Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau
sekelompok orang dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah
disepakati bersama. Dalam kegiatan itu tentunya ada hal yang harus melengkapi
sebagai prasyarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan
dilaksanakan. Hal itu disebut sebagai proposal. Proposal dibuat sebagai rancangan
atau rencana terhadap kegiatan yang akan dijalankan nantinya walaupun
terkadang dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang nanti kemungkinan
kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan. Proposal sebagai
rancangan atau rencana yang sudah tersusun rapi akan sangat memudahkan dalam
menjalankan kegiatan yang akan dilakukan. Selain sebagai rancangan suatu
kegiatan proposal juga merupakan sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang
bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si pembaca
(individu atau kelompok) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai
tujuan tersebut lebih mendetail.
Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang
sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan
visi, misi, dan tujuan. Tetapi juga perlu di garis bawahi bahwa penulisan proposal
hanya salah satu dari sekian banyak tahap perencanaan. Penulisan proposal adalah
suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam
tahap-tahap sebelumnya. Sehingga sebenarnya proposal memang hanya sekedar
rancangan yang tidak begitu mendetail terhadap pelaksanaan kegiatan yang akan
dilaksanakan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa hakikat pengertian proposal?
1.2.2 Apa saja ciri-ciri proposal?
1.2.3 Apa saja manfaat atau kegunaan proposal?
1.2.4 Apa tujuan penyusunan proposal?
1.2.5 Syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang
baik?
1.2.6 Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam menyusun proposal?
1.2.7 Apa saja ragam proposal?

1.3 Tujuan Penulisan


1.3.1 Mengetahui hal-hal apa yang bisa mendasari dibentuknya proposal.
1.3.2 Memahami hakikat dan pengertian dari proposal.
1.3.3 Mengetahui ciri-ciri yang dapat membedakan proposal dengan tulisan
.lain.
1.3.4 Mengetahui manfaat dibuatnya proposal.
1.3.5 Mengetahui tujuan dibuatnya proposal.
1.3.6 Mengetahui syarat apa saja yang harus dipenuhi dalam .menyusun
proposal.
1.3.7 Serta dapat mengetahui ragam proposal.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Pengertian Proposal


Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengadakan suatu acara atau
kegiatan. Dalam melakukan suatu acara tersebut kita perlu merencanakannya
terlebih dahulu. Rencana tersebut disebut proposal. proposal adalah sebuah
tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau
menjelasan sebuah rencana dan tujuan suatu kegiatan kepada pembaca.
Diharapkan proposal tersebut dapat memberikan informasi yang detail kepada
pembaca, sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan.
Berdasarkan kajian etimologis, proposal berasal dari kata bahasa inggris
“propose” yang berarti mengusulkan, mengemukakan, atau menawarkan.
Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), proposal berarti
rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Pengertian proposal bila
dikaji dengan kajian praktis maka akan menghasilkan beberapa pendapat tentang
pengertian proposal. Berikut ini dibahas beberapa pendapat dari para ahli
mengenai pengertian proposal. Menurut Rieefky, proposal adalah suatu bentuk
rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal dan standar. Senada dengan
pendapat di atas, nenghepi berpendapat bahwa proposal adalah rancangan kerja
yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin
dilakukan. Rieefky juga berpendapat bahwa penulisan proposal adalah suatu
langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam
tahap¬tahap sebelumnya. Proposal dalam bahasa Indonesia berasal dari kat
“Propos” yang berarti mengusulkan. Secara umum proposal berarti suatu konsep
pemikira dalam bentuk tulisan tentang sesuatu proyek kegiatan yang akan
dilaksanakan. Untuk lebih memahami pengertian proposal kita bisa
membandingkan pengertiannya dengan proposal dalam dunia ilmiah, proposal
adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan

3
oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Proposal merupakan rencana
yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Menurut Hasnun Anwar
(2004:73), proposal adalah rencana yang disusun untuk kegiatan tertentu. Jay
(2006:1) menyatakan proposal adalah alat bantu menejemen standar agar
manajemen dapat berfungsi secara efisien.
Menurut Hadi menyatakan proposal adalah suatu usulan tersruktur untuk
agenda kerjasama bisnis antar lembaga, perusahaan, usulan kegiatan sampai pada
pemecahan masalah. Keraf (2001:302) mempunyai pendefinisian yang agak
berbeda dengan pendapatpendapat diatas yaitu proposal adalah suatu saran atau
permintaan kepada seseorang atau suatu badan untuk mengerjakan atau
melakukan suatu pekerjaan. Proposal dalam dunia ilmiah (pendidikan) adalah
suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh
seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. “Proposal penelitian” bagi
seorang peneliti atau mahasiswa digunakan untuk membantu membuat penelitian
(skripsi, tesis, disertasi). Penulisan proposal adalah suatu langkah penggabungan
dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan proposal adalah
suatu rancangan kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci
sesuai standar oleh seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada
pihak yang dikehendaki dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam
penelitiannya.

2.2 Ciri-Ciri Proposal


Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut
2.2.1 Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan. Proposal
dibuat dengan singkat agar donatur atau pihak tertentu mengetahui pokok
isi acara yang akan diselenggarakan
2.2.2 Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan Proposal seharusnya
diberikan kepada donatur atau instansi terkait minimal satu bulan sebelum
acara sebagai pemberitahuan kepada instansi atau donatur tersebut.

4
2.2.3 Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara. Proposal disusun dengan
tujuan-tujuan yang biasanya disesuaikan dengan latar belakang sebuah
acara.
2.2.4 Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang
nantinya diserahkan kepada yang penyelenggara acara. Proposal pada
dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan acara
atau kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur.
2.2.5 Ada pihak yang mengajukan. Salah satu ciri proposal adalah adanya
pihak yang mengajukan. Pihak yang mengajukan tersebut sebagai pihak
yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan.
2.2.6 Ada pihak yang menyetujui. Adanya pihak yang menyetujui menjadi
salah satu dari ciri dari proposal. Hal ini berkaitan dengan salah satu
fungsi proposal yakni sebagai legalisasi suatu rencana kegiatan.
2.2.7 Terdapat gambaran kegiatan secara umum. Gambaran kegiatan disertakan
dalam proposal berguna untuk memberika informasi pada siapapun yang
hendak ditunjukan proposal tersebut agar memiliki/mengetahui apa yang
sebenarnya keinginan/maksud yang terkandung dalam proposal tersebut.
2.2.8 Mempunyai kekuatan persuasif. Proposal mempunyai ciri persuasif yaitu
dapat diartikan sebagai bentuk seni baik verbal maupun non verbal yang
bertujuan untuk menyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki pada waktu sekarang maupun yang akan datang.
2.2.9 Disusun sebelum rencana kerja. Proposal disusun sebelum membuat
rencana kerja secara keseluruhan, ini bermaksud agar penerima
mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan kegiatan yang akan
disetujuinya.
2.2.10 Bersifat bisnis. Proposal bersifat bisnis, maksudnya proposal dibuat
dengan tujuan untuk mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu
kegiatan.
2.2.11 Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas. Proposal disusun harus
mempunyai sasarn dan tujuan yang jelas agar proposal tersebut bisa

5
diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima proposal dalam
mengadakan pertimbangan.

2.3 Manfaat Proposal


Adapun manfaat pembuatan proposal sebagai berikut.
2.3.1 Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan
kegiatan tersebut. Proposal digunakan sebagai pegangan pelaksanaan,
sehingga acara atau kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan
sistematis sesuai dengan rencana dan agar tujuan dari acaratersebut
memperoleh hsil yang diharapkan.
2.3.2 Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin
mengetahui kegiatan tersebut. Proposal disusun untuk memberitahukan
kepada donatur kegiatan apa saja yang akan dilakukan pada aacara
tersebut.
2.3.3 Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan
dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang
telah direncanakan. Proposal dibuat sebagai alat untuk meyakinkan
donatur agar pihak dari donator mau untuk menjalin kerjasama kepada
pihak penyelenggara.
2.3.4 Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan.Pada dasarnya sebuah proposal
diuraikan secara rinci mengenai awal kegiatan, mulai dari tujuan kegiatan
hingga dana kegiatan.
2.3.5 Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang.
Proposal digunakan sebagai usulan atau perjanjian untuk melegalkan
suatu kegiatan sehingga perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu
dari pihak yang berwenang.
2.3.6 Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan. Proposal digunakan sebagai
pegangan pelaksanaan setiap tahapan kegiatan.

6
2.3.7 Sebagai alat evaluasi kegiatan. Proposal digunakan sebagai alat evaluasi
kegiatan yaitu sebagai cerminan sukses tidaknya suatu kegiatan yang
dapat dilihat dari rancangan yang ada di dalam proposal.
2.3.8 Sebagai salah satu alat untuk memperluan jaringan kerja dan komunikasi.
Dilihat dari segi hubungan sosial, proposal tidak hanya berfungsi sebagai
alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak lain melainkan sebagai alat
yang mendukung hubungan kerja yang lebih komunikatif.

2.4 Keunggulan Proposal dan Kelemahan Proposal


2.4.1 Keunggulan Proposal
Keunggulan proposal adalah sebagai berikut:
2.4.1.1 Dapat menarik sponsor untuk memberikan sumbangan dana
2.4.1.2 Dapat menjadi bukti legalitas
2.4.1.3 Memperlancar dan mempermudah pelaksanaan kegiatan
2.4.1.4 Memperkecil masalah yang timbul dalam suatu kegiatan
2.4.1.5 Sebagai rancangan biaya
2.4.1.6 Transparan, efektif, dan efisien

2.4.2 Kelemahan Proposal


Kelemahan proposal adalah sebagai berikut:
2.4.2.1 Tidak memiliki kekuatan tanpa adanya juru bicara
2.4.2.2 Memiliki tingkat kepercayaan yang rendah

2.5 Tujuan Penyusunan Proposal


2.5.1 Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin
mengetahui kegiatan tersebut.
2.5.2 Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan
kegiatan tersebut.

7
2.5.3 Untuk menyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan
dukungan meterial maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang
telah direncanakan.
2.5.4 Mendapatkan persetujuan.
2.5.5 Sebagai titik acuan.

2.6 Syarat-syarat Menyusun Proposal


Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik sebagai
berikut:
2.6.1 Sistematis
Artinya, proposal yang disusun harus berurutan secara sistematis menurut
pola tertentu, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks
agar efektif dan efisien
2.6.2 Berencana
Artinya, proposal tersebut dibuat secara sengaja dan telah dipikirkan
langkah-langkah pelaksanaanya, serta mengacu pada tujuan yang ingin
dicapai dalam kegiatan tersebut.
2.6.3 Mengikuti konsep ilmiah
Artinya, pengerjaan proposal mulai dari awal hingga akhir harus sesuai
dengan cara-cara atau metode ilmiah yang sudah ditentukan.
2.6.4 Jelas dan dapat dimengerti
Proposal yang dibuat harus jelas dan menggambarkan kegiatan yang kan
dilaksanakan Sehingga pihak penerima dapat mendapatkan gambaran
jelas tentang kegiatan yang kan dilaksanakan tersebut.

8
2.7 Bagian-Bagian yang Harus Ada Dalam Proposal
Adapun bagian-bagian dalam proposal meliputi:
2.7.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Harus dijelaskan waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan secara tepat
dan jelas.
2.7.2 Sasaran Kegiatan
Sasaran kegiatan yang merupakan objek yang menjadi sasaran dari
pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Contoh dalam suatu kegiatan
“LKMM”, sasaran kegiatannya adalah mahasiswa.
2.7.3 Susunan Panitia
Susunan panitia merupakan pelaksana dari kegiatan yang diajukan. Harus
disusun secara jelas dengan sistematika yang mudah dipahami.
2.7.4 Susunan Acara
Susunan acara merupakan pelaksanaan dari kegiatan yang diajukan.
Harus disusun secara jelas dengan sistematika yang mudah dipahami.
Denngan minimal memuat unsur waktu, kegiatan, tempat dan
penanggung jawab.
2.7.5 Rancangan Anggaran Biaya
Merupakan rancangan perkiraan pengeluaran yang akan digunakan dalam
kegiatan yang diajukan. Format anggaran terdiri atas, nomor urut,
kebutuhan seksi, volume, jumlah (contoh terlampir)
2.7.6 Penutup
Merupakan kata penutup dari proposal yang diajukan.Berisi kata harapan
dan terima-kasih.
2.7.7 Pengesahan
Bagian pengesahan digabung dengan sub bab sebelumnya (tidak dibuat
dalam lembar tersendiri) yang berisi :
1. Tanggal pengesahan
2. Instansi pelaksana kegiatan
3. Pengesahan

9
A. Judul Proposal
Judul proposal kegiatan dibuat singkat dan jelas. Harus dapat
mengambarkan kegiatan yang akan dilaksanakan. Perlu diperhatikan
pemenggalan kata yang tepat saat pergantian baris. Judul proposal
diletakkan pada baris pertama seelum latar belakang.
B. Latar Belakang
Latar belakang berisi hal hal yang melatarbelakangi keinginan/daya
dorong untuk melaksanakan kegiatan yang diajukan.
C. Nama Kegiatan
Nama kegiatan merupakan nama kegiatan yang diajukan. Disajikan
secara menarik untuk publikasi.
D. Tema Kegiatan
Tema kegiatan adalah tema dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan.
Merupakan materi yang diangkat dalam pelaksanaan kegiatan
tersebut.
E. Tujuan Kegiatan
Tujuan kegiatan adalah hal yang ingin dicapai dari pelaksanaan
kegiatan yang diajukan.
F. Landasan Kegiatan
Landasan kegiatan adalah hal yang menjadi dasar pelaksanaan
kegiatan yang diajukan.
2.8 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Proposal
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal sebagai berikut:
2.8.1 Penempatan dan penggunaan kata yang tepat
2.8.2 Menghindari penggunaan kalimat panjang dan bertele-tele
2.8.3 Penggunaan paragra
2.8.4 Penggunaan ejaan
2.8.5 Sebaiknya proposal ditulis dengan huruf yang mudah dibaca
2.8.6 Tidak menyisakan kekosongan yang luas

10
2.8.7 Menggunakan spasi 1.5
2.8.8 Margin
2.8.9 Diberi nomer halaman
2.8.10 Format bullet atau angka dpat digunakan ketika ada tiga poin atau lebih
dalam satu paragraph
2.8.11 Menggunakan jenis kertas yang netral
2.8.12 Sebaiknya tidak menggunakan kemasan yang tampak mahal
2.8.13 Ejaan dan tatabahasa sebaiknya diperiksa ulang
2.8.14 Sumber referensi luar harus disebut dengan tepat
2.8.15 Proposal beserta doumen lain diletakkan dalam sebuah folder atau binder
2.8.16 Sebaiknya disertakan surat pengantar
2.8.17 Proposal perlu memiliki struktur dan logika yang jelas
2.8.18 Penulisan kegiatan harus jelas
2.8.19 Hasilnya harus dapat diukur/dinilai dengan angka-angka yang pasti
2.8.20 Kirimkan proposal hanya jika telah pasti bahwa proposal telah memenuhi
kriteria donator
2.8.21 Mencantumkan nama organisasi dan tanggal pada setiap dokumen
2.8.22 Jelaskan berapa banyak dana dan moril yang dibutuhkan dari doonatur
2.8.23 Jumlah dana yang diperlukan dalam kegiatan harus rasional
2.8.24 Jelaskan tujuan jangka panjang organisasi dan tujuan jangka pendek dari
kegiatan yang dilakukan.
2.8.25 Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang
yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan
dengan kegiatan yang diselenggarakan
2.8.26 Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang
diperlukan, yaitu berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia
2.8.27 Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis
2.8.28 Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi
dan disetujui.

11
2.8.29 Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.
2.8.30 Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang
dituju, baik internal maupun eksternal.
2.9 Ragam Proposal
Adapun ragam proposal sebagai berikut.
Berdasarkan bentuknya proposal dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
2.8.1 Formal
Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian
pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup.
- Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat
pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan
permohonan.
- Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah,
tujuan ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi,
fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu,
dan biaya.
- Sedangkan bagian pelengkap penutup berisi daftar pustaka, lampiran,
tabel, dan sebagainya.
2.8.2 Non Forma
Proposal non formal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal
formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap
seperti bentuk formal. Proposal non formal biasanya disampaikan dalam
bentuk memorandum atau surat sehingga sebuah proposal non formal harus
selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran, pemecahan, dan
permohonan.
2.8.3 Semi Formal
Proposal semi formal hampir sama dengan proposal non formal yaitu variasi
atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-

12
syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal Sedangkan ragam
proposal berdasarkan tujuan penulisnya adalah sebagai berikut:
2.8.4 Proposal riset/penelitian
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan riset maupun
penelitian. Proposal penelitian terdiri atas, sebagai berikut:
2.8.4.1 Proposal penelitian pengembangan
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap
suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya
menerapkan temuan atau teori untuk memecahkansuatu permasalahan.
2.8.4.2 Proposal penelitian kajian pustaka
Proposal kajian pustaka menggunakan telaah yang dilaksanakan untuk
memecahkan suatu masalah dan pada dasarnya bertumpu pada
penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahanbahan pustaka yang
relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara
mengumpulkan data atau informasi dari berbgai sumber pustaka yang
kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
2.8.4.3 Proposal penelitian kualitatif
Proposal penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
(perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif
2.8.4.4 Proposal penelitian kuantitatif
Proposal kuantitatif pada dasarnya menggunakan suatu penelitian
dengan pendekatan deduktifinduktif.
2.8.5 Proposal acara
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan suatu
acara/kegiatan.
2.8.6 Proposal kerjasama
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan usulan kerja sam dengan
pihak/lembaga lain.
2.8.7 Proposal permohonan dana

13
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan permohonan/ permintaan
dana
2.8.8 Proposal kerja praktek
Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan permohonan kerja praktek.
2.8.9 Proposal usaha
Adalah proposal yang disusun oleh seseorang atau sekelompok orang untuk
mendirikan suatu usaha.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinciu ntuk
suatu kegiatan yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun
bantuan dari pihak lain. Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh
seorang atau sekelompok orang dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan
yang telah disepakati bersama. Dalam kegiatan itu tentunya ada hal yang harus
melengkapi sebagai prasyarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal itu disebut sebagai proposal. Proposal
dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan dijalankan
nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada beberapa yang
nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan ketika dilapangan.

3.2 Saran
Penyusunan suatu proposal yang digunakan sebagai rancangan, rencana, atau
sebagai prasyarat pengajuan kegiatan hendaknya dapat mewakili terhadap
kegiatan yang akan dilaksanakan. Proposal yang merupakan suatu rancangan
kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin
dilakukan hendaknya dapat mewakili kegiatan itu sendiri. Sehingga ketika ada
orang lain yang membaca akan segera memahami bentuk kegiatan yang akan
dilaksanakan.

DAFTAR PUSTAKA

15
Anoname. 2011. Proposal. (online). (http;//www.scribd.com/doc/7750045/proposal,
diakses 24 April 2019)
Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Hadi, I.P. 2000. Penulisan Laporan dan Proposal. (online),
http;//pustaka.ut.ac.ai/learning, diakses 24 April 2019)

16

Anda mungkin juga menyukai