Anda di halaman 1dari 17

Perkembangan

Intelegensi dan Bahasa


Pada Anak dan Remaja
Kelompok 2 Kelas 2-A
1. Alya Nadiyah Suryo (1206000010)
2. Devi Anta Febriana (1206000041)
3. Feby Nur Rifania (1206000064)
4. Nabila (1206000104)
5. Wiliandra Walantara Sunarya (1206000194)
Point-point yang akan dibahas

• Perkembangan Intelegensi Pada Anak


• Perkembangan Intelegensi Pada Remaja
• Tes Intelegensi

• Perkembangan Bahasa Pada Anak

• Perkembangan Bahasa Pada Remaja


Perkembangan Intelegensi
Intelegensi
William Stern mengemukakan inteligensi adalah kesanggupan untuk
menyesuaikan diri kepada kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat
berpikir yang sesuai dengan tujuannya.
Jenis-jenis inteligensi menurut Robert J. Sternberg teori triarki inteligensi,
menyatakan inteligensi memiliki tiga bentuk: (1) inteligensi analitik, (2)
inteligensi kreatif, (3) inteligensi praktis.
Inteligensi Ekstrim
- Retardasi Mental, adalah suatu kondisi keterbatasan kemampuan mental dimana
individu memiliki IQ yang rendah, biasanya dibawah 70 jika diukur dengan tes
inteligensi tradisional.
- Bakat, orang yang berbakat memiliki inteligensi diatas rata-rata (IQ 130 atau
lebih) dan/atau memiliki talenta yang superior di bidang tertentu.
Perkembangan Intelegensi Pada Anak
Masa Kanak-Kanak Awal

a. Tahap Praoperasional Piaget

Tahap praoperasional merupakan tahapan kedua menurut Piaget, yang berlangsung


dari usia 2 hingga 7 tahun. Pemikiran praoperasional adalah awal dari kemampuan
melakukan rekonstruksi dalam pikiran terhadap hal-hal yang telah dicapai dalam
bentuk perilaku.
• Sub tahapan fungsi simbolik (antara usia 2 hingga 4 tahun).
• Subtahap berpikir intuitif (antara usia 4 hingga 7 tahun).
• Pemusatan dan keterbatasan pemikiran praoperasional.
b. Teori Vygotsky

Dalam teori Vygotsky, anak-anak lebih dideskripsikan sebagai


makhluk sosial. Perkembangan kognitif anak-anak tergantung
pada perangkat yang disediakan oleh lingkungan, dan pikiran
mereka dibentuk oleh konteks kultural di mana mereka tinggal.

• Zona perkembangan proksimal


• Scaffolding,
• Bahasa dan pemikiran
Masa Kanak-Kanak Pertengahan dan Akhir
a. Tahap operasional konkret

Berlangsung pada usia 7 – 11 tahun. pada tahap ini, anak-anak dapat melakukan operasi
konkret, mereka juga dapat bernalar secara logis sejauh penalaran itu dapat
diaplikasikan pada contoh-contoh yang spesifik atau konkret.
b. Pemrosesan Informasi

Perubahan-perubahan dalam pemrosesan informasi selama masa kanak-kanak


pertengahan dan akhir mencakup:
 Memori
 Pemikiran
 Metakognisi.
Perkembangan Intelegensi Pada Remaja
a. Tahap Operasional Formal Piaget

Menurut Piaget, ketika anak berusia 11 tahun dimulailah tahap perkembangan kognitif
yang keempat dan final atau tahap operasional formal. Pemikiran formal operasional
adalah pemikiran yang banyak mengandung idealisme dan kemungkinan, khususnya awal
tahap formal operasional, ketika asimilasi mendominasi. Selain itu, remaja juga berpikir
logis.
b. Pemrosesan Informasi

Menurut Kuhn (2009), kognitif terpenting yang berlangsung pada remaja adalah
peningkatan di dalam fungsi eksekutif, yang melibatkan aktivitas kognitif dalam tingkat
yang lebih tinggi seperti penalaran, mengambil keputusan, memonitor cara berpikir kritis,
Tes Intelegensi

Untuk mengetahui tinggi rendahnya kemampuan seorang anak, guru dapat


menggunakan beberapa tes kecerdasan inteligensi dengan beberapa tes yaitu
sebagai berikut:
a. Tes Binet, Binet dan mahasiswanya, Theophile Simon Tes itu disebut skala
1905. Tes ini terdiri dari 30 pertanyaan, mulai dari kemampuan untuk
menyentuh telinga hingga kemampuan untuk menggambar desain berdasarkan
ingatan dan mendefenisikan konsep abstrak.

b. Tes Skala Wechsler, Tes yang dipakai untuk melihat inteligensi anak yang
dikembangkan oleh David Wechsler. Tes ini untuk menguji anak usia 4 samapi
6 ½ tahun, usia 6 hingga 16 tahun. Skala Wechsler juga menunjukkan IQ
verbal (katakata) dan IQ kerja.
Perkembangan Bahasa

Pengertian Bahasa
Menurut Chaer (2003:30), bahasa adalah alat verbal untuk komunikasi.
Sebelumnya (1994), Chaer menegaskan bahwa bahasa sebagai suatu lambang
bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat
untuk berinteraksi dan mengidentifikasi diri (Rina Devianty, 2017).

Menurut Syamsuddin (1986:2), bahasa memiliki dua pengertian. Pertama, bahasa


ialah alat yang dipakai untuk membentuk pikiran serta perasaan, keinginan, dan
perbuatan-perbuatan, alat yang dipakai untuk mempengaruhi serta dipengaruhi.
Kedua, bahasa ialah tanda yang jelas dari kepribadian yang baik ataupun yang
buruk, tanda yang jelas dari keluarga serta bangsa, tanda yang jelas dari budi
kemanusiaan (Rina Devianty, 2017),
Perkembangan Bahasa Pada Anak
Masa Kanak-Kanak Awal
1. Memahami Fonologi dan Morfologi Selama masa prasekolah, kebanyakan anak-anak secara
bertahap menjadi lebih sensitif terhadap bunyi dari kata-kata yang diucapkan dan menjadi semakin
mampu menghasilkan semua bunyi dari bahasa mereka.
2. Perubahan dalam Sintaksis dan Semantik Anak-anak prasekolah juga mempelajari dan menerapkan
aturan-aturan sintaksis (Lieven, 2008; Tager-Flushberg & Zukowski, 2009). Mereka
memperlihatkan kemajuan dalam menguasai aturan-aturan kompleks yang berkaitan dengan cara
mengurutkan kata-kata.
3. Kemajuan dalam Pragmatik Anak berusia 6 tahun memiliki kemampuan bercakap-cakap yang jauh
lebih baik daripada anak usia 2 tahun. Anak-anak kecil mulai terlibat dalam pembicaraan yang
diperluas (Akhtar & Herold, 2008).
4. Literasi Anak-Anak Kecil Suatu studi mengungkapkan bahwa anak-anak yang ibunya
berpendidikan lebih memiliki tingkat literasi yang tinggi daripada anak-anak yang ibunya kurang
berpendidikan (Korat, 2009).
Tiga studi longitudinal berikut mengindikasikan pentingnya keterampilan
berbahasa dan kesiapan memasuki sekolah bagi anak-anak :

• Kesadaran fonologis, nama huruf dan pengetahuan mengenai bunyi, serta


kecepatan memberi nama pada anak usia taman kanak-kanak berkaitan dengan
keberhasilan membaca di tingkat pertama dan kedua.
• Lingkungan rumah di masa kanak-kanak awal memengaruhi keterampilan
berbahasa sehingga dapat memprediksi kesiapan anak-anak dalam memasuki
sekolah (Forget-Dobois, dkk 2009).
• Jumlah huruf yang diketahui oleh anak-anak di masa taman kanak-kanak sangat
berkolerasi dengan prestasi membaca di sekolah menengah atas (Stevenson &
Newman, 1986).
Masa Kanak-Kanak Pertengahan dan Akhir
1. Kosa-Kata. Tata Bahasa, Dan Kesadaran Metalinguistik
Selama masa kanak-kanak pertengahan dan akhir, terjadi perubahan cara mengorganisasikan
kosa-kata secara mental. Kemajuan dalam kosa-kata dan tata-bahasa yang berlangsung
selama sekolah dasar disertai dengan perkembangan kesadaran metalinguistik, di mana
pengetahuan bahasa, seperti pengetahuan mengenai preposisi atau mendiskusikan bunyi
bahasa.
2. Membaca, terdapat dua pendekatan tentang cara pengajaran membaca pada anak-anak,
yaitu - Whole-language Approach
- Phonics Approach
3. Bilingualisme dan Mempelajari Bahasa Kedua
Bilingualisme adalah kemampuan untuk berbicara dalam dua bahasa – memiliki efek positif
bagi perkembangan kognitif anak.
Fase Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa terbagi atas dua periode besar, yaitu: periode Prelinguistik (0-1
tahun) dan Linguistik (1-5 tahun). Periode linguistic dibagi menjadi 3 fase, yaitu:
1. Fase satu kata atau Holofrase.
Pada fase ini anak mempergunakan satu kata untuk menyatakan pikiran yang kompleks,
baik yang berupa keinginan, perasaan atau temuannya tanpa perbedaan yang jelas.

2. Fase lebih dari satu kata


Fase dua kata muncul pada anak berusia sekitar 18 bulan. Pada fase ini anak sudah dapat
membuat kalimat sederhana yang terdiri dari dua kata.

3. Fase ketiga adalah fase diferensiasi


Periode terakhir dari masa balita yang berlangsung antara usia dua setengah sampai lima
tahun. Keterampilan anak dalam berbicara mulai lancar dan berkembang pesat.
Implementasi Perkembangan Bahasa Anak

1. Teori behaviorist oleh Skinner, mendefinisikan bahwa pembelajaran dipengaruhi oleh


perilaku yang dibentuk oleh lingkungan eksternalnya, artinya pengetahuan
merupakan hasil dari interaksi dengan lingkungannya melalui pengkondisian
stimulus yang menimbulkan respon.

2. Teori Nativist oleh Chomsky, mengutarakan bahwa bahasa sudah ada di dalam diri
anak. Pada saat seorang anak lahir, dia telah memiliki seperangkat kemampuan
berbahasa yang disebut “Tata Bahasa Umum” atau “Universal Grammar”.

3. Teori Constructive oleh Piaget, Vigotsky dan Gardner, menyatakan bahwa


perkembangan kognisi dan bahasa dibentuk dari interaksi dengan orang lain sehingga
pengetahuan, nilai dan sikap anak akan berkembang.
Potensi Anak Berbicara

1. Kematangan alat berbicara


2. Kesiapan berbicara
3. Adanya model yang baik untuk dicontoh oleh anak.
4. Kesempatan berlatih
5. Motivasi untuk belajar dan berlatihBimbingan
6. Bimbingan
Langkah-langkah Membantu Perkembangan
Bahasa Anak
• Membaca
• Berbicaralah mengenai kegiatan sederhana
• Perkenalkan kata-kata baru pada anak anda setiap hari
• Cobalah untuk tidak menyelesaikan kalimat anak anda
• Berbicaralah pada anak anda setiap hari
Perkembangan Bahasa Pada Remaja
Ciri Bahasa Remaja
Ragam bahasa remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah dan kreatif. Kalimat-kalimat
yang digunakan kebanyakan berstruktur kalimat tunggal. Kata-kata yang digunakan cenderung
pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek melalui proses morfologi atau
menggantinya dengan kata yang lebih pendek .
Peran Bahasa Remaja
Dalam berkomunikasi sehari-hari, terutama dengan sesame sebayanya, remaja seringkali
menggunakan bahasa spesifik yang kita kenal dengan bahasa “gaul”.
Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Remaja
Pada diri remaja, pengaruh lingkungan dalam menentukan perilaku diakui cukup kuat.
Walaupun remaja telah mencapai tahap perkembangan kognitif yang memadai untuk
menentukan tindakannya sendiri, namun penentuan diri remaja dalam berperilaku banyak
dipengaruhi oleh tekanan dari kelompok teman sebaya (Conger, 1991).
Thanks
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai