Anda di halaman 1dari 22

MATERI PROPOSAL

Pengertian Proposal
Pengertian Proposal adalah bentuk pengajuan, permohonan, penawaran baik itu berupa
ide, gagasan, pemikiran maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan
dukungan, baik itu sifatnya izin, persetujuan, dana dan lain lain (Hariwijaya 2005).
Tujuan Proposal
Semua jenis proposal memiliki satu tujuan sama, yaitu untuk menyampaikan suatu
rencana kegiatan secara rinci, sehingga kegiatan tersebut dapat diterima, mendapatkan
dukungan dan izin pelaksanaan atau mendapatkan dukungan dana.
Tujuan setiap proposal berbeda-beda tergantung jenis proposal yang dibuat, anda dapat
melihatnya pada sub “Jenis Jenis Proposal”, Namun setidaknya berikut ini adalah
beberapa tujuan pembuatan proposal;
1. Untuk mendapatkan dukungan dalam bentuk pendanaan suatu kegiatan oleh pihak
sponsor, masyarakat ataupun donatur lain. (Misal acara kegiatan 17 Agustus, bazar,
pembangunan sarana umum dan kegiatan-kegiatan lain)
2. Untuk melakukan penawaran kerja sama bisnis. Proposal dibuat oleh pemilik bisnis
untuk diajukan pada pihak investor agar mau mendanai bisnis yang akan atau
sedang dijalankan dengan sistem dan pembagian hasil tertentu.
3. Untuk mendapatkan persetujuan/izin suatu riset atau penelitian.
4. Untuk melakukan tender atau lelang pada proyek-proyek pemerintah ataupun
swasta.

Jenis proposal
1. Proposal Kegiatan
Proposal ini adalah proposal yang diajukan dalam rangka melaksanakan sebuah
kegiatan. Proposal kegiatan ini sangat bermanfaat karena membantu tersusunnya
rencana program kegiatan yang akan diselenggarakan serta susunan kepanitiaan.
Selain itu, proposal kegiatan juga membantu pihak yang dituju, seperti donatur atau
sponsor, agar mengetahui detail acara yang akan diadakan sehingga dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi mereka.
Contoh proposal kegiatan antara lain sebagai berikut:
 Proposal lomba dalam rangka memperingati HUT RI
 Proposal pertunjukan seni budaya
 Proposal permohonan dana kegiatan sekolah
 Proposal penyelenggaran bazar di sekolah
2. Proposal Bisnis
Dari namanya, tentu Anda sudah dapat menebak bahwa proposal bisnis adalah proposal
yang berhubungan dengan rencana kerja dan dunia bisnis, baik yang dilakukan secara
individu maupun kelompok.
Proposal bisnis dibuat untuk memberikan gambaran mengenai usaha yang akan
dijalankan yang kemudian akan ditunjukkan kepada investor atau pihak lain yang akan
diajak bekerja sama.
Berikut adalah beberapa contoh proposal bisnis:
 Proposal pengajuan kerja sama antarperusahaan
 Proposal pendirian tempat usaha
 Proposal pengajuan tender atau lelan
3. Proposal Penelitian
Proposal ini umunya digunakan dalam bidang akademis. Proposal penelitian diajukan
untuk melakukan suatu riset atau penelitian dan ditujukan kepada lembaga atau
organisasi di mana penelitian tersebut akan dilaksanakan.
Proposal penelitian biasanya dibuat dalam bentuk penelitian kualitatif, penelitian
kuantitatif, atau penelitian pengembangan.
Berikut adalah beberapa contoh proposal penelitian:
 Proposal Penelitian Skripsi
 Proposal Penelitian untuk Menulis Tesis
 Proposal Penelitian Riset Pengembangan

4. Proposal Proyek
Proposal ini adalah proposal yang masih ada kaitannya dengan dunia bisnis. Yang
membedakannya adalah proposal bisnis berkaitan dengan dunia usaha, seperti UKM dan
perusahaan perorangan.
Ciri Ciri Proposal
 roposal berisi ringkasan kegiatan atau penelitian yang akan dilakukan. Maka dari itu, di
dalam proposal, akan ditemukan detail rencana yang akan dilaksanakan, seperti latar
belakang, tujuan, jadwal kegiatan, dan teknis pelaksanaannya.
 Proposal dibuat dengan singkat, padat, dan jelas tanpa bertele-tele agar donatur atau
pihak yang dituju langsung paham tentang poin-poin penting yang tuliskan.

Struktur Proposal

Ada pihak yang mengajukan proposal, yaitu panitia kegiatan, peneliti, atau pelaku
usaha bergantung pada jenis proposal tersebut.
. Halaman Judul
Bagian ini berisi judul kegiatan, lokasi, waktu penyelenggaan serta pihak yang memiliki
inisiatif merencanakan kegiatan.
2. Latar Belakang
Pada bagian ini, Anda harus menyertakan alasan mengapa kegiatan atau penelitian ini
dilakukan. Anda juga harus mencantumkan hal apa yang melandasi terselenggaranya
acara tersebut.
Perlu diperhatikan bahwa menuliskan latar belakang sebaiknya dimulai dari hal yang
umum ke hal yang khusus.
3. Tujuan atau Manfaat Kegiatan
Bagian ini berisi maksud atau manfaat yang akan didapatkan dari acara yang
diselenggarakan, tujuan ditulis minimal satu poin atau lebih. Setiap poin ditulis dari tujuan
paling penting kemudian mengerucut ke poin-poin yang dianggap kurang penting.
4. Penyelenggara
Bagian ini berisi keterangan tentang pihak penyelenggara kegiatan atau kelompok yang
akan melakukan acara. di bagian ini bisa ditampilkan nomor kontak panitia yang dapat
pembaca hubungi.
5. Nama dan Tema Kegiatan
Nama kegiatan merupakan nama yang akan digunakan untuk kegiatan tersebut. Tema
kegiatan ditulis agar agenda kegiatan menjadi terarah.
6. Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan merupakan rincian susunan kegiatan yang akan dilakukan. Seluruh
kegiatan harus dicantumkan dalam proposal agar instansi yang akan dituju dapat
mengetahuinya. Maksud dan tujuan setiap kegiatan juga harus dijelaskan.
7. Peserta Kegiatan
Peserta kegiatan berisi pihak yang akan mengikuti dan mendapat keuntungan dari acara.
8. Jadwal dan lokasi kegiatan
Beruoa urutan susunan acara, termasuk hari, tanggal, waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan
9. Susunan Panitia
Bagian ini berisi detail susunan panitia yang telah dibentuk dan disepakati oleh pihak
penyelenggara acara. Bagian ini penting agar pembaca tahu dengan siapa-siapa saja
mereka akan bekerja sama.
10. Rencana Anggaran atau Biaya Kegiatan
Estimasi anggaran adalah jumlah alokasi total dana yang akan digunakan. Rencana
anggaran dana ini meliputi administrasi, perlengkapan, piala, konsumsi, panggung, dan
lain-lain. Anggaran dana tersebut ditulis secara detail beserta nominalnya.
11. Penutup
Bagian ini berisi kalimat atau paragraf yang menyatakan harapan agar pihak-pihak terkait
mendukung terselenggaranya acara
CONTOH PROPOSAL
PROPOSAL KEGIATAN SEKOLAH PRAMUKA

A.Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial yang memerlukan orang lain dalam
kehidupannya dan berhak bersosialisasi terhadap orang lain, maka dari itu kami
sebagai panitia Reuni Angkatan 2012 - 2013 SMK Bhakti Abri akan mengadakan
acara Reuni.
Dalam kegiatan ini antar angkatan 2012 - 2013 bisa menjalin silaturahmi dan
berhubungan secara baik tanpa ada permasalahan dari angkatan - angkatan lain
nya.

B. Tema
Dalam kegiatan ini, kami selaku panitia telah sepakat untuk mengangkat tema
"Mempererat Tali Silaturahmi" Agar setiap angkatan bisa menjalin silaturahmi
yang lebih erat sehingga bisa berkomunikasi dan berhubungan baik dari angkatan
satu ke angkatan yang lain.

C. Tujuan kegiatan
1.Mempererat tali silaturahmi dan persahabatan antar sesama angkatan
2.Mengumpulkan dana untuk bakti sosial

D. Sasaran
Alumni Angkatan 2012- 2013 SMK Bhakti Abri

E. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan


Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Desember 2016
Tempat : Indoor SMK Bhakti Abri
Waktu Pelaksanaan : 08.00 - 12.00 WIB

F.Susunan Acara Kegiatan

Adapun susunan acara kegiatan adalah sebagai berikut :

08.00 - 08.30 WIB sambutan


08.30 - 09.30 WIB inti
09.30 - 10.30 WIB bhakti sosial
10.30 - 11.00 WIB makan
11.00 - 11.30 WIB Pemberian Cinderamata antar angkatan
11.30 - 12.00 Penutup + foto - foto per angkatan

G. Susunan Panitia
Penasihat: Supri M.Pd (Kepala Sekolah)
Pembawa Acara : Muhammad Fatah
Penanggung Jawab: Aulia Putri
Ketua panitia: Putra Malik
Sekretaris: Sofi Kumalasari
Bendahara: Dian
Seksi - Seksi :
1. Seksi Acara: Teguh Suwandi
2. Seksi Konsumsi: Anisa Rahma
3. Seksi Perlengkapan: Hanif
4. Seksi Peralatan : Denis Aditya

H. Anggaran Dana

Untuk kegiatan ini didapat dari dana:

Kas per angkatan alumni : 2.000.000

Kas SMK Bhakti Abri : 4.000.000

Total Keseluruhan : 6.000.000

Biaya untuk perlengkapan:

Biaya bakti sosial : 2.000.000

Biaya konsumsi : 1.500.000

Biaya Cinderamata : 500.000

Biaya lain-lain : 1.000.000

Total keseluruhan : 5.000.000


I. Penutup
Demikian proposal kegiatan alumni SMK Bhakti Abri ini kami buat, kami harap
agar Bapak maupun Ibu bersedia membantu biaya demi kelancaran kegiatan
kami.

Atas perhatian dan kerjasamanya, kami sampaikan terima kasih.


MATERI KARYA ILMIAH

Pengertian

dari Karya Ilmiah adalah karya tulis yang dibuat untuk memecahkan suatu permasalahan
dengan landasan teori, metode ilmiah, dan contoh metode penulisan karya ilmiah.
Biasanya Karya ilmiah berisikan data, fakta, dan solusi mengenai suatu masalah yang
diangkat. Penulisan karya ilmiah dilakukan secara runtut dan sistematis. Kalau ingin lebih
tahu pengertian karya ilmiah menurut para ahli dan jenis-jenis karya ilmiah, cari tahu
disini.

Struktur Karya Ilmiah

Suatu karya ilmiah biasanya memiliki tiga bagian di dalamnya:

1. Pendahuluan

Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah dilakukan, masalah yang


diangkat, dan mekanisme penyelesaian masalah itu.

2. Isi dan Pembahasan

Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab. Jumlah bab pada
bagian ini bergantung seberapa pelik pembedahan dan pembahasan dari bahan
penelitian.
3. Kesimpulan
Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada bagian isi dan
pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada bagian ini berupa penjelasan singkat
dan padat mengenai hasil analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu bab.
Ciri-ciri Karya Tulis Ilmiah
Ciri-ciri karya ilmia hal yang harus dipahami mengenai karya ilmiah ialah ciri-cirinya:
1. Reproduktif
Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus diterima dan dimaknai oleh
pembacanya sesuai dengan makna yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa
langsung memahami konten dari karya ilmiah.
2.Tidak Ambigu
Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah harus memberikan
pemahaman secara detil dan tidak dikemas dengan bahasa yang tidak membingungkan.
Dengan begitu, maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh pembacanya.
3. Tidak Emotif
Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari penulisnya. Sebab,
karya ilmiah harus memaparkan fakta yang didapatkan dari hasil analisis penelitian,
bukan dari perasaan subjektif dari penulisnya.

4. Menggunakan Bahasa Baku


Menggunakan bahasa dan kata baku agar mudah dipahami. Penggunaan bahasa baku
itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari penulisan sumber, teori, hingga
penulisan kesimpulan. Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat
pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam tulisan tidak dipahami
pembaca.

5. Menggunakan Kaidah Keilmuan


Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau istilah-istilah akademik
dari bidang penelitian si penulis. Hal itu bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau
penulisnya memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya ilmiah.
Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi takaran seberapa ahli peneliti
pada bidang keilmuannya.

6. Bersifat Dekoratif
Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata yang memiliki satu
makna. Rasional artinya penulis harus menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan
kecermatan penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa
menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh penulis tanpa
membingungkan.

7. Terdapat Kohesi
Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian dan babnya dan bersifat
straight forward maksudnya ialah tidak bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya
ilmiah setiap bagian atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung.
Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang ingin disampaikan.

8. Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena karya ilmiah tidak dibuat
berdasarkan perasaan penulisnya. Karya ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-
data dari hasil analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.

9. Menggunakan Kalimat Efektif


Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif. Ciri ini berkaitan dengan
semua ciri sebelumnya. Tujuan penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca
tidak dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar. Penggunaan kalimat
seperti itu hanya akan membuat pembaca bingung.

CONTOH KARYA ILMIAH


PENCEGAHAN PENULARAN COVID -19 DAN PEMBELAJARAN E-LEARNING DI
SMAN 2 KOTA BIMA SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2019/2020

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Penyebaran virus corona jenis baru (SARS-Cov-2) di penghujung tahun 2019 yang
kemudian diberi nama Covid -19 sangat menjadi perhatian dan kekhawatiran
dunia. Covid-19 pertama kali ditemukan di kota Wuhan China yang kemudia bermigrasi
dan mewabah ke seluruh dunia. Akibat dari penyebarannya yang cukup masiv tersebut
pada akhirnya pada tanggal 11 Maret 2020 organisasi kesehatan dunia World Health
Organizatin (WHO) menetapkan penyebacaran Covid 19 sebagai pandemi.

Setelah ditetapkannya pandemi Covid-19, tentu saja berbagai negara yang belum


maupun yang telah terpapar Covid-19 harus melakukan berbagai upaya untuk
menghentikannya. Dilansir dari healthline, direktur jendral WHO, Tedros Ghebreyesus
menetapkan 4 (empat) hal utama yang harus dilakukan oleh suatu negara dalam
menghadapi penularan Covid-19, yaitu; a) mempersiapkan dan bersiap, b) deteksi,
lindungi, dan rawat, c) kurangi penyebaran, d) inovasi dan belajar.

World Health Organizatin (WHO) juga mengungkapkan bahwa cara penyebaran Covid-19


melalui tetesan kecil air liur yang keluar dari hidung atau mulut ketika orang yang
terinfeksi Covid-19 bersin atau batuk. Tetesan itu kemudian mendarat di sebuah benda
atau permukaan yang disentuh orang sehat. Juga bisa menyebar ketika dihirup langsung
oleh orang yang sehat ketika mereka berdekatan. Itu sebabnya penting untuk menjaga
jarak satu meter lebih dari orang yang sakit.

Indonesia sebagai bagian dari habitat dan populasi dunia tentunya tidak bisa terhindar
dari paparan Covid-19. Kasus pertama di Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden
Joko Widodo di istana presiden pada hari Senin tanggal 2 Maret 2020. Kasus pertama
yang terpapar Covid -19 tersebut adalah seorang ibu (64 th) dan anaknya (31 Th) warga
Depok Jawa Barat. Keduanya diduga terpapar Covid-19 akibat kontak dengan warga
negara Jepang yang datang ke Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu sehingga
kasus terinfeksi Covid-19 terus bertambah terutama daerah di sekitar ibu kota Jakarta.

Agar tidak terjadi penularan dan untuk memotong rantai penyebaran, di beberapa negara
melaksanakan kebijakan lockdown seperti di Wuhan-China, Italia dan Malaysia. Di
Indonesia pemerintah mengeluarkan kebijakan social distancing atau physical
distancing (menjaga jarak) sehingga muaranya pada himbauan untuk stay at
home (berdiam diri di rumah) dan lebih khusus di kota-kota yang sudah terdapat pasien
Codid 19. Di Jakarta sendiri sebagai episentrum penyebaran Covid -19 dengan kasus
yang paling banyak melaksanakan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
yang akhirnya juga diikuti oleh provinsi lain di sekitar Jakarta.

 
Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada bagian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan
masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah upaya pencegahan penularan Covid-19 di SMAN 2 Kota Bima?

2. Bagaimanakah penerapan pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut maka tujuan penilitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui tentang upaya pencegahan penularan Covid-19 di SMAN 2


Kota Bima.

2. Untuk mengetahui tentang penerapan pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota


Bima.

Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Dengan mengetahui sejauh mana upaya pencegahan penularan Covid-19


dapat menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan program pencegahan
penularan Covid-19 selanjutnya di SMAN 2 Kota Bima.

2. Dengan mengetahui sejauh mana penerapan pembelajaran E-


Learning dapat menjadi landasan untuk penentuan program peningkatan
kompetensi dan keahlian guru SMAN 2 Kota Bima.
TINJAUAN PUSTAKA

Coronavirus ( Covid-19 )

Coronavirus atau coronavirus adalah sekumpulan virus dari sub


famili Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok
virus ini yang dapat
menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Koronavirus
ditemukan pada tahun 1960-an. Virus yang paling awal ditemukan adalah virus bronkitis
infeksius pada ayam dan dua virus dari rongga hidung manusia dengan flu biasa yang
kemudian diberi nama human coronavirus 229E dan human coronavirus OC43. Sejak
saat itu, anggota koronavirus yang lain mulai diidentifikasi, termasuk SARS-CoV pada
2003, HCoV NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, MERS-CoV (sebelumnya dikenal
sebagai 2012-nCoV) pada 2012, dan SARS-CoV-2 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-
nCoV) pada 2019; sebagian besar dari virus-virus ini terkait dengan infeksi saluran
pernapasan yang serius.

Nama coronavirus berasal dari bahasa Latin corona yang berarti mahkota atau lingkaran
cahaya. Namanya mengacu pada penampilan karakteristik virion (bentuk infektif virus)
dalam mikroskop elektron, yang memproyeksikan pinggiran permukaan virus yang besar
dan bulat yang menghasilkan gambar yang mengingatkan pada mahkota atau korona
matahari. Morfologi ini diciptakan oleh peplomer tonjolan protein permukaan virus (S),
yang menentukan tropisme inang.

Coronavirus menyebabkan pilek dengan gejala utama seperti demam dan sakit


tenggorokan akibat pembengkakan adenoid, terutama pada musim dingin dan awal
musim semi. Koronavirus dapat menyebabkan pneumonia, baik pneumonia virus
langsung atau pneumonia bakterial sekunder, dan dapat menyebabkan bronkitis, baik
bronkitis virus langsung atau bronkitis bakterial sekunder.

