Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau sekelompok orang
dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah disepakati bersama. Dalam
kegiatan itu tentunya ada hal yang harus melengkapi sebagai prasyarat yang bisa
memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal itu disebut sebagai
proposal. Proposal dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan
dijalankan nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada beberapa
yang nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan.
Proposal sebagai rancangan atau rencana yang sudah tersusun rapi akan sangat
memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan dilakuka.

Selain sebagai rancangan suatu kegiatan proposal juga merupakan sebuah tulisan
yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah
tujuan kepada si pembaca (individu atau kelompok) sehingga mereka memperoleh
pemahaman mengenai tujuan tersebut lebih mendetail. Diharapkan dari proposal tersebut
dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya
memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.

Tetapi juga perlu di garis bawahi bahwa penulisan proposal hanya salah satu dari
sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan
dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya. Sehingga
sebenarnya proposal memang hanya sekedar rancangan yang tidak begitu mendetail
terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa hakikat pengertian proposal?


2. Apa saja ciri-ciri proposal?
3. Apa tujuan penyusunan proposal?
4. Bagaimana sistematika penulisan proposal yang baik?
5. Apa saja ragam proposal?

1.3. Manfaat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Terminologi Proposal

Menurut Sitepu (2013) “Proposal” bermakna “usulan” yang merupakan hasil dari
kegiatan “mengusulkan” atau “propose” dalam bahasa Inggris. Dengan demikian proposaql
merupakan suatu usulan atau rencana yang memerlukan persetujuan dari pihak lain sebelum
dilaksanakan. Isi proposal dapat berupa rancangan kegiatan, dana, pelaksana, dan lain
sebagainya. Menurut Keraf (1998:302) menyebutkan usul atau proposal adalah suatu saran
atau permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau melakukan
suatu pekerjaan. Berdasarkan keterangan dari KBBI (kamus besar bahasa Indonesia)
proposal memiliki makna rencana yang dituangkan dalam format rancangan. Intinya
proposal ialah sebuah rancangan yang diciptakan untuk sebuah kegiatan, baik tersebut
seminar, perlombaan, atau pekerjaan lainnya supaya rencana yang sudah diciptakan akan
berlangsung dengan baik cocok yang tertulis dalam proposal.

Di samping sebagai rancangan suatu pekerjaan proposal pun adalahsebuah artikel


yang diciptakan oleh si pengarang yang bertujuan untuk mengulas atau menjelasan suatu
tujuan untuk si pembaca (individu atau kelompok) sampai-sampai mereka mendapat
pemahaman tentang tujuan itu lebih mendetail. Diharapkan dari proposal itu dapat
menyerahkan informasi yang sedetail mungkin untuk si pembaca, sampai-sampai akhirnya
mendapat persamaan visi, misi, dan tujuan. Tetapi pun perlu di garis bawahi bahwa
penulisan proposal melulu salah satu dari sekian tidak sedikit tahap perencanaan. Penulisan
proposal ialah suatu tahapan penggabungan dari sekian banyak perencanaan yang telah
diciptakan dalam tahap-tahap sebelumnya. Sehingga sebetulnya proposal memang melulu
sekedar rancangan yang tidak begitu rinci terhadap pelaksanaan pekerjaan yang bakal
dilaksanakan.

Proposal dalam dunia ilmiah (pendidikan) adalah suatu rancangan desain penelitian
(usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan
penelitian. “Proposal penelitian” bagi seorang peneliti atau mahasiswa digunakan untuk
membantu membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi).Penulisan proposal adalah suatu
langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap
sebelumnya.

2.2. Ciri-ciri Proposal


Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut : ( Hadi, 2000 : 15 )
1. Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.
2. Proposal dibuat dengan singkat agar donatur atau pihak tertentu mengetahui pokok
isi acara yang akan diselenggarakan.
3. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.
4. Proposal seharusnya diberikan kepada donatur atau instansi terkait minimal satu
bulan sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada instansi atau donatur tersebut.
5. Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.
6. Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang biasanya disesuaikan dengan latar
belakang sebuah acara.
7. Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya
diserahkan kepada yang penyelenggara acara.
8. Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan
acara atau kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur.
9. Salah satu ciri proposal adalah adanya pihak yang mengajukan. Pihak yang
mengajukan tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan.
10. Adanya pihak yang menyetujui menjadi salah satu dari ciri dari proposal. Hal ini
berkaitan dengan salah satu fungsi proposal yakni sebagai legalisasi suatu rencana
kegiatan.
11. Gambaran kegiatan disertakan dalam proposal berguna untuk memberikan informasi
pada siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar memiliki atau
mengetahui apa yang sebenarnya keinginan atau maksud yang terkandung dalam
proposal tersebut.
12. Proposal mempunyai ciri persuasif yaitu dapat diartikan sebagai bentuk seni baik
verbal maupun non verbal yang bertujuan untuk menyakinkan seseorang agar
melakukan sesuatu yang dikehendaki pada waktu sekarang maupun yang akan
datang.
13. Proposal disusun sebelum membuat rencana kerja secara keseluruhan, ini
bermaksud agar penerima mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan
kegiatan yang akan disetujuinya.
14. Proposal bersifat bisnis, maksudnya proposal dibuat dengan tujuan untuk
mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan.
15. Proposal disusun harus mempunyai sasaran dan tujuan yang jelas agar proposal
tersebut bisa diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima proposal dalam
mengadakan pertimbangan.

2.3. Tujuan Penyusunan Proposal

Sebuah proposal dibuat berdasarkan sesuatu yang belum tersedia dan belum terjadi.
Hal ini berbeda dengan tulisan lain yang dibuat berdasarkan sesuatu hal atau bahan yang
sudah tersedia atau yang sudah jadi. Untuk itu, agar dapat meyakinkan penerimaan
proposal, kemampuan pembuatan proposal dalam merencanakan dan memperkirakan
sesuatu rencana sangat mutlak di butuhkan dalam membuat proposal.

Pembuatan proposal banyak manfaatnya untuk penulis dan untuk penerima proposal
tersebut. Secara umum manfaat dari pembuatan proposal itu adalah sebagai berikut:
1. Sebagai landasan kerja atau rencana yang dapat mengarahkan panitia dalam
melakukan kegiatan atau pekerjaan yang sudah direncanakan dalam proposal.
2. Dapat menjelaskan secara singkat tentang apa, bagaimana, dan kapan kegiatan atau
pekerjaan tersebut dilaksanakan kepada pihak-pihak yang terkait dalam pembuatan
proposal tersebut.
3. Meyakinkan orang lain atau pihak-pihak yang terkait, dalam hal ini donatur untuk
memberikan dukungan baik segi material maupun finansial dalam melaksanakan
kegiatan atau pekerjaan yang sudah direncanakan dan di sepakati oleh pihak-pihak
yang terkait.
4. Meminta bantuan kepada pihak lain untuk melakukan suatu pekerjaan yang tidak
bisa kita lakukan sendiri
5. Memberi masukan atau usulan kepada pihak lain tentang suatu pemersalahan social
yang sedang terjadi di lingkungan masyarakat serat masukkan-masukkan dalam
menyelesaikan permasalahan tersebut.

Seseorang atau badan yang membuat sebuah proposal tentunya mempunyai tujuan
dan maksud tertentu. Secara umum tujuan penulisan sebuah proposal adalah sebagai
berikut:
1. Permohonan bantuan kepada pihak lain
2. Penawaran suatu kegiatan yang berkaitam dengan pihak tertentu
3. Permohonan izin melakukan penelitian yang bersifat formal
4. Perencanaan sebuah pekerjaan yang bersifat formal
5. Permohonan bantuan dana kepada pihak lain
6. Sebagai masukan atau usulan tentang suatu permasalahan kepada pihak lain yang
berkepentingan.
Dari tujuan-tujuan penulisan proposal tersebut, akan menentukan juga jenis atau bentuk
sebuah proposal yang akan di buat. Karena bentuk sebuah proposal tergantung pada tujuan
dan jenis kegiatan yang akan dilakukan.
2.4. Teknik Penyusunan Proposal

Adapun beberapa hal yang dipertimbangkan sebelum membuat proposal. Hal-hal


tersebut adalah sebagai berikut ini :

1. Pembuatan atau penyusunan proposal baiknya dilakukan oleh orang atau beberapa
orang yang sudah terbiasa membuat sebuah proposal atau bisa dikatakan orang yang
ahli dalam menyusun proposal dan berkaitan dengan kegiatan bidang atau pekerjaan
yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan karena dalam membuat sebuah proposal,
apalagi yang bersifat formal, benar-benar dituntut ketelitian, keseriusan serta
wawasan yang luas dari pembuat proposal tersebuat.
2. Tentukan tema dan tujuan proposal yang akan dibuat.
3. Persiapkan bahan-bahan serta informasi sebanyak mungkin yang berkaitan dengan
kegiatan tersebut. Bahan dan informasi tersebut sangat diperlukan dalam
merumuskan proposal yang akan dibuat.
4. Menyusun draf atau kerangka proposal yang baik dan sistematis. Perlu diingat
karena proposal yang akan kita buat akan dibaca oleh orang lain, maka dalam
merumuskan draf atau kerangka juga harus semenarik mungkin. Kerangka atau draf
yang menarik akan menghasilkan proposal yang menarik juga.
5. Buatlah proposal dengan semenarik mungkin. Setelah selesai perbanyaklah proposal
tersebut dan berikan kepada orang-orang yang berkepentingan agar bias dikoreksi
dan diberi masukkan sebelum diserahkan kepada badan atau instansi penerima
proposal tersebut.

Menurut Sitepu (2013) ada beberapa persiapan yang harus diperlukan dalam
menyusun sebuah proposal penelitian untuk penulisan skripsi, antara lain:
1. Tentukan bidang dan masalah yang hendak diteliti dalam kawasan teknologi
pembelajaran.
2. Kreatif dan inovatif dalam menentukan bidang dan masalah penelitian dengan
menghindari bidang, jenis, dan masalah penelitian yang sudah sering/banyak
dilakukan.
3. Batasi ruang ruang lingkup masalah penelitian dari aspek jenis masalah, variable,
tingkat dan jenjang pendidikan, populasi dan responden, dan tempat penelitian
4. Cari teori yang terkait dengan permasalahan yang dipilih.
5. Review/kaji penelitian-penelitian yang pernah dilaksanakan dalam bidang dan
masalah yang telah dipilih.
6. Pertimbangkan kemungkinan dan kelayakan penelitian dilihat dari sumber-sumber
teori, sumber data, dana, dan waktu.
7. Diskusikan masalah penelitian itu dengan teman atau dosen/peneliti yang
berpengalaman dalam bidang tersebut.
8. Pegang teguh bahwa Anda adalah pemilik dan penanggung jawab pelaksanaan dan
hasil penelitian.

2.4.1. Sistematika pembuatan proposal


2.4.1.1 Sistematika Peulisan Proposal Penelitian
Proposal penelitian untuk Disertasi terdiri atas: Bagian Awal, Bagian Utama dan
Bagian Akhir.

A. Bagian Awal

Bagian awal mencakup halaman judul dan halaman pengesahan.

1. Halaman Judul

Halaman judul memuat: judul, maksud proposal penelitian, lambang Universitas,


nama,nomor mahasiswa, program studi (minat studi jika ada) dan waktu pengajuan.

a. Judul penelitian dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan tepat masalah


yanghendak diteliti dan tidak multi tafsir. Judul ditulis dengan huruf kapital, kecuali
nama latin (nama ilmiah).
b. Maksud proposal penelitian sebagai contoh untuk penyusunan disertasi dalam
program studi Doktor Ilmu Teknik pada Program Pascasarjana Unsyiah. Ketik
“Proposal Penelitian Untuk Disertasi”.
c. Program Studi ialah nama program studi dimana mahasiswa terdaftar. Diketik
dengan huruf kapital pada awal kata. Untuk proposal penelitian disertasi S3
dilengkapi dengan nama minat studi (kalau ada).
d. Lambang Universitas menggunakan lambang Universitas yang resmi dengan
diameter 5-5,5 cm.
e. Nama mahasiswa ditulis lengkap dengan huruf kapital, tidak boleh disingkat
dantanpa derajat kesarjanaan. Di bawah nama dicantumkan nomor
mahasiswalengkap.
f. Proposal diajukan kepada PROGRAM STUDI DOKTOR ILMU TEKNIK
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SYIAH KUALA, maka bagian ini
diketik dengan huruf kapital.
g. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan tahun (dengan huruf bukanangka)
h. Penulisan pada halaman judul diketik dengan satu spasi.

2. Lembar Pengesahan

a. Lembar Pengesahan Tim Komisi Pembimbing (Terlampir)


b. Lembar Pengesahan Tim Penguji (Terlampir)

3. Ringkasan/Abstrak

Ringkasan ditulis dalam Bahasa Indonesia, yang berupa uraian singkat dan
lengkaptentang tujuan penelitian, metode penelitian dan hasil penelitian. Pada
dasarnyaabstrak terdiri atas satu kali alinea dan panjangnya tidak lebih dari 300 kata.
Padaringkasan/abstrak dicantumkan kata kunci tidak lebih dari 5 kata disusun urut abjad.
B. Bagian Utama

Bagian utama proposal penelitian memuat Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, dan


Landasan Teori, Metode Penelitian, dan Jadwal Penelitian. Masing-masing
bagiantersebut diuraikan sebagai berikut:

1. Pendahuluan, memuat Latar Belakang, Permasalahan (yang diteliti), Tujuan, Manfaat


dan keaslian Penelitian.

a. Belakang

Latar belakang berisi status terkini (state of the art tentang topik yang akan
ditelitidari berbagai aspek untuk mengantarkan dan menggugah keingintahuan
pembacaakan pentingnya topik tersebut diteliti serta mengemukakan alasan
pentingnyatopik tersebut diteliti serta mengemukakan alasan pentingnya topik
tersebutditeliti. Status terkini harus didukung dengan pustaka yang relevan dan terkini (upto
date).

b. Permasalahan

Permasalahan memuat rumusan masalah yang akan dipecahkan dalam


penelitiansecara singkat dan jelas, disertai dengan pernyataan tentang pentingnya
permasalahan tersebut diteliti. Permasalahan yang dikemukakan juga menguraikan
kedudukan masalah yang akan diteliti itu secara lebih rinci sehingga akan memberi arah
pada perumusan tujuan penelitian.

c. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian menguraikan secara eksplisit, spesifik dan jelas tujuanpenelitian


yang akan dicapai. Pengungkapan harus singkat, akurat dan tidak menimbulkan kesalahan
interprestasi.

d. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian ialah uraian manfaat hasil penelitian ini bagi perkembanganilmu
pengetahuan, teknologi dan/atau aplikasinya bagi masyarakat. ManfaatPenelitian juga dapat
menguraikan tentang manfaat yang diharapkan apabilatujuan penelitian tercapai, baik
manfaat dari aspek ilmu pengetahuan, teknologi,dampak sosial dan ekonominya.

e. Keaslian Penelitian

Keaslian Penelitian berupa uraian masalah yang dihadapi belum pernahdipecahkan


oleh peneliti terdahulu atau sudah pernah diteliti tetapi penelitian yangakan dilaksanakan
akan memberikan jawaban atau hasil yang lebih rinci. Padabagian ini harus dinyatakan
dengan tegas perbedaan penelitian yang akandilakukan dengan yang sudah pernah
dilaksanakan. Pernyataan keaslian penelitianharus didukung dengan pustaka (terutama
jurnal) baik nasional maupuninternasional yang relevan dan terkini.

2. Tinjauan Pustaka dan Landasan Teori

a. Tinjauan Pustaka

Secara umum tinjauan pustaka menjelaskan posisi/status terkini penelitian


yangdilakukan penulis diantara penelitian-penelitian yang sudah ada. Tinjauan
pustakamemuat uraian yang sistematis dan komprehensif hasil penelitian sebelumnya
danhubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam penyajian ini,
uraianhendaknya juga menunjukkan permasalahan yang akan diteliti belum terjawabatau
pemecahannya belum rinci sehingga masih diperlukan penelitian seperti yangdiusulkan. Di
samping itu, uraian juga mengulas perbedaan dan persamaanindikator-indikator, variabel-
variabel penelitian yang telah lebih dahuludilakukan. Dalam telah pustaka ini diberikan
ulasan kemungkinan temuan-temuanyang dapat dihasilkan. Pendapat, data, fakta, atau
temuan yang dikemukakanharus disitasi dari sumber asli dengan mencantumkan
sumbernya. Teknispenulisan sumber pustaka dalam teks seperti dalam aturan umum
penulisan. Tatacara penyebutan sumber (sitasi) dapat dilihat pada Lampiran 7. Semua
sumberyang diacu harus ditulis dalam Daftar Pustaka.
b. Landasan Teori

Landasan Teori merupakan kerangka berfikir atau teori yang disarikan dariTinjauan
Pustaka yang digunakan dalam usaha mencapai tujuan penelitian danmemecahkan
permasalahan. Jika didalam didertasi memerlukan hipotesis, makalandasan teori digunakan
untuk merumuskan hipotesis. Landasan Teori dapat pulaberbentuk uraian kualitatif, model
matematis, rumus, atau persamaan yanglangsung berkaitan dengan bidang ilmu yang
diteliti.

c. Hipotesis (jika diperlukan)

Hipotesis merupakan pernyataan singkat (bukan kalimat tanya) sebagai


jawabansementara terhadap tujuan penelitian. Hipotesis akan dibuktikan
kebenarannyadengan metode penelitian untuk memperoleh hasil akhir penelitian.
Hipotesisyang diuji kebenarannya dapat diterima atau ditolak sesuai dengan hasil
akhirpenelitian. Hipotesis dirumuskan dalam pernyataan yang ringkas dan jelassehingga
tidak menimbulkan kesalahan pemahaman dari pembaca. Penelitianpenelitianyang sifatnya
eksploratif biasanya tidak memerlukan hipotesis.

