PROPOS
AL
oleh: Yashinta Salsabila Zakiyyah, S.Pd.
PROPOSAL
Menurut KBBI, proposal adalah rencana yang
dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Proposal diajukan dengan tujuan mendapatkan
izin atau persetujuan atas kegiatan yang akan
dilaksanakan.
Perlu diketahui!
Formal
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama,
yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap
penutup.
Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman
judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan
pengesahan permohonan.
Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan
masalah, tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar, metodologi,
fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian,
waktu, dan biaya.
Bagian pelengkap penutup berisi: daftar pustaka,
lampiran, tabel, dan sebagainya.
Jenis proposal berdasarkan bentuknya sebagai berikut:
Nonform
al
Proposal nonformal merupakan variasi atau bentuk lain
dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-
syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal.
proposal nonformal biasanya disampaikan dalam bentuk
memorandum atau surat, sehingga sebuah proposal nonformal
harus selalu mengandung masalah, saran, pemecahan dan
permohonan.
Jenis proposal berdasarkan bentuknya sebagai berikut:
Semiform
Proposal al
semiformal hampir sama dengan proposal
nonformal yaitu variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal
formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak
selengkap seperti bentuk formal.
Jenis proposal berdasarkan tujuan penulisan
sebagai berikut:
Proposal Riset/Penelitian
Proposal riset/penelitian adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan
baik pengadaan riset maupun penelitian.
Proposal Acara
Proposal acara adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan
pengadaan suatu acara/kegiatan.
Proposal Usaha
Proposal usaha adalah proposal yang disusun oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk mendirikan suatu usaha.
01
Struktur Proposal
Kegiatan
STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN :
Halaman
kegiatan, danJudul
Halaman judul berisi nama/judul kegiatan, tempat, waktu penyelenggaraan
pihak penyelenggara kegiatan.
STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN :
Latar
Belakang
Latar belakang berisi argumen atau alasan yang melatarbelakangi rencana
penyelenggaraan kegiatan tersebut. Latar belakang umumnya berisi tiga bagian,
yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, serta bagian penutup.
STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN :
Tujuan
Kegiatan
Bagian ini berisi alasan tujuan kegiatan tersebut dilaksanakan. Tujuan
dalam proposal bisa lebih dari satu. Susunannya adalah dari tujuan yang paling
penting ke tujuan yang kurang penting.
STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN :
Bentuk
Kegiatan
Bagian ini berisi perihal format atau bentuk sajian kegiatan.
STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN :
Peserta
Bagian ini berisi sasaran pihak yang akan mengikuti kegiatan. Peserta
harus disesuaikan dengan jenis kegiatan yang direncanakan.
STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN :
Panitia
Bagian ini berisi informasi penyelenggara atau panitia kegiatan. Di bagian
penyelenggara atau panitia dibutuhkan kontak atau nomor kesekretariatan yang
bisa dihubungi. Penyelenggara/panitia juga berisi susunan kepanitiaan yang
sudah terbentuk. Bagian susunan panitia biasanya ditulis terlampir.
STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN :
Susunan
Acara
Bagian ini berisi susunan acara/ jadwal kegiatan. Jadwal kegiatan dapat
berbentuk tabel dengan format kolom tabel sesuai kebutuhan. Apabila jadwal
kegiatan lebih dari satu halaman, biasanya ditulis terlampir.
STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN :
Rancangan
Anggaran
Bagian ini berisi perincian pemasukan, pengeluaran, serta dana yang masih
diperlukan. Bagaian rancangan anggaran disusun dengan cara sederhana, tetapi
tetap memakai prinsip penyusunan keuangan.
STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN :
Penutup
Bagian ini berisi pernyataan harapan agar banyak pihak dapat tertarik
untuk mendukung kegiatan. Bagian ini ditandatangani oleh ketua pelaksana
serta mengetahui penanggungjawab kegiatan.
STRUKTUR PROPOSAL KEGIATAN :
Lampiran-
Lampiran
Bagian ini berisi lampiran rincian rencana anggaran biaya, jadwal kegiatan
lengkap, media publikasi (pamflet/leaflet/brosur), dan yang belum tercantum
secara terperinci dalam isi proposal.
02
Struktur Proposal
Penelitian
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Judul
Judul merupakan aspek penting dalam suatu penelitian. proposal
penelitian menampilkan keseluruhan rencana penelitian. oleh karena itu, judul
proposal penelitian harus memuat gambaran dan lingkup penelitian. Syarat-
syarat judul yang baik adalah sebagai berikut:
a) Menarik minat peneliti;
b) Dapat dilaksanakan;
c) Mengandung kegunaan praktis;
d) Berupa kalimat pernyataan;
e) Jelas dan singkat.
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Judul
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Halaman
HalamanPersetujuan
persetujuan atau lembar persetujuan merupakan pernyataan
persetujuan dari guru pembimbing dan kepala sekolah tempat penulis
bersekolah.
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Abstrak
Abstrak berisi gambaran singkat isi karya tulis yang berkenaan dengan
latar belakang, masalah, tujuan, dan manfaat penelitian, sumber data, metode,
teknik penulisan, simpulan dan saran, serta unsur-unsur penting dalam karya
tulis. Di dalam astrak harus terdapat kata kunci yang ditempatkan di bawah
nama guru pembimbing. Jumlah kata junci dalam abstrak sekitar tiga hingga
lima kata.
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Kata Pengantar
Kata pengantar berisi pembuka karya ilmiah. Kata pengantar yang baik
mencakup kesimpulan isi laporan penelitian. Di dalam ucapan kata pengantar
kita juga dapat menuliskan berbagai ungkapan terima kasih kepada semua pihak
yang terlibat dalam pembuatan penelitian tersebut. Di dalam kata pengantar,
penulis juga dapat menambahkan beberapa harapan kepada pembaca untuk
memberikan kritik dan saran.
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Latar Belakang
Masalah
Latar belakang merupakan pengantar singkat materi penelitian yang ditulis
secara sistematis dan terarah. Biasanya latar belakang masalah dibuat secara
deduktif. Masalah secara umum dikerucutkan menjadi masalah khusus yang
akan diteliti. Latar belakang masalah merupakan landasan pembuatan sebuah
penelitaian.
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Rumusan
RumusanMasalah
masalah dapat berupa pernyataan masalah atau pertanyaan
masalah. Rumusan masalah mencakup tujuan, manfaat, kerangka konsep, dan
metode penelitian yang digunakan. Rumusan masalah didapat setelah peneliti
menelaah atau mengidentifikasi permasalahan yang muncul di latar belakang.
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian hendaknya diuraikan singkat dan jelas. Tujuan penelitian
ditulis menggunakan kata yang bersifat operasional seperti, menguraikan,
mengidentifikasi, atau menggambarkan. Tujuan penelitian biasanya dibuat dua
kategori, yaitu tujuan umum dan khusus.
Tujuan umum menjelaskan tujuan yang hendak dicapai secara umum.
Sementara itu, tujuan khusus menjelaskana langkah yang diambil untuk
mencapai tujuan umum.
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Manfaat
Manfaat Penelitian
penelitian hendaknya diuraikan singkat dan jelas. Selain itu,
manfaat penelitian harus menunjukkan kontribusinya bagi pengembangan ilmu
pengetahuan.
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Tinjauan
bacaan yang Pustaka
Tinjauan pustaka berisi uraian teori yang mendasari penelitian. Bahan
dipakai sebaiknya yang mutakhir dan relevan dengan topik
penelitian.
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Metode
Penelitian
Metode penelitan adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan untuk
melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan
penelitian. metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mengumpulkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti
kegiatan penelitian tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional,
empiris, dan sistematis.
STRUKTUR PROPOSAL PENELITIAN :
Lampiran
Lampiran yang harus disertakan dalam proposal antara lain daftar pustaka
dan alat yang digunakan dalam penelitian.
ANALISIS ISI
PROPOSAL
Unsur-unsur yang harus diperhatikan dalam menganalisis isi proposal sebagai
berikut:
a. Rumusan masalah
b. Tinjauan pustaka
c. Metode penelitian
d. Anggaran biaya dan susunan acara
e. Format penulisan.
ANALISIS KAIDAH
KEBAHASAAN PROPOSAL
DATA KERANGKA
Data untuk Proposal Kerangka Proposal
Penelitian Ilmiah Penelitian Ilmiah
Data untuk Proposal Penelitian
Ilmiah
Penelitian ilmiah sebaiknya didukung oleh sumber data yang valid. Penulis karya
ilmiah harus mengumpulkan data terlebih dahulu sebelum menulis penelitian ilmiah.
Data dapat diperoleh dari berbagai cara dan sumber. Sumber data ada di dalam buku,
majalah, surat kabar dan internet. Selain itu, data penelitian didapat melalui
pengamatan di lapangan atau tempat tertentu. Jika penulis ingin meneliti ekosistem
sawah, penulois dapat memeroleh data di area persawahan. Begitu juga untuk
penelitian di bidang peternakan, penulis dapat mengamati langsung di peternakan.
Data untuk Proposal Penelitian
Ilmiah
Selain mengamati langsung, data dalam penelitian ilmiah dapat diperoleh dengan
langkah-langkah berikut:
a. Mengingat-ingat kembali pengalaman yang telah di alami.
b. Mengadakan pengamatan dan penelitian di lapangan melalui wawancara,
berdiskusi, dan mengajukan angket.
c. Membaca buku dan artikel di majalah, surat kabar, dan internet.
d. Mengutip pendapat orang lain.
e. Mencari informasi dari orang berwenang atau ahli di bidangnya.
Kerangka Proposal Penelitian
Ilmiah
Kerangka karangan merupakan garis besar yang bersumber dari bahan-bahan
yang telah dikumpulkan. Bahan yang dikumpulkan tidak selamanya memiliki bobot
yang sama. Oleh karena itu, sebelum menyusun kerangka karangan, penulis perlu
menyeleksi bahan-bahan yang ada.
Dalam menyeleksi bahan atau data penulis dapat memerhatikan unsur-unsur
berikut.
a. Bahan harus sesuai dengan tema.
b. Bahan dapat digunakan untuk pengembangan tema.
c. Bahan harus disesuaikan dengan kebutuhan penelitian.
d. Bahan memiliki potensi untuk dikembangkan.
Kerangka Proposal Penelitian
Ilmiah
Penyusunan proposal harus menggunakan sistematika yang tepat. Syarat-syarat
yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik sebagai berikut:
a. Sistematis, proposal yang disusun harus berurutan secara sistematis menurut pola
tertentu, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks agar efektif dan
efisien.
b. Terencana, proposal harus dibuat secara sengaja dan telah dipikirkan langkah-
langkah pelaksanaannya. Selain itu, proposal harus mengacu pada tujuan yang
ingin dicapai dalam kegiatan tersebut.
c. Mengikuti konsep ilmiah, pengerjaan proposal mulai dari awal hingga akhir harus
sesuai dengan cara-cara atau metode ilmiah yang sudah ditentukan.
d. Jelas dan dapat dimengerti, proposal yang dibuat harus jelas dan menggambarkan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Dengan demikian, pihak penerima dapat
mendapatkan gambaran jelas tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.