Anda di halaman 1dari 10

Teknik Menghidupkan

Tokoh dan Membangun


Monolog/Dialog

Yosi Wulandari
Penokohan dalam Drama

  Penokohan adalah cara pengarang


menggambarkan atau melukiskan tokoh
dalam cerita yang ditulisnya.
 Dalam penokohan, watak atau karakter
seorang tokoh dapat dilihat dari tiga segi,
yaitu melalui:
1. Dialog tokoh.
2. Penjelasan tokoh.
3. Penggambaran fisik.
Tiga Menggambarkan Tokoh

 Campuran ialah penggambaran watak tokoh melalui


penggabungan cara analitik dan dramatik dengan tujuan untuk
saling melengkapi. 
 Analitik cara ini dilakukan pengarang untuk menggambarkan
watak tokoh secara langsung. Contoh: Siapa yang tidak
mengenal Didi yang pintar dan selalu ceria. Meskipun secara fisik
terlihat pendek namun sosoknya yang ramah dan baik hati
kepada teman-temannya membuat dirinya menjadi panutan. 
 Dramatik ialah cara pengarang untuk menggambarkan tokoh
utama secara tersurat, dengan kata lain tidak langsung.
Penokohan cara ini bisa melalui penggambaran temtat tinggal,
percakapan/dialog antar tokoh, fisik, tingkah laku, komentar
tokoh lain terhadap tokoh tertentu dan jalan pikiran tokoh. 
Monolog

Monolog merupakan:
 Pembicaraan yang dilakukan dengan diri sendiri;
 Adegan sandiwara dengan pelaku tunggal yang
membawakan percakapan seorang diri (sen);
Monolog dramatik: (sas)
 Sajak yang terdiri atas kata-kata yang diucapakan seorang
tokoh tunggal pada saat kritis yang menggungkapkan
keadaan dirinya dari situasi yang dihadapinya.
 (KBBI,2009)
Dialog

 Dialog merupakan:
 Percakapan (dalam sandiwara, cerita, dsb.)
 Karya tulis yang disajikan dalam bentuk percakapan
antara dua tokoh atau lebih;
 (KBBI, 2009)
Teknik Dialog dalam Drama

 Teknik dialog sangat penting di dalam drama. Dialog


merupakan ciri khas suatu karya drama.
 Teknik dialog secara visual membedakan karya drama
dengan yang lain, yaitu puisi dan prosa.
 Dialog ada juga di dalam puisi dan prosa, tetapi tidak
semutlak di dalam drama.
 Dialog di dalam drama tidak boleh diabaikan karena
pada dasarnya drama merupakan dialog para tokoh
cerita.
 Dialog adalah percakapan tokoh cerita.
Teknik Dialog dalam Drama

 Dalam struktur lakon, dialog dapat ditinjau dari segi estetis dan segi
teknis. Dari segi estetis, dialog merupakan faktor literer dan filosofis
yang mempengaruhi struktur keindahan lakon. Dari segi teknis, dialog
biasanya diberi catatan pengucapan yang ditulis dalam tanda kurung.
 Dialog melancarkan cerita atau lakon.
 Dialog mencerminkan pikiran tokoh cerita. Dialog mengungkapkan
watak para tokoh cerita.
 Dialog merupakan hubungan tokoh yang satu dengan tokoh yang lain.
 Dialog berfungsi menghubungkan tokoh yang satu dengan tokoh yang
lain.
 Dialog juga berfungsi menggerakan cerita dan melihat watak atau
kepribadian tokoh cerita.
Teknik Dialog dalam Drama

 Ada dua macam tenik dialog, yaitu monolog dan


konversi (percakapan).
 Ada juga teknik dialog dalam bentuk prolog dan
epilog. Prolog berarti pembukaan atau peristiwa
pendahuluan yang diucapakan pemeran utama dalam
sandiwara. Epilog berarti bagian penutup pada karya
drama untuk menyampaikan atau menafsirkan
maksud karya drama tersebut.
Struktur dasar sebuah drama terdiri atas
tiga bagian: prolog, dialog, dan epilog

a. Prolog
 merupakan pembukaan atau peristiwa pendahuluan dalam sebuah
drama atau sandiwara. Bisa juga, dalam sebuah prolog dikemukakan
para pemain, gambaran seting, dan sebagainya.
b. Dialog/monolog
 merupakan media kiasan yang melibatkan tokoh-tokoh drama yang
diharapkan dapat menggambarkan kehidupan dan watak manusia,
problematika yang dihadapi, dan bagaimana manusia dapat
menyelesaikan persoalan hidupnya.
c. Epilog
 adalah bagian terakhir dari sebuah drama yang berfungsi untuk
menyampaikan intisari cerita atau menafsirkan maksud cerita oleh
seorang aktor pada akhir cerita. Dengan kata lain, epilog merupakan
peristiwa terakhir yang menyalesaikan peristiwa induk.
 Dalam sebuah dialog itu sendiri, ada tiga
elemen yang tidak boleh dilupakan
a. Tokoh
 adalah pelaku yang mempunyai peran yang lebih
dibandingkan pelaku-pelaku lain, sifatnya bisa
protagonis atau antagonis.
b. Wawancang/Percakapan
 adalah dialog atau monolog yang harus diucapkan
oleh tokoh cerita.
c. Kramagung
 adalah petunjuk perilaku, tindakan, atau perbuatan
yang harus dilakukan oleh tokoh. Dalam naskah
drama, kramagung dituliskan dalam tanda kurung
(biasanya dicetak miring).

Anda mungkin juga menyukai