Anda di halaman 1dari 10

BAHAN AJAR

Pengertian Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan ensiklopedia
tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan teknologi untuk
menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah, genteng, tembikar dan
sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian
keramik terbaru mencakup semua bahan bukanlogam dan anorganik yang berbentuk padat
(Yusuf, 1998:2). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keramik memiliki arti barang-
barang yang terbuat dari tanah liat, dicampur dengan bahan-bahan lain dan kemudian dibakar
barang tembikar (porselen).Pada umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan
termal dan kimia dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah
felspard, ball, clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan olehstruktur
kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat keramik juga
tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara umum strukturnya
sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas. Kurangnya beberapa elektron bebas
keramik membuat sebagian besar bahan keramik secara kelistrikan bukan merupakan
konduktor dan juga menjadi konduktor panas yang jelek. Disamping itu keramik mempunyai
sifat rapuh, keras, dan kaku.
Bahan keramik adalah bahan dasar penyusun kerak bumi, yaitu: SiO2, Al2O3, CaO, MgO,
K2O, Na2O dst. Dari unsur-unsur tersebut dapat dilihat terdapat paduan dua unsur yaitu
logam dan non logam, sehingga dapat dikatakan keramik adalah bahan padat anorganik yang
merupakan paduan dari unsur logam dan non logam.

Bahan baku
Secara garis besar bahan baku yang dipergunakan untuk membuat keramik Terdiri atas 3
macam (triaxial), yaitu Tanah liat (clay), Pasir, Feldspar.
1. Tanah liat (clay)
Kandungan utama dari tanah liat antara lain Kaolinite (Al2O3.2SiO2.2H2O),
Montmorillinote, Illite, Halloysite, Perbedaan kandungan tanah liat memberikan sifat yang
berbeda-beda. Sifat tanah liat yang penting untuk pembuatan keramik antaralain Plastisitas
(kemampuan untuk dibentuk tanpa mudah retak), Fusibilitas (kemampuan untuk dilebur),
Bahan baku pasir (kwarsa), Fungsi (sebagai bahan non plastik).

2. Pasir
Berfungsi sebagai bahan pengisi, namun jika penambahan terlalu banyak silikat dalam pasir
menyebabkan keretakan pada waktu pembakaran.

3. Feldspar
Bahan baku feldspar berfungsi sebagai bahan pengikat dalam pembuatan keramik, dan
Menurunkan temperatur pembakaran. Ada beberapa jenis bahan feldspar yang diantaranya
K-feldspar, Na-feldspar, Ca-feldspar.
Kaolin
Nama kaolin berasal dari bahasa cina, kauling yang berarti pegunungan tinggi, yaitu gunung
yang terletak dekat Jakhau Cina yang tanah lempungnya sudah dimanfaatkan dalam
pembuatan keramik sejak beberapa abad lalu. Kaolin adalah tanah liat putih yang
mempunyai mutu penyusutan yang baik selama pengeringan dan pembakaran.  Clay jenis ini
merupakan clay yang paling penting dalam pembuatan keramik dan paling putih di antara
clay lainnya, karena kandungan besinya yang paling rendah (Hadi 1995: 70).
Sifat-sifat kaolin :
1)      Tidak terlalu plastis,
2)      Kekuatan keringnya rendah,
3)      Titik leburnya 1700oC-1785oC,
4)      Dalam keadaan kering berwarna putih,
5)      Memberi warna putih pada masse badan keramik, dan
6)      Setelah dibakar berwarna putih.
Rumus kimia kaolin sama dengan kaolinite yakni Al Atau biasa disebut aluminium silika
hidrat. Dalam kaolin masih terdapat pengotor-pengotor besi dalam bentuk hematit (Fe 2O3),
pirit (FeS), dan magnetit.
Kaolinit (Al2O3.SiO2.2H2O) mempunyai perbandingan berat dari unsur-unsurnya yaitu 47%
oksida silinium (SiO2), 35% oksida aluminium (Al2O3), dan 24% air. Kaolin merupakan
bahan baku utama pembuatan barang keramik halus. Perlu ditambahkan ballclay untuk
menambahkan sifat plastis dan feldspar untuk mengurangi sifat refraktorinya. Untuk semua
kelas, kaolin yang dipakai harus mengandung kaolinite sebesar 80%.
Berdasarkan analisis kimia, analisis besar butiran dan sifat fisisnya kaolin dapat dibagi
menjadi 4 kelas yaitu:
1. Kelas porselin (porcelain) adalah keramik vitrifikasi translusen dengan glasir keras
yang tahan abrasi pada tingkat maksimum.
2. Kelas keramik saniter (sanitary ware), dulu dibuat dari lempung, biasanya     berpori;
karena itu sekarang menggunakan komposisi kekaca. Kadang-kadang bersama
komposisi triaksial ditambahkan oleh juga grog kekaca ukuran tertentu yang telah
mengalami pembakaran pendahuluan.
3. Kelas keramik batu (stone ware), adalah jenis yang tertua di antara barang                  
keramik, dan telah digunakan jauh sebelum pengembangan porselin; bahkan, keramik
ini dapat dianggap sebagai porselin kasar yang pembuatanya tidak dilakukan dengan
teliti dan terbuat dari bahan baku bermutu rendah.
4. Kelas keramik tanah (earthen ware), kadang-kadang disebut barang pecah belah  kekaca
(semivitreous dinnerware) adalah keramik berpori dan translusen dengan lunak semi
glasir (Austin 1984: 159).

Ballclay
Kaolin merupakan tulang punggung industri keramik halus, tetapi karena kaolin
keplastisannya sangat kurang maka memerlukan lempung lain yang mempunyai sifat-sifat
keplastisannya tinggi, kekuatan keringnya juga tinggi dan setelah dibakar berwarna putih.
Lempung yang memenuhi persyaratan itu adalah ballclay. Kemudian apa yang dinamakan
ballclay, pertanyaan tersebut sangat sukar dijawab secara kwantitatip karena apa yang
dinamakan ballclay mempunyai kisaran komposisi dan sifat-sifat yang lebar yaitu dari
lempung tahan api pada satu sisi–sisinya dan pada sisi lain adalah kaolin.
Suatu definisi umum dari pada ballclay adalah suatu lempung sedimentair yang mempunyai
butiran-butiran sangat halus biasanya mengandung bahan organik dan ballclay mempunyai
keplastisan yang tinggi. Ballclay merupakan sejenis tanah liat dengan kadar silika dan
alumina tinggi. Ballclay biasanya berwarna abu-abu tua karena adanya karbon. Makin
banyak karbon yang dikandung ballclay makin bersifat plastis. Sifat plastis ini akan
memberikan pertolongan selama pembentukan, karena kuarsa dan feldspar tidak plastis.
Alasan menggunakan ballclay di dalam badan keramik adalah:
1. Meningkatnya workability masa plastis, terutama dalam proses pengeringan,
2. Meningkatnya kekuatan kering, sehingga dapat mengurangi kerugian didalam
pengangkutan dan penyusunan barang setengah jadi,
3. Meningkatnya fluiditas masse cor, dan
4. Mengandung bahan pelebur yang dapat membantu sintering.

Kerugian penggunaan ballclay antara lain:


1. Karena umumnya kadar besi oksida dan titania agak tinggi maka akan mempengaruhi
derajat putihnya dari badan keramik,
2. Akan banyak mengurangi sifat daya tembus dari badan keramik, dan
3. Umumnya ballclay mempunyai sifat-sifat yang sangat variable sehingga sangat sukar
diperoleh masse cor yang baik.

Sifat-sifat ballclay adalah:


 Mempunyai plastisitas tinggi,
 Mempunyai susut kering antara 4% smpai 15%,
 Memiliki ukuran butiran halus dari pada kaolin,
 Penyusutan selama pengeringan dan pembakaran sebesar 20%,
 Mempunyai kekuatan kering tinggi, dan
 Tahan suhu bakar sampai 1500oC.
Ballclay merupakan bahan tidak murni, bercampur dengan oksida pengotor. Oleh karena itu
diusahakan pemakaian clay sesedikit mungkin. 