3. Metode Penelitian

Metode Penelitian Disertasi berisi uraian tentang bahan, alat dan metodepenelitian
lapangan. Metode Penelitian harus diuraikan secara jelas sehingga dapatdigunakan sebagai
pedoman dalam pelaksanaaan penelitian. Apabila menggunakanmetode yang telah ada atau
telah digunakan oleh peneliti sebelumnya harusdisebutkan sumber pustakanya.

a. Metode Penelitian Laboratorium


1) Bahan/materi penelitian dan alat harus dikemukakan dengan jelas dandisebutkan
sifat atau spesifikasinya. Keterangan teknis tentang suatu jenisbahan (misalnya
senyawa kimia analitik) harus ditulis sedemikian rupasehingga tidak menimbulkan
kesan promosi atau endorsement. Pada penelitiandi laboratorium diuraikan prosedur
penelitian berupa uraian yang lengkap danrinci tentang langkah-langkah pada
pelaksanaan penelitian, termasuk caramengumpulkan data.
2) Metode pengambilan sampel diuraikan dengan rinci, begitu juga strategipenentuan
jumlah, ukuran dan lokasinya.
3) Pengamatan diuraikan dengan jelas mencakup variabel, alat, satuan dan tatacara
pengukurannya.
4) Alat yang dipakai selama proses penelitian harus diuraikan spesifikasinyadengan
jelas. Jika diperlukan boleh ditampilkan gambar beserta keterangantambahan.
5) Analisis data mencakup uraian tentang cara analisis, model metematis, rumusdan
software (perangkat lunak) yang akan digunakan.

b. Metode Penelitian Lapangan

1) Metode pemilihan lokasi yang dipakai untuk penelitian sesuai denganalasan/kaidah


ilmiah
2) Metode pengambilan sampel menguraikan dengan jelas mengenai strategipenentuan
jumlah, ukuran dan lokasi sampel sesuai dengan metode ilmiah
3) Variabel yang akan dipelajari dan data yang akan dikumpulkan diuraikandengan
jelas, termasuk satuannya. Variabel pengamatan yang dipilih berkaitandengan
kerangka teori yang telah dibuat. Definisi operasional variabeldijelaskan sehingga
variabel yang diteliti dapat diukur dengan cara yang jelasdan benar.
4) Metode analisis data lapangan mencakup uraian tentang cara analisis data,model
matematis yang diperlukan, program/perangkat lunak termasukversi/tipe.

4. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian berisi :

a. Tahapan penelitian
b. Rincian kegiatan pada setiap tahap
c. Waktu pelaksanaan tiap tahap

Jadwal kegiatan disajikan dalam bentuk matriks atau bentuk lain yang lebih jelas dan
mudah dipahami.
C. Bagian Akhir

Bagian akhir terdiri atas daftar pustaka dan lampiran (jika ada).

a. Daftar Pustaka

Semua sumber pustaka yang disitir/diacu dalam proposal penelitian harus


masukdalam daftar pustaka. Tata cara penulisan Daftar Pustaka dapat dilihat pada

b. Lampiran

Lampiran (jika ada) memuat keterangan atau informasi yang diperlukan


padapelaksanaan penelitian dan bersifat melengkapi proposal penelitian,
misalnyakuesioner, gambar tata letak dll. Pada dasarnya penelitian
dilaksanakamberpedoman pada proposal penelitian, tetapi jika pelaksanaan
penelitianmenemui halangan tak teratasi, proposal penelitian dapat
disesuaikan,dimodifikasikan atau bahkan diganti, dengan sepengetahuan dan
seizinpembimbing dan pengelola/ketua program studi.

2.4.1.2. Sistematika Penulisan Proposal Kegiatan

Secara umum, membuat proposal kegiatan itu lebih sederhana dibandingkan


membuat proposal penelitian. Namun penulisannya harus tetap memperhatikan alur atau
tahapan dari pembuatan Proposal Kegiatan tersebut.Adapun kaidah-kaidah penulisan yang
harus diperhatikan dalam penulisan proposal yaitu :

A. Pendahuluan
Berisi tentang hal-hal dan kondisi umum yang melatarbelakangi dilaksanakan
kegiatan tersebut. Hubungan kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari (nyata). Point-
point pembahasan pada pendahuluan ini, mengacu pada komponen S-W-O-T yang telah
dibahas sebelumnya.
B. Dasar Pemikiran
Berisi tentang dasar yang digunakan dalam pelaksanaan, misalnya: Tri Darma
Perguruan Tinggi, program kerja pengurus dan lain-lain. Jika kegiatan tersebut bukan dari
organisasi, maka didasarkan secara umum, misalnya : Peraturan Pemerintah No sekian.

C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut ( umum dan khusus). Tentukan
juga keluaran ( output ) yang dikehendaki seperti apa.
Contoh :
 Memperoleh kader-kader KMHDI.
 Memberi pengetahuan manajerial dan leadership bagi calon anggota KMHDI.

D. Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan tersebut.

E. Jenis Kegiatan
Diperlukan untuk menjelaskan rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan jika
kegiatannya lebih dari satu. Menjelaskan bentuk dari kegiatan tersebut. Misal: berupa
Seminar, Pelatihan, penyampain materi secara lisan, Tanya jawab dan simulasi dll.

F. Target
Berisi uraian yang lebih terperinci dari Tujuan (No. 3) terutama mengenai ukuran-
ukuran yang digunakan sebagai penilaian tercapai atau tidaknya tujuan.
Contoh :
Target acara ini adalah untuk mencetak minimal 25 orang pelatih KMHDI yang
masing-masing diantaranya, memiliki kemampuan yang sesuai dengan standar
yang Buku Pedoman Kaderisasi Jilid I KMHDI, dan setiap pelatih tersebut
memiliki nilai rata-rata diatas 7 (dengan range 10) dalam setiap materi pelatihan.
G. Sasaran/Peserta
Menjelaskan tentang objek atau siapa yang akan mengikuti kegiatan tersebut ( atau
lebih kenal dengan peserta).

H. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Tentukan dimana, hari, tanggal, bulan, tahun serta pukul berapa akan dilaksanakan
kegiatan tersebut.

I. Anggaran Dana
Dalam anggaran disini, hanya disebutkan jumlah total pemasukan dan pengeluaran
yang diperkirakan oleh panitia, sedangkan rinciannya dibuat dalam lampiran tersendiri.

J. Susunan Panitia
Dalam halaman atau bagaian susuna panitia, biasanya hanya ditulis posisi yang
penting-penting saja, seperti Pelindung Kegiatan, Ketua panitia, Streering Commite dll,
sedangkan kepanitian lengkap dicantumkan dalam lampiran.

K. Jadwal Kegiatan
Dibuat sesuai dengan perencanaan dalam kalender Kegiatan yang telah disusun
sebelumnya. Atau bisa juga ditulis terlampir, jika jadwalnya banyak.

L. Penutup
Berisi tentang harapan yang ingin dicapai dan mohon dukungan bagi semua pihak.
Ditutup dengan lembar pengesahan proposal. Terakhir, diikuti dengan lampiran.
2.5. Jenis-jenis Proposal

Secara umum proposal dibedakan menjadi tiga yaitu proposal formal, proposal
semiformal, dan proposal nonformal. Proposal formal adalah proposal yang dalam
penyusunannya memenuhi persyaratan – persyaratan formal. Bentuk proposal formal ini
didalamnya terdiri dari pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Biasanya proposal
formal ini dibuat untuk suatu kepentingan yang formal juga. Sedangkan proposal
semiformal dan proposal nonformal merupakan proposal yang dalam pembuatannya tidak
terlalu mengikuti konvensi atau persyaratan – persyaratan yang berlaku dalam naskah
formal. Walaupun tidak terlalu formal, namun dalam proposal semiformal dan proposal
nonformal ini juga harus ada bagian – bagian proposal yang harus ada dalam sebuah
proposal.
Menurut Keraf (1998:303) macam – macam bidang yang bias dijadikan sasaran
dalam membuat proposal adalah:
a. Penelitian
b. Pengembangan
c. Perencanaan
d. Pemasaran
Proposal penelitian biasanya dibuat oleh seorang atau lembaga – lembaga ilmiah
seperti perguruan tinggi untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan ditujukan oleh suatu
badab dan dibiayai oleh badan tersebut. Banyak para pendidik seperti dosen, guru bahkan
juga terkadang mahasiswa yang membuat proposal penelitian yang ditujukan untuk instansi
– instansi pemerintahan untuk mendapatkan dana dari instansi tersebut guna mempelajari
penelitiannya itu.
Dalam membuat sebuah proposal penelitian harus sesuai dengan aturan yang
berlaku pada instansi atau badan yang akan diberikan proposal tersebut. Tiap – tiap instansi
tidak semuanya sama dalam mengatur proposal sebuah penelitian. Karena proposal
penelitian ini termasuk kedalam bentuk proposal sebuah penelitian formal, maka dalam
penyusunannya harus sesuai dengan konvensi yang berlaku. Namun sevara garis besar isi
proposal tersebut terdapat tiga bagian yaitu pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup.
Selain proposal penelitian, bentuk proposal yang tergolong bentuk formal adalah
proposal perencanaan. Misalnya saja untuk proposal perencanaan pembangunan gedung,
kantor, sekolah dan lain – lain. Biasanya proposal ini dibuat oleh perusahaan yang
berkecimpung didunia kontraktor. Perusahaan tersebut mengajukan penawaran –
penawaran kepada suatu lembaga, badan atau instansi untuk mengerjakan pembangunan
gedung atau kantor lembaga tersebut. Oleh karena itu proposal perencanaan ini butuh
konsep serta perencanaan yang matang untuk dapat meyakinkan bahwa rencana yang
ditawarkan menarik.

