Anda di halaman 1dari 67

KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya milik Allah SWT. Hanya karena izin-Nya saya dapat

menyelesaikan modul pembelajaran ini tepat pada waktunya. Tak lupa saya

kirimkan shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW.

Beserta keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh insan yang dikehendaki-Nya.

Penulisan modul pembelajaran ini bertujuan untuk memenuhi Tugas bahasa

Indonesia .

Dalam Modul pembelajaran ini saya menguraikan mengenai pengertian tentang

Dalam penyelesaian modul pembelajaran ini, kami mendapatkan bantuan serta

bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya jika saya

mengucapkan terima kasih kepada.

1. H.Khairul Mardani,S.Pd,Selaku kepala sekolah SMKN 5 SELUMA

2. Isuadi,S.Pd,Selaku waka kurikulum SMKN 5 SELUMA

3. Goston Heriadi,S.Pd,Selaku ketua Prakerin SMKN 5 SELUMA

4. Wawansya,S.Pd,Selaku Guru bidang Study

Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Saya cukup menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.

Karena itu saya mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun

demi perbaikan makalah mendatang. Harapan saya semoga makalah ini

bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak

DAFTAR ISI
Kata pengantar

Daftar isi
BAB V Mempersiapkan Proposal
A. Pengertian Proposal
B. Mengidentifikasi Isi Laporan Yang Dibaca
C. Menganalisis Isi Teks Proposal
D. Menganalisis Kaidah Teks Proposal
E. Merancang Sebuah Proposal Karya Ilkmiah Dengan Memperhatikan Informasi
Tujuan Dan Esensi Karya Ilmiah
BAB VI Merancang Karya ilmiah
A. Latar Belakang Karya Ilmiah
B. Pengertian Karya Ilmiah
C. Sistematika Atau Kerangka Karya Ilmiah
D. Mengidentifikasi Bagian Karya Ilmiah
E. Laporan Pengidentifikasi Karya Ilmiah
BAB VII Menilai Karya Melalui Resensi
A. Membandingkan Isi Berbagai Resensi untuk Menemukan Sistematika
Sebuah Resensi
B. Menyusun Sebuah Resensi dengan Memperhatikan Hasil
PerbandinganBeberapa Teks Resensi
C. Menganalisis Kebahasaan Resensi dalam Dua Karya yang Berbeda
D. Mengonstruksi Sebuah Resensi dari Buku Kumpulan Cerita atau Novel
yang Dibaca

BAB VIII Bermain Drama


A. Mengidentifikasi Alur Cerita, Babak Demi Babak, dan Konflik dalam
B. Mempertunjukkan Salah Satu Tokoh dalam Drama yang Dibaca
C. Drama yang Dibaca atau Ditonton atau yang Ditonton secara Lisan
D. Menganalisis Isi dan Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Ditonton
E. Mendemonstrasikan Sebuah Naskah Drama dengan Memperhatikan Isi
dan Kebahasaan
F. Menyusun Ulasan dari Buku yang Dibaca

BAB V
MEMPERSIAPKAN PROPOSAL

A. Pengertian Proposal

Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau

sekelompok orang dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi tujuan yang telah

disepakati bersama. Dalam kegiatan itu tentunya ada hal yang harus

melengkapi sebagai prasyarat yang bisa memudahkan dalam menjalankan

kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini disebut sebagai proposal.

Proposal dibuat sebagai rancangan atau rencana terhadap kegiatan yang akan

dijalankan nantinya walaupun terkadang dari perencanaan tersebut masih ada

beberapa yang nanti kemungkinan kurang sesuai dengan apa yang dilakukan

ketika dilapangan. Proposal sebagai rancangan atau rencana yang sudah

tersusun rapi akan sangat memudahkan dalam menjalankan kegiatan yang akan

dilakukan.
1) Menyusun bgaian penting dalam proposal

A. Perumusan masalah

B. Informasi penting

C. Tujuan

D. .Kontribusi Penelitian

E. Definisi Operasional

F. Metode penelitia

2) Menemukan informasi yang dibaca untuk dikembangkan menjadi proposal

Struktur penulisan proposal adalah sebagai berikut:

1. Latar belakang

Latar belakang adalah dasar atau titik tolak untuk

pemahaman kepada pembaca atau pendengar mengenai apa

yang ingin kita sampaikan. Latar belakang yang baik harus

disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai

dengan data atau fakta yang mendukung

2. Masalah dan tujuan

perumusan masalah merupakan pendorong sehingga

dilakukan suatu penelitian. Selain itu, rumusan masalah juga

berfungsi sebagai pedoman atau fokus dari suatu penelitian. ...

Artinya bahwa suatu kegiatan penelitian harus konsisten

dengan judul dan rumusan masalah yang telah ditentukan

3. Ruang lingkup kegiatan

Kegiatan yang harus dlakukan babat-batasnya ruang lingkup

persoalan kegiatan oleh pengusul yang akan dilakukannya .bagi


penerima uusl ,suatu deskripsi pengusul maupun penerimamasin-

masing akan menguji masalah dari ruang lingkup itu sendiri

4. Kerangka teoretis dan hipotesis

Kerangka teoretis dan hipotesis adalah suatu model yang

menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor

faktor penting yang telah diketahuai dalam suatu masalah

tertentu.

5. Metode

Metode berasal dari Bahasa Yunani methodos yang berarti

cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya

ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk

dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang

bersangkutan. ... Metode (ilmu komputer), suatu bagian kode

yang digunakan untuk melakukan suatu tugas

6. Pelaksanaa kegiatan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari

sebuah rencana yang sudah disusun secara matang dan

terperinci, implementasi biasanya dilakukan setelah

perencanaan sudah dianggap siap. Secara

sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan. Majone dan

Wildavsky mengemukakan pelaksanaan sebagai evaluasi.

7. Fasilitas
Fasilitas adalah segala sesuatu yang berupa benda maupun

uang yang dapat memudahkan serta memperlancar pelaksanaan

suatu usaha tertentu. Menurut saya, fasilitas adalah sebuah

sarana yang tersedia untuk membantu dalam pelaksanaan suatu

pekerjaan.

8. Keuntungan dan kerugian

Keuntungan adalah keadaan dimana pendapatan lebih besar

dari pada modal yang dikeluarkan

Kerugian adalah keadaan dimana pendapatan lebih kecil dari

pada modal yang dikeluarkan

Impas adalah keadaan dimana kedua belah pihak mendapatkan

hasil yang sama

9. Lama waktu

Dalam proposal harus di jelaskan lama waktu pekerjaan itu akan

diselesaikan dengan tahap-tahap tertentu.

10. Pembiayaan Biaya merupakan salah satu topic penerima usul dan

sebagainya..

B. Mengidentifikasi Isi Proposal Yang Di Baca

Dari proposal-proposal yang pernah kita baca, tentu kita memperoleh banyak

manfaat. Selain penambahan ilmu pengetahuan berkaitan dengan masalah yang

dikemukakan dalam teks itu, kita pun menjadi tahu tentang prosedur pelaksanaan

suatu kegiatan termasuk arti pentingnya kegiatan itu. Misalnya, dari proposal

tentang “pelatihan membaca dan menulis” di atas kita menjadi mengetahui


manfaat membaca dan menulis dan prosedur pelatihannya. Dengan demikian,

kita menjadi paham tentang pentingnya kegiatan tersebut apabila diterapkan di

sekolah masing-masing.Dengan membaca proposal, kita pun didorong untuk

lebih kreatif dalam mencari berbagai terobosan kegiatan yang bermanfaat, baik

bagi kita sendiri maupun orang lain. Proposal-proposal yang kita baca

memberikan inspirasi tentang banyaknya kegiatan yang dapat kita lakukan dan

dapat pula kita kerja samakan penyelesaiannya dengan pihak lain.Untuk sampai

pada pemerolehan pengetahuan, pemahaman, dan sikap-sikap itu, kita perlu

memahami maksud teks secara lebih baik. Kita harus memahami makna kata,

kalimat, dan keseluruhan teksnya. Seperti yang kita maklumi bahwa di dalam

proposal banyak kata teknis yang memiliki arti khusus. Dari teks proposal yang

sudah dibaca, kita perlu mengetahui terlebih dahulu makna dari kata-kata

tersebut.

C. Menganalisis isi teks proposal

Dalam kegiatan ini kami mengangkat tema "Efektif dan Efisien Dalam Meraih

Masa Depan". Dengan tema ini diharapkan semua siswa bisa terinspirasi untuk selalu

menjadikan waktu mereka lebih efektif dan efisien untuk meraih cita-cita mereka di masa

yang akan datang. Proposal merupakan sebuah rencana yang dituangkan ke dalam

bentuk rancangan kerja. Proposal ini dibuat sebelum suatu kegiatan/penelitian

dilaksanakan untuk mendapatkan izin atau juga mencari sponsor acara

a) Mengasnalisis Kaidah Teks Proposal


Beberapa kaidah kebahasaan yang menandai sebuah proposal tampak di

dalamnya. Di dalam tersebut terdapat pernyataan-pernyataan yang bersifat

argumentatif. Argumen yang dimaksud, antara lain, tentang pemberlakuan

kurikulum baru sebagai momentum terbaik untuk memperbaiki kondisi

(pembelajaran). Kurikulum baru mendorong pemberdayaan peran guru

(pengajar) dalam mengembangkan kompetensi siswa. Argumen-argumen

tersebut akan lebih meyakinkan apabila disertai dengan alasan. Suatu alasan

sering kali menggunakan konjungsi penyebaban, seperti sebab, karena, oleh

karena itu.

Selain pernyataan-pernyataan argumentatif, di dalamnya terdapat

pernyataan-pernyataan yang bersifat persuasif. Hal ini dimaksudkan untuk

menggugah penerima proposal untuk menerima ajuan itu. Misalnya,

perhatikanlah kalimat terakhir dalam cuplikan itu. Kalimat “Untuk itu, sebuah

upaya pembekalan terhadap para pengajar tentang pengembangan kurikulum

dan materi pengajaran membaca dan menulis sangat mendesak untuk

dilakukan” merupakan kalimat persuasif yang menyatakan pentingnya kegiatan

yang diajukannya itu sehingga diharapkan pihak yang ditujunya bisa

menerimanyqaq

Fitur-fitur kebahasaan lainnya yang menjadi penanda proposal adalah sebagai

berikut.
1. Menggunakan banyak istilah ilmiah, baik berkenaan dengan kegiatan itu

sendiri ataupun tentang istilah-istilah berkaitan dengan bidang

keilmuannya.

Istilah Kegiatan Penelitian

 abstrak

 analisis data

 hipotesis

 instrumen

 latar belakang

 metode penelitian

 pengolahan data

 penelitian lapangan

 pengumpulan data

 populasi

 sampel

 teknik penelitian

2. Menggunakan banyak kata kerja tindakan yang menyatakan langkah-

langkah kegiatan (metode penelitian). Kata-kata yang dimaksud,


misalnya, berlatih, membaca, mengisi, mencampurkan,

mendokumentasikan, mengamati, melakukan.

3. Menggunakan kata-kata yang menyatakan pendefinisan, yang ditandai

oleh penggunaan kata merupakan, adalah, yaitu, yakni.

4. Menggunakan kata-kata yang bermakna perincian, seperti selain itu,

petama, kedua, ketiga..

5. Menggunakan kata-kata yang bersifat “keakanan”, seperti akan,

diharapkan, direncakan. Hal itu sesuai dengan sifat proposal itu sendiri

sebagai suatu usulan, rencana, atau rancangan program kegiatan.

6. Menggunakan kata-kata bermakna lugas (denotatif). Hal ini penting guna

menghindari kesalahan pemahaman antara pihak pengusul dengan pihak

tertuju/penerima proposal.

 biaya = uang yang dikeluarkan untuk mengadakan (mendirikan,

melakukan, dan sebagainya)

 data = keterangan yang benar dan nyata:

 fokus penelitian =

 hipotesis = sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan

pendapat

 kualitatif = berdasarkan mutu

 populasi = seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah


 random =

 sampel = sesuatu yang digunakan untuk menunjukkan sifat suatu

kelompok yang lebih besar

 statistik = catatan angka-angka (bilangan); perangkaan

b) Merancang sebuah proposal dengan memperhatikan informasi tujuan dan

esensi karya ilmiah

 Menelaah Hasil Proposal

Menelaah Hasil ProposalPenyusunan proposal harus diawali dengan

analisis masalah ataupun kebutuhan di lapangan. Untuk itu, kita tidak bisa

serta merta mengajukan sebuah kegiatan yang nantinya tidak sesuai

dengan masalah ataupun kebutuhan nyatanya. Untuk itu, terlebih dahulu

kita harus mengumpulkan sejumlah fakta yang menjadi dasar penyusunan

proposal itu, yakni melalui observasi langsung ataupun dengan kegiatan

wawancara ataupun penyebaran angket.Langkah kedua adalah membaca

berbagai literatur untuk memperkuat temuan-temuan dari lapangan itu.

Literatur juga berperan sebagai rujukan atas bermasalah atau tidaknya

temuan temuandi lapangan itu.

Berdasarkan hal di atas, kamu akan mengetahui informasi, tujuan, dan

esensi dalam proposal. Telah kamu ketahui bahwa proposal adalah sebuah

tulisan yang dibuat oleh penulis yang bertujuan untuk menjabarkan atau
menjelaskan sebuah tujuan kegiatan kepada pembaca (individu atau

perusahaan) sehingga mereka memperoleh pemahaman mengenai tujuan

kegiatan tersebut lebih detail. Diharapkan dari proposal tersebut dapat

memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada pembaca sehingga

akhirnya memperoleh persamaan visi dan misi.Menyusun Proposal

Berdasarkan Aspek-Aspek PentingPada pembahasan terakhir ini, kamu

harus mampu merancang proposal berdasarkan aspek aspek penting.

Namun, terlebih dahulu kamu harus memahami bagaimana penyusunan

proposal.

Penyusunan proposal bisa dilakukan melalui observasi lapangan atau

membaca dariliteratur. Supaya lebih mudah dalam membuat penyusunan

proposal, kamu harusmengawalinya dengan melakukan analisis terhadap

suatu masalah atau kebutuhan di lapangan. Dengan demikian, kita bisa

mengajukan suatu kegiatan yang sesuai dengan kenyataan yang ada di

lapangan. Ada tiga hal yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan

sejumlah fakta dan data yang menjadi pusat penyusunan proposal, yaitu

melalui observasi langsung, melakukan wawancara dengan narasumber,

atau melalui penyebaran angket.

SOAL

1. Bagian pelengkap penutup dalam proposal berisi …..


Jawaban:

Daftar pustaka, lampiran, dan tabel

2. Tujuan proposal adalah….

Jawaban:

Sesuatu yang akan dicapai kegiatan yang direncanakan tersebut

3. Jenis proposal yang lebih sering digunakan di bidang akademisi adalah

proposal…..

Jawaban:

Proposal Penelitian

4. Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu…..

Jawaban:

Yaitu bagian pendahuluan, isi proposal, dan bagian pelengkap penutup

5. Hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan proposal adalah ….

Jawaban:

Menggunakan bahasa yang jelas, tepat, formal, dan lugas

6. Di bawah ini adalah kerangka proposal pada bagian ‘rencana kegiatan’:

a. Susunan Acara

b. Susunan Kepanitiaan

c. Jenis dan Tema Kegiatan

d. Angaran Dana

e. Waktu dan Tempat

f. Target/ Sasaran Kegiatan

Susunan yang tepat adalah ….


Jawaban:

c. Jenis dan Tema Kegiatan

f. Target/ Sasaran Kegiatan

e. Waktu dan Tempat

a. Susunan Acara

b. Susunan Kepanitiaan

d. Angaran Dana

7. Proposal penelitian harus disusun secara ……

Jawaban:

Sistematis

8. Rencana jadwal yang akan dilakukan dalam penelitian secara berencana

antara lain ….

Jawaban:

Jadwal pengumpulan data analisis hingga penyajian untuk laporan

9. Bagian-bagian proposal antara lain …..

Jawaban:

Judul, pendahuluan, tujuan dan kegunaan tinjauan pustaka

10. Kata proposal berasal dari bahasa inggris yang di dalam bahasa Indonesia

mempunyai pengertian….

Jawaban:

usul, tawaran, rencana, perencanaan, pengajuan atau lamaran.

11. Jelaskan sistematis penulisan proposal!

Jawaban:
Sistematis penulisan proposal penelitian secara umum:

a. latar belakang masalah

b. batasan masalah

c. perumusan masalah

d. tujuan penelitian

e. manfaat penelitian

f. kajian pustaka/ landasan teori

g. metodologi penelitian

h. objek penelitian

i. metode pengumpulan data

j. metode analisis data

k. hasil penelitian yang diharapkan

l. daftar pustaka.

12. Jelaskan tujuan dibuatnya proposal!

Jawaban:

Tujuan proposal adalah memperoleh bantuan dana, memperoleh dukungan

atau sponsor dan memperoleh perizinan. Unsur-unsur proposal yaitu

nama/ judul kegiatan, pendahuluan, tujuan, waktu, dan tempat, sasaran

kegiatan, susunan panitian, anggarana, penutup, tanda tangan dan nama

terang.

13. Apakah Fungsi proposal!

Jawaban:

a. Fungsi proposal untuk melakukan penelitian yang berkenaan dengan


agama sosial, politik, ekonomi, budaya, dan sebagainya.

b. fungsi proposal untuk mendirikan usaha kecil menengah atau besar

c. fungsi proposal untuk mengajukan tender dari lembaga-lembaga

pemerintah atau swasta

d. fungsi proposal untuk mengajukan kredit kepada bank

e. fungsi proposal untuk mengadakan acara seminar, diskusi, pelatihan

atau sebagainya.

14. Sebutkan unsur-unsur proposal!

Jawaban:

Latar belakang masalah masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

hipotesis, asumsi peneliti, manfaat penelitian, dan ruang lingkup.

15. Apa yang dimaksud proposal?

Jawaban:

Proposal bersal dari bahasa inggris to propose yang artinya mengajukan

dan secara sederhana proposal dapat diartikan sebagai bentuk pengajuan

atau permohonan penawaran baik itu berupa ide gagasan pemikiran

maupun rencana kepada pihak lain untuk mendapatkan dukungan. Baik itu

yang sifatnya izin, persetujuan, dana dan lain-lain. Proposal juga dapat

diartikan sebuah tulisan yang dibuat oleh si penulis yang bertujuan untuk

menjabarkan atau menjelaskan sebuah rencana dan tujuan suatu kegiatan

kepada pembaca.
BAB VI

MERANCANG KARYA ILMIAH

A. Latar Belakang

Karya ilmiah merupakan karya tulis yang isinya berusaha memaparkan

suatu pembahasan secara ilmiah yang dilakukan oleh seorang penulis atau

peneliti. Untuk memberitahukan sesuatu hal secara logis dan sistematis kepada

para pembaca. Karya ilmiah biasanya ditulis untuk mencari jawaban mengenai

sesuatu hal dan untuk membuktikan kebenaran tentang sesuatu yang terdapat

dalam objek tulisan. Ada banyak jenis karya ilmiah, diantaranya yaitu makalah,

tesis, laporan penelitian dan lain-lain.

Karya ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu.

Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah

dibakukan oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan karya

ilmiah dilakukan dalam tiga tahapan, yaitu tahap prapenulisan, tahap penulisan,

dan tahadap perbaikan. Sebagai hasil

penelitian atau kegiatan ilmiah setiap karya ilmiah mengandung komponen

adanya masalah yang menjadi topik karangan ilmiah itu. adanya tujuan
penelitian, metode penelitian, teori yang dianut, objek penelitian,instrumen

yang digunakan, dan adanya hasil penelitian yang diperoleh.

Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap bentuk

itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya .Oleh karena itu kita haruslah

mampu mengidentifikasi bagian-bagian karya ilmiah yang kita baca agar dapat

membantu dalam pemahaman,pengembangan dan perbaikan karya ilmiah

tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan karya ilmiah?

2. Bagaimana sistematika atau kerangka penulisan karya ilmiah?

3. Bagaimana cara mengidentifikasi karya ilmiah yang baik?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian dari karya ilmiah

2. Untuk mengetahui bagaimana sistematika atau kerangka penuisan karya

ilmiah

3. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi karya ilmiah yang baik

D. Manfaat Penelitian

1. Melalui pemaparan topik ini diharapkan:

2. Penulis dapat memberikan pengetahuan serta informasi bagi

mahasiswa dan pembaca tentang penulisan ilmiah.

3. Kita dapat lebih memahami tentang bagaimana prosedur pembuatan

karyailmiah, artikel ilmiah, makalah ilmiah

4. Mampu mengidentifikasi karya ilmiah


5. Mendapatkan ilmu yang bermafaat dan menambah wawasan kita tentang

penulisan dan pengidentifikasi karya ilmia h.

BAB VI

KARYA ILMIAHAH

a) Pengertian Karya IlmiMerancang

Karya ilmiah adalah karya tulis yang disusun oleh seorang penulis

berdasarkan hasil-hasil penelitian yag telah dilakukannya.karya ilmiah

juga biasa disebut karangan ilmiah.menurut Brotowidjoyo karangan ilmiah

adalah karangan ilmu pengetahuam yang menyajikan fakta dan ditulis

menurut metodolog penulisan yang baik dan benar. Menurut Pateda

(1993 : 91) karya ilmiah adalah hasil pemikiran ilmiah pada suatu disiplin

ilmu tertentu yang disusun secara matematis ilmiah,logis,benar,bertangung

jawab ,dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Jadi, karya tulis

ilmiah bukan sekedar untuk mempertanggung jawabkan penggunaan

sumber daya penelitian (uang,bahan,alat) tetapi juga mempertanggung

jawabkan penulisan karya ilmiah tersebut secara teknis dan materi

b) Sistematika Atau Kerangka Karya Ilmah

Karya ilmiah dapat ditulis dalam berbagai bentuk penyajian. Setiap

bentuk itu berbeda dalam hal kelengkapan strukturnya. Secara umum,


bentuk penyajian karya ilmiah terbagi ke dalam tiga jenis, yaitu bentuk

populer, bentuk semiformal, dan bentuk formal.

 Bentuk Populer

Karya ilmiah bentuk ini bisa diungkapkan dalam bentuk karya

ringkas. Ragam bahasanya bersifat santai (populer). Karya ilmiah

populer umumnya dijumpai dalam media massa, seperti koran, surat

kabar, dan majalah. Istilah populer digunakan untuk menyatakan topik

yang akrab, menyenangkan bagi populus (rakyat) atau disukai oleh

sebagian besar orang karena gayanya yang menarik dan bahasanya

mudah dipahami. Kalimat-kalimatnya sederhana, lancar, namun tidak

berupa senda gurau dan tidak pula bersifat fantasi (rekaan).

 Bentuk Semiformal

Secara garis besar, karya ilmiah bentuk ini terdiri atas:

a. Halaman judul,

b. Kata pengantar,

c. Daftar isi,

d. Pendahuluan,

e. Pembahasan,

f. Simpulan, dan

g. Daftar pustaka.

Bentuk karya ilmiah semacam itu, umumnya digunakan dalam

berbagai jenis laporan biasa dan makalah.


 Bentuk Formal

Karya ilmiah bentuk formal disusun dengan memenuhi unsur-unsur

kelengkapan akademis secara lengkap, seperti dalam skripsi, tesis,

atau disertasi. Unsur-unsur karya ilmiah bentuk formal, meliputi hal-

hal sebagai berikut.

a. Judul

b. Tim pembimbing

c. Kata pengantar

d. Abstrak

e. Daftar Isi

f. Bab Pendahuluan

g. Bab Telaah Kepustakaan/ Kerangka Teoritis

h. Bab Metode Penelitian

i. Bab Pembahasan hasil penelitian

j. Bab simpulan dan rekomendasi

k. Daftar pustaka

l. Lampiran-lampiran

m. Riwayat hidup

c) Pengidentifikasi Bagian Karya Ilmiah

Hasil penulisan karya ilmiah harus bersifat sistematis artinya

disusun dalam suatu urutan yang teratur juga harus disusun secara logis

dan benar. Oleh karena itu seorang penulis harus mempunyai landasan
teori yang kuat. Pertanggungjawaban ilmiah tidak hanya berkaitan dengan

penuisan (teknis).penulisan karya tulis ilmiah harus memenuhi kaidah

antara lain:

1. Penyebutan sumber tulisan yang jelas

2. Memenuhi kaidah penulisan yang berkaitan dengan teknik kutip

mengutip penlisan kata,frasa,dan kalimat yang sesuai dengan kaidah

bahasa yang baik dan benar

Artinya suatu karya dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya

lewat metode ilmiah, harus disajikan dalam beberapa kriteria karya ilmiah,

diantaranya :

1. Merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (faktual objektif ) fakta sesuai

dengan yang diteliti

Menurut Jonnes (1960) memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan

sifat fakta yang disajikan dan metode penulisannya. Bila fakta yang disajikan

berupa fakta umum yang obyektif dan dapat dibuktikan benar tidaknya serta

ditulis secara ilmiah, yaitu menurut prosedur penulisan ilmiah, maka karya

tulis tersebut dapat dikategorikan karya ilmiah, sedangkan bilamana fakta

yang disajikan berupa fakta pribadi yang subyektif dan tidak dapat dibuktikan

benar tidaknya serta tidak ditulis secara ilmiah, karya tulis tersebut termasuk

karya tulis non ilmiah.

2. Bersifat metodis dan sistematis


dalam pembahasan masalah digunakan metode tertentu dengan langkah

langkah yang teratur dan terkontrol secara tertib dan rapi.

3. Tulisan ilmiah

Menggunakan laras ilmiah laras bahasa ilmiah harus baku dan formal. Selain

itu laras ilmiah harus lugas agar tidak ambigu.

Selain itu suatu karya ilmiah juga harus memenuhi prinsip – prinsip karya ilmiah

,yaitu

1. Objektif setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan

kepada data dan fakta.

2. Prosedur atau penyimpulan penemuannya melalui penalaran induktif dan

deduktif.

3. Rasio dalam pembahasan data. Seorang penulis karya ilmiah dalam

menganalisis data harus menggunakan pengalaman dan pikiran secara

logis.

Beberapa bagian penting dari struktur karya ilmiah diuraikan sebagai berikut.

a) Judul

Judul dalam karya ilmiah dirumuskan dalam satu frasa yang jelas

dan lengkap. Judul mencerminkan hubungan antarvariabel. Istilah

hubungan di sini tidak selalu mempunyai makna korelasional,

kausalitas, ataupun determinatif. Judul juga mencerminkan dan

konsistensi dengan ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subjek

penelitian, dan metode penelitian.


Penulisan judul dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, dengan

menggunakan huruf kapital semua kecuali pada anak judulnya; Kedua,

dengan menggunakan huruf kecil kecuali huruf pertamanya. Apabila

cara yang kedua digunakan, maka kata-kata penggabung, seperti

dengan dan tentang serta kata-kata depan seperti di-, dari, dan ke- huruf

pertamanya tidak boleh menggunakan huruf kapital. Di akhir judul

tidak boleh menggunakan tanda baca apa pun, termasuk titik ataupun

koma.

b) Pendahuluan

Pada karya ilmiah formal, bagian pendahuluan mencakup latar

belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah,

perumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat atau kegunaan

penelitian. Selain itu, dapat pula dilengkapi dengan definisi operasional

dan sistematika penulisan.

a. Latar belakang masalah

Uraian pada latar belakang masalah dimaksudkan untuk

menjelaskan alasan timbulnya masalah dan pentingnya untuk

dibahas, baik itu segi pengembangan ilmu, kemasyarakatan, maupun

dalam kaitan dengan kehidupan pada umumnya.

b. Perumusan Masalah

Masalah adalah segala sesuatu yang dianggap perlu pemecahan

oleh penulis, yang pada umumnya ditanyakan dalam bentuk

pertanyaan mengapa, bagaimana. Berangkat dari pertanyaan itulah,


penulis menganggap perlu untuk melakukan langkah-langkah

pemecahan, misalnya melalui penelitian. Masalah itu pula yang

nantinya menjadi fokus pembahasan di dalam karya ilmiah tersebut.

c. Tujuan (Penulisan Karya Ilmiah)

Tujuan penulisan karya ilmiah merupakan pernyataan mengenai

fokus pembahasan di dalam penulisan karya ilmiah tersebut,

berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Dengan demikian,

tujuan harus sesuai dengan masalah pada karya ilmiah itu.

d. Manfaat

Perlu diyakinkan pula kepada pembaca tentang manfaat atau

kegunaan dari penulisan karya ilmiah. Misalnya untuk

pengembangan suatu bidang ilmu ataupun untuk pihak atau

lembaga-lembaga tertentu.

c) Kerangka Teoritis

Kerangka teoritis disebut juga kajian pustaka atau teori landasan.

Tercakup pula di dalam bagian ini adalah kerangka pemikiran dan

hipotesis. Kerangka teoritis dimulai dengan mengidentifikasi dan

mengkaji berbagai teori yang relevan serta diakhiri dengan pengajuan

hipotesis.

Di samping itu, dalam kerangka teoritis perlu dilakukan pengkajian

terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan para penulis


terdahulu. Langkah ini penting dilakukan guna menambah dan

memperoleh wawasan ataupun pengetahuan baru, yang telah ada

sebelumnya. Di samping akan menghindari adanya duplikasi yang sia-

sia, langkah ini juga akan memberikan perspektif yang lebih jelas

mengenai hakikat dan kegunaan penelitian itu dalam perkembangan

ilmu secara keseluruhan.

d) Metodologi Penelitian

Dalam karya tulis yang merupakan hasil penelitian, perlu

dicantumkan pula bagian yang disebut dengan metode penelitian.

Metodologi penelitian diartikan sebagai prosedur atau tahap-tahap

penelitian, mulai dari persiapan, penentuan sumber data, pengolahan,

sampai dengan pelaporannya.

Setiap penelitian mempunyai metode penelitian masing-masing,

yang umumnya bergantung pada tujuan penelitian itu sendiri. Metode-

metode penelitian yang dimaksud, misalnya sebagai berikut.

e) Pembahasan

Bagian ini berisi paparan tentang isi pokok karya ilmiah, terkait

dengan rumusan masalah/ tujuan penulisan yang dikemukakan pada bab

pendahuluan. Data yang diperoleh melalui hasil pengamatan,

wawancara, dan sebagainya itu dibahas dengan berbagai sudut pandang;

diperkuat oleh teori-teori yang telah dikemukakan sebelumnya.

Sekiranya diperlukan, pembahasan dapat dilengkapi dengan berbagai

sarana pembantu seperti tabel dan grafik. Sarana-sarana pembantu


tersebut diperlukan untuk menjelaskan pernyataan ataupun data. Tabel

dan grafik merupakan cara efektif dalam menyajikan data dan

informasi. Sajian data dan informasi lebih mudah dibaca dan

disimpulkan. Penyajian informasi dengan tabel dan grafik memang

lebih sistematis dan lebih enak dibaca, mudah dipahami, serta lebih

menarik daripada penyajian secara verbal.

Penulis perlu menggunakan argumen-argumen yang telah

dikemukakan dalam kerangka teoritis. Pembahasan data dapat

diibaratkan dengan sebuah pisau daging. Apabila pisau itu tajam, baik

pulalah keratan-keratan daging yang dihasilkannya. Namun, apabila

tumpul, maka keratan-keratan daging itu akan acak-acakan, penuh

cacat. Demikian pula halnya dengan pembahasan data. Apabila

argumen-argumen yang dikemukakan penulis lemah dan data yang

digunakannya tidak lengkap, pemecahan masalahnya pun akan jauh dari

diharapkan.

f) Simpulan dan Saran.

Simpulan merupakan pemaknaan kembali atau sebagai sintesis dari

keseluruhan unsur penulisan karya ilmiah. Simpulan merupakan bagian

dari simpul masalah (pendahuluan), kerangka teoritis yang tercakup di

dalamnya, hipotesis, metodologi penelitian, dan temuan penelitian.

Simpulan merupakan kajian terpadu dengan meletakkan berbagai unsur

penelitian secara menyeluruh. Oleh karena itu, perlu diuraikan kembali

secara ringkas pernyataan-pernyataan pokok dari unsur-unsur di atas


dengan meletakkannya dalam kerangka pikir yang mengarah kepada

simpulan.

g) Daftar Pustaka

Daftar pustakan memuat kepustakaan yang digunakan sebagai

landasan dalam karya ilmiah yang terdapat dari sumber tertulis, baik itu

yang berupa buku, artikel jurnal, dokumen resmi, maupun sumber-

sumber lain dari internet. Semua sumber tertulis atau tercetak yang

tercantum di dalam karya ilmiah harus dicantumkan di dalam daftar

pustaka. Sebaliknya, sumber-sumber yang pernah dibaca oleh penulis,

tetapi tidak digunakan di dalam penulisan karya ilmiah itu, tidak boleh

dicantumkan di dalam daftar pustaka.

Cara menulis daftar pustaka berurutan secara alfabetis, tanpa

menggunakan nomor urut. Sumber tertulis/ tercetak yang memerulukan

banyak tempat lebih dari satu baris ditulis dengan jarak satu spasi,

sedangkan jarak antara sumber yang satu dengan yang lainnya adalah

dua spasi.

Susunan penulisan daftar pustaka: nama yang disusun di balik; tahun

terbit; judul pustaka; kota terbit; dan nama penerbit

d) Laporan Pegidentifikasi Karya Ilmiah

Berdasarkan pengidentifikasi karya ilmiah berupa artikel ,yang berada di

lampiran 1, kami mendapatkan informasi /tanggapan sebagai berikut .


NO Bagian Karya Ilmiah Tanggapan/Informasi

1 Judul Berisi mengenai informasi identitas

dalam karya ilmiah

2 Abstrak Ringkasan atau ikhtisari dari karya

ilmiah.jumlah kata 55 .dan memilki

kata kunci :

keamanan,tindakan,anetesi dan

pasient

3 Pembahasan Paparan isi pokok karya ilmiah yang

1. Definisi terkait dengan Abstrak yang di

2. Klasifikasi kemukaan di awal , dibahas dengan

3. Keamanan dalam tindakan sudut pandang yang luas dan di

anestesi perkuat oleh argument yang dikemas

secara teoritis dan sistematis

Mengunakan kalimat yang efektif,

sesuai EBI , mudah di pahami dan

sesuai dengan pokok permasalahan

yang di ambil yaitu mengenai seputar

4 Simpulan Pemaknaan kembali atau sebagai


sintesis dari keseluruhan unsue

penulisan karya ilmiah . Artikel ini

menyimpulkan bahwa keamanan

dalam tindakan anetesia secara

keseluruhan meliputi penelitan dan

persiapan pra anestesia hingga pasca

anestesia. Tindakan ini bertujuan

untuk mengurangi bahaya atau risiko

buruk yang dapat terjadi pada saat

pasca anestesia. Pemahaman tentang

tahap-tahap persiapan pra anesthesia

hingga pasca anestesia,serta teknik-

teknik pelaksanaan anestesia perlu

dipahami untuk mencapai keamanan

dalam tindakan anestesia .

5 Daftar Pustaka Memaparkan 6 buah referensi bacaan

sebagai penunjang penulisan artikel

ilmiah.

Susunan penulisannya meliputi nama

yang disusun di balik; tahun terbit;

judul pustaka; kota terbit; dan nama

penerbit.

Cara penulisan sudah berurutan secara


alfabetis dan tanpa menggunakan

nomor urut .

. Metode apa saja yang digunakan dalam membuat makalah / karya ilmiah?

Jawab :

1. Metode kualitatif yaitu metode yang ditanya merupakan peristiwa

deskriptif interpretatif.

2. Metode kuantitatif yaitu metode yang ditanya berupa angka-angka yang

dianalisis .

Soal
1. Bagaimana cara mengenal karakteristik karya ilmiah ?

Jawab : cara mengenal karakteristik karya ilmiah dengan didasari

beberapa aspek. Aspek-aspek tersebut antara lain :

a. Struktur penyajian,

b. Komponen dan substansi karya ilmiah,

c. Sikap penulis,dan

d. Bahasa

Karya ilmiah dapat dikenali dengan struktur penyajian yang terdiri

dari bagian pembukaan, pokok pembahasan/isi, dan penutup. Dalam

struktur sajian karya ilmiah terdapat beberapa komponen antara lain daftar

pustaka/daftar rujukan, abstrak (saripati tulisan), daftar gambar, tabel,

dan ucapan terima kasih. Substansi karya ilmiah dapat mencakup segala

bidang, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Oleh

karenanya karya ilmiah dikelompokkan sesuai dengan disiplin ilmu. Karya

ilmiah selalu didasari oleh fakta dan data, sehingga karya ilmiah bersifat

obyektif. Dengan didukung argumentasi yang disajikan dengan berbagai

teori yang telah teruji kebenarannya atau pengalaman empiris yang telah

diakui kalangan luas. Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah yaitu bahasa

tulis baku.

2. Apa yang dikmaksud Prinsip sintesis dalam penulisan teori ?


Jawab : Prinsip sintesis adalah merangkum intisari bacaan yang berasal

dari beberapa sumber untuk mengambil suatu kesimpulan yang

koprehensif.

3. Bagaimana cara menulis karya ilmiah yang baik ?

Jawab :

- Pertama kita harus menentukan gagasan sebagai masalah

pembahasan

- Mengumpulkan data, dengan cara observasi fenomena yang

sedang terjadi di masyarakat secara objektif.

- Setelah itu baru proses penulisan, menggunakan bahasa penulisan

kata yang sesuai dengan ejaan

- Setelah itu barulah kita memasuki proses pengeditan hasil tulisan

yg sudah ditulis.

4. Apa yang dimaksud menulis secara eksplisit ?

Jawab : Menulis secara tegas, terus terang, tidak berbelit-belit sehingga

orang dapat menangkap maksudnya dengan mudah dan tidak

mempunyai gambaran salah mengenai berita, keputusan, pidato dan

sebagainya.

5. Bagaimana cara membedakan bahasa karya ilmiah dengan bahasa karya

non ilmiah?

Jawab :
Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah

dengan bahasa karya non ilmiah dapat dibedakan sebagai berikut :

a. Bahasa yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah adalah

bahasa baku sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik

dan benar, sedang pada penulisan karya non ilmiah sering

menggunakan bahasa yang tidak baku ( mis: bahasa gaul, bahasa

slenk, dsb).

b. Memperhatikan nilai rasa. Dapat membedakan penggunaan

kata sesuai peruntukannya, misalnya kata kamu, anda, beliau,

mohon, minta, dan sebagainya

c. Mampu membedakan arti umum dan arti khusus.

d. Menggunakan bahasa secara efektif dan efisien. Efektif

dikandung maksud mempunyai susunan kalimat lengkap

mengikuti aturan tata bahasa, bernalar. Efisien yaitu mengunakan

kata secara hemat (tidak bertele-tele).

6. Bandingkan sebuah artikel dari koran dan sebuah artikel dari jurnal

ilmiah.Apa yang dapat di pelajari dari perbandingan tersebut?

Jawab : Artikel dari koran tidak terstruktur seperti artikel dari jurnal

ilmiah. Substansi dari artikel koran bersifat subyektif sedangkan

artikel pada jurnal bersifat obyektif dengan didukung data dan

fakta yang akurat. Dari perbandingan tersebut dapat disimpulkan

bahwa artikel koran bukan termasuk karya ilmiah sedangkan

artikel pada jurnal termasuk karya ilmiah.


7. Sebutkan aspek-aspek yang dapat menggambarkan karakteristik sebuah

karya ilmiah dan berikan penjelasan singkat untuk sebuah aspek.

Jawab : aspek-aspek yang dapat menggambarkan karakteristik sebuah

karya ilmiah adalah meliputi struktur penyajian, komponen dan

substansi karya ilmiah, sikap penulis, dan bahasa.

Komponen Dan Substansi Karya Ilmiah :

a. Komponen Karya Ilmiah

Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya,

namun semua karya ilmiah memuat pendahuluan, bagian inti,

penutup, dan daftar pustaka. Sebuah karya ilmiah jika berupa

makalah, paling tidak harus memuat daftar pustaka atau daftar

rujukan yang digunakan oleh penulis dalam mengungkapkan

suatu masalah dan dalam memberikan argumentasi. Karya

ilmiah yang berupa artikel ilmiah harus terdapat komponen

abstrak. Karya ilmiah berupa laporan penelitian harus

mencamtumkan lampiran untuk mendukung laporan tersebut.

Karya ilmiah berupa skripsi, tesis, dan disertasi dilengkapi

dengan komponen abstrak, daftar gambar dan tabel, ucapan

terima kasih (kata pengantar), daftar pustaka dan lampiran.

b. Substansi Karya Ilmiah

Substansi karya ilmiah mencakup bidang dari yang paling

sederhana ke yang paling kompleks. Oleh karena bidangnya

yang terlalu luas, karya ilmiah dikelompokkan sesuai disiplin


ilmu. Menurut substansinya karya ilmiah dapat dikelompokkan

ke dalam ilmu-ilmu sosial, eksakta (Matematika dan IPA), dan

seni.

8. Dari uraian tersebut cobalah simpulkan karakteristik karya ilmiah?

Jawab :Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa karakteristik sebuah

karya ilmiah adalah bersifat sistematis, mengupas masalah dari

hal terkecil hingga yang kompleks secara rinci dan didukung

dengan fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

9. Secara umum struktur sajian sebuah karya ilmiah terdiri dari bagian awal,

bagian inti, dan bagian penutup. Coba jelas dan sebutkan masing-masing

bagian dan apa bedanya dengan struktur sajian karya non ilmiah?

Jawab :

Struktur sajian karya ilmiah :

a. Bagian awal

Bagian awal atau pendahuluan sebuah karya ilmiah

merupakan pengantar untuk menuju ke bab inti. Pada umumnya

berisi tentang latar belakang masalah, indentifikasi masalah,

rumusan masalah, tujuan pemaparan, dan manfaat dari kegiatan.

b. Bagian inti

Bagian inti merupakan gagasan pokok yang ingin

disampaikan penulis, yang terdiri dari beberapa bab atau sub

topik.

c. Bagian penutup
Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan

dan rekomendasi penulis terhadap tindak lanjut gagasan tersebut.

Dengan memperhatikan struktur sajian karya ilmiah seperti

tersebut di atas, dapat dibedakan antara struktur sajian karya

ilmiah dan struktur sajian karya non ilmiah sebagai berikut :

sebuah karya ilmiah mempunyai struktur sajian yang sangat ketat,

sedangkan karya non ilmiah tidak. Karya ilmiah menyajikan

tulisan yang dari awal hingga akhir penulisan selalu terdapat

kesinambungan sedangkan karya non ilmiah sering tidak ada

kesinambungan.

10. Bagaimana cara menuliskan daftar pustaka yang bersumber dari internet,

jurnal, dan buku?

Jawab :

Penulisan daftar pustaka sebagai berikut :

a. Internet : Ditulis sesuai dengan alamat situs webnya, karena

dalam penulisan daftar pustaka dari internet tidak dapat

diubah, serta di beri waktu pengambilan.

b. Jurnal : Nama pengarang.Tahun.Judul Buku (Miring). Kota

terbit: Judul Jurnal. Vol (Edisi)

c. Buku : Nama pengarang (dibalik diberi koma tidak disertai

pangkat). Tahun terbit.Judul buku (miring).Kota terbit: penerbit

11. Apa yang dimaksud bersifat empiris empiric dalam penulisan makalah

dan bersifat empiris obyektif dalam penulisan ketras kerja itu?


Jawab :

a. Empiris empirik adalah data yang didapat dari penelitian

seseorang atau kelompok disampaikan seadanya tanpa

manipulasi.

b. Empiris obyektif adalah Ilmu pengetahuan yang didasarkan

pada beberapa sumber hasil observasi yang dilakukan oleh

ahli / peneliti, berdasarkan fakta yang ada (bukan kata

orang).

12. Sebutkan jenis-jenis karya ilmiah dan jelaskan!

Jawaban:

Makalah

Makalah merupakan sebuah karya ilmiah yang menyajikan sebuah

masalah yang penyelesaiaannya mengandalkan berbagai macam data yang

ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan juga objektif.

Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentsikan dalam sebuah

kegiatanseminar.

Artikel

Dalam konteks jurnalistik, pengertian karya ilmiah artuikel merupakan

karya ilmiah yang memuat pendapat subjektif pembuatnya mengenai

sebuh peristiwa ataupun masalah tertentu. Sedangkan jika dipandang dari

sudut pandang ilmiah, artikel dapat diartikan sebagai karya tulis yang

sengaja dirancang untuk dimuat dalam jurnal ataupun kumpulan artikel

yang dibuat dengan memperhatikan kaidah penulisan ilmiah dan


mengikuti pedoman ilmiah yang berlaku.

Skripsi

Skripsi merupakan karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk bisa

mendapatkan gelar sarjana (S1). Skripsi memuat tulisan berisi pendapat

penulis dengan mengacu ataupun berdasarkan teori yang telah diterbitkan

sebelumnya.

13. Ciri karya tulis ilmiah antara lain …

Jawaban:

Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku. Sikap

penulis dalam karya ilmiah adalah objektif. Struktur sajian karya ilmiah

sangat ketat. Komponen karya ilmiah bervarariasi sesuai dengan jenisnya.

14. Bagian awal atau pendahuluan sebuah karya ilmiah merupakan pengantar

untuk menuju ke bab inti. Pada umumnya berisi tentang ….

Jawaban:

Latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan

pemaparan, dan manfaat dari kegiatan.

15. Jelaskan sistematika penulisan karya ilmiah!

Jawaban:

A. BAGIAN PEMBUKA

1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul

3. Halaman Pengesahan

4. Abstraksi

5. Kata Pengantar

6. Daftar Isi

7. Daftar Tabel, Gambar, Grafik, dll

B. BAGIAN ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Penelitian

1.4 Manfaat Penelitian

1.5 Batasan Masalah

1.6 Definisi Istilah (Boleh ada boleh tidak)

1.7 Hipotesis

BAB II KAJIAN PUSTAKA/ LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.5 Teknik Analisis Data

3.6 Desain Penelitian


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

4.2 Pembahasan

BAB V

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

BAB VII

MENILAI KARYA MELALUI RESENSI

A. Pengertian Resensi
Resensi merupakan Pertimbangan baik-buruknya suatu karya. Orang yang

menyusun resensi Disebut peresensi. Dalam meresensi sebuah buku, haruslah

objektif, sesuai Dengan kualitas isi buku. Sebelum melakukan resensi, kalian harus

mengetahui

Dahulu unsur-unsur dalam resensi.Untuk membekali kemampuanmu, pada bab ini

kamu akan belajar:

1. Membandingkan isi berbagai resensi untuk menemukan sistematika sebuah

Resensi; Menilai karya Melalui resensi

2. Menyusun sebuah resensi dengan memperhatikan hasil perbandingan

Beberapa teks resensi;

3. Menganalisis kebahasaan resensi dalam dua karya yang berbeda; dan

4. Mengonstruksi sebuah resensi dari buku kumpulan cerita pendek atau

Novel yang dibaca.

B. Membandingkan Isi Berbagai Resensi Untuk Menemukan Sistematika Sebuah

Resensi

Memahami Isi dan Sistematika Resensi

Pada pembahasan pertama ini, kamu akan membandingkan isi teks

resensi. Resensi adalah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai

suatu karya baik itu buku, film, atau karya lain. Tugas penulis resensi

adalah memberikan gambaran kepada pembaca mengenai suatu karya

apakah layak dibaca atau tidak.Hal-hal yang dapat ditanggapi dalam resensi

ialah kualitas isi,penampilan, unsur-unsur, bahasa, dan manfaat bagi pembaca.


Unsur-unsur atau sistematika yang terdapat dalam resensi di antaranya sebagai

berikut.

1. Judul resensi

2. Identitas buku yang diresensi

3. Pendahuluan (memperkenalkan pengarang, tujuan pengarang buku,

dan lain-lain)

4. Inti/isi resensi

5. Keunggulan buku

6. Kekurangan buku

7. Penutup

Perhatikanlah contoh teks resensi berikut berdasarkan penyajian isinya.

Judul resensi

Valentino rossi sang juara

Identitas buku

Judul buku : otobiografi valentine Rossi (andai aku takPernah mencobanya)

asli : the autobiography of

Valentino rossi: what if I had never tried it

Penerjemah : doni suseno

Penerbit : februari 2016

Jumlah halaman : 302

 Pendahuluan
Penulis memilih buku ini karena sangat digemari oleh anak muda

Terutama penggemar otomotif. Selain itu, buku tersebut mengungkapkan

Rahasia perpindahan valentino rossi dari tim honda ke tim yamaha yang

Selama ini tidak terungkap oleh media.

 Isi resensi

Kemenangan demi kemenangan yang telah diraih rossi bersama Honda

membuat mereka yang berkecimpung dalam tim honda mulai Beranggapan

bahwa yang menentukan sebuah kemenangan adalah mesin Motor, bukan

pembalapnya. Mereka membandingkan yamaha, salah satu Pesaingnya yang

tidak pernah memenangi satu balapan pun karena mesin Motornya memang

kalah cepat dari honda.

Membandingkan Isi Teks Resensi

Bagaimanakah penilaianmu terhadap isi sebuah buku? Dapatkah

kamu Mengungkapkan penilaian tentang sebuah buku ke dalam bentuk

resensi? pembahasan ini, kamu akan membandingkan isi dari teks

resensi.Hal yang dibandingkan ialah dari penyajian isinya.

Teks 1

Judul : agar menulis-mengarang Bisa gampang

Pengarang : andrias harefa

Penerbit : pt gramedia pustaka Utama

Tahun terbit : 2002

Halaman : i-xi + 103 halaman

Aktivitas menulis sering kali dikaitkan Dengan bakat seseorang.,

tidakSelamanya bakat dapat membuat aktivitas Tulis-menulis menjadi


selancar dan Semudah yang kita bayangkan. Berulang para pakar

menyatakan bahwa menulis merupakan pelajaran dasar Yang sudah kita

dapatkan semenjak duduk di bangku sekolah dasar bahkan taman

kanak-kanak. Dengan kata lain, mengarang adalah keterampilan.

Sekolah dasar. Namun, sering kali ketika kita hendak menuangkan

ide-ide Kita dalam bentuk tulisan, sesuatu yang bernama “bakat” selalu

menjadi Semacam “kambing hitam” yang harus siap dipersalahkan.

Mengarang bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, juga bukan

Merupakan hal yang sulit jika ada komitmen, janji pada diri sendiri

tentu Saja, jika komitmen itu diniati untuk benar-benar ditepati.

Komitmen,Inilah satu lagi kata kunci agar proses menulis dan

mengarang menjadi Mudah. Komitmen tersebut adalah janji pada diri

sendiri bahwa saya akan Menjadi penulis.

Jadi, menulis itu bukan perlu bakat, sebab bakat tidak Lebih dari

“minat dan ambisi yang terus-menerus berkembang”.Jadi, jika “bakat”

bermakna demikian, segala sesuatu memerlukan bakat,Tidak hanya

dalam soal tulis-menulis. Masalahnya kemudian, bagaimana Agar

ambisi tersebut terus dipelihara sampai waktu yang lama? Jawabnya,

“komitmen pada diri sendiri”.

Teks 2

Judul : istanbul (kenangan sebuah Kota)

Penulis : orhan pamuk


Penerjemah : rahmani astuti

Penerbit : serambi

Tahun terbit : 2015

Tebal : 561

Istanbul atau dulunya dikenal dengan Nama byzantium merupakan

kota yang Paling penting dalam sejarah. Kota iniMenjadi ibu kota dari

empat kekaisaran,Yaitu kekaisaran romawi, kekaisaran romawi timur,

kekaisaran Latin dan terakhir kekaisaran utsmaniyah. Penyebaran

agama Kristen Mengalami kemajuan pada masa kekaisaran romawi dan

romawi timur Sebelum utsmaniyah menakhlukkannya pada tahun 1453

di bawah Kepemimpinan mehmed ii (muhammad al-fatih) yang

mengubahnya Menjadi pertahanan islam sekaligus ibu kota

kekhalifahan terakhir. Kesultanan utsmaniyah berakhir pada tahun

1922.

Istanbul beralih Menjadi republik turki pada tahun 1923. Namun tak

banyak kemajuan Yang terjadi pada periode ini. Kota yang dahulunya

pernah menjadi Rebutan karena kekayaan dan posisinya yang strategis

mendadak diabaikan Setelah kesultanan utsmani jatuh. Sebaliknya, kota

ini menjadi lebih Miskin, kumuh, dan terasing. Kegemilangan kota ini

perlahan memudar.Rakyat hidup dalam kemiskinan dan penderitaan

akan kenangan kejayaan Masa lalu.“seakan-akan begitu kami aman


berada di rumah kami, kamar Tidur kami, ranjang kami, maka kami

dapat kembali pada mimpi-mimpi

Tentang kekayaan kami yang telah lama hilang, tentang masa lalu

kami Yang legendaris.” (halaman 50).Sebesar apa pun hasrat untuk

meniru barat dan menjalankan Modernisasi, tampaknya keinginan yang

lebih mendesak adalah terlepas Dari seluruh kenangan pahit dari

kesultanan yang jatuh: lebih menyerupaiTindakan seorang pria yang

diputus cinta membuang seluruh pakaian,Barang-barang, dan foto-foto

bekas kekasihnya. Namun, karena tidak Ada sesuatu pun, baik dari

barat maupun dari tanah air sendiri, yang bias Digunakan untuk mengisi

kekosongan itu, dorongan kuat untuk berkiblat Ke barat sebagian besar

merupakan usaha untuk menghapus masa lalu;Pengaruhnya pada

kebudayaan bersifat mereduksi dan membuat kerdil,Mendorong

keluarga-keluarga seperti keluargaku yang, meskipun Senang melihat

kemajuan republik, melengkapi perabot rumah mereka Layaknya

museum.

Sesuatu yang di kemudian hari aku ketahui sebagai.Misteri dan

kemurungan yang mewabah, kurasakan pada masa kanak-Kanakku

sebagai kebosanan, dan kemuraman, rasa jemu mematikan, yang

Kuhubungkan dengan musik “alaturka” yang membuat nenekku

tergerak Untuk mengetuk-ngetukkan kakinya yang bersandal: aku

melarikan diri Dari situasi ini dengan membangun mimpi”(halaman43).


C. Menyusun Sebuah Resensi Dengan Memperhatikan

Hasil Perbandingan Beberapa Teks Resensi

A. Mengidentifikasi Identitas Buku Yang Diresensi

Petualangan bocah di zaman jepang

Judul novel : saksi mata

Pengarang : suparto brata

Penerbit : penerbit buku kompas

Tebal : x + 434 halaman

membaca novel yang sangat Tebal ini, saya jadi teringat dengan

novel Mencoba tidak menyerah-nya yudhistira A.n. Massardhie dan

juga novel ca bau Kan-nya remy sylado. Dalam novel Mencoba tidak

menyerah, yang menjadi Tokoh sentralnya adalah bocah laki-laki

Berusia sepuluh tahun, sedangkan dalam Novel ca bau kan yang telah

diangkat Ke layar lebar, digambarkan bagaimana keadaan jakarta, kota

era zaman Penjajahan belanda dengan sangat detail. Lalu apa

hubungannya dengan Novel saksi mata karya suparto brata ini?Dalam

saksi mata, yang menjadi “jagoan” alias tokoh utamanya Adalah bocah

berusia dua belas tahun bernama kuntara, seorang pelajar Sekolah

rakyat mohan-gakko dan mengambil latar kota surabaya pada Zaman

penjajahan jepang dengan penggambaran yang sangat apik, detail Dan

sangat memikat.
Novel setebal 434 halaman ini sendiri sebenarnya Merupakan

cerita bersambung yang dimuat di harian kompas pada Rentang waktu 2

november 1997 hingga 2 april 1998. Kisah berawal saat kuntara secara

tidak sengaja memergoki buliknya Raden ajeng rumsari alias bulik rum

tengah berduaan dengan wiradad Di sebuah bungker perlindungan- baru

diketahui oleh kuntara Kalau wiradad adalah suami sah dari bulik rum.

Hal itu membuat perasaan Hatinya berkecamuk. Kuntara pun heran

dengan apa yang dilakukan oleh Bulik rum yang selama ini selalu

dihormatinya.

Namun ia bisa mengerti Kalau ternyata bulik rum yang cantik ini

menyembunyikan sejuta kisah Yang tak bakal disangka-sangka.Bulik

rum adalah “pegawai” tuan ichiro nishizumi, meski pekerjaan Sehari-

harinya bekerja di pabrik karung asko. Sebenarnya bulik rum Sudah

menikah dengan wiradad tetapi tuan ichiro nishizumi tidak Peduli

dengan semua itu dan memboyongnya ke surabaya. Baik wiradad

Maupun ayah bulik rum sendiri tidak mampu mencegah keinginan

ichiroNishizawa yang sangat berkuasa ini. Akan tetapi, wiradad tidak

mauMenyerah begitu saja dan segera menyusul bulik rum ke surabaya.

Saat wiradad akan bertemu dengan bulik rum inilah terjadi sesuatu

Yang di luar dugaan. Okada yang gelap mata ini segera mengambil

samurai Kecilnya hingga akhirnya bulik rum menghembuskan nafas

terakhir Di bungker perlindungan. Okada yang selama ini sangat

dihormati oleh Kuntara tenyata memiliki tabiat tidak beda dengan tuan
ichiro nishizawa.Dari sinilah awal kisah “petualangan” kuntara dalam

mengungkap Kasus hilangnya bulik rum hingga upaya untuk membalas

dendamnyaBersama dengan wiradad kepada tuan ichiro nishizawa dan

juga okada.

Sejak kasus hilangnya bulik rum ini, keluarga suryohartanan–

tempat Kuntara dan ibunya menetap–mulai terlibat dengan berbagai

kejadianYang mengikutinya. Kuntara yang tidak menginginkan

keluarga ini terlibat Dengan permasalahan yang terjadi dengan sengaja

menyembunyikannya. Dengan segala “kecerdikan” ala detektif cilik

lima sekawan kuntara Berupaya menyelesaikan kasus ini bersama

dengan wiradad.Sangat jarang sekali novel-novel “serius” di indonesia

yang terbit Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir yang

menggunakan tokoh Utama seorang anak kecil, selain dari novel

mencoba tidak menyerah-Nya yudhistira anm, mungkin hanya novel

ketika lampu berwarna Merah karya cerpenis hamsad rangkuti.

Adalah hal yang menarik apabil Membaca cerita sebuah novel

“serius” dengan tokoh utama seorang anakKecil karena ia memiliki

perspektif atau pandangan berbeda mengenai Dunia dan segala sesuatu

yang terjadi, bila dibandingkan dengan orang Dewasa. Kita bisa

membayangkan bagaimana seorang kuntara yang baru Berusia dua

belas tahun menanggapi berbagai peristiwa yang terjadi dengan Diri,

keluarga, dan lingkungan sekitarnya pada masa penjajahan jepang Dan

dengan “kepintarannya” ia mencoba untuk memecahkan persoalan


Tersebut. Meski menarik tetap saja akan memunculkan pertanyaan

Bagaimana bisa bocah dua belas tahun menjadi “sangat pintar”?

Keunggulan lain dari novel ini adalah penggambaran suasana yang detail

Mengenai kota surabaya pada tahun 1944 (zaman pendudukan jepang),

Malah ada lampiran petanya segala! Suasana kota surabaya di zaman itu

Juga “direkam” dengan indah oleh suparto brata. Kita bias

membayangkan Bagaimanan keadaan kampung ss pacarkeling yang kala

itu masih “berbau”Hindia belanda karena nama-nama jalannya masih

menggunakan nama- Nama belanda. Juga tentang bungker-bungker–

perlindungan yang

Digunakan untuk bersembunyi kala ada serangan udara–kebetulan saat

Itu tengah berkecamuk perang dunia ii. Tidak ketinggalan juga tentang

Stasiun kereta api gubeng yang tersohor itu.Sebagai arek suroboyo yang

tentunya mengenal seluk beluk kota buaya Ini, suparto brata jelas tidak

mengalami kesulitan untuk melukiskan Keadaan ini. Apalagi ia adalah

penulis yang hidup dalam tiga zaman, Kolonialisme belanda, pendudukan

jepang dan era kemerdekaan.Penggambaran suasana yang detail ini juga

berkonsekuensi kepada ceritaYang cukup panjang meski tetap tanpa adanya

maksud untuk bertele-tele.

Novel ini juga diperkaya dengan adanya kosakata dan lagu-lagu jepang

Yang makin menghidupkan suasana zaman pendudukan balatentar Jepang

di indonesia. Namun, uniknya, tidak ada satupun terjemahan untuk


Kosakata jepang tersebut. Jadi, bagi yang tidak mengerti bahasa jepang,

Seperti saya juga, ya tebak-tebak saja sendiri.

Teks seperti itulah yang disebut dengan resensi. Di dalamnya tersaji

Informasi tentang tanggapan atau komentar mendalam tentang kelebihan

Dan kelemahan suatu karya. Dalam contoh di atas, objek yang ditanggapi

Berupa novel. Selain itu, objeknya dapat berupa buku ilmu pengetahuan,

Film, pementasan drama, album lagu, lukisan, teks. Sebagaimana yang

Tampak pada contoh di atas bahwa di dalam teks yang berupa resensi

Mencakup informasi identitas karya, ringkasan, serta ulasan kelebihan dan

Kelemahan isi karya itu. Di samping itu, dapat pula disajikan rekomendasi

Penulis resensi itu untuk pembacanya.

B. Mengungkapkan Isi Informasi Buku Yang Diresensi

Berdasarkan objek karyanya, resensi terdiri atas bermacam-macam

Jenis. Seperti yang terdapat di dalam contoh di atas, ada resensi untu

novel;Ada pula yang berupa kumpulan cerpen. Berdasarkan objek

tanggapannya,Ada pula yang berupa film, drama, lagu, buku ilmu

pengetahuan, lukisan,Dan karya-karya lainnya.Dengan perbedaa

perbedaan objek karya itu, informasi yang kitaDapat pun akan bermacam-

macam pula.

Misalnya, dari resensi novel Atau kumpulan cerpen, informasi yang

kita dapatkan adalah tentang Alur, penokohan, latar, dan hal-hal lainnya

yang terdapat di dalam buku-Buku cerita itu. Berbeda halnya apabila

resensi itu tentang buku populer,Informasi yang kita dapatkan berupa


sejumlah ilmu pengetahuan yang Dapat memperluas wawasan kita tentang

topik yang dibahas oleh buku.

C. Menganalisis Kebahasaan Resensi Dalam Dua Karya Yang Berbeda

Berdasarkan contoh-contoh tersebut tampak bahwa Teks resensi

memiliki kaidah-kaidah kebahasaan seperti berikut.

1. Banyak menggunakan konjungsi penerang, seperti bahwa, yakni,Yaitu.

2. Banyak menggunakan konjungsi temporal: sejak, semenjak, kemudian,

Akhirnya.

3. Banyak menggunakan konjungsi penyebababan: karena, sebab.

4. Menggunakan pernyataan-pernyataan yang berupa saran atau

Rekomendasi pada bagian akhir teks. Hal ini ditandai oleh kata

jangan,Harus,hendaknya,

Sampai saat ini, kisah layla-majnun merupakan cerita yang paling

Populer di timur tengah maupun asia tengah, di antara bangsa-bangsa

Arab, turki, persia, afgan, tajiks, kurdi, india, pakistan, dan azerbaijan.

Kepopuleran kisah ini memberi inspirasi banyak seniman, baik pelukis,

Pemusik, maupun pembuat film, menciptakan beragam karya seni yang

Menggambarkan kisah-kasih layla dan majnun.


Kata-kata tersebut merupakan contoh kata serapan. Kata-kata itu berasal

Dari bahasa inggris. Memang dalam perkembangannya, memang bahasa

Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa, baik dari bahasa daerah

Maupun asing.

Salah satu masalah yang dihadapi dalam penulisan unsur

Serapan tersebut adalah penyesuaian ejaan dari bahasa lain itu ke dalam

Bahasa indonesia. Khususnya dengan bahasa asing, ejaan-ejaannya itu

Memiliki banyak perbedaan dengan yang berlaku dalam bahasa indonesia.

Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan berkaitan dengan

Penulisan unsur serapan itu. Secara umum peraturan-peraturan itu adalah

Sebagai berikut.

1. Satu bunyi dilambangkan dengan satu huruf, terkecuali untuk bunyi

Ng, ny, sy, kh yang diwakili oleh dua huruf. Contoh: kromosom bukan

Khromosom, foto bukan photo, retorika bukan rhetorika, dan tema Bukan

thema.

2. Penulisan kata serapan harus sesuai dengan cara pengucapan yang Berlaku

dalam bahasa indonesia. Misalnya: cek bukan check, tim bukanTeam,

taksi bukan taxi, dan aki bukan accu.

3. Penulisan kata serapan diusahakan untuk tidak jauh berbeda dengan Kata

aslinya. Contoh: aerob (inggris: aerobe) bukan erob, hidraulik(inggris: )

bukan hidrolik, sistem (inggris: system) bukan Sistim, frekuensi (inggris:

frequency) bukan frekwensi.


D. Menyimpulkan Dua Teks Resensi Berdasarkan Kebahasaan

Tahukah kamu bahwa tujuan utama resensi buku ialah memberikan

Tanggapan atas isi buku sebagai informasi kepada calon pembaca buku

Itu. Tanggapan itu dapat memotivasi pembaca resensi atau menjadi

tidak Berminat membaca buku yang diresensi itu. Di samping itu, resensi

buku Merupakan umpan balik bagi penulis buku untuk menyempurnakan

isi Buku tersebut pada edisi terbitan berikutnya. Tujuan meresensi buku

Hendaknya menjadi acuan bagi penulis resensi dalam mengembangkan

Resensi yang disusunnya dan juga sebagai salah satu kriteria bagi media

Yang akan memublikasikannya.Dalam menyimpulkan sebuah resensi

perlu penguasaan atau teknik Tertentu, misalnya menguasai isi buku,

memiliki daya analisis, dan Menguasai teori tentang buku yang diresensi.

Pada pembahasan ini, kamu Harus menyimpulkan teks resensi berdasarkan

unsur kebahasaannya,Misalnya dari penggunaan kalimat dan penggunaan

jenis kata.

E. Mengonstruksi Sebuah Resensi Dari Buku Kumpulan Cerita Atau

Novel Yang Dibaca

Mendiskusikan hal-hal menarik dalam buku kumpulan cerita

Evaluasi terhadap karya sastra semacam novel lazim disebut dengan

Resensi, yakni ulasan terhadap kualitas suatu novel. Resensi ditulis untuk

Menarik minat baca khalayak untuk membaca novel yang diulas. Unsur

Persuasif sering ditonjolkan dalam resensi. Dengan adanya resensi, pada

khalayak Timbul keinginan untuk membaca novel itu dan turut


mengapresiasinya. Dengan Demikian, resensi juga berfungsi sebagai

pengantar dan pemandu bagi pembaca Dalam menikmati novel

tersebut.Dalam contoh resensi “petualangan bocah di zaman jepang”

dijumpai Ringkasan isi buku (novel). Ringkasan tersebut dipaparkan

dalam paragraf Ke-3 sampai paragraf ke-6. Selain itu, dijelaskan pula

perbandingan novel Yang diresensi itu dengan novel-novel lainnya

(paragraf ke-1 dan ke-7).

Yang dibandingkan dalam hal ini adalah unsur tema dan penokohan.

Dalam paragraf ke-7 sampai paragraf ke-10, penulis membahas

Keunggulan-keunggulan novel tersebut berdasarkan unsur penokohan

(paragraf ke-7), unsur latar (paragraf 8-9), dan unsur gaya penyampaian

(paragraf ke-10). Walaupun hanya sekilas, penulis juga mengulas beberapa

Kelemahan novel tersebut, yakni berkenaan dengan kelogisan dan gaya

Penceritaan. Perhatikan petikan berikut.

1. Meski menarik tetap saja akan memunculkan pertanyaan bagaimana

Bisa bocah dua belas tahun menjadi “sangat pintar”?

2. Namun uniknya, tidak ada satu pun terjemahan untuk kosakata jepang

Tersebut. Jadi, bagi yang tidak mengerti bahasa jepang, seperti saya

Juga, ya tebak-tebak saja sendiri.Dengan melihat contoh di atas, dapat

kita simpulkan bahwa untukSampai pada tahap pengevaluasian, terlebih

dahulu kita harus mampu Menganalisis novel itu dengan baik.


Pemahaman tentang unsur-unsur Novel harus terkuasai dengan baik.

Analisis tentang unsur-unsur novel Yang telah kita pahami sebelumnya

harus menjadi dasar di dalam Mengevaluasi novel itu sehingga

hasilnya benar-benar objektif dan dapat Dipertanggungjawabkaan.

Adapun struktur penyajian resensi novel adalah sebagai berikut.

1. Identitas novel, yang meliputi judul, nama penulis, penerbit, tahun terbit,

Tebal novel.

2. Menyajikan ikhtisar atau hal-hal menarik dari novel.

3. Memberikan penilaian, yang meliputi kelebihan dan kelemahannya.

Penilaian tersebut sebaiknya meluputi unsur-unsur novel itu

secaralengkap, Yakni tema, alur, penokohan, latar, gaya

bahasa,amanat,dan kepengarangan.

4. Menyimpulkan resensi yang disajikan.Untuk sampai pada penyajian

resensi novel seperti itu, terdapat Sejumlah pertanyaan yang dapat kita

jadikan panduan. Berikut pertanyaan-Pertanyaan yang dimaksud.

1. Tema

A. Apakah tema cerita itu?

B. Apakah tema itu sah dan benar sebagai kebenaran umum?

2. Alur

a. Pola apakah yang digunakan pengarang dalam membangun alur

Ceritanya itu?

B. Peristiwa-peristiwa apakah yang telah dipilih untuk melayani tema

Cerita itu?
C. Apakah terdapat hubungan wajar dan baik Peristiwa peristiwa itu?

D. Mengapa suatu peristiwa lebih menonjol daripada yang lain-Lainnya?

E. Apakah peristiwa-peristiwa itu disusun secara rapi dan baik Sehingga

dapat memberikan suatu penekanan yang penting dan Berguna?

F. Apakah peristiwa-peristiwa itu wajar dan hidup?

G. Bagaimana peristiwa-peristiwa itu mengantarkan perjalananHidup

tokoh utamanya?

3. Latar

A. Di mana dan kapankah peristiwa itu terjadi?

B. Bagaimana peranan latar tersebut dalam keseluruhan cerita:

Apakah latar tersebut menguatkan atau justru melemahkan cerita?

4. Penokohan

A. Bagaimana cara pengarang dalam menampilkan karakter tokoh

Tokohnya?

B. Apakah karakter tokoh-tokoh itu wajar atau terkesan dibuat-buat?

C. Bagaimana hubungan antara satu tokoh dengan tokoh lainnya?

D. Bagaimana peranan karakter tokoh-tokoh tersebut dalam men-

Dukung tema dan menghidupkan alur cerita?

5. Sudut pandang

A. Dari sudut sudut pandang siapakah cerita itu diceritakan?


B. Apakah sudut pandang itu dijalankan dengan konsekuen dalam Seluruh

cerita?

6. Amanat

A. Apa amanat cerita itu?

B. Bagaimana cara pengarang menyampaikan amanatnya, bersifat

Menggurui atau tidak?

7. Bahasa

A. Apakah bahasa cerita itu tajam, lincah, dan sugestif?

B. Gaya bahasa apakah yang dipergunakan dalam cerita itu?

C. Apakah penggunaan gaya bahasa itu tepat, wajar, dan hidup?

F. Menulis Resensi Dari Buku Kumpulan Cerita

Menulis resensi tidaklah mudah. Untuk melakukan kegiatan ini

diperlukan beberapa persyaratan. Berikut persyaratan tersebut.

1. Penulis harus memiliki pengetahuan di bidangnya. Artinya, jika

seorang penulis akan meresensi sebuah novel, maka ia harus memiliki

pengetahuan tentang teori novel dan perkembangannya.

2. Penulis harus memiliki kemampuan menganalisis. Sebuah buku novel

terdiri atas unsur internal dan eksternal atau yang lebih dikenal dengan

unsur intrinsik dan ekstrinsik. Seorang penulis harus mampu menggali

unsur-unsur tersebut.

3. Seorang penulis juga dituntut memiliki pengetahuan dalam acuan

yang sebanding. Artinya, penulis akan membandingkan sebuah karya

lain yang sejenis. Dengan demikian, ia akan mampu menemukan


kelemahan dan keunggulan sebuah karya.

Soal

1. Dilihat dari segi isinya terdapat berbagai macam resensi, antara lain …

Jawaban:

Sasaran resensi, pertimbangan bagi pembaca, dan saran pembuat resensi

pada para pembaca.

2. Apa fungsi lain dari resensi?

Jawaban:

resensi juga berfungsi sebagai pengantar dan pemandu bagi pembaca

Dalam menikmati novel tersebut.

3. Unsur-unsur dalam resensi antara lain ….

Jawaban:

Identitas buku, ikhtisar buku, kepengarangan, keunggulan dan kelemahan.

4. Cara menemukan kekurangan dan kelebihan buku yang di resensi adalah

dengan ….

Jawaban:

Membandingkan buku yang diresensi dengan buku lain yang sejenis

5. Hal yang perlu dicantumkan dalam resensi buku adalah …

Jawaban:

1. Identitas buku (judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit dll)

2. Judul resensi
3. Ulasan resensi

4. Kesimpulan

6. Istilah resensi berasal dari Bahasa Belanda, resentie, yang berarti ….

Jawaban:

Kupasan atau pembahasan

7. Tujuan resensi adalah ….

Jawaban:

a. Memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif

b. Mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan

mendiskusikan lebih jauh fenomena yang muncul

c. Memberikan pertimbangan kepada pembaca

d. Menjawab pertanyaan yang timbul jika seseorang melihat buku yang

baru terbit

8. Objek resensi adalah …

Jawaban:

Kelebihan dan kekurangan buku

9. Pembuat resensi disebut ..

Jawaban:

Resentator

10. . Identitas buku dalam resensi meliputi ….

Jawaban:

Judul buku, nama pengarang, penerbit, tahun terbit, kota terbit, ukuran

buku, dan jumlah halaman buku.


11. Apa yang dimaksud resensi!

Jawaban:

Resensi adalah salah satu tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil

karya baik itu buku, novel, majalah, komik, film, kaset, CD, VCD,

maupun DVD.

12. Jelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi!

Jawaban: a. Tetapkan sebuah buku yang akan diresensi. Bacalah buku

tersebut dengan cermat. Buat catatan-catatan kecil bagian buku yang akan

dibahas.

b. Buatlah sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi.

c. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-dasar

dan kriteria menulis resensi.

13. Jelaskan langkah-langkah membuat resensi?

Jawaban:

1. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi meliputi:

- Tema buku yang diresensi serta deskripsi buku

- Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan dimana terbitnya,

tebal (jumlah bab dan halaman), format hingga harga.

- Siapa pengarangnya: nama, latar belakang pendidikan, reputasi dan

presentasi buku atau karya apa saja yang ditulis sampai alasan mengapa ia

menulis buku itu.

- Penggolongan/ bidang kajian buku itu, ekonomi, teknik, politik,


pendidikan, psikologi, sosiologi, filsafat, bahasa, sastra, atau lainnya.

2. Membaca buku yang akan diresensi secara menyeluruh, cermat, dan

teliti. Peta permasalahan dalam buku itu perlu dipahami dengan tepat dan

akurat.

3. Menandai bagian-bagian buku yang memerlukan perhatian khusus dan

menentukan bagian-bagian yang akan dikutip sebagai data acuan.

4. Membuat sinopsis atau intisari dari buku yang akan diresensi

5. Menentukan sikap atau penilaian terhadap hal-hal berikut ini:

- Organisasi atau kerangka penulisan: bagaimana hubungan antar bagian

satu dengan yang lainnya, bagaimana sistematika dan dinamikannya.

- Isi pernyataan: bagaimana bobot ide nya, seberapa kuat analisanya,

bagaimana kelengkapan penyajian datanya, dan bagaimana kreativitas

pemikirannya.

- Bahasa: Bagaimana ejaan yang disempurnakan diterapkan, bagaimana

penggunaan kalimat dan ketepatan pilihan kata di dalamnya, terutama

untuk buku-buku ilmiah.

- Aspek teknis: bagaimana tata letak, bagaimana tata wajah, bagaimana

kerapihan dan kebersihan, dan kualitas cetakannya (apakah ada banyak

salah cetak) sebelum melakukan penilaian, alangkah baiknya jika terlebih

dahulu dibuat semacam garis besar (outline) dan resensi itu. Outline ini

akan sangat membantu kita ketika menulis.

6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi dengan menggunakan dasar-

dasar dan kriteria-kriteria yang telah kita temukan sebelumnya.


14. Jelaskan tujuan resensi!

Jawaban:

Memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah

ada hal yang baru dan penting atau hanya sekedar mengubah buku yang

sudah ada.

15. Sebutkan syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan sebuah resensi!

Jawaban:

1. Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun penerbit, dan

tebal buku.

2. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya,

biografi pengarang atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.

3. Ada ulasan singkat terhadap buku tersebut.

4. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat itu ditunjukan


BAB VIII

BERMAIN DRAMA

A. Pengertian Drama

Drama adalah sebuah cerita atau kisah yang menggambarkan ke-

Hidupan dan watak melalui tingkah laku acting atau dialog yan

dipentaskan.Untuk membekali kemampuanmu, pada bab ini kamu akan

belajar:

1. Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak, dan konflik dalam

drama Yang dibaca atau ditonton;

2. Mempertunjukkan salah satu tokoh dalam drama yang dibaca atau yang

Ditonton secara lisan;Bermain drama

3. Menganalisis isi dan kebahasaan dalam drama yang dibaca atau

ditonton;Dan

4. Mendemonstrasikan sebuah naskah drama dengan memperhatikan isi

dan Kebahasaan.

A. Mengidentifikasi alur cerita, babak demi babak,

Dan konflik dalam drama yang dibaca atau ditonton Memahami struktur

drama yang dibaca atau ditonton Sebagaimana jenis teks lainnya, drama terdiri

atas bagian-bagian tersusun secara sistematis. Susunan bagian-bagian drama

tersebut Sebenarnya merupakan salah unsur drama pula, yakni yang biasa

disebut Dengan alur.


Seperti juga bentuk-bentuk sastra lainnya, sebuah cerita drama pun

Harusbergerak dari suatu permulaan, melalui suatu bagian tengah, menuju

Suatu akhir. Ketiga bagian itu diapit oleh dua bagian penting lainnya, yakni

Prolog dan epilog.

1. Prolog adalah kata-kata pembuka, pengantar, ataupun latar belakang

Cerita, yang biasanya disampaikan oleh dalang atau tokoh tertentu.

2. Epilog adalah kata-kata penutup yang berisi simpulan ataupun amanat

isi keseluruhan dialog. Bagian ini pun biasanya disampaika Oleh

dalang atau tokoh tertentu.Selain kedua hal di atas, dalam drama

terdapat dialog. Dialog dalam meliputi bagian orientasi, komplikasi,

dan resolusi (denouement).bagian itu terbagi dalam babak-babak dan

adegan-adegan. Satu Babak biasanya mewakili satu peristiwa besar

dalam dialog yang ditandai Oleh suatu perubahan atau perkembangan

peristiwa yang dialami tokoh Utamanya. Adapun adegan hanya

melingkup satu pilahan-pilahan dialog Antara beberapa tokoh.

1. Orientasi sesuatu cerita menentukan aksi dalam waktu dan tempat;

Memperkenalkan para tokoh, menyatakan situasi sesuatu cerita,

Mengajukan konflik yang akan dikembangkan dalam bagian utama

Cerita tersebut, dan ada kalanya membayangkan resolusi yang akan

Dibuat dalam cerita itu.


2. Komplikasi atau bagian tengah cerita, mengembangkan konflik. Sang

Pahlawan atau pelaku utama menemukan rintangan-rintangan antara

Dia dan tujuannya, dia mengalami aneka kesalahpahaman dalam

Perjuangan untuk menanggulangi rintangan-rintangan ini.

3. Resolusi atau denouement hendaklah muncul secara logis dari apa-

Apa yang telah mendahuluinya di dalam komplikasi. Titik batas

yang Memisahkan komplikasi dan resolusi, biasanya disebut

klimaks (turning Point). Pada klimaks itulah terjadi perubahan

penting mengenai nasib Sang tokoh. Kepuasan para penonton

terhadap suatu cerita tergantung Pada sesuai-tidaknya perubahan itu

dengan yang mereka harapkan.Pengarang dapat mempergunakan

teknik flashback atau sorot balik Untuk memperkenalkan penonton

dengan masa lalu sang pahlawan,Menjelaskan suatu situasi, atau

untuk memberikan motivasi bagi aksi-Aksinya.

Anda mungkin juga menyukai