Feldspar
Feldspar merupakan senyawa alumina silikat yang mengandung satu atau lebih unsur basa
K, Na, dan Ca.Menurut Vhiteware Division of The American Ceramik Sociaty definisi
feldspar adalah suatu kelompok mineral batuan beku yang terutama terdiri dari senyawa
silikat dari K, Na, dan Ca dalam mana pada umumnya satu kation basa merupakan kation
utama (Anonim 1986: 83).
Rumus umum feldspar adalah MZ4O8. Dengan R adalah K, Na, dan Ca.
Ada tiga jenis feldspar yaitu: 
1)      Potash (K2O ) dengan rumus K2O. Al2O3. 6SiO2
2)      Soda (Na2O ) dengan rumus Na2O. Al2O3. 6SiO2
3)      Lime ( Ca2O) dengan rumus Ca2O. Al2O3. 6SiO2
Dari ketiga jenis feldspar diatas, potash paling banyak digunakan dalam pembuatan
bodikeramik, K-feldspar sangat aktif melarutkan kuarsa dalam clay membentuk massa gelas
yang sangat kental yang akan merekatkan bahan-bahan yang tidak larut, dan menyebabkan
bodi padat, tidak tembus air dan tidak tembus cahaya. Feldspar berfungsi sebagai bahan
pelebur (fluks) yang akan memberikan kemungkinan terbentuknya masse badan yang lebih
padat dan rapat setelah dibakar, baik untuk komposisi badan keramik maupun untuk
pembuatan glasir. Pada saat dibakar feldspar akan meleleh dan membentuk lelehan gelas
yang menyebabkan partikel-partikel clay bersatu bersama. Partikel-partikel gelas ini
memberikan kekerasan dan kekuatan pada masse badan keramik. K-feldspar merupakan
pelebur terbaik dibandingkan Na-feldspar dan Ca-feldspar.
Terdapat bukti bahwa dibawah titik leburnya, feldspar telah mulai bereaksi dengan lempung.
Pada kenaikan temperature, feldspar menjadi lebih aktip, mula-mula akan melarutkan bahan-
bahan lempung dan kemudian butir-butir kuarsa.
K-feldspar banyak dipergunakan dalam keramik halus, feldspar jenis ini sangat aktip
melarutkan bahan kuarsa dan lempung, membentuk masa gelas yang sangat kental, bila
mana akan merekatkan bahan-bahan tak larut dan membuat badan
(barang) padat, tidak tembus air dan tidak tembus cahaya. K-feldspar tidak segera berubah
bentuk selama pembakaran bahkan diatas titik leburnya. Karena alasan ini feldspar sangat
identik sebagai pelebur dalam keramik halus 
Na-feldspar mempunyai kemampuan melarutkan sama dengan K-feldspar, tetapi sifat-sifat
bahan gelas yang terbentuk tidak begitu baik. Benda (barang) Keramik yang mengandung
Na-feldspar mudah mengalami perubahan bentuk dan cenderung lebih regas (brittle).
Ca-feldspar meningkatkan fluiditas bahan gelas dan menyebabkan perubahan bentuk suatu
badan (barang) keramik (Anonim 1986: 87).
Sifat-sifat feldspar adalah:
1)      Tahan pada temperatur 1250oC-1280oC,
2)      Sebagai bahan pelebur (fluks),
3)      Tidak plastis,
4)      Mengurangi susut kering dan kekuatan kering, dan
5)      Merendahkan temperatur bakar dari bahan lain.

