Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Khoirul Fikri

NIM : 190601058
SMT : 6 (genap)
Kelas : TI B Sore
Matkul : Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah
Tugas : Wacana

Resume Ragam Wacana

1. Jenis wacana dilihat berdasarkan jumlah peserta


Dalam wacana ini yang terlibat pembicaraan dalam berkomunikasi.
 Wacana Monolog
Pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas ucapan pembicara.
Pembicara mempunyai kebebasan untuk menggunakan waktunya, tanpa diselingi
oleh mitra tuturnya.
Contoh dari wacana monolog adalah ceramah, pidato.
 Wacana Dialog
Peserta dalam komunikasi itu ada dua orang dan terjadi pergantian peran (dari
pembicaraan menjadi pendengar atau sebaliknya), wacana yang dibentuknya disebut
dialog.
Contoh dari wacana dialog, adalah antara dua orang yang sedang mengadakan
perbincangan di sekolah. Situasinya bisa resmi dan tidak resmi.
 Wacana Polilog
Peserta dalam komunikasi itu lebih dari dua orang dan terjadi pergantian peran,
wacana yang dihasilkan disebut polilog.
Contohnya adalah perbincangan antara beberapa orang dan mereka memiliki peran
pembicaraan dan pendengar. Situasinya pun bisa resmi dan tidak resmi.
2. Jenis wacana ditinjau dari tujuan berkomunikasi
Wacana berdasarkan tujuan berkomunikasi
 Wacana Argumentasi
Karangan argumentasi merupakan salah satu bentuk wacana yang berusaha
mempengaruhi pembaca atau pendengar agar menerima pernyataan yang
dipertahankan, baik yang didasarkan pada pertimbangan logis dan emosional
(Rottenberg, 1988:9). Argumentasi adalah semacam bentuk wacana yang berusaha
membuktikan suatu kebenaran.
Contoh :
Namun, yang menjadi kekawatiran adalah adanya efek negatif akibat dosis vitamin
dan mineral yang dikonsumsi secara berlebihan, terutama oleh mereka yang
memiliki kondisi tubuh yang sehat. Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa
multivitamin tidak terbukti dapat mencegah timbulnya suatu penyakit dan suplemen
vitamin juga tiadak bisa memperbaiki gizi yang buruk akibat pola makan yang
sembarangan. Bahkan meminum jenis vitamin dan mineral dalam dosis tinggi dalam
jangka waktu panjang bisa memicu resiko timbulnya penyakit tertentu. (Reader’s
Digest Indonesia, Oktober 2004).
 Wacana Eksposisi
Wacana eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada penerima
(pembaca) agar bersangkutan memahaminya. Eksposisi adalah suatu bentuk wacana
yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas pandangan atau
pengetahuan pembaca.
Contoh :
Agar diperoleh hasil maksimal, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Sebelum melakukan pemutihan gigi, pasien perlu terlebih dahulu didiagnosis
kondisi giginya, seperti enamel gigi harus bagus karena proses pemutihan
berlangsung pada enamel gigi.
2. Selain itu juga diperhatikan apakah gigi tersebut masih aktif atau tidak.
3. Setelah melakukan pembersihan gigi, baru dokter akan mengarahkan untuk
memilih produk yang sesuai untuk dipakai (“Tampilkan Gigi Putih Berseri”,
Majalah Dewi No.5/XIII).
 Wacana Persuasi
Wacana persuasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk
melakukan perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya. Untuk mempengaruhi
pembacanya, biasanya digunakan segala daya upaya yang membuat mitra tutur
terpengaruh. Untuk mencapai tujuan tersebut, wacana persuasi kadang menggunakan
alasan yang tidak rasional. Persuasi sesungguhnya merupakan penyimpangan dari
argumentasi, dan khusus berusaha mempengaruhi orang lain atau para pembaca.
Contoh :
“pakai Daia, lupakan yang lain. Dengan harga yang semurah ini, membersihkan
tumpukan pakaian kotor Anda, menjadi lebih bersih cemerlang”.
 Wacana Deskripsi
Wacana deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau
suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu, sepertinya dapat dilihat, dibayangkan
oleh pembaca, seakan-akan pembaca dapar melihat sendiri. Deskripsi memiliki
fungsi membuat para pembacanya seolah melihat barang-barang atau objeknya.
Contoh:
Pada jeram pertama perahu besar berbalik arah, lalu memasuki jeram ketiga dengan
bagian buritan terlebih dahulu, sampai akhirnya… brak! Perahu menghantam batu
besar seukuran 4 x 3 meter, dan menempel pada batu dalam keadaan miring. (“Jeram
Maut,” Reader’s Digest Indonesia¸Oktober 2004).
 Wacana Narasi
Wacana narasi merupakan satu jenis wacana yang berisi cerita. Pada wacana narasi
terdapat unsur-unsur cerita yang penting, seperti waktu, pelaku, peristiwa. Adanya
aspek emosi yang dirasakan oleh pembaca atau penerima. Melalui narasi, pembaca
atau penerima pesan dapat membentuk citra atau imajinasi.
Contoh:
Sewaktu aku duduk di ruang pengadilan yang penuh sesak itu, menunggu perkaraku
disidangkan, dalam hatiku bertanya-tanya berapa banyak orang-orang hari ini di sini
yang merasa, seperti apa yang kurasakan bingung, patah hati, dan sangat kesepian.
Aku merasa seolah-olah aku memikul beban berat seluruh dunia di pundaku.
3. Jenis wacana dilihat dari bentuk saluran yang digunakan
Saluran yang digunakan dalam berkomunikasi
 Wacana tulisan
Wacana tulisan adalah rangkaian kalimat yang ditranskripkan dari rekaman bahasa
lisan.
Contoh wacana lisan :
misalnya percakapan, khotbah (spontan), dan siaran langsung di radio atau TV.
 Wacana tulis
Wacana tulis adalah teks yang berupa rangkaian kalimat yang menggunakan ragam
tulis.
Contoh wacana tulis :
dapat kita temukan dalam bentuk buku, berita koran, artikel, makalah.

Anda mungkin juga menyukai