1.1 Pendahuluan
Material teknik mengalami perkembangan yang begitu pesat. Perkembangan
tersebut meliputi di dalam struktur, komposisi, sifat-sifat fisik dan mekanik. Sifatsifat fisik yaitu berkaitan dengan berat jenis material tersebut, manakala sifat
mekanik berkaitan dengan kemampuannya untuk digunakan di dalam produk
teknik. Para engineer material sedang giat-giatnya mengadakan penelitian
terhadap bahan-bahan yang terbuat daripada non metal. Salah satunya adalah
keramik.
Keramik di bagikan kepada dua kumpulan utama yang berdasarkan jenis bahan,
metode pembuatannya dan jenis penggunaannya. Dua kumpulan tersebut adalah:
2.2.1 Keramik Konvensional
Keramik ini biasanya di bagikan kepada empat bagian mengikut fungsinya:
a. Keramik Berstruktur
Keramik jenis ini mempunyai sifat mekanik yang baik. Antara bahan yang
termasuk di dalam golongan ini ialah alumina, silicon karbida, silicon nitrida,
komposite dan bahan yang di lapisi dengan keramik. Bahan ini sangat potensi di
gunakan di dalam mesin diesel sebagai piston dan ruang pra pembakaran, turbo
charge dan turbin gas. Ia di gunakan juga sebagai bahan penyekat ruang
pembakaran bersuhu tinggi dan mata pahat potong logam (Cutting tool).
b. Keramik Putih
Yaitu jenis keramik yang biasanya berwarna putih dan mempunyai tekstur
jaringan yang halus. Keramik ini dibuat dari bahan dasar lempung kualitas terpilih
dan fluks dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan pada suhu 1200-1500oC di
dalam tanur (kiln). Contohnya keraamik tanah, porselin, keramik china, ubin
keramik putih,dsb.
c. Keramik Refraktori
Yakni keramik yang mencakup bahan bahan yang digunakan untuk menahan
pengaruh termal, kimia dan fisik. Refraktori dijual dalaam bentuk bata tahan api,
bata silica, magnesit,dsb.
d. Keramik Listrik
Yang termasuk dalam kategori keramik ini mempunyai fungsi electromagnet dan
optic dan juga fungsi kimia yang berkaitan dengan penggunaannya secara
langsung. Keramik ini digunakan sebagai bahan penyekat, magnet, tranducer, dan
pensemikonduksi.
2.2.2 Keramik Termaju
Di bagi kepada empat jenis berdasarkan bahan dasarnya.
Fluorspar (CaF 2)
Kriolit (Na 3AlF6)
Oksida besi
Oksida antimonium
Oksida timbal
Mineral litium
Mineral barium
Fluks yang biasa dipakai untuk menurunkan suhu vitrifikasi, suhu lebur, dan suhu
reaksi adalah :
Beberapa perawis refraktori khusus adalah
Alumina (Al2O3)
Olivin [(FeO, MgO) 2 SiO2]
Al2O3.B22O3.6SiO2.H2O)
Kromit (FeO.C2O3)
Karborundum (SiC)
Magnesit (MgCO3)
Mulit (3 Al2O3.2SiO2)
Gamping (CaO) dan batu gamping
Dolomit [CaMg(CO3)2]
(CaCO3)
Toria (ThO2)
Zirkonia (ZrO2)
Titania (TiO2)
Magnesium silikat hidro, misalnya talk (3MgO.4SiO2.H2O)
Adapun bahan baku penyusun keramik :
a. Lempung atau tanah liat ialah kata umum untuk partikel mineral berkerangka
dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Lempung mengandung
leburan silika dan/atau aluminium yang halus. Unsur-unsur ini, silikon, oksigen,
dan aluminum adalah unsur yang paling banyak menyusun kerak bumi. Lempung
terbentuk dari proses pelapukan batuan silika oleh asam karbonat dan sebagian
dihasilkan dari aktivitas panas bumi.
Lempung membentuk gumpalan keras saat kering dan lengket apabila basah
terkena air. Sifat ini ditentukan oleh jenis mineral lempung yang mendominasinya.
