Anda di halaman 1dari 12

BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Proposal
Teks proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran
dari suatu kegiatan. Dengan lebih jelas dapat pula dikatakan bahwa teks proposal
merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta
diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepentingan atau pihak terkait untuk
mendapatkan pertimbangan-persetujuan. Pada umumnya proposal merupakan tulisan
informatif dan persuasif yang mengedukasi dan meyakinkan pembaca. Proposal
cenderung kepada sebuah rencana, usulan atau tawaran. Akan tetapi saat ini kata proposal
lebih sering digunakan untuk mengganti ketiga istilah tersebut.
Hasnun (2004:84) menyatakan bahwa proposal merupakan rencana yang disusun
untuk kegiatan tertentu atau bisa juga dikemukakan rencana yang dituangkan dalam
bentuk rancangan kerja. Keberhasilan suatu proposal perlu ditunjang dengan keahlian
seseorang dalam menuliskannya, bukan saja sekedar dasar pemikiran dan tujuan proyek
atau kegiatan yang jelas, namun kepiawaian dalam menjclaskan hal-hal yang berkaitan
dengan kegiatan tersebut. Proposal ditulis dan diajukan misalnya saat siswa akan
mengadakan pameran atau studi banding, karang taruna akan menyelenggarakan
pelatihan komputer dan lain sebagainya. Tujuan yang berbeda tersebut memengaruhi
bentuk proposal. Penjelasan tersebut di atas menggambarkan bahawa proposa merupakan
sebuah usul mengenai rancangan kegiatan yang disusun berdasarkan komponen-
komponen penyusunnya guna memberikan kejelasan isi dan tujuan proposal tersebut guna
mendapat persetujuan atau bahkan mendapat bantuan dana atau sarana dari pihak yang
membaca.
Sebagai upaya untuk membangun konsep yang mudah dipahami oleh pembaca
maka proposal diharuskan disusun dengan cara berpikir sistematis logis sesuai dengan
langkah langkah penulisan setiap jenis proposal. Dengan demikian proposal dapat
dijadikan sebagai alat bantu manajemen standar agar manajemen berfungssi secara
efisien.
Proposal juga sebaiknya disusun sesuai dengan gugus genre makro yang
menggunakan Bahasa Indonesia baku, baik dan benar. Tahapan tahapan dalam proposal
disusun dengan genre mikro schingga dapat dilihat rincian yang jeias dan logis. Seluruh
rencana yang dituangkan dalan bentuk rancangan kerja, perencanaan sistematis, matang
dan teliti. Dengan demikian, secara umum proposal dijadikan sebagai landasan berpijak
dalam suatu proses pelaksanaan, sebagai informasi bagi pihak berkepentingan dari suatu
kegiatan untuk mendapatkan data tentang kegiatan guna memberi kemudahan kepada
penyelenggara.
Tujuan penulisan proposal sehenarnya dapat dilihat dari defenisi atau
pengertiannya, yakni penulisan proposal dilakukan untuk menyampaikan rencana
kegiatan pada pihak terkait, sehingga kegiatan tersebut dapat diterima dengan tujuan
mendapatkan dukungan, mendapatkan izin, memperoleh dana dan sponsor, dan
sebagainya. Jika dirincikan tujuan penulisan antara lain; menyampaikan rencana aktivitas
atau kegiatan yang akan dilaksanakan, menjelaskan secara langsung agenda dan acara
yang akan diselenggarakan; mendapatkan izin acara atau kegiatan dari pihak yang
berwenang atau terkait; mendapatkan dana atau sponsor untuk sebuah kegiatan maupun
penelitian; menunjukkan susunan organisasi kepanitiaan; memberikan kelogisan untuk
meyakinkan para donator untuk memberikan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan
maupun penelitian.
B. Jenis-jenis Proposal
Secara umum proposal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis (Nurjamal dkk,
2011:177). Jenis tersebut antara lain adalah; (1) proposal kegiatan, (2) proposal usaha
atau bisnis, (3) proposal penelitian. Proposal Kegiatan merupakan proposal yang disusun
sebelum melakukan suatu kegiatan. Dalman (2012:80) menyatakan bahwa proposal]
kegiatan rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan bantuan dan
persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait. Proposal kegiatan merupakan sebuah
usulan atau rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu.
Biasanya proposal demikian diajukan kepada pihak sponsor atau perorangan mapaun
kelembagaan untuk mendapatkan dana bantuan agar kegiatan yang direncanakan dapat
berjalan baik dan lancar.
Jenis proposal yang berikutnya adalah proposal usaha dan bisnis. Proposai usaha
atau bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu
usaha untuk menambah permodalan usaha atau mengajukan kredit, merger, ataupun
kerjasama dalam rangka mengembangkan bisnis (Nurjamal, 2011:179). Proposal bisnis
biasanya diajukan kepada penyandang dana seperti bank, pengusaha lain ataupun
perorangan. Proposal usaha atau bisnis disusun dengan menyajikan kata pengantar, daftar
isi, resume, latar belakang perusahaan, aspek pemasaran, aspek produksi, aspek produksi,
aspek personalia, aspek pelaksanaan proyek, aspek keuangan, aspek dampak sosial dan
lingkungan dan aspek lampiran.
Sementara proposal penelitian dan pendidikan adalah proposal yang dibuat dalam
rangka melakukan sebuah penelitian ilmiah ataupun kegiatan ‘ang bernuansa pendidikan
seperti pengajuan beasiswa. Penelitian tersebut bisa berupa penelitian berupa proyek
penelitian yang dibiayai oleh sponsor pemerintah atau peneliti mandiri dalam rangka
penulisan karya tulis akademik, misalnya proyek akhir, skripsi, tugas akhir, KTI dsb.

1. Proposal Kegiatan
Pada umumnya sebelum melaksanakan suatu kegiatan, pelaksana egiatan
menyusun rencana kegiatan terlebih dahulu. Rencana kegiatan tersebut berisi tentang
strategi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai dengan akhir pelaksanaan kegiatan.
Rencana ini disusun secara sistematis dan terperinci dengan bersifat formal. Susunan
tersebutlah yang dinamakan dengan proposal kegiatan.
Biasanya proposal keyiatan disusun oleh panitia untuk mendapatkan bantuan dan
persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkait. Proposal kegiatan merupakan sebuah
usulan rencana kegiatan yang dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu. Kegiatan
tersebut seperti pertunjukan seni budaya, olahraga dan sosial. Proposal kegiatan diajukan
kepada sponsor atau pihak yang akan mendukung terlaksananya sebuah acara. Setiap
proposal memiliki isi yang berbeda sesuai dengan tujuannya.
Ciri proposal kegiatan antara lain, (1) berisi pedoman kerja atau peta perjalanan
lengkap yang akan dinilai selama melakuka kegiatan, (2) panitian kegiatan telah memiliki
gambaran menyeluruh dan lengkap mengenai ruang lingkup dan urutan kegiatan maupun
tenggang waktunya, (3) dirancang oleh kelompok panitia yang berencana menggelar
acara, (4) bisanya memiliki susunan panitia, bentuk kegiata, waktu kegiatan dan nama
kegiatan.
Dengan demikian dapat digambarkan bahwa proposal kegiatan merupakan
rancangan ataupun susunan kerangka kerja dalam suatu kegiatan yang akan dilaksanakan
yang berisi rincian pelaksanaan, susuna panitia dan waktu serta dana yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan kegiatan.

