Anda di halaman 1dari 6

1.

Pegas Koil (Coil Spring)


Pegas koil ini terbuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral. Pegas ini banyak
digunakan pada kendaraan kecil kecil terutama kendaraan yang mementingkan
kenyamanan penumpang, sebagai contoh adalah mobil sedan. Pegas coil memeliki
kelebihan dapat menyerap getaran atau kejutan lebih besar (baik) daripada pegas daun
dan pegas batang torsi, dan lengkah pemegasan panjang. Tetapi memiliki kerugian tidak
dapat meredam dirinya sendiri, tidak dapat menerima gaya horizontal. Pegas koil dapat
digunakan pada suspensi independen dan axle rigid.
KEUNTUNGAN
1. Pegas dapat dibuat ringan
2. Membantu menjaga kualitas berkendara yang lebih baik dan dapat menyerap getaran yang
memiliki frekuensi tinggi
KERUGIAN

Membuat konstruksi dari suspensi rumit

Sifat pegas coil

Sifat sifat Pegas Coil (Coil Spring)


1. Langkah pemegasan panjang
2. Tidak dapat meredam getaran sendiri
3. Tidak dapat menerima gaya horisontal ( perlu lengan lengan
4. Energi beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun
5. Dapat dibuat pegas lembut

Pegas Koil (Coil Spring)

2. Pegas Daun (leaf spring)


Pegas daun dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur. Pegas daun biasanya
digunakan pada kendaraan angkutan seperti colt, truck, dan ada beberapa mobil
penumpang yang juga menggunakan pegas tipe ini. Pegas ini mempunyai keuntungan
kontruksinya lebih sederhana, dapat meredam getarannya sendiri, lebih kuat dan juga
berfungsi sebagai lengan penyangga (tidak memerlukan lengan memanjang dan
melintang). Sedangkan kerugiannya adalah dalam menyerap getaran atau kejutan tidak
sebaik pegas koil, sehingga kenyamanan juga kurang. Pada pegas tipe ini biasanya yang
paling banyak terjadi kerusakan adalah bushingnya.

Pegas Daun (Leaf Spring)

3. Pegas Batang Torsi (Torsion Bar Spring)


Hampir sama dengan kedua pegas sebelumnya, pegas ini sama sama dibuat dari batang
baja tetapi batang baja ini bersifat elastis terhadap puntiran. Dengan puntiran inilah pegas
ini dapat menyerap kejutan dan getara yang diakibatkan oleh permukaan jalan. Pegas
batang torsi ini harganya lebih mahal, tetapi memiliki beberapa keuntungan kontruksi
sederhana, tidak memerlukan banyak tempat, dapat menyetel tinggi bebas mobil dan lain
sebagainya.

Pegas Batang Torsi

Pegas daun :
Kelebihan: Konstruksi yang menahan sumbu tetap pada posisinya dan dengan tidak
terpisahnya antar sambungannya membuat suspensi seperti ini berkategori kuat dan sederhana.
Kekurangan: Berkurangnya kenyamanan berkendara, disebabkan oleh tumbukan antara bagian
dalam per daun karena biasanya terdiri dari dua hingga lebih lapisan. Ketika berakselerasi dan
deselerasi dengan kondisi tenaga penuh terjadi getaran serta gejala menukik.

