Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SEMANTIK

MAKNA LITERAL DAN MAKNA FIGURATIF

Nama : Hemas Virginia U.H. (1713041036)

Anggun Verdiyanto (1713041050)

Billy Armendo A. (1753041008)

Dosen pengampu : Dr. Sumarti , M.Hum

Mata Kuliah : Semantik

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2019
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah Swt, karena berkat taufiq
dan hidayah-Nya lah penulisan makalah ini dapat disesuaikan. Kami selaku
penulis sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesem-purnaan,
oleh sebab itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari Anda demi
perbaikan selanjutnya. Kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-
banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya pembuatan
makalah ini teru-tama kepada Bapak / Ibu guru selaku pembimbing kami.

Terlepas dari semua kekurangan penulisan makalah ini, baik dalam


susunan dan penulisannya yang salah, penulis memohon maaf dan berharap
semoga penulisan makalah ini bermanfaat khususnya kepada kami selaku
penulis dan umumnya ke-pada pembaca. Akhirnya, semoga Allah senantiasa
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada siapa saja yang mencintai
pendidikan. Amin Ya Robbal Alamin.

Bandarlampung, 20 Februari 2019

Penyusun,
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA
PENGANTAR..................................................................
......................................ii

DAFTAR
ISI .......................................................................
..............................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang...................................................................
...............................1

1.2 Rumusan
Masalah....................................................................
.........................2

1.3 Tujuan
Penulisan .................................................................
............................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian ...............................Makna …………..………………………………………………...3

2.2 Jenis-jenis Makna……………………………………………………….…….3

2.2.1 Makna Literal……………………………………………………….…4

2.2.1 Makna Figuratif…………………………………………………….….5


BAB III PENUTUP

3.1
Simpulan...................................................................
........................................6

3.2
Saran .....................................................................
...........................................6

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Bahasa merupakan sistem komunikasi yang amat penting bagi manusia Bahasa
merupakan alat komunikasi manusia yang tidak terlepas dari arti atau makna pada setiap
perkataan yang diucapkan. Sebagai suatu unsur yang dinamik, bahasa sentiasa dianalisis dan
dikaji dengan menggunakan perbagai pendekatan untuk mengkajinya. Antara lain
pendekatan yang dapat digunakan untuk mengkaji bahasa ialah pendekatan makna.
Semantik merupakan salah satu bidang linguistik yang mempelajari tentang makna. Kata
semantik berasal dari bahasa Yunani sema yang artinya tanda atau lambang (sign).
"Semantik pertama kali digunakan oleh seorang filolog Perancis bernama Michel Breal pada
tahun 1883.

Kata semantik kemudian disepakati sebagai istilah yang digunakan untuk bidang
linguistik yang mempelajari tentang tanda-tanda linguistik dengan hal-hal yang ditandainya.
Oleh karena itu, kata semantik dapat diartikan sebagai ilmu tentang makna atau tentang arti,
yaitu salah satu dari tiga tataran analisis bahasa: fonologi, gramatika, dan semantik (Chaer,
1994: 2) Bidang studi liguistik yang objek penelitiannya makna bahasa merupkan satu
tataran linguistik. Semantik dengan objeknya yaitu makna, berada di seluruh atau disemua
tataran yang bangu-membangun ini makna berada didalam tataran fonologi, morfologi dan
sintaksis. Semantik bukan satu tataran dalam arti unsur pembangun satuan lain yang lebih
besar, melainkan unsur yang berada pada semua tataran itu, meski sifat kehadiranyapada tiap
tataran itu tidak sama Menurut Mansoer Pateda (2001:79) bahwa istilah makna merupakan
kata- kata dan istilah yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan
kata maupun kalimat. Ada beberapa jenis makna, antara lain makna leksikal, makna
gramatikal, makna denotasi, dan makna konotasi. Selain itu, ada juga yang disebut relasi
makna yaitu Relasi makna adalah hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa
yang satu dengan satuan bahasa yang lain.
Bahasa merupakan media komunikasi yang paling efektif yang dipergunakan oleh
manusia untuk berinteraksi dengan individu lainnya. Bahasa yang digunakan dalam
berintcraksi pada kescharian kita sangat bervariasi bentuknya, baik dilihat dari fungsi
maupun bentuknya. Tataran penggunaan bahasa yang dipergunakan oleh masyarakat dalam
berinteraksi tentunya tidak lepas dari penggunaan kata atau kalimat yang bermuara pada
makna, yang merupakan ruang lingkup dari semantik

Rumusan Masalah
Pada makalah ini, rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
Apakah yang dimaksud dengan makna?
Apa sajakah jenis-jenis makna dalam semantik?
Apakah yang dimaksud dengan makna literal?
Apakah yang dimaksud dengan makna figuratif?

Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini antara lain, sebagai berikut.

Mengetahui pengertian makna.

Mengetahui jenis-jenis makna dalam semantik.

Mengetahui pengertian makna literal.

Mengetahui pengertian makna figuratif.


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Makna
Makna adalah bagian yang tidak terpisahkan dari semantik dan selalu melekat dari
apa saja yang kita tuturkan pengertian dari makna sendiri sangatlah beragam. Pateda
(Chaer, 2001:79) mengemukakan bahwa istilah makna merupakan kata-kata dan istilah
yang membingungkan. Makna tersebut selalu menyatu pada tuturan kata maupun kalimat.
MenurutUllman (Pateda, 2001:82) mengemukakan bahwa makna adalah hubungan antara
makna dengan pengertian.

Dalam hal ini Ferdinand de Saussure(Chaer, 1994:286) mengungkapkan pengertian


makna sebagai pengertian atau konsep yang dimiliki atau terdapat pada suatu tanda
linguistik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 548), Makna adalah sesuatu
yang berkaitan dengan maksud pembicara atau penulis. Dengan kata lain, makna hampir
sama dengan tujuan atau tujuan yang ingin dicapai oleh pembicara atau penulis dari
informasi yang disampaikannya. Menurut Tesaurus Alfabetis Bahasa Indonesia atau TABI
(Sugono, 2009 : 368), makna adalah amanat; moral, nilai, pelajaran, signifikansi; substansi;
takwil. Maksudnya, makna adalah sesuatu yang

berkaitan dengan harga sesuatu atau umpan balik dari sesuatu.

Jenis-jenis Makna

Menurut Wijana dan Rohmadi (2011) ada berbagai jenis makna di dalam bahasa
yang secara dikotomis dibedakan menjadi beberapa macam. Penggolongan makna-makna
ini dilihat dari sudut pandang yang berbedabeda.
Adapun jenis-jenis makna itu adalah:

Makna Leksikal dan Makna Gramatikal

Makna Denotatif dan Makna Konotatif

Makna Literal dan Makna Figuratif

Makna Primer dan Makna Sekunder

Pada makalah ini yang akan dibahas lebih mendalam adalah makna literal dan makna
figuratif.

Makna Literal

Kata Literal menurut Sugono dalam bukunya Tesaurus Alfabetis Bahasa


Indonesia(2009 : 357), mengandung makna harfiah, langsung, lurus, prosais,
verbatim. Makna literal sering juga disebut makna harfiah, makna lugas, atau
makna yang mengacu pada referennya.

Makna literal merupakan makna yang belum mengalami perpindahan


penerapan kepada referen yang lain (Wijana & Rohmadi, 2011:16). Sumber lain
juga menyebutkan makna literal sebagai bentuk kebahasaan yang belum mengalami
perpindahan penerapan kepada referen yang lain. Makna literal adalah makna kata
yang mengacu pada referennya dan bersifat konvensional. Makna literal boleh juga
disebut makna realitasnya.

Berikut beberapa contoh penggunaan kata-kata yang bermakna literal.

Ayam Andi telah bertelur.


Nelayan kampung Bugis sangat senang hasil tangkapan ikan-nya banyak.

Harga kambing menjulang idul adha sangat mahal.

Buaya di muara sungai itu besar-besar.

Sawah di lereng gunung itu banyak lintah-nya.

Kata Ayam pada kalimat (1) tersebut bermakna literal, yaitu sejenis binatang
yang berkaki dua, lebih besar daripada burung, sering dipelihara masyarakat, dan
tidak bisa terbang tinggi. Begitu juga dengan kalimat (2). Kata ikan bermakna
literal sejenis binatang laut, yang bernapas dengan insang, bersirip dan bersisik,
sering dijadikan konsumsi makanan oleh manusia. Selanjutnya, kata buaya pada
kalimat (3) tersebut juga mengandung makna literal, yaitu sejenis binatang melata
yang buas, hidup di dua alam (darat dan air), memiliki moncong panjang, punya
gigi taring, dan suka makan daging. Lalu kalimat (4) juga mengandung makna
literal, yaitu sejenis binatang hidup di sawah atau rawa, suka mengisap darah
manusia atau hewan.

Makna Figuratif

Berbeda dengan makna literal maka makna figuratif adalah antonimnya


makna literal. Makna figuratif adalah makna yang tidak sesuai dan menyimpang
dari referennya. Berikut beberapa contoh penggunaan kata-kata yang bermakna
figuratif :

Karena beraninya hanya di belakang saja. Andi sering dijuluki tak jantan.

Dia merupakan lintah darat yang selalu memeras rakyat.

Jangan mudah tergoda oleh rayuan buaya.

Jangan menjadi buaya buntung yang suka enaknya saja.

Bunga uang di dalam hukum agama termasuk riba.


Kata tak jantan pada kalimat (1) tersebut bermakna figuratif, yaitu orang
yang memiliki sikap tidak sportif. Begitu juga dengan kalimat (2). Kata lintah
darat bermakna figuratif orang yang suka memeras rakyat. Selanjutnya kata buaya
buntung pada kalimat (3) tersebut juga mengandung makna figuratif, yaitu orang
yang mau enak menurut dirinya sendiri tanpa mau memikirkan orang lain suka atau
tidak. Lalu kata bunga uang pada kalimat (4) yang mengandung makna orang
memberikan pinjaman uang kepada orang lain dengan cara mengambil untung
besar. Makna-makna tersebut jelas sudah tidak sesuai lagi dengan referennya karena
telah mengalami pergeseran.

BAB III

PENUTUP

Simpulan
Makna adalah “pengertian” atau “konsep” yang terdapat pada sebuah tanda linguistik.
Dalam bidang semantik istilah yang biasa digunakan untuk tanda linguistik adalah leksem,
yang lazim didefinisikan sebagai kata atau frasa yang merupakan satuan makna. Makna
literal disebut dengan makna lugas atau makna harfiah. Sedangkan makna figuratif
merupakan makna bentuk kebahasaan yang menyimpang dari referennya, dan disebut juga
dengan makna kias.

Saran

Makalah ini masih jauh dengan sempurna, oleh karena itu kami selalu menyambut baik
kritik dan saran dari pembaca. Semoga kedepan kami bisa menyusun makalah dengan lebih
baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Suhardi. 2015. Dasar-dasar Ilmu Semantik.Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.


Sumarti, 2017. Semantik Sebuah Pengantar. Yogyakarta:Textium

Melati, Ayu Dwi. 2013. “Makna Primer dan Makna Sekunder dalam Semantik”. [Online].
Tersedia di : http://ayudwimelati.blogspot.com/2013/05/makna-primer-dan-makna-
sekunder.html?m=1 (diakses 25 Februari 2019)

Anda mungkin juga menyukai