biasanya lebih besar dari kekuatan tariknya.
Untuk memperbaiki sifat ini biasanya keramik di-pretekan dalam keadaan tertekan.
Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral berkerangka
dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung
leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen,
6
dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung
terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian
dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah
terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya.
Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan
oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan satu
oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki dua
lapis golongan oksida silikon dan satu lapis oksida aluminium. Mineral lempung
golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan membesar
saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat membentuk kerutan-
kerutan atau "pecah-pecah" bila kering.
Kalsit adalah sebuah mineral karbonat dan polimorf karbonat kalsium (CaCO3)
paling stabil. Polimorf lain adalah mineral aragonit dan vaterit. Aragonit akan
berubah menjadi kalsit pada suhu 380-470 °C[5], sementara vaterit justru kurang
stabil.
Feldspar (KAlSi3O8 – NaAlSi3O8 – CaAl2Si2O8) adalah kelompok mineral
tektosilikat pembentuk batu yang membentuk 60% kerak Bumi. Feldspar
mengkristal dari magma pada batuan beku intrusif dan ekstrusif dalam bentuk
lapisan, dan juga ada dalam berbagai jenis batuan metamorf.[2]Batu yang hampir
seluruhnya terbentuk dari feldspar plagioklas kalsium dikenal sebagai anortosit.
Feldspar juga ditemukan di berbagai jenis batuan sedimen.
Lanau adalah tanah atau butiran penyusun tanah/batuan yang berukuran di
antara pasir dan lempung. Beberapa pustaka berbahasa Indonesia menyebut objek
ini sebagai debu. Lanau dapat membentuk endapan yang mengapung di permukaan
air maupun yang tenggelam.
Kalsit adalah sebuah mineral karbonat dan polimorf karbonat kalsium (CaCO3)
paling stabil. Polimorf lain adalah mineral aragonit dan vaterit. Aragonit akan
berubah menjadi kalsit pada suhu 380-470 °C[5], sementara vaterit justru kurang
stabil.
Dolomit adalah mineral yang berasal dari alam yang mengandung unsur hara
magnesium dan kalsium berbentuk tepung dengan rumus kimia CaMg(CO3)2.
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran
antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida,
tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur.
Pasir tidak dapat di tumbuhi oleh tanaman, karena rongga-rongganya yang besar-
besar.
7
Keramik adalah semua benda-benda yang terbuat dari tanah liat/lempung yang
mengalami suatu proses pengerasan dengan pembakaran suhu tinggi. Pengertian
keramik yang lebih luas dan umum adalah “Bahan yang dibakar tinggi” termasuk
didalamnya semen, gips, metal dan lainnya.
a. Gerabah (Earthenware), dibuat dari semua jenis bahan tanah liat yang plastis
dan mudah dibentuk dan dibakar pada suhu maksimum 1000°C. Keramik jenis
ini struktur dan teksturnya sangat rapuh, kasar dan masih berpori. Agar
supaya kedap air, gerabah kasar harus dilapisi glasir, semen atau bahan pelapis
lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah apabila dibandingkan
dengan keramik batu (stoneware) atau porselin. Bata, genteng, paso, pot, anglo,
kendi, gentong dan sebagainya termasuk keramik jenis gerabah. Genteng telah
banyak dibuat berglasir dengan warna yang menarik sehingga menambah
kekuatannya.
b. Keramik Batu (Stoneware), dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur
dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi (1200°-
1300°C). Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus dan kokoh,
kuat dan berat seperti batu. Keramik jenis termasuk kualitas golongan
menengah.
c. Porselin (Porcelain), adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat
dari bahan lempung murni yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika.
Oleh karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa tembus
cahaya, maka sering disebut keramik putih. Pada umumnya, porselin dipijar
sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga
mencapai 1500°C. Porselin yang tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya
mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya rapat serta keras seperti
gelas. Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi maka dalam bodi
porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini
mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping mempunyai daya tarik
tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin. Juga bahannya
sangat peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.
d. Keramik Baru (New Ceramic), adalah keramik yang secara teknis, diproses
untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi,
komputer, cerobong pesawat, kristal optik, keramik metal, keramik multi lapis,
keramik multi fungsi, komposit keramik, silikon, bioceramic, dan keramik
magnit. Sifat khas dari material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan
yang bersifat teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan
karat, tahan suhu kejut seperti isolator, bahan pelapis dan komponen teknis
lainnya.
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan bahan
utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik. Contoh bahan mentah
keramik alam seperti kaolin, lempung, felspar, kuarsa, pyrophillit dan sebagainya.
8
Sedangkan bahan keramik buatan seperti mullit, SiC, Borida, Nitrida, H3BO3
dan sebagainya. Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu
1) Bahan Pengikat Contoh : kaolin, ball clay, fire clay, red clay,
2) Bahan Pelebur Contoh : felspar, kapur,
3) Bahan Pengisi Contoh : silika, grog (samot),
4) Bahan Tambahan Contoh : water glass, talk, pyrophillit, dan
5) Bahan Mentah Glasir. (Bahan yang membuat lapisan gelas pada permukaan
benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada suhu tertentu),
diantaranya adalah :
a) Bahan mengandung SiO2 – pasir kuarsa – lempung – feldspar,
b) Bahan mengandung oksida basa – potas felspar – batu kapur – soda abu,
c) Bahan mengandung Al2O3 – kaolin – feldspar,
d) Bahan tambahan Contoh : bahan pewarna ( senyawa cobalt, senyawa besi,
e) Bahan perekat Contoh : gum,
f) Bahan penutup Contoh : Oksida sirkon, oksida seng,
g) Bahan pelebur Contoh : asam borat, borax, Na2CO3, K2CO3, BaCO3
h) Untuk bahan opacifer : SnO2, ZrO dan sebagainya
9
dihasilkan lempung yang benar-benar padat berbentuk kolom segi empat atau
bulat.
10
Dalam cara ini dipakai lempung/masa campuran yang berkadar air
rendah 4 ay 12 %, sehingga masa tadi lembab. Cara membentuknya biasanya
dengan alat kempa (press) yang bertekanan tinggi untuk mendapatkan
produk yang mempunyai kepadatan tinggi pula. Cara ini umumnya dipakai
untuk membuat produk keramik yang mempunyai kepadatan tinggi tetapi
hasil bakarannya tidak sampai meleleh, misalnya dalam pembuatan produk
ubin keramik, bata klinker dan bata tahan api.
3. Pengeringan keramik keramik
Pada saat keramik selesai dibentuk, biasanya mengandung air antara 7-30
% Itergantung cara pembentukkannya. Keramik ini masih dalam kondisi mentah
dan basah sehingga untuk mengurangi kadar aimya perlu dikeringkan lebih
dulu.
Tujuan pengeringan adalah untuk mnguapkan air yang masih
terkandung di dalam produk Imentah tadi, sehingga pada saat dibakar tidak
banyak terjadi kerusakan, tidak berubah sifat maupun bentuknya. Pada saat
pengeringan, akan terjadi penyusutan karena air di dalam bahan mentah akan
menauao sehinaaa butir-butir masa I emouna akan mendekat satu sama lain.
Penyusutan akan terhenti apabila air yang menguap telah mencapai A±
A'/ - 1/3 kali. Apabila penyusutan telah selesai, makaA produk kering sudah
tidak mengalami perubahan bentuk lagi .
Pengeringan produk mentah dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1) Pengeringan alami, yaitu suatu cars pengeringan yang memanfaatkan
matahari dan suhu di sekitar benda tersebut.A Kecepatan pengeringan alami
tergantung oleh : suhu udara di sekitarnya, kelembaban udara, kecepatan
gerakan udara.
2) Pengeringan buatan, yaitu cara pengeringan dengan menggunakan tungku
pemanas sehingga radiasi panas dari tungku dimanfaatkan untuk
mengeringkan keramik mentah tadi.
4. Pembakaran Keramik
Pembakaran produk keramik bertujuan untuk mendapatkan produk yang
bersifat tidak berubah bentuknya, keras, cukup kuat menahan beban, tahan air,
padat dan tahan terhadap pengaruh cuaca lainnya. Proses yang terjadi pada
keramik selama pembakaran terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
a. Tahap penguapan air mekanis sisa pengeringan.
Jumlah air yang terkandung di dalam bahan mentah keramik setelah
pengeringan A± 3 Se 10 0/0. Pada tahap awal pembakaran, perlu dilakukan
pengeringan air bebas ini. Pada tahap ini, pembakaran dilakukan secara
11
perlahan-lahan dengan suhu relative rendah ( 40 - 'SOAK ) untuk
menghindari penguapan secara mendadak yang menyebabkan benda retak.
Kenaikan suhu pembakaran biasanya diatur antara 5 atau 'OAK/jam.
b. Tahap Penguapan air mineral
Pada umumnya air yang terkandung di dalam masa lempung tidak lepas
pada suhu di bawah 200A°C dan umumnya lepas pada suhu di atas 500)5.0C
- 700)5.0 C. Pada tahap ini, benda keramik menjadi lebih berpori dan kurang
kuat.
c. Tahap Pembakaran Cepat.
Pada tahap ini dimaksudkan agar terjadi sedikit peleburan pada dinding
partikel lempung sehingga partikel satu dengan yg lainnya melekat. Untuk
beberapa produk keramik yang memerlukan penyerapan air rendah, maka
dilakukan peleburan lebih lanjut sehingga pori-pori yang ditinggalkan air
bebas maupun air mineral menjadi tertutup.
Jenis jenis tungku pembakaran :
1. Tungku berkala (periodik).
Tungku yang digunakan untuk pembakaran secara berkala, dimana sejumlah
bahan keramik dibakar sekaligus sampai masak kemudian tungku didinginkan lagi
dan hasil bakarannya dibongkar. Demikian dilakukan berulang secara berkala. Cara
ini terlalu boros karena panas yang hilang banyak sekali, terutama panas untuk
memanasi badan tungku dan sewaktu tungku dingin kembali.
Jenis-jenis tungku berkala :
a. Tungku ladang, tungku yang biasa digunakan untuk membakar bata merah,
bersifat tidak permanen. Lamanya pembakaran dari mulai memanasi tungku
sampai tungku dingin kembali adalah 5 Se 7 hari. Hasil bakaran pada umunya
menghasilkan rendamen rendah (60%).
b. Tungku berkala permanen. Tungku ini berbentuk ruangan permanen
(berbentuk segi empat dan lingkaran). Pada sisi bawah tungku diberi lubang-
lubang pembakaran. Hasil bakaran pada umumnya merata dan menghasilkan
rendamen antara 70 Se 850/0.
2. Tungku Kontinu. Tungku yang bekerja secara terus menerus (tak berhenti)
kecuali produksi berhenti. Proses pembakaran berlangsung berhari-hari,
berbulan-bulan, dan hasilnya diambil setiap hari atau dalam jangka waktu
tertentu.
Jenis tungku ini ada 2, yaitu :
a. Tungku kamar, dikenal dengan tungku Hofman.
12
Berbentuk lorong yang bersekatsekat menjadi beberapa ruangan. Dengan
tungku ini hasil produksi cukup besar, dimana 1 kamar menghasilkan A± 3500
bata dan lebih hemat bahan bakar. Umumnya dipakai untu produksi keramik
bangunan skala besar (bata & genteng).
b. Tungku terowongan. Berbentuk terowongan yang beratap.
Pemabakaran dari samping, masa yang dibakar berjalan melalui lorong ini
dengan kereta/lori. Jenis tungku ini termasuk modern untuk saat ini dg bahan
bakar cair atau gas. Umumnya dipakai untuk produksi keramik halus, produk-
produk keramik missal yang mutu dan harganya tinggi seperti produk sanitair.
13
menggunakan pelapisan enamel ini diantaranya adalah kulkas, kompor gas,
mesin cuci, mesin pengering.
b. Genteng keramik
Kelebihan genteng keramik :
Genteng keramik tersedia dalam berbagai warna. Misalnya: hijau,
cokelat, diamond, dan lain-lain. Alhasil, seperti yang telah disebutkan, rumah
yang memakai genteng tersebut kian indah.
Genteng keramik terlihat mengilap. Saat dibuat, genteng tersebut melewati
proses finishing glazur sehingga mengilap saat dipandang mata. Alhasil,
dipandang dari jauh, atap rumah terlihat apik.
Genteng keramik lebih anti-bocor dan tak mudah terlepas. Itu karena genteng
tersebut menggunakan sisteminterlocking dalam pemasangan. Genteng keramik
merek tertentu bahkan menggunakan sistem double interlocking.
Genteng keramik lebih berusia lama. Yup, begitulah, umur genteng keramik
mencapai 50 tahun ataupun lebih. Alhasil, walau harga genteng keramik lebih
mahal, dalam jangka panjang sang empunya rumah menghemat biaya.
Genteng keramik tersedia dalam ukuran lebih besar ketimbang genteng lain.
Alhasil, pemakaian/pembuatan reng di atap lebih sedikit.
14
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keramik telah di temukan sejak jaman dahulu,terbukti dengan ditemukan
benda-benda sejarah yang terbuat dari tanah liat seperti guci - guci, wadah,
perlengkapan tempat makanan, tempat air minum dan lain sebagainya. Keramik
merupakan material organik non logam yang mengandung unsur logam dan non
logam yang terutama berikatan ionik dan kovalen.mateial dari keramik tersebut
mengandung tingkat perbadaan dalam ikatan kimia nya.
15
DAFTAR PUSTAKA
https://hmtsunsoed.files.wordpress.com/2012/04/keramik.docx
http://adelaariyadi.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pengetahuan-
bahan-keramik.html
http://www.academia.edu/6370258/Makalah_keramik
16