AERODINAMIKA PADA MOBIL

Aerodinamika untuk mobil menjadi aspek yang sangat diperhatikan dalam desain
bodi mobil, sehingga mobil yang dihasilkan dapat mengoptimalkan engine
power untuk menjadi daya dorong dan traksi mobil, hemat bahan bakar dan
terjaminnya stabilitas mobil. Semakin cepat jalannya mobil, secara umum akan
meningkatkan gaya aerodinamika yang terjadi pada mobil meliputi gaya
hambat (drag force) aerodinamik, gaya angkat (lift force) aerodinamik dan gaya
samping (side force) aerodinamik. Melalui pengujian langsung model atau mobil
aslinya pada terowongan angin (wind tunnel) akan diperoleh nilai gaya aerodinamika
tersebut (FD,FL, FL), kecepatan angin (VA) dan sudut arah angin (A). Selanjutnya
dari nilai besaran yang telah didapatkan dari terowongan angin tersebut dapat
dihitung besaran Coeffisien of Drag (CD), Coeffisien of Lift (CL) dan Coeffisien of Side
(CS). Bagian depan mobil merupakan bagian bodi mobil yang sangat menentukan
besarnya gaya hambat (drag force), demikian juga bagian atap mobil dapat
diperbaiki aerodinamikanya dengan mendesain atap berbentuk konvex agar
memudahkan aliran udara mengalir ke belakang. Stabilitas mobil juga sangat
ditentukan oleh gaya yang terjadi pada bagian belakang mobil, maka dibuat lebih
lancip bahkan dipasang spoiler juga dipasang sayap (wing), sehingga semaikn cepat
mobil gaya angkat yang timbul dan pusaran atau turbulensi (vortek) dapat dieliminir.
Reduksi drag pada bagian samping mobil dapat dilakukan dengan
mendesain kelengkungan bagian samping (convexity). Bagian
bawah mobil juga akan meningkatkan nilai drag pada mobil. Reduksi
drag dapat dilakukan dengan cara mempersempit dan
memperhalus bagian bawah mobil
Bagaimana penerapan ilmu aerodinamika untuk mobil?
Sebenarnya penerapan ilmu aerodinamika untuk mobil sudah berlangsung lama, khususnya pada
mobil balap yang berkecepatan tinggi, seperti mobil balap formula 1 (F 1) yang memiliki kecepatan
sampai sekitar 300 km/jam. Dengan bentuk bodi mobil balap mirip dengan bodi pesawat, dengan
bentuk bodi yang streamline dan landai maka gaya hambat udara diminimalisir, sehingga traksi
mobil tidak banyak terkurangi gaya hambat udara dan juga pemakaian bahan bakar menjadi lebih
irit. Selain itu, dengan bentukbodi yang aerodinamis, gaya samping dan momen yang terjadi pada
mobil terkendali lebih baik, sehingga stabilitas mobil tetap baik dan aman saat mobil berkecepatan
tinggi seperti pada perubahan kecepatan, pengereman, jalan belok, jalan naik-turun dan berbagai

manuver lainnya. Yang membedakan dengan pesawat, kecepatan mobil semakin cepat maka gaya
angkat yang terjadi pada bodi mobil harus diminimalisir sehingga ban selalu menapak kuat pada
jalan. Jika beberapa milimeter saja ban mobil terangkat dari jalan, maka perilaku mobil tidak dapat
dikendalikan, khususnya rem dan kemudi tidak dapat mengendalikan mobil, sangat berbahaya dan
dapat terjadi kecelakaan.
A. Gaya Aerodinamika Pada Mobil
Gaya aerodinamika yang terjadi pada mobil secara umum terdapat tiga, yaitu : gaya hambat (drag
force) aerodinamik [FD], gaya angkat (lift force) aerodinamik [FL] dan gaya samping (side
force) aerodinamik [FS]. Gaya gaya tersebut bekerja pada titik yang disebut dengan "Center of
Pressure" (Cp). Besarnya gaya yang terjadi tersebut (FD,FL, FL), kecepatan angin (VA) dan sudut arah
angin (A) diperoleh melalui pengujian langsung model atau mobil aslinya pada terowongan
angin (wind tunnel). Nilai besaran yang telah didapatkan dari terowongan angin selanjutnya dihitung
untuk menghasilkan Coeffisien of Drag (CD), Coeffisien of Lift (CL) dan Coeffisien of Side (CS).
1. Gaya Hambat (Drag force) Aerodinamik
Gaya hambat adalah gaya udara yang berlawanan arah dengan arah gerak maju mobil, sehingga
menghambat traksi mobil. Secara umum gaya hambat (drag force) dikenal melalui angka Coeffisien of
Drag (CD) Nilai CD semakin kecil maka aerodinamika bodi mobil semakin baik, karena gaya hambat
yang timbul semakin rendah.
Tabel Coefisien of Drag (CD) secara umum untuk beberapa jenis mobil
No
1
2
3
4
5
6
7