Mineral lempung digolongkan berdasarkan susunan lapisan oksida silikon dan
oksida aluminium yang membentuk kristalnya. Golongan 1:1 memiliki lapisan
satu oksida silikon dan satu oksida aluminium, sementara golongan 2:1 memiliki
dua lapis golongan oksida silikon dan satu lapis oksida aluminium. Mineral
lempung golongan 2:1 memiliki sifat elastis yang kuat, menyusut saat kering dan
membesar saat basah. Karena perilaku inilah beberapa jenis tanah dapat
membentuk kerutan-kerutan atau "pecah-pecah" bila kering. Lempung memiliki
sifat-sifat fisika yang beraneka ragam dan ketidakmurnian dari lempung itu
sendiri. Sehingga diperlukan langkah langkah untuk menyingkirkan pasir dan
mika dari lempung untuk meningkatkan mutunya. Proses itu disebut benefisiasi.
Proses benefisiasi ini menyangkut perubahan fisika, atau satuan operasi (operasi
teknik), misalnya pemisahan menurut ukuran dengan pengayakan atau
pengendapan selektif, penyaringan, dan pengeringan. Namun, sifat sifat
koloidanya dikendalikan dengan berbagai aditif yang sesuai, misalnya natrium
silikat dan alum. Proses benefisiasi menyangkut juga flotasi buih (frofh flotation).
Pemurnian secara kimia dilakukan untuk mendapatkan bahan bahan yang sangat
murni seperti alumina dan titania.
b. Kalsit adalah sebuah mineral karbonat dan polimorf karbonat kalsium
(CaCO3) paling stabil. Polimorf lain adalah mineral aragonit dan vaterit. Aragonit
akan berubah menjadi kalsit pada suhu 380-470 C[5], sementara vaterit justru
kurang stabil.
c. Feldspar (KAlSi3O8 NaAlSi3O8 CaAl2Si2O8) adalah kelompok mineral
tektosilikat pembentuk batu yang membentuk 60% kerak Bumi. Feldspar
mengkristal dari magma pada batuan beku intrusif dan ekstrusif dalam bentuk
lapisan, dan juga ada dalam berbagai jenis batuan metamorf. Batu yang hampir
seluruhnya terbentuk dari feldspar plagioklas kalsium dikenal sebagai anortosit.
Feldspar juga ditemukan di berbagai jenis batuan sedimen.
Tanah liat bola (ball clay) berwarna hitam atau kelabu, berukuran partikel
halus, keliatan yang tinggi, dan kandungan besi oksida diantara 0 2 %.
Tanah liat api (fire clay) berwarna kemerahan, berukuran partikel antara
sederhana dan besar dan komposisi besi oksida yang tinggi.
Kedua-dua tanah liat kaolin ini kebanyakan di gunakan dalam industri keramik
konvensional seperti industri pembuatan piring, mangkuk, peralatan kamar mandi,
lantai dan dinding, perhiasaan rumah seperti pot bunga porselin, peralatan listrik
untuk voltan rendah dan tinggi.
Ketergantungan rendah
Kekerasan tinggi.
10
c. Porselin (Porcelain), adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari
bahan lempung murni yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Oleh
karena badan porselin jenis ini berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka
sering disebut keramik putih. Pada umumnya, porselin dipijar sampai suhu
1350C atau 1400C, bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500C.
Porselin yang tampaknya tipis dan rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena
struktur dan teksturnya rapat serta keras seperti gelas. Oleh karena keramik ini
dibakar pada suhu tinggi maka dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau
vitrifikasi. Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus,
disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan
khas porselin. Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna-warna
glasir.
d. Keramik Baru (New Ceramic), adalah keramik yang secara teknis, diproses
untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi,
komputer, cerobong pesawat, kristal optik, keramik metal, keramik multi lapis,
keramik multi fungsi, komposit keramik, silikon, bioceramic, dan keramik magnit.
Sifat khas dari material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang
bersifat teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan
suhu kejut seperti isolator, bahan pelapis dan komponen teknis lainnya.
Badan keramik adalah bagian utama dalam pembuatan keramik dan bahan
utamanya biasa disebut dengan bahan mentah keramik. Contoh bahan mentah
keramik alam seperti kaolin, lempung, felspar, kuarsa, pyrophillit dan sebagainya.
Sedangkan bahan keramik buatan seperti mullit, SiC, Borida, Nitrida, H3BO3 dan
sebagainya.
