Anda di halaman 1dari 13

 Hakikat Pengertian Proposal

proposal adalah sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk
menjabarkan atau  menjelasan sebuah rencana dan  tujuan suatu kegiatan kepada pembaca.
Diharapkan  proposal tersebut dapat memberikan  informasi yang detail kepada pembaca,
sehingga akhirnya memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Berdasarkan kajian
etimologis, proposal berasal dari kata bahasa inggris “propose” yang berarti mengusulkan,
mengemukakan, atau menawarkan. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), proposal berarti rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.

Menurut Rieefky, proposal adalah  suatu bentuk rancangan  kegiatan yang dibuat dalam


bentuk formal dan standar. Senada dengan pendapat di atas, nenghepi  berpendapat bahwa
proposal adalah rancangan kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu
kegiatan yang ingin dilakukan. Rieefky juga berpendapat bahwa penulisan proposal adalah
suatu langkah penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap¬tahap
sebelumnya. Proposal dalam bahasa Indonesia berasal dari kata “Propos” yang berarti
mengusulkan. Secara umum proposal berarti suatu konsep pemikiran dalam bentuk tulisan
tentang sesuatu proyek kegiatan yang akan dilaksanakan.

Proposal dalam dunia ilmiah (pendidikan) adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan
penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian.
“Proposal penelitian” bagi seorang peneliti atau mahasiswa digunakan untuk membantu
membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Penulisan proposal adalah suatu langkah
penggabungan dari berbagai perencanaan yang telah dibuat dalam tahap-tahap sebelumnya.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan proposal adalah suatu
rancangan kegiatan atau kerja yang disusun secara sistematis dan terperinci sesuai standar
oleh seseorang atau sekelompok peneliti untuk diajukan kepada pihak yang dikehendaki
dalam mendapatkan persetujuan maupun bantuan dalam penelitiannya.
2.2 Ciri-ciri Proposal

Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut      

            2.2.1    Proposal dibuat untuk meringkas kegiatan yang akan dilakukan.

Proposal dibuat dengan singkat agar donatur atau pihak tertentu mengetahui pokok isi acara
yang akan diselenggarakan

            2.2.2    Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan

Proposal seharusnya diberikan kepada donatur atau instansi terkait minimal satu bulan
sebelum acara sebagai pemberitahuan kepada instansi  atau donatur tersebut.

            2.2.3    Berisikan tujuan-tujuan, latar belakang acara.

Proposal disusun dengan tujuan-tujuan yang biasanya disesuaikan dengan latar belakang
sebuah acara.

2.2.4    Berupa lembaran-lembaran pemberitahuan yang telah dijilid yang nantinya diserahkan


kepada yang penyelenggara acara.

                        Proposal pada dasarnya berupa lembaran-lembaran yang berisi sebuah susunan


acara atau kegiatan yang diserahkan penyelenggara kepada donatur.  

2.2.5    Ada pihak yang mengajukan.

                                 Salah satu ciri proposal adalah adanya pihak yang mengajukan. Pihak
yang mengajukan tersebut sebagai pihak yang mengusulkan suatu rencana atau kegiatan.

2.2.6    Ada pihak yang menyetujui.

                                    Adanya pihak yang menyetujui menjadi salah satu dari ciri dari
proposal. Hal ini berkaitan dengan salah satu fungsi proposal yakni sebagai legalisasi suatu
rencana kegiatan.

2.2.7    Terdapat gambaran kegiatan secara umum.

                                    Gambaran kegiatan disertakan dalam proposal berguna untuk


memberikan informasi pada siapapun yang hendak ditunjukan proposal tersebut agar
memiliki/mengetahui apa yang sebenarnya keinginan/maksud yang terkandung dalam
proposal tersebut.

2.2.8    Mempunyai kekuatan persuasif.

                                    Proposal mempunyai ciri persuasif yaitu dapat diartikan sebagai bentuk


seni baik verbal maupun non verbal yang bertujuan untuk menyakinkan seseorang agar
melakukan sesuatu yang dikehendaki pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

2.2.9    Disusun sebelum rencana kerja.

                                    Proposal disusun sebelum membuat rencana kerja secara keseluruhan,


ini bermaksud agar penerima mengetahui gambaran kegiatan secara keseluruhan kegiatan
yang akan disetujuinya.

2.2.10 Bersifat bisnis.

                                 Proposal bersifat bisnis, maksudnya proposal dibuat dengan tujuan untuk


mengajukan kerjasama dan perjanjian atas suatu kegiatan.

2.2.11 Memiliki sasaran dan tujuan yang jelas.

                                    Proposal disusun harus mempunyai sasarn dan tujuan yang jelas agar
proposal tersebut bisa diterima dan disetujui oleh pihak yang menerima proposal dalam
mengadakan pertimbangan.

Manfaat Proposal

Adapun manfaat pembuatan proposal sebagai berikut.

2.3.1 Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

Proposal digunakan sebagai pegangan pelaksanaan, sehingga acara atau kegiatan tersebut
dapat berjalan dengan baik dan sistematis sesuai dengan rencana dan agar tujuan dari acara
tersebut memperoleh hsil yang diharapkan.

2.3.2 Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan
tersebut.

                                  Proposal disusun untuk memberitahukan kepada donatur kegiatan apa


saja yang akan dilakukan pada aacara tersebut.
2.3.3 Untuk meyakinkan para donatur atau sponsor agar mereka memberikan dukungan
material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.

                             Proposal dibuat sebagai alat untuk meyakinkan donatur agar pihak dari
donatur mau untuk menjalin kerjasama kepada pihak penyelenggara.

            2.3.4    Sebagai gambaran awal sebuah kegiatan.

Pada dasarnya sebuah proposal diuraikan secara rinci mengenai awal kegiatan, mulai dari
tujuan kegiatan hingga dana kegiatan.

            2.3.5    Sebagai alat untuk memperoleh persetujuan dari pihak berwenang.

Proposal digunakan sebagai usulan atau perjanjian untuk melegalkan suatu kegiatan sehingga
perlu mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pihak yang berwenang.

            2.3.6    Sebagai alat pengontrol jalannya kegiatan.

Proposal digunakan sebagai pegangan pelaksanaan setiap tahapan kegiatan.

            2.3.7    Sebagai alat evaluasi kegiatan.

Proposal digunakan sebagai alat evaluasi kegiatan yaitu sebagai cerminan sukses tidaknya
suatu kegiatan yang dapat dilihat dari rancangan yang ada di dalam proposal.

            2.3.8    Sebagai salah satu alat untuk memperluan jaringan kerja dan komunikasi.

Dilihat dari segi hubungan sosial, proposal tidak hanya berfungsi sebagai alat untuk
memperoleh persetujuan dari pihak lain melainkan sebagai alat yang mendukung hubungan
kerja yang lebih komunikatif.

2.4 Keunggulan Proposal dan Kelemahan Proposal

2.4.1 Keunggulan Proposal

               Keunggulan proposal adalah sebagai berikut:

2.4.1.1 Dapat menarik sponsor untuk memberikan sumbangan dana

2.4.1.2 Dapat menjadi bukti legalitas

2.4.1.3 Memperlancar dan mempermudah pelaksanaan kegiatan


2.4.1.4 Memperkecil masalah yang timbul dalam suatu kegiatan

2.4.1.5 Sebagai rancangan biaya

2.4.1.6 Transparan, efektif, dan efisien

2.4.2  Kelemahan Proposal

               Kelemahan proposal adalah sebagai berikut:

         2.4.2.1 Tidak memiliki kekuatan tanpa adanya juru bicara

         2.4.2.2 Memiliki tingkat kepercayaan yang rendah

2.4 Tujuan Penyusunan Proposal

2.4.1    Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui


kegiatan tersebut.

2.4.2    Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.

2.4.3    Untuk menyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan


meterial maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.

2.4.4    Mendapatkan persetujuan.

2.4.5    Sebagai titik acuan.

2.5 Syarat-syarat Menyusun Proposal

Syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal yang baik sebagai berikut:

2.5.1      Sistematis

Artinya, proposal yang disusun harus berurutan secara sistematis menurut pola tertentu, dari
yang paling sederhana hingga yang paling kompleks agar efektif dan efisien

2.5.2      Berencana

Artinya, proposal tersebut dibuat secara sengaja dan telah dipikirkan langkah-langkah
pelaksanaanya, serta mengacu pada tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan tersebut.
2.5.3      Mengikuti konsep ilmiah

Artinya, pengerjaan proposal mulai dari awal hingga akhir harus sesuai dengan cara-cara atau
metode ilmiah yang sudah ditentukan.

2.5.4      Jelas dan dapat dimengerti

Proposal yang dibuat harus jelas dan menggambarkan kegiatan yang kan dilaksanakan.
Sehingga pihak penerima dapat mendapatkan gambaran jelas tentang kegiatan yang kan
dilaksanakan tersebut.

2.6  Bagian-Bagian yang Harus Ada Dalam Proposal

                Adapun bagian-bagian dalam proposal meliputi:

             2.6.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

                            Harus dijelaskan waktu dan tempat dilaksanakannya kegiatan secara tepat


dan jelas.

            2.6.2 Sasaran Kegiatan

                Sasaran kegiatan yang merupakan objek yang menjadi  sasaran dari pelaksanaan


kegiatan yang diajukan. Contoh dalam suatu kegiatan “LKMM”, sasaran kegiatannya adalah
mahasiswa.

            2.6.3 Susunan Panitia

                Susunan panitia merupakan pelaksana dari kegiatan yang diajukan. Harus disusun
secara jelas dengan sistematika yang mudah dipahami. 

            2.6.4 Susunan Acara

                Susunan acara merupakan pelaksanaan dari kegiatan yang diajukan. Harus disusun
secara jelas dengan sistematika yang mudah  dipahami. Denngan minimal memuat unsur
waktu, kegiatan, tempat dan penanggung jawab.

            2.6.5  Rancangan Anggaran Biaya


                Merupakan rancangan perkiraan pengeluaran yang akan digunakan dalam kegiatan
yang diajukan. Format anggaran terdiri atas, nomor urut, kebutuhan seksi, volume, jumlah
(contoh terlampir)

            2.6.7  Penutup

                            Merupakan kata penutup dari proposal yang diajukan.Berisi kata harapan


dan terima-kasih.

            2.6.8  Pengesahan

                                à Bagian pengesahan digabung dengan sub bab sebelumnya (tidak dibuat

                            dalam lembar tersendiri) yang berisi :

                            1.  Tanggal pengesahan

                            2.  Instansi pelaksana kegiatan

                            3.  Pengesahan

            A.  Judul Proposal

                Judul proposal kegiatan dibuat singkat dan jelas. Harus dapat mengambarkan
kegiatan yang akan dilaksanakan. Perlu diperhatikan pemenggalan kata yang tepat saat
pergantian baris. Judul proposal diletakkan pada baris pertama seelum latar belakang.

            B.  Latar Belakang

                Latar belakang berisi hal hal yang melatarbelakangi keinginan/daya  dorong untuk


melaksanakan kegiatan yang diajukan.

            C.  Nama Kegiatan

                Nama kegiatan merupakan nama kegiatan yang diajukan. Disajikan secara menarik
untuk publikasi.

            D.  Tema Kegiatan

                Tema kegiatan adalah tema dari pelaksanaan kegiatan yang diajukan. Merupakan
materi yang diangkat dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
            E.  Tujuan Kegiatan

                            Tujuan kegiatan adalah hal yang ingin dicapai dari pelaksanaan kegiatan
yang diajukan.

            F.  Landasan Kegiatan

                            Landasan  kegiatan adalah hal yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan


yang diajukan.

2.7 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menyusun Proposal

             Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun proposal sebagai berikut:

2.7.1 Penempatan dan penggunaan kata yang tepat

2.7.2 Menghindari penggunaan kalimat panjang dan bertele-tele

2.7.3 Penggunaan paragraf

       2.7.4.Penggunaan ejaan

2.7.5 Sebaiknya proposal ditulis dengan huruf yang mudah dibaca

2.7.6 Tidak menyisakan kekosongan yang luas

                        2.7.7 Menggunakan spasi 1.5

2.7.8 Margin

2.7.9 Diberi nomer halaman

2.7.10 Format bullet atau angka dpat digunakan ketika ada tiga poin atau lebih dalam satu
paragraf

2.7.11 Menggunakan jenis kertas yang netral

2.7.12 Sebaiknya tidak menggunakan kemasan yang tampak mahal

2.7.13 Ejaan dan tatabahasa sebaiknya diperiksa ulang

2.7.14 Sumber referensi luar harus disebut dengan tepat

2.7.15 Proposal beserta doumen lain diletakkan dalam sebuah folder atau binder
2.7.16 Sebaiknya disertakan surat pengantar

2.7.17 Proposal perlu memiliki struktur dan logika yang jelas

2.7.18 Penulisan kegiatan harus jelas

1.7.19 Hasilnya harus dapat diukur/dinilai dengan angka-angka yang pasti

2.7.20 Kirimkan proposal hanya jika telah pasti bahwa proposal telah memenuhi kriteria
donatur

2.7.21 Mencantumkan nama organisasi dan tanggal pada setiap dokumen

2.7.22 Jelaskan berapa banyak dana dan moril yang dibutuhkan dari doonatur

2.7.23 Jumlah dana yang diperlukan dalam kegiatan harus rasional

2.7.24 Jelaskan tujuan jangka panjang organisasi dan tujuan jangka pendek dari kegiatan
yang dilakukan.

2.7.25  Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli


dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang
diselenggarakan

2.7.26  Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu


berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia

2.7.27  Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis

2.7.28  Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui.

2.7.29  Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana


mestinya.

2.7.30  Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju,


baik internal maupun eksternal.

2.8 Ragam Proposal

            Adapun ragam proposal sebagai berikut.

Berdasarkan bentuknya proposal dapat dibagi menjadi dua, yaitu:


       2.8.1    Formal                          

Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan, isi
proposal, dan bagian pelengkap penutup. Bagian pendahuluan terdiri atas: sampul dan
halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan
permohonan. Bagian isi proposal terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan
ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan
panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya. Sedangkan bagian pelengkap penutup
berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.

       2.8.2    Non Formal

Proposal non formal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena
tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti bentuk formal.

Proposal non formal biasanya disampaikan dalam bentuk memorandum atau surat sehingga
sebuah proposal non formal harus selalu mengandung hal-hal berikut yaitu, masalah, saran,
pemecahan, dan permohonan.

       2.8.3    Semi Formal

Proposal semi formal hampir sama dengan proposal non formal yaitu variasi atau bentuk lain
dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak
selengkap seperti bentuk formal

Sedangkan ragam proposal berdasarkan tujuan penulisnya adalah sebagai berikut:

       2.8.4    Proposal riset/penelitian

Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan riset maupun penelitian.
Proposal penelitian terdiri atas, sebagai berikut:

2.8.4.1      Proposal penelitian pengembangan

Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan,
sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk
memecahkan suatu permasalahan.

2.8.4.2      Proposal penelitian kajian pustaka

Proposal kajian pustaka menggunakan telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu
masalah dan pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-
bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara
mengumpulkan data atau informasi dari berbgai sumber pustaka yang kemudian disajikan
dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.

2.8.4.3    Proposal penelitian kualitatif

Proposal penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan
pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif

2.8.4.4    Proposal penelitian kuantitatif

Proposal kuantitatif pada dasarnya menggunakan suatu penelitian dengan pendekatan


deduktif-induktif.

          2.8.5    Proposal acara

Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan pengadaan suatu acara/kegiatan.

          2.8.6    Proposal kerjasama

Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan usulan kerja sam dengan pihak/lembaga
lain.

          2.8.7    Proposal permohonan dana

Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan permohonan/ permintaan dana.

          2.8.8    Proposal kerja praktek

Adalah proposal yang bertujuan untuk mengajukan permohonan kerja praktek.

          2.8.9    Proposal usaha

Adalah proposal yang disusun oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mendirikan suatu
usaha.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinciu ntuk suatu kegiatan
yang bersifat formal, dan untuk mendapat persetujuan maupun bantuan dari pihak lain.

Adapun ciri-ciri proposal sebagai berikut: 1. Ada pihak yang mengajukan. 2. Ada pihak yang
menyetujui. 3. Terdapat gambaran kegiatan secara umum. 4. Dibuat untuk meringkas
kegiatan yang akan dilakukan. 5. Sebagai pemberitahuan pertama suatu kegiatan.

Manfaat proposal adalah dapat mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut


dan menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak pihak yang ingin mengetahui kegiatan
tersebut yntuk meyakinkan para donatur/sponsor agar mereka memberikan dukungan
material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan tersebut.

Proposal dibuat bertujuan untuk menjabarkan atau menjelasan sebuah tujuan kepada si
pembaca (individu atau perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai
tujuan tersebut lebih mendetail. Dan dari proposal tersebut diharapkan dapat memberikan
informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca, sehingga akhirnya memperoleh
persamaan visi, misi, dan tujuan.

Hal-hal yang perlu dimuat dalam proposal antara lain : 1. nama proposal 2. Pendahuluan 3.
Tujuan 4. bentuk/jenis kegiatan 5. Pelaksanaan 6. panitia pelaksana (terlampir) 7. biaya/dana
(rincian terlampir) 8. Harapan 9. Lampiran

3.2 Saran

Penyusunan suatu proposal yang digunakan sebagai rancangan, rencana, atau sebagai
prasyarat pengajuan kegiatan hendaknya dapat mewakili terhadap kegiatan yang akan
dilaksanakan. Proposal yang merupakan suatu rancangan kerja yang disusun secara sistematis
dan terinci untuk suatu kegiatan yang ingin dilakukan hendaknya dapat mewakili kegiatan itu
sendiri. Sehingga ketika ada orang lain yang membaca akan segera memahami bentuk
kegiatan yang akan dilaksanakan.
DAFTAR PUSTAKA

Anoname. 2011. Proposal. (online). (http;//www.scribd.com/doc/7750045/proposal, diakses


18 Januari 2012)

Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai


Pustaka.

Hadi, I.P. 2000. Penulisan Laporan dan Proposal. (online), (http;//pustaka.ut.ac.ai/learning,


diakses 18 Januari 2012).

Hasnun, Anwar. 2007. Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis. Absolut: Yogyakarta.

Jay, R. 2006. Menulis Proposal dan Laporan. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Keraf, Gorys. 2001. Komposisi. Ende: Nusa Indah.

Nenghepi. 2011. Makalah Tentang Proposal.


(online), (http;//nenghepi.blogspot.com/2011/08/makalah-tentang-proposal, diakses 18
Januari 2012).

Anda mungkin juga menyukai