BAHASA INDONESIA
PENGERTIAN KARANGAN EKSPOSISI
• Karangan eksposisi merupakan jenis karangan yang menyajikan penjelasan atau memaparkan
beberapa pengetahuan maupun informasi secara lebih jelas dan lebih rinci. . Pada karangan
eksposisi terdapat fakta data yang mendukung, menjadikan semakin jelas informasi yang
diperoleh tersebut.
• Karangan eksposisi juga sering dinamakan dengan karangan faktual. Hal itu sebab karangan ini
mengulas hal konkret menurut penelitian dan percobaan ilmiah sehingga isi karangan dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
CIRI-CIRI KARANGAN EKSPOSISI
• M E M B E R I K A N D A N M E N E R A N G K A N I N F O R M A S I S U PAYA
P E M B A C A D A PAT TA H U D A N PA H A M
• M E M B E R I K A N S E S U AT U K E PA D A P E M B A C A S E S U A I D E N G A N
FA K TA
• M E M B E R I K A N A N A L I S I S S E C A R A O B J E K T I F T E R H A D A P FA K TA
• M E N G G A M B A R K A N P R O S E S D A R I P E R I S T I WA YA N G T E R J A D I
• M E M P U N YA I S I FAT N E T R A L D A N T I D A K A D A U N S U R
M E M P E N G A R U H I ATA U M E M A K S A K E H E N D A K P E M B A C A .
STRUKTUR KARANGAN EKSPOSISI
STRUKTUR DARI KARANGAN EKSPOSISI ANTAR LAIN TESIS, ARGUMENTASI DAN PENEGASAN ULANG.
Tesis
Tesis adalah pembukaan yang mengandung sudut pandang penulis kepada
topik yang hendak dibahas. Tesis bisa berisi teori yang nantinya akan diulas
atau diperkuat oleh argumen.
Argumentasi
Adalah bagian dalam bentuk alasan bukti yang bisa menguatkan tesis
argumentasi bisa dalam bentuk pendapat para ahli, hasil penelitian, atau
pernyataan umum yang memiliki dasar referensi terpercaya.
Penegasan Ulang
Adalah bagian akhir dari karangan eksposisi. Seperti namanya, penegasan
ulang mengandung simpulan yang menegaskan kembali tesis dan pembuktian
atau penguatan yang ada pada argumentasi.
CARA MEMBUAT KARANGAN
EKSPOSISI
• M E N E TA P K A N T E M A K A R A N G A N
• M E M I L I H D ATA P E N D U K U N G YA N G S E S U A I D E N G A N
TEMA KARANGAN
• M E M B U AT K E R A N G K A K A R A N G A N
• MELAKUKAN PENGEMBANGAN KERANGKA MENJADI
S E B U A H K A R A N G A N YA N G U T U H
Dalam membuat karangan eksposisi, penulis harus tahu perician tentang suatu topik yang akan
dibahas. Selanjutnya membagi perincian itu menurut urutan kronologisnya.
Urutan kronologis dalam membuat karangan eksposisi adalah penjelasan tentang proses terjadinya
atau permasalaha yang timbul pada topik, urutan fungsional, analisis sebab-akibat dan analisis
perbandingan
PENGERTIAN KARANGAN ARGUMENTASI
• Karangan argumentasi yaitu karangan yang memiliki isi pendapat tentang suatu topik yang
ingin disampaikan pada pembaca.
• Pendapat yang dituliskan bisa berupa alasan, contoh atau bukti yang nyata. Karangan ini
bertujuan mempengaruhi pembaca agar mempunyai pandangan atau pemikiran yang sama
dengan pandangan penulis.
• Karangan Argumentasi Sebab-Akibat, karangan argumentasi sebab akibat memiliki isi paragraf
yang diawali dengan beberapa pendapat merupakan sebab. Selanjutnya, berdasarkan pendapat
itu lalu dikerucutkan menjadi sebuah kesimpulan. Kesimpulan ini adalah efek atau akibat dari
sebab yang dipaparkan sebelumnya.
• Karangan Argumentasi Akibat-Sebab, jenis karangan ini adalah kebalikan dengan karangan
argumentasi sebab-akibat. Karangan ini memiliki isi paragraf yang diawali dengan pendapat
yang berupa akibat. Lalu kemudian pada bagian akhir dijabarkan penyebab yang menimbulkan
akibat tersebut.
L A NGK A H P ENULI SA N K A R A NG A N A R G UM ENT A SI
karangan persuasi merupakan karangan yang berisi paparan berdaya-bujuk, berdaya-ajak, ataupun berdaya imbau yang mampu
membangkitkan ketergiuran pembaca atau lawan bicara untuk meyakini dan menuruti imbauan implisit maupun eksplisit yang disampaikan
oleh penulis. Atau juga bisa diartikan sebagai karangan yang berkaitan dengan masalah dalam memengaruhi orang lain lewat bahasa.
Karangan persuasi memiliki tujuan untuk meyakinkan pembaca agar melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh penulis.
Tujuan Persuasi
Seperti yang sudah dijelaskan dalam pengertian persuasi, tujuan dari persuasi sendiri ialah untuk
mempengaruhi atau mengajak pembaca mempercayai, melakukan atau melaksanakan apa yang di sampaikan.
Ada beberapa hal yang bisa mengindikasikan bahwa suatu ujaran atau kalimat mengandung persuasi atau
ajakan yakni seperti kata ayo, mari, cobalah, lakukanlah dan masih banyak lagi yang lainnya.
CIRI – CIRI PERSUASI
Dalam suatu paragraf yang dapat dilihat dalam bentuk tulisan kita bisa mengetahui
beberapa ciri persuasi yakni sebagai berikut:
a. Persuasi memiliki alasan serta fakta fakta saat mengajak seseorang pembaca atau
pendengar
b. Ada kata atau kalimat yang berusaha untuk meyakinkan pembaca
c. Kalimat atau ajakan yang di sampaikan dibuat dengan menghindari konflik dengan
pendengar agar tujuan dalam mengajak bisa tercapai
d. Paragraf persuasi banyak menggunakan kata-kata ajakan seperti kata ayo, mari,
cobalah, lakukanlah, dan lain-lain.
e. Paragraf persuasi umumnya dipakai oleh media, produsen-produsen produk tertentu
atau keperluan politik lainnya karena paragraf persuasi merupakan cara yang paling
efektif untuk mempengaruhi pembacanya.
f. Bahasa yang digunakan umumnya dibuat provokatif, menarik, serta antusias. Hal
tersebut di lakukan agar si pembaca lebih yakin.
g. Membuat si pembaca dapat lebih percaya dengan penjelasan yang menarik.
h. Berusaha mampu memunculkan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan
penulis dengan pembaca.
i. Memperlihatkan fakta-fakta bahkan data sebagai penguat argumentasi
Kaidah Bahasa Teks Persuasi
1. Menggunakan kata bujukan seperti penting, harus, pantas, dan lain sebagainya.
1. Pilihan Kata
Yang paling menonjol yang dapat menggambarkan suatu paragraf persuasi ialah
pemilihan kata-katanya. Pemilihan dan penulisan kata-kata dalam paragraf persuasi
hendaknya yang bersifat mengajak atau memengaruhi pembaca. Pemilihan kata
dalam paragraf ini sangat penting dan harus menarik.
2. Kemampuan mengolah emosi
Selanjutnya, syarat yang harus ada dalam paragraf persuasi ialah harus bisa mengolah
emosi pembaca. Maksudnya ialah pembaca mampu mengobarkan ataupun meredam
emosi pembaca melalui tulisan yang di buat, terutama untuk teks persuasi politik
ataupun jenis propaganda.
3. Bukti (fakta)
Syarat selanjutnya ialah adanya bukti atau fakta yang berfungsi untuk memperkuat
gagasan yang ditulis dalam teks persuasi. Agar si pembaca mempercayai dan yakin
dengan isi yang disampaikan.
Alat Pengembangan Karangan Persuasi
1. Bahasa
Bahasa merpakan alat komunikasi yang sangat luwes dalam menjalankan fungsinya. Maksudnya ialah bahasa dapat digunakan
oleh pemakainya untuk kepentingan apa saja selama masih dalam batas-batas fungsinya sebagai alat komunikasi. Dalam
kaitannya dengan persuasi, bahasa dapat digunakan untuk memengaruhi orang lain baik secara lisan (pendengar) maupun secara
tertulis (pembaca).
2. Nada
Nada yang dimaksud dalam hal ini ialah nada pembicaraan dimana yang berkaitan dengan sikap pengarang dalam
menyampaikan pesan atau gagasannya. Pengarang harus menentukan nada karangan persuasinya. Pengarang juga harus bisa
membayangkan respons apa yang ada pada pembaca.
3. Detail
Dalam karangan persuasi, detail ini cukup penting dalam kedudukannya sebagai alat pengembangan persuasi. Yang dimaksud
detail ialah uraian terhadap ide pokok hingga ke bagian yang paling kecil. Detail yang baik ialah detail yang esensial dalam
mendukung tujuan persuasi.
4. Organisasi
Organisasi ini berkaitan dengan masalah pengaturan detail dalam sebuah karangan. Dalam persuasi, pengaturan detail ialah
menggunakan prinsip “mengubah keyakinan dan pandangan”. Maksudnya detail-detail tersebut yaitu bagaimana pun
pengaturannya harus kita usahakan mampu mengarahkan keyakinan dan pandangan pembaca atau pendengar.
5. Kewenangan
Kewenangan bisa disebut juga sebagai alat persuasi, karena kewenangan ialah menyangkut “penerimaan dan kesadaran”
pembaca terhadap pengarang. Seorang pengarang dipercaya pembacanya sebagai orang yang berwenang jika dia memunyai
dasar hukum menduduki suatu jabatan tertentu, bergelut dalam bidang ilmu pengetahuan tertentu, serta mampu menunjukkan
pola pikir yang bermutu.
Unsur-unsur Karangan Persuasi
1. Isi karangan
2. Aspek kebahasaan
Aspek kebahasaan ini dapat meliputi hal-hal diantaranya ialah:
Kebenaran penggunaan ejaan yang digunakan sesuai dengan pedoman pada ejaan yang disempurnakan.
Teknik penulisan yang baik ini terdiri dari keteraturan urutan gagasan, kaitan judul dengan isi, kerapian
bentuk karangan, dan kesan umum yang menarik bagi pembaca serta karangan yang kohesif.