PENDAHULUAN
Mata kuliah KKL merupakan salah satu mata kuliah pendukung terwujudnya
tujuan penyelenggaraan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
yaitu dalam rangka menghasilkan penelitian berbasis keilmuan di bidang PBSI
yang bekerja sama dengan lembaga/instansi terkait, baik di tingkat regional dan
nasional ntuk peningkatan mutu dosen dan mutu lulusan. Sesuai dengan tujuan
tersebut, KKL memiliki topik kajian berupa pemahaman teori dan penerapan
beberapa mata kuliah yang telah diperoleh dalam perkuliahan, studi banding ke
berbagai lembaga pendidikan tinggi yang relevan dengan bidang studi, diskusi
ilmiah, dan penyusunan laporan kegiatan.
Mata kuliah KKL bersifat akademik dan non-akademik (wisata alam dan
budaya). Kunjungan ke perguruan tinggi lain dan intansi atau lembaga yang
berkaitan dengan program studi merupakan contoh kegiatan akademik dalam
perkuliahan ini. Kunjungan tersebut dimaksudkan agar mahasiswa dapat
mendapatkan teori perkuliahan secara riil dan langsung di lapangan.
1
3.1 Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan dalam perkuliahan ini adalah observasi ke tempat-tempat yang
sudah disepakati dan direncanakan oleh dosen panitia serta peserta di awal
perkuliahan. Dalam perjalanan kunjungan tersebut, dosen pengampu mata kuliah
membantu menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan perkuliahan dan tempat
yang dikunjungi. Kemudian, mahasiswa membuat laporan akhir sebagai kegiatan
akhir dari perkuliahan ini.
Sedangkan, kunjungan wisata alam dan budaya dalam kegiatan ini adalah tempat-
tempat wisata yang ada di Pulau Jawa dan Pulau Bali: (1) Net TV Jakarta; (2)
Tanah Lot; (3) Danau Bedugul Bali; (4) Pusat Belanja Joger Bali; (5) Pantai Kuta
Bali; (6) Pertunjukan Tari Barong; (7) Karang Kurnia Shooping; (8) Pusat
Belanja dan Oleh-oleh Krishna Bali; (9) Garuda Wisnu Kencana; (10) Tanjung
Benoa Bali; (11) Gunung Bromo; (12) Candi Prambanan Kalasan; dan (13) Candi
Borobudur Magelang.
2
5.1 Peserta KKL
Peserta mata kuliah KKL ini adalah 130 mahasiswa Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia angkatan 2016 dan 2017 semester 6 dan semeseter 4. Serta
dosen pendamping.
3
6.1 Agenda Kegiatan
Agenda kegiatan tersebut adalah sebagai berikut.
4
7.1 Dana Kegiatan
Dana dalam kegiatan perkuliahan ini adalah sebesar Rp2.800.000,00 untuk
masing-masing mahasiswa.
5
BAB II
LAPORAN KEGIATAN
6
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, sebagai unsur penunjang di
Kementerian Pendidikan menerbitkan :
7
Koleksi yang ada di Pusat Dokumentasi Sastra H.B. Jassin ini
berbentuk pengarsipan dan ada beberapa buku dalam bentuk fiksi,
non-fiksi, naskah drama, biografi dan foto-foto pengarang kliping,
makalah, skirpsi, disertasi, rekaman suara, dan rekaman video. Hal
unik yang ada di tempat ini adalah tersimpan surat pribadi dari
berbagai kalangan seniman dan sastrawan dalam bentuk ukiran di
batu.
8
kembali menjadi bagian Universitas Udayana. Pada tahun 1981,
FKg dan FIP digabung menjadi FKIP Universitas Udayana. Pada
tahun 1993, FKIP pisah dengan UNUD menjadi STKIP Singaraja,
dan tahun 2001 menjadi IKIP Negeri Singaraja. Proses panjang
yang ditem- puh kedua jenis kursus tersebut akhirnya men- jadi
Undiksha, setelah IKIP Singaraja diubah statusnya menjadi
Universitas Pendidikan Gane- sha (Undiksha) dengan Peraturan
Presiden No- mor: 11/2006, tanggal 11 Mei 2006.
Misi Undiksha:
9
3. Seminar Nasional dengan Tema “ Pembelajaran Bahasa Dan
Sastra di Era Millenial”
Rombongan kami sampai di Universitas Pendidikan Ganesha
sekitar pukul 10.00WITA. Acara kemudian dilanjutkan dengan
Seminar Nasional dan menambil sebuah tema yaitu
“ Pembelajaran Bahasa Dan Sastra di Era Millenial” yang di isi
oleh beberapa dosen dari Undhiksa dan Universitas Lampung,
selaian itu kami bertukar informasi bahwa Undiksa merupakan
satu-satunya Universitas Pendidikan berstatus negeri, di
kunjungan ini kami disambut oleh para mahasiswa dan dosen
dosen dari Universitas Pendidikan Ganesha, Selain itu dari pihak
Undiksha juga mempersembahkan tarian asli dari Bali tepatnya di
kota Singaraja, Undiksha juga mempunyai Unit Kegiatan
Mahasiswa (UKM) yang berfungsi untuk mengembangkan minat
dan bakat serta pusat kegiatan di luar bidang akademik di
Undiksha. Undiksha sendiri sering mengikuti kejuaraan-kejuaraan
baik di tingkat provinsi maupun nasional, Setelah selesai kami
kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan selanjutnya.
10
di balik layar sebuah tayangan. Alur dari mulai acara, saat acara,
sampai di acara berakhir.
11
Banyak wisatawan asing yang ada di pantai tersebut. Baik untuk
berenang, berjemur, sampai hanya untuk duduk-duduk di toko-toko
yang berjejer sepanjang garis pantai.
Pesona Pantai Kuta dengan pasirnya yang putih, ombak yang besar
telah menjadikan Pantai Kuta objek utama wisatawan saat pergi ke
Pulau Bali. Sayangnya, saat itu waktu semakin siang, sehingga cuaca
yang terik mengurangi kenyaman pantai ini.
12
patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis.
Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000
orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai
tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.
13
2.2.8 Gunung Bromo
Kunjungan di Gunung Bromo adalah pada tanggal 6 Februari 2019
pukul 04.00 WIB. Perjalanan dari tempat parkir di sebuah rumah
makan sampai ke Bromo tidak bisa dilanjutkan dengan bus seperti
biasa. Ada sebuah kendaraan seperti bus mini bernama Elf untuk
mencapai kaki bukit yang akan dilanjutkan menggunakan mobil jip.
Untuk mencapai tangga Bromo, pengunjung dapat menyewa kuda
seharga Rp50.000. Namun, jika ingin menjajal kemampuan, maka
jalan kaki adalah pilihan yang tepat. Sebab, selain dapat menghemat
isi kantong, juga dapat menikmati jejak pasir hitam dan liku yang
lumayan melelahkan di Bromo. Walaupun perjalanan cukup
melelahkan, namun jika sudah sampai di puncak, maka akan terbalas
dengan pemandangan kawah Bromo yang luar biasa. Ketika
rombongan kami sudah tiba di Lampung saya mendengar berita
bahwa gunung tersebut mengalami erupsi. Berita tersebut membuat
saya kaget, beruntung kami tidak di lokasi ketika erupsi terjadi.
14
Pemugaran Candi Prambanan memakan waktu yang sangat panjang,
seakan tak pernah selesai. Penemuan kembali reruntuhan bangunan
yang terbesar, yaitu Candi Syiwa, dilaporkan oleh C.A. Lons pada
tahun 1733. Upaya penggalian dan pencatatan pertama dilaksanakan
di bawah pengawasan Groneman. Penggalian diselesaikan pada tahun
1885, meliputi pembersihan semak belukar dan pengelompokan batu-
batu reruntuhan candi.
15
dan Arupadhatu (ranah tak berwujud). Dalam perjalanannya ini
peziarah berjalan melalui serangkaian lorong dan tangga dengan
menyaksikan tak kurang dari 1.460 panel relief indah yang terukir
pada dinding dan pagar langkan.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perjalanan KKL merupakan perjalanan akademik dan non-akademik. Selain
sebagai salah satu kewajiban mata kuliah, mata kuliah KKL ini juga dapat
dijadikan mahasiswa sebagai dasar bertukar pendapat, pembanding sistem dan
fasilitas kuliah di perguran tinggi lain, serta memahami budaya di daerah lain.
Bukan hanya sekedar untuk berekreasi, namun perjalanan ini juga menjadi
tempat belajar yang menyenangkan.
17
LAMPIRAN
18
19
20
21