PENULISAN MAKALAH
NPM : 1713041050
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah Swt, karena berkat taufiq
dan hidayah-Nya lah penulisan makalah ini dapat disesuaikan. Kami selaku
penulis sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesem-purnaan, oleh
sebab itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari Anda demi perbaikan
selanjutnya. Kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya pembuatan makalah ini teru-
tama kepada Bapak / Ibu guru selaku pembimbing kami.
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Makalah ...................................................................................................... 3
2.2 Karaktristik Makalah .................................................................................................... 5
2.3 Jenis-Jenis Makalah ...................................................................................................... 6
2.4 Sistematika Penulisan Makalah .................................................................................... 6
2.5 Praktik Penulisan Makalah ............................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kemajuan teknologi erektronik tidak mengurangi peranan tulisan,
bahkan sebaliknya fungsi keduanya saling menguatkan. Melalui tulisan, kita
dapat melestarikan, menciptakan, dan mengomunikasikan sesuatu kepada
orang lain secara melalui tulisan itu senliri atau dengan media komunikasi
erektronik. Kita dapat membayangkan, bagaimana jadinyakehidupan ini
apabila kita tidak mengenal tulisan?
Tulisan merupakan salah satu alat komunikasi.Tulisan adalah hasil
kegiatan menulis.Menulis termasuk salah satu bentuk-kegiatan dan
keterampilan berbahasa, di samping bentuk kegiatan-keterampiranberbahasa
lainnya, yakni menyimak, berbicara, dan membaca.Dengan demikian, tulisan
merupakan salah satu alat berkomunikasi dengan menggunakan media bahasa
tulis.
Walaupun sering berkaitan dengan kegiatan berbahasa lainnya, kegiatan
menulis dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya. pertama,menulis bersifat
tidak langsung, sebab penulis tidak dapat berhadapan langsung dengan para
pembaca dalam menyampaikan gagasannya. Penulis menyampaikan sesuatu
yang dikemukakan melalui sebuah media, yaitu tulisannya.Kedua, menulis
bersifat ekspresif. Maksudnya, melalui tulisannya, penulis dapat
mengekspresikan sesuatu, seperti: gagasan, perasaan, maksud, pendapat, dan
keinginannya. Ketiga, menulis bersifat produktif, maksudnya menghasilkan
karya tulis sebagai salah satu kegiatan berbahasa.Terakhir, menulis bersifat
aktif, artinya menulis merupakan sebuah kegiatan berbahasa secara aktif
menghasilkan-memberikan informasi dalam sebuah komunikasi
Kemampuan menulis kita, siapapun dan apa pun profesinya,akan
meningkat apabila kita memiliki pengetahuan yang memadaitentang tulis-
menulis, di samping rajin berlatih. Karena menulis merupakan sebuah
keterampilan, maka kemampuan menulis akan meningkat apabila sering
dilatih.
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka masalah yang akan dibahas dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1.2.1 Apakah pengertian dari makalah?
1.2.2 Bagaimana karakterstik makalah?
1.2.3 Apa saja jenis-jenis makalah?
1.2.4 Bagaimana sistematika penulisan makalah ?
1.2.5 Bagaimana praktik penulisan makalah?
1.3Tujuan Penulisan
1.3.1 Mengetahui pengertian makalah.
1.3.2 Mengetahui karakteristk makalah.
1.3.3 Mengetahui jenis-jenis makalah.
1.3.4 Mengetahui sistematka penulisan makalah.
1.3.5 Mengetahui praktik penulisan makalah.
BAB II
PEMBAHASAN
c. Pendahuluan
Pendahuluan makalah merupakan suatu uraian yang menyatakan
adanya kesenjangan antara kondisi ideal dengan kondisi real, atau
kesenjangan antara teori dan praktik. Di samping itu, bagian pendahuluan
dapat pula berisi alasan-alasan logis tentang pentingnya topik itu
dibicarakan.
d. Pembahasan
Bagian ini merupakan bagian utama atau inti dari makalah. Pada
bagian ini dikemukakan deskripsi tentang subjek studi, analisis
permasalahan, dan solusinya. Pada bagian ini, hal-hal yang
dipermasalahkan dalam bagian pendahuluan harus dianalisis berdasarkan
teori, sehingga masalah yang dipersoalkan menjadi jelas posisinya dan
terpecahkan persoalanya.
e. Simpulan
Simpulan merupakan hasil akhir dari seluruh pembahasan yang berisi
jawaban atas semua permasalahan dalam pendahuluan
.
f. Daftar pustaka
Daftar pustaka merupakan rujukan sumber yang diacu dalam
makalah. Rujukan ini disusun menurut abjad dari nama bagian akhir
penulis pertama. Penulisan rujukan yang berupa buku maupun majalah
tidak dibedakan, tetapi untuk sumber surat kabar dan internet sedikit
berbeda. Untuk teknis penulisan daftar pustaka akan diuraikan pada
subbab laporan.
2.5 Praktik Membuat Makalah.
Sebelum membuat makalah sebaiknya dibuat jenjang ide. Inti kegiatan ini
mengidentifikasi ide-ide pokok dan ide-ide penunjang. Alwashilah (2005 : 96)
a. Sebelum menulis, siapkan kertas dan alat tulis
b. Pikirkan ide-ide pokok yang palin pentinguntuk ditulis
c. Batasi maxsimal lima ide pokok
d. Tulis ide pokok itu sesinggkat mungkin dalam lingkaran – lingkaran.
e. Hubungkan lingkaran tersebut dengan garis searah atau dua arah sesuai
dengan pemikiran anda
f. Gunakan pula garis patah-patah untuk menunjukkan hubungan tidak
langsung
g. Narasi hubungan antara berbagai linggkaran itu
BAB III
PENUTUP
3.1Simpulan
Menulis makalah merupakan sebuah proses kreatif menuangkan
gagasan dalam bentuk bahasa tulis untuk tujuan, misalnya, memberi tahu,
meyakinkan, menghibur Berdasarkan keobjektifan masalahnya tulisan
dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni: (1) tulisan ilmiah, (2) tulisan
populer, dan (3) tulisan fiktif. Fungsi tulisan dapat diidentifikasi antara
lain sebagai alat untuk: (1) menginfomasikan sesuatu kepada pembaca, (2)
meyakinkan pembaci,(3) mengajak pembaca, (4) menghibur pembaca, (5)
melarang ataumemerintah pembaca, (6) mendukung pendapat orang lain,
dan (7) menolak atau menyanggah pendapat orang lain. Karya tulis
akademik (selanjutnya disingkat dengan KTA) yang dimaksud di sini
adalah karya tulis yang biasa disusun oleh masyarakatakademik atau
sebagai tugas-tugas yang bertalian dengan kegiatanakademik pada suatu
jenjang pendidikantinggi.
3.2Saran
Dengan adanya pembelajaran menulis makalah ini,para mahasiswa
sudah mampuh menciptakan suatu karya tulis yang lebih baik dan
benar.Jangan pernah mengacukan aturan-aturan yang telah ditetapkan
dalam karya tulis. Jika ingin menciptakan suatu karya ilmiah yang
utuh,baik,dan benar, pembaca harus selalu membuatnya berdasarkan
langkah-langkah yang telah ditetepkan.
DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unila.ac.id/8444/15/BAB%2520II-Aprilia.Fitriyani.pdf
LAMPIRAN
MODEL-MODEL
PEMBELAJARAN MEMBACA
NPM : 1713041050
UNIVERSITAS LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Allah Swt, karena berkat taufiq
dan hidayah-Nya lah penulisan makalah ini dapat disesuaikan. Kami selaku
penulis sadar bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari kesem-purnaan, oleh
sebab itu, penulis selalu mengharapkan kritik dan saran dari Anda demi perbaikan
selanjutnya. Kami mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada
semua pihak yang telah membantu terselesaikannya pembuatan makalah ini teru-
tama kepada Bapak / Ibu guru selaku pembimbing kami.
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
2.6 Pengertian Model Membaca ......................................................................................... 2
2.7 Jenis –Jenis Model Membaca ....................................................................................... 2
2.8 Jenis Latihan Model Membaca .................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2Rumusan Masalah
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan model membaca?
1.2.2 Apa sajakah jenis model membaca?
1.2.3 Bagaimana jenis latihan model membaca?
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Menjelaskan apa yang dimaksud dengan model membaca.
1.3.2 Menjelaskan apa saja jenis model membaca.
1.3.3 Menjelaskan bagaimana jenis latihan model membaca.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perbedaan struktur-struktur yang memiliki peran peran pokok atau peran
utama pada setiap model membaca.
Memori jangka
panjang
Pemahaman
(Makna)
Memori jangka
pendek
Kode bunyi
(pola bunyi)
Memori
Ikonik
Kode Visual
MMBA(Bottom Up) (pola visual)
4
A. Langkah-langkah pembelajaran jenis model proses membaca bawah-atas
secara sederhana dapat dikonsepkan sebagai berikut:
a. Mata melihat pada teks.
b. Kemudian teks dibaca dengan tingkat konsentrasi yang baik (Karena
terdapat pengetahuan yang baru)
c. Huruf-huruf diidentifikasi.
d. Mengenali kata-kata yang ada dalam teks.
e. Kata-kata dikelompokkan ke dalam kelas gramatikal dan struktur
kalimat.
f. Kalimat tersebut akan memberikan makna.
g. Rangsangan dari morfem, kata, dan kalimat dalam teks dicermati
kemudian dikirim keotak untuk diolah ketahap selanjutnya.
h. Kemudian makna tersebut yang akan mengacu pada pemikiran.
i. Pembaca memahami (pemahaman) dari bacaan yang dibaca
berdasarkan informasi yang terkandung dalam teks bacaan dan
menjadikan kompetensi kognitif baru serta kompetensi yang
dimilikinya akan meningkat.
5
2. Kelemahan:
a. Model ini lebih memfokuskan tahap perkataan bagi teks
daripada makna secara global.
6
Model membaca atas bawah ini berpijak pada teori psikolinguistik,
mengenai interaksi antara pikiran dan bahasa. Goodman (1967)
bependapat bahwa membaca itu merupakan proses yang meliputi
penggunaan isyarat kebahasaan yang dipilih dari masukan yang diperoleh
melalui persepsi pembaca. Pemilihannnya itu dilakukan dengan
kemampuan memperkirakan. Ketika informasi itu di proses, terjadilah
keputusan-keputusan sementara untuk menerima, menolak atau
memperhalus.
Informasi Informasi
Visual Nonvisual
MEMBACA
7
Gambar diatas itu memperlihatkan ilustrasi bahwa semakin
banyak informasi nonvisual dimiliki dan dimanfaatkan seseorang dalam
kegiatan membaca, maka kebutuhan akan informasi visual akan semakin
berkurang. Sebaliknya, semakin sedikit informasi nonvisual yang dimiliki
seseorang, semakin banyaklah informasi visual yang diperlukannya. Secara
mudah dapat dikatakan bahwa semakin banyak pengetahuan pembaca
sebelumnya, semakin berkuranglah hal-hal yang harus dicari dan
ditemukannya dalam bacaan.
Informasi Informasi
Visual Nonvisual
MEMBACA
8
a. Otak pembaca mengendalikan mata untuk melihat (membaca)
lambang-lambang penafsiran grafis seperlunya saja sesuai yang
dibutuhkan.
b. Rangsangan yang berupa lambang-lambang grafis yang telah
dipilih diteruskan oleh syaraf mata ke otak.
c. Pembaca memberi penafsiran (pemahaman) dari bacaan yang
dibaca berdasarkan kompetensi kognitif dan kompetensi bahasa
yang dimilikinya.
B. Kelebihan dan kelemahan model membaca atas bawah
1. Kelebihan:
a. Dalam model ini skemata lebih berperan di bandingkan
informasi grafis yang ada pada teks.
b. Pembaca akan mudah dan cepat menyelesaikan bacaannya. Ini
dikarenakan pembaca sudah memiliki pengetahuan dari teks
bacaan yang akan dibacanya.
c. Pengetahuan yang sebelumnya dimiliki akan semakin kokoh
melekat pada memori pembaca tersebut
d. Dengan gampangnya pembaca menganalisis dan bila
informasi yang lama dan yang dibacanya berbeda makna,
pembaca akan cepat mengkritisi dengan logika dan
pengetahuannya serta ia akan mencari simpulannya.
3. Kelemahan
a. Mementingkan pemahamanteks dibandingkan penggunaan
bahasa.
b. Kemampuan mengingat setiap orang berbeda dan bila
kemampuan mengingat seseorang lemah maka informasi yang
diperoleh sebelum membaca akan hilang dengan sendirinya.
c. Karena kemampuan mengingat yang lemah maka pembaca
akan kembali menganalisis ulang informasi yang dibacanya
sekarang dan apabila ini terjadi maka, akan mengubah konsep
MMAB menjadi MMBA (eror metode)
9
d. Tingkat ketelitian metode MMAB cenderung rendah karena
pembaca MMAB akan cepat membaca teksnya. Ini disebabkan
anggapan bahwa dia sudah pernah mendapatkan informasi yang
sama dengan bacaan yang akan dibaca.1
10
saat MMBA berperan dan pada saat lain justru MMAB yang berperan.
Para penganut paham MMTB percaya bahwa pemahaman itu bergantung
pada informasi grafis atau informasi visual dan informasi nonvisual atau
informasi yang sudah tersedia dalam pikiran pembaca.Oleh karenanya,
pemahaman bisa dalam pikiran pembaca. pemahaman bisa terganggu jika
ada pengetahuan yang diperlukan untuk memahami bacaan yang
dibacanya tidak bisa digunakan, baik disebabkan pembaca lupa akan
informasi tersebut atau mungkin juga karena skemanya terganggu.
11
d. Menghasilkan pemahaman yang hebat karena proses
sebelumnya melewati metode Bawah- Atas kemudian Atas-
Bawah dan sampai pada Timbal-Balik.
e. Pembaca akan semakin mengerti dan terampil dalam tiap
metode apabila jenis teks MMBA, MMAB, dan MMTB dibuat
dua versi.
f. Kemampuan kebahasaan dan kognitif seseorang semakin
membaik
2. Kelemahan
a. Model ini tidak menyinggung aplikasi dan tidak menyinggung
masalah pada pramembaca, yaitu kondisi sebelum seorang
pembaca membaca bacaan.
b. Model ini tidak menarik karena tidak ada hal yang baru
terutama bagi guru.
c. Kecenderungan pembaca akan lebih tinggi terhadap cara
membaca MMBA, MMAB,dan MMTB. Apabila pembaca tidak
melalui proses MMBA dan MMAB maka hasil pemahamannya
akan menurun.
d. Pembaca memerlukan waktu yang lama untuk mendapatkan
hasil pemahaman yang baik.23
12
2.3 Latihan Tiap-Tiap Model Membaca
1. Membaca Bawah-Atas
13
Ada 100 kereta api, 400 jembatan, 50.000 jalan, dan lebih dari 1 kilometer
lintasan kereta api yang diciptakan Bruce di lantai dasar rumahnya. Kini
mainan yang diciptakan oleh Bruce telah dibuka untuk umum sebagai obyek
pariwisata. Bahkan ada banyak pengunjung yang mengatakannya sebagai
salah satu keajaiban dunia.
Pertanyaan
Ada kalanya mungkin Anda ingin sekali makan mie instant yang berkuah.
Ya, kalau sesekali sih tidak apa-apa, tapi kalau setiap hari ya sebaiknya
jangan. Selama ini kalau Anda memasak mie instant yang berkuah
bagaimana caranya? Mungkin umumnya dengan cara mengisi air ke dalam
panci, memasukkan mienya, lalu menyalakan kompornya. Setelah mendidih
baru ditaburkan bumbunya, diangkat, taruh ke dalam mangkok. Betul
demikian?
Atau dengan cara memasak air sampai mendidih di panci, lalu memasukkan
mienya, campur dengan bumbu, lalu ditaruh di mangkok beserta airnya.
Sekarang cobalah memasak mie dengan cara yang nomer 1 di atas. Setelah
mendidih, angkat dulu mienya, lalu amati air yang ada di dalam panci.
Bagaimana, apakah ada sesuatu yang aneh? kuning-kuning seperti lilin ?
apakah Anda mau meminum air seperti itu ? Tenyata Mie Instant memang
mengandung lilin yang tentu saja berbahaya bagi tubuh. Kandungan lilin
14
tersebut yang membuat mie tidak lengket satu sama lain. Sementara itu
tubuh kita mengalami kesulitan untuk mencerna zat lilin tersebut. Waktu
yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna lilin sekitar 2 hari.
Hal ini tentu saja bisa menyebabkan ganguan kesehatan pada pencernaan
dan bahkan bisa berujung pada pembentukan sel-sel kanker. Jika anda
terpaksa untuk mengkonsumsi Mie instant, maka ikuti tips berikut cara
memasak Mie Instant yang baik dan benar :
2. Ambil 1 gelas air yang sudah mendidih tersebut (atau secukupnya saja)
lalu tuangkan ke dalam mangkok untuk dijadikan kuah.
3. Masukkan mie ke dalam sisa air di dalam panci tadi, dan terus masak hinga
matang.
4. Setelah mie matang, angkat dan tiriskan. Taruh mie di atas penyaring lalu
alirkan air bersih untuk membersihkan sisa lilinnya.
5. Setelah bersih, baru tuangkan mie ke dalam mangkok. Setelah itu baru
masukkan bumbunya dan aduk-aduk hingga merata.
Biarpun instant ternyata harus diberikan perlakuan khusus. Selain itu, mie
instant juga memiliki dampak yang kurang baik untuk kesehatan tubuh kita
jika dikonsumsi secara terus menerus. Jika berlebihan maka anda bisa
mengalami resiko terkena usus buntu, kanker, dan ginjal. Lagi pula,
kandungan gizi, vitamin, dan protein yang terkandung dalam mie tidak bisa
menggantikan nasi dan lauk pauk lengkap.
Pertanyaan
15
1. Bagaimanakah skema pemahaman anda sebelum membaca secara rinci isi
dari deskripsi “Bagaimana Cara Memasak Mie Instant Yang Baik dan
Benar ?”.
2. Apakah analisis pemahaman anda sudah terjawab dengan adanya
informasi yang baru?
Dalam kasus ini, Arist menyebut pihak sekolah kebobolan karena menerima
pekerja yang punya kelainan seksual. "Seharusnya pengawasan terhadap
pekerja dilakukan sangat ketat, meskipun kepada para pekerja alih daya."
Arist mengatakan persekongkolan merupakan modus yang biasa dalam
kasus pedofilia. "Biasanya para pedofil berkomplot untuk melakukan aksi
pencabulan terhadap anak. "Kasus semacam ini tidak hanya terjadi di
16
sekolah, tapi juga di lingkungan anak jalanan, bahkan lingkungan keluarga,"
ucapnya. Beberapa kasus yang cukup menonjol ialah pedofilia yang
melibatkan warga negara asing di Bali dan Batam beberapa tahun lalu.
Menurut Arist, jumlah kasus kejahatan seksual terhadap anak di Indonesia
cukup banyak. "Tahun lalu ada lebih dari sepuluh kasus yang dilaporkan.
Kami menduga banyak korban lain tapi enggan melapor karena malu atau
memang dapat ancaman pelaku." Bagi tersangka, polisi bisa mengenakan
pasal tentang kejahatan seksual terhadap anak. "Mereka bisa dijerat pasal
berlapis karena dalam kasus ini ada unsur perencanaan dan keterlibatan
orang lain. Ancaman hukumannya 15 tahun penjara.
Pertanyaan
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Model membaca adalah gabungan cara kerja fisik dan psikis yang
merupakan proses dalam membaca, karena membaca dimulai dari proses
visual (mata) dan di akhiri pada proses yang terdapat di otak, yaitu memahami
atau mengkritisi bacaan. Model membaca dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
model membaca atas-bawah (MMAB), model membaca bawah- atas
(MMBA), dan model membaca timbal balik (MMTB). Model-model ini
memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing dalam penggunaannya.
3.2 Saran
18
yang sifatnya membangun dari para pembaca sebagai kesempurnaan makalah
ini. Semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-
makalah selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi kami
dan adapun saran yang dapat disampaikan bahwasannya Pendidikan adalah
kontribusi yang luar biasa dalam kehidupan, dengan membaca kita akan
membuka dan menjelajah dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmucomputer2.blogspot.com/2009/09/model-membaca-interaktif.
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_IND
ONESIA/196401221989031
KHOLID_ABDULLAH_HARRAS/Bahan2_Kuliah/Makalah/modul%20mem
baca.pdf
19
20