Pengertian Proposal
Proposal merupakan rancangan kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang
akan dilasanakan. isi yang tertulis dalam proposal bukanlah sesuatu yang
basa-basi, namun sesuatu yang serius. Maka dari itu, pembuatannya
juga harus jelas dan rinci agar mudah dijalankan.
Fungsi Proposal
2. Membantu dalam pelaksanaan acara tertentu sehingga bisa berjalan dengan baik
seperti seminar, pelatihan, dan lain sebagainya.
3. Membantu untuk melaksanakan penelitian yang dilakukan secara ilmiah.
4. Membantu proses pengajuan usaha.
5. Membantu proses pelelangan pelaksanaan proyek maupun juga barang yang perlu
dijual.
1. Proposal Penelitian
Proposal penelitian ini penting ditulis oleh peneliti agar bisa disampaikan
kepada pihak-pihak terkait. Diantaranya adalah orang-orang yang
bertanggung jawab atas penelitian, orang-orang yang dianggap
mampu membantu jalannya penelitian, hingga orang yang akan
menjadi pendana bagi kegiatan penelitian.
2. Proposal Kegiatan
Proposal ini berguna bagi Anda. Selain akan menjadi panduan dalam
beraktivitas, juga dapat diberikan kepada orang-orang yang
berhubungan dengan suksesnya acara. Mulai dari pembina,
penanggung jawab organisasi, pemilik tempat yang diminta izinnya,
atau perusahaan yang diajak kerjasama sebagai sponsor.
3. Proposal Bisnis
4. Proposal Proyek
Proposal proyek adalah proposal yang berisi rancangan proyek yang
akan dikerjakan. Isinya berupa konsep, kebutuhan dalam proyek, dan
berbagai hal yang berhubungan dengan proyek.
Hal ini karena kedua proposal itulah yang paling mungkin bersentuhan
dengan siswa di sekolah. Jadi, keduanya mesti mampu dibuat oleh
siswa-siswa. Terutama yang berminat pada kegiatan penelitian atau
tergabung dalam organisasi sekolah seperti OSIS atau ektrakurikuler
tertentu.
Dalam proposal, terdapat juga unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks proposal yang
mesti dipahami. Diantara unsur kebahasaan yang ada dalam proposal antara lain:
1. Menggunakan pernyataan argumentatif
Kata kerja tindakan adalah kata kerja yang menyatakan langkah-langkah kegiatan tertentu.
Contoh: membaca, mencampurkan, mengawali, dsbg,
4. Menggunakan kata-kata definisi (menyatakan defines)
Yakni kata yang fungsinya untuk mendefinisikan sesuatu.
Contoh: adalah, yakni, merupakan, dsbg.
5. Menggunakan kata perincian
Yakni kata yang fungsinya untuk memberikan perincian atas suatu masalah yang dibahas.
Contoh: selain itu, pertama, kedua, ketiga, dsbg.
6. Menggunakan kata yang bersifat “keakanan”
Yakni kata yang menunjukan sesuatu yang akan atau diharapkan bakal terjadi di kemudian
hari.
Contoh: akan, ingin, diharapkan, diinginkan, dsbg.
7. Menggunakan kata yang bermakna denotatif
Yakni kata yang bermakna lugas, tidak ada makna tersembunyi dan bisa pahami maknanya
dengan jelas serta terang.
Sistematika proposal
1. Proposal kegiatan
1. Halaman judul
Halaman ini berisi:
1. Nama/judul kegiatan.
2. Lokasi dan waktu penyelenggaraan kegiatan.
3. Penyelenggara yang berinisiatif merencanakan kegiatan.
2. Latar belakang
Berisi alasan “mengapa” kegiatan tersebut direncanakan. Latar belakang biasanya berisi tiga
bagian, yaitu pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup yang pola kalimatnya dari kalimat
atau maksud umum ke khusus.ini setidaknya menyiratkan misi dan visi tujuan berikut manfaat
positif yang terkandung di dalamnya. Selain itu, latar belakang biasanya juga berisi gambaran
mengenai hal-hal apa saja atau alasan-alasan utama perlunya program yang ditawarkan.
