Anda di halaman 1dari 26

KERAMIK

A. PENGERTIAN KERAMIK

Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu
bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus dan
ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan
teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar seperti gerabah,
genteng, tembikar dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal
dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan
logam dan anorganik yang berbentuk padat.

Pada umumnya senyawa keramik lebih stabil dalam lingkungan termal dan kimia
dibandingkan elemennya. Bahan baku keramik yang umum dipakai adalah
felspard, ball, clay, kwarsa, kaolin, dan air. Sifat keramik sangat ditentukan oleh
struktur kristal, komposisi kimia dan mineral bawaannya. Oleh karena itu sifat
keramik juga tergantung pada lingkungan geologi dimana bahan diperoleh. Secara
umum strukturnya sangat rumit dengan sedikit elektron-elektron bebas.
Kurangnya beberapa elektron bebas keramik membuat sebagian besar bahan
keramik secara kelistrikan bukan merupakan konduktor dan juga menjadi
konduktor panas yang jelek. Disamping itu keramik mempunyai sifat rapuh,
keras, dan kaku.

B. SEJARAH KERAMIK

Istilah keramik, sesuai konteks modern, mencakup material anorganik yang


sangat luas, keramik mengandung elemen non metalik dan metalik yang dibuat
berbagai teknik manufaktur. Secara tradisional, keramik dibuat dari mineral
Silikat, seperti lempung, yang dikeringkan dan di bakar pada temperature 1200 -
1800C agar keras.

Keramik berasal dari kata Yunani Keramos, yang berarti bahan yang dibakar
atau material yang dibakar di tungku / tanur. Keramik merupakan material yang
terbentuk dari hasil senyawa (compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam

1
(termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur non logam. material
jenis keramik semakin banyak digunakan, mulai berbagai abrasive, pahat potong,
batu tahan api, kaca, dan lain-lain, bahkan teknologi roket dan penerbangan luar
angkasa sangat memerlukan keramik.

Namun demikian keramik modern seringkali dibuat dengan proses tanpa tahap
pembakaran di tungku (misalnya penekanan panas, sintering reaksi, detrifikasi
gelas, dan sebagainya). Meskipun keramik kadang kadang dikatakan memiliki
karakter nonmetalik secara sederhana untuk membedakannya dari logam dan
paduan ini tidak memadai lagi karena kini telah dikembangkan dan digunakan
keramik dengan sifat yang luar biasa.

Keramik pertama kali ditemukan sekitar 4000 tahun yang lalu. Pada saat itu, keramik
masih bercorak primitive, berwarna hitam, dan mudah pecah. Penemuan keramik pertama
kali, pada umumnya terjadi di Timur Tengah, dimana perdagangan keramik sudah
berjalan begitu cepat (pesat).

Salah satu proses kemajuan dari evolusi keramik adalah proses pera[ian yang lebih tinggi,
lebih kuat, dan lebih mengkilat. Setelah terjadi Revolusi Industri Keramik yang
diproduksi dengan mesin, harganya menjadi lebih mahal namun kualitasnya bagus.
Meskipun periuk pribumi banyak ditemukan di Eropa, tetapi yang mengherankan
adalah orang orang di sana pada abad ke-18 dan ke-19 banyak yang meniru desain,
bentuk bentuk klasik, dan motif motif dari timur.

Bahkan keramik pun tidak hanya ditemukan di Timur Tengah dan Eropa, tetapi juga
ditemukan di Equador ( 3200 SM) dan Meksiko ( 2000 SM) dan beberapa saat
kemudian, sekitar 500 Masehi, keramik sudah banyak ditemukan di Amerika Tenggara.
Coraknya juga masih serupa dengan keramik yang ada di belahan bumi lainnya, yaitu
dibuat dengan garis garis lengkung yang serupa. Konstruksinya yang melingkar
lingkar bahkan masih bertahan sampai sekarang.

2
C. SIFAT KERAMIK

Secara umum kramik merupakan paduan antara logam dan non logam , senyawa
paduan tersebut memiliki ikatan ionik dan ikatan kovalen . Untuk lebih jelasnya
mengenai sifat-sifat kramik berikut ini akan dijelaskan lebih detail, yaitu :

Sifat Mekanik

Keramik merupakan material yang kuat, keras dan juga tahan korosi. Selain itu
keramik memiliki kerapatan yang rendah dan juga titik lelehnya yang tinggi.
Keterbatasan utama keramik adalah kerapuhannya, yakni kecenderungan untuk
patah tiba-tiba dengan deformasi plastik yang sedikit. Di dalam keramik, karena
kombinasi dari ikatan ion dan kovalen, partikel-partikelnya tidak mudah bergeser.

Faktor rapuh terjadi bila pembentukan dan propagasi keretakan


yang cepat.Dalam padatan kristalin, retakan tumbuh melalui butiran (trans
granular) dan sepanjang bidang cleavage (keretakan) dalam kristalnya. Permukaan
tempat putus yang dihasilkan mungkin memiliki tekstur yang penuh butiran atau
kasar. Material yang amorf tidak memiliki butiran dan bidang kristal yang teratur,
sehingga permukaan putus kemungkinan besar terjadi.

Kekuatan tekan penting untuk keramik yang digunakan untuk struktur seperti
bangunan. Kekuatan tekan keramik biasanya lebih besar dari kekuatan tariknya.
Untuk memperbaiki sifat ini biasanya keramik di-pretekan dalam keadaan tertekan

Sifat Termal

Sifat termal bahan keramik adalah kapasitas panas, koefisien ekspansitermal, dan
konduktivitas termal. Kapasitas panas bahan adalah kemampuan bahan untuk
mengabsorbsi panas dari lingkungan. Panas yang diserap disimpan olehpadatan
antara lain dalam bentuk vibrasi (getaran) atom/ion penyusun padatan tersebut.

Keramik biasanya memiliki ikatan yang kuat dan atom-atom yang ringan.
Jadigetaran-getaran atom-atomnya akan berfrekuensi tinggi dan karena ikatannya

3
kuat maka getaran yang besar tidak akan menimbulkan gangguan yang terlalu
banyak padakisi kristalnya.

Sebagian besar keramik memiliki titik leleh yang tinggi, artinya walaupun pada
temperatur yang tinggi material ini dapat bertahan dari deformasi dan dapat
bertahan dibawah tekanan tinggi. Akan tetapi perubahan temperatur yang besar
dan tiba-tiba dapat melemahkan keramik. Kontraksi dan ekspansi pada perubahan
temperatur tersebutlah yang dapat membuat keramik pecah.

Sifat elektrik

Sifat listrik bahan keramik sangat bervariasi. Keramik dikenal sangat baik sebagai
solator. Beberapa isolator keramik (seperti BaTiO 3) dapat dipolarisasi dan
digunakan ebagai kapasitor. Keramik lain menghantarkan elektron bila energi
ambangnya dicapai, dan oleh karena itu disebut semikonduktor. Tahun 1986,
keramik jenis baru, yakni superkonduktor temperatur kritis tinggi ditemukan.
Bahan jenis ini di bawah suhu kritisnya memiliki hambatan = 0. Akhirnya,
keramik yang disebut sebagai piezoelektrik dapat menghasilkan respons
listrik akibat tekanan mekanik atau sebaliknya.

Elektron valensi dalam keramik tidak berada di pita konduksi,sehingga sebagian


besar keramik adalah isolator. Namun, konduktivitas keramik dapat ditingkatkan
dengan memberikan ketakmurnian. Energi termal juga akanmempromosikan
elektron ke pita konduksi, sehingga dalam keramik, konduktivitas meningkat
(hambatan menurun) dengan kenaikan suhu.

Beberapa keramik memiliki sifat piezoelektrik, atau kelistrikan tekan. Sifat ini
merupakan bagian bahan canggih yang sering digunakan sebagai sensor.
Dalambahan piezoelektrik, penerapan gaya atau tekanan di permukaannya akan
menginduksipolarisasi dan akan terjadi medan listrik, jadi bahan tersebut
mengubah tekananmekanis menjadi tegangan listrik. Bahan piezoelektrik
digunakan untuk tranduser,yang ditemui pada mikrofon, dan sebagainya.

4
Dalam bahan keramik, muatan listrik dapat juga dihantarkan oleh ion-ion. Sifat ini
dapat diubah-ubah dengan merubah komposisi, dan merupakan dasar
banyakaplikasi komersial, dari sensor zat kimia sampai generator daya listrik
skala besar.Salah satu teknologi yang paling prominen adalah sel bahan bakar.

Sifat Optik

Bila cahaya mengenai suatu obyek cahaya dapat ditransmisikan, diabsorbsi,


ataudipantulkan. Bahan bervariasi dalam kemampuan untuk mentransmisikan
cahaya, danbiasanya dideskripsikan sebagai transparan, translusen, atau opaque.
Material yang transparan, seperti gelas,mentransmisikan cahaya dengan difus,
seperti gelasterfrosted, disebut bahan translusen. Batuan yang opaque tidak
mentransmisikan cahaya.Dua mekanisme penting interaksi cahaya dengan partikel
dalam padatan adalahpolarisasi elektronik dan transisi elektron antar tingkat
energi. Polarisasi adalahdistorsi awan elektron atom oleh medan listrik dari
cahaya. Sebagai akibat polarisasi,sebagian energi dikonversikan menjadi
deformasi elastik (fonon), dan selanjutnya panas.

Sifat kimia

Salah satu sifat khas dari keramik adalah kestabilan kimia. Sifat kimia dari
permukaan keramik dapat dimanfaatkan secara positif. Karbon aktif, silika gel,
zeolit, dsb, mempunyai luas permukaan besar dan dipakai sebagai bahan
pengabsorb. Kalau oksida logam dipanaskan pada kira-kira 500 C, permukaannya
menjadi bersifat asam atau bersifat basa. Alumina g , zeolit, lempung asam atau S
2O 2 TiO 2 demikian juga berbagai oksida biner dipakai sebagai katalis, yang
memanfaatkan aksi katalitik dari titik bersifat asam dan basa pada permukaan.

Sifat fisik

Sebagian besar keramik adalah ikatan dari karbon, oksigen atau nitrogen dengan
material lain seperti logam ringan dan semilogam. Hal ini menyebabkan keramik
biasanya memiliki densitas yang kecil. Sebagian keramik yang ringan mungkin
dapat sekeras logam yang berat. Keramik yang keras juga tahan terhadap gesekan.

5
Senyawa keramik yang paling keras adalah berlian, diikuti boron nitrida pada
urutan kedua dalam bentuk kristal kubusnya. Aluminum oksida dan silikon
karbida biasa digunakan untuk memotong, menggiling, menghaluskan dan
menghaluskan material-material keras lain.

D. KARAKTERISTIK KERAMIK

Keramik memiliki karakteristik yang memungkinkannya digunakan untuk


berbagai aplikasi, termasuk :

1) Kapasitas panas yang baik dan konduktivitas panas yang rendah.


2) Tahan terhadap korosi.
3) Sifat listriknya dapat insulator, semi-konduktor, konduktor, bahkan super
konduktor.
4) Sifatnya dapat magnetik maupun non-magnetik.
5) Keras dan kuat, namun rapuh.

E. KLASIFIKASI KERAMIK

Keramik dapat di klasifikasikan kedalam lima kelas yaitu :

1. Glass

Glass adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi
dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan
permukaan yang sangat halus dan kedap air. Glass bersumber dari batu kuarsa
yang mengalami proses pemanasan untuk membentuknya menjadi glass / kaca.

Contoh keramik jenis glass adalah soda lime glass, dan borosilicate glass.
Aplikasi keramik jenis glass ini adalah untuk peralatan makan, jendela, botol dan
lain-lain.

2. Keramik tradisional

6
Keramik tradisional merupakan keramik yang telah lama di sempurnakan oleh
orang-orang pada zaman dahulu. Keramik tradisional sendiri bersumber dari tanah
lempung yang mengalami proses pemanasan sehinnga menjadi lebih keras.

Contoh keramik tradisional yaitu batu bata, gucci buatan cina, dan tembikar.
Aplikasi keramik jenis ini banyak ditemukan pada karya-karya seni, dan bidang
konstruksi.

3. Keramik baru dengan performa tinggi

Keramik baru adalah jenis keramik yang mengalami proses pengembangan untuk
meningkatkan kerakteristik keramik itu sendiri. Keramik baru bersumber dari
aluminium, mangan, dan silicon yang dipadukan bersama unsur lain.

Contoh keramik jenis ini adalah diamond, silicon carbide yang banyak digunakan
sebagai alat pemotong.

4.Sement dan beton

Sement dan beton banyak diaplikasikan pada berbagai jenis bangunan. Sement
sendiri mengandung silica dan aluminium.

F. BAHAN BAKU DASAR KERAMIK

Tiga bahan baku utama yang digunakan untuk membuat produk keramik klasik,
atau triaksial, adalah lempung, feldspar dan pasir. Lempung adalah aluminium
silikat hidrat yang tidak terlalu murni yang terbentuk sebagai hasil pelapukan dari
batuan beku yang mengandung feldspar sebagai salah satu mineral asli yang
penting. Reaksinya dapat dilukiskan sebagai berikut :

K2O.Al2SO3.6SiO2 + CO2 + 2H2O K2CO3 + Al2O3.2SiO2.2H2O + 4SiO2

Ada sejumlah speises mineral yang disebut mineral lempung (clay mineral) yang
mengandung terutama campuran kaolinit (Al 2O3.2SiO2.2H2O), montmorilonit
[(Mg,Ca)O.Al2O3.5SiO2.nH2O] dan ilit (K2O, MgO, Al2O3, SiO2.2H2O) masing-

7
masing dalam berbagai kuantitas. Dari sudut pandang keramik, lempung berwujud
plastik dan bias dibentuk bila cukup halus dan basah, kaku bila kering, dan kaca
(vitreous) bila dibakar pada suhu yang cukup tinggi. Prosedur pembuatannya
mengandalkan kepada sifat-sifat tersebut diatas.

Di dalam lempung yang diperdagangkan, disamping mineral lempung terdapat


pula feldspar, kuarsa dan berbagai ketidakmurnian seperti oksida-oksida besi,
semuanya dalam jumlah yang beragam. Dalam hampir semua lempung yang
digunakan di dalam industri keramik, mineral lempung dasar adalah kaolinit,
walaupun lempung bentonit yang berdasarkan atas montmorilonit digunakan juga
sedikit untuk memberikan sifat plastisitas yang sangat tinggi bila perlu. Sifat
plastisitas ini sangat dipengaruhi oleh kondisi fisik lempung, dan sangat berbeda-
beda pada berbagai jenis lempung. Lempung sangat beraneka ragam dalam sifat
fisiknya, dan dalam kandungan ketidakmurniannya, sehingga biasanya harus
ditingkatkan mutunya terlebih dahulu melalui prosedur benefisiasi.

Ada tiga jenis feldspar yang umum, yaitu potas (K 2O.Al2O3.SiO2), soda
(NaO.Al2O3.6SiO2), batua gamping (CaO.Al2O3.6SiO2), yang semuanya dipakai
dalam produk keramik. Feldspar sangat penting sebagai pemberi sifat fluks dalam
formulasi keramik. Feldspar bias terdapat di dalam lempung hasil penambangan,
atau bisa juga ditambahkan sesuai keperluan.

Penyusun keramik yang ketiga yang penting adalah pasir atau flin (flint). Sifat-
sifatnya yang penting dari segi industri keramik ditunjukkan pada table berikut :

F. TEKNIK PEMROSESAN KERAMIK

a) Pembubukan

8
Bahan-bahan dasar keramik umumnya berbentuk bubukan. Bahan dasar tersebut
dapat diperoleh dengan metode konvensional atau non konvensional. Metode
konvensional misalnya kalsinasi; yaitu menguraikan suatu bahan padatan menjadi
beberapa bagian yang lebih sederhana; Milling yaitu menggiling atau
menghaluskan bahan; mixing yaitu mencampurkan beberapa bahan menjadi satu
bahan. Sedangkan metode nonkonvensional misalnya teknik larutan sepaerti
metode sol-gel, metode fase uap, atau dekomposisi garam. Dalam proses
pembubukan tersebut , seringkali harus ditambahkan bahan penstabil agar suhu
dapat diturunkan atatu bahan organik yang berfungsi sebagai pengikat atau
pelunak bubukan sehingga mudah dibentuk.

b) Pembentukan

Metode pembentukan ini bermacam-macam, misalnya metode pres isostatik dan


aksial; metode cetak lepas, yaitu dicetak hingga kering lalu dilepas; metode cetak
balut yaitu bahn dibiarkan tetap berada daalm cetakn atau cetak injeksi yaitu
bahan dimasukan ke dalam cetakan dengan cara diinjeksikan ke dalamnya.

c) Penekanan

Penekanan atau disebut juga kompaksi dilaukan untuk membentuk serbuk


keramik menjadi suatu bentuk padatan berupa pelet mentah. Pelet mentah adalah
serbuk yang telah menjadi bentuk padat tetapi belum disinter. Prosedur dasar
penekanan dibagi menjadi 3 yaitu:

- Uniaxial

Serbuk dibentuk dalam cetakan logam dengan penekanan satu arah. Penenkanan
ini dapat memproduksi banyak pelet dan tidak mahal dibanding metode lain.
Berdasarka cara kerjanya, penekanan ini dibagi menjadi 3 yaitu : single action
uniaxial pressing, double action uniaxial pressing, dan uniaxial pressing with a
floating mould or die.

- Isostatik

9
Penekanan serbuk dilakukan dengan menggunakan cairan.

- Hot pressing

Penekanan dilakukan secar simultan denga perlakuan panas pada serbuk.

d) Sintering

Sintering adalah metode pemanasan yang dilakukan terhadap suatu material


( biaasnya dalam bentuk serbuk) pada suhu dibawah titik lelehnya sehingga
menjadi bentuk padatan . Serbuk berubah menjadi padatan karena pada suhu
tersebut partikel-partikel akan saling melekat. Setelah disintering bentuk porositas
berubah cenderung berbrntuk bola. Selain itu semakin lama dipanaskan bentuk
pori akan semakin kecil. Karena itu ukuran sampel yang telah disinter akan
semakin kecil juga.

Sintering terbagi menjadi 2 jenis, yaitu berdassarkan ada tidaknya fase cair selama
proses sintering. Sintering yang terjadi disertai adanya fase cair disebut sintering
fase cair, dan sintering yang terjadi tanpa fase cair disebut sintering padat.
Tahap sintering dilakukan untuk memadat kompakan bahan, yang sudah dicetak
dan dikeringkan dengan suhu tinggi.

e) Anneling dan Aging

Anealing adalah proses pemanasan yang lebih rendah dari sebelumnya. Dengan
maksud agar parameter dan sifat yang diinginkan mencapai optimum. Sedangkan
aging adalah proses pendinginan selama beberapa waktu tertentu.

f) Tahap akhir

Pada tahap ini, bahan keramik dikenakan berbagai perlakuan akhir sehingga sipa
dipalikasika sesuai dengan sifat bahan yang diinginkan. Perlakuan tersebut
misalnya mengasah, memoles, memberi lapisan logam, memberi mantel untuk
perlindungan dan lain-lain

G. KARAKTERISTIK STRUKTUR KERAMIK

10
Gambar 1.1 Struktur Keramik

Struktur kristal keramik (terdiri dari berbagai ukuran atom yang berbeda atau
minimal terdiri dari 2 jenis unsur) merupakan salah satu yang paling kompleks
dari semua struktur bahan. Ikatan antara atom-atom ini umumnya ikatan kovalen
(berbagi elektron, sehingga ikatan ini kuat) atau ion (terutama ikatanantara ion
bermuatan, sehingga ikatan ini kuat). Ikatan ini jauh lebih kuat daripada ikatan
logam. Akibatnya, sifat-sifat seperti kekerasan dan ketahanan panas dan listrik
secara signifikan lebih tinggi keramik dari pada logam. Keramik dapat berikatan
kristal tunggal ataudalam bentuk polikristalin. Ukuran butir mempunyai pengaruh
besar terhadap kekuatan dan sifat-sifat keramik; ukuran butir yang halus (sehingga
dikatakan keramik halus), semakin tinggi kekuatan dan ketangguhannya.

Kebanyakan bahan pembentuk keramik memiliki ikatan ion, ikatan kovalen dan
ikatanantara. Sebagai missal, bagian ikatan ion dalam sistem Mg-O, Al-O, Zn-O
dan Si-O dapat dikatakan masing-masing 70%, 60%, 60% dan 50%. Yang sangat
menarik adalah bahwa pada ReO3,V2O3 dan TiO, yang merupakan oksida dan
tidak pernah menunjukkan sifat liat ataudapat di deformasikan, tetapi memiliki
hantaran listrik yang relatif dapat disamakan dengan logam biasa.

Dalam Kristal yang rumit, berbagai macam atom berperan dan ikatannya
merupakan ikatan campuran dalam banyak hal. Struktur Kristal demikian dapat
dimengerti apabila mengingat bahwa Kristal tersusun oleh kombinasi dari
polyhedron koordinasi, dimana satuan kecil dari kation dikelilingi oleh beberapa

11
anion. Salah satu contoh adalah silikat yang merupakan bahan baku penting bagi
keramik.

KOMPOSIT
A. PENGERTIAN KOMPOSIT

12
Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih
material sehingga dihasilkan material komposit yang mempunyai sifat mekanik
dan karakteristik yang berbeda dari material pembentuknya.

Bahan komposit memiliki banyak keunggulan, diantaranya berat yang lebih


ringan, kekuatan dan kekuatan yang lebih tinggi, tahan korosi dan memiliki biaya
perakitan yang lebih murah karena berkurangnya jumlah komponen dan baut-baut
penyambung. Kekuatan tarik dari komposit serat karbon lebih tinggi daripada
semua paduan logam. Semua itu menghasilkan berat pesawat yang lebih ringan,
daya angkut yang lebih besar, hemat bahan bakar dan jarak tempuh yang lebih
jauh.

Militer Amerika Serikat adalah pihak yang pertama kali mengembangkan dan
memakai bahan komposit. Pesawat AV-8D mempunyai kandungan bahan
komposit 27% dalam struktur rangka pesawat pawa awal tahu 1980-an.
Penggunaan bahan komposit dalam skala besar pertama kali terjadi pada tahun
1985. Ketika itu Airbus A320 pertama kali terbang dengan stabiliser horisontal
dan vertikal yang terbuat dari bahan komposit. Airbus telah menggunakan
komposit sampai dengan 15% dari berat total rangka pesawat untuk seri A320,
A330 dan A340.

Komposit terdiri dari 2 bagian utama yaitu :

Matriks, berfungsi untuk perekat atau pengikat dan pelindung filler (pengisi) dari
kerusakan eksternal. Matriks yang umum digunakan : carbon, glass, kevlar, dll

Filler (pengisi), berfungsi sebagai Penguat dari matriks. Filler yang umum
digunakan : carbon, glass, aramid, kevlar

B. TUJUAN DIBENTUKNYA KOMPOSIT

Komposit dibuat dengan tujuan untuk :

13
1. Memperbaiki sifat mekanik dan/atau sifat spesifik tertentu
2. Mempermudah design yang sulit pada manufaktur
3. Keleluasaan dalam bentuk/design yang dapat menghemat biaya
4. Menjadikan bahan lebih ringan

C. SIFAT MATERIAL KOMPOSIT

Ada tiga faktor yang menentukan sifat-sifat dari material komposit, yaitu:

1. Material pembentuk. Sifat-sifat intrinsik material pembentuk memegang


peranan yang sangat penting terhadap pengaruh sifat kompositnya.

2. Susunan struktural komponen. Dimana bentuk serta orientasi dan ukuran


tiaptiap komponen penyusun struktur dan distribusinya merupakan faktor penting
yang memberi kontribusi dalam penampilan komposit secara keseluruhan.

3. Interaksi antar komponen. Karena komposit merupakan campuran atau


kombinasi komponen-komponen yang berbeda baik dalam hal bahannya maupun
bentuknya, maka sifat kombinasi yang diperoleh pasti akan berbeda.

Dalam pembuatan sebuah material komposit, suatu pengkombinasian optimum


dari sifat-sifat bahan penyusunnya untuk mendapatkan sifat-sifat tunggal sangat
diharapkan. Beberapa material komposit polymer diperkuat serbuk yang memiliki
kombinasi sifat-sifat yang ringan, kaku, kuat dan mempunyai nilai kekerasan yang
cukup tinggi. Disamping itu juga sifat dari material komposit dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu material yang digunakan sebagai bentuk komponen dalam
komposit, bentuk geometri dari unsur-unsur pokok dan akibat struktur dari sistem
komposit, cara dimana bentuk satu mempengaruhi bentuk lainnya

Menurut Agarwal dan Broutman, yaitu menyatakan bahwa bahan komposit


mmpunyai cirri-ciri yang berbeda dan komposisi untuk menghasilkan suatu bahan
yang mempunyai sifat dan cirri tertentu yang berbeda dari sifat dan ciri konstituen
asalnya. Disamping itu konstituen asal masi kekal dan dihubungkan melalui suatu
antara muka.

14
Dengan kata lain, bahan komposit adalah bahan yang heterogen yang terdiri dari
fasa yang tersebar dan fasa yang berterusan. Fasa tersebar selalu terdiri dari serat
atau bahan pengukuh, manakalah yang berterusannya terdiri dari matriks.

D. KEGUNAAN MATERIAL KOMPOSIT

Penggunaan material komposit sangat luas, yaitu untuk :

- Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter,


Komponen satelit.
- Kesehatan = Kaki palsu, Sambungan sendi pada pinggang
- Marine / Kelautan = Kapal layar, Kayak
- Industri Pertahanan = Komponen jet tempur, Peluru, Komponen kapal
selam
- Industri Pembinaan = Jembatan, Terowongan, Rumah, Tanks.
- Olah raga dan rekreasi = Sepeda, Stick golf, Raket tenis, Sepatu olah raga
- Automobile = Komponen mesin, Komponen kereta
- Angkasa luar = Komponen kapal terbang, Komponen Helikopter,
Komponen satelit.

E. KLASIFIKASI KOMPOSIT

- Berdasarkan Matriks yang digunakan :

MMC : Metal Matriks Composite (menggunakan matriks logam)

Metal Matrix composites adalah salah satu jenis komposit yang memiliki matrik
logam. Material MMC mulai dikembangkan sejak tahun 1996. Pada mulanya
yang diteliti adalah Continous Filamen MMC yang digunakan dalam aplikasi
aerospace.