Sedangkan secara umum ada beberapa jenis proposal yang sangat populer,
diantaranya yaitu;
A. Proposal kegiatan
Setiap kegiatan resmi di masyarakat atau pun di lingkungan lembaga
pendidikan yang akan diadakan biasanya di susun proposal kegiatannya terlebih
dahulu. Proposal ini berisi rancangan kegiatan yang akan di adakan. Tujuan dari
penyusunan poroposal ini selain agar kegiatan terencana dengan baik juga berfungsi
sebagai sarana fundrising.
B. Proposal skripsi
Proposal skripsi ini berisi tentang gambaran kegiatan penelitian yang akan
dilakukan, mulai dari tujuan, latar belakang, metode, pendanaan, hingga waktu yang
digunakan.
C. Proposal bisnis/usaha
Proposal bisnis / usaha ini bertujuan untuk menjual ide usaha kepada pihak
lain dengan harapan ide tersebut diterima dengan kompensasi bantuan modal usaha.
D. Proposal pengajuan kredit
Proposal pengajuan kredit ini biasanya dibuat oleh Usaha Kecil Menengah
(UKM) dalam mengajukan suntikan modal usaha dari koperasi atau bank yang
menyediakan bantuan dana untuk UKM.
E. Proposal penelitian
Proposal penelitian ini biasanya disusun oleh mahasiswa, peneliti, dosen
yang akan melakukan penelitian pada topik tetentu. Proposal peneletian ini selain
memaparkan rancangan penelitian yang akan dikerjakan juga berisi tentang
gambaran pembiayaan yang diperlukan.
F. Proposal sponsorship untuk iklan media
Setiap media baik media komunitas maupun media komersial membutuhkan
pendanaan untuk keberlangsungan hidupnya. Dan sebagian besar dana tersebut
diperoleh dari pemasangan iklan. Oleh karena itu penawaran kerjasama
(sponsorship) untuk iklan ini membutuhkan perencanaan yang matang.Untuk
menggambarkan kondisi media dan penawaran kerjasama biasanya disusun sebuah
proposal sponshorship. Sehingga pihak sponsor bisa memutuskan apakah mereka
memasang iklan atau tidak pada media tersebut.

2.5.1. Proposal Formal


Seperti yang telah dikemukakan diawal , proposal formal adalah proposal
yang dalam penyusunannya mengikuti dan memenuhi persyaratan – persyaratan formal.
Dalam persyaratan formal ada tiga bagian utama yaitu bagian Pendahuluan, Isi, dan Bagian
Penutup. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1. Bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar
(kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan.
2. Isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang
lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia
(susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya.
3. Bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan
sebagainya.

2.5.2. Proposal Semiformal


Proposal semiformal terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: proposal kegiatan umum dan
proposal kegiatan ilmiah sederhana.
A. Proposal kegiatan umum
Proposal kegiatan umum ialah proposal yang berisi usulan atau rencana kegiatan
yang bersifat umum, misalnya, kegiatan bazaar, bakti social, pesantren kilat.
B. Proposal Kegiatan Ilmiah Sederhana
Proposal kegiatan ilmiah sederhana atau proposal penelitian ilmiah sederhana
adalah usulan kegiatan yang berisi rancangan kerja atau langkah-langkah untuk
melakukan kegiatan ilmiah secara sederhana.Misalnya, proposal pengamatan, proposal
mengadakan diskusi ilmiah, proposal penelitian sederhana, dan proposal studi
kepustakaan.

Sistematika proposal kegiatan ilmiah sederhana juga berbentuk sederhana


meliputi unsur-unsur berikut.
1) Nama kegiatan ilmiah (judul) Judul merupakan cerminan dari keseluruhan rencana
penelitiannya, karenanya merupakan unsur yang paling penting dan merupakan
“wajah” pengenal rencana penelitiannya tersebut.
2) Latar belakang/Dasar penelitian Latar belakang penelitian memuat alasan-alasan
mengapa topik seperti yang tercantum di dalam judul penelitian itu diteliti.
3) Ruang lingkup masalah Hasil paparan permasalahan dalam latar belakang untuk
lebih jelas diuraikan dalam bentuk ruang lingkup/identifikasi masalah. Identifikasi
ini memperlihatkan berbagai kemungkinan masalah yang muncul dan yang dapat
diteliti.
4) Pembatasan masalah Berdasarkan identifikasi ditetapkan batasan permasalahan.
Pembatasan masalah penelitian berupa penetapan lingkup permasalahan dari
berbagai masalah yang teridentifikasi sesuai dengan tujuan penelitian.
5) Teknik/metode yang digunakan Dalam hal ini dijelaskan populasi dan sampel
penelitian (jika penelitian sampling) dan teknik pengambilan sampelnya. Jika bukan
penelitian sampling atau sensus (populasi), dijelaskan siapa informan yang menjadi
subjek penelitian. Selanjutnya metode (teknik) pengumpulan data juga dijelaskan,
dan demikian pula metode analisis data yang akan dipergunakan.
6) Tujuan dan manfaat kegiatan Di sini, dijelaskan apa saja tujuan kegiatan atau
penelitian. Lalu dijelaskan pula jika telah diteliti hasilnya akan bermanfaat untuk
apa dan untuk siapa.
7) Program kegiatan Pada bagian ini, penyusun proposal akan menyajikan jadwal atau
pembagian waktu pelaksanaan kerja.
8) Jadwal atau program pelaksanaan kegiatan ini untuk memberikan gambaran kepada
penerima proposal tentang kegiatan sejak dari awal hingga akhir.
9) Lokasi dan waktu kegiatan Dalam proposal juga dijelaskan kapan dan di mana
program kegiatan secara keseluruhan dilakukan atau dilaksanakan.
10) Biaya kegiatan Pada bagian ini dipaparkan perincian anggaran dari pemasukan
hingga biaya-biaya yang akan dikeluarkan dalam melaksanakan kegiatan. Dalam
penyusunan anggaran diusahakan harus efisien dan logis.
11) Penutup Bagian ini berisi penegasan permohonan persetujuan pihak yang
berwenang menyetujui, seperti kepala sekolah, harapan-harapan, dan ucapan terima
kasih. Proposal diakhiri dengan penulisan tanggal pengajuan proposal dan tanda
tangan penanggung jawab proposal.

2.5.3. Proposal nonformal


Proposal penelitian dibagi menjadi 4 yaitu :
A. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai
untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan
ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau
temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.Kegiatan penelitian pada
dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan
kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk
memecahkan suatu permasalahan.
B. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada
dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan
pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara
mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian
disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk
menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan
deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat
dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
C. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik-
kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri
peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan
cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif.Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh
karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat
kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang penuh
keotentikan.
D. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-
induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli,
ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan
menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang
diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data
empiris di lapangan.
BAB III

PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinciu ntuk suatu
kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun bantuan dari pihak
lain. Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut Ada pihak yang mengajukan, Ada pihak
yang menyetujui, Terdapat gambaran kegiatan secara umum, Dibuat untuk meringkas
kegiatan yang akan dilakukan, Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.

Manfaat proposal adalah dapat mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan


tersebut dan menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak pihak yang ingin mengetahui
kegiatan tersebut yntuk meyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan
dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan tersebut.

Proposal dibuat bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada
si pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai
tujuan tersebut lebih mendetail.Dan dari proposal tersebut diharapkan dapat memberikan
informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh
persamaan visi, misi, dan tujuan.

Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain :

1. Nama proposal
2. Pendahuluan
3. Tujuan
4. bentuk/jenis kegiatan
5. Pelaksanaan
6. Panitia pelaksana (terlampir)
7. Biaya/dana (rincian terlampir)
8. Harapan
9. Lampiran

3.2. SARAN

Penyusunan suatu proposal yang digunakan sebagai rancangan, rencana, atau


sebagai prasyarat pengajuan kegiatan hendaknya dapat mewakili terhadap kegiatan yang
akan dilaksanakan. Proposal yang merupakan suatu rancangan kerja yang disusun secara
sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan hendaknya dapat mewakili
kegiatan itu sendiri. Sehingga ketika ada orang lain yang membaca akan segera memahami
bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai