Anda di halaman 1dari 5

JURNAL PRAKTIKUM FISIKA MODERN Vol. 1, No.

1, (2013) 1-5

1
AbstrakTelah dilakukan percobaan yang berjudul
tetes minyak Milikan. Percobaan tersebut bertujuan untuk
menentukan jari-jari tetesan minyak dan untuk
menentukan banyaknya muatan pada setiap butiran
minyak. Peralatan yang digunakan dalam percobaan ini
meliputi milikan oil apparatus, sprayer, minyak parafin,
mikroskop, sumber cahaya (lampu), dan stopwatch.
Prinsip dari percobaan ini yaitu berdasarkan 4 gaya, yang
terdiri dari gaya listrik, gaya Archimedes, gaya berat, dan
gaya Stokes. Pertama sumber cahaya diatur agar butiran
minyak dalam ruang pengamatan dapat terlihat oleh
mikroskop. Kemudian tegangan input yang digunakan
diatur. Setelah itu minyak disemprotkan ke dalam ruang
penyemprotan. Kemudian butiran minyak yang akan
diamati ditentukan dan dicatat waktu yang dibutuhkan
butiran minyak untuk naik dari garis batas bawah sampai
garis batas atas. Lalu switch pembalik diputar ke arah
atas untuk mengatur medan listrik. Kemudian dicatat
waktu yang dibutuhkan butiran minyak dari garis batas
atas sampai ke garis batas bawah. Variasi tegangan yang
digunakan adalah 200 volt dan 300 volt. Pengamatan
gerak butiran minyak diulangi sebanyak 7 kali untuk naik
dan 7 kali untuk turun pada masing-masing variasi
tegangan. Berdasarkan percobaan yang dilakukan,
didapatkan nilai rata-rata dari besarnya jari-jari tetesan
minyak pada setiap variasi tegangan 200 volt dan 300 volt
berturut-turut yaitu sebesar 1,39.10
-6
m dan 1,49.10
-6
m.
Serta nilai rata-rata dari banyaknya muatan pada setiap
butiran minyak dengan variasi tegangan 200 volt dan 300
volt berturut-turut yaitu sebesar 31.65 dan 30.31.

Kata KunciMedan listrik, muatan butiran minyak,
tetes minyak Milikan.
I. PENDAHULUAN
obert A. Milikan (1869-1953) melakukan percobaan
dengan meneteskan minyak melalui dua plat logam
dengan beda potensial yang dapat diukur sehingga gaya
elektrolistrik mampu membuat tetes minyak berhenti.
Pada eksperimen tersebut, jatuhan minyak akan
mengalami percepatan ke bawah yang disebabkan oleh
gaya gravitasi dan pada saat yang sama gerak tetes
minyak tersebut dihambat oleh gaya Stokes. Sehingga
akan terjadi keseimbangan gaya-gaya antara gaya
gravitasi dan gaya listrik di antara dua plat konduktor
tersebut. Eksperimen tetes minyak Milikan merupakan
eksperimen dalam menentukan muatan suatu elektron (e)
dan bilangan Avogadro (N) berdasarkan persamaan
Faraday dengan mengetahui sifat diskrit dari muatan
elektron.
Pada tahun 1909, Robert A. Milikan melakukan
percobaan dengan meneteskan minyak melalui dua plat
logam dengan beda potensial yang dapat diukur
sehingga gaya elektrolistrik mampu membuat tetes
minyak berhenti (gambar 1.1). Pada eksperimen
tersebut, jatuhan minyak akan mengalami percepatan ke
bawah yang disebabkan oleh gaya gravitasi dan pada
saat yang sama gerak tetes minyak tersebut dihambat
oleh gaya Stokes. Sehingga akan terjadi keseimbangan
gaya-gaya antara gaya gravitasi dan gaya lsistrik di
antara dua plat konduktor tersebut. Butiran minyak
tersebut juga dipengaruhi oleh gaya Archimedes
[5]
.











