Anda di halaman 1dari 13

PRESENTASI DAN RETORIKA

NAMA KELOMPOK :

Anfasya Qurratul Aini

(1101180018)

Farhan Dwi Ramadhan

(1101180074)

KELAS :

3 IKP 1

MATA KULIAH :

KOMUNIKASI BISNIS
Kata Pengantar

Puji dan syukur kita panjatkan yang sedalam-dalamnya kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena karunia-Nya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan
baik dan lancar. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Harapan kami semoga makalah yang di buat ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman, kami yakin masih banyak


kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta,6 November 2019


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi memiliki beberapa tipe yaitu komunikasi intrapersonal,komunikasi


interpersonal, komunikasi publik, dan komunikasi massa. Tipekomunikasi intrapersonal terjadi
pada diri kita sendiri, saat kita sedang berbicara padadiri kita sediri itulah yang disebut dengan
komunikasi intrapersonal. Selanjutnya tipekomunikasi interpersonal adalah komunikasi yang
berlangsung antar individu, dimanadalam komunikasi ini akan ada feedback yang diberikan oleh
komunikan. Komunikasi publik adalah komunikasi yang terjadi karena adanya perencanaan dan
persiapansejak awal, tipe ini tidak berlangsung secara spontanitas.

Dalam komunikasi ini komunikator menyampaikan pesannya kepada khalayak tanpa


adanya feedback yang diberikan oleh khalayak. Tipe komunikasi yang terakhir adalah
komunikasi massa,komunikasi ini berbeda dengan tipe komunikasi sebelumnya, jika dalam
komunikasisebelumnya komunikator dapat berkomunikasi secara langsung dengan khalayaknya,
pada tipe ini komunikator menyampaikan pesannya melalui media perantara. Media perantara
yang dimaksud adalah televisi, radio, surat kabar, dan sebagainya.Dalam komunikasi publik
sering kita menjumpai istilah retorika, namun masih banyak yang belum mengerti apa itu
retorika. Maka dalam makalah ini akandijelaskan pengertian retorika dan berbagai contoh
retorika yang terjadi dimasyarakat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan Komunikasi bisnis?

2. Apa yang di maksud dengan Retorika?

3. Apa yang di maksud dengan Presentasi?

C. Tujuan

Agar dapat mengetahui apa itu Retorika bisnis dan Presentasi bisnis dalam mata kuliah
Komunikasi Bisnis.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Komunikasi Bisnis

Komunikasi Bisnis adalah suatu aktivitas pertukaran informasi, gagasan, pendapat, dan
instruksi yang disampaikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal
tertentu sehingga didapatkan pemahaman yang sama antar pihak-pihak yang berkomunikasi.

Di dalam aktivitas komunikasi bisnis terjadi pertukaran informasi secara terus menerus.
Komunikasi ini dilakukan secara verbal ataupun non verbal dengan tujuan untuk membantu
proses pengambilan keputusan pada suatu bisnis.

Pengertian Komunikasi Bisnis Menurut Para Ahli Agar lebih memahami apa itu
komunikasi bisnis, maka kita dapat merujuk pada pendapat beberapa ahli berikut ini;

1) Philip Kolter

Menurut Philip Philip Kolter, pengertian komunikasi bisnis adalah suatu kegiatan
manusia yang ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui peroses pertukaran.

2) William Albig

Menurut William Albig, pengertian komunikasi Bisnis adalah pertukaran informasi,


gagasan, pendapat, intruksi yang punya target tertentu yang dihidangkan secara personal maupun
impersional melalui lambang atau sinyal.

3) Djoko Purwanto

Menurut Djoko Purwanto, arti komunikasi bisnis adalah komunikasi yang dipakai di dalam dunia
bisnis yang termasuk berbagai macam bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun non-verbal
untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

4) Rosenbalt

Menurut Rosenbalt, definisi komunikasi bisnis adalah suatu tindakan pertukaran informasi, ide/
opini, intruksi, dan sebagainya, yang disampaikan secara personal maupun non-personal melalui
lambang dan sinyal untuk mencapai target perusahaan.

5) Katz

Menurut Katz, pengertian komunikasi bisnis adalah aktivitas pertukaran ide, pesan, dan konsep
yang berhubungan dengan pencapaian sejumlah target komersil.
B. Retorika Komunikasi Bisnis

a) Definisi Retorika

Kata ‘retorika’ berasal dari bahasa Yunani, yaitu rhetorikos yang artinya kecakapan
berpidato. Kata tersebut terkait dengan kata rhetor yang berarti pembicaraan publik dan terkait
dengan kata rhema yang berarti perkataan. Sehingga secara etimologis, retorika bisa dikatakan
sebagai kecakapan berpidato pembicara publik yang terbiasa berkata kata.

Beberapa ahli yang berkecimpung dengan retorika adalah Gorgias, Plato, danAristotle.
Gorgias selaku tokoh utama Sofis telah mengajarkan teknik-teknik pidato kepada orang-orang
serta menulis beberapa paragraf tentang wacana persuasif di buku Encomium of Helen plato
yang merupakan guru dari Aristotle, telah mengkritik retorika Gorgias dan kaum Sofis di buku
Gorgias dan Phaedus.

Aristoteles mendefinisikan terminologi retorika dengan penyingkapan cara-cara


yangmemungkinkan untuk persuasi di berbagai kondisi, definisi ini ia kemukakan dalam
bukunya Rhetorike/Rhetoric/al-Khutbah. Karena Gorgias dan Plato tidak sampaimembahas teori
praktis retorika secara mendalam. Dimana Gorgias hanyamempraktikan dan mengajarkan
retorika, sedangkan Plato mengkritik retorika.Membuat Aristotle yang melakukan kajian teoritis
atas retorika menjadi bapakretorika, dimana bukunya dianggap sebagai buku retorika pertama.

Dari definisi yang dikemukakan Aristoteles, ada satu kata yang harus disingkap
maknanya, yaitu persuasi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persuasi didefinisikan
sebagai bujukan halus dan atau ajakan kepada seseorang dengan cara memberikan alasan dan
prospek baik yang meyakinkan. Merupakan sebuah rayuan kepada orang lain tentang sesuatu
yang dianggap baik latar belakangnya, kekiniannya dan atau amas depannya. Metode untuk
melakukan bujukan semacam itu adalah pembahasan retorika.

b) Unsur-Unsur Retorika

Terdapat unsur-unsur dalam proses retorika (Suhandang, 2009) antara lain:

1. Komunikator

Komunikator atau disebut juga sebagai pembicara meruupakan pusattransaksi. Seorang


pembicara yang cerdas adalah pembicara yang selalu memperhatikan segala reaksi yang muncul
dari audiensnya, sehingga pembicaradapat dengan segera mengubah strategi dan gaya pidato
yang sebelumnya dilakukan ketika mengetahui bahwa respon yang diberikan audiens bersifat
negatif atau menentang.
2. Pendengar (Audiens)

Hadirin atau pendengar yang terlibat dalam kegiatan retorika memiliki kekhasan sendiri.
Masing-masing pendengar masuk dalam situasi retorika dengan berbagai maksud, berbeda motif,
berlainan harapan, berbeda pengetahuan, berlainan sikap, kepercayaan, dan nilai. Singkatnya,
mereka hadir dengan berbeda predisposisi.Fraser bond menggolongkan pendengar menjadi 3
yaitu, golongan intelek,golongan praktisi dan golongan non intelek.

 Golongan intelek.

cirinya menghargai orang lain menerima masukan orangyang berilmu.

 Golongan praktisi,

orang-orang yang lebih menyukai kegiatan praktekdaripada teori.

 Golongan non intelek,

orang yang lebih memperhatikan apa yang menjadikebutuhannya atau kepentingan pribadi.

c) Suara (Bunyi-bunyian)

Bunyi apa saja yang bisa didengar di sekitar kegiatan retorika akan mengganggu dalam
penyampaian dan penerimaan pesan. Bunyi itu mungkin berasal dari luar konteks yang paling
dekat seperti, suara mobil, teriakan anak-anak, hembusan angin ataupun hujan. Maupun suara
yang berasal dari dalamkonteks yang bersangkutan seperti audiens yang mengobrol, gangguan
udara pada mikropon, gemersik kertas, kata-kata klise, prasangka dalam pikiran pembicara atau
pendengar, dan kecemasan yang timbul pada diri pembicara juga bisa dianggap sebagai suatu
gangguan bunyi.

Pesan dan Salurannya Pesan yang kita sampaikan selalu mengandung makna yang
dibangun oleh adanya isi

Isi komunikasi yang dimaksud tidak lain adalah apa yang kita pikirkan atau buah pikiran
apa yang akan kita sampaikan, sedangkan lambang yang paling utama bertujuan untuk
melukiskan buah pikiran itu adalah bahasa, dan umumnya bahasa dikemukakan dalam bentuk
untaian kata-kata. Dalam hal pemilihan kata perlu diketahui bahwa setiap kataselalu
mengandung dua pengertian, yaitu pengertian denotatif yang mengandung arti sebagaimana
tercantum dalam kamus (arti kata) dan pengertian konotatif yang mengandung pengertian
emosional atau mengandung penilaian tertentu (makna buah pikiran atau maksud
penyampaian).Sedangkan saluran yang dimaksud adalah medium yang meneruskan pesan
bermakna dari pengirim kepada penerimanya.
Dalam hal ini kita bisa membayangkan adanya saluran abstrak yang meneruskan suara,
saluran yang menghubungkan hal-hal yang berkenaan dengan pembicaraan dan pendengaran.
Namun ada juga saluran yang tampak dan penting adanya, seperti kontak mata,gerakan badan,
tangan serta cara berpakaian dapat menyalurkan pesan yang mengandung arti tertentu.

Akibat berhasil atau tidaknya suatu pidato tergantung pada interaksi antara pembicara dan
informasi lain yang dimiliki audiens. Karenanya untuk pembicara yang efektif harus mengetahui
informasi, sikap, dan kepercayaan yang dimiliki hadirin terhadap tema pidato. Kredibilitas akan
mempengaruhi cara hadirin dalam memahami pidato yang disampaikan.Carl Hovland
menyatakan bahwa berhasil atau tidaknya orator dalam berpidato tergantung pada:

 Maksud si pembicara berpidato.

 Kejujuran si pembicara.

 Kedudukan dan tanggungjawab sosial pembicara.

 Pengalaman si pembicara.

 Pandangan si pembicara mengenai hal-hal yang aktual.

d) Konteks

Konteks selalu menimbulkan pengaruh yang berarti bagi berlangsungnya retorika dan
karena perlu dianalisis serta diatur adanya dalam setiap situasi retorika.

e) Pembagian Retorika

Pembagian retorika (Hendrikus, 1993) antara lain:

 Monologika

Monologika adalah ilmu tentang seni berbicara secara monolog, yaitu hanya seorang
yang berbicara. Contoh : pidato, kata sambutan, kuliah, makalah, ceramah, dan deklamasi.

 Dialogika

Dialogika adalah ilmu tentang seni berbicara secara dialog, di mana dua orang atau lebih
berbicara atau mengambil bagian dalam satu proses pembicaraan.Contoh :diskusi, tanya jawab,
perundingan, percakapan, dan debat.

Pembinaan Teknik Bicara Efektivitas monologika dan dialogika tergantung pada teknik
bicara, olehkarena itu teknik bicara ini merupakan bagian yang penting dalam retorika.Contoh :
pembinaan teknik bernafas, teknik mengucap, bina suara, teknikmembaca dan bercerita.
f) Tujuan Retorika

Secara massa, retorika bertujuan (Tasmara, 1987) sebagai berikut:

A.To inform

Memberikan penerangan dan pengertian kepada massa, guna memberikan penerangan yang
mampu menanamkan pengertian dengan sebaik-baiknya.

B. To Confise

Meyakinkan dan menginsafkan.

C.To Inspire

Menimbulkan inspirasi dengan teknik sistem penyampaian yang baik dan bijaksana.

D.To Entertain

Menggembirakan, menghibur atau menyenangkan dan memuaskan.

E.To Ectuate (to put into action)

Menggerakkan dan mengarahkan mereka untuk berindak menetralisir danmelaksanakan


ide yang telah dikomunikasikan oleh orator di hadapan massa.

g) Tahapan Retorika

Aristoteles dan ahli retorika klasik, memperoleh lima tahap penyusunan pidato
yangterkenal sebagai lima hukum retorika (The Five Canons of Rhetoric) lima hukum tersebut
adalah:

 Inventio (Penemuan Tema dan Argumen)

 Dispositio/Arrangement (Penyusunan Bahan/Materi)

 Style/Elocutio (Gaya atau Pemilihan Bahasa)

 Memoria (Hafalan Bahan Pidato)

 Pronunciatic (Penyampaian Pidato)


C.PRESENTASI BISNIS

Presentasi dilakukan untuk menyampaikan informasi atau pemikiran-pemikiran baru


mengenai suatu masalah agar dapat dipahami oleh audience. Namun tidak semua orang bisa
melakukan presentasi. Hal ini dikarenakan prosentasi dilakukan banyak orang, bahkan tidak
jarang audience belum kenal sama sekali oleh presentator. Sehingga wajar jika presentator
merasa gugup dan grogi yang akhirnya dapat mempengarui penampilannya di hadapan
audience.Persiapan yang kurang sangat mempengaruhi seseorang ketika akan berpresentasi.
Latihan dan memahami masalah yang akan dibahas terlebih dahulu, terkadang orang yang sudah
mahirpun tetap akan merasa gugup pada awalnya. Ada beberapa trik dan tahap yang perlu
diperhatikan dalam melakukan presentasi agar bisa lancar dan tidak terlalu gugup ataupun
canggumg ketika menghadapi audience.

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu
bentuk komunikasi. presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau
informasi kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara
resmi dan acara politik.

Presentasi juga adalah penyampaian suatu materi atau masalah kepada pendengar dan
khalayak yang mengikuti presentasi. Presentasi dapat pula diartikan sebagai kegiatan seseorang
yang berbicara di hadapan public, baik dalam kegiatan seminar, kuliah, mengajar di kelas,
ataupun kegiatan sejenis. Orang yang menyampaikan presentasi disebut presentator atau
presenter, sedangkan orang yang menghadiri presentasi disebut audience. Selain makalah, juga
menyiapkan media/alat bantu yang diperlukan dalam presentasi. Kemudian latihan sebelum
melakukan presentasi agar benar-benar siap dan menyesuaikan penyampaian materi dengan
waktu yang disediakan.resentasi lebih sering dibawakan dalam acara bisnis.

A) Tujuan Presentasi Bisnis

Presentasi bisnis dapat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalm setiap kegiatan
bisnis. Seorang pembicara yang melakukan presentasi di hadapan audiens tentunya memiliki
tujuan tertentu yang ingin dicapai. Untuk melaksanakan hal tersebut diatas tentu dibutuhkan
kesiapan mental dan pemahaman materi yang ingin disampaikan, alat bantu yang digunakan
serta pemahaman yang baik terhadap audiens.
Setiap presentasi yang dilakukan memiliki tujuannya tersendiri, tergantung pada kondisi
serta maksud dilakukannya presentasi tersebut. Secara umum tujuan dari suatu presentasi bisnis
antara lain:
1. Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens
Pesan-pesan bisnis yng disampaikan haruslah menarik, sederhana ,mudah dipahami ,dan
enak didengar oleh audiens. Hal yang perlu dihindari adalah melakukan presentasi yang sifatnya
membosankan , monoton, tidak jelas dan penggunaan bahasa yang sulit dipahami.
2. Menghibur audiens
Selain memberikan informasi, presentasi bisnis juga memiliki tujuan untuk menghibur
audiens. Dalam art bahwa untuk mencapai tujuan presentasi bisnis, seseorang pembicara perlu
menyelipkan humor-humor yang segar yang mampu menghidupkan suasana. Namun demikian,
suasana yang sebenarnay perlu tetap dijaga agar tidak lepas kendali dan tujuan presentasi yang
sebenarnya tidak tercapai. Seorang pembicara yang ahli dan berpengalaman tentunya tahu kapan
ia harus berlaku serius dalam menyampaikan presentasinya, serta kapan ia harus menyisipkan
humor-humor kecil yang dapat membuat audiens lebih fresh dan tidak bosan.
3. Menyentuh emosi audiens
Selain muatan inti dari presentasi disampaikan, serta mampu menghibur para audiens,
prensentasi juga harus mampu menyentuh emosi dan perasaan audiens dalam memahami materi
atau isi dari presentasi. dibutuhkan suatu keahlian tersendiri dalam penyampaiannya. Biasanya
pada saat menyampaikan presentasi pembicara mengkombinasikan kemampuan ekspresi,
intonasi suara, sikap sehingga mampu membuat audiens terhanyut dalam pemahamannya.
4. Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu
Dalam memotivasi audiens, seorang pembicara perlu menyatakan secara eksplisit dan bukan
menggunakan bahasa basa-basi. artinya apa yang diinginkan pembicara harus secara tegas dan
jelas tercakup dalam presentasi.

B) Persiapan Dasar
Presentasi yang baik haruslah didahului dengan persiapan yang matang, karena dengan
melakukan persiapan setidaknya kita telah memiliki bahan yang akan kita sampaikan. Persiapan-
persiapan tersebut meliputi :
1. Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.
Penguasaan terhadap materi yang akan disampaikan merupakan hal terpenting dalam
sebuah presentasi. Berhasil atau tidaknya sebuah presentasi bergantung pada kemampuan
pembicara dalam memahami setiap detail hal-hal yang terkan dung dalam isi materi presentasi.
Ketidaksiapan terhadap materi yang akan dipresentasikan akan menghambat penyampaian pesan
kepada audiens, serta akan memberikan image yang kurang baik bagi pembicara tersebut.
2. Penguasaan berbagai alat bantu presentasi dengan baik.
Presentasi yang baik bukan hanya terlihat dari isi materi yang disampaikan tetapi juga
dipengaruhi oleh bagaimana cara membawakannya. Apabila penyampaian presentasi dilakukan
secara menarik, maka audiens akan merasa senag. Terlebih jika pada saat presentasi pembicara
menggunakan berbagai macam alat bantu sebagai penunjang presentasi, seperti OHP, LCD
pojector, slide serta penggunaan audio visual.
3. Menganalisis siapa audiens.
Agar tujuan presentasi dapat tercapai, maka pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang
menjadi audiens. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan kata tanya seperti apa,
dimana, kapan, mengapa dan bagaimana, maka pembicara akan.
C) Tahap-Tahap Presentasi Lisan Dalam Komunikasi Bisnis
Presentasi yang dilakukan secara lisan haruslah disampaikan secara sistematis. Hal ini
untuk mencegah agar apa yang telah dan akan disampaikan tidak keluar dari topik utama
pembicaraan, setidaknya dalam melakukan presentasi lisan harus memperhatikan tahapan-
tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan berbicara (presentasi) yang berisi penetapan tujua, analisis audiens, perencanaan
isi, panjang dan gaya bicara.
2. Pengembangan presentasi meliputi pembukaan, pokok-pokokpresentasi, penutup, tanya
jawab dan alat bantu visual.
3. Penyampaian presentasi atu pidato.

D) Presentasi Lisan Yang Baik


Biasanya presentasi lisan yang dilakukan dengan baik ditunjang atau ditentukan oleh
kepiawaian seorang pembicara dalam menyampaikan presentasinya. Kepiawaian pembicara
dalam menyampaikan presentasinya terlihat pada kriteria yang dimilik oleh pembicara tersebut
antara lain :
1. Mempunyai wawasan, mengetahui dengan tepat kekurangan dan kelebihan yng ada pada
dirinya.
2. Dapat mengetahui dan mengenal audiens, berusaha memahami sifat pihak yang telah
memberikannya kesempatan untuk menyampaikan presentasi dan menunjukkan kepedulian
kepada mereka.
3. Mengetahui alasan sehingga mereka perlu berbicara dan berharap dapat memenuhi alasan
tersebut melalui presentasi yang disampaikan.
4. Senantiasa berlatih agar mampu menyesuaikan diri dengan perubahan kebutuhan informasi
di pihak audiens dan bersedia memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang
mungkin diajukan oleh audiens
5. Menganggap penyajian suatu presentasi sebagai sebuah prestasi. Menyadari bahwa ia harus
berusaha keras untuk dapat menarik perhatian audiends terhadap materi yang sisampaikan,
mampu memahami sikap audiens yang tidak selalu konsisten.
6. Dapat menerima kritik atau analisis purna presentasi mengenai berbagai hal berkenaan
dengan presentasinya.
7. Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat untuk presentasi.Seorang pembicara
harus mengenal lebih dekat dengan lingkungan lokasi atau tempat dimana ia akan
melakukan presentasi. Pengenalan terhadap lokasi ataupun tempat akn sangat membantu
pembicara dalam menyampaikan presentasi, penggunaan alat serta menentukan teknik
penyampaian presentasi.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Retorika merupakan bentuk komunikasi di mana seseorang menyampaikan buah


pikirannya baik lisan maupun tertulis kepada hadirin yang relatif banyak dengan pelbagai gaya
dan cara bertutur, serta selalu dalam situasi tatap muka (face to face) baik langsung maupun tidak
langsung.
Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara di hadapan banyak hadirin atau salah satu
bentuk komunikasi. presentasi merupakan kegiatan pengajuan suatu topik, pendapat atau
informasi kepada orang lain. Berbeda dengan pidato yang lebih sering dibawakan dalam acara
resmi dan acara politik.

Dalam dunia bisnis diperlukan retorikan dan teknik presentasi yang baik agar bisa
mendapatkan banyak kentungan dan mendapatkan citra yang baik pula.

Anda mungkin juga menyukai