Anda di halaman 1dari 5

Nama : Bella Rosalia Wangi

Nim : 1301417018
Rombel :2

KUTIPAN LANGSUNG

PENDEK

1. Frederick J,. Mc Donald (1977) mengatakan bahwa motivasi adalah perubahan


energi (tenaga) di dalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif (perasaan)
dan reaksi mencapai tujuan.

2. Menurut Prayitno & Erman (, 2004:105) Konseling adalah proses pemberian bantuan
yang diakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor)
kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut klien) yang
bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi oleh klien.
3. James O. Whittaker (1980) memberikan sebuah definisi tentang motivasi sebagai
kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada
makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan.

4. Maslow (1970) mengemukakan bahwa seseorang dengan hidup yang sehat memiliki
perasaan yang mendalam, rasa simpati, dan rasa cinta kasih kepada manusia pada
umumnya dan kepada sahabat-sahabat secara perorangan pada khususnya.

5. Takahashi ( 2001:60) mengemukakan bahwa Orang-orang muda saat ini memiliki


kecenderungan memandang diri mereka sebagai multirasial dua kali lipat
dibandingkan orang tua mereka
KUTIPAN LANGSUNG PANJANG

1. Prayitno & Erman (2004:99) menyatakan bahwa bimbingan adalah proses


pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau
beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang
dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan
memanfaatkan kemampuan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan;
berdasarkan norma-normayangberlaku.

2. Meichenbaum menyatakan bahwa Manipulasi informasi mungkin juga terdapat


terganggu oleh apa yang oleh terapis kognitif sebut sebagai distorsi kognitif, atau
kesalahan dalam berpikir.

3. Prayitno & Erman (2004:114) mengatakan tujuan umum bimbingan dan konseling
adalah untuk membantu individu memperkembangkan diri secara optimal sesuai
dengan tahap perkembangan dan presdiposisi yang dimilikinya (seperti kemampuan
dasar dan bakat-bakatnya), berbagai latar belakang yang ada (seperti latar belakang
keluarga, pendidikan, status sosial ekonomi), serta sesuai dengan tuntutan positif
lingkungannya. ... tujuan khusus bimbingan dan konseling merupakan penjabaran
tujuan umum tersebut yang dikaitkan secara langsung dengan permasalahan yang
dialami oleh individu yang bersangkutan, sesuai dengan kompleksitas
permasalahannya itu.

4. Psikolog Jerome Wakefield (1992a, 1992b, 1997, 2001) mengusulkan bahwa istilah
gangguan dikonseptualisasi sebagai difungsi yang merugikan. Suatu disfungsi yang
merugikan menggambarkan kegagalan sistem mental atau fisik untuk melaksanakan
fungsi alaminya, yang menghasilkan konsekuensi negatif atau merugikan bai individu
dan orang lain dalam hal apapun.

5. Alfred Adler (1870-1937:134) ) menyatakan bahwa orang pada dasarnya


dikendalikan oleh suatu kompleks inferioritas (inferiority complex), bukan oleh
insting-insting sexual sebagaimana yang dipertahankan oleh Freud. Pada kepribadian
yang sehat, perjuangan untuk mendominasi dikurangi dengan pengabdian untuk
membantu orang lain.

KUTIPAN TIDAK LANGSUNG

PENDEK

1. Salimin (1990) menyatakan bahwa tidak menduga mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat.

2. Kerlinger (dalam Ary. 1982:382) menyatakan bahwa memberikan batasan penelitian


ex post facto sebagai : Penyelidikan empiris yang sistematis dimana ilmuan tidak
mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible perwujudan tersebut
telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya memang tidak dapat
dimanipulasi.
3. Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:8) bahwa argumentasi pada dasarnya
tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan mendapat
penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis.

4. Wirawan ( 2007) menyatakan bahwa Hubungan antara organisasi dengan manusia


yang menciptakannya sangat erat, hal ini sesuang dengan pengertian organisasi,
Organisasi merupakan respons terhadap dan alat penciptaan nilai untuk memuaskan
kebuluhan manusia.

5. Ekarasi (Ekarasi, 2015 : 132) menyatakan bahwa mental seseorang akan tertekan
ketika tuntutan semakin besar namun ia tidak sanggup mengejar tuntutan tersebut.

PANJANG

1. Djamarah (2002: 34) mendefiniskan motivasi sebagai perubahan energi dalam diri
seseorang yang ditandai dengan munculnya feelling dan didahului dengan
tanggapan terhadap adanya tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang itu
berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang
mempunyai tujuan tertentu dan aktivitasnya, maka seseorang mempunyai
motivasi yang kuat untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat ia
lakukan untuk mencapainya.
2. Menurut Winardi (2007,p1), motivasi berasal dari kata motivation yang berarti
menggerakkan. Motivasi merupakan hasil sejumlah proses yang bersifat
internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap
entutiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu.
3. Rochman Natawidjaja (1978) berpendapat bahwa bimbingan adalah Suatu proses pem
berian bantuan kepadaindividu yang dilakukan secara berkesinambungan, supaya
individu tersebut dapatmemahami dirinya, sehingga ia sanggup mengarahkan dirinya
dan dapat bertindaksecara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan
sekolah, keluarga,masyarakat, dan kehidupan pada umumnya
4. Saefudin & Abdul Bari (2002) Konseling merupakan proses pemberian informasi
objektif dan lengkap, dilakukan secarasistematikdengan panduan komunikasi antar
pribadi(komunikasi interpersonal),
teknik bimbingan dan penguasaan pengetahuan klinik yang bertujuan untuk membant
u seseorangmengenali kondisinya saat ini, masalah yang sedang dihadapi dan
menentukan jalan keluaratau upaya mengatasi masalah tersebut

5. Menurut Wren (1960), Pengertian Konseling adalah suatu relasi antara pribadi yang
dinamis, antara dua orang yang berusaha untuk memecahkan sebuah masalah dengan
mempertimbangkannya secara bersama-sama, sehingga pada akhirnya orang yang
lebih muda atau orang yang mempunyai kesulitan yang lebih banyak diantara
keduanya dibantu oleh yang lain untuk memecahkan masalahnya berdasarkan penentu
diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

Jeffrey S.Nefid, Spencer A. Rathus, Beverly Greene. 2003. Psikologi Abnormal/Edisi


Kelima/Jilid 1. Erlangga

Prayitno, Erman Amti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan. Jakarta: PT Rineka Cipta

Anda mungkin juga menyukai