Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BAHASA INDONESIA

KAJIAN TEORI

PENGEMBANGAN PARAGRAF
PERSUASIF

NAMA : AZHABUL KAHFI


NIM : 230301522077
KELAS : PJKR KE SD-AN (B)
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan kajian teori ini yang berjudul Pengembangan paragraf
persuasif sesuai waktu yang ditentukan.
Tujuan pokok dari penyusunan kajian teori ini untuk memenuhi syarat pada
mata kuliah Bahasa Indonesia dan tujuan umumnya untuk memberikan
beberapa informasi pengetahuan tentang Pengembangan paragraf persuasif
bagi para pembacanya, selain itu ini juga dapat berfungsi sebagai bahan
referensi pembelajaran perkuliahan khususnya bidang studi Bahasa
Indonesia.
Penyusun menyimpulkan masih banyak kekurangan yang terdapat dalam
kajian teori ini, oleh karena itu Penyusun memohon kepada para pembaca
untuk dapat memberikan tanggapan atau masukan maupun saran yang
sifatnya membangun agar kajian teori ini menjadi lebih baik.
A. Paragraf Persuasif

1. Pengertian Paragraf Persuasif

Paragraf persuasif adalah suatu seni verbal yang bertujuan untuk


meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki
pembicara pada waktu ini atau pada waktu yang akan datang. Karena
tujuan terakhir adalah agar pembaca atau pendengar melakukan sesuatu
maka persuasif dapat dimasukkan pula dalam cara-cara untuk mengambil
keputusan. Mereka yang menerima persuasif harus mendapat keyakinan
dan bijaksana dan dilakukan tanpa paksaan.
Persuasif tidak mengambil bentuk paksaan atau kekerasan
terhadap orang yang menerima persuasif. Oleh sebab itu, ia memerlukan
juga upaya-upaya tertentu untuk merangsang orang mengambil
keputusan sesuai dengan keinginannya. Upaya yang biasa digunakan
adalah menyodorkan bukti-bukti, walaupun tidak setegas seperti yang
dilakukan dalam argumentasi. Bentuk-bentuk persuasi yang dikenal
umum adalah propaganda yang dilakukan oleh golongan-golongan atau
badan-badan tertentu, iklan- iklan dalam surat kabar, majalah, atau medi
masa lainny, selebaran-selebaran, kampanye lisan, dan pendekatan emotif,
yaituberusaha membangkitkan dan merangsang emosi para hadirin.
Untuk meyakinkan hadirin mengenai apa yang dipersuasikan,
pembicara, atau penulis harus menimbulkan kepercayaan pada para
hadirin atau pembaca.
Kepercayaan merupakan unsur utama dalam persuasif. Walaupun
kepercayaan merupakan landasan utama persuasif,tetapi dapat juga
diarahkan kepada jangkauan yang lebih jauh, yaitu agar yang diajak
bicara dapat melakukan sesuatu (Keraf, 2007: 118).
Paragraf persuasif adalah bentuk paragraf yang bertujuan untuk
meyakinkan atau membujuk seseorang baik pembaca atau juga pendengar
agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.
Dari penjelasan tersebut penulis menyimpulkan bahwa persuasif
adalah membujuk atau meyakinkan seseorang agar melakukan sesuatu.

2. ciri-ciri paragraf persuasif sebagai berikut.


1. Berusaha meyakinkan, mendorong, mempengaruhi, membujuk
seseorang atau pembaca.
2. Berusaha membuat pembaca tergerak untuk melakukukan hal yang
dihendaki penulis.
3. Menggunakan fakta atau bukti untuk melakukan hal yang dihendaki
penulis.
4. Menggunakan kalimat persuasif atau kalimat yang bersifat mengajak
secara langsung atau tidak.
5. Menggunakan bahasa yang menarik dan bersifat sugesti dan

berusaha meyakinkan, mendorong, mempengaruhi, membujuk


seseorang atau pembaca.

6. Berusaha membuat pembaca tergerak untuk melakukan hal yang


dihendaki penulis.
7. Menggunakan fakta atau bukti untuk melakukan hal yang dihendaki
penulis.
8. Menggunakan kalimat persuasif atau kalimat yang bersifat mengajak
secara langsung atau tidak.
9. Menggunakan bahasa yang menarik dan bersifat sugesti.

Teknik penulisan paragraf persuasif adalah sebagai berikut.

a. Rasionalisme
Rasionalisme adalah proses penggunaan akal untuk memberikan
dasar pembenaran terhadap suatu persoalan. Pembenaran ini fungsi
berfungsi untuk memudahkan jalan agar keinginan, sikap, keputusan,
atau tindakan yang telah ditentukan dapat dibenarkan.
b. Sugesti

Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau mempengaruhi orang lain


untuk menerima pendirian tertentu.
Dalam kehidupan sehari-hari, sugesti itu biasanya dilakukan
dengan rangkaian kata yang menarik dan meyakinkan.

Langkah-langkah menulis paragraf persuasif adalah sebagai


berikut.

1. Melakukan observasi terhadap objek.

2. Menentukan topik paragraf berdasarkan observasi yang telah


dilakukan.

3. Menyusun kalimat topik dengan baik dan benar.

4. Menyusun kalimat-kalimat penjelas untuk menjelaskan gagasan utama.

5. Menggunakan bahasa yang menarik dan bersifat sugesti dibenarkan


6. Meletakkan gagasan utama, gagasan penjelas, dan kalimat
persuasif ke dalam kerangka paragraf (Artati, 2011:35).

3. Fungsi Kalimat Persuasif

 Sebagai kalimat perintah yang digunakan untuk memberikan perintah


secara langsung kepada seseorang.
 Digunakan sebagai bahan promosi, kalimat promosi yang bisa menarik
banyak konsumen terhadap suatu produk.
 Bisa digunakan untuk membentuk suatu paragraf persuasif, yang
memiliki tujuan hampir sama dengan kalimat persuasif.

B. Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif

Kemampuan menulis paragraf persuasif merupakan kemampuan


berbahasa yang sangat penting dalam kehidupan manusia agar dapat
mengungkapkan ide,
pikiran, perasaan, dan kemampuannya kepada orang lain melalui tulisan
yang bertujuan untuk meyakinkan atau membujuk seseorang baik
kepada para pembaca atau pendengar agar melakukan sesuatu yang
dikehendaki penulis.
Jadi, kemampuan menulis paragraf persuasif pada dasarnya harus
mampu mengungkapkan ide, pikiran, perasaan, dan kemampuannya
kepada orang lain melalui tulisan agar para pembaca ataupun pendengar
yakin dengan apa yang kita lakukan sesuai dengan yang dikehendaki
penulis.

C. Unsur-unsur dan struktur paragraf persuasif

1. Kata kerja yang menyatakan penjelasan


Kata kerja ini banyak digunakan pada bagian pembukaan dan
penyampaian tesis. Contoh kata kerja yang menyatakan penjelasan adalah
merupakan, ialah, yaitu, dan adalah.

2. Konjungsi yang menyatakan tujuan dan penjelasan


Konjungsi ini sering digunakan pada bagian tesis. Konjungsi tujuan
contohnya adalah agar, supaya, dan untuk. Adapun contoh konjungsi
penjelasan adalah bahwa.
3. Konjungsi sebab akibat (kausal)
Konjungsi ini sering digunakan pada bagian argumen. Contoh konjungsi
sebab adalah sebab, karena, dan oleh karena. Adapun contoh konjungsi
akibat adalah hingga, maka, sehingga, sampai, dan sampai-sampai.
4. Kata tugas yang menyatakan ajakan atau larangan
Kata tugas yang menyatakan ajakan digunakan pada bagian rekomendasi.
Contoh kata tugas ini adalah ayo, hendaknya, dan mari. Adapun contoh
kata tugas yang menyatakan larangan adalah jangan, dilarang, dan
hindarilah.
5. Penggunaan partikel lah dan kah
Selain kata tugas, partikel lah dan kah juga sering digunakan bagian
rekomendasi untuk mempertegas saran, ajakan, atau larangan yang
disampaikan penulis.

a. Struktur Paragraf Persuasif


1. Judul
Untuk mengawali penulisan teks persuasif, kamu bisa memulai dari membuat
judul yang cocok. Judul teks persuasi menyiratkan secara pendek isi atau
maksud dari teks persuasi itu sendiri. Oleh karena itu, judul teks persuasi
biasanya mengandung kata ajakan, misalnya hindarilah, ayo, mari, dan lain
sebagainya.

2. Alinea Pembuka (Pengenalan Isu)

Struktur ini berisi pengantar atau penyampaian tentang isu atau topik yang
menjadi dasar tulisan.

3. Alinea Penjelas (Rangkaian Argumen)

Struktur ini berisi sejumlah pendapat penulis atau pembicara terkait isu yang
dibahas. Pada bagian ini dikemukakan juga sejumlah fakta yang memperkuat
argumen-argumen.

4. Alinea Penutup (Pernyataan Ajakan)


Struktur ini berisi dorongan kepada pembaca atau pendengarnya untuk
melakukan sesuatu. Pernyataan ini bisa dinyatakan secara tersurat atau tersirat.

5. Alinea Penutup (Penegasan Kembali)

Struktur ini menegaskan kembali pernyataan-pernyataan sebelumnya. Pada


struktur ini biasanya dijumpai kata-kata penanda simpulan,
seperti demikianlah, dengan demikian, atau oleh karena itu.

b. Struktur Teks Persuasi Menurut Para Ahli


 Darmawati
Teks persuasi adalah teks yang berisi tiga unsur yang wajib ada, yakni
pendahuluan fakta dan ajakan. Pendahuluan menjadi struktur yang harus ada dan
paling penting, kemudian fakta menjadi hal dasar yang penting digunakan untuk
mempersuasi calon pembaca. Sementara ajakan tentu ditujukan kepada orang lain
atau pembaca.
 Suparno dan Yunus
Suparno dan Yunus menyebutkan bahwa struktur dalam teks persuasi memiliki
beberapa poin penting, seperti menentukan topik atau tema yang akan diambil.

D. Jenis-jenis paragraph persuasive

Memiliki tujuan mendasar terhadap sebuah peristiwa, mengumpulkan data


berupa pengalaman, pengalaman dan penelitian. Kemudian membuat mapping
atau kerangka karangan, pengembangan kerangka karangan dan judul.
Sama dengan jenis teks lain yang biasanya akan dibagi menjadi beberapa jenis.
Teks persuasi juga akan dibagi menjadi beberapa jenis. Kebanyakan jenis teks
persuasi akan dikelompokkan berdasarkan pada tujuan teks tersebut dibuat.

Ada sekitar empat jenis teks persuasi. Nah, mungkin beberapa dari kalian juga
belum begitu tahu apa saja jenis teks persuasi. Agar semakin mudah memahami
teks persuasi, berikut adalah jenis teks persuasi.

1. Teks Persuasi Pendidikan


Teks persuasi pendidikan adalah suatu teks yang dibuat dengan tujuan untuk
membujuk para pembaca agar bisa bertindak dan berpikir sesuai dengan konsep
dan tujuan dari pendidikan.

2. Teks Persuasi Advertensi Atau Iklan


Berikutnya, ada teks persuasi advertensi atau iklan. Dimana tujuan dari
dibuatnya teks persuasi ini adalah agar bisa membujuk para pembaca lebih
tertarik atau setidaknya tahu lebih jauh tentang suatu produk maupun jasa yang
sedang ditawarkan oleh para pembuatnya. Sedangkan tujuan akhir dari teks
persuasi iklan ini adalah agar para pembaca melakukan proses transaksi
pembelian atau menggunakan produk yang ada di dalam iklan tersebut.

3. Teks Persuasi Politik


Teks persuasi politik tentunya akan berhubungan dengan tujuan politik dari
seorang calon maupun partai tertentu. Biasanya, teks persuasi jenis ini akan
muncul di berbagai media seperti baliho kampanye, orasi politik hingga
semboyan yang digunakan oleh calon maupun partai tertentu.

Tujuan dari adanya teks persuasi politik adalah agar para pembaca maupun
pendengar mampu merasakan visi dan misi yang sama dengan calon maupun
partai tentu hingga memutuskan untuk memilihnya ketika masa pemilihan tiba.

4. Teks Persuasi Propaganda


Jika dilihat secara harfiah, kata propaganda memiliki arti suatu paham maupun
pendapat yang bisa benar maupun salah dan dikembangkan dengan tujuan
untuk meyakinkan orang untuk bisa menganut paham maupun pendapat
tersebut. Itu artinya, teks persuasi jenis propaganda memang ditujukan untuk
menggiring opini orang lain agar bisa lebih percaya atau tidak mempercayai
suatu hal.

Contoh Teks Persuasi


Setelah mengetahui seluruh penjelasan yang berhubungan dengan teks persuasi.
Berikutnya, kita akan membahas terkait dengan beberapa contoh dari teks
persuasi.

Rasanya memang tak lengkap jika membahas teks persuasi tanpa memberikan
contoh-contohnya. Nah, berikut ini adalah beberapa contoh teks persuasi yang
dikutip dari laman resmi Gramedia.com.

Contoh 1
Tahukah kamu bahwa tubuh membutuhkan berbagai vitamin dan mineral? Ya,
vitamin dan mineral sangat dibutuhkan oleh tubuh agar tetap sehat. Banyak
sekali makanan yang mengandung gizi, mulai dari buah, daging, susu, kacang-
kacangan, dan sayuran. Menerapkan pola hidup sehat bukan hal yang sulit
karena semua makanan yang bergizi dapat dijumpai dengan mudah di sekitar
kita.
Ketika kebutuhan vitamin dan mineral tubuh tercukupi, maka tubuh akan
menjadi sehat dan tidak mudah terkena penyakit. Hal itu berlaku sebaliknya,
apabila enggan mengkonsumsi makanan dengan kandungan vitamin dan
mineral, maka tubuh akan lebih mudah terserang penyakit.

Oleh karena itu, mulai dari sekarang mari terapkan pola hidup sehat dengan
makan makanan yang mengandung vitamin dan mineral, serta nutrisi lainya.
Selain makanan, kita juga harus mengimbanginya dengan olahraga rutin.

Contoh 2
Banyaknya penawaran untuk investasi karena memang keuntungan melimpah
yang bisa diperoleh, menggunakan kemajuan teknologi dan kecepatan internet.
Bentuk investasi pun beragam, salah satunya melalui media online. Banyak
investasi muncul dengan menawarkan keuntungan menggiurkan, harus berhati-
hati karena hal tersebut bisa sebagai kedok.

Contoh 3
Indonesia adalah negara yang berlandaskan demokrasi dalam memilih
pemimpinnya. Satu di antara mekanisme pemilihannya adalah melalui
pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah. Siapa yang memilih? Tentunya
kita sebagai rakyat Indonesia yang menentukan siapa pimpinan kita sendiri.
Sudah menjadi kewajiban bagi kita semua untuk mengetahui siapa saja calon
pemimpin yang akan menampung dan mewujudkan aspirasi masyarakat demi
kemajuan bangsa.

Bagaimana tidak, baik Presiden maupun kepala daerah yang terpilih setidaknya
akan menentukan nasib bangsa selama empat tahun ke depan. Jika kita tidak
memilih dengan tepat, maka dampaknya kita pula yang merasakan. Lalu
bagaimana cara memilih pemimpin yang tepat? Memilih dengan cerdas. Hal ini
berarti kita harus memilih calon pemimpin yang memiliki latar belakang baik,
riwayat pengalaman yang teruji, hingga visi dan misi yang terarah dan objektif
bagi kebaikan negara.

