NAMA KELOMPOK :
(1101180018)
(1101180074)
KELAS :
3 IKP 1
MATA KULIAH :
KOMUNIKASI BISNIS
Kata Pengantar
Puji dan syukur kita panjatkan yang sedalam-dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik dan lancar. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Harapan kami semoga makalah yang di buat ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Agar dapat mengetahui apa itu Retorika bisnis dan Presentasi bisnis dalam mata kuliah
Komunikasi Bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Komunikasi Bisnis
Komunikasi Bisnis adalah suatu aktivitas pertukaran informasi, gagasan, pendapat, dan
instruksi yang disampaikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal
tertentu sehingga didapatkan pemahaman yang sama antar pihak-pihak yang berkomunikasi.
Di dalam aktivitas komunikasi bisnis terjadi pertukaran informasi secara terus menerus.
Komunikasi ini dilakukan secara verbal ataupun non verbal dengan tujuan untuk membantu
proses pengambilan keputusan pada suatu bisnis.
Pengertian Komunikasi Bisnis Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa itu
komunikasi bisnis, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini;
1) Philip Kolter
Menurut Philip Philip Kolter, pengertian komunikasi bisnis adalah suatu kegiatan
manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui peroses pertukaran.
2) William Albig
3) Djoko Purwanto
Menurut Djoko Purwanto, arti komunikasi bisnis adalah komunikasi yang dipakai di dalam dunia
bisnis yang termasuk berbagai macam bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun non-verbal
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
4) Rosenbalt
Menurut Rosenbalt, definisi komunikasi bisnis adalah suatu tindakan pertukaran informasi, ide/
opini, intruksi, dan sebagainya, yang disampaikan secara personal maupun non-personal melalui
lambang dan sinyal untuk mencapai target perusahaan.
5) Katz
Menurut Katz, pengertian komunikasi bisnis adalah aktivitas pertukaran ide, pesan, dan konsep
yang berhubungan dengan pencapaian sejumlah target komersil.
B. Retorika Komunikasi Bisnis
a) Definisi Retorika
Kata ‘retorika’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetorikos yang artinya kecakapan
berpidato. Kata tersebut terkait dengan kata rhetor yang berarti pembicaraan publik dan terkait
dengan kata rhema yang berarti perkataan. Sehingga secara etimologis, retorika bisa dikatakan
sebagai kecakapan berpidato pembicara publik yang terbiasa berkata kata.
Beberapa ahli yang berkecimpung dengan retorika adalah Gorgias, Plato, danAristotle.
Gorgias selaku tokoh utama Sofis telah mengajarkan teknik-teknik pidato kepada orang-orang
serta menulis beberapa paragraf tentang wacana persuasif di buku Encomium of Helen plato
yang merupakan guru dari Aristotle, telah mengkritik retorika Gorgias dan kaum Sofis di buku
Gorgias dan Phaedus.
Dari definisi yang dikemukakan Aristoteles, ada satu kata yang harus disingkap
maknanya, yaitu persuasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persuasi didefinisikan
sebagai bujukan halus dan atau ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan
prospek baik yang meyakinkan. Merupakan sebuah rayuan kepada orang lain tentang sesuatu
yang dianggap baik latar belakangnya, kekiniannya dan atau amas depannya. Metode untuk
melakukan bujukan semacam itu adalah pembahasan retorika.
b) Unsur-Unsur Retorika
1. Komunikator
Hadirin atau pendengar yang terlibat dalam kegiatan retorika memiliki kekhasan sendiri.
Masing-masing pendengar masuk dalam situasi retorika dengan berbagai maksud, berbeda motif,
berlainan harapan, berbeda pengetahuan, berlainan sikap, kepercayaan, dan nilai. Singkatnya,
mereka hadir dengan berbeda predisposisi.Fraser bond menggolongkan pendengar menjadi 3
yaitu, golongan intelek,golongan praktisi dan golongan non intelek.
Golongan intelek.
Golongan praktisi,
orang yang lebih memperhatikan apa yang menjadikebutuhannya atau kepentingan pribadi.
c) Suara (Bunyi-bunyian)
Bunyi apa saja yang bisa didengar di sekitar kegiatan retorika akan mengganggu dalam
penyampaian dan penerimaan pesan. Bunyi itu mungkin berasal dari luar konteks yang paling
dekat seperti, suara mobil, teriakan anak-anak, hembusan angin ataupun hujan. Maupun suara
yang berasal dari dalamkonteks yang bersangkutan seperti audiens yang mengobrol, gangguan
udara pada mikropon, gemersik kertas, kata-kata klise, prasangka dalam pikiran pembicara atau
pendengar, dan kecemasan yang timbul pada diri pembicara juga bisa dianggap sebagai suatu
gangguan bunyi.
Pesan dan Salurannya Pesan yang kita sampaikan selalu mengandung makna yang
dibangun oleh adanya isi
Isi komunikasi yang dimaksud tidak lain adalah apa yang kita pikirkan atau buah pikiran
apa yang akan kita sampaikan, sedangkan lambang yang paling utama bertujuan untuk
melukiskan buah pikiran itu adalah bahasa, dan umumnya bahasa dikemukakan dalam bentuk
untaian kata-kata. Dalam hal pemilihan kata perlu diketahui bahwa setiap kataselalu
mengandung dua pengertian, yaitu pengertian denotatif yang mengandung arti sebagaimana
tercantum dalam kamus (arti kata) dan pengertian konotatif yang mengandung pengertian
emosional atau mengandung penilaian tertentu (makna buah pikiran atau maksud
penyampaian).Sedangkan saluran yang dimaksud adalah medium yang meneruskan pesan
bermakna dari pengirim kepada penerimanya.
Dalam hal ini kita bisa membayangkan adanya saluran abstrak yang meneruskan suara,
saluran yang menghubungkan hal-hal yang berkenaan dengan pembicaraan dan pendengaran.
Namun ada juga saluran yang tampak dan penting adanya, seperti kontak mata,gerakan badan,
tangan serta cara berpakaian dapat menyalurkan pesan yang mengandung arti tertentu.
Akibat berhasil atau tidaknya suatu pidato tergantung pada interaksi antara pembicara dan
informasi lain yang dimiliki audiens. Karenanya untuk pembicara yang efektif harus mengetahui
informasi, sikap, dan kepercayaan yang dimiliki hadirin terhadap tema pidato. Kredibilitas akan
mempengaruhi cara hadirin dalam memahami pidato yang disampaikan.Carl Hovland
menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya orator dalam berpidato tergantung pada:
Kejujuran si pembicara.
Pengalaman si pembicara.
d) Konteks
Konteks selalu menimbulkan pengaruh yang berarti bagi berlangsungnya retorika dan
karena perlu dianalisis serta diatur adanya dalam setiap situasi retorika.
e) Pembagian Retorika
Monologika
Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, yaitu hanya seorang
yang berbicara. Contoh : pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah, dan deklamasi.
Dialogika
Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, di mana dua orang atau lebih
berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan.Contoh :diskusi, tanya jawab,
perundingan, percakapan, dan debat.
Pembinaan Teknik Bicara Efektivitas monologika dan dialogika tergantung pada teknik
bicara, olehkarena itu teknik bicara ini merupakan bagian yang penting dalam retorika.Contoh :
pembinaan teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknikmembaca dan bercerita.
f) Tujuan Retorika
A.To inform
Memberikan penerangan dan pengertian kepada massa, guna memberikan penerangan yang
mampu menanamkan pengertian dengan sebaik-baiknya.
B. To Confise
C.To Inspire
Menimbulkan inspirasi dengan teknik sistem penyampaian yang baik dan bijaksana.
D.To Entertain
g) Tahapan Retorika
Aristoteles dan ahli retorika klasik, memperoleh lima tahap penyusunan pidato
yangterkenal sebagai lima hukum retorika (The Five Canons of Rhetoric) lima hukum tersebut
adalah:
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu
bentuk komunikasi. presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau
informasi kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara
resmi dan acara politik.
Presentasi juga adalah penyampaian suatu materi atau masalah kepada pendengar dan
khalayak yang mengikuti presentasi. Presentasi dapat pula diartikan sebagai kegiatan seseorang
yang berbicara di hadapan public, baik dalam kegiatan seminar, kuliah, mengajar di kelas,
ataupun kegiatan sejenis. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau
presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Selain makalah, juga
menyiapkan media/alat bantu yang diperlukan dalam presentasi. Kemudian latihan sebelum
melakukan presentasi agar benar-benar siap dan menyesuaikan penyampaian materi dengan
waktu yang disediakan.resentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.
Presentasi bisnis dapat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalm setiap kegiatan
bisnis. Seorang pembicara yang melakukan presentasi di hadapan audiens tentunya memiliki
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk melaksanakan hal tersebut diatas tentu dibutuhkan
kesiapan mental dan pemahaman materi yang ingin disampaikan, alat bantu yang digunakan
serta pemahaman yang baik terhadap audiens.
Setiap presentasi yang dilakukan memiliki tujuannya tersendiri, tergantung pada kondisi
serta maksud dilakukannya presentasi tersebut. Secara umum tujuan dari suatu presentasi bisnis
antara lain:
1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens
Pesan-pesan bisnis yng disampaikan haruslah menarik, sederhana ,mudah dipahami ,dan
enak didengar oleh audiens. Hal yang perlu dihindari adalah melakukan presentasi yang sifatnya
membosankan , monoton, tidak jelas dan penggunaan bahasa yang sulit dipahami.
2. Menghibur audiens
Selain memberikan informasi, presentasi bisnis juga memiliki tujuan untuk menghibur
audiens. Dalam art bahwa untuk mencapai tujuan presentasi bisnis, seseorang pembicara perlu
menyelipkan humor-humor yang segar yang mampu menghidupkan suasana. Namun demikian,
suasana yang sebenarnay perlu tetap dijaga agar tidak lepas kendali dan tujuan presentasi yang
sebenarnya tidak tercapai. Seorang pembicara yang ahli dan berpengalaman tentunya tahu kapan
ia harus berlaku serius dalam menyampaikan presentasinya, serta kapan ia harus menyisipkan
humor-humor kecil yang dapat membuat audiens lebih fresh dan tidak bosan.
3. Menyentuh emosi audiens
Selain muatan inti dari presentasi disampaikan, serta mampu menghibur para audiens,
prensentasi juga harus mampu menyentuh emosi dan perasaan audiens dalam memahami materi
atau isi dari presentasi. dibutuhkan suatu keahlian tersendiri dalam penyampaiannya. Biasanya
pada saat menyampaikan presentasi pembicara mengkombinasikan kemampuan ekspresi,
intonasi suara, sikap sehingga mampu membuat audiens terhanyut dalam pemahamannya.
4. Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu
Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakan secara eksplisit dan bukan
menggunakan bahasa basa-basi. artinya apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan
jelas tercakup dalam presentasi.
B) Persiapan Dasar
Presentasi yang baik haruslah didahului dengan persiapan yang matang, karena dengan
melakukan persiapan setidaknya kita telah memiliki bahan yang akan kita sampaikan. Persiapan-
persiapan tersebut meliputi :
1. Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.
Penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan merupakan hal terpenting dalam
sebuah presentasi. Berhasil atau tidaknya sebuah presentasi bergantung pada kemampuan
pembicara dalam memahami setiap detail hal-hal yang terkan dung dalam isi materi presentasi.
Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan akan menghambat penyampaian pesan
kepada audiens, serta akan memberikan image yang kurang baik bagi pembicara tersebut.
2. Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik.
Presentasi yang baik bukan hanya terlihat dari isi materi yang disampaikan tetapi juga
dipengaruhi oleh bagaimana cara membawakannya. Apabila penyampaian presentasi dilakukan
secara menarik, maka audiens akan merasa senag. Terlebih jika pada saat presentasi pembicara
menggunakan berbagai macam alat bantu sebagai penunjang presentasi, seperti OHP, LCD
pojector, slide serta penggunaan audio visual.
3. Menganalisis siapa audiens.
Agar tujuan presentasi dapat tercapai, maka pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang
menjadi audiens. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan kata tanya seperti apa,
dimana, kapan, mengapa dan bagaimana, maka pembicara akan.
C) Tahap-Tahap Presentasi Lisan Dalam Komunikasi Bisnis
Presentasi yang dilakukan secara lisan haruslah disampaikan secara sistematis. Hal ini
untuk mencegah agar apa yang telah dan akan disampaikan tidak keluar dari topik utama
pembicaraan, setidaknya dalam melakukan presentasi lisan harus memperhatikan tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan berbicara (presentasi) yang berisi penetapan tujua, analisis audiens, perencanaan
isi, panjang dan gaya bicara.
2. Pengembangan presentasi meliputi pembukaan, pokok-pokokpresentasi, penutup, tanya
jawab dan alat bantu visual.
3. Penyampaian presentasi atu pidato.
Kesimpulan
Dalam dunia bisnis diperlukan retorikan dan teknik presentasi yang baik agar bisa
mendapatkan banyak kentungan dan mendapatkan citra yang baik pula.