Bahan mentah keramik digolongkan menjadi 5 (lima) yaitu :
1) Bahan Pengikat Contoh : kaolin, ball clay, fire clay, red clay,
2) Bahan Pelebur Contoh : felspar, kapur,
3) Bahan Pengisi Contoh : silika, grog (samot),
4) Bahan Tambahan Contoh : water glass, talk, pyrophillit, dan
5) Bahan Mentah Glasir. (Bahan yang membuat lapisan gelas pada permukaan
benda keramik setelah melalui proses pembakaran pada suhu tertentu),
diantaranya adalah :
a) Bahan mengandung SiO2 pasir kuarsa lempung feldspar,
b) Bahan mengandung oksida basa potas felspar batu kapur soda abu,
c) Bahan mengandung Al2O3 kaolin feldspar,
d) Bahan tambahan Contoh : bahan pewarna ( senyawa cobalt, senyawa besi,
e) Bahan perekat Contoh : gum,
f) Bahan penutup Contoh : Oksida sirkon, oksida seng,
g) Bahan pelebur Contoh : asam borat, borax, Na2CO3, K2CO3, BaCO3
h) Bahan opacifer : SnO2, ZrO dan sebagainya
2.7 Pembuatan Keramik
11
12
13
Air yang terserap pada permukaan partikel hilang. Tahap-tahap ini menerangkan
mengapa harus dilakukan proses pengeringan secara lambat untuk menghindari
retak/cracking terlebih pada tahap 1 (Norton, 1975/1976).
Karena produk keramik hampir semuanya punya sifat refraktori, artinya tahan
terhadap panas dan sifaat ini bergantung pada oksida refraktori terhadap oksida
fluks di dalamnya.
Efek dari pemanasan yang utama yaitu mendorong air hidrasi keluar , ini terjadi
pada suhu 600-650oC dengan menyerap sejumlah besar kalor, meninggalkan
suatu campuaran amorf alumunia dan silica, seperti terlihat dari penelitian dengan
sinar X.
Al2O3 + 2SiO2 + 2H2O --> Al2O3.2SiO2.2H2O
Keseluruhan reaksi yang terjadi pada pemanasan lempung adalah :
3Al2O3.2SiO2 + 4SiO2 + 6H2O --> 3 (Al2O3.2SiO2.2H2O)
Kaonit Munit kristobalit
4. Pembakaran
Pembakaran merupakan inti dari pembuatan keramik dimana proses ini mengubah
massa yang rapuh menjadi massa yang padat, keras, dan kuat. Pembakaran
dilakukan dalam sebuah tungku/furnace suhu tinggi.
Pembakaran biscuit
Pembakaran biskuit merupakan tahap yang sangat penting karena melalui
pembakaran ini suatu benda dapat disebut sebagai keramik. Biskuit (bisque)
merupakan suatu istilah untuk menyebut benda keramik yang telah dibakar pada
kisaran suhu 700 1000oC. Pembakaran biskuit sudah cukup membuat suatu
benda menjadi kuat, keras, kedap air. Untuk benda-benda keramik berglasir,
pembakaran biskuit merupakan tahap awal agar benda yang akan diglasir cukup
kuat dan mampu menyerap glasir secara optimal.
5. Pengglasiran
Pengglasiran merupakan tahap yang dilakukan sebelum dilakukan pembakaran
glasir. Benda keramik biskuit dilapisi glasir dengan cara dicelup, dituang,
disemprot, atau dikuas. Untuk benda-benda kecil-sedang pelapisan glasir
dilakukan dengan cara dicelup dan dituang; untuk benda-benda yang besar
pelapisan dilakukan dengan penyemprotan. Fungsi glasir pada produk keramik
adalah untuk menambah keindahan, supaya lebih kedap air, dan menambahkan
efek-efek tertentu sesuai keinginan.
K2OAl3O3 6SIO2 + CO2 + H2O -> K2CO3 + Al2O3 2SIO2 2H2O + 4SIO2
K2OAl3O3 6SIO2 + CO2 + H2O -> K2CO3 + Al2O3 2SIO2 2H2O + 4SIO2
14
Peralatan yang dibuat dari alumina dan silikon nitrida dapat digunakan
sebagai pemotong, pembentuk dan penghancur logam.
Keramik berbasis feldspar dan tanah liat digunakan pada industri bahan
bangunan.