Pembelajaran E-Learning

1. Pengertian E-Learning

Cukup banyak pakar yang menguraikan pengertian E-Learning antara lain sebagai
berikut:

a. Menurut Michael (2013:27) E-Learning adalah pembelajaran yang disusun ialah


dengan tujuan menggunakan suatu sistem elektronik atau juga komputer sehingga
mampu untuk mendukung suatu proses pembelajaran.
b. Candrawati (2010), E-Learning dalah sustu proses pembelajaran jarak jauh
dengan cara menggabungkan prinsip-prinsip di dalam proses pembelajaran
dengan teknologi.

c. Ardiansyah (2013), E-Learning adalah suatu sistem pembelajaran yang


dilaksanakan tampa harus bertatap muka dengan secara langsung antara
pendidik dengan siswa.

Dari sekian banyak pengertian E-Learning dari para pakar tersebut di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran E-Learning adalah suatu proses pembelajaran yang
berbasis elektronik, salah astu media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan
dikembangkannya di jaringan komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam
bentuk berbasis web, sehingga kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih
luas yaitu internet. Karena menggunakan komputer dan dengan melalui jaringan internet
maka dikenal juga dengan istilah dalam jaringan (daring) atau online.

2. Manfaat dan Kelebihan Pembelajaran E-Learning

Adapun beberapa manfaat dari pembelajaran E-Learning atau pembelajaran melalui


dalam jaringan (daring) antara lain adalah:

a. Efisiensi biaya; efisiensi biaya bagi adminstrasi penyelenggaraannya, penyediaan


sarana, transportasi dan akomodasi.

b. Fleksibel; fleksibel dalam memilih waktu dan tempat.

c. Belajar mandiri; memberi kesempatan bagi pembelajar untuk secara mandiri


memegang kendali atas keberhasilan dalam proses belajar.

Manfaat pembelajaran E-Learning menurut Pranoto dkk (2009:309) antara lain; 1)


meningkatkan partsipasi aktif, 2) Meningkatkan kemampuan belajar mandiri 3)
Meningkatkan kualitas nmateri pendidik serta juga pelatihan 4) Meningkatkan
kemampuan untuk dapat menampilkan informasi dengan perangkat teknologi informasi.

Sedangkan kelebihan pembelajaran E-Learning adalah memberikan fleksebilitas,


interaktif, kecepatan, visualisasi melalui berbagai kelebihan dari masing-masing media
(Sujana, 2005:253). Menurut L.Tjokro (2009:187), bahwa kelebihan pembelajaran E-
Learning adalah; 1) Lebih mudah untuk diserap 2) Jauh lebih efektif dalam biaya 3) Jauh
lebih ringkas 4) Tersedia dalam 24 jam per- hari.
METODE PENELITIAN

Subjek Penelitian

Adapun yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah guru SMAN 2 Kota Bima yang
berjumlah 39 orang dan siswa kelas X (sepulu) dan XI (sebelas) yang berjumlah 442
orang.

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMAN 2 Kota Bima. Sedangkan waktu penelitian ini
dilaksanakan pada saat siswa Belajar Dari Rumah (BDR) secara online yaitu mulai
tanggal 16 s.d 28 Maret 2020 semester genap tahun pelajaran 2019/2020.

.Variabel Penelitian

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah upaya pencegahan penularan Covid-
19 dan penerapan pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima pada semester genap
Tahun Pelajaran 2019/2020.

 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan cara
obeservasi dan dokumentasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah
dengan cara analisis kuantitatif.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pencegahan Penularan Covid-19 di SMAN 2 Kota Bima

Pencegahan penularan Cocid-19 di SMAN 2 Kota Bima dilakukan dengan mengikuti


anjuran sesuai surat edaran Gubernur NTB Nomor: 180/112/KUM/Tahun 2020 tertanggal
16 Maret 2020 perihal upaya pencegahan penularan Covid-19 di tempat kerja serta surat
Dinas Penndidikan dan Kebudayaan NTB Nomor;441/1502.UM/Dikbud tertanggal 15
Maret 2020 perihal pencegahan penularan Covid-19 di lingkungan Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Adapun cara pencegahan yang dilakukan di SMAN 2 Kota Bima sesuai surat tersebut
dilakukan dengan cara:

1. Meliburkan aktifitas kegiatan belajar mengajar di sekolah dan siswa belajar


mandiri di rumah dengan bimbingan guru dan orang tua.

2. Tidak melakukan rapat atau pertemuan dan atau kegiatan yang sifatnya
mengumpulkan massa.

3. Untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan dinas ke luar daerah atau ke
luar negeri.

4. Menjaga area kerja dan fasilitas bersama tetap bersih dan higienis dengan
membersihkan dengan secara berkala dengan cairan disinfektan.

5. Menyediakan sarana cuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
serta handsanitizer.

6. Menyediakan tisu dan masker bagi pegawai, guru dan tamu.

7. Memasang pesan hidup bersih dan sehat.

B. Penerapan Pembelajaran E-Learning di SMAN 2 Kota Bima.

Penerapan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information and


Communication Tekhnology (ICT) dengan melalui dalam jaringan (daring) atau online
pada dunia pendidikan sebenarnya bukan hal yang baru pada dunia pendidikan
umumnya dan khususnya di SMAN 2 Kota Bima. Tetapi selama ini penerapannya baru
terbatas pada ranah assesment atau evaluasi.

Penggunaan teknologi komputer pada kegiatan evaluasi atau penilaian pembelajaran


misalnya pada pelaksanan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), Ujian Sekolah
Berbasis Komputer (USBK) dan Penilaian Tengah Semester (PAS) dan Penilaian Akhir
Tahun (PAT) berbasis online dengan komputer sistem windows dan telepon seluler (HP)
berbasis Android. Pada Penilaian Tengah Semester (PTS) bagi kelas X dan XI dan
Penilaian Akhir Tahun (PAT) bagi kelas XII untuk semester genap tahun pelajaran
2019/2020 SMAN 2 Kota Bima menggunakan komputer/android dan berlangsung dengan
sukses.Demikian juga dengan kegiatan yang dilakukan guru misalnya dalam kelompok
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). Adapun kegiatan guru dalam MGMP adalah
pembelajaran dalam jaringan (daring) melalui kegiatan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) yang diarahkan pada guru sasaran (GS) dan dibantu oleh guru inti
(GI). Kegiatan lainnya yang dilakukan guru dengan melalui dalam jaringan (daring) adalah
Uji Komptensi Guru (UKG) yang dilakukan oleh guru setiap tahun sebagai upaya
mengukur kompetensi guru oleh pemerintah.

Pada aktifitas pembelajaran biasa (normal) hampir tidak ada guru yang melaksanakan
pembelajaran E-learning atau pembelajaran dalam jaringan (daring). Hal ini disebakan
antara lain guru masih menggunakan waktu 40 % untuk tatap muka digunakan juga untuk
aktifitas lainnya. Di dalam kurikulum sebenarnya sudah diatur aktifitas pembelajaran tatap
muka 40 %, tugas mandiri terstruktur 30 % dan tugas mandiri tidak terstruktur 30 %.
Porsentase 40 % untuk tatap muka sebenarnya bisa secara maksimal digunakan untuk
pembelajaran dan pembimbingan sedangkan untuk kegiatan tugas mandiri baik yang
terstruktur dan tidak terstruktur bisa menggunakan media dalam jaringan (daring), baik
untuk memberikan tugas maupun tagihan.
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan pencegahan penularan Covid-19 di SMAN 2 Kota Bima berlangsung


dengan baik. Berbagai program pencegahan penularan Covid-19 baik berupa
penyediaan sarana dan prasarana fisik maupun penyuluhan atau bimbingan
terhadap seluruh warga sekolah dan masyarakat terlaksana dengan baik. Hal ini
dibuktikan dengan bahwa sampai hari ini semua warga sekolah tidak ada yang
terpapar Covid-19.

2. Pelaksanaan pembelajaran E-Learning atau pembelajaran dalam jaringan (daring)


di SMAN 2 Kota Bima selama periode siswa Belajar Dari Rumah (BDR) sudah
berlangsung dengan baik hal ini dibuktikan porsentase penggunaan media E-
Learning oleh guru dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sangat
signifikan.

B. Saran

Dengan berdasarkan hasil pengamatan penulis terhadap dinamika yang terjadi selama
situasi pandemi Covid-19 dan kaitannya dengan penerapan pembelajaran E-
Learning khusunya di SMAN 2 Kota Bima, maka dengan ini memberikan beberapa saran:

1. Sekolah dan pemerintah hendaknya menerapkan protokoler pencegahan


penularan Covid-19 yang ketat yang disertai dengan sanksi atau penghargaan
bagi yang tidak melaksanakan atau yang melaksanakannya.

2. Sekolah diharapkan menumbuhkan budaya hidup bersih dengan membuat tata


tertib bagi seluruh warga sekolah sebagai bagian dari pendidikan karakter.

3. Sekolah dan pemerintah hendaknya aktif melaksanakan kegiatan pelatihan


peningkatan kompetensi tenaga pendidik dalam penggunaan teknologi komputer
atau Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2020. Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020
tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona
Virus Disease (Covid-19).

Kementerian Kesehatan.2020. Surat Edaran Nomor; PK.02.01/B.VI/839/2020 tentang


Himbauan tentang Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja.

Gubernur Nusa Tenggara Barat.2020. Surat Edaran Nomor; 180/112/KUM tentang Upaya
Pencegahan Penularan Covid-19 di Tempat Kerja.

