Anda di halaman 1dari 4

CATATAN TAMBAHAN DARI :

CATATAN BAHASA INDONESIA


KELAS 8 SEMESTER 2 TAHUN 2019/2020
SMP NEGERI 1 TELUK BATANG
Jalan Pendidikan No 111. Kec. Teluk Batang. Kabupaten Kayong Utara. KodePos 78856

NAMA LENGKAP :ANTONIUS WILLIAM


KELAS :VIII E(8E)
MAPEL :BAHASA INDONESIA
SEMESTER :2 (GENAP)
HOBI/KEGIATAN :BADMINTON, BERSEPEDA, DAN MENULIS
BAB 2
TEKS PERSUASI
A. PENGERTIAN , TUJUAN , CIRI-CIRI , DAN JENIS TEKS
PERSUASI
1. PENGERTIAN TEKS PERSUASI
Persuasi berasal dari Bahasa Latin persuadare yang berarti meyakinkan seseorang;
membujuk; persuatio berarti peyakinan; bujukan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
persuasi adalah ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan prospek baik
yang meyakinkan; bujukan halus. Jadi dapat disimpulkan bahwa, Teks Persuasi merupakan
sebuah teks yang bertujuan untuk mengajak, menyuruh, atau membujuk pembacanya
melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang disampaikan oleh penulis.Menurut Kamus
Kebahasaan dan Kesusastraan, teks persuasi adalah teks yang memiliki fungsi utama
memengaruhi pendapat; perasaan, dan perbuatan pembaca. Menurut Gorys Keraf, ahli bahasa
indonesia, dalam Argumentasi dan Narasi, teks persuasi bertujuan membujuk pembaca agar
mau mengikuti kemauan atau ide penulis disertai alasan bukti dan contoh konkret.
Dalam Teks Persuasi, pendirian seseorang dapat diubah dengan tujuan untuk
mencapai persetujuan atau kesesuaian penulis dengan pembaca sehingga pembaca menerima
keinginan penulis. Kepercayaan pembaca harus dibangun melalui pengungkapan ide,
gagasan, pendapat, dan penulis dan pembaca. Kesepakatan tersebut bertujuan agar terhindar
dari konflik atau permasalahan yang dapat mengakibatkan hilangnya kepercayaan pembaca
terhadap peristiwa yang dipersuasikan. Persuasi memerlukan fakta dan data untuk
membuktikan kebenaran pendapat pengarang sehingga tercipta keyakinan dan kepercayaan
pada diri pembaca.
2. CIRI-CIRI TEKS PERSUASI
Ciri-ciri utama teks persuasi adalah berusaha menarik, meyakinkan, dan merebut
perhatian pembaca. Berikut ciri-ciri teks persuasi.
a. Penulis memahami bahwa pendirian dan pemahaman pembaca dapat diubah.
b. Penulis berusaha menjelaskan dan menarik kepercayaan pembaca.
c. Penulis berusaha menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan
penulis dengan pembaca.
d. Penulis berusaha menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya
kesepakatan pendapat tercapai.
e. Penulis menampilkan imbauan dan ajakan.
f. Penulis berusaha memengaruhi pembaca.
g. Penulis menyertakan data dan fakta dalam teks persuasi.
Dari ciri-ciri teks persuasi tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah teks
persuasi harus ada pengaruh, kepercayaan, kesepakatan, pembenaran, dan fakta. Ciri-ciri

Page 1
CATATAN TAMBAHAN DARI :

teks tersebut saling berkaitan. Jika salah satu ciri teks hilang, karangan tersebut tidak akan
menjadi sebuah teks persuasi.
3. JENIS-JENIS TEKS PERSUASI
Teks persuasi dapat digolongkan dalam beberapa jenis sebagai berikut.
a. Persuasi Politik
Persuasi politik dipakai dalam bidang politik oleh orang-orang yang
berkecimpung dalam bidang politik dan kenegaraan.
b. Persuasi Pendidikan
Persuasi pendidikan umumnya digunakan oleh orang tertentu yang berkecimpung
atau masih ada hubungannya dengan dunia pendidikan untuk mencapai tujuan.
pendidikan.
c. Persuasi Iklan
Persuasi iklan bermanfaat terutama dalam dunia usaha untuk memperkenalkan
barang atau jasa tertentu. Melalui iklan diharapkan pembaca atau pendengar menjadi
kenal, senang, ingin memiliki,dan berusaha untuk memiliki barang atau memakai jasa
yang ditawarkan.Iklan itu beraneka ragam,ada yang sangat pendek, ada pula yang
panjang.
d. Persuasi Propaganda
Persuasi Propaganda sering dipakai dalam kegiatan kampanye. Isi kampanye
biasanya berupa informasi dan ajakan. Tujuan akhir dari kampanye agar pembaca atau
pendengar menuruti isi ajakan kampanye.
B. SARAN, AJAKAN, ARAHAN, DAN PERTIMBANGAN DALAM
TEKS PERSUASI
1. FAKTA DALAM TEKS PERSUASI
Menurut Kamus Besar Bahasa indonesia, fakta adalah hal (keadaan,peristiwa)
yang merupakan kenyataan atau sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta berkaitan
dengan data dilapangan atau data yang diperoleh secara ilmiah. Fakta merupakan salah
satu unsur yang terdapat dalam rangkaian argumen dalam struktur teks persuasi. Fakta
dalam teks persuasi berfungsi untuk memperkuat argumen yang terkait dengan isu yang
dikemukakan pada bagian sebelumnya.
2. SARAN DAN AJAKAN DALAM TEKS PERSUASI
Menurut Kamus Besar Bahasa indonesia, Saran berarti pendapat (usul, anjuran,
cita-cita) yang dikemukakan untuk dipertimbangkan. Saran dari penulis teks persuasi
harus dipertimbangkan oleh pembaca. Sementara itu, ajakan adalah kata-kata atau
perbuatan untuk mengajak; undangan. Ajakan dapat berarti pula anjuran, imbauan untuk
melakukan segala sesuatu. Ajakan ditandai oleh kata-kata harus, hendaknya, sebaiknya,
usahakanlah, jangan, atau hindarilah.
3. ARAHAN DAN PERTIMBANGAN DALAM TEKS PERSUASI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Arahan adalah petunjuk untuk
melaksanakan sesuatu. Arahan berguna dalam melakukan sesuatu agar tujuan yang
diharapkan dapat tercapai. Sementara itu, pertimbangan adalah pendapat tentang baik dan
buruk saran yang dikemukakan penulis dalam teks persuasi. Jika pembaca telah
mempertimbangkan saran penulis, alangkah baiknya jika pembaca melaksanakan ajakan
penulis. Dengan demikian, tujuan penulis mengajak dan memengaruhi pembaca dapat
tercapai dan berjalan baik.
C. SIMPULAN ISI TEKS PERSUASI
1. POKOK-POKOK INFORMASI TEKS PERSUASI
Pokok-pokok informasi merupakan hal-hal penting yang terdapat di dalam sebuah
teks persuasi. Pokok-pokok informasi menjadi inti informasi yang disampaikan atau

Page 2
CATATAN TAMBAHAN DARI :

dipaparkan. Untuk bisa menemukan pokok-pokok informasi dalam teks persuasi,


diperlukan ketelitian pembaca. Pokok-pokok informasi sendiri bisa didapatkan dengan
memperhatikan unsur-unsur 5W (apa, siapa, kapan, dimana, mengapa) dan 1H
(bagaimana) dalam teks persuasi.
2. LANGKAH-LANGKAH MENYIMPULKAN TEKS PERSUASI
Simpulan adalah rumusan akhir tentang sesuatu, dalam hal ini adalah teks.
Simpulan disusun berdasarkan pemahaman atau penalaran kita terhadap keseluruhan isi
teks tersebut.
Berikut langkah-langkah merumuskan simpulan teks.
a. Membaca keseluruhan isi teks persuasi.
b. Mencatat bagian-bagian penting atau pokok-pokok isi teks atau gagasan pokok tiap
paragraf.
c. Menghubungkan pokok-pokok informasi menggunakan kata penghubung.
d. Merumuskan simpulan isi teks secara ringkas dan jelas.
D. STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS PERSUASI
1. STRUKTUR TEKS PERSUASI
Teks persuasi dibentuk oleh beberapa bagian. Setiap bagian disusun secara
sistematis dan saling berhubungan. Teks persuasi diawali dengan pengenalan isu, diikuti
dengan paparan sejumlah argumen. Selanjutnya, dinyatakan ajakan-ajakan. Teks persuasi
diakhiri dengan penegasan kembali.
a. Pengenalan Isu : Bagian ini merupakan bagian paling awal dalam teks persuasi.
Bagian ini berupa pengantar atau penyampaian tentang masalah yang menjadi dasar
tulisan atau pembicaraan.
b. Rangkaian Argumen : Bagian ini berupa sejumlah pendapat penulis/pembaca
terkait dengan isu yang dikemukakan pada bagian sebelumnya. Pada bagian ini
dikemukakan pula sejumlah fakta yang memperkuat argumen-argumen tersebut.
c. Pernyataan Ajakan : Bagian ini sebagai inti teks persuasi yang didalamnya
dinyatakan dorongan kepada pembaca/pendengarnya untuk melakukan sesuatu.
Pernyataan ajakan disampaikan tersurat atau tersirat. Kehadiran argumen berfungsi
untuk mengarahkan dan memperkuat ajakan-ajakan itu.
d. Penegasan Kembali : Bagian ini berisi penegasan kembali atas pernyataan-
pernyataan sebelumnya yang ditandai oleh kata penghubung demikianlah, dengan
demikian, atau oleh karena itu.
2. KEBAHASAAN TEKS PERSUASI
Kaidah kebahasaan yang berfungsi sebagai penanda utama teks persuasi sebagai
berikut.
a. Kata-kata yang mengandung Ajakan, Dorongan, atau Bujukan : Pernyataan-
pernyataan yang berupa bujukan atau ajakan ditandai dengan kata harus, jadikanlah,
hendaklah, mari, dan jangan.
b. Pendapat dan Fakta : Di dalam teks persuasi disajikan pula sejumlah pendapat
dan fakta. Fungsi pendapat dan fakta untuk lebih meyakinkan pembaca sebelum
memperoleh bujukan-bujukan.
c. Kata Ganti : Agar pembaca lebih terbujuk, penulis menggunakan kata ganti kita.
Penggunaan kata ganti kita, menyebabkan tidak ada pembeda antara penulis dan
pembaca. Seolah-olah kepentingan pembaca juga sama-sama merupakan
kepentingan penulis. Akibatnya, daya bujuknya lebih kuat.
d. Kata Penghubung : Teks Persuasif menggunakan kata-kata penghubung
argumentatif, seperti jika, sebab, karena, dengan demikian, akibatnya, oleh karena
itu.

Page 3
CATATAN TAMBAHAN DARI :

e. Kata Teknis : Teks Persuasi juga ditandai dengan kata-kata teknis atau
peristilahan yang berkenaan dengan topik yang dibahas. Berkaitan dengan
teknologi, digunakan kata-kata yang relevan, seperti internet, gawai, dan ponsel.
Berkaitan dengan bidang kedokteran digunakan kata-kata yang relevan, seperti
alergi, anemia, avitaminosis, bedah, herpes, infeksi, dan kolik.
f. Kata Kerja Mental : Kata kerja mental adalah kata kerja yang menerangkan
persepsi (misalnya: melihat, merasa), afeksi (misalnya: suka, khawatir) dan kognisi
(misalnya: berpikir, mengerti). Dalam teks persuasi juga digunakan kata-kata kerja
mental. Sebagai contoh kata kerja mental yang lain, seperti diharapkan,
memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat,
berasumsi, atau menyimpulkan.
g. Kata Perujukan : Kata Perujukan sering digunakan dalam teks persuasi. Kata
perujukan tersebut misalnya seperti berdasarkan data . . . . merujuk pada pendapat. .
. . Pernyataan-pernyataan seperti itu digunakan untuk lebih meyakinkan dan
memperkuat bujukan yang digunakan penulis sebelum atau sesudahnya.
E. PENYAJIAN TEKS PERSUASI
1. PENYUSUNAN TEKS PERSUASI
Sebelum menulis teks persuasi, kamu dapat menggunakan langkah-langkah
berikut.
a. Menentukan Topik.
b. Menentukan Tujuan.
c. Membuat Kerangka Teks.
d. Mengumpulkan data.
e. Menulis Teks.
2. TEKNIK MENULIS TEKS PERSUASI
Ada dua teknik menulis teks persuasi. Kamu dapat memilih salah satu teknik
untuk belajar membuat teks persuasi.
a. Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah proses penggunaan akal untuk memberikan dasar
pembenaran terhadap suatu persoalan. Pembenaran ini berfungsi untuk memudahkan
jalan agar keinginan, sikap, keputusan, atau tindakan yang telah ditentukan dapat
dibenarkan. Dengan Teknik Rasionalisasi, pembaca akan membenarkan pendapat yang
disampaikan penulis dengan alasan logis.
b. Sugesti
Sugesti adalah suatu usaha membujuk atau memengaruhi orang lain untuk
menerima pendirian tertentu. Dalam kehidupan sehari-hari, sugesti ini biasanya
dilakukan dengan kata-kata yang menarik dan meyakinkan. Dengan teknik sugesti,
pembaca diharapkan terpengaruh oleh pendapat penulis. Agar lebih mudah membuat
paragraf persuasif, kita dapat memanfaatkan kalimat-kalimat yang menggunakan kata
penghubung antarklausa, yaitu karena, jika, kalau, dan seperti.

Page 4

Anda mungkin juga menyukai