15
yang baik dari busa keramik. Komposit keramik-logam dengan ikatan reaksi
dibuat dengan reaksi yang mengikatkan dua bahan bila dipanaskan pada suhu
yang lebih rendah dari titik cair masing-masing. Keramik juga berfungsi sebagai
katalis yang mendorong korosi logam menjadi oksida logam.
(2). Keramik Fereoelektrik dan Feromagnetik
Keramik yang paling umum yang termasuk golongan ini ialah barium titanat
(BaTiO3). Titania dan senyawanya mempunyai sifat istimewa yang sangat
berguna dalam penerapan listrik, yang terpenting diantaranya ialah yang
menyangkut kapasitas tinggi pada berbagai frekuensi.
(3). Keramik Alumina Tinggi
Bahan ini kuat dan padat (rapat), tidak seperti refraktori yang biasanya berpori.
Kebanyakan keramik alumina tinggi digunakan untuk memanfaatkan sifat tahan
ausnya serta sifat-sifat tahan korosi, dan stabilitas dimensinya, dan bukan karena
ketahanannya menanggung suhu yang tinggi.
2.10 Keramik Putih
Keramik putih (whiteware) adalah nama umum yang diberikan untuk sejenis
produk keramik yang biasanya berwarna putih dan mempunyai tekstur (jaringan)
halus. Keramik ini dibuat dari bahan dasar lempung yang berkualitas terpilih dal
fluks dalam jumlah bervariasi yang dipanaskan dalam suhu yang lebih tinggi
(1200 sampai 1500C) di dalam tanur (kiln). Jenis-jenis ini dapat dikelompokkan
sebagai berikut :
Keramik batu (stone ware), adalah jenis yang tertua di antara barang
keramik, yang telah digunakan jauh sebelum pengembangan porselin;
bahkan keramik ini dapat dianggap sebagai porselin kasar yang
16
pembuatannya tidak dilakukan dengan teliti dan terbuat dari bahan baku
bermutu rendah.
Ubin keramik putih (white ware tile) terdapat dalam berbagai jenis khusu,
biasanya dikelompokkan atas ubin lantai yang tahan terhadap abrasi dan
kedap terhadap peresapan noda, ada yang diglasir ada yang tidak; dan ubin
dinding yang juga mempunyai permukaan keras dan permanen dengan
berbagai macam warna dan tekstur.
Pengglasiran itu sangat penting dalam hal keramik putih, terutama untuk barang
pecah belah. Glasir adalah lapisan salut dari kaca yang dilebur diatas permukaan
barang keramik yang agak berpori. Glasir mengandung 2 jenis perawis yang amat
berbeda, yang dicampurkan dalam bermacam macam perbandingan. Bahan
refraktori seperti feldspar, silika, lempung cina dan fluks seperti soda, potas,
flourspar dan boraks. Teknik yang digunakan untuk pembakaran glasir ini adalah
pembakaran glast. Pembakaran glasir keramik tanah dilakukan pada suhu 1050C
sampai 1100 C ; keramik batu antara 1250 oC sampai 1300 oC
2.11 Porselin
Porselin (Porcelain), adalah jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari
bahan lempung murni yang tahan api, seperti alumina dan silika. Tanah liat
dicampur kaolin, felspar dan quarts. Kemudian campuran ini dipanaskan dalam
tungku yang suhunya dapat diatur. Bahan porselin dibakar sampai keras, halus
mengkilat dan bebas dari lubang-lubang. Oleh karena badan porselin jenis ini
berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, maka seringdisebut keramik putih.
Pada umumnya, porselin dipijar sampai suhu 1350C atau 1400C,bahkan ada
yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500C. Porselin yang tampaknya tipis
dan rapuh sebenarnya mempunyai kekuatan karena struktur dan teksturnya rapat
serta keras seperti gelas. Oleh karena keramik ini dibakar pada suhu tinggi maka
dalam bodi porselin terjadi penggelasan atau vitrifikasi. Secara teknis keramik
jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping mempunyai daya tarik
tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin. Juga bahannya sangat
peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.
Kekuatan, ketahanan, dan translusen cahaya porselen biasanya didapat dari
formasi gelas dan mineral mulit yang muncul dari hasil proses pembakaran,
Porselen juga memiliki sifat yang kuat, keras, solid walaupun belum diberi
lapisan. Warnanya bisa putih ataupun berwarna-warni, tembus cahaya (tergantung
dari ketebalannya) dan resonan. Nilai kuat tekan dan kuat tariknya masing-masing
70.000 kg/cm2 dan 500 kg/cm2.
2.11.1 Sifat-sifat Porselin
Sifat-sifat poselin adalah sebagai berikut :
1. Massa jenisnya berkisar antara 2,3 hingga 2,5 g/cm3.
17
2. Koefisien muai panjang () 3 . 10-6 hingga 4,5 . 10-6 per 0C. Hal ini perlu
mendapatkan perhatian jika dilem dengan semen atau diikat dengan logam, karena
semen = 11 . 10-6 per 0C, baja = 14 . 10-6 per 0C.
3. Kekuatan tekan porselin adalah 4000 hingga 6000 kg/cm2.
4. Kekuatan tarik 300 hingga 500 kg/cm2 untuk yang menggunakan pelapis, 200
hingga 300 kg/cm2 yang tanpa pelapis.
5. Kekuatan tekuk 80 hingga 100 kg/cm2. Porselin lebih regas daripada kaca.
2.11.2 Pembuatan Porselin
Ada tiga cara produksi : porselin proses basah, digunakan untuk membuat isolator
butiran halus berglasir tebal untuk peralatan listrik tegangan tinggi; porselin
proses kering, digunakan untuk pembuatan alat alat listrik tegangan rendah yang
mempunyai tekstur terbuka, secara cepat; dan porselin cetak, yang diperlukan
untuk membuat barang barang yang terlalu besar atau terlalu rumit untuk kedua
cara yang lain. Ketiga proses ini didasarkan atas bahan baku yang sama,
perbedaan pembutannya adalah dalam cara pengeringan dan pembentukan.
Proses basah dapat dipecah menjadi beberapa langkah sebagai berikut :
Bahan baku dengan perbandingan dan sifat sifat sesuai dengan yang
diperlukan untuk menghasulkan porselin dengan kualitas yang
dikehendaki, ditimbang dari hoper yang terletak di atas ke kereta timbang.
Sebagian besar air dibuang di dalam filter pres. Semua udara yang ada di
dalam campuran dikeluarkan di dalam penggiling pug, dibantu dengan
vakum dan pisau pengiris. Cara ini akan menghasilkan porselin yang lebih
padat, lebih seragam dan lebih kuat.
18
19
2. Mempunyai kekuatan mekanik yang baik, merupakan ciri alami bahwa bahan
keramik mempunyai sifat mekanik yang kuat,
3. Harganya relatif murah, penyusun porselin seperti clay, feldspar dan quartz
harganya relatif murah dan persediaannya berlimpah.
4. Tahan lama, proses pembuatan porselin yang terdiri dari beberapa proses seperti
pencetakan dan pembakaran dalam mengurangi kadar air menyebabkan porselin
mempunyai sifat awet.
Namun, ada pula kekurangan porselin/keramik yaitu:
1. Berlubang akibat pembuatan kurang sempurna
2. Mudah terpolusi, permukaan porselin bersifat hidrophilik, yang berarti bahwa
permukaan porselin mudah untuk menangkap air, sehingga pada kondisi
lingkungan yang berpolusi mudah untuk terbentuk lapisan konduktif
dipermukaannya.
2.11.5 Kegunaan Porselen
Pembuatan perlengkapan rumah tangga seperti: piring, tatakan, cangkir,
mangkok, teko, sendok, dan asbak, termasuk pembuatan barang pajangan;
Pembuatan macam-macam bahan bangunan seperti: kloset, bidet, wastafel,
urinoir, bak cuci, bak mandi, dan ubin;
Pembuatan macam-macam alat laboratorium, Iistrik dan teknik serta
perlengkapan dari porselin seperti: lumpang dan alu, piring penapis, tabung kimia,
botol/ guci, cawan, rumah sekering, insulator, dan isolator tegangan.
Beberapa jenis inovasi keramik dan porselin yang terkenal adalah:
Abarello: ini adalah semacam poci yang didesain untuk menyimpan obatobatan dari abad 15.
Fritware: ini adalah alat dapur untuk memanggang atau menggoreng dari
abad 11. Sebuah resep cara membuatnya ditulis Abu al-Qassim pada tahun
1300 yang memuat perbandingan bahan-bahannya yaitu kuarsa : gelas
frit : lempung putih = 10 : 1 : 1.