Dinas Pendidikan dan kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat.2020. Surat Nomor;
420/1508.UM/Dikbud tentang Instruksi Pendampingan dan Pengawasan Siswa Belajar di

MATERI RESENSI

Resensi adalah sebuah tulisan berbentuk ulasan atau penilaian terhadap sebuah karya,
kalo dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Resensi itu didefinisikan sebagai
pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau disebut ulasan buku. Namun
sekarang seiring perkembangan jaman, resensi tidak hanya diperuntukkan oleh buku atau
karya sastra saja, tapi juga bisa karya kesenian atau bahkan film. Namun di artikel ini kita
akan fokus pada resensi buku aja yaa guys.

Tujuan Resensi Buku

Tujuan dari Resensi itu sendiri pada dasarnya adalah untuk mengulas, menilai,
menganalisis ataupun mengapresiasi sebuah buku. Berikut beberapa tujuan resensi.

1. Memberikan informasi yang mendetail mengenai sebuah buku. Contohnya seperti


informasi mengenai tahun terbit, nama pengarang, atau latar belakang pengarang
atau penulis, dan lain-lain. 
2. Memberi pemahaman dan informasi yang luas dan lengkap atau komprehensif
terhadap buku yang diulas berdasarkan perspektif penulis resensi. 
3. Memberi pertimbangan melalui memaparkan kelebihan dan kekurangan buku. 
4. Memberikan gambaran mengenai pendapat penulis resensi berdasarkan
pertimbangan dan penilaian. 
5. Mengajak orang lain yang membaca resensi penulis untuk merenungkan, berfikir,
serta mendiskusikan lebih jauh mengenai berbagai aspek pada karya yang diulas.

Unsur-unsur Resensi

Agar dapat dikatakan utuh, terdapat beberapa unsur yang harus ada di resensi, berikut ini
adalah unsur-unsurnya.

1. Judul
Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul
yang menarik juga akan memberikan nilai lebih tersendiri.

2. Identitas buku

Penyusunan data buku dapat dilakukan dengan sebagai berikut.

 Judul buku
 Pengarang
 Penerbit
 Tahun terbit beserta cetakannya
 Dimensi buku
 Harga buku
3. Isi resensi buku
Bagian ini berisi tentang sinopsis, yaitu ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan
keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan.
4. Penutup resensi buku
Pada bagian penutup biasanya berisi alasan kenapa buku tersebut ditulis dan kepada
siapa buku tersebut ditujukan.
Struktur teks resensi
1. Identitas dalam resensi mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal
halaman, dan ukuran buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara
langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film dan lagu.
2. Orientasi. Bagian ini biasanya terletak di paragraf pertama, yakni penjelasan
tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku
yang diresensi.
3. Sinopsis, berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap
isi novel.
4. Analisis, berupa paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema,
penokohan, dan alur.
5. Evaluasi, berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya.
Jenis-Jenis Resensi
Resensi dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu:

1. Resensi informatif
Resensi informatif adalah resensi yang disampaikan dengan singkat dan umum dari
keseluruhan isi buku.
2. Resensi deskriptif
Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau
babnya.
3. Resensi kritis
Resensi kritis merupakan sebuah resensi yang mengulas detail buku menggunakan
metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi kritis biasanya objektif dan kritis
dalam menilai isi buku.
CONTOH RESENSI BUKU

Identitas Buku :

 Judul buku: Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat


 Pengarang: Mark Manson
 Penerbit: Gramedia Widiasarana Indonesia
 Tanggal Terbit: 20 Februari 2005
 ISBN: 9786024526986
 Tebal halaman: 256 halaman
 Lebar: 14.0 cm
 Panjang: 21.0 cm
Sinopsis Buku:
“Apapun masalahnya, konsepnya sama: selesaikan masalah, lalu berbahagialah.
Sayangnya bagi banyak orang, rasanya hidup tidak sesederhana itu. Itu karena mereka
menghadapi masalah dengan paling tidak satu dari dua cara berikut: penyangkalan atau
mentalitas korban” (hal 37)
Isi Resensi:
Buku ini menceritakan seorang Charles Bukowski seorang pecandu alkohol senang
bermain perempuan,penjudi kronis,kasar, kikir,dan tukang utang.Ia bercita-cita menjadi
seorang penulis. Karya Bukowski selalu ditolak oleh hampir setiap majalah, tetapi hal
tersebut tidak membuatnya menyerah ia tetap menulis dan membuat puisi. Sehingga
dengan pengalamannya ia memiliki sikap bodo amat
Dalam bukunya yang berisi makna cuek yang bukan berarti tidak peduli terhadap apapun,
Charles Bukowski gambaran sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup
dalam memilih apa yang penting karena pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah
yang tidak ada ujungnya.
Kelebihan Buku:
Melalui karakter tokoh Charles Bukowski yang kuat dan gigih, kita mendapat makna
tersendiri untuk bersikap cuek, dan tetap bahagia menatap masalah yang sedang dialami
Kekurangan Buku:
Meskipun judulnya seolah memberi kesan tentang kiat-kiat cuek, tapi ternyata tidak cuek
disini menggambarkan seorang pejuang yang meraih impian dengan segala rintangan.