CMC : Ceramic Matriks Composite (menggunakan matriks ceramic)

CMC merupakan material 2 fasa dengan 1 fasa berfungsi sebagai reinforcement


dan 1 fasa sebagai matriks, dimana matriksnya terbuat dari keramik.
Reinforcement yang umum digunakan pada CMC adalah oksida, carbide, dan

15
nitrid. Salah satuproses pembuatan dari CMC yaitu dengan proses DIMOX, yaitu
proses pembentukan komposit dengan reaksi oksidasi leburan logam untuk
pertumbuhan matriks keramik disekeliling daerah filler (penguat).

PMC : Polymer Matriks Composite (menggunakan matriks polymer)

PMC (Polymer Matriks Composite) merupakan matriks yang paling umum


digunakan pada material komposit. Karena memiliki sifat yang lebih tahan karat,
korosi dan lebih ringan. Matriks polymer terbagi 2 yaitu termoset dan
termoplastikPerbedaannya polymer termoset tidak dapat didaur ulang sedangkan
termoplastik dapat didaur ulang sehingga lebih banyak digunakan belakangan ini.
Jenis2 termoplastik yang biasa digunakan : polypropylene (PP), polystryrene (PS),
polyethylene (PE), dll. Berikut lambang dari masing2 jenis polymer.

- Berdasarkan Strukturnya :

16
Particulate Composite Materials (komposit partikel) merupakan jenis
Komposit yang menggunakan partikel/butiran sebagai filler (pengisi).
Partikel berupa logam atau non logam dapat digunakan sebagai filler.
Fibrous Composite Materials (komposit serat) terdiri dari dua komponen
penyusun yaitu matriks dan serat.
Structural Composite Materials (komposit berlapis) terdiri dari sekurang-
kurangnya dua material berbeda yang direkatkan bersama-sama. Proses
pelapisan dilakukan dengan mengkombinasikan aspek terbaik dari masing-
masing lapisan untuk memperoleh bahan yang berguna.

- Berdasarkan Jenis Penguatnya

a. Partikel sebagai penguat (Particulate composites)

Keuntungan dari komposit yang disusun oleh reinforcement berbentuk partikel:

a) Kekuatan lebih seragam pada berbagai arah

b) Dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan dan meningkatkan kekerasan


material

c) Cara penguatan dan pengerasan oleh partikulat adalah dengan menghalangi


pergerakan dislokasi.

b. Fiber sebagai penguat (Fiber composites)

Fungsi utama dari serat adalah sebagai penopang kekuatan dari komposit,
sehingga tinggi rendahnya kekuatan komposit sangat tergantung dari serat yang
digunakan, karena tegangan yang dikenakan pada komposit mulanya diterima

17
oleh matrik akan diteruskan kepada serat, sehingga serat akan menahan beban
sampai beban maksimum. Oleh karena itu serat harus mempunyai tegangan tarik
dan moduluselastisitas yang lebih tinggi daripada matrik penyusun komposit.
Fiber yang digunakan harus memiliki syarat sebagai berikut :

a) Mempunyai diameter yang lebih kecil dari diameter bulknya (matriksnya)


namun harus lebih kuat dari bulknya

b) Harus mempunyai tensile strength yang tinggi

c. Fiber sebagai sturktural (Structute composites)

Komposit struktural dibentuk oleh reinforce- reinforce yang memiliki bentuk


lembaran-lembaran. Berdasarkan struktur, komposit dapat dibagi menjadi dua
yaitu struktur laminate dan struktur sandwich.

1) Laminate

Laminate adalah gabungan dari dua atau lebih lamina (satu lembar
komposit dengan arah serat tertentu) yang membentuk elemen struktur secara
integral pada komposit. Proses pembentukan lamina ini menjadi laminate
dinamakan proses laminai. Sebagai elemen sebuah struktur, lamina yang serat
penguatnya searah saja (unidirectional lamina) pada umumnya tidak
menguntungkan karena memiliki sifat yang buruk. Untuk itulah struktur komposit
dibuat dalam bentuk laminate yang terdiri dari beberapa macam lamina atau
lapisan yang diorientasikan dalam arah yang diinginkan dan digabungkan bersama
sebagai sebuah unit struktur.

Terdapat beberapa lamina, yaitu:

a) Continous fiber laminate, lamina jenis ini mempunyai lamina penyusun


dengan serat yang tidak terputus hingga mencapai ujung-ujung lamina. Continous
fiber laminate terdiri dari :

18
1. Unidirectional laminate (satu arah), yaitu bentuk laminate dengan tiap
lamina mempunyai arah serat yang sama. Kekuatan terbesar dari komposit
lamina ini adalah searah seratnya.

2. Crossplien quasi-isotropoic (silang), lamina ini mempunyai susunan


serat yang saling silang tegak lurus satu sama lain antara lamina.

3. Random/woven fiber composite, lamina ini mempunyai susunan serat.

b) Discontinous fiber composite, berbeda dengan jenis sebelumnya maka


laminate ini pada masing-masing lamina terdiri dari potongan serat pendek yang
terputus dan mempunyai dua jenis yaitu :

1. Short Alighned Fiber, potongan serat tersusun dalam arah tertentu,


sesuai dengan keperluan setiap lamina.

2. In-Plane Random Fiber, potongan serat disebarkan secara acak atau


arahnya tidak teratur.

2) Sandwich panels

Komposit sandwich merupakan komposit yang tersusun dari 3 lapisan


yang terdiri dari flat composite (metal sheet) sebagai kulit permukaan (skin) serta
meterial inti (core) di bagian tengahnya (berada di antaranya). Core yang biasa
dipakai adalah core import, seperti polyuretan (PU), polyvynil Clorida (PVC), dan
honeycomb. Komposit sandwich dibuat dengan tujuan untuk efisiensi berat yang
optimal, namun mempunyai kekakuan dan kekuatan yang tinggi. Sehinggga untuk
mendapatkan karakteristik tersebut, pada bagian tengah diantara kedua skin
dipasang core. Komposit sandwich merupakan jenis komposit yang sangat cocok
untuk menahan beban lentur, impak, meredam getaran dan suara. Komposit
sandwich dibuat untuk mendapatkan struktur yang ringan tetapi mempunyai
kekakuan dan kekuatan yang tinggi. Biasanya pemilihan bahan untuk komposit
sandwich, syaratnya adalah ringan, tahan panas dan korosi, serta harga juga
dipertimbangkan. Dengan menggunakan material inti yang sangat ringan, maka
akan dihasilkan komposit yang mempunyai sifat kuat, ringan, dan kaku. Komposit

19
sandwich dapat diaplikasikan sebagai struktural maupun non-struktural bagian
internal dan eksternal pada kereta, bus, truk, dan jenis kendaraan yang lainnya.

F. BAHAN KOMPOSIT PARTIKEL

Dalam struktur komposit, bahan komposit partikel tersusun dari partikelpartikel


disebut bahan komposit partikel (particulate composite) menurut definisinya
partikel ini berbentuk beberapa macam seperti bulat, kubik, tetragonal atau
bahkan berbentuk yang tidak beraturan secara acak, tetapi ratarata berdimensi
sama. Bahan komposit partikel umunya digunakan sebagai pengisi dan penguat
bahan komposit keramik (ceramic matrik composites). Bahan komposit partikel
pada umunya lebih lemah dibanding bahan komposit serat. bahan komposit
partikel mempunyai keunggulan, seperti ketahanan terhadap aus, tidak muda retak
dan mempunyai daya pengikat dengan matrik yang baik.

G. BAHAN KOMPOSIT SERAT

Unsur utama komposit adalah serat yang mempunyai banyak keunggulan, oleh
karena itu bahan komposit serat yang paling banyak dipakai. Bahan komposit
serat terdiri dari seratserta yang terikat oleh matrik yang saling berhubungan.
Bahan komposit serat ini terdiri dari dua macam, yaitu serat panjang (continous
fiber) dan serat pendek (short fiberdan whisker). Dalam laporan ini diambil bahan
komposit serat (fiber composite). Penggunaan bahan komposit serat sangat efesien
dalam menerima beban dan gaya. Karena itu bahan komposit serat sangat kuat dan
kaku bila dibebani searah serat, sebaliknya sangat lemah bila dibebani dalam arah
tegak lurus serat.

Komposit serat dalam dunia industry mulai dikembangkan dari pada


menggunakan bahan partikel. Bahan komposit serat mempunyai keunggulan yang
utama yaitu strong(kuat), stiff (tangguh), dan lebi tahan terhadap panas pada saat
didalam matrik (Schwartz, 1984). Dalam penggembangan teknologi pengolahan
serat, membuat serat sekarang semakin diunggulkan dibandingkan material

20
material yang digunakan. Cara yang digunakan untuk mengkombinasi serat
berkekuatan tarik tinggi dan bermodulus elastisitas tinggi dengan matrik yang
bermassa ringan, berkekuatan tarik renda, serta bermodulus elastisitas rendah
makin banyak dikembangkan guna untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Komposit pada umumnya mengunakan bahan plastik yang merupakan material
yang paling sering digunakan sebagai bahan pengikat seratnya selain itu plastic
mudah didapat dan mudah perlakuannya, dari pada bahan dari logam yang
membutuhkan bahan sendiri.

H. TIPE KOMPOSIT SERAT

Untuk memperoleh komposit yang kuat harus dapat menempatkan serat dengan
benar. Berdasarkan penempatanya terdapat beberapa tipe serat pada komposit
yaitu :

1. Continuous Fiber Composite

Continuous atau uni-directional, mempunyai serat panjang dan lurus, membentuk


lamina diatara matriknya. Jenis komposit ini paling sering digunakan. Tipe ini
mempunyai kelemahan pada pemisahan antar lapisan. Hal ini dikarnakan
kekuatan antar lapisan dipengaruhi oleh matriknya.

2. Woven Fiber Composite (bi-dirtectional)

Komposit ini tidak mudah dipengaruhi pemisahan antar lapisan karena susunan
seratnya juga mengikat serat antar lapisan. Akan tetapi susunan serat
memanjangnya yang tidak begitu lurus mengakibatkan kekuatan dan kekakuan
akan melemah.

3. Discontinuous Fiber Composite

Discontinuous Fiber Composite adalah tipe komposit dengan serat pendek.

Tipe ini dibedakan lagi menjadi 3 ( Gibson, 1994 : 157 ) :

21
a. Aligned discontinuous fiber

b. Off-axis aligned discontinuous fiber

c. Randomly oriented discontinuous fiber

4. Hybrid Fiber Composite

Hybrid Fiber Composite merupakan komposit gabungan antara serat tipe serat
lurus dengan serat acak. Tipe ini digunakan supaya dapat mengganti kekurangan
sifat dari kedua tipe dan dapat menggabungkan kelebihan

I. BAGIAN UTAMA DARI KOMPOSIT

- Reinforcement

Salah satu bagian utama dari komposit adalah reinforcement (penguat) yang
berfungsi sebagai penanggung beban utama pada komposit.

- Glass Fiber

Glass fiber adalah bahan yang tidak mudah terbakar. Serat jenis ini biasanya
digunakan sebagai penguat matrik jenis polymer. Komposisi kimia serat gelas
sebagain besar adalah SiO2 dan sisanya adalah oksida-oksida alumunium (Al),
kalsium (Ca), magnesium (Mg), natrium (Na), dan unsur-unsur lainnya.

Berdasarkan bentuknya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam


antaralain (Santoso, 2002):

a. Roving

Berupa benang panjang yang digulung mengelilingi silinder.

b. Yarn

Berupa bentuk benang yang lekat dihubungkan pada filamen.

c. Chopped Strand

22
Adalah strand yang dipotong-potong dengan ukuran tertentu kemudian digabung
menjadi satu ikatan.

d. Reinforcing Mat

Berupa lembaran chopped strand dan continuous strand yang tersusun secara
acak.

e. Woven Roving

Berupa benang panjang yang dianyam dan digulung pada silinder

f. Woven Fabric

Berupa serat yang dianyam seperti kain tenun.

Berdasarkan jenisnya serat gelas dapat dibedakan menjadi beberapa macam antara
lain :

a. Serat E-Glass

Serat E-Glass adalah salah satu jenis serat yang dikembangkan sebagai penyekat
atau bahan isolasi. Jenis ini mempunyai kemampuan bentuk yang baik.

b. Serat C-Glass

Serat C-Glass adalah jenis serat yang mempunyai ketahanan yang tinggi terhadap
korosi.

c. Serat S-Glass

Serat S-Glass adalah jenis serat yang mempunyai kekakuan yang tinggi.

J. KELEBIHAN MATERIAL KOMPOSIT

Material komposit mempunyai beberapa kelebihan berbanding dengan bahan


konvensional seperti logam. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat

23
dari beberapa sudut yang penting seperti sifat-sifat mekanikal dan fisikal dan
biaya. Seperti yang diuraikan dibawah ini :

a. Sifat-sifat mekanikal dan fisikal

Pada umumnya pemilihan bahan matriks dan serat memainkan peranan penting
dalam menentukan sifat-sifat mekanik dan sifat komposit. Gabungan matriks dan
serta dapat menghasilkan komposit yang mempunyai kekuatan dan kekakuan
yang lebih tinggi dari bahan konvensional seperti keluli.

b. Biaya

Faktur biaya juga memainkan peranan yang sangat penting dalam membantu
perkembangan industri komposit. Biaya yang berkaitan erat dengan penghasilan
suatu produk yang seharusnya memperhitungkan beberapa aspek seperti biaya
bahan mentah, pemrosesan, tenaga manusia, dan sebagainya.

K. KEKURANGAN MATERIAL KOMPOSIT

a. Tidak tahan terhadap beban shock (kejut) dan crash (tabrak) dibandingkan
dengan metal.

b. Kurang elastis

c. Lebih sulit dibentuk secara plastis.

GRAPHENE

24
Teknologi otomotif kini makin berkembang. Bila sebelumnya produsen otomotif
masih percaya serat karbon sebagai bahan yang ringan namun kuat, kini ada lagi
material baru yang diklaim 10 kali lebih kuat dibanding metal.

Material yang diberi nama graphene ini dikembangkan oleh tim dari University
of Technology Sydney (UTS) dan disupervisi oleh Professor Guoxiu Wang ini
diprediksi akan sangat potensial digunakan oleh industri otomotif masa depan.

Material ini seperti dipublikasi dari Journal of Applied Physics merupakan


hasil dari pengolahan graphite yang kemudian dimurnikan dan disaring
dengan bahan kimia tertentu yang kemudian ditransformasi menjadi
graphene nanosheets.

Dengan menggunakan berbagai proses tersebut UTS mengklaim kalau material


baru yang mereka temukan itu enam kali lebih ringan dibanding baja
tapi lima sampai enam kali lebih padat. Selain itu material ini juga dua kali
lebih keras dari baja dan sepuluh kali lebih kuat serta 13 kali lebih rigid
dibanding baja.

Sifat mekanik yang luar biasa dari kertas graphene membuat bahan ini
menjanjikan untuk diaplikasi secara komersial, ungkap kepala peneliti Ali Reza
Ranjbartoreh seperti dikutip dari

Bukan hanya karena ringan, kuat, lebih keras dan lebih fleksibel daripada baja
tapi juga merupakan produk manufactur yang bisa didaur ulang dan bisa
berkelanjutan serta ramah lingkungan dan hemat biaya dalam penggunaannya,
tambahnya.

Contoh material graphene dapat dilihat pada halaman selanjutnya.

25
Contoh material graphene

Bila material ini diaplikasi dalam industri otomotif, Ranjbartoreh mengatakan


bahwa di masa depan akan memungkinkan terjadinya pengembangan kendaraan
ringan yang dapat mengkonsumsi sedikit bahan bakar, memproduksi lebih sedikit
emisi CO2 dan tentunya mengurangi biaya operasi.

26

Anda mungkin juga menyukai