3. Tujuan kegiatan
Berisi alasan “untuk apa” kegiatan tersebut direncanakan. Tujuan dapat terdiri dari minimal
satu tujuan atau lebih yang berurutan dari paling penting hingga kurang penting. Tujuan acara
atau kegiatan yang diusulkan adalah target nyata yang benar-benar dapat dicapai.
Kegiatan yang diselenggarakan harus berkaitan erat dengan produk yang dihasilkan sponsor.
Sebagai contoh, ajang kreasi anak muda dapat disponsori perusahaan pakaian jadi,
perusahaan telekomunikasi dan handphone, sepeda motor, serta minuman ringan.
Berikan sedikit ulasan mengenai program yang hendak dilaksanakan. Tidak perlu terlalu
detail, tetapi mampu mengilustrasikan apa saja yang akan dilakukan serta konsekuensi dan
keuntungan yang akan didapat oleh klien.
4. Nama dan tema kegiatan
Berisi nama dan tema yang diangkat dalam kegiatan, contoh:
1. Nama kegiatan: “Lomba Lingkungan Sehat Tingkat Kelurahan Sukomakmur
2007”
2. Tema kegiatan: “Lingkungan Bersih, Masyarakat Sehat”
5. Bentuk kegiatan
Berisi tentang format atau bentuk sajian kegiatan. Contoh, dengan tema “Lingkungan Bersih,
Masyarakat Sehat”, maka bentuk kegiatannya bisa seperti Lomba Lingkungan Sehat; Lomba
Membuat Taman Toga; Penyuluhan Kesehatan Lingkungan; Penyemprotan Nyamuk Demam
Berdarah; dan lain lain.
6. Peserta dan penonton
Segmen atau target peserta dan penonton yang akan menjadi sasaran kegiatan acara, harus
tertera jelas dalam proposal. Orang yang menjadi peserta harus sesuai dengan segmen atau
jenis kegiatan yang direncanakan.
Jelaskan pula alasan mengapa mereka menjadi target. Pihak sponsor akan tertarik jika jumlah
perkiraan target peserta dan penonton dicantumkan dalam proposal. Misalnya pada sebuah
kegiatan lomba lari 10 km, harus disebutkan jumlah peserta beserta penonton yang akan
berkumpul pada acara tersebut. Jumlah akan menjadi target pemasaran bagi para sponsor
untuk dapat memperkenalkan dan memasarkan produk mereka.
7. Penyelenggara
Berisi keterangan siapa yang akan menyelenggarakan acara tersebut. Hal ini sangat penting,
karena kredibilitas penyelenggara akan memengaruhi keputusan pihak sponsor.
Jika penyelenggara sudah pernah membuat sebuah event dan berakhir dengan sukses, maka
pihak sponsor tidak segan-segan untuk memberikan bantuan, baik berupa produk maupun
dana.
Biasanya, penyelenggara ini adalah suatu kelompok organisasi atau kumpulan yang hendak
melaksanakan kegiatan karena alasan tertentu. Pada bagian penyelenggara ini perlu pula
ditampilkan nama dan nomor kontak atau sekretariat yang dapat dihubungi.
Bisa ditampilkan dalam bentuk tabel dengan format kolom tabel sesuai kebutuhan (no,
waktu, acara, pelaksana, dan lain-lain). Pada sebuah kegiatan yang menggunakan pembicara,
sebelum penyusunan acara perlu dilakukan konfirmasi untuk menyesuaikan waktu dan durasi
tiap sesi pembicaraan.
Berisi rincian pemasukan, pengeluaran, dan kebutuhan dana yang masih diperlukan. Disusun
secara sederhana, tetapi tetap menggunakan prinsip penyusunan keuangan. Rincian
pengeluaran, antara lain berisi:
• Administrasi Acara
• Perlengkapan
• Promosi
• Keamanan
• Transportasi
• Dokumentasi
• Konsumsi
• Panitia pelaksana
• Tim kreatif
• Dan lain-lain
12. Penutup
Berisi kalimat yang menyatakan harapan agar banyak pihak dapat tertarik untuk mendukung
kegiatan. Ditandatangani oleh ketua pelaksana atau ketua panitia, dengan diketahui oleh
penanggungjawab kegiatan.
13. Lampiran
Dapat berisi gambar, video, atau kliping koran yang memberikan keterangan tentang
kegiatan-kegiatan yang pernah dilakukan pemohon.