MATERI DRAMA
Teks drama adalah suatu teks cerita yang dipentaskan di atas panggung atau biasa
disebut teater ataupun tidak dipentaskan di atas panggung seperti drama radio, televisi,
dan film. Drama secara luas dapat diartikan sebagai salah satu bentuk sastra yang isinya
tentang suatu kehidupan yang disajikan atau dipertunjukkan dalam bentuk gerak.

Unsur-Unsur Teks Drama

Teks drama mengandung beberapa unsur di dalamnya. Apa saja? Yuk, simak penjelasan
berikut.

1. Alur, yaitu berupa rangkaian cerita yang terjadi pada drama.


2. Amanat, yaitu pesan yang terkandung dalam drama.
3. Tokoh, yaitu pelaku yang memerankan seorang karakter dalam cerita.
Penokohan adalah penggambaran watak setiap tokoh. Ada 3 macam tokoh,
protagonis yaitu  tokoh yang menampilkan kebaikan, antagonis yaitu tokoh jahat
atau tokoh penentang kebaikan, dan tritagonis yaitu tokoh pendukung protagonis.
4. Tema, yaitu ide pokok cerita atau gagasan.
5. Aneka sarana kesastraan dan kedramaan yang mendukung penampilan pelaku
dalam suatu drama, contohnya tata panggung dan tata rias

Unsur-unsur Teks Drama

Unsur-unsur drama dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu unsur-unsur intrinsik dan
unsur-unsur ekstrinsik. Penjelasannya sebagai berikut.

Unsur-unsur Intrinsik Drama

Berikut ini unsur-unsur intrinsik drama yaitu:


Tokoh dan Perwatakan

Penokohan adalah proses penampilan tokoh sebagai pembawa peran watak tokoh dalam
suatu pementasan drama (Budiyati, 2009:26). Tokoh dalam seni sastra termasuk drama
disebut tokoh rekaan yang berfungsi sebagai pemegang peran watak tokoh. Proses
penokohan dapat juga disebut perwatakan atau karakterisasi. Dapat disimpulkan bahwa
perwatakan adalah pelukisan tokoh cerita melalui sifat-sifat dan sikap dalam cerita.

CONTOH DRAMA
Kebersamaan
Suatu hari lima sekawan sedang bermain bola di lapangan desa tempat mereka tinggal.
Mereka memang sering bermain bola sore hari di lapangan tersebut. Dan saat ini mereka
sedang beristirahat di pinggir lapangan.
Bayu: Dod, kamu dibawakan bekal apa sama ibumu? (sambil membuka kotak bekalnya).
Dodi: Aku dibawain bekal ayam goreng nih. Kalo kamu Bay?
Bayu: Aku dibawain bekal udang besar sama bundaku. Soalnya kemarin ayahku
menangkap udang bersama ayah Ehsan.
Dodi: Jadi bekalmu juga juga pake udang San?
Ehsan: Iya Dod. Aku samaan sama Bayu (tersenyum semringah).
Dodi: Waaahhh enaknya… aku juga suka sekali udang. Kalo kamu ham?
Ilham: Aku dibawain sayur daun ubi dengan ikan sambal Dod. Makanan kesukaanku.
Dodi: Wahhh, itu juga tak kalah enaknya. Kalau kamu, Ton?
Anton: (tersenyum meringis) Aku gak bawa bekal. Ibuku pagi-pagi sekali suda bekerja
karena abangku akan masuk SMA. Maka dari itu ayah sama ibu harus giat mencari uang.
Jadi ibuku tak sempat masakin aku bekal (sedih).
Dodi: Ya sudah, Ton. Kamu masih bisa kok makan bersama kami.
Anton: Maksudnya ?
Ehsan : Gimana kalo kita ramai-ramai makannya biar Anton juga bisa makan, makanan
kita.
Ilham: Bagaimana caranya ?
Ehsan : Begini saja, bagaimana kalo kita makannya pakai daun pisang? Jadi makanan
kita, kita tuang ke daun pisang itu. Biar kita semua bisa makan bareng-bareng.
Dodi: Ide bagus tuh. Ayo!
Ilham dan Bayu mengambil daun pisang yang tak jauh dari tempat mereka. Dan mereka
semua menuangkan makanannya di daun pisang tersebut. Mereka makan dengan lahap.
Anton: Terima kasih ya teman-teman. Cuma kalian teman yang mengerti keadaanku.
Bayu: Siap. Santai aja, Ton (tersenyum).

Anda mungkin juga menyukai