Kasus Pertama
Gaya-gaya yang bekerja pada tetes minyak tersebut
dapat dituliskan :
Gaya gravitasi, gaya yang dialami oleh tetes minyak
F
g
= m
oil
. g (1)
Gaya gesek, gaya yang melawan gaya gravitasi, dalam
hal ini sama dengan gaya Stokes
F
r
= 6rV
1
(2)
Gaya Archimedes, gaya dengan arah ke atas
F
A
= m
L
. g (3)
Dengan m
oil
, m
L
, , V
1
masing-masing massa tetes
minyak, massa udara dengan volum sama dengan tetesan
minyak, viskositas minyak, jari-jari tetes minyak dari
kecepatan gerak tetes minyak ke bawah. Sehingga
resultan gaya yang dialami oleh tetes minyak dapat
ditulis:
m
oil
. g - m
L
. g - 6rV
1
= 0 (4)
Tetes Minyak Milikan
Nur Lailiyah Isnaini, Devi Eka Septiani, Yovanita Narsisca
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: nurlailiyahisnaini@ymail.com
R
Gambar 1.1 Skema percobaan Milikan oil-drop.
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA MODERN Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

2
Bila m
oil
- m
L =
m, maka persamaan di atas dapat ditulis
menjadi:
m . g - 6rV
1
= 0 (5)
Dengan m.g merupakan berat tetes minyak setelah
dikurangioleh gaya Archimedes. Bila
oil

L
,
dengan
oil
dan
L
adalah rapat jenis tetes minyak dan
rapat massa udara, maka dengan mengganti m = V =

r
3
akan diperoleh resultan gaya tetes minyak
[1]

r
3
g - 6rV
1
= 0 (6)
atau
r =

(7)

Kasus Kedua
Pada plat sejajar dialirkan medan listrik sedemikian
sehingga tetes minyak bergerak ke atas dengan
kecepatan V
2
. Bila tegangan antar plat U dan jarak antar
kedua plat adalah d, maka E = U/d dan gaya yang
bekerja pada tetes minyak tersebut adalah:
q . E m . g - 6rV
2
= 0
atau
q .

r
3
g - 6rV
2
= 0 (8)
untuk tetes minyak yang melayang di antara plat sejajar
karena pengaruh medan listrik E, maka persamaan (8)
menjadi:
q .

r
3
g = 0 (9)
dari penjelasan di atas terlihat bahwa terdapat dua
metode yang berbeda yang dapat digunakan untuk
menentukan muatan elektron elementer:
1. Mengukur kecepatan jatuh bebas V
1
sevelum
diberikan medan listrik dan mengukur tegangan U
sehingga tetes minyak diam di antara dua plat sejajar.
Formulasi metode ini dapat dilakukan dengan
substitusi persamaan (7) dan persamaan (9), sehingga
diperoleh:
q =

(10)
Dengan karakteristik alat dan bahan sebagai berikut:
= 1,81.10
-5
N/m
2
s, d = 6.10
-3
m,
oil
= 875,3 kg/m
3
,

L
= 1,29 kg/m
3
, sehingga persamaan (10) dapat
dituliskan menjadi:
q = 2.10
-10

A.s (11)
2. Mengukur kecepatan jatuh tetes minyak dalam ruang
bebas medan listrik V
1
dan kecepatan naik V
2
pada
tegangan tertentu U
[1]
.
q = (

) (12)

) (13)

II. METODE
Langkah pertama dalam percobaan ini yaitu
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, yang
meliputi Milikan oil apparatus, sprayer, minyak parafin,
mikroskop, sumber cahaya, dan stopwatch yang dapat
dilihat pada gambar (2.1). Masing-masing alat di atas,
memiliki fungsi yang berbeda-beda. Untuk Milikan oil
apparatus yang berperan penting sebagai alat
fundamental dalam percobaan ini yang berfungsi sebagai
tempat melekatnya ruang penyemprotan hampa udara
serta tempat melekatnya mikroskop serta sumber cahaya.
Sedangkan sprayer berfungsi sebagai alat penyemprot
minyak parafin ke dalam ruang penyemprotan hampa
udara. Minyak parafin berfungsi sebagai objek yang
akan diamati jari-jari tetes minyaknya serta muatan pada
tiap butiran minyaknya. Untuk mikroskop berfungsi
sebagai pembesar suatu objek agar lebih terlihat besar
dan mudah diamati. Lalu, sumber cahaya berfungsi
sebagai sumber penerang pada butiran minyak yang akan
diamatai. Dan stopwatch berfungsi sebagai penghitung
waktu untuk perpindahan setiap butiran minyak dari
bawah ke atas dan dari atas ke bawah. Langkah
selanjutnya yaitu sumber cahaya diatur agar butiran
minyak yang diamati dapat terlihat. Kemudian, tegangan
input diatur dengan menggunakan variasi yang telah
ditentukan. Setelah itu, minyak parafin dimasukkan ke
dalam ruang penyemprotan dengan menggunakan
sprayer. Lalu, dicari dan diamati butiran minyak yang
akan dijadikan sebagai objek pengamatan dengan
menggunakan mikroskop. Kemudian dicatat waktu
tempuh butiran minyak dari garis batas atas ke garis
batas bawah.














Gambar 2.1 Rangkaian percobaan tetes minyak Milikan

Kemudian, untuk keadaan kedua switch pembalik
diputar ke arah atas untuk mengatur medan listrik.
Kemudian dicatat waktu tempuh butiran minyak dari
garis batas bawah ke garis batas atas.
Variasi tegangan yang digunakan adalah 200 volt dan
300 volt. Kemudian percobaan dilakukan sebanyak 7
kali ketika butiran minyak turun dan 7 kali ketika butiran
minyak naik untuk masing-masing variasi tegangan.
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA MODERN Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

3
Dari data yang diperoleh dapat ditentukan kecepatan
turun (jatuh) butiran minyak, kecepatan naik butiran
minyak, besar jari-jari butiran minyak, dan banyaknya
muatan pada setiap butiran minyak. Dari langkah kerja
percobaan tetes minyak Milikan ini, dapat dibuat
flowchart (gambar 2.2) sebagai berikut :








































Gambar 2.2 Flowchart percobaan tetes minyak Milikan

III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka
didapatkan data mengenai waktu tempuh yang
diperlukan sebuah butiran minyak untuk bergerak dari
bawah ke atas serta dari atas ke bawah dengan
menggunakan variasi tegangan sebesar 200 volt (tabel
3.1) dan waktu tempuh yang diperlukan sebuah butiran
minyak untuk bergerak dari bawah ke atas serta dari atas
ke bawah dengan menggunakan variasi tegangan sebesar
300 volt (tabel 3.2), yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1 Data waktu tempuh yang diperlukan sebuah butiran minyak pada
saat naik dan turun dengan variasi tegangan 200 V.
No V
t
naik
(gravitasi)
(sekon)
t
turun
(E)
(sekon)
1
200
2.2 1.82
2 2.7 2.31
3 3.3 2.01
4 2.5 2.3
5 2.2 1.82
6 2.4 2.38
7 2.2 1.82

Tabel 3.2 Data waktu tempuh yang diperlukan sebuah butiran minyak pada
saat naik dan turun dengan variasi tegangan 300 V.
No V
t
naik
(gravitasi)
(sekon)
t
turun
(E)
(sekon)
1
300
2.82 2.21
2 1.4 1.6
3 2.4 1.89
4 2.8 1.44
5 2.3 1.32
6 1.6 1.22
7 2.3 1.6

Dari data yang telah didapatkan pada tabel 3.1 dan 3.2
tersebut, serta diketahui pula besarnya nilai referensi dari
massa jenis minyak parafin, massa jenis udara,
viskositas minyak parafin, serta jarak antar plat yang
didapatkan dari buku referensi, maka dapat dilakukan
perhitungan mengenai besarnya kecepatan pada setiap
butiran minyak parafin baik saat naik maupun turun
dengan menggunakan persamaan jarak dibanding dengan
waktu tempuh, di mana jarak yang digunakan yaitu
sebesar 0,5 mm (0,0005 m). Dan pada saat naik, maka
jarak tersebut dibagi dengan waktu tempuh pada saat
naik, sedangkan pada saat turun, maka jarak tersebut
dibagi dengan waktu tempuh yang diperlukan untuk
turun. Selain itu, juga dapat dilakukan perhitungan
mengenai besarnya jari-jari pada setiap butiran minyak
dengan menggunakan variasi tegangan sebesar 200 Volt
dan 300 Volt dengan menggunakan persamaan (7). Dan
juga dapat ditentukan besarnya muatan pada setiap
butiran minyak dengan menggunakan persamaan (13).
Sehingga dari perhitungan kecepatan (naik dan turun)
pada butiran minyak, besarnya jari-jari tetesan minyak,
serta banyaknya muatan pada setiap butiran minyak
dapat ditampilkan pada tabel 3.3 dengan tegangan 200
Volt dan pada tabel 3.4 dengan tegangan 300 Volt.
Ganti tegangan
Start
Finish
Disiapkan alat dan bahan
Diatur sumber cahaya
Diatur tegangan input
Minyak parafin dimasukkan
Dicari dan ditetapkan butiran
minyak sebagai objek
Diatur medan listrik
Diamati dan dicatat waktu
tempuh butiran minyak
(bawah ke atas)
Posisi switch dikembalikan
Diamati dan dicatat waktu
tempuh butiran minyak
(atas ke bawah)
Tegangan sudah
dipakai semua?
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA MODERN Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

