2. Telaah menurut pendapat saudara, seberapa pentingkah pendidikan seni rupa bagi
anak didik!
Seiring berjalannya waktu, nilai seni di dalam diri anak akan luntur. Fenomena
ini dapat dilihat ketika anak duduk dibangku sekolah. Mengapa bisa seperti itu?
Alasannya, karena mayoritas orang tua atau pendidik yang memiliki anak lebih
menekankan anak tersebut untuk tumbuh dan berkembang dengan prestasi
akademik dan mengabaikan prestasi seni. Padahal yang seharusnya orang tua atau
pendidik lakukan adalah mengarahkan anak dengan cara tidak memaksa anak dalam
menguasai beberapa hal yang orang tua atau pendidik inginkan.
Kecerdasan setiap anak berbeda-beda, sehingga tidak dapat dipaksakan
sesuai keinginan orang tua atau pendidik. Memang benar, terdapat beberapa anak
yang cerdas dalam bidang akademik, namun juga terdapat beberapa anak yang
cerdas dalam bidang seni. Namun, orang tua atau pendidik harus mengetahui jika
setiap anak memiliki potensi yang luar biasa dan pastinya berbeda-beda, sehingga
tugas orang tua atau pendidik dapat mengarahkan potensi yang dimiliki oleh anak
dengan tepat.
Pendidikan seni di sekolah merupakan salah satu media pengembangan
kreativitas dan pengembangan bakat di bidang seni bagi anak. Pendidikan seni
memiliki peran penting dalam pembentukan pribadi anak yang harmonis dengan
memperhatikan kebutuhan perkembangan pada anak dalam mencapai multi
kecerdasannya. Melalui pendidikan seni, anak dapat mengungkapkan perasaannya
dengan berkreasi dalam bentuk seni, seperti seni rupa, seni musik, seni tari, dsb. Hal
tersebut mengandung unsur-unsur keindahan yang dapat mempengaruhi perasaan
seseorang.
Tujuan pendidikan seni di sekolah adalah agar anak mendapatkan
pengalaman dalam berkarya, pengalaman dalam menciptakan konsep karya,
pengalaman dalam menciptakan keindahan dalam karya seni, dan pengalaman untuk
merasakan fungsi pendidikan seni bagi kehidupan serta untuk membentuk karakter
anak menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan pemahaman budaya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa orang tua atau pendidik harus
lebih membuka pikiran bahwa potensi anak perlu didukung, dibimbing dan
diarahkan, agar potensi tersebut dapat dikembangkan, salah satu pengembangan
potensi di bidang seni, yaitu melalui pendidikan seni yang menyenangkan bagi anak.
Tugas PENDIDIKAN SENI RUPA
3. Kemukakan pendapat saudara mengenai jenis seni rupa finger painting, apakah
menurut saudara perlu diajarkan pada anak usia kelas tinggi (10-12 tahun)? serta apa
manfaat finger painting bagi siswa kelas rendah?
Anak usia 10 – 12 tahun (kelas tinggi) telah melewati tahap coreng moreng,
sehingga masuk pada tahap figuratif. Tahap figuratif sendiri dibagi menjadi 3 sub
tahap, yaitu sub tahap figuratif awal, sub tahap figuratif tengah dan sub tahap figuratif
akhir. Anak usia 10 – 12 tahun (kelas tinggi) masuk pada sub tahap figuratif akhir.
Pada sub tahap figuratif akhir, pada diri anak mulai muncul perspektif sebagai
pengganti garis dasar, sehingga anak tidak lagi menggambar objek pada garis dasar,
melainkan di atas bidang yang tampak meluas ke belakang, mengesankan ruang serta
lebih sesuai dengan kenyataan.
Beberapa anak pada tahap ini juga telah menggunakan perspektif linier.
Perspektif linier dilakukan dengan cara menggambarkan garis-garis sejajar untuk
memberikan kesan gambar masuk ke dalam (3 dimensi). Contohnya, gambar jalan
menuju ke tempat yang jauh diberi garis tepi yang semakin jauh semakin saling
mendekati. Selain perspektif linier, gambar yang dihasilkan anak pada sub tahap ini
menunjukkan tingkat penggambaran setiap objeknya lebih realistik. Contohnya, pada
gambar objek manusia, anak akan menggambarkan dengan seluruh unsurnya, yaitu
terdapat kepala, badan, kaki, tangan, rambut, mata, hidung, mulut, jari-jari, dsb
bagian-bagian tersebut digambarkan secara rinci.
Dengan demikian, maka finger painting dapat digunakan oleh seluruh anak
(semua usia) sebagai media pembelajaran yang digunakan sebagai upaya dalam
meningkatkan perkembangan seni pada anak. Dengan adanya finger painting, maka
anak dengan usia 10 – 12 tahun (kelas tinggi) mampu mengekspresikan kreasi
dengan cat dan jarinya, membentuk sesuatu sesuai imajinasinya atau membentuk
sesuatu yang baru dengan cara menggambar objek di atas bidang yang tampak
meluas ke belakang, mengesankan ruang, lebih sesuai dengan kenyataan, dan
memberikan kesan gambar masuk ke dalam (3 dimensi) serta penggambaran setiap
objeknya lebih realistik atau terperinci.