a. Unsur-Unsur Proposal Kegiatan


Penulisan proposal kegiatan memerlukan ketelitian dan kecermatan, terutama
dalam memperhatikan bagian-bagian yang akan diungkapkan pada ist proposal. Bagian-
bagian atau unsur-unsur tersecbut adalah penunjang kelengkapan proposal. Hal-hal yang
harus terdapat di dalam sebuah proposal antara lain adalah (a) latar belakang yang
memuat landasan kegiatan tersebut dilaksanakan, (b) tema atau kerangka pemikiran, (c)
maksud/tujuan, (d) waktu pelaksanaan, (e) tempat, (f) kegiatan yang akan dilaksanakan,
(h) biaya yang dibutuhkan, (i) kepaniatiaan dan (j) penutup.
Unsur-unsur yang diungkapkan oleh para ahli merupakan unsur-unsur yang
menjadi bagian penting di dalam sebuah proposal. Jika diibaratkan satu tubuh maka
unsur-unsur proposal adalah anggota tubuhnya. Anggota tubuh merupakan kelengkapan
yang sempurna dari tubuh tersebut. Maka demikian dengan unsur-unsur proposal adalah
bagian terpenting sebuah proposal.
Setiap unsur-unsur proposal memuat isi yang mendukung keutuhan proposal
kegiatan. Pada bagian nama kegiatan terdapat penjelasan nama kegiatan yang akan
dilaksanakan yang merupakan sebuah judul atau nama kegiatan . Kemudian bagian kedua
dasar pemikiran atau dasar kegiatan terdapat penjelasan tentang apa yang menjadi dasar
dilaksanakannya kegiatan tersebut. Mengapa dan apa pentingnya kegiatan itu
dilaksanakan. Pada bagian tujuan kegiatan dijelaskan apa tujuan serta manfaat yang ingin
dan akan diperoleh dari pelaksanaan kegiatan tersebut. Selain itu dalam penulisan tujuan
ini bisa juga dituliskan manfaat yang bisa diperolch dari peserta, lembaga dan masyarakat
pada pelaksanaan kegiatan tersebut.
Selanjutnya tema kegiatan merupakan tema yang dijadikan sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut. Tema merupakan hal yang diangkat dalam suatu kegiatan
tertentu. Unsur ruang lingkup kegiatan berisi penjelasan mengenai ruang lingkup dan
jenis kegiatan yang dilakukan. Pada bagian ini terdapat informasi tentang persyaratan.
Misalnya persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta.
Unsur berikutnya yakni waktu dan tempat kegiatan, pada bagian ini hanya
diungkapkan dengan jelas dimana tempat atau kegiatan tersebut dilaksanakan dan kapan
pelaksanaannya. Demikian dengan Susunan kepanitiaan, pada bagian ini dirincikan segala
susunan panitia inti. Ketua, sekretaris, bendahara dan sebagainya. Panitia
menggambarkan personalia yang bertanggungjwab atas pelaksanaan keseluruhan acara
dan pelaksana teknis. Pada bagian anggaran biaya dikemukakan berapa biaya yang
diperlukan untuk mendanai seluruh kegiaan. Secara garis besar bagian ini
menggambarkan berapa biaya inti yang dimiliki oleh panitia-penyelenggara. Unsur
terakhir adalah penutup. Penutup memlhki acuan tentang harapan yang ingin dicapai dan
meminta segala pihak untuk dapat merasakan sesuatu.

b. Teknik Penulisan Proposal Kegiatan


Bahasa yang digunakan pada proposal harus jelas dan memberikan gambaran
tentang kegiatan yang dilaksanakan. Penulisan proposal harus memperhatikan; (1)
penempatan dan penggunaan kata yang tepat, (2) pengurangan penggunaan kalimat yang
panjang dan membingungkan. Dalam menulis proposal tidak harus menuliskan kalimat
yang panjang. Hal tersebut disebabkan kalimat yang panjang kadang membingungkan
pembaca, dampaknya isi proposal tidak terarah. Sebaiknya menggunakan kalimat pendek
dan jetas, (3) penggunaan paragraf dan ejaan yang sesuai. Paragraf yang baik harus
memiliki kesinambungan dan runtut. Keruntutan paragraf dapat dilihat dari paduan antara
kalimat pertama dan kalimat berikutnya. Paragraf yang baik akan menampilkan
penjelasan yang mudah dipahami. Demikian juga dengan penggunaan ejaan, di dalam
proposal harus betul-betu sesuai dengan ejaan dan tata bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Aturan-aturan dalam menyusun proposal antara lain sebagai berikut; (1)
menggunakan kata yang sesuai untuk mengungkapkan maksud dan tujuan proposal
dengan jelas, (2) menulis proposal dengan format penulisan proposal yang dipakai secara
umum, (3) menggunakan kalimat yang padat, jelas, dan benar, (4) menggunakan bahasa
sesuai dengan prinsip EYD, (5) menulis proposal dengan gaya yang menarik, (6)
mengaitkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain agar seluruh isi proposal tetap
memiliki pemahaman yang sama, (7) menyunting kembali proposal yang telah ditulis
dengan mengoreksi kesalahan-kesalahan penulisan maupun isi proposal tersebut.
Penjelasan sebelumnya memberikan gambaran bahwa penyusunan proposal harus
memperhatikan bahasa dan penulisan yang tepat. Dengan demikian dapat disimpulkan
teknik penulisan proposal yang baik sebagai berikut; (1) menentukan judul kegiatan
proposal sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksana-kan, (2) menulis proposal dengan
format penulisan proposal yang dipakai secara umum, (3) menjabarkan unsur-unsur
proposal kegiatan yakni; (a) nama kegiatan; (b) dasar pemikiran; (c) tujuan dan manfaat
kegiatan; (d) tema kegiatan; (e) ruang lingkup kegiatan; (f) waktu dan tempat kegiatan;
(g) susunan kepanitiaan; (h) anggaran biaya; (i) penutup. (4) menyusun proposal dengan
bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia dan ejaan yang benar, (5)
menyunting kembali penulisan dan isi proposal, (6) menyiapkan cover atau sampul serta
tulisan proposal dengan tampilan yang menarik dan berkesan.
2. Proposal Penelitian
Menyusun proposal (rencana) penelitian diibaratkan seperti membuat suatu
produk untuk dijual. Artinya, terjual atau tidaknya barang tersebut sangat tergantung
kepada dan kepandaian kita dalam menawarkan barang tersebut. Jika barang tersebut
merupakan hal baru bagi masyarakat, sudah barang tentu konsumen akan tertarik untuk
membelinya. Selaras dengan membuat rencana penelitian bahwa hanya rencana penelitian
yang bermutu ilmiah dan mempunyai kegunaan tinggilah yang akan diterima oleh si
pemegang dana atau oleh dosen pembimbing bagi rencana penelitian skripsi, tesis atau
disertasi. Bila rencana penelitian itu dapat menjanjikan hasil penemuan baru yang sangat
berguna, baik ditinjau dari segi kepentingan praktis maupun dari aspek ilmu pengetahuan.
Untuk itu dibutuhkan penguasaan ilmu yang memadai, tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan masalah yang akan diteliti itu. Dalam hal seperti ini kegemaran
membaca, membaca pustaka ilmiah tentunya, terutama yang memuat_hasil-hasil
penelitian seperti: journal, bulletin dan laporan-laporan hasil penelitian yang lain,
merupakan kegiatan yang mutlak diperlukan bagi seorang peneliti.
Dalam uraian berikut akan disajikan secara garis besar mengenai petunjuk
pembuatan suatu proposal penclitian. Lazimnya sebuah rencana penelitian terdiri dari
bab-bab:
(1) Pendahuluan,
(2) Tinjauan Pustaka,
(3) Perumusan Hipotesis,
(4) Metode Penelitian.
Disamping itu untuk lebih melengkapi perlu ditambah bab-bab lain seperti:
Halaman judul penelitian, Halaman persetujuan, Kata Pengantar, Daftar Pustaka dan
Lampiran.
a. Pendahuluan
Bab ini terdiri atas: (a) Latar Belakang (b) Perumusan permasalahan, (c) Tujuan
Penelitian. Bentuk perumusan masalah ini penting, karena dapat menjadi penuntun
langkah-langkah berikutnya. Dari rumusan_ tersebut diharapkan dapat memberi petunjuk
tentang data apa yang diperlukan guna menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terkandung
dalam tujuan penelitian itu. Prinsip singkat tetapi jelas juga berlaku disini dan bahkan
setiap pembuatan karangan ilmiah. Singkat, artinya janganlah menulis hal-hal yang
sebenarnya tidak perlu. Tetapi harus jelas, dalam arti jangan sampai terlewatkan hal-hal
yang seharusnya ditulis guna kejelasan dari tulisan itu sendiri.
a.1 Formulasi Permasalahan
Penelitian berpangkal pada suatu pertanyaan dari suatu permasalahan yang
muncul dari benak peneliti karena “ketidak tahuan” mengenai suatu fenomena atau gejala.
Ini salah satu stimuli timbulnya penelitian. Seperti misalnya: apa yang menyebabkan
meningkatnya kriminalitas, kenakalan remaja; mengapa produksi pertanian (dapat juga
menycbut salah satu komoditi, misalnya harga gula) tidak mampu bersaing dipasaran
dunia. Jawabannya dapat bersifat teknik, sosial atau ekonomis.
Stimuli penelitian dapat datang dari berbagai sumber: pengamatan, bacaan baik
dari buku ataupun sumber-sumber lain misalnya pertemuan ilmiah. Stimuli penelitian di
perguruan tinggi juga dapat juga berasal dari pesanan dari pembuat kebijaksanaan (policy
makers) mengenai suatu permsalahan tertentu yang dihadapi mereka. Permasalahan
penelitian merupakan justifikasi/alasan mengapa penelitian tertentu perlu dilakukan.
Justifikasi tergantung pada penting-nya permasalahan, sedangkan pentingnya
permasalahan dapat ditinjau dari pelbagai aspek. Problematik penelitian hendaknya juga
mencakup bukan “What” tetapi juga dapat mencakup “whom”, “where”, and “when”.
Pertanyaan atau permasalahan penelitian yang lebih spesifik akan lebih baik karena dapat
mengarahkan kegiatan penelitian yang lebih spesifik pula.
Definisi permasalahan yang dimaksud dalam penelitian mempunyai arti yang
spesifik. Masalah dapat diperoleh dari dua sumber: dari teori yang sudah ada
(eksperimen) dan dari lapangan (survey, pengumpulan data dilapangan setelah dianalisa
dan diinterpretasikan harus dikaitkan dengan teori). Untuk memformulasikan
permasalahan seringkali lebih mudah untuk berfikir perbedaan antara “what is” (apa yang
terjadi) dan “what should be” (apa yang seharusnya terjadi).
Ada beberapa cara untuk mengidentifikasikan apakah formulasi permasalahan
telah dapat terungkap dengan baik. Permasalahan penclitian yang baik harus memenuhi
beberapa syarat:
(1) relevan dengan waktu timbulnya permasalahan,
(2) berhubungan dengan problematik praktis,
(3) memungkinkan generalisasi,
(4) memiliki ketajaman dalam definisi dari konsep-konsep utama, (5) dapat
memerbaiki metoda penelitian bagi peneliti berikutnya.
a.2 Tujuan Proposal Penelitian
Langkah selanjutnya setclah merumuskan permasalahan adalah formulasi tujuan
dan kegunaan penelitian. Tujuan penelitian adalah formulasi apa yang ingin diketahui
atau ditentukan dalam melaksanakan penelitian. Apabila rumusan permasalahan
dinyatakan sebagai kalimat bertanya, maka tujuan penelitian bentuk pernyataan, seperti
misalnya dengan menggunakan kalimat:
(1) untuk mengetahui.......,
(2) untuk memperoleh.....,
a.3 Kegunaan Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh kalau tujuan penelitian telah tercapai disebut
sebagai kegunaan penelitian. Apakah memberikan sumbangan pada khasanah ilmu
pengetahuan ataukah berguna untuk menjawab masalah-masalah pembangunan nyata. 

b. Tinjauan Pustaka 
Bab ini menguraikan konsepsi dan teori-teori yang relevan dan biasanya diperoleh
dari buku-buku teks, atau dari laporan hasil penelitian sebelumnya yang dapat diperoleh
dari bulletin, journal, tesis dan bentuk laporan hasil penelitian lain. Isinya tidak hanya
relevan dengan problem yang diteliti tetapi juga dari pustaka terbaru. Hal yang lebih
penting, Bab Tinjauan Pustaka ini harus dapat memberikan landasan ilmiah tentang: 
(a) Masalah penelitian, 
(b) Metode yang dipilih (bila perlu), dan 
(c) Memberikan landasan ilmiah, mengapa perlakuan yang satu dihipotesiskan (diduga)
lebih baik daripada perlakuan yang lain atau mengapa suatu variabel diduga
berhubungan dengan variabel yang lain. Misalnya, Mengapa tanaman yang dipupuk
hasilnya lebih tinggi daripada yang tidak dipupuk? 

c. Tinjauan Pustaka 
Setiap tahap pengembangan pemikiran ilmiah dibuat dengan memperkirakan
kejadian dengan mengembangkan hipotesis (yang diusahakan untuk dibuktikan) yang
seringkali dimulai dengan dasar yang tidak kuat. Hipotesis adalah suatu perkiraan atau
dugaan hasil mental peneliti mengenai fakta-fakta yang diperoleh atau jawaban sementara
mengenai suatu gejala atau hubungan antara dua gejala empiris. Fungsi utama hipotesis
adalah sebagai dasar penelitian dan pengamatan baru. Hal logis karena kebanyakan
penelitian dan pengamatan dilakukan untuk menguji hipotesis. Fungsi kedua adalah suatu
alat untuk memperoleh pengetahuan baru, yang pada permulaannya belum dapat
dipastikan kebenarannya. 
Hipotesis harus didasari suatu landasan teori yang mantap, sehingga dapat
terhindar dari hubungan-hubungan palsu. Teori dapat diangkat menjadi hipotesa, dimana
teori tersebut diuji kembali secara empiris dalam suatu lingkungan tertentu. Bilamana
telah dites maka hipotesa dapat mendukung teori atau dapat menolak teori. Oleh karena
itu hasil penelitian tidak perlu sesuai dengan hipotesis baik hipotesa yang diangkat dari
teori ataupun hasil pengamatan lapang. Hipotesis juga dapat merupakan dugaan atau
pendapat sementara terhadap masalah penelitian, yang kebenarannya harus dibuktikan
melalui penelitian. Tidak semua penelitian bertujuan untuk membuktikan kebenaran
hipotesis, tetapi untuk penelitian-penelitian yang bersifat eksperimental pada dasarnya
memang bertujuan demikian. 
Namun bab ini bila dipandang perlu dapat dihilangkan (tidak ditulis), yaitu bila
dalam perumusan tujuan penelitian penulis sudah menyajikan dalam bentuk kalimat yang
sangat jelas dalam arti dapat memberi petunjuk tentang pengujian hasil penelitian, seperti
lazimnya kita merumuskan hipotesis. Hanya bedanya, hipotesis disajikan dalam kalimat
pernyataan, sedangkan tujuan penelitian disajikan dalam kalimat pertanyaan.
d. Metode Penelitian
Dalam bab ini peneliti menjelaskan seluruh variabel yang terkait/ berperan dalam
penelitian. Tidak hanya variabel bebas dan variabel tergantung Saja, tetapi juga variabel-
variabel lain yang menentukan keberlakuan hasil dari penelitian tersebut.
Bab ini berisi antara lain:
(a) Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian. Ingat, tidak semua penelitian perlu
dijelaskan tentang tempat dan waktu pelaksanaannya.
(b) Alat dan bahan, yang digunakan dalam penelitian terutama tentang spesifikasi alat
dan bahan tersebut,
(c) Metode penelitian, mencakup rancangan penelitian dan rencana analisis datanya,
(d) Pelaksanaan penelitian, dikemukakan prosedur pelaksanaan penelitian secara
terperinci dan lengkap, tidak termasuk variabel rambang, dan
(e) Pengamatan dan pengumpulan data, dijelaskan tentang prosedur dan cara
pengamatan penelitian serta dapat menunjang apa saja yang perlu dikumpulkan.
e. Deskripsi Proposal Penelitian
1. Judul Penelitian 
Hendaklah singkat dan spesifik, tetapi cukup jelas untuk memberi gambaran
mengenai penelitian yang direncanakan.
2. Pendahuluan
Penelitian dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti untuk
mengungkapkan suatu gejala/konsep/dugaan atau menerapkannya untuk suatu
tujuan. Kemukakan hal-hal yang mendorong, atau argumentasi pentingnya
dilakukannya penelitian. Uraikan proses dalam mengidentifikasikan masalah
penelitian 

3. Perumusan Masalah 
Rumuskan dengan jelas permasalahan yang ingin diteliti. Uraikan pendekatan atau
konsep untuk menjawab masalah yang diteliti, hipotesis yang akan diuji, atau
dugaan yang akan dibuktikan. Dalam perumusan masalah dapat dijelaskan definisi,
asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian. Uraian perumusan masalah
tidak perlu dalam bentuk pertanyaan. 

4. Tinjauan Pustaka 
Usahakan pustaka terbaru, relevan dan asli, misalnya jurnal ilmiah. Uraikan dengan
jelas kajian pustaka yang menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang
dilakukan. Tinjauan pustaka menguraikan teori, temuan dan bahan penelitian lain
yang diperoleh dari acuan pustaka, yang dijadikan landasan untuk melakukan
penelitian yang diusulkan, Uraian dalam tinjaun pustaka dibawa untuk menyusun
kerangka atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Tinjauan pustaka
mengacu pada Daftar Pustaka. 
5. Tujuan Penelitian 
Berikan pernyataan singkat mengenai tujuan penelitian. Penelitian dapat bertujuan
untuk menjajaki, menguraikan, menerang-kan, membuktikan atau menerapkan
suatu gejala, konsep, atau dugaan atau membuat suatu prototype. 

6. Kontribusi Hasil Penelitian 


Uraikan kontribusi penelitian dalam pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni, pemecahan masalah pembangunan, atau pengembangan kelembagaan 
7. Metode Penelitian 
Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian secara rinci. Uraian dapat
meliputi variabel dalam penelitian, model yang digunakan, rancangan penelitian,
teknik pengumpulan data dan analisis data, cara penafsiran hasil penelitian. Untuk
penelitian yang menggunakan metode kualitatif, dapat dijelaskan pendekatan yang
digunakan, proses pengumpulan dan analisis informasi, proses penafsiran dan
penyimpulan hasil penelitian.

8. Jadwal Pelaksanaan 
Buatlah jadwal kegiatan penelitian yang meliputi kegiatan persiapan, pelaksanaan
dan penyusunan laporan penelitian dalam bentuk barchart. Bar chart ini
memberikan rincian kegiatan dan jadwal pelaksanaan kegiatan tersebut. Jadwal
pelaksanaan mengacu pada metode penelitian. Untuk penelitian multiyear,
keterkaitan antara tahapan yang satu dengan tahapan selanjutnya harus jelas
(bersifat serial, bukan paralel). 
9. Daftar Pustaka 
Dalam penyusunan Daftar Pustaka dianjurkan, untuk menggunakan Buku Petunjuk
tentang itu. Demikian pula untuk penulisan pustaka di dalam teks. Dengan
menggunakan buku pedoman tidak hanya konsistensi penulisan dapat dijaga tetapi
sekaligus juga mencerminkan kualifikasi dari penulisnya.
10. Tujuan Penelitian 
Apabila penyajian tabel, grafik, gambar dan foto dalam teks dipandang akan
mengganggu kontinuitas jalannya pembahasan, sebaiknya disajikan dalam
Lampiran.

C. Struktur Teks dan Hubungan Genre Mikro pada Proposal


Sesuai dengan perihal teks proposal kegiatan yang telah dikemukakan di atas,
seharusnya struktur teks dan genre mikro pada proposal kegiatan adalah sebagai berikut. 

Tabel 4.1 Struktur Teks dan Genre Mikro pada Proposal Kegiatan
Struktur Teks Genre Mikro Fungsi Retoris
yang diharapkan
Pendahuluan Eksposisi (dan Memberikan latar belakang kegiatan yang akan
atau meliputi dilaksanakan, gambaran tentang jenis dan bentuk
deskripsi) kegiatan, tinjauan, manfaat, serta strategi yang
akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut.
Tata Laksana Deskripsi (dan Menyajikan strategi yang akan dilakukan dalam
Kegiatan atau meliputi melaksanakan kegiatan, termasuk langkahlangkah
prosedur) yang akan ditempuh.
Penutup Deskripsi (dan Menyampaikan harapan agar proposal kegiatan
atau meliputi itu diterima dan menghasilkan sesuai seperti yang
prosedur) direncanakan.

Sesuai dengan perihal teks proposal penelitian yang telah dikemukakan di atas,
seharusnya struktur teks dan genre mikro pada proposal penelitian adalah sebagai berikut.

Tabel 4.2 Struktur Teks dan Genre Mikro pada Proposal Penelitian
Struktur Teks Genre Mikro Fungsi Retoris
yang diharapkan
Pendahuluan Eksposisi (dan Memberikan latar belakang penelitian yang akan
atau meliputi dilaksanakan, permasalahan yang akan diteliti,
deskripsi) gambaran tentang tujuan, pentingnya masalah itu
diteliti, dan pendekatan/metode/teknik yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan tersebut.
Landasan Teori Review Menyajikan ulasan teoretis tentang dasar
dan Tinjauan pemikiran yang akan digunakan untuk
Pustaka memecahkan masalah penelitian.
Menyajikan ulasan tentang penelitian sebelumnya
dan perbandingannya dengan penelitian yang
akan dilaksanakan.
Metodologi Deskripsi Menyajikan pendekatan, metode, dan teknik
Penelitian (dan/atau meliputi penelitian yang akan diterapkan, termasuk
laporan, prosedur) langkah-langkah yang akan ditempuh.

Anda mungkin juga menyukai