Anda di halaman 1dari 6

MODUL B ( M odel Gerak Lurus : PESAWAT ATWOOD )

MODUL B
MODEL GERAK LURUS : PESAWAT ATWOOD
B. 1. Tujuan
Memahami makna gerak translasi secara teori dan praktek
Mampu menyelesaikan soal-soal gerak lurus menggunakan hukum Newton
Menguji model grafik yang paling tepat dengan metoda statistik
B. 2. Waktu Pengerjaan
Agar dapat dicapai tujuan di atas, maka diperlukan 2 - 2,5 jam untuk pemahaman di
rumah dan 1 jam di laboratorium.
B. 3. Rujukan
1. Petunjuk praktikum Fisika Dasar I, Lab. Fisika Dasar ITB 1995
2. B. Darmawan Djonoputro, Teori Ketidakpastian, 1984
3. Halliday-Resnick , FISIKA
4. Tipler, Fisika untuk Sains dan Teknik, Jilid 1
5. Sutrisno, Seri Fisika Dasar,Penerbit ITB, 2001
B. 4. Alat-alat
Yang telah disediakan di Laboratorium
1. Pesawat Atwood
2. Neraca Teknis dan anak timbangannya
3. Plat beban
4. Stopwatch
5. Penggaris
Yang
1.
2.
3.
4.

harus dibawa oleh mahasiswa


Buku Jurnal
Kertas Milimeter Blok
Penggaris dan alat-alat tulis
Kalkulator

B. 5. Pendahuluan
Jika sebuah benda bergerak lurus beraturan, maka jarak yang ditempuhnya sebanding
dengan waktu tempuhnya. Benda yang geraknya sangat lambat, pengamatan mudah
dilakukan, tetapi kondisi geraknya yang sulit dipertahankan. Sedangkan untuk benda
yang bergerak relatif cepat, kesulitan akan muncul pada saat mengukur posisi dan waktu.
Secara alamiah memang melakukan pengukuran pada kondisi dinamis lebih sulit dari
pada melakukan pengukuran dalam kondisi statis.
Jika posisi suatu benda dinyatakan dengan "x", sedangkan waktu disimbolkan dengan "t",
maka sebuah benda yang bergerak lurus beraturan dengan kecepatan "v" akan
mengikuti persamaan gerak sebagai berikut :

X X 0 V.t

(B.1)

Dari pasangan data terurut (x,t) kita dapat menentukan parameter Xo dan V. Jika kita
buat grafik x terhadap t, maka kita peroleh suatu kurva lurus. Dengan menggunakan
metoda Least Square kita dapat menentukan nilai Xo dan V

12

Laboratorium Fisika UNIKOM 2006/2007

MODUL B ( M odel Gerak Lurus : PESAWAT ATWOOD )

Tan = v

xo

t
Gambar B.1. Grafik x terhadap t untuk benda yang bergerak lurus beraturan
Selanjutnya untuk sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan, berlaku :

X X 0 V0 .t

1
.a.t 2
2

(B.2)

dan
Jika dipilih Xo sedekat mungkin dengan nol, maka persamaan (2) menjadi :

1
.a.t 2
2
V V0 a.t

X V0 .t

(B.3)
(B.4)

Jika persamaan (B.2) dibagi dengan t, akan diperoleh :

X
1
V0 .a.t
t
2

(B.5)

Ini berarti grafik antara x/t terhadap t akan berupa garis lurus dengan koefisien
kemiringan 1/2 a, dan perpotongan grafik dengan sunbu x/t pada nilai Vo :

X/t
Tan = a/2
vo

Gambar B.2. Grafik x/t terhadap t untuk GLBB


Jika benda bergerak lurus berubah beraturan tanpa kecepatan awal (vo = 0), maka
persamaan (B.2) menjadi :

X X0

1
.a.t 2
2

(B.6)

Dari persamaan (B.6) akan diperoleh grafik linier jika diplot antara x terhadap t 2 dengan
kemiringan grafik tan () = a/2

13

Laboratorium Fisika UNIKOM 2006/2007

MODUL B ( M odel Gerak Lurus : PESAWAT ATWOOD )

x
tan = a/2
vo

t2

Gambar B. 3. Grafik x terhadap t2 untuk GLBB


Sebenarnya kedua tipe gerak benda yang dibahas di atas bukanlah jenis gerak yang
banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Gerak yang banyak kita jumpai pada
umumnya jauh lebih kompleks dan rumit. Tetapi dalam ilmu Fisika khususnya bahwa
dalam menjelaskan fenomena alam selalu dimulai dengan model yang paling sederhana.
Pesawat Atwood adalah seperangkat alat yang memungkinkan kita untuk mengamati
bagaimana sebuah benda bergerak lurus beraturan (GLB) dan gerak lurus yang
dipercepat (GLBB). Secara struktur pesawat Atwood dapat digambarkan seperti di bawah
ini :

Katrol

m (beban
tambahan)

C
Batang berskala

M1
A
Tampak
atas

M2

B
G

Gambar B. 4. Model Pesawat Atwood


Cara kerja pesawat atwood adalah sebagai berikut :
Beban M1 dan M2 dipasangkan pada ujung-ujung tali yang ada pada katrol. Pada
1.
keaddan ini sitem tidak bergerak karena resultan gaya sama dengan nol (gaya
seimbang).
M2 dipasang pada genggaman G
2.

14

Laboratorium Fisika UNIKOM 2006/2007

MODUL B ( M odel Gerak Lurus : PESAWAT ATWOOD )


3.
4.

Lalu beban tambahan m dipasang pada M1


Saat M2 dilepaskan dari genggaman G maka M1 dan M akan bergerak ke bawah
sedangkan M2 akan bergerak keatas. Sistem ini melakukan gerak lurus dipercepat
karena gaya tak berimbang dari m. Hal ini sesuai dengan hukum Newton II bahwa
resultan gaya yang tidak sama dengan nol akan menimbulkan percepatan a :
(B.7)
F=ma
(B.8)
{(M2 + m) M1 ) g= (M1 + M2 + m) a

jika M1 dianggap sama dengan M2 namakanlah keduanya M, maka :

5.

m.g
2.M m

(B.9)

persamaan (B.9) ini menyatakan bahwa gerak dari C ke A adalah gerak lurus
dipercepat beraturan (GLBB).
Pada saat M2 melewati penahan di A, beban tambahan m tersangkut sehingga
sistem menjadi seimbang (resultan gaya menjadi nol) sehingga percepatan
menjadi nol, dan gerak dari A ke B adalah gerak lurus beraturan (GLB), dengan
kecepatan awal tertentu. Jika hal ini tidak terjadi maka perbaikilah letak penahan
beban tambahan A.

B. 6. Tugas Pendahuluan
1. Sebutkan bunyi hukum I Newton dan tuliskan secara matematis hukum II Newton
serta sebutkan arti lambang-lambang yang digunakan (20 point)
2. Diketahui data hasil percobaan pesawat Atwood dari posisi C ke A adalah sebagai
berikut (40 point):
No
t(detik)
X(cm)
1
10
3,5
2
20
4,0
3
30
5,5
4
40
6,0
5
50
7,0
6
60
8,5
7
70
10
Dengan metode Least Square buatlah grafik kedudukan x terhadap t2 pada
gerak lurus dipercepat beraturan dan tentukan percepatan a dari grafik tersebut
3. Diketahui data hasil percobaan pesawat Atwood dari posisi A ke B adalah sebagai
berikut (40 point):
No
1
2
3
4
5
6
7

X(cm)
10
20
30
40
50
60
70

t(detik)
1,0
1,5
2,0
3,0
3,5
4,0
5,0

Dengan metode Least Square buatlah grafik kedudukan x terhadap t untuk


sistem yang bergerak dengan kecepatan tetap dan tentukan kecepatan dari grafik
tersebut
. 7. Tugas di Laboratorium
B.7.1 Tugas awal sebelum mengambil data :
Timbanglah massa beban tambahan m, M1 dan M2 pada neraca teknis terlebih
dahulu.

15

Laboratorium Fisika UNIKOM 2006/2007

MODUL B ( M odel Gerak Lurus : PESAWAT ATWOOD )

B.7.2 Pergerakan sistem dari posisi C ke A


Kuncilah M1 pada pengunci G, kemudian pasanglah beban tambahan m pada M2,
untuk besarnya m mintalah petunjuk pada dosen anda.
Aturlah posisi C, A dan B sebaik mungkin (posisi C ke A cukup jauh sedangkan
posisi A ke B cukup dekat) sehingga gerak sistem tidak terlalu cepat dan cukup
memungkinkan untuk diukur waktu tempuhnya (dengan menggunakan
stopwatch)
Lepaskanlah pengunci G sehingga sistem bergerak dan catatlah waktu
tempuhnya dari C ke A.
Ubahlah jarak C ke A dengan mengubah posisi pengunci G, otomatis posisi C juga
berubah (posisi A dan B tetap), kemudian catatlah waktu tempuh dari C ke A
Lakukan hal ini sebanyak 7 kali.
B.7.3 Pergerakan sistem dari posisi A ke B
Kuncilah M1 pada pengunci G, kemudian pasanglah beban tambahan m pada M2,
untuk besarnya m mintalah petunjuk pada dosen anda.
Aturlah posisi C, A dan B sebaik mungkin sehingga gerak sistem tidak terlalu
cepat dan cukup memungkinkan untuk diukur waktu tempuhnya (dengan
menggunakan stopwatch)
Lepaskanlah pengunci G sehingga sistem bergerak dan catatlah waktu
tempuhnya dari A ke B.
Ubahlah jarak A ke B dengan mengubah posisi penahan beban B (posisi A dan C
tetap), kemudian catatlah waktu tempuhnya sekarang dari A ke B
Lakukan hal ini sebanyak 7 kali
B. 8. Tugas Akhir Jurnal Praktikum
1. Tuliskan data hasil percobaan anda ke dalam jurnal akhir dengan menggunakan
satuan SI.
2. Hitunglah percepatan gerak sistem dari C ke A dengan menggunakan persamaan
berikut :
a

mg
M M m
1
2

3. Kemudian dengan percepatan yang telah dihitung pada nomor 2, hitunglah


kecepatan M2 ketika melewati A dengan rumus berikut :
V

2.a.x

C-A

4. Dari tabel 1 data hasil percobaan buatlah grafik x terhadap t 2 dengan metoda
Least Square dan dari tabel 2 data hasil percobaan buatlah grafik x terhadap t
5. Lakukan langkah-langkah berikut untuk mendapatkan persamaan garis dari grafik
x terhadap t2 :
a. Dengan mengasumsikan sumbu Y=XAC dan sumbu X= tAC2, buat dan isilah tabel
berikut dalam buku jurnal :
n
XAC
tAC
tAC2
XAC2
XAC. tAC2
1
........
........
........
........
........
......
........
........
........
........
........
7
........
........
........
........
........
2
2
n=
X AC ....
t AC .... X AC .... X AC .t 2AC ....
7
b. Carilah persamaan garis Y=AX+B dengan menggunakan rumus Least
Square :

16

Laboratorium Fisika UNIKOM 2006/2007

MODUL B ( M odel Gerak Lurus : PESAWAT ATWOOD )

t X
n X X
1
B X a t
n
A

2
n. X AC .t AC

2
AC

AC

2
AC

AC

2
AC

AC

c. Dengan menggunakan persamaan garis yang didapat (XAC=A.tAC2+B), buat dan


isilah tabel berikut dalam jurnal anda :
n
1
......
7

tAC2
.........
........
.........

XAC (dari percobaan)


.........
........
.........

XAC (dari persamaan garis)


........
..........
.........

d. G
e. gambarkan grafik dari tabel c di atas dalam kertas milimeter block.
6. Berikan analisis anda dari hasil grafik ini dengan :
a. Menghitung nilai koefisien korelasinya melalui rumus :


xi

i 1

N xi y i
i 1

r
N

i 1

N x
2
i

x
i 1

y
i 1

i 1

N y
2
i

y
i 1

b. Dari grafik, tentukan nilai percepatan sistem dan bandingkan dengan jawaban
nomor 2 diatas
c. Dari grafik tentukan nilai kecepatan awal benda dan bandingkan dengan nilai
yang didapat pada jawaban nomor 3.
7. Analisalah hasil ini apakah sesuai dengan perkiraan awal, bahwa gerak C ke A
adalah GLB dan gerak A ke B merupakan GLBB.

17

Laboratorium Fisika UNIKOM 2006/2007

Anda mungkin juga menyukai