BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Menghafal Al-Qur’an
a. Pengertian Al-Qur’an
Secara etimologi kata Al-Qur’an adalah masdar dari kata qara’a yang
diturunkan kepada penutup para nabi dan rasul, dengan perantaraan malaikat
1
Salihun A Nasir, Ilmu Tafsir Al-Qur’an (Surabaya: Al-Ikhlas, 1987), h. 35
2
Ahsin W, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.1
3
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Semarang: Toha Putra), h. 461
1
12
mulia serta dapat dituntut kebenaranya oleh siapa saja, sekalipun akan
dapat dilihat pada waktu sholat jamaah dan ibadah haji, selain dari pada itu
bahasa arab tidak berubah. Jadi sangat mudah diketahui bila al-Qur’an
14
Artinya :“Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al-Qur’an
Karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya. Sesungguhnya atas
tanggungan kamilah mengumpulkannya (didadamu) dan
(membuatmu pandai) membacanya” (Qs. Al-Qiyamah:16-17) .5
Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan bahasa
4
Inu Kencana Syafiie, Pengantar filsafat (Bandung: PT. Refika Adi Tama, 2004), h 102
5
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemah, (Semarang: Toha Putra), h. 461
6
Manna Al-Qathan, Membahas Ilmu-Ilmu Al-Qur’an (Jakarta : Pustaka Firdaus, 1993),
h. 16
13
dalamnya serta sebagai petunjuk yang dimulai dari surat Al-Fatihah dan
b. Menghafal Al-qur’an
pilihan yang memang dipilih oleh Allah untuk menerima warisan kitab suci
Al-Qur’an.7
menghafal adalah dua hal yang berbeda. Dengan menghafal, jiwa dan otak
pada hakikatnya adalah suatu upaya untuk menambah kedekatan dengan Al-
Qur’an karena antara tilawah dengan menghafal adalah dua hal yang
berbeda.
7
Ahsin W, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), h.26
8
Abdul Aziz Abdur Rauf, 17 Motivasi Berinteraksi Dengan Al-Qur‟an, (Bandung: Masjid
Raya Habiburrahman PT Dirgantara Indonesia, 2008), h. 7-8
14
terlepas dari adanya tujuan tertentu yang dicapainya. Tujuan dari menghafal
yang baik.
rohani.
jiwa.
porosnya, baik dari segi lafal maupun dari segi pengertiannya. Sedangkan
9
Muhaimin Zen, Bimbingan Praktis Menghafal Al-Qur’an, (Jakarta: Pustaka Al-Husna
Baru, 1996), h. 252
15
dikuasainya.
bersyukur karena mendapat taufiq dan hidayah untuk menjadi penghafal Al-
adalah para penjaga agama. Mereka menjaga Al-Qur’an yang menjadi dasar
a. Ikhlas
beriman.
faidah darinya.
sunatullah.
2.Prestasi Belajar
dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Istilah
peserta didik.11
belajar yang telah dicapainya. Keberhasilan belajar inilah yang dalam dunia
11
Zaenal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Jakarta, Dirjen Pendidikan Islam, Depag RI,
2009), h.12
12
Heri Gunawan, Kurikulum Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Bandung:
Alfabeta, 2013). h.153.47
18
belajar siswa merupakan penilaian hasil belajar siswa dalam jangka waktu
Untuk meraih prestasi belajar yang baik, banyak sekali faktor yang
perlu diperhatikan. Menurut Sumardi Surya Brata, secara garis besar, faktor-
1. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa
39
19
2) Faktor psikologi
a) Inteligensi
b) Sikap
15
Saifullah, Psikologi Perkembangan Dan Pendidikan, (Jawa Barat: Pustaka Setia). h.72
16
M.Ngalim, Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2002),h.82.
17
Ibid,h.83
20
c) Motivasi
diri seseorang.18
2. Faktor eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar individu, yang
meliputi:
1) Faktor sosial
home19
18
Sumardi Suryabrata.Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rieneka Cipta,1995),
h. 249
Dimyati & Mudjiono, Belajar Dan Pembelajaran (Jakarta:
19
Faktor ini menyangkut alat bantu belajar baik berupa sara atau
prasarana. Siswa yang memiliki alat bantu belajar secara lengkap atau
dan sebaliknya, bagi mereka yang memiliki alat bantu kurang atau
dengan perjuangan yang lama dan berat. Hal ini juga menyangkut cara
oleh Allah SWT kepada Nabi dan Rasul-Nya yang terakhir yakni Nabi
20
Dimyati & Mudjiono,Bbelajar Dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta,
1999), h. 239-245
21
Ibid, h. 245
22
Muhammad Saw. Setiap muslim wajib beriman kepada kitab suci Al-Qur’an
yang bersumber daru Nabi Muhammad Saw. Bidang studi Al-Qur’an dan
dengan bidang studi Aqidah Akhlak, Fiqih dan Sejarah Kebudayaan Islam.23
dari mata pelajaran Pendidilkan Agam Islam pada sitiap madrasah yang
perilaku yang memancarkan iman dan taqwa kepada Allah SWT sesuai
22
Nur HadI, Ayo Menahami Al-qur’an dan Hadis, ( Jakarta: Penerbit Erlangga 2019), h.3
23
Udin Saripudin Winata dan Rustana Adi Winata, Perencanaan Pengajaran, (Jakarta:
Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islamdan Universitas Terbuka, 1998),
Cet. Ke-6, h.191
24
Departemen Agama RI, Pedoman Kusus Al-Qur’an Hadits, (Jakarta: Direktorat
Kelembagaan Agama Islam, 2014), h.2
23
perilaku peserta didik dengan berpedoman kepada isi kandungan ayat-ayat Al-
Qur‟an Hadits.25
4. Peserta didik
belajar pendidikan agama Islam peserta didik kelas VII di SMP Negeri 2
25
Nur Hadi, Pedoman Kusus Al-Qur’an Hadits, (jakarta: Penerbit Erlangga), h. 2
26
Ibid,h. 2
24
didik kelas VII masih dalam tingkatan cukup dengan nilai rata-rata
peserta didik berada pada interval cukup dengan nilai 83 atau memenuhi
Islam yaitu 0,736 atau pada tingkat yang kuat, yakni kemampuan
Al-Qur’an, bahkan bila perlu ada jam tambahan untuk kegiatan membaca
mata pelajaran yang ada di sekolah. Artinya, setiap guru mata pelajaran
Padang Pariaman?
berdasarkan hasil angket tergolong cukup baik, hal ini dapat dilihat dari
analisis data melalui skor ratarata diperoleh sebesar 59.436 yang berada
26
dalam klasifikasi diantara 51 – 75, maka dari itu dapat diketahui bahwa
kategori sedang atau cukup baik. 2. Prestasi belajar siswa pada mata
antara hafalan Al-Qur`an dengan prestasi belajar siswa pada bidang studi
kuat atau tinggi. Hal ini dapat diketahui dari hasil formulasi statistik
product moment dengan hasil 0,85 yang terletak antara 0,70 – 0,90 pada
Padang Pariaman?
27
taraf signifikan 0.008. berdasarkan hasil tersebut thitung lebih besar dari
Padang Pariaman?
C. Kerangka berfikir
Gambar
Kerangka Berfikir
D. Hipotesis