Anda di halaman 1dari 9

TEKS

EDITORIAL/OPINI

KELOMPOK 4 :
FERNANDOLOEIS H
HENING DALU R
NUR ALFIYANI
RIZKY IRIANSYAH
TEKS EDITORIAL/OPINI
A. PENGERTIAN
Teks editorial itu adalah teks yang berisi
pendapat pribadi seseorang terhadap suatu
isu/masalah aktual. Isu bisa meliputi masalah
politik, masalah sosial, juga masalah ekonomi.

B. STRUKTUR
 Pernyataan pendapat (thesis) : berisi sudut
pandang
 Argumentasi : berisi bukti atau alasan
 Pernyataan/Penegasan ulang pendapat
(Reiteration) : berisi penguatan kembali
C. KAIDAH KEBAHASAAN
1) Adverbia frekuentatif :
Adverbia yang menggambarkan makna berhubungan dengan
tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterangkan pada
adverbia itu.
Seperti selalu, biasanya, sebagian besar waktu, sering,
kadang-kadang, jarang, dan lainnya.
2) Konjungsi :
merupakan kata penghubung pada teks editorial. Konjungsi
yang banyak dijumpai pada teks opini
 Konjungsi untuk menata argumentasi : pertama, kedua,
berikutnya, dll.
 Memperkuat argumentasi : bahkan, juga, selain itu, lagi
pula, sebagai contoh, misalnya, dll.
 Menyatakan hubungan sebab akibat : sejak, sebelumnya
 Menyatakan harapan : agar, supaya
3) Verba Material :
merupakan kata kerja yang menunjukan aktifitas fisik yang
dapat dilihat secara nyata contohnya menari,membaca, dan
menulis.
4) Verba Relasional :
Kata kerja yang mengandung hubungan intensitas
(pengertian A adalah B) dan milik (pengertian A
mempunyai B) untuk menjabarkan sebuah definisi.
Struktur kalimat : S + Verba relasional+ pelengkap
Contoh Kalimat :
Kakak merupakan anak tertua
Kakak sebagai Subjek, merupakan sebagai verba
relasional, dan anak tertua merupakan pelengkap yang
harus ada
5) Verba mental :
Verba yang digunakan untuk mengajukan klaim.
Contoh :
- Banyak orang tua yang merasa khawatir terkena
demam
- Menurut pendapat saya, pengedaran narkoba di
indonesia sudah dikategorikan siaga satu.
D. CONTOH DAN ANALISIS
Judul, Pelayanan Rumah Sakit Dan Mutu Kesehatan Harus
Ditingkatkan
Di tahun lalu, ada sekitar 269 pengaduan tentang minimnya
pelayanan kesehatan diberbagai rumah sakit di Indonesia, jumlah
itupun yang dilaporkan dan diterima di Kemenkes.

Yang belum dilaporkan tentunya lebih banyak lagi, salah satu


hal yang menjadikan mutu pelayanan dokter kurang memuaskan
ialah soal penanganan terhadap pasien. Dokter banyak yang
belum bisa mengetahui penyakit pasien yang sebenarnya
sehingga kadang obat yang diberikan tidak tepat.

Seharusnya pemerintah terutama bidang kesehatan selalu


memperbaharui/meningkatkan mutu para dokter di seluruh
Indonesia secara berkala, hal itu bertujuan agar pelayanan
kesehatan masyarakat dapat berhubungan dengan baik.
E. TUJUAN
 Mengajak pembaca untuk ikut berpikir dalam masalah (isu/topik)
yang sedang hangat terjadi di kehidupan sekitar.
 Memberikan pandangan kepada pembaca terhadap isu yang
sedang berkembang.
F. FUNGSI
 Fungsi tajuk rencana umumnya menjelaskan berita dan akibatnya
pada masyarakat.
 Mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan
kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih
menyeluruh.
 Terkadang ada analisis kondisi yang berfungsi untuk
mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan yang bisa terjadi.
 Meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.

G. MANFAAT
Teks editorial memberi informasi kepada pembaca, untuk
merangsang pemikiran dan terkadang mampu menggerakkan
pemnaca untuk bertindak.
G. CIRI-CIRI
 Tema tulisannya selalu hangat (sedang berkembang
dibicarakan secara luas oleh masyarakat), aktual dan
faktual.
 Bersifat sistematis dan logis.
 Tajuk rencana merupakan opini/pendapat yang bersifat
argumentative.
 Menarik untuk dibaca karna penggunaan kalimatnya
yang singkat, padat dan jelas.
H. OPINI DAN FAKTA
1) Opini : pendapat, yaitu merupakan pandangan
maupun anggapan seseorang terhadap suatu
peristiwa atau permasalahan tertentu.
Ciri-ciri :
 Kurang dapat untuk dibuktikan kebenarannya
 Bersifat Objektif
 Berdasarkan perasaan, perkiraan, atau
kemungkinan
Contoh :
Roti itu enak rasanya (Merupakan pendapat atau
opini yang belum bisa dibuktikan kebenarannya).
2) Fakta : suatu peristiwa/hal/keadaan yang
benar-benar terjadi dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
Ciri-ciri :
 Dapat dibuktikan kebenarannya
 Bersifat Objektif
 Berdasarkan kenyataan yang terjadi
Contoh :
Roti terbuat dari adonan tepung dan telur
(Merupakan fakta dan dapat dibuktikan
kebenarannya).

Anda mungkin juga menyukai