Iznik: ini adalah keramik dari era Turki Utsmani pada awal abad-15 M.
Keunggulannya adalah ramuan bahan-bahannya yang membuat koefisien
muainya turun sehingga tahan panas.
20
21
22
rongga rongga kosong dan terjadi regangan dalam. Dalam beberapa hal, kadang
kadang pengeringan itu tidak dilakukan sama sekali, dan sedikit pengeringan
yang diperlukan dilakukan pada tahap pemanasan dalam siklus pembakaran.
(5). Pembakaran
Pembakaran dapat dilakukan dalam tanur bundar yang biasa atau dalam tanur
terowongan kontinyu. Ada dua hal penting yang berlangsung pada waktu
pembakaran : terbentuknya ikatan permanen karena terjadi vitrifikasi parsial
campuran dan terjadinya bentuk bentuk mineral stabil yang dapat digunakan
kemudian.
2.12.3 Macam-macam Refraktori
(1). Bata Lempung Api
Lempung api (fire clay) adalah bahan yang paling banyak dipakai di antara bahan
refraktori yang ada karena bahan ini cocok untuk bermacam penerapan. Bahan ini
juga mempunyai komposisi yang cukup beragam, mulai dari yang mengandung
kelebihan silika bebas dalam jumlah banyak, sampai yang mempunyai kandungan
alumina tinggi. Lempung api ini banyak digunakan pada industri baja, industri
pengecoran, tanur gamping, tanur gerabah, kupola, tanur tembaga dan kuningan,
tanur metalurgi dan keramik kontinu ketel upa, pembangkit gas, dan tanur kaca.
(2). Bata Silika
Bata silika adalah bahan yang mengandung 95 sampai 96% SiO2 dan sekitar 2%
yang ditambahkan pada waktu penggilingan sebagai bahan perekat. Bahan ini
dibuat dalam berbagai ukuran dengan pres mesin. Jenis ini sangat cocok untuk
membuat busur pada tanur-tanur besar karena mempunyai kekuatan fisikayang
lebih tinggi dari pada kebanyakan bata yang terbuat dari lempung.
(3). Refraktori Alumina Tinggi
Refraktori alumina tinggi adalah bahan yang dibuat dari lempung yang
mengandung banyak bauksit dan diaspora dan bahan ini makin banyak digunakan
untuk menghadapi kondisi yang hebat dimana bata lempung api atau bata silika
yang biasa tidak memadai lagi. Jenis ini banyak digunakan sebagai pelapis
dinding tanur kaca, tanur pembakar minyak dan pemasak minyak tekanan tinggi,
serta pada atap tanur pelunak timbale, serta dalam ceker (pengisi) regenerator
tanur tinggi.
(4). Refraktori Basa
Refraktori basa adalah bata basa yang terbuat dari magnesia, kromit, dan forsterit.
Bahan ini biasanya dibuat dengan pres mesin dan ikatan kimia atau dibakar
sampai keras. Bata basa ini memiliki kelemahan seperti kurangnya ikatan,
kerekatan dan stabilitas volume. Namun hal ini sudah dapat diatasi dengan tiga
cara yaitu :
23
proses ini mempunyai badan kekaca (vitreo) dan tak berpori mempunyai koefisien
ekspansi linear sebesar kira-kira separuh bata api biasa.
(10). Refraktori Oksida Murni
Refraktori oksida murni telah dikembangkan untuk menghadapi kebutuhan saat
ini dimana industri tidak henti-hentinya diperhadapkan dengan kebutuhan akan
produk yang tahan terhadap suhu yang lebih tinggi dan kondisi operasi yang lebih
berat. Keunggulannya adalah tidak mengandung fluks sama sekali. Diantara
refrakori oksida murni ini, bahan yang paling banyak digunakan adalah alumina
sinter. Refraktori ini dapat digunakan dengan baik sampai suhu kira-kira 1870C.
2.13 Email Vitreo
Email adalah bahan tidak tembus pandang yang dibakar secara berlapis (3-6 lapis)
pada bahan dasar. Email merupakan massa yang mirip gelas dan dapat menempel
kuat. Email terbentuk setelah campuran organic yang mengandung kuarsa dalam
air dilapiskan ke atas permukaan logam dengan cara pelelehan dan sinter.
Email vitreo atau email kekaca (vitrous enamel) adalah campuran keramik yang
mengandung banyak fluks, yang dipasangkan dalam keadaan panas merah sedang.
Di sini berlangsung vitrifikasi sempurna. Penerapan email pada emas, perak, dan
tembaga sudah ada sejak dahulu kala. Bahan ini sudah lama digemari sebagai
bahan dekorasi yang indah dan digunakan secara komersial karena merupakan
produk yang tahan pakai, penerapannya luas, mudah dibersihkan, dan tahan
terhadao korosi.
Penggunaannya dewasa ini ialah dalam suku-suku pipa, perabot dapur, peralatan
industri, baja berlapis email kaca untuk pengguaan di bidang kimia. Pasarannya di
bidang peralatan rumah tangga sudah berkurang dengan dikembangkannya lapisan
organic bakar yang lebih modern, tetapi pasaran baru telah terbuka di bidang
lampu elektro-luminisensi dan dalam industri kendaraan bermotor. Yang tersebut
terakhir ini merupakan pasar jutaan dolar sebagai frit (glasir)
2.13.1 Bahan Baku
Bahan baku yang digunakan tidak saja harus bersih dan murni tetapi juga harus
mempunyai kehalusan, komposisi mineral yang tepat, bentuk butiran yang tepat,
dan berbagai sifat fisika lain, sesuai dengan jenis email yang dikehendaki. Bahan
baku yang digunakan dalam industri email dapat dibagi menjadi 6 kelompok yaitu
:refraktori, fluks, opasifikator, warna, bahan pengambang, dan elektrolit.
2.13.2 Pembuatan Frit
Pembuatan kaca email, atau frit, serupa dengan tahap pertama pembuatan kaca
biasa. Bahan baku dicampur dalam perbandingan tertentu dan dimasukkan ke
dalam tanur pelebur dan dijaga pada suhu kira-kira 1370C selama 1 sampai 3
jam. Setelah keseluruhan massa mencair seragam, campuran tersebut dituang
25
keluar dari tanur ke dalam tangki pendingin kejut (kuens) yang berisi air dingin,
sehingga leburan tersebut hancur menjadi juataan pecahan halus.
2.13.3 Persiapan Bagian Logam
Keberhasilan pemasangan email bergantung pada sifat dan keseragaman logam
dasar tempat email itu dileburkan serta dalam mendapatkan kesejajaran antara
koefisien ekspansi logam dan email.
2.13.4 Cara Pemasangan Email
Cara pemasangan email yaitu salut (lapis) email untuk besi lembaran dilakukan
dengan cara celup (dipping) atau genang (slushing), karena biasanya diperlukan
pelapisan pada kedua sisinya. Dalam cara genag, kelebihan email pada lapisan
yang terlalu tebal diguncang lepas dari barang itu. Selain itu dapat juga dipasang
dengan cara semprotan.
2.13.5 Pemanggangan
Pemanggangan, dalam hal ini, semua email harus dipanggang di atas barangnya
sehingga melebur menjadi suatu lapisan yang halus, sinambung dan seperti kaca.
Persyaratan untuk pemenggangan yang baik dan berhasil adalah :
Suhu pemanggangnya cocok 750 sampai 800C;waktu, 1 sampai 15 menit; barang
ditopang dengan benar; pemanasan dan pendinginan seragam; atmosfer bebas dari
debu. Dewasa ini tebal email biasanya adalah 0,165 mm, sedang beberapa tahun
yang lalu adalah sekitar 0,66 mm, dan makin banyak produk yang dibuat dengan
satu lapisan saja.
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Fatria, dkk. 2013. Bahan Konstruksi Kimia : Keramik. Politeknik Negeri
Sriwijaya. Palembang. hal 63 -78
Sumber lain :
http://id.wikipedia.org/wiki/Keramik
http://www.scribd.com/doc/51514268/artikel-porselin
http://www.scribd.com/doc/111370202/Bab-X-Keramik
http ://www.scribd.com/doc/46312294/Email
http://www.scribd.com/doc/51514268/artikel-porselin
http://www.scribd.com/doc/100369933/refraktori
http://www.scribd.com/doc/60002509/MAKALAH-REFRAKTORI
http://famhar.multiply.com/journal/item/178
http://yandi-sage.blogspot.com/2009/09/kaca-dan-porselin.html
http://www.kamusilmiah.com/teknologi/teknologi-pembuatan-keramik/
26
27