4
Tabel 3.3 Perhitungan vgravitasi, vmedan listrik, jari-jari tetesan minyak, dan
banyaknya muatan pada setiap butiran minyak dengan tegangan 200 V.
No V
vnaik
(m/s)
vturun
(m/s)
r (m) q (C) n
1
200
0.000227 0.000275 1.47.10
-06
6.29.10
-18
37.2274
2 0.000185 0.000216 1.33.10
-06
4.54.10
-18
26.88575
3 0.000152 0.000249 1.2.10
-06
4.1.10
-18
24.23649
4 0.0002 0.000217 1.38.10
-06
4.91.10
-18
29.03658
5 0.000227 0.000275 1.47.10
-06
6.29.10
-18
37.2274
6 0.000208 0.00021 1.41.10
-06
5.02.10
-18
29.70819
7 0.000227 0.000275 1.47.10
-06
6.29.10
-18
37.2274
Rata-Rata 1.39.10
-06
5.35.10
-18
31.64989

Tabel 3.4 Perhitungan vgravitasi, vmedan listrik, jari-jari tetesan minyak, dan
banyaknya muatan pada setiap butiran minyak dengan tegangan 300 V.
No V
vnaik
(m/s)
vturun
(m/s)
r (m) q (C) n
1
300
0.000177 0.000226 1.3.10
-06
2.98.10
-18
17.62191
2 0.000357 0.000313 1.84.10
-06
7.01.10
-18
41.50114
3 0.000208 0.000265 1.41.10
-06
3.78.10
-18
22.38358
4 0.000179 0.000347 1.3.10
-06
3.89.10
-18
23.04184
5 0.000217 0.000379 1.44.10
-06
4.87.10
-18
28.82662
6 0.000313 0.00041 1.72.10
-06
7.08.10
-18
41.87551
7 0.000217 0.000313 1.44.10
-06
4.33.10
-18
25.62145
Rata-Rata 1.49.10
-06
4.85.10
-18
30.3125

Pada percobaan tetes minyak Milikan ini, terdapat alat
dan bahan yang digunakan yaitu meliputi Milikan oil
apparatus, sprayer, minyak parafin, mikroskop, sumber
cahaya, dan stopwatch. Masing-masing alat tersebut, memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Untuk Milikan oil apparatus yang
berperan penting sebagai alat fundamental dalam percobaan
ini yang berfungsi sebagai tempat melekatnya ruang
penyemprotan hampa udara serta tempat melekatnya
mikroskop serta sumber cahaya. Sedangkan sprayer berfungsi
sebagai alat penyemprot minyak parafin ke dalam ruang
penyemprotan hampa udara. Minyak parafin berfungsi sebagai
objek yang akan diamati jari-jari tetes minyaknya serta muatan
pada tiap butiran minyaknya. Untuk mikroskop berfungsi
sebagai pembesar suatu objek agar lebih terlihat besar dan
mudah diamati. Lalu, sumber cahaya berfungsi sebagai
sumber penerang pada butiran minyak yang akan diamatai.
Dan stopwatch berfungsi sebagai penghitung waktu untuk
perpindahan setiap butiran minyak dari bawah ke atas dan dari
atas ke bawah.
Pada saat dilakukan percobaan tetes minyak Milikan,
seringkali tetes minyak yang telah diamati sebagai objek
pengamatan bergerak dengan sangat cepat dan hilang begitu
saja, bahkan terkadang pecah. Hal ini dikarenakan berbagai
macam faktor internal dan eksternal yang memang membuat
tetes minyak parafin tersebut pecah, hilang, dan bergerak
dengan cepat. Selain itu, terkadang tetes minyak parafin yang
memang akan diamati sebagai objek merupakan hanya tetesan
minyak parafin biasa yang tak memiliki muatan. Sehingga
haruslah cermat dalam menentukan tetes minyak parafin yang
akan diamati sebagai objek agar mendapatkan hasil yang
mendekati keakuratan.
Penyemprotan minyak parafin pada ruang penyemprotan
yang kedap udara dilakukan agar butiran minyak parafin yang
telah disemprot tidak menguap ke udara bebas yang
diharapkan beberapa butir minyak parafin yang telah
disemprot tersebut dapat melewati plat yang telah ada pada
Milikan oil apparatus. Sehingga butiran minyak tersebut dapat
diamati dengan secara jelas dengan bantuan mikroskop.
Kemudian, untuk mendapatkan nilai dari electron, terlebih
dahulu diamati salah satu tetes minyak yang dijadikan sebagai
objek pengamatan yang kemudian dihitung waktu tempuhnya
untuk bergerak dari atas ke bawah dengan menggunakan
stopwatch. Tetapi yang terlihat justru berkebalikan, karena
sifat mikroskop yaitu nyata, terbalik, dan diperbesar. Sehingga
kecepatan gravitasi yang dihitung waktu tempuhnya yang
seharusnya bergerak ke bawah menjadi bergerak ke atas.
Kemudian, setelah menyentuh garis atas, dinyalakan medan
magnet. Karena adanya pengaruh medan magnet pada butiran
minyak parafin, maka butiran minyak akan bergerak pada
garis yang berada di bawahnya, dan dicatat pula waktu
tempuhnya. Maka, akan didapatkan nilai t (waktu) nya.
Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan variasi
tegangan sebesar 200 Volt dan 300 Volt.
Berdasarkan data yang didapatkan pada tabel 3.1 dan 3.2
diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan untuk naik lebih
besar daripada waktu yang diperlukan untuk turun. Atau
dengan kata lain, waktu yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi
lebih besar dari waktu yang dipengaruhi oleh medan listrik.
Hal ini dikarenakan, adanya gaya-gaya listrik yang
mempengaruhi pergerakan butiran minyak. Semakin besar
gaya listrik yang diberikan, maka semakin besar pula
pergerakan butiran minyak yang terjadi. Sehingga waktu
tempuh yang diperlukan untuk bergerak semakin sedikit pula.
Lain halnya dengan butiran minyak yang dipengaruhi oleh
gaya gravitasi. Hanya gaya gravitasi saja yang mempengaruhi
butiran minyak ini. Sehingga waktu tempuh yang diperlukan
untuk melakukan pergerakan semakin banyak atau lama.
Dari tabel perhitungan 3.3 dan 3.4, dapat diketahui bahwa
pada saat diberi tegangan 200 Volt, jari-jari (r) butiran minyak
parafin sebesar 1,39.10
-06
, muatan (q) yang dihasilkan sebesar
5,35.10
-18
C, dan banyaknya muatan (n) yang dihasilkan
sebesar 31,65. Sedangkan, pada saat diberi tegangan 300 Volt,
jari-jari (r) butiran minyak parafin sebesar 1,49.10
-06
, muatan
(q) yang dihasilkan sebesar 4,85.10
-18
C, dan banyaknya
muatan (n) yang dihasilkan sebesar 30,31. Dari hasil
perhitungan tersebut, dapat diketahui bahwa semakin besar
tegangan yang diberikan, maka akan semakin besar pula jari-
jari (r) pada butiran minyak yang dihasilkan. Akan tetapi, nilai
muatan (q) dan banyaknya muatan (n) pada butiran minyak
semakin kecil jika tegangan yang diberikan semakin besar.
Hal tersebut, berkebalikan dengan teori sebenarnya. Hal ini
dikarenakan berbagai macam faktor, antara lain ketidaktepatan
dalam mematikan stopwatch saat butiran minyak telah berada
pada garis atas atau bawah, penyemprotan minyak parafin
yang tidak teratur sehingga menyebabkan butiran minyak
parafin sulit ditemukan dan ditentukan, pemberian medan
listrik yang terlambat pada saat butiran minyak telah mencapai
garis atas, serta mikroskop yang mudah goyang sehingga
pengamatan yang sudah fokus diatur ulang kembali.
JURNAL PRAKTIKUM FISIKA MODERN Vol. 1, No. 1, (2013) 1-5

5
IV. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa nilai rata-rata dari besarnya
jari-jari tetesan minyak pada setiap variasi tegangan 200
volt dan 300 volt berturut-turut yaitu sebesar 1,39.10
-6
m
dan 1,49.10
-6
m. Serta nilai rata-rata dari banyaknya
muatan pada setiap butiran minyak dengan variasi
tegangan 200 volt dan 300 volt berturut-turut yaitu
sebesar 31,65 dan 30,31.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten, rekan-
rekan praktikum dan semua pihak terkait praktikum Tetes
Minyak Milikan dalam melakukan percobaan dan
penyelesaian laporan ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Alonso, Marcelo. 1994. Dasar-Dasar Fisika Universitas. Erlangga,
Jakarta.
[2] Batchelor, GK. 2000. An Introduction to Fluid Dynamics. Cambridge
University Press, New York.
[3] Beiser, Arthur. 1982. Konsep Fisika Modern. Erlangga, Jakarta.
[4] Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika II. Erlangga, Jakarta.
[5] Wehr, M Russel. 1902. Physics of The Atom. Addison Wesley
Publishing Company Inc, Canada.

Anda mungkin juga menyukai