Mari kita memilih pemimpin dengan cerdas dan mengabaikan perasaan subjektif
seperti hanya menyukainya saja, apalagi karena dorongan orang lain. Evaluasi
objektif adalah cara yang jauh lebih baik daripada hanya mengandalkan
omongan manis atau ajakan orang lain.

Selalu hindari berbagai pemberitaan tidak bertanggung jawab, yang menyatakan


suatu hal yang mengherankan mengenai berita politik. Jangan hanya baca
judulnya saja dan selalu bandingkan dengan sumber lain. Hoaks dapat dengan
mudah menepiskan pilihan objektif kita sebagai pemilih yang cerdas. Sebagai
pemilih yang cerdas, kita akan selalu melakukan evaluasi objektif terhadap bakal
calon pemimpin dan partai yang mengusungnya. Mulai saat ini, mari kita cerdas
memilih.

Demikian penjelasan mengenai teks persuasi, mulai dari pengertian, ciri-ciri dan
struktur hingga contoh yang ada. Gramedia memberi penjelasan tambahan
mengenai informasi dalam sebuah penulisan yang dilakukan mahasiswa.
Termasuk salah satunya mengenai teks persuasi, hal ini membantu mahasiswa
dalam mengerjakan tugasnya.

Contoh 4
Sampah merupakan isu yang cukup meresahkan di Indonesia. Rasanya masih
terlalu banyak sampah kecil berserakan di sekitar kita. Terkadang banyak orang
menyepelekan bahwa sampah kecil tersebut tanpa mengetahui dampak yang
akan ditimbulkannya. Sekecil apa pun, sampah tetaplah sampah.

Sampah yang kita buang di mana saja tidak akan hilang sendiri. Apalagi jika
sampah tersebut merupakan sampah anorganik atau sampah yang tidak dapat
diuraikan oleh tanah. Namun, bukan berarti kita dapat membuang sampah
organik ke mana saja. Sampah terurai tetap tidak akan menghilang secara instan.
Membuang sampah di mana saja tetap berisiko mengundang penyakit yang
tidak diinginkan.

Oleh karena itu, buanglah sampah pada tempatnya. Sesederhana itu, maka
berbagai dampak negatifnya akan terhindarkan. Hargailah orang-orang yang
selama ini berjasa menjaga kebersihan. Mereka bangun dan bekerja jauh lebih
awal dari kita, kedinginan dan kelelahan karena ulah kita yang membuang
sampah sembarangan.

Menghargai mereka sama dengan menghargai diri sendiri karena saat kita
membuang sampah sembarangan, kita akan menjadi pribadi yang kotor seperti
sampah itu sendiri. Mari buang sampah pada tempatnya dan jagalah kebersihan.

Demikian pembahasan tentang pengertian teks persuasi hingga ciri-ciri teks


persuasi. Semoga semua pembahasan di atas bermanfaat sekaligus menambah
wawasan bagi Grameds.
E. Syarat-Syarat Menyusun Paragraf Teks Persuasi

Dalam menyusun paragraf persuasi, terdapat beberapa hal yang perlu


diperhatikan, di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Pilihan Kata

Hal yang kuat dalam teks persuasi adalah kata-katanya. Untuk itu, dalam
menulis teks persuasi kita harus memilih kata-kata yang tepat sekaligus menarik.

2. Kemampuan Mengolah Emosi

Sesudah memilih kata, kita juga harus bisa mengolah emosi pembaca. Artinya,
penulis dapat mengobarkan atau meredam emosi pembaca melalui tulisan yang
kita buat, khususnya untuk teks persuasi politik atau propaganda.

3. Bukti-Bukti/Fakta

Selanjutnya, kita perlu menambahkan bukti-bukti atau fakta untuk memperkuat


gagasan yang ditulis dalam teks persuasi.

a. Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif

Setelah memahami unsur penyusun dan struktur teks persuasi, kamu juga perlu
memahami kaidah kebahasaan yang ada dalam teks persuasi. Jangan lupa
perhatikan kaidah-kaidah berikut saat menyusun paragraf persuasi, ya! Yuk, kita
lihat!

1. Menggunakan kata bujukan

Kata-kata yang digunakan untuk mengajak, membujuk, atau mengimbau


pembaca maupun pendengar. Kata bujukan atau kata ajakan secara tersurat dan
tersirat.

Contoh teks persuasif tersurat: ayo, mari


Contoh teks persuasif tersirat: hendaklah, sebaiknya, diharapkan, perlu, dan harus.

2. Verba Mental

Kata kerja yang melibatkan perasaan atau respons terhadap suatu tindakan atau
kejadian. Namun, tidak berupa respons yang berbentuk aksi secara fisik.
Contoh teks persuasif: mengira, menduga, mengagumi, berasumsi, dan
menyimpulkan.

3. Menggunakan kata kerja imperatif

Kata kerja yang pada fungsinya berisi kata perintah atau mempertegas kemauan.

Contoh teks persuasif: jadikanlah, hendaknya, waspadalah, tolong.

4. Menggunakan kata teknis

Kata atau gabungan kata khas yang bersinggungan dengan bidang tertentu.

Contoh teks persuasif: konsumsi, asupan, dan porsi berkaitan dengan sarapan.

5. Menggunakan kata penghubung argumentatif

Kata penghubung yang digunakan untuk menekankan sebuah argumen dalam


suatu kalimat maupun paragraf.

Contoh teks persuasif: jika, maka, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, dan oleh
karena itu.

6. Menggunakan Kata Perujukan

Kata-kata yang digunakan sebagai pendahuluan sebelum menyajikan data yang


menjadi sumber dalam teks.

Contoh teks persuasif: Berdasarkan data, Merujuk pada pendapat, Mengutip dari

F. Pembelajaran Kemampuan Menulis Paragraf Persuarif Melalui Metode


Resitasi dengan Media “Brosur”

Dalam menulis paragraf persuasif, diperlukan adanya alasan dan contoh yang
digunakan sebagai bukti untuk memperkuat pendapat yang diungkapkan
penulis. Jadi, dengan adanya alasan dan contoh tersebut pembaca akan meyakini
konsep, gagasan, dan pendapat penulis Pembelajaran menulis paragraf persuasif
dimulai dengan menyajikan konsep, gagasan, pendapat terhadap sebuah
fenomena yang terjadi. Selanjutnya siswa diajak untuk mengembangkan konsep
tersebut sesuai pengetahuan mereka tentang konsep dari fenomena tersebut.
Semakin banyak fakta dan pengetahuan mereka, semakin kuat pula pendapat
yang mereka tulis.
G. Contoh paragraf persuasif

Contoh Paragraf Persuasi 1

Penggunaan pupuk kimia memang dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.


Penggunaan pupuk kimia juga dapat memberikan keuntungan yang melimpah
bagi petani dari hasil panen. Tapi, dampak negatif yang ditimbulkan oleh pupuk
kimia sangat berbahaya karena dapat menimbulkan pengaruh negatif terhadap
lingkungan. Selain itu penggunaan pupuk kimia dapat membuat buah yang
dihasilkan terkontaminasi dengan pupuk kimia ini sehingga kualitasnya
berkurang. Oleh sebab itu, beralihlah ke pupuk kompos yang murah dan
terjangkau juga aman bagi hasil panen.

Contoh Paragraf Persuasi 2

Setiap manusia di dunia ini pasti ingin bisa berprestasi. Hal itu karena prestasi
merupakan suatu hal yang sangat membanggakan baik bagi diri sendiri maupun
orang tua. Orang tua mana yang tidak bangga jika anaknya berprestasi. Namun,
mencapai prestasi bukanlah hal mudah. Prestasi tidak bisa didapatkan hanya
dengan usaha yang kecil, perlu diadakan pengorbanan yang luar biasa di
dalamnya untuk menghadapi kerikil-kerikil tajam yang siap mengadang di
depan.

Contoh Paragraf Persuasi 3

Pendidikan merupakan satu di antara sarana untuk menghasilkan penduduk


yang berkualitas sebagai modal pembangunan. Tingkat pendidikan seseorang
akan berpengaruh bagi penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat
penting pada abad ke-21 ini. Sebagai negara berkembang, Indonesia masih
memiliki tingkat pendidikan yang bisa dibilang masih cukup rendah. Menurut
data United Nation Development Programme (UNDP), tingkat pendidikan
masyarakat Indonesia berada di peringkat 124 dari 187 negara yang disurvei.
Tingginya angka putus sekolah karena ketakadaan biaya mungkin menjadi sebab
rendahnya tingkat pendidikan masyarakat Indonesia ini. Oleh karena itu, sudah
saatnya pendidikan menjadi tanggung jawab seluruh komponen bangsa. Seluruh
lapisan masyarakat harus mengambil peran dalam pendidikan ini. Seluruh
komponen masyarakatlah yang seharusnya membantu mereka yang
membutuhkan agar dapat melanjutkan pendidikannya.

Contoh Paragraf Persuasi 4


Pencemaran Sungai Ciliwung sudah sangat parah dan dapat dikategorikan
sebagai pencemaran tingkat berat. Rumah tangga merupakan penyumbang
terbesar sampah di Sungai Ciliwung. Jika kondisi ini terus berlanjut, sejumlah
daerah yang menggantungkan sumber air dari Sungai Ciliwung dikhawatirkan
akan mengalami krisis. Untuk itu, kesadaran untuk menjaga lingkungan perlu
ditanamkan secara kuat kepada masyarakat. Jika lingkungan terjaga, kita jugalah
yang akan diuntungkan.

Contoh Paragraf Persuasi 5

Hari kemerdekaan Indonesia adalah hari yang sangat bersejarah bagi bangsa
Indonesia, karena pada hari itulah bangsa Indonesia terbebas dari belenggu
penjajah yang telah mencengkeram bangsa Indonesia selama 3.5 abad lebih. Oleh
sebab itu, ayo kita peringati hari kemerdekaan Indonesia ini dengan cara
bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa dan mari kita jaga kemerdekaan ini
bersama-sama.

Contoh Paragraf Persuasi 6

Rekan-rekan yang saya cintai, marilah pertemuan ini kita petik hikmahnya.
Silaturahmi kali ini hendaknya jangan dipergunakan sebagai pelampiasan
pelepas rindu semata. Namun, lebih dari itu, jadikan silaturahmi ini sebagai
ajang persaudaraan untuk bersama-sama memikirkan, sumbangan apa yang bisa
kita berikan kepada masyarakat, bangsa, negara, dan agama.
H. Daftar pustaka

II, B. 2.1 Pengertian Paragraf Persuasif.

Abdullah, N. F. N. (2012) . ciri-ciri paragraf persuasif sebagai berikut.


Mabasan, 6(1), 1-10.

Kuspriyono, T., & Harmoko, D. D. (2017). Fungsi Kalimat Persuasif

Teknologi, 1(1).

Abdullah, N. F. N. (2012). Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Mabasan, 6(1),


1-10

PURBA, I. R. (2021). Unsur-unsur dan struktur paragraf persuasif


(Doctoral dissertation, UNIVERSITAS QUALITY)..

Abdullah, N. F. N. (2012). struktur paragraph persuasif. Mabasan, 6(1), 1-10.

dalam Karangan, A. P. P. Kegiatan Belajar 2 Jenis-jenis Paragraf. TEKNIK


PENULISAN.

Abdullah, N. F. N. (2012). Jenis-jenis paragraph persuasive Mabasan, 6(1), 1-10.

Susanna, S. (2016). Syarat-Syarat Menyusun Paragraf Teks Persuasi (Doctoral


dissertation, UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR).

Susanna, S. (2016). Contoh paragraf persuasif (Doctoral dissertation,


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR).

Anda mungkin juga menyukai