Anda di halaman 1dari 4

Materi Proposal

Bahasa Indonesia Kelas XI


Materi yang akan Kita bahas kali ini cakupannya ada lumayan banyak. Mulai dari
pengertian proposal, jenis proposal, bagian-bagian penting dalam proposal, sistematika
proposal, dan tentu saja contoh proposal.

Pengertian Proposal
Proposal merupakan rancangan kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja
yang akan dilasanakan. 
Dengan kata lain, isi yang tertulis dalam proposal bukanlah sesuatu yang basa-basi,
namun sesuatu yang serius. Dalam artian, ditulis untuk digunakan. Maka dari itu,
pembuatannya juga harus jelas dan rinci agar mudah dijalankan.
Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan Tujuan
Ketika Anda membuat proposal, maka sudah semestinya dimulai dari tujuannya. Apa
tujuan Anda membuat proposal? Ketika sudah jelas jawabannya, maka Anda bisa mulai
beralih kepada proses perancangan proposal.
Bahkan, pilihan tujuan proposal berdasarkan jenisnya ini juga akan sangat berpengaruh
terhadap isi proposalnya. Setidaknya, jenis-jenis proposal ini adalah sebagai berikut:
1. Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah proposal yang durancang dan disusun untuk
mempersiapkan suatu rencana penelitian.
Proposal penelitian ini penting ditulis oleh peneliti agar bisa disampaikan kepada pihak-
pihak terkait. Diantaranya adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas penelitian,
orang-orang yang dianggap mampu membantu jalannya penelitian, hingga orang yang
akan menjadi pendana bagi kegiatan penelitian.
2. Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan adalah proposal yang berisi rancangan serta detail kegiatan yang
akan dilaksanakan. Proposal ini dibuat oleh penyelenggara suatu kegiatan secara rinci
mulai dari pra-kegiatan, kegiatan, hingga pasca kegiatan berlangsung.
Jika Anda adalah anak OSIS atau ekstrakurikuler yang sering melangsungkan kegiatan,
maka membuat proposal semacam ini sangatlah penting, bahkan wajib. 
Proposal ini berguna bagi Anda. Selain akan menjadi panduan dalam beraktivitas, juga
dapat diberikan kepada orang-orang yang berhubungan dengan suksesnya acara. Mulai
dari pembina, penanggung jawab organisasi, pemilik tempat yang diminta izinnya, atau
perusahaan yang diajak kerjasama sebagai sponsor.
3. Proposal Bisnis
Proposal bisnis adalah proposal yang isinya berupa rancangan bisnis yang akan
dijalankan. Isinya menggambarkan secara umum tentang bisnis, mulai dari latar
belakang, modal, konsep bisnis, hingga prospek dari bisnis tersebut.
Umumnya, proposal bisnis dibuat dalam rangka mencari investor atau pemodal yang
memungkinkan untuk memberikan bantuan dana untuk memulai atau membesarkan
bisnis. Para pebisnis yang mencari modal mesti membuatnya sebagai saran penjelasan
bagi calon investor atau calon pemodal.
4. Proposal Proyek
Proposal proyek adalah proposal yang berisi rancangan proyek yang akan dikerjakan.
Isinya berupa konsep, kebutuhan dalam proyek, dan berbagai hal yang berhubungan
dengan proyek.
Namun dari keempat jenis proyek berdasarkan tujuannya ini, yang dibahas dalam materi
proposal bahasa Indonesia untuk kelas 11 hanyalah 2 yang pertama. Yakni proposal
penelitian dan proposal kegiatan.
Hal ini karena kedua proposal itulah yang paling mungkin bersentuhan dengan siswa di
sekolah. Jadi, keduanya mesti mampu dibuat oleh siswa-siswa. Terutama yang
berminat pada kegiatan penelitian atau tergabung dalam organisasi sekolah seperti
OSIS atau ektrakurikuler tertentu.
Sistematika Proposal atau Bagian Proposal
Sistematika proposal atau bagian proposal adalah hal-hal yang penting dan terdapat
dalam sebuah proposal. Keberadaan bagian-bagian ini bersifat inti dan berguna ketika
hendak diberikan kepada pihak-pihak terkait.
Sistematika yang Saya bagikan disini adalah sistematika umum yang lazim digunakan.
Dalam pelaksanaannya, mungkin bisa sangat fleksibel sesuai dengan kepentingan,
kebutuhan, dan konteks proposal yang dibuat.
1. Latar belakang 
Menjelaskan tentang kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya
suatu kegiatan atau penelitian dilaksanakan. Hal ini karena biasanya suatu kegiatan
atau penelitian dibuat atas dasar adanya kejadian atau keadaan tertentu yang terjadi.
2. Masalah dan tujuan
Bagian ini berisi tentang rincian masalah serta tujuan dari kegiatan. Rumusan-rumusan
tujuan yang dibuat harus masuk akal sehingga menarik orang dan dipahami oleh orang
yang membaca proposal.
3. Ruang lingkup kegiatan
Ruang lingkup kegiatan berisi tentang batasan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini
ditulisakan agar kegiatan yang kelak akan dilaksanakan lebih terfokus dan tidak
melenceng dari tujuan kegiatan yang sudah dibuat.
Penulisannya bisa dibuat dalam bentuk pengurain objek-objek kegiatan dan jenis-jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan.
4. Kerangka teoritis dan hipotesis
Bagian ini dibuat jika proposal dibuat dalam rangka penelitian. Isinya berupa teori atau
hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah yang akan kita bahas
dalam aktivitas penelitian. 
5. Metode
Metode adalah penjelasan tentang metode kegiatan yang akan dilaksanakan. Jika
dalam konteks penelitian, maka dijelaskan bagimana metode pengumpulan data,
metode penarikan kesimpulan, dan sebagainya.
6. Pelaksana kegiatan
Pelaksanan kegiatan adalah susunan person atau orang-orang yang terlibat dalam
kegiatan berikut dengan tugasnya. Dengan kata lain, mereka yang melaksanakan inilah
yang disebut dengan panitia.
7. Fasilitas 
Fasilitas berupa sarana serta alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan. Semuanya
ditulis secara rinci dan terukur.
8. Keuntungan dan kerugian
Bagian ini menjelaskan keuntungan serta kerugian yang mungkin terjadi dalam
pelaksanaan kegiatan. Khusus bagian keuntungan, sangat penting dituliskan karena
akan memberikan pertimbangan yang lebih kuat bagi pihak-pihak yang mendapatkan
usulan proposal.
9. Waktu dan tempat pelaksaaan
Berisi tentang waktu serta tempat pelaksanaan kegiatan. Jika dilangsungkan dalam
waktu yang cukup panjang, maka jelaskan juga kegiatan per-harinya atau rangkaiannya.
10. Anggaran biaya
Anggaran biaya adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam menyukseskan kegiatan.
Meski mungkin sulit untuk akurat, namun sebisa mungkin penyusunannya seakurat
mungkin.
11. Daftar pustaka
Daftar pustaka adalah sumber-sumber pustaka yang dirujuk, baik buku, artikel, jurnal,
dan sebagainya.
12, Lampiran-lampiran
Lampiran berisi hal-hal pendukung yang tidak termasuk dalam bagian utama. 

Unsur Kebahasaan Proposal


Dalam proposal, terdapat juga unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks
proposal yang mesti dipahami. Diantara unsur kebahasaan yang ada dalam proposal
antara lain:
1. Menggunakan pernyataan argumentatif
Yakni pernyataan yang sifatnya meyakinkan pembacanya mengenai kebenaran
pendapat yang ada dalam kalimat. 
Contoh: Perubahan kurikulum adalah momentum terbaik yang untuk berbenah bagi
setiap pelaku pendidikan.
2. Menggunakan banyak istilah ilmiah
Istilah ilmiah adalah istilah yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu.
Contoh: abstrak, hipotesis(penelitian), pedagogic (pendidikan), kultural (sosial), dsbg.
3. Menggunakan banyak kata kerja tindakan
Kata kerja tindakan adalah kata kerja yang menyatakan langkah-langkah kegiatan
tertentu.
Contoh:  membaca, mencampurkan, mengawali, dsbg,
4. Menggunakan kata-kata definisi (menyatakan defines)
Yakni kata yang fungsinya untuk mendefinisikan sesuatu.
Contoh: adalah, yakni, merupakan, dsbg.
5. Menggunakan kata perincian
Yakni kata yang fungsinya untuk memberikan perincian atas suatu masalah yang
dibahas.
Contoh: selain itu, pertama, kedua, ketiga, dsbg.
6. Menggunakan kata yang bersifat “keakanan”
Yakni kata yang menunjukan sesuatu yang akan atau diharapkan bakal terjadi di
kemudian hari.
Contoh: akan, ingin, diharapkan, diinginkan, dsbg.
7. Menggunakan kata yang bermakna denotatif
Yakni kata yang bermakna lugas, tidak ada makna tersembunyi dan bisa pahami
maknanya dengan jelas serta terang.
Kriteria Proposal yang Baik
Agar proposal dapat meraih tujuannya sebagaimana mestinya, maka proposal yang
dibuat mestilah proposal yang baik. Lantas, bagaimana kriteria proposal yang baik?
Berikut ini beberapa kriterianya.
1. Lengkap
Proposal sebisa mungkin menjelaskan seluruh hal yang perlu dijelaskan. Struktur atau
sistematika dari proposal sebisa mungkin ada semuanya. Dengan kata lain, tidak ada
yang terlewat.
2. Jelas
Proposal juga sebaiknya memiliki kriteria jelas. Dalam artian, bahasa yang digunakan
dalam tulisan mampu menjelaskan maksud pembuatan proposalnya. Untuk itu, bagi
yang mau membuat proposal, sebaiknya perhatikan unsure atau kaidah kebahasaan
dari proposal itu sendiri.
3. Menarik
Proposal yang menarik bukan hanya memperhatikan aspek tulisannya. Lebih dari itu,
menyajikan penyajiannya dalam kertas. Baik dalam aspek tata letak, ilustrasi, pemilihan
font huruf, dan sebagainya. 

Anda mungkin juga menyukai