Klasifikasi Keramik
Pada prinsipnya keramik terbagi atas:
1. Keramik Tradisional
Keramik tradisional yaitu keramik yang dibuat dengan menggunakan bahanalam, seperti
kuarsa, kaolin, tanah liat dan lain sebagainya. Yang termasuk keramik adalah barang
pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga(tile, bricks), dan untuk industri
(refractory).
2. Keramik halus (modern)
Keramik halus adalah keramik yang dibuat dengan menggunakan oksida-oksida atau
logam seperti oksida logam Al2O3, ZrO2, MgO, dan lain-lain.Keramik halus disebut
juga dengan Fine Ceramics yakni keramik modern ataubiasa disebut dengan keramik
teknik, keramik ini juga sering dibuat denganmenggunakan teknologi mesin
(Joelianingsih, 2004).
3. Keramik Konstruksi
Klasifikasi produk keramik konstruksi merupakan keramik tradisional yang digunakan
dalam konstruksi yang didasarkan pada lingkup:
 Elemen untuk lantai, dinding, atap (bata)
 Alat angkut cairan dan pembuangan (pipa periuk)
 Peralatan sanitasi (kesehatan)
 lantai dan dinding (ubin)

Sifat-sifat keramik
Secara umum keramik merupakan paduan antara logam dan non logam, senyawa paduan
tersebut memiliki ikatan ionik dan ikatan kovalen. Sifat-sifat keramik antara lain:
1. Sifat Mekanik
 Keramik merupakan material yang kuat, keras dan juga tahan korosi.
 Keramik memiliki kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya yang tinggi.
 Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk
patah tiba-tiba dengan deformasi plastik yang sedikit.
 Kekuatan tekan keramik biasanya lebih besar dari kekuatan tariknya. Untuk
memperbaiki sifat ini biasanya keramik di-pretekan dalam keadaan tertekan
2. Sifat Termal
 Kapasitas panas
 Koefisien ekspansi termal
 Konduktivitas termal.
Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk mengabsorbsi panas dari
lingkungan. Panas yang diserap disimpan olehpadatan antara lain dalam bentuk vibrasi
(getaran) atom/ion penyusun padatantersebut.Keramik biasanya memiliki ikatan yang
kuat dan atom-atom yang ringan. Jadigetaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi
tinggi dan karena ikatannya kuat maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan
gangguan yang terlalu banyak padakisi kristalnya.Sebagian besar keramik memiliki titik
leleh yang tinggi, artinya walaupun pada temperatur yang tinggi material ini dapat
bertahan dari deformasi dan dapat bertahan dibawah tekanan tinggi. Akan tetapi
perubahan temperatur yang besar dan tiba-tiba dapat melemahkan keramik. Kontraksi
dan ekspansi pada perubahan temperatur tersebutlah yang dapat membuat keramik
pecah.
3. Sifat elektrik
Sifat listrik bahan keramik sangat bervariasi. Keramik dikenal sangat baik sebagai
isolator,beberapa keramik memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan.
4. Sifat Optik
Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi,
ataudipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan cahaya,
danbiasanya dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque. Material yang
transparan, seperti gelas,mentransmisikan cahaya dengan difus, seperti gelasterfrosted,
disebut bahan translusen. Batuan yang opaque tidak mentransmisikan cahaya.Dua
mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel dalam padatan adalahpolarisasi
elektronik dan transisi elektron antar tingkat energi. Polarisasi adalahdistorsi awan
elektron atom oleh medan listrik dari cahaya. Sebagai akibat polarisasi,sebagian energi
dikonversikan menjadi deformasi elastik (fonon), dan selanjutnya panas.
5. Sifat kimia
Salah  satu  sifat  khas  dari  keramik  adalah  kestabilan  kimia.  Sifat  kimia  dari
permukaan keramik dapat dimanfaatkan secara positif. Karbon aktif, silika gel, zeolit,
dsb, mempunyai luas permukaan besar dan dipakai sebagai bahan pengabsorb. Kalau
oksida logam dipanaskan pada kira-kira 500 C, permukaannya menjadi bersifat asam
atau bersifat basa. Alumina g , zeolit, lempung asam atau S 2O 2 – TiO 2 demikian juga
berbagai oksida biner dipakai sebagai katalis, yang memanfaatkan aksi katalitik dari titik
bersifat asam dan basa pada permukaan.
6. Sifat fisik
Sebagian besar keramik adalah ikatan dari karbon, oksigen atau nitrogen dengan
material lain seperti logam ringan dan semilogam. Hal ini menyebabkan keramik
biasanya memiliki densitas yang kecil. Sebagian keramik yang ringan mungkin dapat
sekeras logam yang berat. Keramik yang keras juga tahan terhadap gesekan. Senyawa
keramik yang paling keras adalah berlian, diikuti boron nitrida pada urutan kedua dalam
bentuk kristal kubusnya. Aluminum oksida dan silikon karbida biasa digunakan untuk
memotong, menggiling, menghaluskan dan menghaluskan material-material keras lain.

Teknik pemerosesan keramik


1. Pembubukan
Bahan-bahan dasar keramik umumnya berbentuk bubukan. Bahan dasar tersebut dapat
diperoleh dengan metode konvensional atau non konvensional.Metode konvensional
misalnya kalsinasi; yaitu menguraikan suatu bahan  padatan menjadi beberapa bagian
yang lebih sederhana; Milling yaitu menggiling atau menghaluskan bahan; mixing yaitu
mencampurkan beberapa bahan menjadi satu bahan. Sedangkan metode
nonkonvensional misalnya teknik larutan sepaerti metode sol-gel, metode fase uap, atau
dekomposisi garam. Dalam proses pembubukan tersebut , seringkali harus ditambahkan
bahan penstabil agar suhu dapat diturunkan atatu bahan organik yang berfungsi sebagai
pengikat atau pelunak bubukan sehingga mudah dibentuk.
2. Pembentukan
Metode pembentukan ini bermacam-macam, misalnya metode pres isostatik dan aksial;
metode cetak lepas, yaitu dicetak hingga kering lalu dilepas; metode cetak balut yaitu
bahn dibiarkan tetap berada daalm cetakn atau cetak injeksi yaitu bahan dimasukan ke
dalam cetakan dengan cara diinjeksikan ke dalamnya.
3. Penekanan
Penekanan atau disebut juga kompaksi dilaukan untuk membentuk serbuk keramik
menjadi suatu bentuk padatan berupa pelet mentah. Pelet mentah adalah serbuk yang
telah menjadi bentuk padat tetapi belum disinter. Prosedur dasar penekanan dibagi
menjadi 3 yaitu:
 Uniaxial: Serbuk dibentuk dalam cetakan logam dengan penekanan satu arah.
Penenkanan ini dapat memproduksi banyak pelet dan tidak mahal dibanding metode
lain. Berdasarka cara kerjanya, penekanan ini dibagi menjadi 3 yaitu : single action
uniaxial pressing, double action uniaxial pressing, dan uniaxial pressing with a
floating mould or die.
 Isostatik: Penekanan serbuk dilakukan dengan menggunakan cairan.
 Hot pressing: Penekanan dilakukan secar simultan denga perlakuan panas pada
serbuk.
4. Sintering
Sintering adalah metode pemanasan yang dilakukan terhadap suatu material (biasanya
dalam bentuk serbuk) pada suhu dibawah titik lelehnya sehingga menjadi bentuk
padatan. Serbuk berubah menjadi padatan karena pada suhu tersebut partikel-partikel
akan saling melekat. Setelah disintering bentuk porositas berubah cenderung berbrntuk
bola. Selain itu semakin lama dipanaskan bentuk pori akan semakin kecil. Karena itu
ukuran sampel yang telah disinter akan semakin kecil juga.Sintering terbagi menjadi 2
jenis, yaitu berdasarkan ada tidaknya fase cair selama proses sintering. Sintering yang
terjadi disertai adanya fase cair disebut sintering fase cair, dan sintering yang terjadi
tanpa fase cair disebut sintering padat. Tahap sintering dilakukan untuk memadat
kompakan bahan, yang sudah dicetak dan dikeringkan dengan suhu tinggi.
5. Anneling dan Aging
Anealing adalah proses pemanasan yang lebih rendah dari sebelumnya. Dengan maksud
agar parameter dan sifat yang diinginkan mencapai optimum. Sedangkan aging adalah
proses pendinginan selama beberapa waktu tertentu.
6. Tahap akhir
Pada tahap ini, bahan keramik dikenakan berbagai perlakuan akhir sehingga sipa
dipalikasika sesuai dengan sifat bahan yang diinginkan. Perlakuan tersebut misalnya
mengasah, memoles, memberi lapisan logam, memberi mantel untuk perlindungan dan
lain-lain.

Secara bagan proses pembuatan bahan keramik adalah :


Proses pembubukan atau penghalusan –> Pembentukan –> Pengeringan —> sintering
–> anealing dan aging –> Aplikasi akhir.

Sifat Keramik secara umum


a. Mudah pecah
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakanjenis keramik adalah
britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat padakeramik jenis tradisional seperti barang
pecah belah, gelas, kendi,gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat
darikeramik bandingkan dengan piring dari logam atau melamin, pastikeramik mudah
pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jeniskeramik tertentu, terutama jenis
keramik hasil sintering, dan campuransintering antara keramik dengan logam.
b. Tahan suhu tinggi
Sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint danfeldfar tahan sampai
dengan suhu 120o C, keramik engineeringseperti keramik oksida mampu tahan sampai
dengan suhu 200o C.
c. Kekuatan tekan tinggi.
Sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus
berkembang.

Jenis-jenis keramik:
 Keramik Teraso
Keramik jenis teraso saat ini sangat dicari dan mulai disukai kembali oleh beberapa
pengembang dan pecinta rumah etnik dan klasik. Karena keramik ini jelas memberikan
nuansa etnik dan tradisional jika di pasang di rumah. Sekarang lantai keramik jenis
teraso ini banyak di gunakan untuk restoran dan villa dengan nuansa klasik tradisional.
Ukuran teraso biasanya memiliki ukuran 20 x 20. jadi anda butuh
 Keramik Biasa
Teknologi saat ini sangat memungkinkan keramik memiliki variasi motif dan warna
beragam. Karenanya keramik masih menjadi primadona untuk finising penutup lantai.
Pola desain dan tampilan keramik juga terlihat menarik secara estetika.Lantai keramik
adalah bahan penutup lantai dari bahan keramik. Tujuan pemasangan lantai keramik
selain sebagai penutup lantai adalah menambah kekuatan lantai, mempermudah
pemeliharaan dan pembersihan lantai, serta mendekorasi ruangan.
Ukuran keramik:
Ukuran 20 x 20 cm
Ukuran 25 x 25 cm
Ukuran 30 x 30 cm
Ukuran 40 x 40 cm
Ukuran 60 x 60 cm
Ukuran 80 x 80 cm
 Homogenous tile
Keramik homogenous tile adalah keramik tiruan granit yang dibuat pabrik. Jadi bisa
disebut keramik ini merupakan keramik tiruan dari granit. Ukuran besar biasanya hingga
60 x 60 s.d 100 x 100. Kebanyakan jenis ini memang diproduksi dari pabrik keramik
dengan ukuran yang besar dan jarang diproduksi dalam ukuran kecil.
 Keramik Granit alam
Batuan alam ini terbilang jenis penutup lantai yang mewah. Dihasilkan dari bebatuan
dengan motif dan warna bervariasi. Umumnya digunakan untuk menghasilkan ruang
yang elegan dan bersuhu rendah.

Jika dilihat dari permukaannya keramik dibedakan atas 2 macam, yatu:


1. Keramik yang memiliki lapisan glazur
Jenis keramik yang paling banyak di pasaran adalah keramik lapisan glazur untuk
pelapis lantai atau dinding. Lapisan glazur ini sangat menyatu dengan badan keramik
karena diaplikasikan dengan temperatur tinggi. Dengan lapisan galzur keramik memiliki
motif, tahan air dan api, dan mudah dibersihkan karena tidak berpori.
2. Keramik omogenious tanpa lapisan glazur.
Sedangkan keramik tanpa glazur memiliki motif tanpa dilakukan pelapisan, namun
pencampuran bahan dan motif dilakukan sejak awal pembentukan keramik. Keramik
jenis ini memiliki ciri mengkilat dengan cara di-polish, tebal, keras, dan lebih kuat.

Kerapatan Keramik
Semakin tinggi temperatur pembakaran, maka semakin rapat keramik yang dihasilkan.
Dengan keramik yang rapat, maka semakin kecil air yang dapat diserap oleh keramik.
Kemampuan keramik dalam menyerap air ini harus Anda perhitungkan untuk
menentukan fungsi keramik akan diaplikasikan di mana. Berikut kemampuan keramik
dalam menyerap air:
 Keramik yang menyerap air lebih dari 7% untuk penggunaan di dalam ruangan
dan tidak tahan dengan perubahan cuaca.
 Keramik yang menyerap air antara 3-7% untuk penggunaan di dalam ruangan
dan lebih tahan terhadap perubahan cuaca.
 Keramik yang menyerap air antara 0,5-3% dapat digunakan di dalam maupun
luar rungan namun tidak tahan terhadap terik matahari dan hujan secara
langsung.
 Keramik yang menyerap air kurang dari 0,5 % merupakan jenis yang paling
tahan terhadap terpaan sinar matahari dan hujan secara langsung. Sangat cocok
untuk aplikasi eksterior

Permukaan Keramik
 Keramik mengkilat dan licin cocok digunakan untuk lantai dalam ruangan yang
tidak sering terkena air. Jenis keramik ini tidak tahan goresan, karena itu
aplikasikan pada tempat yang sekiranya aman dari kegiatan yang memicu
goresan.
 Keramik matte adalah keramik yang tidak licin dan mengkilat, namun lebih
tahan goresan. Keramik jenis ini sangat cocok digunakan bagi rumah dengan tipe
minimalis karena tidak akan terkesan terlalu ramai.
 Keramik dengan tekstur kasar cocok digunakan untuk lantai kamar mandi atau
yang sering terkena panas dan hujan karena tidak licin.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam memilih keramik antara lain adalah:
 Dengan menyesuaikan antara Bidang Luas Dinding atau Lantai yang hendak
dipasang keramik tersebut. Misalnya: Untuk bidang Lantai yang besar/luas,
sebaiknya dipakai Keramik dengan ukuran yang besar, agar terkesan lebih rapi
dan tidak terlalu banyak Nat (sambungan antar keramik). Demikian juga
sebaliknya.
 Untuk pemasangan Keramik Lantai umum digunakan keramik yang berbentuk
Bujursangkar, namun bisa juga menggunakan bentuk Persegi-panjang dengan
Pola Susunan Keramik seperti pola pasangan Batubata.
 Untuk pemasangan Keramik Dinding (misalnya dinding Kamar Mandi) umum
digunakan Keramik berbentuk Persegi-panjang, karena akan terkesan lebih
menarik untuk dilihat dibandingkan berbentuk Bujursangkar.
 Untuk pemasangan Keramik pada Ruangan Rumah yang jarang kena air,
misalnya: Ruang Tamu, Ruang Keluarga, Kamar Tidur, bisa menggunakan
Keramik yang Permukaannya halus/licin.
 Untuk pemasangan Keramik pada Ruangan yang sering basah, misalnya: Lantai
Kamar Mandi, Teras, Halaman, sebaiknya menggunakan keramik yang
Permukaannya kasar (agar tidak licin saat berjalan diatasnya).

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN KERAMIK ISOLATOR

Kelebihan Material Keramik


 Tahan lama, bahkan mampu bertahan hingga puluhan tahun,
 Tersedia dalam beragam bentuk, ukuran, warna, pola, dan tekstur,
 Perawatannya mudah, cukup dibersihkan dengan menggunakan kain basah,
 Tahan dan tidak menyerap air,
 Harga yang ditawarkan sangat bervariasi, dari murah sampai mahal, tergantung dari
kualitas dan ukuran.

Kekurangan Material Keramik


 Menciptkan kesan Dingin,
 Termasuk material keras dan licin sehingga kurang nyaman diinjak, apabila basah,
 Mudah pecah saat pemasangan dan saat pengangkutan
 Nat antar keramik yang kotor akibat noda susah dibersihkan. 

Anda mungkin juga menyukai