Anda di halaman 1dari 4

Nama : Fadillah Maulita

Kelas : VIII - 9

TEKS PERSUASI: PENGERTIAN, STRUKTUR, CIRI-


CIRI, DAN CONTOH

A. Pengertian Teks Persuasi

Pada bagian pengantar telah disinggung sedikit tentang pengertian teks persuasi. Selanjutnya
pada bagian ini akan diberikan pengertian lebih lanjut lagi tentang teks persuasi.

Teks persuasi merupakan bacaan yang terdiri atas kumpulan paragraf berisi bujukan atau ajakan
untuk pembacanya. Penulis membuat teks persuasi untuk meyakinkan pembaca agar terpengaruh
bacaan sehingga memiliki pemikiran yang sama. Harapannya, pembaca akan mengikuti dan
melakukan apa yang sudah dituliskan oleh penulis didalam teks persuasi.

Dalam kalimat yang lebih ringkas, perngertian teks persuasi adalah bacaan atau teks yg isinya
berupa ajakan atau bujukan kepada pembacanya agar melakukan atau mengikuti isi dalam teks
persuasi yang telah dibuat.

Biasanya, isi tulisan pada teks persuasi bersifat subjektif. Isi bacaan dibuat dari sudut pandang
pribadi penulisnya. Untuk meyakinkan pembaca, bisanya di dalam bacaan juga disertakan data-
data pendukung lain. Hal ini dimaksudkan untuk lebih meyakinkan pembaca akan kebenaran isi
tulisan teks persuasi yang dibuat.

Dalam membuat teks eksplanasi, ada beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan. Ketentuan
tersebut meliputi pemilihan kata, kemampuan mengolah emosi, dan data/bukti.

Pemilihan kata: kata-kata yang digunakan untuk menyusun paragraf dalam teks persuasi haruslah
menarik. Kalimat yang disusun dengan menarik akan lebih meninggalkan kesan yang baik untuk
pembacanya.

Kemampuan mengolah emosi: pemilihan kata yang menarik pada poin di atas dapat digunakan .
Rangkaian kata untuk menyusun teks persuasi sebaiknya dibuat dengan baik sehingga emosi
dapat tersampaikan kepada pembaca.

Sertakan data, bukti, dan fakta: Menambahkan bukti-bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan
yang kalian tulis dalam teks persuasi.

Itulah tadi pengertian teks persuasi. Selanjutnya akan diulas materi tentang struktur teks persuasi.

B. Struktur Teks Persuasi

Di luar judu, ada 3 (tida) struktur teks persuasi yang harus diikuti dalam menyusun jenis teks ini.
Ketiga bagian ini bukan mewakili banyaknya paragraf dalam teks persuasi. Namun, ketiganya
mewakili bagian atau struktur bacaaan. Ketiga bagian struktur teks persuasi meliputi lead, batang
tubuh, dan ending. Berikut ini adalah struktur teks persuasi.

Panduan dalam membuat teks persuasi bukan hanya struktur di atas. Ada beberapa langkah yang
dapat digunakan untuk membantu sobat idschool dalam membuat teks persuasi. Langkah-
langkah tersebut adalah menentukan topik, menentukan tujuan, membuat kerangka paragraf,
mengumpulkan data/bukti/fakta, dan menyusun paragraf.

 Tentukan Topik: hal pertama yang perlu dilakukan adalah menetukan topik atau
bahasan yang akan dibuat. Topik dapat membuat fokus sobat idschool sehingga tidak
terpecah memikirkan hal-hal lain.
 Tentukan Tujuan: secara umum, teks persuasi memiliki tujuan utama untuk
meyakinkan pembaca. Hal ini terlalu luas, sehingga tujuan bacaan perlu dikerucutkan lagi
sesuai dengan topik bacaan yang akan diangkat.
 Membuat kerangka paragraf: tujuan membuat kerangka paragraf adalah agar paragraf
lebih sistematis dan logis. Kerangka paragraf untuk teks persuasi terdiri atas sebab –
akibat. Paragraf bagian sebab berada di awal yang kemudian diikuti akibat.
 Mengumpulkan data: seperti tujuan utama teks persuasi yang digunakan untuk
meyakinkan pembaca, maka bukti atau data yang benar perlu disertakan. Data yang tepat
dan akurat dapat menambah kepercayaan pembaca akan informasi yang disampaikan
penulis.
 Menyusun Paragraf: langkah yang terakhir adalah menyusun paragraf berdasarkan
kerangka paragraf yang telah dipersiapkan sebelumnya.
C. Ciri-Ciri Teks Persuasi

Sebuah paragraf biasanya disusun berdasarkan tujuan pembuatan teks dan keinginan penulis.
Sehingga, pembaca akan mengenali jenis teks yang sedang dibaca melalui bacaan yang sedang
dibaca. Begitu juga dengan teks pesuasi. Terdapat ciri khusus yang membedakan teks persuasi
dengan jenis teks lainnya. Hal umum yang sering dikenali dari teks persuasi adalah adanya
kalimat bujukan, pengaruh, atau himbauan dalam paragraf yang disusun.

Dalam paragraf persuai terdapat kata yang sering muncul di dalamnya. Contoh kata yang sering
digunakan untuk menyusun paragraf persuasi adalah ayo, mari, lakukanlah, dan lain sebagainya.
Kata tersebut mengindikasikan ajakan untuk mengikuti apa yang tercantum dalam bacaan.

Selain beberapa ciri-ciri umum yang telah diulas sedikit pada dua paragraf di atas, ada ciri-ciri
lain yang dapat digunakan untuk mengenali jenis teks persuasi. Setidaknya ada 5 (ciri-ciri) teks
persuasi yang dapat digunakan untuk menggolongkan sebuah bacaan ke dalam teks persuasi.

D. Syarat – Syarat Paragraf Persuasi


Syarat-syarat penyusun paragraf persuasi, antara lain:

1. Pilihan Kata

Hal yang kuat dalam teks persuasi adalah kata-katanya. Untuk itu, dalam menulis teks persuasi
kita harus memilih kata-kata yang tepat sekaligus menarik.

2. Kemampuan mengolah emosi

Sesudah memilih kata, kita juga harus bisa mengolah emosi pembaca. Artinya, pembaca dapat
mengobarkan atau meredam emosi pembaca dari tulisan yang kita buat, khususnya untuk teks
persuasi politik atau propaganda.

3. Bukti-bukti/ fakta

Menambahkan bukti-bukti atau fakta untuk memperkuat gagasan yang kalian tulis dalam teks
persuasi.
E. Contoh Teks Persuasi

Cara membuat teks persuasi diawali dengan mengetahui struktur teks persuasi terlebih dahulu.
Struktur teks persuasi telah diberikan pada ulasan yang lebih awal di halaman ini. Sekarang
idschool dapat menggunakan struktur teks persuasi tersebut untuk merangkai paragraf dalam
membuat teks peruasi. Sebelumnya perlu juga mengetahui ciri-ciri teks persuasi agar paragraf
yang disusun sesuai dengan ciri-ciri teks persuasi pada umumnya.

Contoh Teks Persuasi 1 (Judul): Marilah Saling Tolong Menolong

Alinea Pembuka:
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Setiap individu membutuhkan
individu yang lain dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Tidak ada individu yang mampu
melakukan semua kegiatannya sendiri. Hal ini sudah menjadi kondisi alamiah dari setiap
individu.

Alinea Penjelas:
Individu ditakdirkan hidup saling berdampingan antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya
masyarakat kota yang membutuhkan berbagai kebutuhan pokok dari masyarakat desa. Contoh
kebutuhan pokok yang masyarakat kota butuhkan adalah beras dan berbagai jenis bahan
makanan. Begitu juga masyarakat desa yang membutuhkan banyak produk yang dihasilkan
masyarakat kota seperti perabot rumah tangga, barang-barang elektronik, dan lain sebagainya.

Alinea Penutup:
Jelas terlihat bahwa antara satu individu akan membutuhkan individu yang lain dalam memenuhi
kebutuhan mereka masing-masing. Oleh karena itu, marilah kita saling tolong menolong antar
sesama agar tercipta kehidupan yang harmonis.

Anda mungkin juga menyukai