Jenis Mobil
Mobil penumpang
Mobil convertible
Mobil balap
Bus
Truck
Tractor - Tailer
Sepeda motor & pengendara

Koefisien Hambat (CD)


0,3 - 0,6
0,4 - 0,65
0,25 - 0,3
0,6 - 0,7
0,8 - 1,4
0,8 - 1.,3
1,8

Gaya hambat total terdiri dari beberapa jenis gaya hambat yaitu :
a. Hambatan Bentuk. Bentuk bodi mobil yang kompleks menyebabkan terjadinya distribusi
tekanan
di sepanjang
permukaan
bodi mobil.
Saat mobil berjalan
terjadi
perbedaan
tekanan
antara
bagian
depan mobil
dan
bagian
belakang mobil, tekanan positif bekerja pada bagian depan mobil dan tekanan negatif di
bagian belakang mobil, sehingga gaya udara yang bekerja pada bagian depan mobil lebih
tinggi daripada gaya pada bagian belakang mobil, akibatnya timbul gaya drag yang bekerja
berlawanan dengan arah gerak mobil dan menghambat gerak mobil.
b.Hambatan Pusaran/Turbulensi (Vortex). Pada bagian belakang mobil terjadi
perbedaan tekanan antara bagian atas dan bagian bawah mobil, menyebabkan terjadinya
gerakan
aliran
udara dari
permukaan bawah
menuju ke
permukaan
atas
mobil yang berupa pusaran atau turbulensi (vortex). Timbulnya vortex pada mobil juga akan
menghambat gerak laju mobil yang disebabkan adanya pengaruh gaya angkat vertikal pada
bodi
mobil
yang
sedang
bergerak
secara
horisontal.
Vortex
yang
terjadi
akan
mengubah arah
lift
yang
semula tegak lurus terhadap jalan menjadi miring ke belakang.
c. Hambatan Tonjolan. Adanya tonjolan profil tertentu pada bagian permukaan bodi mobil
seperti kaca spion, pegangan pintu, antena dan aksesori lainnya juga mengakibatkan gaya

hambat. Oleh karena itu maka komponen tersebut biasanya bentuknya dibuat mendekati bulat
dan halus supaya udara yang lewat semakin lancar dan berarti mengurangi hambatan.
d. Hambatan Aliran Dalam. Hambatan aliran dalam ini berupa hambatan oleh aliran udara
yang mengalir melalui sistem pendingin mesin yaitu radiator.
Hambatan-hambatan tersebut diatas semuanya tidak dapat dihindarkan, tetapi penerapan ilmu
aerodinamika akan meminimalisir hambatan yang ada. Pada kenyataannya
hanya
hambatan
bentuk
dan
hambatan
pusar
yang
paling
besar pengaruhnya terhadap gaya hambat secara keseluruhan.
2. Gaya Angkat (Lift force) Aerodinamik
Perbedaan bentuk antara permukaan atas dan bagian bawah mobil menyebabkan
aliran udara pada permukaan atas lebih cepat daripada aliran udara pada permukaan
bawah, sehingga tekanan pada permukaan atas mobil lebih rendah daripada
tekanan permukaan bawah.
Faktor lain adalah kekasaran bagian permukaan bawah mobil yang disebabkan
oleh profil mesin dan komponen lain yang memperlambat aliran dibawah sehingga
memperbesar tekanan aliran permukaan bawah. Karena itu tekanan yang bekerja pada bagian
bawah mobil secara umum lebih besar dari tekanan yang bekerja pada bigian atas mobil
sehingga menimbulkan terbentuknya gaya angkat (lift force) karena adanya desakan aliran udara
dari permukaan bawah ke permukaan atas mobil.
Gaya ini bekerja dalam arah vertikal dan biasanya arah ke atas ditandai sebagai
arah positif dan ke bawah sebagai arah negatif.
3. Gaya Samping (Side force)
Jika ada gerakan angin yang tidak sejajar dengan arah gerak mobil sehingga membentuk sudut
tertentu terhadap
lintasan
mobil, maka akan terjadi gaya samping.
Gaya samping bekerja dalam arah horisontal dan transversal sehingga bersifat
mendorong mobil ke samping. Gaya samping juga terjadi pada kondisi mobil berbelok. Bodi
mobil yang semakin aerodinamis akan mengeliminir terjadinya gaya samping, sehingga stabilitas
mobil lebih terkendali dengan baik.
B. Bentuk Bodi Mobil
1. Bagian depan mobil merupakan bagian bodi mobil yang sangat menentukan besarnya gaya
hambat (drag force). Bagian
depan
mobilterdiri dari
spoiler atau bemper, kap
mesin, windscreen dan kaca depan. Komponen ini berhadapan langsung dengan aliran udara.
Semakin cepat jalannya mobil, hambatan udara yang ditimbulkannya akan semakin besar. Aspek
aerodinamika pada bagian hidung atau moncong mobil sangat dipertimbangkan setelah
kebutuhan udara untuk pendinginan mesin yaitu khususnya radiator dan udara untuk
mendinginkan rem depan terpenuhi. Secara umum bagian depan mobil termasuk kaca depan
dibuat landai pada bagian atas dan samping serta bagian bawah sedekat mungkin dengan jalan,
sehingga udara semaksimal mungkin melewati bagian depan atas dan seminimal mungkin yang
melewati bawah bodi mobil sehingga gaya angkat mobil yang timbul semakin rendah.
2.
Bagian
atap mobil. Bagian
atap mobil
dapat diperbaiki
dengan
mendesain atap berbentuk konvex agar memudahkan aliran udara mengalir ke
belakang. Jika konveksitas diperbesar, Coeffisien of Drag (CD) dapat diperkecil. Jika bentuk
konvex didesain sehingga menyebabkan pertambahan luas frontal area maka
aerodinamik drag juga meningkat. Jika tinggi atap asli dibiarkan konstan maka kaca
depan dan belakang harus dibuat melengkung sehingga efek konveksitas dapat tercapai.
3.Bagian belakang mobil. Stabilitas mobil juga sangat ditentukan oleh gaya yang terjadi
pada bagian belakang mobil, oleh karena itu maka pada bagian belakang mobil dibuat lebih

lancip dan pada mobil balap selain dipasang spoiler juga dipasang sayap (wing), sehingga semaikn
cepat mobil gaya angkat yang timbul dan pusaran atau turbulensi (vortek) dapat dieliminir.
4.Bagian samping mobil. Reduksi drag pada bagian samping mobil dapat dilakukan dengan
mendesain kelengkungan bagian samping (convexity).
5.Bagian bawah mobil. Kekasaran bagian bawah mobil juga akan meningkatkan nilai drag
pada mobil. Reduksi drag dapat dilakukan dengan cara memperhalus bagian bawah mobil.
Selain itu jarak yang semakin pendek antara bodi bagian bawah dengan permukaan jalan akan
menghasilkan gaya angkat mobil yang semakin kecil.
6.Komponen
bodi.
Komponen
bodi
seperti
jendela,
atap,
dan
lampu
depan
mobil
mempunyai pengaruh
penting terhadap besarnya koefisien hambat aerodrnamik (CD). Dengan jendela mobil yang
terbuka, atap mobil yang terbuka dan lampu depan yang juga terbuka akan meningkatkan gaya
hambat atau Coeffisien of Drag (CD) meningkat.
C. Simpulan
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa semakin cepat jalannya mobil maka gayagaya aerodinamika terhadap mobil semakin besar, yaitu : gaya hambat (drag force) aerodinamik [FD],
gaya angkat (lift force) aerodinamik [FL] dan gaya samping (side force) aerodinamik [FS]. Oleh karena
itu maka mobil yang berkecepatan tinggi diatas 80 km/jam, terutama mobil balap yang mencapai
kecepatan sekitar 300 km/jam, penerapan ilmu aerodinamika untuk mobil mutlak diperlukan
sehingga kecepatan mobil optimal, pemakaian bahan bakar efisien dan stabilitas jalannya mobil
terkendali secara aman dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai