Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan mengenai konsep kreativitas menurut Wallas!

2. Jelaskan mengenai konsep kreativitas Seni Rupa untuk anak sekolah dasar!
3. Jelaskan mengenai assemen kreativitas Seni Tari Anak!

1. Preparation. Mencari permasalahan yang nyata. Hal ini termasuk di dalamnya


memperoleh informasi, menemukan sumber data, dan mengenali masalah.
Incubation. Pada saat tahapan ini berlangsung, masalah tidak terlalu dianggap,
sebagai gantinya ada masa untuk dapat menahan diri dari mental bekerja.
Illumination. Pada tahap ini seringkali digambarkan sebagai moment “Aha" atau
“eureka” ketika mendapatkan sebuah ide baru atau mengkombinasikan hal-hal yang
muncul yang ditemukan sesuai kebutuhan dari masalah tersebut. Tahap ini juga
mengacu pada efek “light bulb”.
Verification. Mendapatkan solusi dari permasalah dan menentukan ide yang akan
digunakan untuk memecahkannya.

2. Pendidikan Seni Rupa Anak Sekolah Dasar


Secara konseptual pendidikan seni rupa anak sekolah dasar diarahkan pada perolehan
atau kompetensi hasil belajar yang beraspek pengetahuan, keterampilan dasar seni dan
sikap yang berkaitan kemampuan kepekaan rasa seni dan keindahan. Indikasi adanya
sikap keindahan ini adalah timbulnya kemauan dan kemampuan aktif, kreatif anak
untuk menghayati, menghargai, menyenangi kegiatan belajar seni, menyenangi karya
seni dan alam lingkungan ciptaan Tuhan. Hal ini diperkuat dengan pernyataan Terreni
bahwa pendidikan seni rupa memainkan peran penting dalam mendorong
pembelajaran, pemikiran, dan komunikasi anak-anak (Terreni, 2016).
Penerapan konsep seni diberikan kepada anak dilakukan melalui pembelajaran yang
menarik, menyenangkan di dalam suasana bermain kreatif. Sejalan dengan
diterapkannya konsep seni sebagai alat pendidikan untuk anak sekolah dasar, maka
dalam pengembangannya, didasarkan pertimbangan tingkat kemampuan dan
perkembangan seni anak. Kesesuaian dalam pemberian pengalaman berolah seni rupa
bagi anak akan berdampak positif bagi kebermaknaan pendidikan yang diperolehnya.
Fazylova dkk dalam penelitiannya mengemukakan bahwa potensi dan kreativitas pada
anak sekolah dasar dapat ditumbuhkan melalui kegiatan seni,dengan syarat bahwa
pendidik memahami strategi yang tepat dalam menerapkan pembelajaran seni tersebut
(Fazylova, 2016).
Fungsi Pendidikan Seni Rupa
Pendidik/guru dalam lingkungan anak sekolah dasar harus memiliki pemahaman
bahwa pendidikan seni rupa merupakan salah satu sarana untuk mengembangkan
kreativitas. Jenson mengemukakan bahwa pendidikan seni rupa diharapkan dapat
mendorong pertumbuhan bayi, balita, dan perkembangan holistik anak-anak.
Pendidikan seni juga diharapkan dapat mendorong pembelajaran dan apresiasi
estetika (ungkapan seni) dalam lingkungan artistik permainan bebas dengan dukungan
dan stimulasi, menggunakan aktivitas yang sesuai dengan dukungan dan stimulus,
menggunakan aktivitas yang sesuai dengan budaya yang menangkap dan
mempertahankan minat anak sekolah (Teacher & Kindergarten, 2018). Pada dasanya
pendidikan seni harus menjadi kegiatan yang mengasyikkan, santai, dan
menyenangkan sehingga anak-anak dapat mengembangkan, belajar dan tumbuh
dalam potensi artistiknya sehingga seni rupa memiliki fungsi dalam pendidikan anak
sekolah dasar, diantaranya adalah:
a) Sebagai media ekspresi. Keinginan, perasaan, pikiran, melalui dapat
diungkapkan melalui berbagai bentuk aktivitas seni kerajinan secara kreatif
yang dapat menimbulkan kesenangan, kegembiraan dan kepuasan anak.
b) Sebagai media komunikasi. Aktivitas berekspresi seni rupa bagi anak
merupakan suatu cara untuk menyampaikan sesuatu atau berkomunikasi
kepada orang lain yang diwujudkan pada karyanya.
c) Sebagai media bermain. Media seni rupa dapat memberikan kesenangan,
kebebasan untuk mengembangkan perasaan, kepuasan, keinginan,
keterampilan seperti pada saat bermain.
d) Sebagai media pengembangan bakat seni. Semua anak pada dasarnya memiliki
potensi/bakat yang harus diberikan kesempatan untuk dipupuk/dikembangkan
melalui aktivitas seni rupa sesuai kemampuannya.
e) Sebagai media untuk mengembangkan kemampuan berpikir, yaitu penyaluran
daya nalar yang dimiliki anak untuk digunakan dalam melakukan kegiatan
berolah seni rupa. Anak yang cerdas dapat menjadi pemicu munculnya daya
kreativitas seni.
f) Sebagai media untuk memperoleh pengalaman estetis, melalui aktivitas
penghayatan, apresiasi, ekpresi dan kreasi seni dapat memberikan pengalaman
untuk menumbuhkan sensitivitas keindahan dan nilai seni.

Fungsi pendidikan seni rupa pada dasarnya sebagai sarana untuk membentuk
kepribadian (cipta, rasa dan karsa) secara utuh dan bermakna, melalui kegiatan
praktek berolah seni rupa sesuai dengan potensi maupun kompetensi pribadinya dan
kepekaan daya apresiasinya.

Anda mungkin juga menyukai