I. PENDAHULUAN
aterial terdiri atas material logam, non-logam, cair
𝑄 k A ΔT
= ..................................................................(1.1)
𝑡 𝐿
III. HASIL DAN PEMBAHASAN Sedangkan jika dilihat dari percobaan, meskipun dua
Percobaan konduktivitas termal yang bertujuan untuk almunium tersebut terpisahkan oleh kayu, almunium yang
mempelajari proses dari perpindahan panas dan juga untuk paling atas akan tetap menjadi panas. Akan tetapi, dibutuhkan
mengetahui besar konduktivitas suatu sampel dengan cara waktu yang cukup lama untuk proses pentransferan panas
membandingkan konduktivitas sampel dengan referensi. Dari dari kayu. Dari sini dapat diketahui bahwa pada dasarnya
percobaan yang telah dilakukan didapatkan data sebagaimana setiap bahan baik logam atau non-logam akan mengalami
berikut: perpindahan panas, namun untuk bahan logam dapat
Tabel 3.1 Data hasil percobaan l = 0,015 m mentransfer energi atau panas lebih cepat dibanding dengan
T1 0C T2 0C T3 0C bahan non-logam. Atau dapat dikatakan bahwa laju kalor
suatu benda bergantung pada besar konduktivitas bahan itu
34 35 57
sendiri.
35 36 57
Besar konduktivitas dari suatu bahan berbeda-beda. Jika
35 36 57
dari percobaaan kita ketahui besar konduktivitas dari
almunium, maka kita dapat menghitung besar konduktivitas
Tabel 3.2 Tabel 3.1 Data hasil percobaan l = 0,019 m
dari kayu yang berada diantara dua almunium tersebut. Dari
T1 0C T2 0C T3 0C data yang telah kita peroleh yakni T1, T2, dan T3. Jika dilihat
34 36 55 dari percobaan T1 memilki nilai yang paling besar, hal ini
36 40 76 dikarenakan suhu yang paling tinggi mengenai permukaan
37 38 57 pertama sehingga elektron-elektron bebas pada permukaan
pertama ini memilki energi yang lebih besar daripada
Tabel 3.3 Data hasil percobaan l = 0,016 m permukaan yang lain. Sedangkan jika dilihat dari variasi tebal
T1 0C T2 0C T3 0C kayu yang digunakan, dengan pemberian waktu yang sama
37 38 58 maka semakin tebal kayu suhunya memiliki sedikit
36 38 57 peningkatan. Namun, peningkatan suhunyasangatlah sedikit
52 61 67 bisa dikatakan mendekati nol. sedangkan jika secara teori
semakin tebal bahan yang digunakan maka semakin lama
Setelah diperoleh data sebagaimana pada tabel di atas. waktu yang dibutuhkan untuk mentransfer panas tersebut.
selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan Setelah didapatkan suhu tiap permukaan, maka dapat dicari
persamaan 1.1 dan 1.2 untuk mengetahui besar konduktivitas besar konduktivitas kayu ditambah almunium. Dengan cara
pada sampel (kayu). Dan diperoleh perhitungan sebagai membandingkan q1 dengan q2. Dengan q1 adalah q Al 1 dan
berikut q2 adalah qkayu. Dan dilakukan pembandingan untuk kayu
Tabel 3.4 Hasil perhitungan konduktifitas panas pada dengan Al2. Dari data perhitungan di atas didapatkan besar K
almunium dan kayu yang berbeda-beda. Namun jika secara teori K setiap
percobaan adalah sama. Hal ini dikarenakan beberapa faktor.
Variasi K 1 (W/m 0C) K 2 (W/m 0C) K 3(W/m 0C) Pertama, jika dilihat dari luas permukaan dari kayu yang
Data 1 209,6591 218,6667 210,4667 digunakan tidak sama dengan luas penampang almunium
Data 2 209,881 219,4259 216,5088 sehingga ada sebagian permukaan yang tidak terjadi
Data 3 209,881 211,8333 369 pentransferan energi. Ke dua kayu tidak benar-benar dalam
bentuk silinder pejal sebagaimana almunium.ke tiga
Dari tabel 3.4 di dapatkan rata-rata konduktifitas pada tiap pemotongan kayu yang tidak benar-benar lurus menjadikan
kayu dalam tabel berikut: tumpukan tersebut tidak lurus atau almunium paling atas
terletak tidak dalam berdiri lurus sehingga menyebabkan
Tabel 3.5 aliran panas yang tidak lurus. dan ke empat dipengaruhi oleh
Jenis Kayu K (W/m 0C) suhu sekitar saat penembakan suhu dengan pirometer,
Kayu 1 (0,015 m) 209,807 semisal ketika kita tembakan pirometer di tempat yang lebih
Kayu 2 (0,019 m) 216,642 dekat dengan kompor maka suhunya lebih besar dibanding
Kayu 3 (0,016 m) 265,3251 dengan ketika kita tembakkan di tempat yang jauh dari
kompor. Dari percobaan didapatkan K kayu untuk l = 0,015
m K = 209,807 W/mC .Untuk kayu 2, 0,019 m K = 216,642
W/mC. Dan untuk kayu 3, 0,016 m K = 265,3251 W/mC
Setelah dilakukan percobaan konduktivitas termal ini dapat
Dengan K referensi Al = 205 W/mC. Sehingga dapat
diketahui bahwa suatu bahan jika dipanaskan pada salah satu
diketahui bahwa besar konduktivitas Al lebih besar daripada
ujungnya maka permukaan yang lain juga akan mengalami
besar K dari kayu. Dan terbukti bahwa konduktivitas pada
panas selang beberapa saat. Meskipun, bahan 2 bahan logam
tersebut terpisahkan oleh bahan non-logam yakni kayu. bahan logam lebih besar daripada bahan non-logam. serta
Peristiwa ini terjadi karena dengan adanya transfer energi. dapat diketahui bahwa suhu mempengaruhi nilai dari
konduktivitas benda.
Transfer energi terjadi sebab suhu yang tinggi yang mengenai
permukaan atau ujung paling bawah dari almunium maka
elektron-elektron yang berada dalam almunium tersebut akan IV. KESIMPULAN
memiliki energi yang lebih besar dari keadaan semula.
Dari percobaan konduktivitas thermal ini dapat
Sehingga elektron-elektrn akan bergerak bebas. Akibat
disimpulkan bahwa perpindahan panas terjadi dari
pergerakan elektron bebas tersebut menjadikan antar elektron
permukaan yang dipanasi dengan suhu yang tinggi menuju
bergesakan. Pergesakan antar elektron ini yang menjadikan
permukaan dengan suhu rendah. Perpindahan panas terjadi
sisi permukaan lain juga mengalami panas.
pada percobaan ini adalah perpindahan panas secara
JURNAL PRAKTIKUM Konduktivitas Termal 2014 4
DAFTAR PUSTAKA
[1] Buchori, Luqman. 2009. Buku Ajar Perpindahan Panas. Pustak
UNDIP. Semarang
[2] Falcon, Rafael. 2008. Analisis Karakteristik Literatur. FT UI. Jakarta
[3] Setoko, Bambang. 2008. Evaluasi Kinerja Heat Exchanger dengan
Metode Fouling Faktor.Teknik
[4] Sudirham, Sudaryatno. 2008. Sifat-Sifat Material.
Repository.binus.ac.id