Anda di halaman 1dari 3

TUGAS III

Nama : Marda Priya Wicaksana

NIM : 857953089

No. Absen : 17

Mata Kuliah : Pendidikan Seni di SD.

SOAL

1. Seni rupa sebagai visual anak pada usia SD dalam kehidupannya sangat


dekat dengan berkarya seni. Jelaskan berseni merupakan
kebutuhan anak!
2. Jelaskan psikologi humanistik menurut pendapat Maslow, dalam Eggen
dan Kauchak, 1997!
3. Jelaskan karakteristik anak seni rupa anak dengan istilah menggambar
dan melukis!
4. Jelaskan peranan seni dalam pendidikan!
5. Jelaskan bahwa seni membantu belajar memahami materi-
materi pelajaran lain!
6. Jelaskan manfaat yang besar dengan belajar seni!
7. Melalui pendidikan seni memberikan kesempatan kepada anak untuk
berkembang. Jelaskan!
8. Jelaskan tentang hakikat seni!
9. Jelaskan tahapan dalam berapresiasi seni!
10. Jelaskan  dasar-dasar pembelajaran terpadu!

JAWABAN

1. Berseni merupakan kebutuhan anak dalam mengutarakan pendapat,


berkhayal-imajinasi, bermain, belajar, memahami bentuk yang ada di
sekitar anak, merasakan: kegembiraan, kesedihan, dan rasa keagamaan.
2. Psikologi humanistik menurut pendapat maslow
proses belajar pada manusia merupakan proses yang dilaluinya untuk
mengaktualisasikan dirinya. Belajar adalah proses untuk mengerti
sekaligus memahami siapa diri kita sendiri, bagaimana kita menjadi diri
kita sendiri, sampai potensi apa yang ada pada diri kita untuk kita
kembangkan ke arah tertentu.
3. Pengertian menggambar atau melukis tidaklah memiliki arti yang sama.
Melukis ialah kegiatan menggambar dengan lebih mengutamakan
pengungkapan kesan batin dari pribadi seorang pelukis dengan daya
kreasinya sendiri atau tidak memiliki media yang sudah ada. Seorang
pelukis dalam berkarya seni lukis tidak hanya meniru kepada karya yang
sudah ada atau jadi atau obyek yang sudah ada, tetapi muncul spontan
dari gagasan dan coretannya sendiri. Ide atau gagasan tersebut telah
diungkapkan melalui media kertas atau kanvas.
4. Seni sebagai bagian dari alat pendidikan memiliki fungsi yang berarti bagi
perkembangan anak didik, di antaranya pendidikan seni sebagai media
ekspresi, sebagai media komunikasi, dan sebagai media pembinaan
kreativitas, serta sebagai media pengembangan hobi dan bakat.
5. Dalam kasus tertentu siswa terkadang sering menemukan kesulitan tetapi
dengan kekreatifan, bisa terselesaikan dengan metode seni, seperti siswa
kelas satu kesulitan menghiting matematika secara langsung, hal itu akan
terasa lebih mudah apabila siswa menghitung dengan metode
menggambar sebuah ornamen dengan jumlah yang di butuhkan.
Dalam hal itu memberi kesimpulan bahwa seni berperan dalam
pembelajaran lain.
6. Melalui pendidikan seni memberikan kesempatan kepada anak untuk
berkembang sesuai dengan naluri dalam memecahkanpermasalahan yang
dihadapi sehari-hari secara mandiri melalui tiga medium, yakni gerak
yang dilatihkan melalui pembelajaran tari, suara yang dilatihkan melalui
pembelajaran musik, dan kreatifitas mencipta bentuk sebagai inbond
activity melalui pembelajaran seni rupa.
7. Kreativitas atau daya cipta yang dimiliki seseorang mempunyai tingkatan
tersendiri, sesuai tingkat perkembangannya. Mengembangkan kreativitas
tidaklah mudah karena ada beberapa yang mempengaruhinya dari diri
seseorang yang mempunyai jiwa kreatif, dorongan baik dari internal
maupun eksternal, mampu mengekspresikan hal yang baru, pengalaman
baru bagi seseorang, dan menghasilkan sebuah karya yang bernilai tinggi.
Kreativitas haruslah dikembangkan, ditingkatkan dan dipupuk sesuai
tingkat kemampuannya.
8. Pada hakikatnya, berseni adalah kegiatan naluratif yang menyatu dengan
perilaku pencipta karya seni itu sendiri, semua pikiran dan perasaan
kadang menyatu dalam satu wawasan atau perceiving yang akan
memperkaya dan menyimpan obyek ke dalam satu pengetahuan yang
bersifat luas.
9. Pertama: kejutan (surprise), yakni respon emosional terhadap sensasi
inderawi yang menarik, aneh, unik dan sebagainya indah.
Kedua: empati, yakni suatu proses intuitif yang diiringi rasa estetik
(feeling into form) dalam wilayah ambang sadar - tidak sadar. estetik,
yakni kondisi apresiator menangkap.
Ketiga: rasa-betul-estetik, yakni kondisi apresiator menangkap dimensi
artistik aspek formal karya seni sesuai prinsip estetika.
Keempat: ialah reaksi psikologis terhadap kontent etis (feeling of content)
karya seni, yakni etika, pesan, dan fungsi karya.
Kelima: rasa benar etis, yakni kemampuan menangkap dimensi etis karya
seni sebagai akibat dari ilmu pengetahuan apresiator.
Keenam: pesona dan haru, yakni efek dari penghayatan dan pencerapan
ciri kreasi yang seringkali melampaui batas-batas formal karya seni serta
secara integral terakumulasi dari aktivitas inderawi dan psikologi
apresiator.
10. Pembelajaran terpadu adalah model pembelajaran yang dikembangkan
oleh seorang guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada siswa
dalam bentuk informasi yang utuh. Materi informasi tersebut dikemas
melalui memadukan beberapa topik, tema, bahan atau materi pelajaran
(kurikulum lintas bidang), strategi belajar maupun arah dengan berpusat
pada kompetensi dasar.

Anda mungkin juga menyukai