PENDAHULUAN
Maka dari itu, untuk memahami dan mengusai pembelajaran dapat dilakukan
terlebih dahulu dengan mengerti, paham, dan tahu maksud dari pendekatan
intergratif. Oleh sebab itu, dalam makalah ini penulis memaparkan materi
untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap pendekatan integratif
yang ada dalam pembelajaran.
1
5. Bagaimanakah strategi pembelajaran bahasa melalui pendekatan
integratif?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
pembelajaran bahasa Indonesia. Pengintegrasiannya diaplikasikan sesuai
dengan kompetensi dasar yang perlu dimiliki siswa. Materi tidak dipisah-
pisahkan. Materi ajar justru merupakan kesatuan yang perlu dikemas secara
menarik.
Dalam bentuk wacana semua pembelajaran bahasa dalam bentuk struktural itu
dipadukan sehingga tampak lebih menarik. Pembelajar bahasa harus
4
menguasai keempat keterampilan berbahasa, yaitu mendengarkan, membaca,
berbicara, dan menulis. Dalam pembelajaran Bahasa, minimal dua
keterampilan dari empat keterampilan itu harus dipadukan dalam satu kegiatan
berturutan. Berbahasa selalu terpaut dengan tema tertentu, ada “sesuatu” yang
dibicarakan dalam berbahasa. Di sekolah “sesuatu” itu bisa tercakup dalam
bidang studi Matematika, IPA, IPS, dan sebagainya. Proses pembelajaran
terpadu menghendaki antara materi sastra dan bahasa memiliki kedudukan
sejajar. Keduanya saling menunjang dan berhubungan secara simbiosis
mutualistis. Yang penting, pengajaran sastra menghendaki situasi pengajaran
yang kreatif. Pendekatan delivery system, yang menghendaki sekolah sebagai
agen menghafal, sebaiknya diubah menjadi agen mencipta, mencerna,
menghayati seluruh persoalan hidup dan berusaha memecahkannya. Itulah
sebabnya, diperlukan pengajar yang benar-benar konstruktivistik. Pengajar
semacam ini akan mampu memadukan aspek Bahasa dan sastra secara arif.
Melihat contoh tersebut dapat kita ketahui bahwa pendekatan integratif itu
memiliki hubungan dengan pembelajaran bahasa.
5
2.4 Jenis-Jenis Pendekatan Integratif
6
b) Guru menjelaskan isi cerpen, sedangkan siswa menyimak dan
menanggap.
c) Setelah menyimak, siswa mengungkapkan ciri-ciri intrinsik atau
extrinsik dari cerpen tersebut.
d) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai unsur intrinsik
dan extrinsik dari cerpen tersebut.
e) Siswa menuliskan kembali isi cerita cerpen dengan menggunakan
bahasa sendiri.
f) Siswa menyamaikan cerita cerpen yang dibuatnya dengan
menggunakan bahasa sendiri di depan kelas.
g) Guru menanggapi dan menilai pekerjaan siswa.
7
b) Setelah membaca naskah drama, siswa mengungkapkan unsur-unsur
drama, sedangkan guru memberikan penjelasan.
c) Siswa mencoba membawakan dialog naskah drama di depan kelas.
d) Siswa lain mengamati cara berdialog dengan intonasi dan gerak
mimik sesuai dengan watak pelaku dalam drama tersebut.
e) Siswa mencoba menulis dialog naskah drama.
f) Guru menanggapi dan menilai siswa dalam membawakan dialog
naskah drama.
2. Integratife Eksternal
Kegiatan belajar-mengajar yang menggunakan pendekatan integratif
eksternal adalah sebagai berikut :
8
studi yang lain. Misalnya materi cerpen yang bertema kesehatan judulnya,
“ Mbah Danu Dukun Kampung.”
9
4. Menulis jurnal
Jurnal merupakan sarana yang aman bagi siswa untuk mengungkapkan
perasaannya, menceritakan kejadian di sekitarnya, membeberkan hasil
belajarnya, dan menggunakan bahasa dalam bentuk tulisan.
5. Menulis Terbimbing (Guided Writing)
Guru bertindak sebagai pendorong bukan pengatur, sebagai pemberi saran
bukan memberi petunjuk. Dalam kegiatan ini proses menulis, seperti
memilih topik, membuat draf, memperbaiki, dan mengedit dilakukan sendiri
oleh siswa.
6. Menulis Bebas (Independent Writing)
Menulis bebas bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis,
meningkatkan kebiasaan menulis, dan meningkatkan kemampuan kritis
dalam menulis bebas. Siswa mempunyai kesempatan untuk menulis tanpa
ada intervensi dari guru. Siswa bertanggung jawab sepenuhnya dalam
proses menulis. Jenis menulis yang termasuk menulis bebas, antara lain
menulis jurnal, menulis respon.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pembelajaran Bahasa Indonesia harus dikemas dengan baik agar peserta didik
tertarik dan menyukai mata pelajaran Bahasa Indonesia. Salah satu cara
supaya pembelajaran Bahasa Indonesia lebih menyenangkan adalah dengan
bantuan alat peraga yang tepat dan juga menggunakan pendekatan yang tepat
pula. Salah satu pendekatan yang bisa dipakai dalam pembelajaran mata
pelajaran Bahasa Indonesia adalah pendekatan Integratif.
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Ruhimat Toto dkk. 2015. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta. PT Rajagrafindo Persada.
Diterbitkan berdasarkan hasil musyawarah Tim Pengembang MKDP
Kurikulu dan Pembelajaran
Muhammad Nur Wangid dkk. Jurnal Prima Edukasia, Volume 2 - Nomor 2, 2014. Kesiapan
Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran Tematik-Integratif pada
Kurikulum 2013 di DIY
12