Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Proposal

Proposal merupakan rancangan kegiatan yang dituliskan dalam bentuk rancangan kerja yang
akan dilasanakan.

Dengan kata lain, isi yang tertulis dalam proposal bukanlah sesuatu yang basa-basi, namun
sesuatu yang serius. Dalam artian, ditulis untuk digunakan. Maka dari itu, pembuatannya juga
harus jelas dan rinci agar mudah dijalankan.

Jenis-Jenis Proposal Berdasarkan Tujuan


Ketika Anda membuat proposal, maka sudah semestinya dimulai dari tujuannya. Apa tujuan
Anda membuat proposal? Ketika sudah jelas jawabannya, maka Anda bisa mulai beralih
kepada proses perancangan proposal.

Bahkan, pilihan tujuan proposal berdasarkan jenisnya ini juga akan sangat berpengaruh
terhadap isi proposalnya. Setidaknya, jenis-jenis proposal ini adalah sebagai berikut:

1. Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah proposal yang durancang dan disusun untuk mempersiapkan suatu
rencana penelitian.

Proposal penelitian ini penting ditulis oleh peneliti agar bisa disampaikan kepada pihak-pihak
terkait. Diantaranya adalah orang-orang yang bertanggung jawab atas penelitian, orang-orang
yang dianggap mampu membantu jalannya penelitian, hingga orang yang akan menjadi
pendana bagi kegiatan penelitian.

2. Proposal Kegiatan
Proposal kegiatan adalah proposal yang berisi rancangan serta detail kegiatan yang akan
dilaksanakan. Proposal ini dibuat oleh penyelenggara suatu kegiatan secara rinci mulai dari
pra-kegiatan, kegiatan, hingga pasca kegiatan berlangsung.

Jika Anda adalah anak OSIS atau ekstrakurikuler yang sering melangsungkan kegiatan, maka
membuat proposal semacam ini sangatlah penting, bahkan wajib.

Proposal ini berguna bagi Anda. Selain akan menjadi panduan dalam beraktivitas, juga dapat
diberikan kepada orang-orang yang berhubungan dengan suksesnya acara. Mulai dari
pembina, penanggung jawab organisasi, pemilik tempat yang diminta izinnya, atau
perusahaan yang diajak kerjasama sebagai sponsor.

3. Proposal Bisnis
Proposal bisnis adalah proposal yang isinya berupa rancangan bisnis yang akan dijalankan.
Isinya menggambarkan secara umum tentang bisnis, mulai dari latar belakang, modal, konsep
bisnis, hingga prospek dari bisnis tersebut.

Umumnya, proposal bisnis dibuat dalam rangka mencari investor atau pemodal yang
memungkinkan untuk memberikan bantuan dana untuk memulai atau membesarkan bisnis.
Para pebisnis yang mencari modal mesti membuatnya sebagai saran penjelasan bagi calon
investor atau calon pemodal.
4. Proposal Proyek
Proposal proyek adalah proposal yang berisi rancangan proyek yang akan dikerjakan. Isinya
berupa konsep, kebutuhan dalam proyek, dan berbagai hal yang berhubungan dengan proyek.

Namun dari keempat jenis proposal berdasarkan tujuannya ini, yang dibahas dalam materi
proposal bahasa Indonesia untuk kelas 11 hanyalah 2 yang pertama. Yakni proposal
penelitian dan proposal kegiatan.

Hal ini karena kedua proposal itulah yang paling mungkin bersentuhan dengan siswa di
sekolah. Jadi, keduanya mesti mampu dibuat oleh siswa-siswa. Terutama yang berminat pada
kegiatan penelitian atau tergabung dalam organisasi sekolah seperti OSIS atau ektrakurikuler
tertentu.

Sistematika Proposal atau Bagian Proposal


Sistematika proposal atau bagian proposal adalah hal-hal yang penting dan terdapat dalam
sebuah proposal. Keberadaan bagian-bagian ini bersifat inti dan berguna ketika hendak
diberikan kepada pihak-pihak terkait.

Sistematika yang Saya bagikan disini adalah sistematika umum yang lazim digunakan. Dalam
pelaksanaannya, mungkin bisa sangat fleksibel sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, dan
konteks proposal yang dibuat.

1. Latar belakang
Menjelaskan tentang kejadian, keadaan, atau hal yang melatarbelakangi pentingnya suatu
kegiatan atau penelitian dilaksanakan. Hal ini karena biasanya suatu kegiatan atau penelitian
dibuat atas dasar adanya kejadian atau keadaan tertentu yang terjadi.

2. Masalah dan tujuan


Bagian ini berisi tentang rincian masalah serta tujuan dari kegiatan. Rumusan-rumusan tujuan
yang dibuat harus masuk akal sehingga menarik orang dan dipahami oleh orang yang
membaca proposal.

3. Ruang lingkup kegiatan


Ruang lingkup kegiatan berisi tentang batasan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini
ditulisakan agar kegiatan yang kelak akan dilaksanakan lebih terfokus dan tidak melenceng
dari tujuan kegiatan yang sudah dibuat.

Penulisannya bisa dibuat dalam bentuk pengurain objek-objek kegiatan dan jenis-jenis
kegiatan yang akan dilaksanakan.

4. Kerangka teoritis dan hipotesis


Bagian ini dibuat jika proposal dibuat dalam rangka penelitian. Isinya berupa teori atau hasil
penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan masalah yang akan kita bahas dalam
aktivitas penelitian.

5. Metode
Metode adalah penjelasan tentang metode kegiatan yang akan dilaksanakan. Jika dalam
konteks penelitian, maka dijelaskan bagimana metode pengumpulan data, metode penarikan
kesimpulan, dan sebagainya.
6. Pelaksana kegiatan
Pelaksanan kegiatan adalah susunan person atau orang-orang yang terlibat dalam kegiatan
berikut dengan tugasnya. Dengan kata lain, mereka yang melaksanakan inilah yang disebut
dengan panitia.

7. Fasilitas
Fasilitas berupa sarana serta alat-alat yang dibutuhkan dalam kegiatan. Semuanya ditulis
secara rinci dan terukur.

8. Keuntungan dan kerugian


Bagian ini menjelaskan keuntungan serta kerugian yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan
kegiatan. Khusus bagian keuntungan, sangat penting dituliskan karena akan memberikan
pertimbangan yang lebih kuat bagi pihak-pihak yang mendapatkan usulan proposal.

9. Waktu dan tempat pelaksaaan


Berisi tentang waktu serta tempat pelaksanaan kegiatan. Jika dilangsungkan dalam waktu
yang cukup panjang, maka jelaskan juga kegiatan per-harinya atau rangkaiannya.

10. Anggaran biaya


Anggaran biaya adalah perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam menyukseskan kegiatan.
Meski mungkin sulit untuk akurat, namun sebisa mungkin penyusunannya seakurat mungkin.

11. Daftar pustaka


Daftar pustaka adalah sumber-sumber pustaka yang dirujuk, baik buku, artikel, jurnal, dan
sebagainya.

12, Lampiran-lampiran
Lampiran berisi hal-hal pendukung yang tidak termasuk dalam bagian utama.

Unsur Kebahasaan Proposal


Dalam proposal, terdapat juga unsur kebahasaan atau kaidah kebahasaan teks proposal yang
mesti dipahami. Diantara unsur kebahasaan yang ada dalam proposal antara lain:

1. Menggunakan pernyataan argumentatif


Yakni pernyataan yang sifatnya meyakinkan pembacanya mengenai kebenaran pendapat
yang ada dalam kalimat.

Contoh: Perubahan kurikulum adalah momentum terbaik yang untuk berbenah bagi setiap
pelaku pendidikan.

2. Menggunakan banyak istilah ilmiah


Istilah ilmiah adalah istilah yang berhubungan dengan bidang keilmuan tertentu.

Contoh: abstrak, hipotesis(penelitian), pedagogic (pendidikan), kultural (sosial), dsbg.

3. Menggunakan banyak kata kerja tindakan


Kata kerja tindakan adalah kata kerja yang menyatakan langkah-langkah kegiatan tertentu.

Contoh: membaca, mencampurkan, mengawali, dsbg,


4. Menggunakan kata-kata definisi (menyatakan defines)
Yakni kata yang fungsinya untuk mendefinisikan sesuatu.

Contoh: adalah, yakni, merupakan, dsbg.

5. Menggunakan kata perincian


Yakni kata yang fungsinya untuk memberikan perincian atas suatu masalah yang dibahas.

Contoh: selain itu, pertama, kedua, ketiga, dsbg.

6. Menggunakan kata yang bersifat “keakanan”


Yakni kata yang menunjukan sesuatu yang akan atau diharapkan bakal terjadi di kemudian
hari.

Contoh: akan, ingin, diharapkan, diinginkan, dsbg.

7. Menggunakan kata yang bermakna denotatif


Yakni kata yang bermakna lugas, tidak ada makna tersembunyi dan bisa pahami maknanya
dengan jelas serta terang.

Kriteria Proposal yang Baik


Agar proposal dapat meraih tujuannya sebagaimana mestinya, maka proposal yang dibuat
mestilah proposal yang baik. Lantas, bagaimana kriteria proposal yang baik? Berikut ini
beberapa kriterianya.

1. Lengkap
Proposal sebisa mungkin menjelaskan seluruh hal yang perlu dijelaskan. Struktur atau
sistematika dari proposal sebisa mungkin ada semuanya. Dengan kata lain, tidak ada yang
terlewat.

2. Jelas
Proposal juga sebaiknya memiliki kriteria jelas. Dalam artian, bahasa yang digunakan dalam
tulisan mampu menjelaskan maksud pembuatan proposalnya. Untuk itu, bagi yang mau
membuat proposal, sebaiknya perhatikan unsure atau kaidah kebahasaan dari proposal itu
sendiri.

3. Menarik
Proposal yang menarik bukan hanya memperhatikan aspek tulisannya. Lebih dari itu,
menyajikan penyajiannya dalam kertas. Baik dalam aspek tata letak, ilustrasi, pemilihan font
huruf, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai